Anda di halaman 1dari 10

Diskusi Kasus

TINEA KORPORIS

Oleh:
Sheisa Marinka, S.Ked
04084821820042

Pembimbing:
Dr. dr. Yuli Kurniawati, SpKK (K), FINSDV, FAADV

BAGIAN/ KSM/ KELOMPOK STAF MEDIK DERMATOLOGI DAN VENEREOLOGI


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA
RSUP DR. MOHAMMAD HOESIN PALEMBANG
2019
HALAMAN PENGESAHAN

Diskusi Kasus

TINEA KORPORIS

Oleh:
Sheisa Marinka, S.Ked
04084821820042

Telah diterima dan disetujui sebagai salah satu syarat dalam mengikuti ujian
kepaniteraan klinik senior di Bagian/ KSM/ Kelompok Staf Medik Dermatologi dan
Venereologi Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya RSUP Dr. Mohammad Hoesin
Palembang Periode 16 Desember 2019 – 20 Januari 2020.

Palembang, Desember 2019

Dr. dr. Yuli Kurniawati, SpKK (K), FINSDV, FAADV

2
I. IDENTIFIKASI
Nama : Ny. RH
Tanggal Lahir : 13 November 1966
Usia : 53 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Status : Menikah
Pekerjaan : Pedagang sate
Pendidikan : SMP
Suku : Sumatera Selatan
Alamat : Seberang Ulu II, Palembang
No. RM : 1154157

Kunjungan pertama ke Poliklinik Dermatologi dan Venereologi (DV) RSUP Dr.


Mohammad Hoesin (RSMH) Palembang pada 19 Desember 2019 pukul 13.30 WIB.

II. ANAMNESIS (Autoanamnesis pada 19 Desember 2019 pukul 14.00 WIB)


Keluhan utama:
Timbul bercak merah kecoklatan disertai bintil merah di bokong, paha bagian
belakang, perut, dan punggung tangan yang meluas sejak 1 minggu yang lalu.

Keluhan tambahan:
Gatal terutama saat berkeringat.

Riwayat perjalanan penyakit:


Kisaran 6 bulan lalu pasien mengeluh timbul bercak merah di bokong disertai
bintil merah beberapa buah, sebesar uang logam Rp. 500,- dan bersisik. Bercak
disertai bintil merah tersebut terasa gatal terutama saat berkeringat. Pasien sering
menggaruknya hingga lecet. Pasien belum berobat ke dokter.
Kisaran 3 bulan lalu, bercak merah di bokong mulai tampak menghitam dan
semakin luas hingga paha bagian belakang seukuran telapak tangan dewasa.
Muncul bercak baru di perut berwarna merah, satu buah, seukuran biji jagung.
Bercak merah tampak bersisik, di tepi terdapat bintil-bintil berwarna merah ukuran

3
kepala jarum pentul dan terasa gatal terutama saat berkeringat. Pasien belum
berobat ke dokter.
Kisaran 1 minggu lalu, bercak merah kehitaman di bokong dan paha bagian
belakang disertai bintil merah semakin meluas. Bercak disertai bintil merah tampak
ditutupi sisik berwarna putih dan terasa semakin gatal. Selain itu bercak merah
disertai bintil di perut semakin membesar seukuran uang logam Rp. 100,-. Muncul
bercak merah baru di punggung tangan kanan, dua buah, seukuran uang logam Rp.
50,- dan bersisik. Bercak merah terasa gatal terutama saat berkeringat. Pasien
mengaku semakin sering menggaruk bercak tersebut hingga menjadi lecet. Pasien
kemudian berobat ke Poliklinik Dermatologi dan Venereologi RSUP dr.
Mohammad Hoesin Palembang.

