Anda di halaman 1dari 10

TUGAS PRAKTIKUM

STATISTIKA
Rabu, 23 Oktober 2019
Prodi: Akuntansi
Dosen Pengampu: Widiya Dewi Anjaningrum, S.Si., MM.

IDENTITAS MAHASISWA

NAMA : Ananda Ayu Rahmawaty


NIM : 18102013
KELAS : A1
NO HP : 081233618735

INTERPRETASIKAN HASIL OUTPUT SPSS BERIKUT INI MENGACU


PADA MODUL YANG TELAH DI-SHARE DI GOOGLE DRIVE
Link Google:
shorturl.at/epqNV
Kerjakan sebisanya saja dulu, selesai jangan lupa langsung dikirim ke email:
widiya.stieasia@gmail.com

JUDUL SKRIPSI:

“Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibilty, Good Corporate


Governance dan Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan
(Pada Perusahaan Manufaktur yang Listing di BEI Tahun 2013-2016)”

BAB IV
PEMBAHASAN

4.1 Analisis Deskriptif


Terdapat 12 perusahaan yang menjadi obyek penelitian ini antara lain:
Alkindo Naratama Tbk (ALDO), Alumindo Light Metal Industry Tbk (ALMI),
Berlina Tbk (BRNA), Beton Jaya Manunggal Tbk (BTON), Duta Pertiwi
Nusantara Tbk (DPNS), Gudang Garam Tbk (GGRM), Panasia Indo Resources
Tbk (HDTX), Mulia Industrindo Tbk (MLIA), Pyridam Farma Tbk (PYFA),
Sekar Laut Tbk (SKLT), Sunson Textile Manufacturee Tbk (SSTM), SLJ Global
Tbk (SULI), Ultrajaya Milk Industry and Trading Company Tbk (ULTJ). Data
yang diambil adalah data time series 4 tahun, dari tahun 2013 hingga tahun 2016,
yang diambil dari www.idx.co.id, terdiri dari data annual report untuk
memperoleh data CSR (Corporate Social Responsibility), dan laporan keuangan
untuk mendapatkan data terkait kepemilikan manajerial, kepemilikan
institusional, dan nilai perusahaan (Price to Book Value Ratio atau PBV).
Sedemikian hingga jumlah data total yang diambil dalam penelitian ini sebanyak
48 data. Adapun analisis deskriptif data penelitian yang terdiri dari Mean, Median,
Standar Deviasi, Nilai Minimum, Nilai Maksimum dan Range disajikan dalam
Tabel 4.1.

Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Data Penelitian


Nilai
Kepemilikan Kepemilikan Economic Value Perusahaan
CSR Manajerial Institusional Added (EVA) (PBV)
N Valid 48 48 48 48 48
Missing 0 0 0 0 0
Mean ,30710 ,09025 ,6152 153.613.458.530,65 1,7552
Median ,30800 ,06550 ,5800 7.924.077.924,50 1,0250
Std. Deviation ,067130 ,088050 ,17037 450.517.009.630,622 1,62615
Range ,242 ,255 ,64 1.794.419.372.781 6,33
Minimum ,176 ,001 ,32 -14.978.286.629 ,12
Maximum ,418 ,256 ,96 1.779.441.086.152 6,45
a. Multiple modes exist. The smallest value is shown
Sumber: Output SPSS 23 (2018)

Berdasarkan Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Data Penelitian di atas,


