Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN HASIL PRATIKUM BIOLOGI

TENTANG
“PENGARUH CAHAYA MATAHARI TERHADAP
PERTUMBUHAN
TANAMAN JAGUNG (ZEAMAY)”

D
I
S
U
S
U
N
OLEH:
NAMA:M.RIDHO MARZA
KELAS :XII IPA 6
GURU PEMBIBING:FISKA RENI, S.Pd
TAHUN PELAJARAN 2019/2020
SMA NEGERI 1 OKU
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
PROVINSI SUMATERA SELATAN
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat ALLAH SWT yanh telah memberikan rahmat dan
hidayahnya khususnya bagi penulis yang telah menyelesaian makalah laporan
metode ilmiah yang berjudul “pengaruh cahaya matahari terhadap pertumbuhan
tanaman jagung”

Dalam menulis karya ilmiah ini alhamdulilah penulis tidak mendapatakan


kendala kendala sehingga penyelesaianya dapat dikerjakan dengan baik selain itu
penulis juga mengucapkan terima kasih guru sebagai pembimbing,orang tua dan
semua orang yang terlibat yang telah memberikan dorongan dan motivasi sehingga
karya ilmiah ini dapat terselesaiakan

Disini penulis juga menyampaikan jika seandainya dalam penulisn karya


ilmiah ini terdapat hal-hal yang tidak sesuai dengan harapan,untuk penulis dengan
senang hati menerima masukan,kritikan dan saran dari pembaca yang sifatnya
membangun untuk kesempurnaan karya ilmiah ini semoga apa yang diharapkan
penulis dapat di capai dengan sempurna.Aminn

Baturaja,November 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang......................................................................................1
1.2 Rumusan masalah................................................................................2
1.3 Tujuan..................................................................................................2
1.4 Manfaat penelitian...............................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.....................3
2.2 Faktor faktor pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.................3
2.3 Objek penelitian (Jagung)...................................................................7
2.4 Hipotesis..............................................................................................8
BAB III METOLOGI PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu penelitian.............................................................9
3.2 Alat dan Bahan penelitian...................................................................9
3.4 Langkah kerja penelitian.....................................................................9
3.3 Variabel...............................................................................................9
BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1 Tabel dan Grafik Data Hasil peneltian .............................................10
4.2 Pembahasan dari hasil penelitian.......................................................12
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan........................................................................................13
5.2 Saran .................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................14

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar belakang
pertumbuhan diartikan sebagain suatu proses pertambahan ukuran atau volume
serta jumlah sel secara irreversible atau tidak dapat kembali ke bentuk semula.
Perkembangan adalah peristiwa perubahan biologis menuju kedewasaan tidak
dapat dinyatakan dengan ukuran tetapi dengan perubahan bentuk tubuh
(metamorphosis) dan tingkat kedewasaan. Pertumbuhan dan perkembangan
merupakan dua aktifitas kehidupan yang tidak dapat dipisahkan, karena prosesnya
berjalan bersamaan.
Tumbuhan yang masih kecil, belum lama muncul dari biji dan masih hidup dari
persediaan makanan yang terdapat di dalam biji, dinamakan kecambah (plantula).
Awal perkecambahan dimulai dengan berakhirnya masa dormasi. Masa dormasi
adalah berhentinya pertumbuhan pada tumbuhan dikarenakan kondisi lingkungan
yang tidak sesuai. Berakhirnya masa dormasi ditandai dengan masuknya air
kedalam biji suatu tumbuhan yang disebut dengan proses imbibisi. Imbibisi terjadi
karena penyerapan air akibat potensial air yang rendah pada biji yang kering. Air
yang berimbibisi menyebabkan biji mengembang dan memecahkan kulit
pembungkusnya dan juga memicu perubahan metabolic pada embrio yang
menyebabkan biji tersebut melanjutkan pertumbuhan. Enzim-enzim akan mulai
mencerna bahan-bahan yang disimpan pada endosperma atau kotiledon, dan
nutrient-nutriennya dipindahkan ke bagian embrio yang sedang tumbuh.
Biji dapat berkecambah karena di dalamnya terdapat embrio atau lembaga
tumbuhan. Embrio atau lembaga tumbuhan mempunyai tiga bagian, yaitu akar
lembaga/calon akar (radikula), daun lembaga (kotiledon) dan batang lembaga
(kaulikulus).
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman, salah
satunya yaitu faktor cahaya. Cahaya kelihatannya merupakan petunjuk utama yang
memberitahu benih bahwa ia telah menembus tanah. Kita dapat menipu biji
jagung, sehingga biji tersebut bertingkah laku seolah-olah ia masih tetap terkubur
dengan cara mengecambahkan biji dalam kegelapan. Dari keadaan tersebut, kami
termotivasi untuk melakukan pengamatan terhadap pertumbuhan biji jagung di dua
tempat berbeda, yaitu tempat gelap dan tempat terang. Pemilihan tempat ini sudah
melalui pertimbangan beberapa faktor, seperti yang telah disebutkan pada kalimat
sebelumnya. Untuk itu kami membuktikannya dengan melakukan pengamatan
seperti yang tercantum pada laporan ini.