Riwayat penyakit dahulu


 Riwayat keluhan serupa sebelumnya disangkal
 Riwayat menderita penyakit kencing manis disangkal
 Riwayat penggunaan obat-obatan lama sebelumnya disangkal

Riwayat penyakit keluarga


 Riwayat keluhan serupa pada keluarga disangkal

Riwayat kebiasaan
 Riwayat sering mengonsumsi jamu disangkal
 Riwayat memiliki memiliki kebiasaan berkebun disangkal
 Riwayat memiliki hewan peliharaan disangkal

Riwayat Higienitas
 Pasien mandi 1 hingga 2 kali sehari menggunakan air PDAM dan sabun batang
serta jarang mengganti pakaian yang bersih setiap hari
 Pasien mengaku lingkungan kerja sebagai pedagang sate menyebabkan pasien
sering berkeringat
 Pasien mengaku sering menggunakan pakaian ketat dan pakaian yang tidak
menyerap keringat
 Pasien tidak memakai handuk bersamaan dengan anggota keluarga

4
 Pasien mengaku mengganti sprei sekitar 1 bulan sekali
Kesan: Status higienitas kurang

Riwayat Sosial Ekonomi


 Pasien bekerja sebagai pedagang sate bersama suaminya dengan penghasilan
Rp. 2.500.000,- per bulan. Pasien memiliki 2 anak perempuan. Pasien bersama
keluarganya tinggal di rumah kontrakan yang berukuran kurang lebih 6 x 5
meter.
Kesan: Status sosial ekonomi menengah ke bawah

III. PEMERIKSAAN FISIK (Pada 19 Desember 2019 pukul 14.15 WIB)


Status Generalikus
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Kompos mentis
Tekanan darah : 110/80 mmHg
Nadi : 84 x/menit
Laju pernapasan : 20 x/menit
Suhu : 37,3 ºC
Berat badan : 76 kg
Tinggi badan : 165 cm
IMT : 27,92 kg/m2
Status gizi : Obesitas

Keadaan Spesifik
Kepala : Normosefali
Mata : Tidak ada sekret, konjungtiva tidak anemis, sklera tidak
ikterik
Hidung : Tidak ada sekret, tidak ada deviasi septum
Telinga : Meatus akustikus eksternus (MAE) lapang, tidak ada sekret
Tenggorokan : Faring tidak hiperemis, tonsil T1-T1 tenang
Leher : JVP (5-2) cmH2O, tidak ada pembesaran tiroid

5
Thoraks
Jantung : Bunyi jantung I dan II normal, murmur tidak ada, gallop tidak
ada
Paru-paru : Pergerakan dinding dada simetris, stem fremitus kanan sama
dengan kiri, sonor di kedua lapang paru, suara vesikular normal,
ronkhi tidak ada, wheezing tidak ada
Abdomen : Datar, lemas, tidak ada nyeri tekan, hepar dan lien tidak
teraba, bising usus normal
Ekstremitas : Deformitas tidak ada, akral hangat, edema pretibia tidak ada
KGB : Pembesaran dan nyeri tekan kelenjar getah bening pada regio
submandibular, colli, axilla, dan inguinal tidak ada
Genitalia : Tidak ada kelainan

Status Dermatologikus
Regio gluteus bilateral; regio femoralis posterior bilateral
Patch eritematosa hiperpigmemtasi, multipel, plakat, iregular, diskret sebagian
konfluen, sebagian ditutupi skuama putih selapis, di tepi terdapat papul eritematosa,
multipel, miliar, serta erosi, multipel, iregular.

Gambar 1. Lesi pada regio gluteus bilateral; regio femoralis posterior bilateral

Regio dorsum manus dextra


Makula eritematosa, multipel, numular, iregular, sebagian ditutupi skuama putih
selapis, di tepi terdapat papul eritematosa, multipel, miliar.

6
Gambar 2. Lesi pada regio dorsum manus dexstra

Regio abdomen anterior sinistra


Makula eritematosa, soliter, numular, sebagian ditutupi skuama putih selapis, di
tepi terdapat papul eritematosa, multipel, miliar, disertai erosi, multipel, iregular.

Gambar 3. Lesi pada regio abdomen anterior sinistra

IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG


a. Pemeriksaan sediaan langsung kerokan kulit menggunakan mikroskop dan
KOH 10%.
Spesimen diambil dari kerokan tepi lesi yang aktif pada regio gluteus
dextra menggunakan skapel bagian tumpul. Spesimen diletakkan di kaca objek
dengan larutan KOH 10% dan ditutup dengan kaca penutup kemudian diperiksa

7
menggunakan mikroskop dengan pembesaran lensa okuler 10x dan lensa
objektif 40x. Hasil pemeriksaan didapatkan hifa panjang bersekat.

Gambar 4. Hasil Pemeriksaan spesimen kerokan kulit di regip gluteus dextra menggunakan
larutan KOH 10% dengan mikroskop pembesaran okuler 10x dan objektif 40x dengan
perbesaran 100x dan 1000x didapatkan gambaran hifa panjang bersekat

b. Pemeriksaan lampu Wood


Dilakukan pemeriksaan lesi patch eritematosa di regio intergluteal
dengan menggunakan lampu Wood dalam ruangan gelap. Hasil pemeriksaan
didapatkan kesan fluoresensi negatif

Gambar 5. Hasil Pemeriksaan lampu Wood dengan kesan fluoresensi negatif.

8
V. RESUME
Ny. RH, perempuan, 53 tahun, datang ke Poliklinik DV RSMH dengan bercak
merah kecoklatan disertai bintil merah di bokong, paha belakang, punggung tangan
kanan dan perut yang meluas sejak 1 minggu lalu. Kisaran 6 bulan lalu, timbul
makula eritematosa di regio gluteus bilateral, multipel, numular, diameter 2,5 cm,
iregular, ditutupi skuma putih selapis disertai pruritus yang sering digaruk hingga
erosi. Kisaran 3 bulan lalu lesi meluas ke regio femoralis posterior bilateral tampak
patch eritematosa hiperpigmentasi, hingga ukuran plakat, ukuran 10 x 15 cm, diskret
sebagian konfluens, terdapat papul eritematosa multipel, miliar, sebagian erosi.
Timbul lesi baru di regio abdomen anterior berupa makula eritematosa, soliter,
lentikular, diameter 1 cm, iregular, ditutupi skuama putih selapis, ditepi terdapat
papul eritematosa multipel, miliar disertai pruritus. Kisaran 1 minggu lalu lesi di
regio gluteus bilateral semakin meluas hingga ukuran plakat, ukuran 13 x 16 cm.
Selain itu lesi di regio abdomen anterior sinistra meluas hingga numular, diameter
3 cm. Timbul lesi baru di regio dorsum manus dextra tampak makula eritematosa,
multipel, numular, diameter 2,5 cm, iregular, diskret, sebagian ditutupi skuama putih
selapis, di tepi terdapat papul eritematosa, multipel, miliar disertai pruritus. Pasien
berobat ke poliklinik DV RSMH Palembang. Pada status dermatologikus regio
gluteus bilateral, femoralis posterior bilateral, abdomen anterior sinistra, dorsum
manus dextra didapatkan makula-patch eritematosa hiperpigmentasi, soliter-
multipel, numular-plakat, iregular, diskret sebagian konfluens, sebagian ditutupi
skuama putih selapis, ditepi terdapat papul eritematosa multipel, milier dengan
central healing dan erosi multipel iregular. Pada kerokan kulit dengan KOH 10%
didapatkan hifa panjang bersekat.

VI. DIAGNOSIS KERJA


Tinea korporis

VII. PEMERIKSAAN ANJURAN


Kultur jamur media agar Sabouraud

9
VIII. PENATALAKSANAAN
Umum:
1. Menjelaskan kepada pasien bahwa penyakit ini disebabkan oleh jamur dan
dapat meluas jika tidak diobati.
2. Skrining keluhan dan gejala yang sama pada keluarga.
3. Mengingatkan pasien untuk memotong kuku dan tidak menggaruk lesi agar
tidak terjadi infeksi sekunder dan terbentuk skar.
4. Menggunakan pakaian yang tidak ketat dan menyerap keringat terutama
saat bekerja, serta Mengingatkan pasien untuk tetap mandi 2x sehari dengan
menggunakan sabun dan sering mengganti pakaian yang bersih dan kering.
5. Pastikan kulit dalam keadaan kering sebelum menutup area yang rentan
terinfeksi jamur.
6. Menjelaskan kepada pasien untuk patuh dalam menjalani pengobatan.
7. Mengingatkan pasien untuk kontrol ulang setelah 1 pekan pengobatan.

Khusus:
Terapi topikal:
Krim ketoconazole 2% pada bercak merah tiap 12 jam selama 4 minggu
Terapi sistemik:
Tablet ketoconazole 200mg tiap 24 jam per oral selama 2 minggu

IX. PROGNOSIS
 Quo ad vitam : bonam
 Quo ad functionam : bonam
 Quo ad sanationam : bonam

10

Anda mungkin juga menyukai