Anda di halaman 1dari 3

RINGKASAN MATERI KULIAH

PERBANDINGAN HUKUM PERDATA

Disusun Oleh :

Nama : Novi Kartika Centris

NPM : 11.16.0.68

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM JAKARTA

2019
TUGAS RESENSI BUKU FILSAFAT HUKUM

KARANGAN DR. THEO HUIJBERS

Menurut saya buku Filsafat Hukum karangan DR. Theo Huijbers adalah buku yang materinya cukup
lengkap menjelaskan mengenai apa itu hakekat filsafat hukum beserta segala sesuatu yang berkaitan
mengenai filsafat hukum. Tetapi di satu sisi, karena saya tidak mempunyai kemampuan yang cukup
untuk mengerti mengenai bahasa filsafat,jadi menurut saya bahasa dalam penyampaian materi buku ini
kurang jelas dimengerti.

Dalam buku ini terdapat 5 bagian pemisahan materi,yaitu bagian 1. Masalah Hukum, bagian 2. Hakikat
Hukum, bagian 3. Azaz-azaz hukum, bagian 4. Praktek hukum, bagian 5. Disiplin hukum. Kemudian
dalam bagian 1 yaitu permasalahan hukum terdapat 3 bab yaitu mengenai hukum dan filsafat hukum,
pengertian tradisional tentang hukum dan pengertian hukum pada zaman modern. Dalam ke 3 bab itu
sudah sangat rinci menjelaskan mengenai ke3 sub bab tersebut yaitu tentang pengertian hukum itu
sendiri yaitu untuk dapat mengetahui apa arti hukum itu bias dilihat mengenai kebiasaan-kebiasaan
sendiri serta pengalaman hidup yang pernah dialami,serta dari pengertian hukum menurut studi hukum
dari para ahli hukum dan yan terakhir dari filsafat hukum inilah kita dapat mengerti apa itu makna
hukum. Sedangkan filsafat hukum itu adalah merupakan ilmu yang mengkaji tentang hukum secara
mendalam sampa kepada inti atau dasarnya yang disebut dengan hakikat.Selanjutnya bab 2 mengenai
pengertian tradisional tentang hukum dimana dijelaskan pengertian tradisional hukum adalah
mempelajari seluk beluk sejarah hukum diberbagai jaman seperti Yunani Kuno, Romawi serta pada abad
pertengahan, di samping itu juga membahas mengenai tradisi-tradisi hukum di dalamnya. Kemudian
menginjak pada bab 3 pada bagian 1 yaitu membahas mengenai pengertian hukum di zaman modern
yaitu dijelaskan melalui sebuah perbandingan antara pengertian hukum zaman baru, zaman
aufklaaurung, pada abad xix dan pada abad xx.

Untuk selanjutnya masuk pada hakekat hukum yang akan dijelaskan pada bab4,5 dan 6. Pada bab 4
dijelaskan mengenai pengertian hukum dimana di dalamnya dijelaskan hukum dan undang-undang
Negara serta apa itu hukum yang legal yaitu hukum yang sungguh-sungguh tidak mengenal adanya
kekerasaan serta disini hukum merupakan legalitas. Bab 5 membahas mengenai Ko-eksistensi
etis,didalamnya membahas eksistensi serta kebebasan eksistensial, dasar kebebasan yang terdapat pada
manusia terletak pada suatu pandangan yang luas atas beberapa kemungkinan yang ada pada diri
sendiri maupun lingkungan. Sedangkan ko-eksistensi yaitu bahwa manusia punya tujuan kearah yang
sama yaitu ke arah yang lebih baik serta berkembang. Selanjutnya bab6 yaitu mengenai Hukum dengan
kaitanya dengan keadilan,penjelasan di dalamnya dengan memaparkan hal berikut yaitu hubungan
perspektif hukum dan moral kemudian the rule of law yaitu system hukum Anglo-Saxon yang ke 3
hukum sebagai ius adalah hukum merupakan undang-undang yang adil., hakekat hukum yaitu sarana
bagi penciptaan suatu aturan masyrakat yang adil.
Kemudian masuk pada bagian ketiga yaitu azas-azas hukum. Yang dijelaskan dalam dua bab. Bab7
prinsip-prinsip hukum objektif yang membahas mengenai azas-azas rasional dan moral serta azas-azas
hukum dan agama. Sedangkan bab8 mengenai hak-hak manusia. Dimana didalamnya menjelaskan hak
dan kewajiban yang dimiliki oleh manusia serta bagaimana martabat manusia sebagai makluk sosial
dalam kehidupan bermasyarakat disamping itu terdapat hak-hak asasi manusia yaitu hak mutlak yang
dimiliki oleh manusia.