1
1.1 Rumusan masalah
1. Bagaimana pengaruh cahaya matahari terhadap pertumbuhan pada tanaman
jagung?
2. Bagaimna pengaruh intensitas cahaya matahari yang berbeda-beda terhadap
tanaman jagung?

1.2Tujuan penelitian
Tujuan penelitian karya tulis ilmiah pengarauh cahaya matahari terhadap
pertumbuhan tanaman jagung:
1. Untuk mengetahui pengaruh cahaya matahari pertumbuhan tanaman jagung
2. Untuk mengetahui perbedaan pertumbuhan dan perkembangan tanaman
jagung yang diletakan di lingkungan berbeda intensitas cahaya nya

1.3Manfaat penelitian
1.Manfaat untuk penulis
Dengan adanya penulisan karya ilmiah ini,dapat memberikan pengalaman
serta pengetahuan bagi penulis tentang pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan
tanaman jagung dan perbedaan pertumbuhan dan perkembangan tanaman
jagung yang diletakan di lingkungan berbeda intensitas cahaya nya
2.Manfaat untuk pembaca
Untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang pengaruh cahaya
matahari terhadap pertumbuhan tanaman jagung dan perbedaan pertumbuhan
dan perkembangan tanaman jagung yang diletakan dilingkungan yang
intensitas cahayanya sehingga menanam jagung dengan intensitas cahaya yang
tepat

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
1. Pertumbuhan adalah proses bertambahanya ukuran (diantaranya
volume,massa,dan tinggi) serta jumlah sel yang secara inversible (tidak
dapat kembali kebentuk semula).Pertumbuhan bersifat kuantitatif (dapat
diukur) menggunakan auksanometer.pertumbuhan terjadi akibat pembelahan
mitosis pada jaringan bersifat meristematik.contoh: pertambahan tinggi
batang dan jumlah daun
2. Perkembangan adalah proses terspeseialisasi sel menuju ke bentuk dan
fungsi tertentu yang mengarah ketingkat kedewasaan yang bersifat
kualintatif (tidak dapat dihitung) dan irreversible.contohnya:munculnya
bunga untuk alat perkembangbiakan

2.2 Faktor-faktor pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan


1. Faktor Genetik
Setiap jenis tumbuhan membawa gen untuk sifat-sifat tertentu, seperti
berbatang tinggi atau berbatang rendah. Tumbuhan yang mengandung gen
yang baik dan didukung lingkungan yang sesuai akan memperlihatkan
pertumbuhan yang baik pula.

2. Faktor Internal
Faktor internal yang mempengaruhi pertumbuhan, yaitu hormon. Hormon
tumbuhan ditemukan oleh F. W. Went pada tahun 1928. Hormon berasal dari
bahasa Yunani hormalin yang berarti penggiat. Hormon tumbuhan disebut
fitohormon.

