Disusun Oleh :
SN191072
Hari : Selasa
Tanggal : 19 November 2019
Jam : 13.10 WIB
A. Keluhan Utama
Nn. A mengatakan nyeri pada perutnya
B. Diagnosa Medis
Massa Intra Abdomen
C. Diagnosis Keperawatan
Nyeri akut (00132) berhubungan dengan agen cidera fisik
Region : perut
Severitiy: skala nyeri 3
Time: hilang timbul
DO : Pasien tampak meringis kesaitan.
Tekanan darah : 110/80 mmHg, HR: 80 kali/menit, RR : 20 kali/menit,
S : 37,1°C
E. Dasar Pemikiran
Nyeri adalah pengalaman sensori dan emosional yang tidak
menyenangkan akibat dari kerusakan jaringan yang aktual atau potensial. Nyeri
timbul sebagai bentuk respon sensori setelah menerima rangsangan nyeri. Nyeri
dapat disebabkan karena adanya kerusakan jaringan dalam tubuh sebagai akibat
dari adanya cedera, kecelakaan, maupun tindakan medis seperti operasi
(Ratnasari, 2013).
Sensori yang tidak menyenangkan dan pengalaman emosional yang
muncul secara aktual atau potensial kerusakan jaringan atau menggambarkan
adanya kerusakan. Serangan mendadak atau pelan intensitasnya dari ringan
sampai berat yang dapat diantisipasi dengan akhir yang dapat diprediksi dan
dengan durasi kurang dari 3 bulan (Asosiasi Studi Nyeri Internasional); awitan
yang tiba-tiba atau lambat dari intensitas ringan hingga berat, terjadi konstan atau
berulang akhirnya tidak dapat diantisipasi atau di prediksi. (NANDA, 2018).
G. Analisa Tindakan
Pemberian terapi relaksasi napas dalam pada Nn. A bertujuan untuk
meredakan nyeri yang dialami. Teknik relaksasi nafas dalam dapat
mengendalikan nyeri dengan meminimalkan aktivitas simpatik dalam sistem
saraf otonom. Prinsip yang mendasari penurunan oleh teknik relaksasi terletak
pada fisiologi sistem saraf otonom yang merupakan bagian dari sistem saraf
perifer yang mempertahankan homeostasis lingkungan internal individu. Pada
saat terjadi pelepasan mediator kimia seperti bradikinin, prostaglandin dan
substansi yang akan merangsang saraf simpatis sehingga menyebabkan saraf
simpatis mengalami vasokonstriksi yang akhirnya menekan pembuluh darah.
Mengurangi aliran darah dan meningkatkan kecepatan metabolism otot yang
menimbulkan pengiriman impuls nyeri dari medulla spinalis keotak dan
dipersepsikan sebagai nyeri (Smeltzer dalam Trullyen, 2013). Saat dilakukan
pemberian terapi relaksasi napas tidak ada kendala. Pasien kooperatif dan pasien
cepat paham dengan apa yang diajarkan.
K. Evaluasi diri
Pada tindakan ini dengan menggunakan teknik relaksasi nafas dalam
untuk mengurangi nyeri dilakakukan sesuai SOP dan pasien tampak kooperatif
untuk melakukan relaksasi nafas dalam sesuai yang diajarkan.
L. Daftar pustaka
Pratiwi, R., Ermiati, dan R. Widiasih. (2015). Penurunan Intensitas Nyeri Akibat
Luka Post SectioCaesarea setelah dilakukan Latihan Teknik Relaksasi
Pernapasan Menggunakan Aromaterapi Lavender diRumah Sakit Al Islam
Bandung. Student e-journals.Vol 1 No 1.
Mengetahui
Mahasiswa Praktikan Pembimbing Klinik/CI