diketahui bahwa seluruh data penelitian (N), sebanyak 48 data valid dan terhitung
dalam analisis serta dan tidak ada data yang kosong (Missing). Rata-rata nilai
CSR (Corporate Social Responsibility) ke 12 perusahaan dalam kurun waktu 4
tahun (2013-2016) sebesar 0,30710 atau 30,71% dengan standar deviasi sebesar
0,067130 atau 6,713%. Median atau nilai tengah dari nilai CSR keseluruhan data
yang diambil sebesar 0,30800 atau 30,8%. Adapun nilai tertinggi sebesar 0,418
atau 41,8%, sedangkan nilai terendah sebesar 0,176 atau 17,6%, sedemikian
hingga range dari nilai CSR sebesar 0,242 atau 24,2%.
Rata-rata nilai Kepemilikan Manajerial ke 12 perusahaan dalam kurun
waktu 4 tahun (2013-2016) sebesar 0,09025 dengan standar deviasi sebesar
0,088050. Median atau nilai tengah dari kepemilikan manajerial keseluruhan data
yang diambil sebesar 0,06550. Adapun nilai tertinggi kepemilikan manajerial
sebesar 0,256, sedangkan nilai terendah sebesar 0,001, sedemikian hingga range
dari nilai Kepemilikan Manajerial sebesar 0,255.
Rata-rata nilai Kepemilikan Institusional dari 12 perusahaan dalam kurun
waktu 4 tahun yaitu tahun 2013-2016 adalah sebesar 0,6152 dengan standar
deviasi sebesar 0,17037. Dan untuk median atau nilai tengah dari nilai
Kepemilikan Institusional keseluruhan data yang diambil adalah sebesar 0,5800.
Adapun nilai Maximum atau nilai tertinggi dari Kepemilikan Institusional sebesar
0,96, sedangkan nilai Minimum atau nilai terendah yaitu sebesar 0,32. Sehingga
dari angka tersebut mendapatkan range Nilai Kepemilikan Institusional sebesar
0,64.
Berikutnya rata-rata nilai EVA (Economic Value Added) ke 12 perusahaan
dalam kurun waktu 4 tahun (2013-2016) adalah sebesar 153.613.458.530,65
dengan standar deviasi sebesar 450.517.009.630,622. Median atau nilai tengah
dari nilai EVA (Economic Value Added) keseluruhan data yang diambil yaitu
sebesar 7.924.077.924,50. Adapun nilai Maximum atau nilai tertinggi dari nilai
EVA (Economic Value Added) sebesar 1.779.441.086.152, sedangkan nilai
Minimum atau nilai terendah adalah negatif yaitu sebesar -14.978.286.629.
Sehingga Range dari nilai EVA (Economic Value Added) adalah sebesar
1.794.419.372.781.
Dan terakhir adalah data Rata-rata Nilai Perusahaan (PBV) ke 12
perusahaan dalam kurun waktu 4 tahun yaitu pada tahun 2013-2016 adalah
sebesar 1,7552 dengan standar deviasi sebesar 1,62615. Median atau nilai tengah
dari Nilai Perusahaan (PBV) keseluruhan data yang diambil adalah sebesar
1,0250. Dari data tersebut menghasilkan Nilai Perusahaan (PBV) untuk nilai
Maximum atau nilai tertinggi sebesar 6,45 dan nilai Minimum atau nilai terendah
sebesar 0,12, sedemikian hingga range dari Nilai Perusahaan (PBV) adalah
sebesar 6,33.

4.2 Uji Asumsi Klasik


Sebelum melakukan analisis regresi linier berganda, semua variabel harus
memenuhi aturan OLS (Ordinary Least Square) agar data bersifat BLUE (Best
Linear Unbiased Estimator). Aturan ini merupakan aturan klasik, sehingga sering
disebut Asumsi Klasik. Dalam penelitian ini, dilakukan empat uji asumsi klasik
yaitu: uji normalitas, uji autokorelasi, uji multikolinearitas dan uji
heteroskedastisitas. Adapun uji autokorelasi tidak dilakukan sekalipun data yang
digunakan merupakan data time series 4 tahun terakhir, hal ini dikarenakan sifat
kepemilikan manajerial dan kepemilikan institusional yang menjadi variabel
independent sebagian besar di setiap perusahaan cenderung tetap.

4.2.1 Uji Normalitas


Untuk melihat apakah data besar dengan sampel lebih dari 30 berdistribusi
normal atau tidak, dapat dilakukan dengan beberapa cara, 2 diantaranya yaitu, (1)
berdasarkan plot regresi, Normal P-P Plot, dan (2)melihat nilai Asymp. Sig. (2-
tailed) dari One-Sample Kolmogorov Smirnov Test. Suatu data dinilai mengikuti
distribusi normal jika titik-titik plot regresi dari data tersebut berada di sekitar
garis regresi.
Gambar 4.1 Normal P-P Plot
Sumber: Output SPSS 23 (2018)

Berdasarkan gambar 4.1 diatas, diketahui bahwa titik-titik data berada di


sekitar garis diagonal, sedemikian hingga data berdistribusi normal.

Tabel 4.2 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Unstandardized
Residual
N 25
Normal Parametersa,b Mean ,0000000
Std. Deviation ,82932181
Most Extreme Differences Absolute ,163
Positive ,117
Negative -,163
Test Statistic ,163
Asymp. Sig. (2-tailed) ,085c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
Sumber: Output SPSS 23 (2018)

Demikian juga jika ditinjau berdasarkan nilai Asymp. Sig. (2-tailed) One-
Sample Kolmogorov Smirnov Test. Jika nilai Asymp. Sig. (2-tailed)One-Sample
Kolmogorov Smirnov Test lebih besar dari taraf signifikansi yang diambil (5% =
0,05) maka data berdistribusi normal.
Berdasarkan data tabel di atas, diketahui bahwa nilai Asymp. Sig. (2-tailed)
One-Sample Kolmogorov Smirnov Test lebih besar dari 0,05 yaitu sebesar 0,085
dan data tersebut berdistribusi normal.

4.2.3 Uji Autokorelasi


Autokorelasi adalah hubungan yang terjadi antara residual dari pengamatan
satu dengan pengamatan yang lain. Untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi,
bandingkan nilai Durbin Watson Output SPSS (DW) dengan nilai Durbin Watson
Tabel (DW-Tabel) dengan kriteria:
Jika DW antara 0 dan dl maka terjadi autokorelasi negatif
Jika DW antara dl dan du maka tidak dapat ditentukan apakah terjadi
autokorelasi atau tidak
Jika DW antara du dan 4-du maka tidak terjadi autokorelasi
Jika DW di antara 4-du dan 4-dl maka tidak dapat ditentukan apakah terjadi
autokorelasi atau tidak
Jika DW di antara 4-dl dan 4 maka terjadi autokorelasi positif
di mana dl adalah batas bawah nilai Durbin Watson Tabel, sedangkan du adalah
batas atas nilai Durbin Watson Tabel.

Tabel 4.3 Nilai Durbin Watson


Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate Durbin-Watson
1 ,779a ,607 ,528 ,90848 1,816
a. Predictors: (Constant), Economic Value Added (EVA), CSR, Kepemilikan Manajerial,
Kepemilikan Institusional
b. Dependent Variable: Nilai Perusahaan (PBV)
Sumber: Tabel Model Summary Output SPSS 23 (2018)
Berdasarkan Tabel 4.3 Model Summary Output SPSS di atas diketahui
bahwa nilai Durbin Watson sebesar 1,816. Sedangkan untuk jumlah variabel
independent sebanyak 4 (𝑘 = 4) dengan julah sampel sebanyak 48 (𝑛 = 48), dari
tabel Durbin Watson diperoleh nilai 𝑑𝑙 = 1,3619 dan nilai 𝑑𝑢 = 1,7206 sehingga
diperoleh rentang dan posisi DW seperti yang tertera dalam koordinat berikut:

𝐷𝑊 = 1,816

0 𝑑𝑙 = 1,3619 𝑑𝑢 = 1,7206 4 − 𝑑𝑢 = 2,2794 4 − 𝑑𝑙 = 2,6381 4

Gambar 4.2 Koordinat Rentang Nilai Durbin Watson


Sumber: Data Diolah (2018)

Berdasarkan Gambar 4.2 di atas, diketahui bahwa nilai DW berada di antara du


dan 4-du (𝑑𝑢 = 1,7206 < 𝐷𝑊 = 1,816 < 4 − 𝑑𝑢 = 2,2794), sedemikian hingga
data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tidak terjadi autokorelasi.
Sedangkan jika nilai DW berada diantara 0 dan dl maka data tersebut mengalami
autokorelasi negatif antar tahun periode pengamatan.

4.2.4 Uji Multikolinearitas


Multikolinearitas merupakan hubungan antar variabel independen yang
terdapat dalam suatu model regresi yang memiliki hubungan linier yang sempurna
atau mendekati sempurna di mana koefisien korelasinya tinggi atau bahkan 1.
Konsekuensi jika suatu regresi terjadi multikolinearitas adalah koefisien korelasi
variabel menjadi tidak tertentu dan kesalahan menjadi sangat besar atau tidak
terhingga. Sehingga data yang bersifat BLUE adalah data yang tidak terjadi
multikolinearitas antar variabel independentnya.
Terjadi tidaknya multikolinearitas dapat dilihat dari nilai VIF pada Tabel
Coefficient output SPSS. Jika nilai Tolerance > 0,1 atau nilai Inflation Factor
(VIF) < 10 maka Tidak Terjadi Multikolinearitas.
Terdapat 4 variabel independent dalam penelitian ini, yaitu CSR
(Corporate Social Responsibility), Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan
Institusional, dan Economic Value Added (EVA), sedemikian hingga di antara
keempat variabel independent tersebut tidak boleh terjadi multikolinearitas.

Tabel 4.4 Collinearity Statistics


Collinearity Statistics
Model Tolerance VIF
(Constant)
CSR ,752 1,330
Kepemilikan Manajerial ,531 1,882
Kepemilikan Institusional ,438 2,282
Economic Value Added (EVA) ,963 1,039
a. Dependent Variable: Nilai Perusahaan (PBV)
Sumber: Tabel Coefficient Output SPSS 23 diolah (2018)

Berdasarkan data dalam Tabel 4.4 Collinearity Statistics diatas, diketahui


bahwa data keempat variabel mulai dari nilai tolerance variabel CSR sebesar
0,752 > 0,1 dengan nilai VIF sebesar 1,330 < 10; nilai tolerance variabel
Kepemilikan Manajerial sebesar 0,531 > 0,1 dengan nilai VIF sebesar 1,882 < 10;
nilai tolerance variabel Kepemilikan Institusional sebesar 0,438 > 0,1 dengan nilai
VIF sebesar 2,282 < 10; dan terakhir adalah nilai tolerance varibel EVA sebesar
0,963 > 0,1 dengan nilai VIF sebesar 1,039 < 10, sedemikian hingga, antara
variabel CSR, Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, dan EVA tidak
terjadi Multikolinearitas.

4.2.4 Uji Heteroskedastisitas


Heteroskedastisitas merupakan varian residual yang tidak sama pada
semua pengamatan di dalam model regresi. Terjadi tidaknya heteroskedastisitas
dapat dilihat dari Scatterplot. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada
membentuk pola tertentu (bergelombang, melebar, menyempit) maka terjadi
heteroskedastisitas. Namun, jika tidak ada pola yang jelas, maka tidak terjadi
heteroskedastisitas.

Gambar 4.3 Scatterplot


Sumber: Output SPSS 23 (2018)

Berdasarkan Gambar 4.3 Scatterplot di atas, di ketahui bahwa titik-titik


data tersebut menyebar tanpa membentuk pola tertentu sehingga tidak terjadi
heteroskedastisitas.

Karena data dalam penelitian ini berdistribusi Normal, tidak terjadi


autokorelasi, tidak terjadi multikolinearitas dan tidak terjadi heteroskedastisitas
maka data ini telah memenuhi uji asumsi klasik atau telah memenuhi aturan OLS
(Ordinary Least Square) di mana data telah bersifat BLUE (Best Linear Unbiased
Estimator) dan dapat dianalisis lebih lanjut.
4.3 Analisis Regresi Linier Berganda
Untuk mengetahui kelayakan model regresi yang terbentuk dan menguji
hipotesis dilakukan analisis regresi linier berganda yang terdiri dari 4 bagian yaitu
uji determinasi (R-square), uji goodness of fit model atau uji pengaruh simultan
melalui uji F, pembentukan model regresi linier berganda dan uji signifikansi
koefisien regresi atau uji pengaruh parsial masing-masing variabel independent
melalui uji t.

4.3.1 Uji Determinasi (R-Square)


Tabel 4.5 Nilai R-Square
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate Durbin-Watson
1 ,779a ,607 ,528 ,90848 1,816
a. Predictors: (Constant), Economic Value Added (EVA), CSR, Kepemilikan Manajerial,
Kepemilikan Institusional
b. Dependent Variable: Nilai Perusahaan (PBV)
Sumber: Tabel Coefficient Output SPSS 23 (2018)

Berdasarkan Tabel 4.4 Model Summary output SPSS 23 di atas, diketahui


bahwa nilai R-Square adalah sebesar 0,607. Artinya, 60,7% nilai perusahaan
(PBV) dijelaskan oleh pengungkapan CSR, kepemilikan manajerial, kepemilikan
institusional dan kinerja keuangan (EVA). Adapun sisanya, 100%- 60,7% =39,3%
dijelaskan oleh variabel-variabel independen lainnya yang tidak dipertimbangkan
dalam penelitian ini.

4.3.2 Uji Goodness of Fit Model (Uji F)


Untuk mengetahui kelayakan model regreasi atau mengetahui apakah
model regresi yang terbentuk memenuhi goodness of fit model dan dapat
digunakan untuk memprediksi Nilai Perusahaan atau untuk mengetahui apakah
keempat variabel independent yang dipilih berpengaruh secara simultan terhadap
nilai perusahaan maka dilakukan uji F sebagai berikut:
Hipotesis
H0: Model regresi yang terbentuk tidak memenuhi goodness of fit model atau
model regresi terbentuk tidak layak dan tidak dapat digunakan untuk
memprediksi nilai perusahaan atau keempat variabel independent tidak
berpengaruh secara simultan terhadap nilai perusahaan.
H1: Model regresi yang terbentuk memenuhi goodness of fit model atau
model regresi yang terbentuk layak dan dapat digunakan untuk
memprediksi nilai perusahaan atau keempat variabel independent
berpengaruh secara simultan terhadap nilai perusahaan.
Pengambilan Keputusan
H0 ditolak dan H1 diterima jika F-hitung > F-Tabel atau Sig. < 0,05
H0 diterima dan H1 ditolak jika F-hitung < F-Tabel atau Sig. > 0,05

Tabel 4.6 ANOVAa


Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 25,445 4 6,361 7,707 ,001b
Residual 16,507 43 ,825
Total 41,951 47
a. Dependent Variable: Nilai Perusahaan (PBV)
b. Predictors: (Constant), Economic Value Added (EVA), CSR, Kepemilikan Manajerial,
Kepemilikan Institusional
Sumber: Output SPSS 23 (2018)

Berdasarkan Tabel 4.6 ANOVA di atas diketahui bahwa nilai F-hitung


sebesar 7,707 dengan Sig. sebesar 0,000. Sedangkan nilai F-tabel pada taraf
signifikansi 0,05 dengan 𝑑𝑓1 = 4 dan 𝑑𝑓2 = 43 sebesar 2,58883615. Maka H0
ditolak dan H1 diterima karena nilai F-hitung = 7,707 > F-tabel = 2,58883615 dan
nilai Sig. Sebesar 0,000 < α = 0,05. Sehingga model regresi yang terbentuk
memenuhi goodness of fit model atau model regresi yang terbentuk layak dan
dapat digunakan untuk memprediksi nilai perusahaan atau keempat variabel
independent berpengaruh secara simultan terhadap nilai perusahaan.

4.3.3 Uji Signifikansi Koefisien Regresi atau Uji Pengaruh Parsial (Uji t)

Tabel 4.7 Nilai t-hitung

Model t Sig.
1 (Constant) -5,902 ,000
CSR -,866 ,397
Kepemilikan Manajerial 1,302 ,208
Kepemilikan Institusional -,343 ,735
Economic Value Added (EVA) 5,445 ,000
a. Dependent Variable: Nilai Perusahaan (PBV)
Sumber: Output SPSS (2018)

Untuk mengetahui signifikan tidaknya pengaruh masing-masing variabel


independent terhadap Nilai Perusahaan, atau apakah masing-masing variabel
independent berpengaruh secara signifikan terhadap nilai perusahaan, dilakukan
uji t sebagai berikut:

Hipotesis
H0: Variabel independent tidak berpengaruh secara parsial (tidak
signifikan) terhadap nilai perusahaan.
H1: Variabel independent berpengaruh secara parsial (signifikan) terhadap
nilai perusahaan.

Pengambilan Keputusan
H0 diterima dan H1 ditolak jika t-hitung berada di antara nilai – t-tabel dan + t-
tabel atau Sig. > 0,05
H0 ditolak dan H1 diterima jika t-hitung tidak berada di antara nilai –t-tabel
dan +t-tabel atau Sig.< 0,05

Berdasarkan Tabel 4.7 Nilai t-hitung di atas, diketahui bahwa nilai t-hitung
konstanta sebesar -5,902 dengan Sig. sebesar 0,000, koefisien regresi variabel
CSR sebesar -0,866 dengan Sig. sebesar 0,397 dan nilai t-hitung koefisien regresi
variabel Kepemilikan Manajerial sebesar 1,302 dengan Sig. sebesar 0,208.
Sedangkan nilai t-hitung koefisien regresi variabel Kepemilikan Institusional
sebesar -0,343 dengan nilai Sig. sebesar 0,735 dan nilai t-hitung koefisien regresi
variabel EVA sebesar 5,445 dengan nilai Sig. sebesar 0,000. Sementara nilai t-
tabel untuk taraf signifikansi 0,05 dan 𝒅𝒇𝟐 = 𝟒𝟑 sebesar 2,016692, hipotesis
yang diterima atau ditolak beserta artinya disajikan dalam Tabel 4.8 Ikhtisar Uji t
berikut ini.