Fitohormon tersebut, yaitu:


1. Auksin atau AIA (Asam Indol Asetat)

 Auksin merupakan senyawa asam asetat dengan gugusan indol dan


derivat-derivatnya.
 Pertama kali auksin ditemukan pada ujung koleoptil kecambah gandum
(Avena sativa).
 Pusat pembentukan auksin adalah ujung koleoptil (ujung tumbuhan).
 Jika terkena sinar matahari, auksin akan berubah menjadi senyawa yang
menghambat pertumbuhan. Hal inilah yang menyebabkan batang akan
membelok ke arah datangnya cahaya, karena bagian yang tidak terkena
cahaya pertumbuhannya lebih cepat daripada bagian yang terkena
cahaya.
 Fungsi auksin, yaitu:
1. Merangsang perpanjangan sel.

2. Merangsang pembentukan bunga dan buah.

3. Merangsang pemanjangan titik tumbuh.

4. Mempengaruhi pembengkokan batang.


5. Merangsang pembentukan akar lateral.

6. Merangsang terjadinya proses diferensiasi.

2. Gibberellin

 Gibberellin merupakan hormon yang pertama kali ditemukan pada jamur


Gibberella fujikuroii yang parasit pada tumbuhan padi. Ditemukan oleh
Kuroshawa pada tahun 1926.
 Fungsi gibberellin, yaitu:
1. Merangsang pembelahan sel kambium.
2. Merangsang pembungaan lebih awal sebelum waktunya.
3. Merangsang pembentukan buah tanpa biji (partenokarpi).
4. Merangsang tanaman tumbuh sangat cepat sehingga
mempunyai ukuran raksasa. (Dwidjoseputro, 1992: 197)

3. Sitokinin

 Sitokinin merupakan kumpulan senyawa yang fungsinya mirip satu sama


lain.
 Fungsi sitokinin yaitu:
1. Merangsang proses pembelahan sel.
2. Menunda pengguguran daun, bunga, dan buah.
3. Mempengaruhi pertumbuhan tunas dan akar.
4. Meningkatkan daya resistensi terhadap pengaruh yang
merugikan, seperti suhu rendah, infeksi virus, pembunuh
gulma, dan radiasi.
5. Menghambat (menahan) menguningnya daun dengan jalan
membuat kandungan protein dan klorofil yang seimbang dalam
daun (senescens).

4. Gas Etilen

 Gas etilen merupakan hormon tumbuh yang dalam keadaan normal


berbentuk gas.
 Fungsi gas etilen, yaitu:
1. Membantu memecahkan dormansi pada tanaman, misalnya
pada ubi dan kentang.
2. Mendukung pematangan buah.
3. Mendukung terjadinya abscission (pelapukan) pada daun.
4. Mendukung proses pembungaan.
5. Menghambat pemanjangan akar pada beberapa spesies tanaman
dan dapat menstimulasi pemanjangan batang.
6. Menstimulasi perkecambahan.
7. Mendukung terbentuknya bulu-bulu akar.

5. Asam Absisat (ABA)

 Asam absisat merupakan hormon tumbuh yang hampir selalu


menghambat pertumbuhan, baik dalam bentuk menurunkan kecepatan
maupun menghentikan pembelahan dan pemanjangan sel bersama-sama.

 Fungsi asam absisat, yaitu:


a. Menghambat perkecambahan biji.
b. Mempengaruhi pembungaan tanaman.
c. Memperpanjang masa dormansi umbi-umbian.
d. Mempengaruhi pucuk tumbuhan untuk melakukan dormansi.

6. Kalin

 Kalin merupakan hormon yang mempengaruhi pembentukan organ.


 Berdasarkan organ yang dipengaruhinya, kalin dibedakan atas:
1. Rhizokalin, mempengaruhi pembentukan akar.
2. Kaulokalin, mempengaruhi pembentukan batang.
3. Filokalin, mempengaruhi pembentukan daun.
4. Antokalin, mempengaruhi pembentukan bunga.

7. Asam Traumalin

Asam traumalin disebut sebagai hormon luka/kambium karena hormon ini


berperan apabila tumbuhan mengalami kerusakan jaringan.

 Jika terluka, tumbuhan akan merangsang sel-sel di daerah luka menjadi


bersifat meristem lagi sehingga mampu mengadakan pembelahan sel
untuk menutup luka tersebut. Kemampuan itu disebut restitusi atau
regenerasi.
 Peristiwa ini dapat terjadi karena adanya asam traumalin (asam
traumalat).

Perlu Anda ketahui selain hormon, vitamin dapat berpengaruh dalam pertumbuhan
dan perkembangan, misalnya vitamin B12, vitamin B1, Vitamin B6, vitamin C
(asam askorbat). Vitamin-vitamin tersebut berfungsi dalam proses pembentukan
hormon dan berfungsi sebagai koenzim.
Faktor Lingkungan (Eksternal)
Faktor luar yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan adalah
faktor lingkungan, misalnya nutrisi, air, cahaya, suhu, dan kelembapan.

1.Nutrisi

 Nutrisi terdiri atas unsur-unsur atau senyawa-senyawa kimia sebagai sumber


energi dan sumber materi untuk sintesis berbagai komponen sel yang
diperlukan selama pertumbuhan.
 Nutrisi umumnya diambil dari dalam tanah dalam bentuk ion dan kation,
sebagian lagi diambil dari udara.
 Unsur-unsur yang dibutuhkan dalam jumlah yang banyak disebut unsur
makronutrien (C, H, O, N, P, K, S, Ca, Fe, Mg).
 Adapun unsur-unsur yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit disebut unsur
mikronutrien (B, Mn, Mo, Zn, Cu, Cl). Jika salah satu kebutuhan unsur-
unsur tersebut tidak terpenuhi.

2.Air

 Kekurangan air pada tanah menyebabkan terhambatnya proses osmosis.


Proses osmosis akan terhenti atau berbalik arah yang berakibat keluarnya
materi-materi dari protoplasma sel-sel tumbuhan, sehingga tanaman kering
dan mati.
 Fungsi air antara lain:
 Untuk fotosintesis.
 Mengaktifkan reaksi-reaksi enzim atau sebagai medium reaksi enzimatis

1. Membantu proses perkecambahan biji.


2. Menjaga (mempertahankan kelembapan).
3. Untuk transpirasi.
4. Meningkatkan tekanan turgor sehingga merangsang pembelahan sel.
5. Menghilangkan asam absisi.
6. Sebagai pelarut, air juga memengaruhi kadar enzim dan substrat sehingga
secara tidak langsung memengaruhi laju metabolisme.

3.Cahaya

 Cahaya mutlak diperlukan dalam proses fotosintesis.


 Cahaya secara langsung berpengaruh terhadap pertumbuhan setiap tanaman.
Pengaruh cahaya secara langsung dapat diamati dengan membandingkan
tanaman yang tumbuh dalam keadaan gelap dan terang.
 Pada keadaan gelap, pertumbuhan tanaman mengalami etiolasi yang ditandai
dengan pertumbuhan yang abnormal (lebih panjang), pucat, daun tidak
berkembang, dan batang tidak kukuh.
 Sebaliknya, dalam keadaan terang tumbuhan lebih pendek, batang kukuh,
daun berkembang sempurna dan berwarna hijau.
 Dalam fotosintesis, cahaya berpengaruh langsung terhadap ketersediaan
makanan.
 Tumbuhan yang tidak terkena cahaya tidak dapat membentuk klorofil,
sehingga daun menjadi pucat.
 Panjang penyinaran mempunyai pengaruh yang spesifik terhadap
pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.
 Panjang periode cahaya harian disebut fotoperiode, sedangkan reaksi
tumbuhan terhadap fotoperiode yang berbeda panjangnya disebut
fotoperiodisme.