Pembahasan bagian 4 yaitu mengenai praktek hukum yaitu dipaparkan dalam bab9 yaitu dalam hal
politik hukum, berawal dari adanya suatu Negara terdapat penduduk didalamnya lalu berkeinginan
untuk mewujudkan tujuan hidup masing-masing. Untuk itu diperlukannya hukum sebagai control social
serta sebagai acuan peraturan yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat. Setelah adanya hukum
maka mengakibatkan adanya sebuah kekuasaan oleh pemimpin Negara untuk bertindak mengatur
masyarakat. Hal tersebut bertujuan untuk mewujudkan nilai nilai social masyarakat demi mencapai
keadilan serta tujuan hidup masing-masing. Kemudian bab 10 mengenai pengadilan yang membahas
legalisme yaitu praktek kehakiman olah rakyat dipandang sebagai penerapan undang-undang adat
perkara konkrit secara rasional. Dalam bab ini dijelaskan pula mengenai ajaran hukum bebas, ajaran
hukum bebas ini dikemukakan oleh mazab realism hukum amerika yaitu membela suatu kebebasa yang
besar bagi seorang hakim. Selanjutnya Intersentjuristprudentz yaitu kaidah hukum sebagai penentu
dalam proses peradilan artinya seorang hakim harus mengambil keputusan secara adil sesuai batas
peraturan yang telah ada dengan menggunakan hati nurani pada setiap perkara.

Bagian 5 disiplin hukum penjelasan bab 11 mengenai ilmu hukum. Pengertai ilmu hukum banyak sekali
npendapat menurut para ahli. Contohnya : ilmu hukum adalah undang-undang yang berlaku dan
bertugas mendikte undang-undang yang berlaku. Kemudian membahas mengenai penafsiran undang-
undang yang terdapat tiga aspek pokok yaitu penafsiran penambah, penafsiran pelengkap dan
penafsiran budaya kemudian melihat keaadan yang sebenarnya mengenai penerapan ilmu hukum.
Sering kali pada hakikatnya praktek hukum sering kali tidak sesuai dengan ilmu hukum yang ada.
Padahal praktek hukum itu menetukan dari arti hukum tersebut. Menurut Hans Kelsen praktek hukum
bersifat irasional berdasarkan keyakinan tentang suatu pemisahan yang radikal antara undang-undang
yang berlaku dan keadaan kehidupan pada praktek sebenarnya. Selanjutnya rasional ilmu hukum yaitu
ilmu hukum itu tdak dapat dipelajari tanpa ada pembelajaran dan praktek hukum.oleh sebab itu dalam
mengkaji ilmu hukum perlu adanya ilmu hukum yang dapat mengikuti perkembangan hukum
dibeberapa bidang.

Yang terakhir bab 12 mengenai keahlian sarjana hukum. Tugas sarjana hukum yaitu menafsirkan
undang-undang yang berlaku, selain hanya menafsirkan sarjana hukum dituntut untuk dapat membuat
hukum baru yang relevan. Selain itu sarjana hukum harus paham secara teknis mengenai pembemtukan
undang-undang serta pemeliharaan hukum tersebut. Tidak hanya kemampuan teknis tersebut tetapi
sikap dan hati nurani harus ditanamkan dalam penerapan makna hukum dalam masyarakat Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai