Anda di halaman 1dari 10

PROPOSAL HOME VISIT

PASIEN DENGAN HALUSINASI

Kunjungan Rumah Tn.R Pasien Ruang Epsilon


Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi

Disusun Oleh :
Dara Putri Indra Sari
G1B218017

Dosen Pembimbing :
Ns. Yuliana, S.Kep., M.Kep

Pembimbing klinik: Ns. Fetra Yunengsih, S.kep

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS JAMBI
2019
PROPOSAL HOME VISIT

A. Latar Belakang
Menurut WHO sehat adalah keadaan keseimbangan yang sempurna baik
fisik, mental dan social, tidak hanya bebas dari penyakit dan kelemahan. Menurut
UU Kesehatan RI no. 23 tahun 1992, sehat adalah keadaan sejahtera tubuh, jiwa,
social yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara social dan
ekonomis. Sakit adalah ketidakseimbangan fungsi normal tubuh manusia,
termasuk sejumlah system biologis dan kondisi penyesuaian.
Kesehatan jiwa merupakan suatu keadaan yang memungkinkan untuk
terjadinya perkembangan fisik, intelektual, dan emosional individu secara optimal.
Gangguan jiwa terdiri dari beberapa macam termasuk diantaranya adalah
halusinasi. Halusinasi merupakan gangguan persepsi panca indra tanpa adanya
rangsangan dari luar yang dapat meliputu semua system penginderaan dimana
terjadi pada saat kesadaran individu itu penuh/baik.
Pada pasien gangguan jiwa dengan kasus Halusinasi dapat menyebabkan
klien menjadi menarik diri terhadap lingkungan sosialnya, hanyut dengan
kesendirian dan halusinasinya sehingga semakin jauh dari sosialisasi dengan
lingkungan disekitarnya ( Budi Anna 2008). Dalam rangka meningkatkan
kesehatan pelayanan keperawatan kepada klien yang mengalami gangguan jiwa,
dukungan dari pihak keluarga merupakan unit yang paling dekat dengan klien dan
keluarga yang berperan dalam menentukan cara atau asuhan yang diperlukan bagi
klien yang mengalami gangguan jiwa untuk mencegah terjadinya kekambuhan (
Depkes 2016). Berdasarkan data dari ruangan Epsilon terdapat 18 jumlah pasien
dan 17 diantarannya mengalami halusinasi pendengaran, berdasarkan latar
belakang dan data di atas saya tertarik melakukan home visit pada Tn. R dengan
masalah halusinasi.
B. Identitas Klien
Nama : Tn. R
Usia : 37 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Tanggal masuk : 13 Juni 2019
No RM : 012019
Alamat : kebun kopi
Rencana Kunjungan : sabtu, 13 Juli 2019

C. Tujuan Home Visit


1. Tujuan Umum
Untuk melengkapi dan mengklasifikasi data yang didapat dari klien serta
melakukan asuhan keperawatan, yaitu memberi penyuluhan kesehatan jiwa
kepada keluarga, khususnya asuhan keperawatan pada pasien yang mengalami
halusinasi.

2. Tujuan Khusus
Adapun tujuan penulisan studi kasus ini adalah agar penulis :
a. Mengklasifikasi riwayat kesehatan klien, yaitu:
1. Riwayat penyakit yang diderita klien baik sebelum maupun sesudah
dirawat di RSJ.
2. Mengidentifikasi riwayat kesehatan keluarga, apakah ada yang
menderita gangguan jiwa
3. Mengidentifikasi tentang klien, apakah klien mempunyai masalah
dalam keluarga, lingkungan, masyarakat dan tempat kerja.
b. Mengklasifikasi data yang didapat dari klien dan keluarga
1. Menjelaskan kepada keluarga tentang penyakit yang dialami klien
dan cara mengatasinya.
a) Pengertian halusinasi
b) Penyebab halusinasi
c) Tanda dan gejala halusinasi
d) Akibat halusinasi
e) Penatalaksanaan halusinasi.
2. Melakukan intervensi (penkes) kepada keluarga tentang perawatan
klien.
3. Mengajukan kepada keluarga untuk siap dan dapat diterima klien
sebagai anggota keluarga untuk dapat memenuhi kebutuhan klien.
4. Menganjurkan keluarga untuk memberikan kesempatan kepada klien
mencurahkan perasaannya
5. Menganjurkan kepada keluarga untuk memberikan aktifitas atau
kesibukan sesuai dengan kemampuan klien
6. Menganjurkan kepada klien agar terus berkomunikasi dan
berinteraksi dengan keluarga (mengunjungi klien)
c. Mengkaji pengetahuan keluarga tentang perawatan klien gangguan jiwa
di rumah dikaitkan dengan 5 fungsi keluarga yaitu :
1. Keluarga dapat mengenal masalah yang menyebabkan klien kambuh.
2. Keluarga dapat mengambil keputusan dalam melakukan perawatan
terhadap klien.
3. Keluarga dapat merawat klien dirumah.
4. Keluarga dapat memodifikasi lingkungan yang terapeutik dalam
merawat klien.
5. Keluarga dapat memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada di
masyarakat untuk merawat kesehatan klien.
d. Memberikan pendidikan kepada keluarga sesuai dengan masalah yang
ditemukan saat pengkajian.
e. Memotivasi keluarga untuk melanjutkan perawatan di rumah
D. Media
1. Lembar Balik
2. Leaflet

E. Rencana Tindakan Keperawatan


1. Fase Orientasi
a. Salam terpeutik
1) Ucapkan salam
2) Perkenalkan nama,asal,tujuan,dan lama kunjungan
3) Beri informasi bahwa klien mulai di rawat oleh mahasiswa sejak
tanggal 08 Juli 2019
4) Menanyakan tentang perilaku klien dirumah yang menyebabkan
keluarga memutuskan untuk membawa klien ke Rumah Sakit.
5) Menanyakan kepada keluarga faktor apakah yang menyebabkan
klien mengalami gangguan jiwa
6) Menanyakan tentang keluarga klien (orang tua dan saudara).
7) Menanyakan kepada klien tentang tanggapan keluarga mengenai
penyakit yang diderita klien.
8) Menanyakan harapan keluarga terhadap kesembuhan klien.
9) Menanyakan dan mengobservasi kondisi lingkungan tempat tinggal
klien.
10) Menanyakan kepada keluarga mengenai cara perawatan dan
pengobatan yang telah dilakukan keluarga selama klien dirumah.
b. Kontrak
Selama 30 menit (jam 11:00-11.30 WIB) perawat melakukan kontrak
waktu untuk mengajak keluarga berdiskusi di ruangan tamu/Teras Rumah
keluarga Tn. R, sebelumnya perawat menjelaskan tujuan kunjungan, perawat
dan keluarga berdiskusi tentang cara perawatan klien yang seharusnya
dilakukan keluarga selama dirumah, memberi informasi terkait kondisi klien
di Rumah Sakit, menvalidasi data dari keluarga dan kesiapan keluarga saat
kepulangan klien dari RSJ, hal ini berutujuan agar keluarga mampu merawat
pasien di rumah saat pasien dipulangkan.

2. Fase Kerja
Tindakan keperawatan untuk keluarga
Tujuan: Klien mendapat dukungan dari keluarga dan diharapkan keluarga
dapat merawat klien dengan halusinasi dirumah
Tindakan Keperawatan :
Diskusikan masalah yang dihadapi keluarga dalam merawat klien
Halusinasi:
1) Jelaskan kepada keluarga tentang pengertian halusinasi yang ada pada
klien.
2) Jenis Halusinasi
3) Tanda dan gejala halusinasi
4) Cara merawat klien halusinasi
5) Mendemonstrasikan cara merawat klien halusinasi
6) Memberikan kesempatan pada keluarga untuk mempraktekan cara
merawat klien halusinasi
7) Cara memberi obat
8) Melatih keluarga mempraktekan cara merawat klien halusinasi
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi respon keluarga
1) Evaluasi Subjektif
a) Menanyakan perasaan kepada bapak/ibu setelah berbincang-bincang
b) Menanyakan kembali kepada kelurga tentang hal-hal yang baru saja
didiskusikan
2). Evaluasi Objektif
a) Menanyakan kembali kepada keluarga tentang pengertian, jenis
tanda dan gejala halusinasi, akibat yang akan terjadi apabila tidak
ditangani,cara keluarga untuk memberikan dukungan kepada klien dalam
merawat klien
b) Mengobservasi ekspresi keluarga selama pembicaraan dan respon
perilaku terhadap kunjungan
c) Meminta keluarga untuk mendemonstrasikan kembali cara merawat serta
dukungan keluarga dengan klien
b. Rencana tindak lanjut
1) Menanyakan kepada keluarga tentang harapan dan keinginan selanjutnya
2) Meminta keluarga menjelaskan kembali yang telah didiskusikan dan
tetap berkonsultasikan dengan dokter