Berdasarkan persyaratan panjang hari untuk pembungaan, sebagian besar


tumbuhan dibagi menjadi tiga kelompok utama, yaitu:

1. Tumbuhan berhari pendek (short day plant)


Berbunga jika panjang hari kurang dari periode kritis tertentu,
misalnya kastuba (Euphorbia pulcherima), ubi jalar (Ipomoea
batatas), nanas (Ananas commosus), dan padi (Oryza sativa). Panjang
hari harus kurang dari 11 hingga 15 jam agar pembungaan terjadi.
2. Tumbuhan hari panjang (long day plant)
Berbunga jika panjang hari lebih dari periode kritis tertentu, misalnya
tanaman jarak (Rhicinus communis) dan kentang (Solanum
tuberosum)..

3. Tumbuhan hari netral (day-neutral plant).


Berbunga tidak tergantung pada panjang hari, dapat menghasilkan
bunga kapan saja dalam setahun, misalnya jagung (Zea mays).

4.Suhu

 Suhu berpengaruh terhadap fisiologi tumbuhan, antara lain memengaruhi


kerja enzim.
 Suhu yang terlalu tinggi atau terlalu rendah akan menghambat proses
pertumbuhan.
 Fotosintesis pada tumbuhan biasanya terjadi di daun, batang, atau bagian
lain tanaman.
 Suhu optimum (15°C hingga 30°C) merupakan suhu yang paling baik untuk
pertumbuhan.
 Suhu minimum (± 10°C) merupakan suhu terendah di mana tumbuhan masih
dapat tumbuh.
 Suhu maksimum (30°C hingga 38°C) merupakan suhu tertinggi dimana
tumbuhan masih dapat tumbuh.

5.Kelembapan
 Kelembapan ada kaitannya dengan laju transpirasi melalui daun karena
transpirasi akan terkait dengan laju pengangkutan air dan unsur hara terlarut.
 Bila kondisi lembap dapat dipertahankan maka banyak air yang diserap
tumbuhan dan lebih sedikit yang diuapkan.
 Kondisi ini mendukung aktivitas pemanjangan sel sehingga sel-sel lebih
cepat mencapai ukuran maksimum dan tumbuh bertambah besar.
 Pada kondisi ini, faktor kehilangan air sangat kecil karena transpirasi yang
kurang.
 Adapun untuk mengatasi kelebihan air, tumbuhan beradaptasi dengan
memiliki permukaan helaian daun yang lebar.
 Oksigen
 Untuk pemecahan senyawa bermolekul besar (saat respirasi) agar
menghasilkan energi yang diperlukan pada proses pertumbuhan dan
perkembangannya.

2.3 Objek penelitian (Jagung)


JAGUNG(Zea mays ssp. mays)

adalah salah satu tanamanpangan penghasil karbohidrat yang terpenting di


dunia, selain gandum dan padi. Bagi penduduk Amerika
Tengah dan Selatan, bulir jagung adalah pangan pokok, sebagaimana bagi sebagian
penduduk Afrika dan beberapa daerah di Indonesia. Pada masa kini, jagung juga
sudah menjadi komponen penting pakan ternak. Penggunaan lainnya adalah
sebagai sumber minyak pangan dan bahan dasar tepung maizena. Berbagai produk
turunan hasil jagung menjadi bahan baku berbagai
produk industri farmasi, kosmetika, dan kimia.

7
Diagram tanaman jagung.

Jagung merupakan tanaman model yang menarik[1][2], khususnya di


bidang biologi dan pertanian. Sejak awal abad ke-20, tanaman ini menjadi
objek penelitian genetika yang intensif, dan membantu terbentuknya
teknologi kultivar hibrida yang revolusioner. Dari sisi fisiologi, tanaman ini
tergolong tanaman C4 sehingga sangat efisien memanfaatkan sinar matahari.
Dalam kajian agronomi, tanggapan jagung yang dramatis dan khas terhadap
kekurangan atau keracunan unsur-unsur hara penting menjadikan jagung sebagai
tanaman percobaan fisiologi pemupukan yang disukai[3][4].

