Disusun Oleh:
Pembimbing:
RS AR BUNDA PRABUMULIH
PRABUMULIH
2020
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan Kasus
Rhinosinusitis Kronik
Disusun oleh:
Dosen Pembimbing:
Pembimbing,
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah swt. karena atas rahmat dan
ridho-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan kasus yang berjudul
“Rhinosinusitis Akut” sebagai salah satu syarat internsip.
Penulis menyampaikan terima kasih kepada dr. Depi Jufri, Sp.T.H.T.K.L,
selaku pembimbing yang telah memberikan bimbingan selama penulisan dan
penyusunan referat ini, serta semua pihak yang telah membantu hingga
terselesaikannya referat ini.
Penulis menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan dalam
penyusunan laporan kasus ini mengingat keterbatasan kemampuan penulis. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari berbagai
pihak untuk perbaikan di masa yang akan datang. Penulis berharap laporan kasus
ini dapat memberikan manfaat bagi yang membacanya. Terima kasih.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
iv
BAB I
PENDAHULUAN
3
BAB II
STATUS PENDERITA
2.1.Identitas Penderita
Nama : Tn. R
Umur : 19 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Prabumulih
Pekerjaan : Mahasiswa
Agama : Islam
Suku : Sumatera
Bangsa : Indonesia
No. RM : 10091478
2.2.Anamnesis
Keluhan Utama : Hidung kanan dan kiri tersumbat
Keluhan Tambahan : Ingus kental, bening dan berbau
Riwayat Perjalanan Penyakit :
± 3 tahun yang lalu, penderita mengeluh hidung kiri tersumbat,
keluhan dirasakan hampir setiap hari, pilek terus-menerus dengan lendir di
hidung (+) berwarna bening, encer, banyak, berbau busuk (-), bersin-
bersin (+) 4-5 x/ pagi hari dan terutama apabila terpapar debu atau cuaca
dingin, nyeri (-), sakit kepala (+), rasa tertelan dahak (+), Penderita
berobat ke klinik, dan diberikan obat makan yang penderita lupa
namanya, namun keluhan tidak berkurang.
± 1 bulan yang lalu, penderita masih mengeluh hidung kanan dan
kiri tersumbat, pilek terus menerus, keluhan dirasakan hampir setiap hari,
lendir di hidung (+) berwarna bening, kental, banyak, berbau busuk (+),
terasa lendir yang mengalir ke tenggorok (+), penciuman menjadi
berkurang (+), nyeri tekan wajah (+) di daerah mata sebelah kiri, badan
4
terasa pegal (+), bersin-bersin (+), perdarahan dari hidung (-), rasa gatal
pada hidung dan mata (-), sakit kepala (-), terasa berat saat menundukkan
kepala (+), batuk (-). Nyeri pada telinga (-), rasa penuh pada telinga (-),
keluar cairan dari telinga (-), telinga berdenging (-), demam (-), penderita
tidak mengalami kesulitan dalam menelan makanan (padat/lunak) dan
minum, suara serak (-), sesak nafas (-). Penderita mengaku aktivitas
sehari-hari terganggu. Penderita berobat ke poli RS AR Bunda Prabumulih
untuk pemeriksaan lebih lanjut.
2.5.Riwayat Kebiasaan
Penderita baru tamat sekolah dan merokok sejak 9 bulan yang lalu, ± 4
batang perhari.
2.6.Pemeriksaan
Status Generalis
Keadaan Umum : tampak sakit ringan
Kesadaran : compos mentis
5
Gizi : baik
Tekanan Darah : 110/800 mmHg
Nadi : 82 kali/menit
Pernafasan : 20 kali/menit
Suhu : 36.7 º C
Jantung : bunyi jantung I-II normal, murmur (-), gallop (-)
Paru-paru : vesikuler (+) normal, wheezing (-), rhonki (-)
Abdomen : datar, lemas, hepar dan lien tidak teraba, nyeri
tekan (-)
Ekstremitas : akral pucat (-), edem pretibial (-)
Status Lokalis
Telinga
I. Telinga Luar Kanan Kiri
Regio Retroaurikula
-Abses - -
-Sikatrik - -
-Pembengkakan - -
-Fistula - -
-Jaringan granulasi - -
Regio Zigomatikus - -
-Kista Brankial Klep - -
-Fistula - -
-Lobulus Aksesorius
Aurikula - -
-Mikrotia - -
-Efusi perikondrium - -
-Keloid - -
-Nyeri tarik aurikula - -
-Nyeri tekan tragus - -
6
-Krusta - -
-Sekret (serous/seromukus/mukopus/pus) - -
-Perdarahan - -
-Bekuan darah - -
-Cerumen plug + +
-Epithelial plug - -
-Jaringan granulasi - -
-Debris - -
-Banda asing - -
-Sagging - -
-Exostosis - -
II.Membran Timpani
-Warna (putih/suram/hiperemis/hematoma) putih putih
-Bentuk (oval/bulat) bulat bulat
-Pembuluh darah normal normal
-Refleks cahaya + (5) + (7)
-Retraksi - -
-Bulging - -
-Bulla - -
-Ruptur - -
-Perforasi (sentral/perifer/marginal/attic) - -
(kecil/besar/ subtotal/ total)
-Pulsasi - -
-Sekret (serous/ seromukus/ mukopus/ pus) - -
