Chapter II PDF
Chapter II PDF
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.2. Epidemiologi
Fraktur femur biasanya disebabkan oleh trauma akibat tekanan yang berlebihan pada
tulang melebihi kapasitas tulang tersebut. Secara epidemiologi, fraktur lebih sering terjadi
pada laki-laki daripada perempuan dengan perbandingan 3:1. Insiden fraktur femur di USA
diperkirakan 1 orang setiap 10.000 penduduk setiap tahunnya. Berdasarkan data yang
dikumpulkan oleh unit pelaksana teknis terpadu Imunoendokrinologi Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia pada tahun 2006 di Indonesia dari 1690 kasus kecelakaan lalu lintas,
249 kasus atau 14,7%-nya mengalami fraktur femur. 16
Ujung bawah femur memilki condylus medialis dan lateralis, yang di bagian posterior
dipisahkan oleh incisura intercondylaris. Permukaan anterior condylus dihubungkan oleh
permukaan sendi untuk patella. Kedua condylus ikut membentuk articulation genu. Di atas
Landmark pada lateral approach dimulai dari greater trochanter hingga lateral
epicondyle dari femur, luas insisi sesuai dengan kebutuhan dalam operasi. Tidak ada
Komplikasi dini yang dapat terjadi adalah berupa : syok, emboli lemak, trauma
pembuluh darah besar,csindroma kompartemen trauma saraf, thromboemboli, penurunan
kadar hemoglobin/anemia dan infeksi.19,1
Komplikasi lanjut dapat berupa :
a. Delayed union, fraktur femur pada pada orang dewasa mengalami union dalam 4
bulan.
2.2. Hemoglobin
2.2.1. Definisi
Sebagaimana diketahui hemoglobin merupakan molekul yang terdiri dari kandungan
heme (zat besi) dan rantai polipeptida globulin (alfa, beta, gama dan delta), berada di dalam
eritrosit dan bertugas untuk mengangkut oksigen. Kualitas darah ditentukan oleh kadar
hemoglobin. Struktur hemoglobin dinyatakan dengan menyebut jumlah dan jenis rantai
globulin yang ada terdapat 141 molekul asam amino pada rantai alfa, dan 146 mol asam
amino pada rantai beta, gama dan delta. Hemoglobin merupakan senyawa pembawa oksigen
pada sel darah merah. Hemoglobin dapat diukur secara kimia dan jumlah hemoglobin/100ml
darah dapat digunakan sebagai indeks kapasitas pembawa oksigen pada darah.22
Kekurangan hemoglobin menyebabkan terjadinya anemia, yang ditandai dengan
gejala kelelahan, sesak napas, pucat dan pusing. Kelebihan hemoglobin akan menyebabkan
terjadinya kekentalan darah jika kadarnya sekitar 18-19 gr/ml, yang dapat mengakibatkan
stroke. Kadar hemoglobin dapat dipengaruhi oleh tersedianya oksigen pada tempat tinggal,
misalnya hemoglobin meningkat pada orang yang tinggal di tempat yang tinggi dari
permukaan laut. Selain itu , hemoglobin juga dipengaruhi oleh posisi pasien (berdiri,
berbaring) dan variasi diurnal (tertinggi pagi hari).22
2.3. Anemia
2.3.1. Definisi Anemia
Anemia merupakan keadaan menurunnya kadar hemoglobin, hematokrit dan jumlah
sel darah merah di bawah nilai normal yang dipatok untuk perorangan. Anemia sebagai
keadaan dimana level hemoglobin rendah karena kondisi patologis. Defisiensi Ferum
merupakan salah satu penyebab anemia, tetapi bukanlah satu-satunya penyebab anemia.
Definisi lain dari Anemia adalah berkurangnya kadar eritrosit (sel darah merah) dan kadar
2.4. Operasi
2.4.1. Definisi Operasi
Operasi merupakan tindakan pembedahan pada suatu bagian tubuh. Pembedahan atau
Operasi adalah semua tindakan pengobatan yang menggunakan cara invasif dengan membuka
atau menampilkan bagian tubuh yang akan ditangani. Pembukaan bagian tubuh ini umumnya
menggunakan sayatan, Setelah bagian yang akan ditangani ditampilkan, dilakukan tindakan
perbaikan yang di akhiri dengan penutupan dan penjahitan luika.33 Preoperatif adalah fase
dimulai ketika keputusan untuk menjalani operasi atau pembedahan dibuat dan berakhir
ketika pasien dipindahkan ke meja operasi.11
Trauma
Lama Operasi
Penurunan Hemoglobin
Lama operasi
Perdarahan
Operator
Infeksi Thromboemboli
Penurunan Hemoglobin