2.4 Hipotesis
Hipotesis penelitian ini adalah cahaya dapat memengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan jagung,yaitu menghambat pertumbuhan dan
perkembangan tanaman jagung.tanaman jagung yang berada dilingkungan yang
intensitas cahaya nya berbeda akan menghasilkan tinggi yang berbeda tumbuhan di
tempat gelap akan lebih cepat tinggi dari pada tumbuhan ditempat
terang/bercahaya namun,memiliki perbedaan morfologi,meliputi:keadaan
akar,batang dan daun tanaman jagung

8
BAB III
METOLOGI PENELITIAN
3.1 Tempat dan waktu penelitian
Di Rumah Pada tanggal 24 JULI 2019 sampai dengan 6Agustus 2019

3.2 Alat dan bahan peneltian


1. Pot tanaman
2. Tanah hitam subur
3. Bibit tanaman jagung (6 buah)
4. Air

3.3 Langkah kerja penelitian


1. Siapkanlah 2 buah pot tanaman
2. Masukanlah tanah yang subur kedalam 2 buah pot tanaman yang telah
disiapkan dan berilah nambah setiap pot yaitu POT A dan POT B.
3. Taburkanlah masing-masing 3 biji ke tiap pot tanaman.
4. Lalu tutuplah kembali biji dengan tanah.
5. Terakhir siram lah dengan air secukupnya dan letak lah POT A di teras
rumah (yang cukup cahaya matahari) Dan POT B di tempat gelap tanpa ada
cahaya matahari masuk.

3.4 Variabel
1. Variabel bebas:Intensitas cahaya matahari
2. Variabel terikat:Tinggi batang dan warna daun
3. Variabel kontrol:Waktu penyiraman dan jumlah air

9
BAB IV
HASIL PENELITIAN
4.1 Tabel dan Grafik Hasil Penelitian
A)Tabel data hasil pertambahan tinggi

B)GRAFIK PENAMBAHAN TINGGI

1) Grafik Tempat Terang

10
2).Grafik Tempat Gelap

C).Gambar hasil penelitian

11
4.2 Pembahasan Dari Hasil penelitian
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan telah menunjukan bahwa terdapat
perbedaan pertumbuhan dan perkembangan tanaman jagung di tempat yang
terkena cahaya dan tidak terkena cahaya (gelap).hal ini menunjukan bahwa
cahaya mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman jagung

Apabila tanaman ditanam di tempat gelap,maka tanaman jagung akan tumbuh


lebih panja ng daripada normalnya .peristiwa itu terjadi karena pengaruh
fitohormon terutama hormon auksin

12
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dalam hasil penelitian pengaruh faktor cahaya terhadap pertumbuhan
tanaman jagung,dapat disimpulkan bahwa cahaya dapat mempengaruhi proses
pertumbuhan dan perkembangan tanaman.proses pertumbuhan dan perkembangan
tumbuhan membutuhkan cahaya.namun,banyak sedikitnya cahaya yang
dibutuhkan tiap tumbuhan berbeda beda,begitu pula dengan tumbuhan tanaman
jagung.
1. Pertumbuhan tanaman jagung yang diletakkan pada tempat gelap lebih cepat
tumbuh dari pada tempat terang
2. Batang pada tumbuhan tempat gelap berwarna putih kekuning kuningan dan
tidak kokoh,tumbuhan tempat terang batangnya kokoh dan berwarna hijau
3. Daun pada tempat gelap berwarna hijau kekuningan dan layu,pada tempat
terang daunya subur dan berwarna hijau dan kokoh

5.2 Saran
Sebaiknya,percobaan dilakukan dalam waktu yang lebih lama agar terlihat
lebih jelas dan lebih detail dalam menyimpulkan perbedaan antara tumbuhan yang
berada ditempat gelap.juga peralatan yang lebih komplit dan modern,seperti bukan
menggunakan mistar tetapi menggunakan auksamometer agar hasil lebih akurat
Sebaiknya menanamnya di aqua gelas yang bening agar ketika difoto
tampak jelas dari ujung akar hingga ujung daun dan sebaiknya medium tempat
tumbuh tanaman jagung tersebut lebih besar,agar pertumbuhannya maksimal
13
DAFTAR PUSTAKA
 https://farischarming.wordpress.com
 https://www.academia.edu
 https://wikipedia.com
 https://docplayer.info

14

Anda mungkin juga menyukai