-Tulang pendengaran normal normal
-Kolesteatoma - -
-Polip - -
-Jaringan granulasi - -
7
Lateralisasi Lateralisasi
Tes Scwabach Sama dengan Sama dengan
Pemeriksa Pemeriksa
Audiogram
Hidung
I.Tes Fungsi Hidung Kanan Kiri
-Tes aliran udara < <
-Tes penciuman Tidak Tidak
Teh dilakukan dilakukan
Kopi
8
Parfume Normal Menurun
9
d. Konka Inferior
-Mukosa (eutropi/ hipertropi/atropi) Eutropi Eutropi
(basah/kering) Basah Basah
(licin/tak licin) Licin Licin
-Warna (merah muda / hiperemis / pucat Merah Muda Livide
/livide) - -
-Tumor
e. Konka media
-Mukosa (erutopi/ hipertropi/atropi) Eutropi Hipertropi
(basah/kering) Basah Basah
(licin/tak licin) Licin Licin
-Warna (merah muda/hiperemis/pucat / Pucat Pucat
livide)
-Tumor - -
f.Konka superior
-Mukosa (erutopi/ hipertropi/atropi) sulit dinilai sulit dinilai
(basah/kering)
(licin/tak licin)
-Warna (merah muda/hiperemis/pucat/
livide)
-Tumor
g. Meatus Medius
-Lapang/ sempit sempit sempit
-Sekret (serous/seromukus/mukopus/pus) serous serous
-Polip - -
-Tumor - -
h. Meatus inferior
-Lapang/ sempit sempit sempit
-Sekret (serous/seromukus/mukopus/pus) - -
-Polip - -
-Tumor - -
i. Septum Nasi
-Mukosa (eutropi/ hipertropi/atropi) Eutropi Eutropi
(basah/kering) Basah Basah
(licin/tak licin) Licin Licin
-Warna (merah
muda/hiperemis/pucat/livide)
-Tumor - -
-Deviasi (ringan/sedang/berat) - -
(kanan/kiri)
(superior/inferior)
(anterior/posterior)
(bentuk C/bentuk S)
-Krista - -
-Spina - -
-Abses - -
10
-Hematoma - -
-Perforasi - -
-Erosi septum anterior - -
11
Gambar Hidung Bagian Posterior
Tenggorok
I.Rongga Mulut Kanan Kiri
-Lidah (hiperemis/udem/ulkus/fissura) normal normal
(mikroglosia/makroglosia)
(leukoplakia/gumma)
(papilloma/kista/ulkus)
-Gusi (hiperemis/udem/ulkus) normal normal
-Bukal (hiperemis/udem) normal normal
(vesikel/ulkus/mukokel)
-Palatum durum (utuh/terbelah/fistel) normal normal
(hiperemis/ulkus)
(pembengkakan/abses/tumor)
(rata/tonus palatinus)
-Kelenjar ludah (pembengkakan/litiasis) normal normal
(striktur/ranula)
-Gigi geligi (mikrodontia/makrodontia) normal normal
(anodontia/supernumeri)
(kalkulus/karies)
12
II.Faring Kanan Kiri
-Palatum molle normal normal
(hiperemis/udem/asimetris/ulkus)
-Uvula (udem/asimetris/bifida/elongating) simetris simetris
-Pilar anterior
(hiperemis/udem/perlengketan) normal normal
(pembengkakan/ulkus)
-Pilar posterior
(hiperemis/udem/perlengketan) normal normal
(pembengkakan/ulkus)
-Dinding belakang faring
(hiperemis/udem) granul granul
(granuler/ulkus)
(sekret/membran)
-Lateral band (menebal/tidak) tidak tidak
-Tonsil Palatina
(derajat pembesaran) T1 T1
(permukaan rata/tidak) rata rata
(konsistensi kenyal/tidak) kenyal kenyal
(lekat/tidak) tidak lekat tidak lekat
(kripta lebar/tidak) tidak lebar tidak lebar
(dentritus/membran) dentritus (-) dentritus (-)
(hiperemis/udem) - -
(ulkus/tumor) - -
13
Gambar rongga mulut dan faring
Rumus gigi-geligi
14
2.Laringoskopi langsung (direct) Tidak Tidak
dilakukan dilakukan
2.7.Diagnosa Kerja
Rinosinusitis kronis
2.8.Penatalaksanaan
Non medikamentosa
Menjelaskan kepada penderita dan keluarga bahwa penyakit ini
disebabkan oleh inflamasi pada mukosa hidung
15
Mengedukasi penderita dan keluarga bahwa etiologi pada pasien
ini adalah karena alergi
Diet biasa
Minum obat secara teratur sesuai petunjuk dokter, jika dalam 3 hari
tidak ada perbaikan segera kontrol kembali.
Inform consent tindakan operasi.
Inform consent rekurensi penyakit.
Medikamentosa
Antibiotika spektrum luas : cefixime tablet 2 x 100mg (10-14 hari)
Operatif
Bedah sinus endoskopi fungsional (BSEF/FESS)
VI. Pemeriksaan Anjuran
Swab hidung
Tele endoskopi
VII. Prognosis
Quo ad Vitam : bonam
Quo ad Funtionam : bonam
16
BAB III
ANALISIS KASUS
17
Pseudoefedrin HCl tablet 30 mg 2 x 1 dekongestan, amin
simpatomimetik bekerja pada reseptor adrenergik, untuk mengurangi
pembengkakan mukosa akibat inflamasi sehingga melancarkan jalan napas pada
hidung
Rencana pemeriksaan darah rutin (Hb, Ht, eritrosit, leukosit, dan trombosit),
kimia darah (ureum, kreatinin, albumin, gula darah sewaktu, natrium, kalium);
swab sekret hidung untuk kultur dan resistensi antimikroba; foto sinus paranasal
posisi AP/laterla/Water; foto thoraks PA, CT Scan sinus paranasal. .
18
DAFTAR PUSTAKA
19