Askeb 2
Askeb 2
25. Proses pengeluaran bayi disertai plasenta dan selaput ketuban disebut dengan? (C1)
A. Kehamilan
B. Persalinan
C. Keguguran
D. Kuretase
26. Yang bukan merupakan kebutuhan dasar selama persalinan yaitu … (C2)
A. tempat persalinan
B. penolong
C. persiapan fisisk dan menyal ibu
D. tidak membawa peralatan bayi
27. Agar ibu dalam melewati proses persalinannya merasa nyaman, maka hal yang dapat
dilakukan bidan dan keluarga sebagai wujud asuhan sayang ibu adalah...(C3)
A. Memarahi ibu saat mersakan kesakitan
B. Tidak menunggui ibu saat proses persalinan
C. Tidak memberikan makan ato minum pada ibu
D. Memberikan dukungan emosional
28. Peristiwa di bawah ini yang merupakan bentuk asuhan sayang ibu yaitu... (C4)
A. Saat ibu inpartu, bidan menganjurkan pada keluarga untuk memberikan cairan dan nutrisi
pada ibu bersalin.
B. Bidan melakukan tindakan kateterisasi secara rutin agar ibu bisa BAK.
C. Bidan melakukan enema pada setiap ibu inpartu.
D. Bidan melakukan pencukuran rambut pubis pada setiap ibu bersalin.
29. Diketahui seorang ibu inpartu hamil anak pertama, mengeluh mengeluarkan lendir
bercampur darah dari kemaluannya. Saat dilakukan pemeriksaan VT oleh bidan,
mulai saat pasien datang mengalami pembukaan satu dipantau sampai ibu mengalami
pembukaan lengkap. Berdasarkan teori, hal tersebut merupakan...(C5)
A. Tahapan persalinan pada kala 1
B. Tahapan persalinan pada kala 2
C. Tahapan persalinan pada kala 3
D. Tahapan persalinan pada kala 4
30. Seorang ibu dalam masa inpartu. Bidan Sinta menganjurkan ibu bersalin untuk
merubah posisi miring kanan atau kiri, agar ibu merasa lebih nyaman. Berdasarkan
kasus di atas, tindakan yang dilakukan bidan adalah wujud dari... (C6)
A. Membuat keputusan klinik
B. Tindakan pencegahan infeksi
C. Asuhan sayang ibu
D. Tindakan pendokumentasian
46. Seorang ibu hamil anak pertama datang ke bidan Inka dengan keluhan mengeluarkan lendir
disertai darah cukup banyak sejak 2 jam yang lalu. Manajemen kelima yang dilakukan bidan
adalah (C5)
A. Anamnese
B. Mengumpulkan data dasar
C. Mengantisipasi maslah potensial
D. Merencanakan untuk melakukan pamariksaan kehamilan head to too.
47. Diketahui Ibu inpartu, saat dilakukan pemeriksaan fisik oleh bidan, mengalami pembukaan
serviks 3 cm, setelah 9 jam; kontraksi teratur (> 2 x/ 30” selama 10’). Berdasarkan hasil
pemeriksaan bidan, maka diagnosa yang tepat adalah…(C6)
A. Fase laten memanjang.
B. Fase aktif memanjang.
C. Secondary Arrest.
D. Persalinan palsu.
48. Diketahui Ibu inpartu, saat dilakukan pemeriksaan fisik oleh bidan, mengalami pembukaan
serviks 4 cm, setelah 4 jam; kontraksi teratur (> 3 x/ 30” selama 10’). Berdasarkan hasil
pemeriksaan bidan, maka diagnosa yang tepat adalah…(C6)
A. Inpartu kala I fase laten.
C. Persalinan palsu.
D. Inpartu fase laten memanjang.
1 komentar:
1.
Balas
Pengikut
Arsip Blog
▼ 2011 (4)
o ▼ Agustus (4)
LIBURAN COY
KOMPETENSI DASAR PRAKTIK KLINIK
PWS KIA
CONTOH SOAL ASKEB 2
Mengenai Saya
BERBAGI PENGETAHUAN
Lihat profil lengkapku
ILMU KESEHATAN
PLACENTA PREVIA
Definisi :
1. Plasenta previa adalah plasenta yang letaknya abnormal, yaitu pada segmen bawah uterus
sehingga dapat menutupi sebagian atau seluruh pembukaan jalan lahir (Kapita Selekta
Kedokteran 2000 : 276).
2. Plasenta previa ialah plasenta yang berimplantasi pada segmen bawah rahim dan menutup
sebagian atau seluruh ostium uteri internum (Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal
2002 : 162).
3. Plasenta previa adalah plasenta yang menutupi jalan lahir (Solusi Problem Persalinan 2005
: ).
ETIOLOGI
Belum diketahui pasti mengapa plasenta tumbuh pada segmen bawah uterus tidak selalu jelas
dapat diterangkan. Bahwa vakularisasi yang berkurang atau perubahan atrofi pada desidua
akibat persalinan yang lampau dapat menyebabkan plasenta previa, tidaklah selalu benar,
karena tidak nyata dengan jelas bahwa plasenta previa, tidaklah selalu benar, karena tidak
nyata dengan jelas bahwa plasenta previa didapati untuk sebagian besar pada penderita
dengan paritas tinggi. Memang dapat dimengerti bahwa apabila aliran darah ke plasenta tidak
cukup atau diperlukan lebih banyak seperti pada kehamilan kembar, plasenta yang letaknya
normal sekalipun akan memperluaskan permukaanya, sehingga mendekati atau menutupi
sama sekali pembukaan jelan lahir.
Klasifikasi
a. Plasenta previa totalis apabila ostium uteri internum seluruhnya tertutup oleh plasenta.
b. Plasenta previa totalis apabila hanya sebagian ostium uteri internum tertutup plasenta.
c. Plasenta previa marginalis yaitu apabila plasenta berada tepat pada pinggir
pembukaan.
d. Plasenta letak rendah adalah plasenta yang letaknya abnormal pada segmen bawah
uterus akan tetapi belum sampai menutupi ostium uteri internum.
Terapi Spesifik
Terapi Ekspektatif
Tujuan terapi ekspektatif ialah supaya janin tidak terlahir prematur, penderita dirawat tanpa
melakukan pemeriksaan dalam melalui kanalis servisis.
Keadaan umum ibu cukup baik (akdar hemoglobin dalam batas normal)
Lakukan pemeriksaan USG untuk mengetahui implantasi plasneta, usia kehamilan, profil
biofisik, letak presentasi janin.
Nifedipin 3 x 20 mg/hari.
Uji pematangan paru janin dengan tes kosok (Buble Test) dari hasil amniosentesis.
Bila setelah usia kehamilan diatas 34 minggu, plasenta masih berada di sekitar ostilum uteri
internum, maka dugaan plasenta previa menjadi jelas, sehingga perlu di lakukan observasi
dan konseling untuk menghadapi kemungkinan keadaan gawat darurat.
Bila perdarahan berhenti dan waktu untuk mencapai 37 minggu masih lama, pasien dapat
dipulangkan untuk rawat jalan (kecuali apabila rumah pasien di luar kota dan jarak untuk
mencapai rumah sakit lebih dari 2 jam) dengan pesan untuk segera kembali ke rumah
sakit apabila terjadi perdarahan ulang.
Wanit ahamil diatas 22 minggu dengan perdarahan pervaginam yang aktif dan banyak, harus
segera ditatalaksanakan secara aktif tanpa memandang maturnitas janin.
Untuk diagnosis plasenta previa dan menentukan cara menyelesaikan persalinan, setelah
semua persyaratan dipenuhi, lakukan PDMO jika :
Infus / transfusi telah terpasang, kamat dan tim operasi telah siap.
Janin telah meninggal atau terdapat anomali kongenital mayor (misal : anensefali).
Perdarahan dengan bagian terbawah janin telah jauh melewati pintu atas panggul (2/5
atau 3/5 pada palpasi luar).
Seksio sesarea
Prinsip utama dalam melakukan seksio sesarea adalah untuk menyelamatkan ibu, sehingga
walaupun janin meninggal atau tak punya harapan untuk hidup, tindakan ini tetap
dilaksanakan.
Melahirkan janin dengan segera sehingga uterus dapat segera berkontraksi dan
menghentikan perdarahan.
Tempat implantasi plasenta previa terdapat banyak vaskularisasi sehingga serviks uteri dan
segmen bawah rahim menjadi tipis dan mudah robek, selain itu, bekas tempat implantasi
plasenta sering menjadi sumber perdarahan karena adanya perbedaan vaskularisasi dan
susunan serabut otot dengan korpus uteri.
Lakukan perawatan lanjut pasca bedah termasuk pemantauan perdarahan, infeksi dan
keseimbangan cairan masuk – keluar.
Melahirkan Pervaginam
Perdarahan akan berhenti jika ada penekanan pada plasenta. Penekanan tersebut dapat
dilakukan dengan cara – cara sebagai berikut :
Umumnya dilakukan pada plasenta previa lateralis / marginalis dengan pembukaan > 3
cm serta presentasi kepala. Dengan memecah ketuban, plasenta akan mengikuti segmen
bawah rahim dan ditekan oleh kepala janin. Jika kontraksi uterus belum ada atau masih
lemah, akselerasi dengan infus oksitosin.
Kulit kepala janin dijepit Cunam Willet, kemudian beri beban secukupnya sampai
perdarahan berhenti. Tindakan ini kurang efektif untuk menekan plasenta dan seringkali
menyebabkan perdarahan pada kulit kepala. Tindakan ini biasanya dikerjakan pada janin
yang telah meninggal dan perdarahan yang tidak aktif.
S : Perdarahan jalan lahir pada kehamilan setelah 22 minggu berlangsung tanpa nyeri, tanpa
alasan terutama pada multigravida.
O : Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan luar, bagian terbawah janin biasanya belum masuk pintu atas panggul ada
kelainan letak janin (Kapita Selekta Kedokteran 2000 : 277).
Pemeriksaan Ultrasonografi
Pemeriksaan ini dapat ditentukan implantasi palsenta atas jarak tapi plasenta terhadap
ostium (Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal 2005 :162).
Pemeriksaan Fornises
Pemeriksaan ini hanya bermakna apabila janin dalam presentasi kepala (Ilmu
Kandungan 2005 : 279).
O : Assesment
Palsenta Previa
P : Planning
Melakukan terapi ekspektatif tujuan terapi ini adalah supaya janin tidak terlahir prematur,
penderita dirawat tanpa melakukan pemeriksaan dalam melalui Kanalis Servisis
(Pelayanan Maternal dan Neonatal 2005 )
Rawat inap, tirah baring dan berikan anti biotik Pro Filaksis
Perbaiki anemia dengan pemberian infus ferosus atau ferosus fumarat per oral 60 g
selama 1 bulan.
Bila perdarahan berhenti dan wkatu mencapai 37 minggu masih lama pasien dapat
dipulangkan untuk rawat jalan.
Terapi aktif perdarahan pervaginam yang aktif dan banyak harus segera ditata laksanakan
secara aktif tanpa memandang maturnitas jani.
LAPORAN PENDAHULUAN
PLASENTA PREVIA
Oleh :
LAILI HARDIANTI
FAKULTAS ILMU
KESEHATAN
UNIVERSITAS KADIRI
KEDIRI
2008
DAFTAR PUSTAKA
www.revolutionhealt.com
Arif Mansjoer, 2000 , Kapita Selekta Kedokteran, Edisi 3 , Jakarta : media Aesculapius
Dini, Kasdu, Dra.M.Kes . 2005 . Solusi Problem Persalinan . Jakarta : Puspa Swara
Prawirohardjo, Sarwono, Prof. Dr. 2005 . Ilmu Kebidanan Cetakan Ke Tujuh . Jakarta :
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Prawirohardjo, Sarwono, Prof. Dr. 2005 . Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal .
Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
POHON MASALAH
POHON MASALAH
- Grande multipara
- Gawat janin
Menutupi sebagian atau
selruh jalan lahir
- Pemeriksaan luar
- Pemeriksaan inspekulo
Plasenta Previa
- USG
- Fornis
- Pemeriksaan melalui
kanalis servikalis
Syok