c. Strategi Komunikasi
1. Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik
“Selamat siang pak / bu, nama sayaDara putri, saya adalah mahasiswi
profesi Ners Unja, saya sekarang lagi praktek di RSJ Jambi, saya
mendapat tugas untuk mengunjungi bapak/ibu yang merupakan keluarga
dari Tn. R. Nama bapak/ibu siapa? Baiklah pak / bu, saya akan
menjelaskan kedatangan saya kesini bertujuan untuk menvalidasi data
dari klien serta menyampaikan cara perawatan dirumah, ketika pasien
dipulangkan.
b. Evaluasi Validasi
Bapak/ibu bagaimana kondisi Tn. R sebelum dibawa ke RSJ?
c. Kontrak
Topik : Berbincang – bincang dengan keluarga klien tentang
pengertian halusinasi, jenis, tanda dan gejala dari
halusinasi dan cara merawat pasien halusinasi.
Waktu : Bapak / Ibu Kita akan berbincang-bincang selama 30 Menit.
Tempat : Bapak / Ibu, dimana kita kira-kira dapat berbincang-
bincang ? Diteras, apa diruang tamu ?
Tujuan : Keluarga mampu merawat klien di rumah dengan halusinasi
2. Fase Kerja
“ Apa yang bapak/ibu ketahui tentang masalah Tn. R ?“ Ya, memang
benar sekali pak ? ya pak/bu gejala yang dialami oleh anak
bapak/ibu disebut halusinasi, yaitu halusinasi dengar yang
sebenarnya tidak ada suaranya.Jadi, jika anak bapak/ibu mengatakan
mendengar suara-suara, sebenarnya suara itu tidak ada. Oleh karena
itu, kita diharapkan membantunya dengan beberapa cara. Terdapat
beberapa cara untuk membantu anak bapak/ibu agar bisa
mengendalikan halusinasi. Cara tersebut adalah :
Pertama, diharapkan anak bapak/ibu, jangan membantah,
atau mendukung halusinasi. Katakan saja bapak/ibu percaya bahwa Tn.
R memang mendengar suara, tetapi bapak/ibu sendiri tidak mendengar
atau melihatnya.
Kedua, jika ada tanda-tanda halusinasi muncul, putus
halusinasi dengan cara menepuk punggung Tn.R Kemudian suruh Tn.
R menghardik suara tersebut. Tn.S sudah saya ajarkan untuk menghardik
halusinasi. Sekarang, mari kita latihan memutus halusinasi Tn. R.
Sambil menepuk punggung anak bapak/ibu katakan: Tn. R, sedang apa
kamu? Kamu ingat apa yang di ajarkan perawat jika suara-suara itu
datang? Ya, usir suara itu, Tn.R! Tutup telinga kamu dan katakan pada
suara itu saya tidak mau dengar! Ucapkan berulang-ulang.
Ketiga, bantu anak bapak/ibu minum obat secara teratur. Jangan
menghentikan obat tanpa konsultasi. Terkait dengan obat ini, saya
juga sudah melatih anak bapak/ibu untuk minum obat secara teratur.
Jadi, bapak/ibu dapat mengingatkan kembali. Obatnya ada tiga
macam yang namanya merlopam yang berwarna kecoklatan berfungsi
untuk penenang diminum 1 kali pada malam hari jam 07.00 WIB.
Risperidone berwarna merah muda gunanya untuk menghilangkan
suara-suara dan obat trihexiphenidil berwarna putih gunanya untuk otot
yang tidak bias dikendalikan diminum 2 kali sehari jam 7 pagi dan 7
sore.
Keempat, jangan biarkan anak bapak/ibu melamun dan
sendiri karena kalau melamun halusinasi akan muncul lagi.
Upayakan ada orang yang mau bercakap cakap dengannya. Buat
kegiatan keluarga seperti makan bersama dan ibadah bersama.
Terkait dengan kegiatan, saya telah melatih anak bapak/ibu untuk
membuat jadwal kegiatan sehari-hari. Tolong bapak/ibu pantau
pelaksanaannya dan berikan pujian jika Tn. R berhasil melakukannya!
Coba sekarang bapak/ibu praktikkan cara yang baru saya ajarkan.
Bagus pak/bu!!” Baiklah bu, tolong Tn.R sering diingatkan untuk tetap
minum obat secara rutin dan cepat kontrol jika obat habis.’’

3. Fase Terminasi
a. Evaluasi respon keluarga
1) Evaluasi Subjektif
“Bagaimana perasaan bapak / ibu setelah kita berdiskusi tentang
pengertian, jenis, tanda dan gejala dan cara merawat pasien dengan
halusinasi.’’
2) Evaluasi Objektif
“Dapatkah bapak / ibu menjelaskan kembali masalah tentang
pengertian halusinasi, tanda dan gejala dan cara merawat pasien
dengan halusinasi.
b. Rencana tindak lanjut
1) Memotivasi kepada keluarga untuk minum obat secara teratur
dan kontrol sebelum obat habis.
2) Memberikan jadwal kegiatan yang dapat dilanjutkan di rumah
4. Terminasi Akhir
“Baik lah Pak / bu saya mengadakan kunjungan rumah hanya hari ini saja
pak/bu, mudah-mudahan bapak / ibu dapat menerapkan semua yang telah kita
diskusikan hari ini, saya permisi pak/ibu.’’

F. PENUTUP
Demikianlah proposal ini saya ajukan untuk memenuhi tugas praktik
profesi keperawatan jiwa di RSJD Provinsi Jambi. Atas perhatian dan kesempatan
yang diberikan kami ucapkan terimakasih.

Jambi, Juli 2019


Mahasiswa

Dara Putri Indra Sari


NIM. G1B218017

Disetujui oleh

Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik

Ns.Yuliana.S.Kep.M.Kep Ns.Dermanto.S.K

Anda mungkin juga menyukai