Tabel 4.8 Ikhtisar Uji t


Variabel B t- t-tabel Sig. Keputusan Arti
hitung
Constant - -5,902 2,016692 0,000 H0 ditolak Signifikan
15,725 H1 diterima Berpengaruh
Parsial
Tidak
CSR
signifikan
(Corporate - H0 diterima
-0,866 2,016692 0,397 tidak
Social 0,833 H1 ditolak
berpengaruh
Responsibility)
Parsial
Tidak
signifikan
Kepemilikan H0 ditolak
2,102 1,302 2,016692 0,208 tidak
Manajerial H1 diterima
berpengaruh
Parsial
Tidak
signifikan
Kepemilikan - H0 diterima
-0,343 2,016692 0,735 tidak
Institusional 1,772 H1 ditolak
berpengaruh
Parsial
Economic Signifikan
H0 ditolak
Value Added 1,076 5,445 2,016692 0,000 Berpengaruh
H1 diterima
(EVA) Parsial

𝑭 = −𝟏𝟓, 𝟕𝟐𝟓 − 𝟎, 𝟖𝟑𝟑𝑿𝟏 + 𝟐, 𝟏𝟎𝟐𝑿𝟐 − 𝟏, 𝟕𝟕𝟐𝑿𝟑 + 𝟏, 𝟎𝟕𝟔𝑿𝟒 + 𝜺

(1) CSR berpengaruh negative tetapi tidak signifikan


(2) KM berpengaruh positif tetapi tidak signifikan
(3) KI berpengaruh negative tetapi tidak signifikan
(4) EVA berpengaruh positif dan signifikan

Berdasarkan Ikhtisar Uji t dalam Tabel 4.8 di atas dapat diketahui bahwa
secara parsial, hanya variabel Economic Value Added (EVA) yang berpengaruh
positif secara signifikan terhadap nilai perusahaan (PBV), sedemikian sehingga
model regresi yang terbentuk adalah 𝑌 = −15,725 + 1,076𝑋 + 𝜀 di mana Y
merupakan nilai perusahaan dan X merupakan EVA. karena EVA berpengaruh
positif secara signifikan maka semakin tinggi nilai EVA maka semakin tinggi pula
nilai perusahaan. Adapun kenaikan setiap satu satuan EVA akan menaikkan nilai
perusahaan sebesar 1,076 satuan. Konstanta bernilai negatif (-15,725) artinya,
tanpa adanya EVA maka nilai perusahaan minus.

Berikut disajikan hasil uji hipotesis berdasarkan analisis regresi linier di


atas sebagai berikut:

Tabel 4.9 Iktisar Penerimaan/Penolakan Hipotesis Penelitian


Hipotesis Diterima/Ditolak
H1 Pengungkapan Corporate Social Ditolak
Responsibility berpengaruh positif terhadap
nilai perusahaan
H2 Kepemilikan Manajerial Berpengaruh Positif Ditolak
terhadap nilai perusahaan
H3 Kepemilikan Institusional berpengaruh positif Ditolak
terhadap nilai perusahaan
H4 Economic Value Added berpengaruh positif Diterima
terhadap nilai perusahaan
KESIMPULAN:
Berdasarkan Tabel 4.9 Iktisar Penerimaan/Penolakan Hipotesis Penelitian
diatas, dapat diketahui bahwa H1 Pengungkapan Corporate Social Responsibility
berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan (ditolak) dikarenakan tidak
signifikan dan tidak berpengaruh parsial, H2 Kepemilikan Manajerial
Berpengaruh Positif terhadap nilai perusahaan (ditolak) dikarenakan tidak
signifikan dan tidak berpengaruh parsial, H3 Kepemilikan Institusional
berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan (ditolak) dikarenakan tidak
signifikan dan tidak berpengaruh parsial, H4 Economic Value Added berpengaruh
positif terhadap nilai perusahaan (diterima) dikarenakan signifikan dan
berpengaruh parsial.

Anda mungkin juga menyukai