Anda di halaman 1dari 29

11/14/2018

POLITEKNIK KATOLIK SAINT PAUL SORONG

1
11/14/2018

SUB POKOK BAHASAN :


1.1. Perkembangan Jembatan
1.2. Klasifikasi Struktur Jembatan
1.3. Bagian – bagian jembatan
1.4. Istilah pada Jembatan

1. Tujuan Pembelajaran Umum :


Mampu mengenal Jenis-jenis jembatan dan mengidentifikasi
bagian-bagian struktur dari masing - masing Jenis
Jembatan serta dapat merencanakan dan menghitung Bangunan
Atas Struktur jembatan, Bangunan Bawah
jembatan sesuai dengan kondisi stuktur tanah yang ada.

2. Tujuan Pembelajaran Khusus :


a. Mampu menjelaskan Perkembangan struktur
b. Mampu Menjelaskan bentuk-bentuk Struktur Jembatan
c. Mengindentifikasi Bagian-bagian Struktur Jembatan
d. Mengidentifikasi perbedaan Bagian Struktur atas dan Bawah

2
11/14/2018

Pengertian dan Perkembangan Jembatan


Teknologi Jembatan Zaman Purba
Manusia zaman purba menyebrangi sungai dengan
memasang tiang-tiang batu dan pilar-pilar batu, kayu
gelondongan, atau pohon yang tumbang dengan bentang
yang sangat pendek. Juga manusia purba menyebrangi
sungai dengan memanfatkan cabang-cabang atau akar-
akar yang bergantungan sebagai jembatan gantung,
dengan cara berayun dari satu pohon ke pohon lain

3
11/14/2018

Teknologi Jembatan Periode Romawi Kuno


Teknologi jembatan pada periode ini, telah membangun
jembatan dari kayu, batu dan beton.
Untuk jembatan batu dan beton, bentuknya sama seperti
pada periode jembatan purba yaitu
berbentuk lengkung

4
11/14/2018

Teknologi Jembatan Zaman Pertengahan


Konstruksi jembatan pada periode ini tidak berbeda jauh
dari periode Romawi Kuno. Bentuk lengkung dan pilar-
pilar batu masing sering digunakan sekitar abad ke-12 di
Prancis, pilar jembatan dibuat dalam bentuk segi tiga

5
11/14/2018

Teknologi Jembatan Zaman Besi dan Baja


Era jembatan besi dan baja sejalan dengan adanya
revolusi industri. Pada zaman ini jembatan besi dibangun
dengan menggunakan prinsip-prinsip bentuk lengkung,
terutama untuk jembatan jalan raya. Untuk jembatan
jalan rel menggunakan jembatan bentuk pipa.

6
11/14/2018

7
11/14/2018

Klasifikasi Jembatan
A). Klasifikasi material superstruktur
1). Jembatan Bambu

8
11/14/2018

2. Jembatan Kayu
Pemakaian kayu sebagai bahan jembatan mempunyai beberapa
keuntungan antara lain:
• Kayu relatif ringan, biaya transportasi dan konstruksi relatif
murah, dan dapat dikerjakan dengan alat yang
sederhana
• Pekerjaan-pekerjaan detail dapat dikerjakan tanpa
memerlukan peralatan khusus dan tenaga ahli yang
tinggi
• Jembatan kayu lebih suka menggunakan dek dari kayu
sehingga menguntungkan untuk lokasi yang
terpencil dan jauh dari lokasi pembuatan beton siap pakai (ready
mix concrete). Dek kayu dapat dipasang
tanpa bekisting dan tulangan sehingga menghemat biaya
• Kayu tidak mudah korosi seperti baja atau beton
• Kayu merupakan bahan yang sangat estetik bila didesain
dengan benar dan dipadukan dengan lingkungan
sekitar

9
11/14/2018

3. Jembatan Beton

Penggunaan semen alam untuk konstruksi pertama kali


digunakan pada abad ke-19. Perkembangan industri semen
portland mendominasi sebagai jembatan setelah tahun 1865.
Beton massa banyak digunakan untuk jembatan lengkung dan
struktur bawah konstruksi jembatan. Pada tahun 1890-an
banyak dibangun jembatan beton lengkung, dan semakin
meningkat pemakainnya selama awal dekade abad ke-20. Slab
dan gelagar jembatan beton bertulang secara luas digunakan
untuk bentangan-bentangan pendek lama beberapa dekade.

10
11/14/2018

4. Jembatan Pratekan / Prategang


Pada tahun 1950-an, dikembangkan jembatan beton prategang
segmental untuk pertama kalinya di Eropa Barat menggunakan
sistem ini pada pada jembatan Finsterwalder di Jerman.
Jembatan segmental dapat pula disebut pracetak atau cetak
ditempat dengan menggunakan metode konstruksi kantilever
yang dikerjakan bentangan demi bentangan, dipasang tahap
demi tahap atau dengan sistem incremental launching.
Konstruksi jembatan beton prategang segmental dapat
mencapai panjang bentang 250m atau bentang seri 300m. Bila
digunakan dalam jembatan cable stayed, jarak bentang dapat
mencapai 450m

11
11/14/2018

12
11/14/2018

5. Jembatan Baja
Seiring dengan kemajuan teknologi jembatan dalam hal pemanfaatan
meterial maka jembatan dalam bentangan yang panjang tidak dapat
dibuat atau dibangun dari bahan kayu yang terbatas panjang dan
kemampuan dukungannya. Karena itu diupayakan meterial lain yang
dapat mengatasi kesulitan tersebut. Rangka baja adalah salah satu
solusi yang tepat untuk mengatasi persoalan di atas.

13
11/14/2018

b) Klasifikasi berdasarkan penggunanya


 Jembatan jalan adalah jembatan untuk lalu lintas kendaraan
bermotor
 Jembatan kereta api jembatan untuk lintasan kereta api
 Jembatan kombinasi adalah jembatan yang digunakan sebagai
lintasan kendaraan bermotor dan kereta api
 Jembatan pejalan kaki Jembatan yang digunakan untuk lalu
lintas pejalan kaki
 Jembatan aquaduct Jembatan untuk menyangga jaringan
perpipaan saluran air

14
11/14/2018

c. Klasifikasi berdasarkan sistem struktur yang digunakan

 jembatan I–Girder.

Gelagar utama terdiri dari plat girder atau roled-I. Penampang I efektif
menahan beban tekuk dan geser.

15
11/14/2018

 Jembatan gelagar kotak (box girder)


Gelagar utama terdiri dari satu atau beberapa balok kotak baja fabrikasi
dan dibangun dari beton, sehingga mampu menahan lendutan, geser
dan torsi secara efektif.

16
11/14/2018

 Jembatan Balok T (T-Beam)


T beam atau dalam bahasa Indonesianya adalah balok T, adalah balok
yang pengecorannya dilaksanakan bersamaan dengan pengecoran pelat
lantai atau sering disebut (monolit). Sehingga plat beton diperhitungkan
sebagai sayap dari balok, dengan lebar sayap tertentu. Secara umum
balok T dibagi menjadi 2 yaitu balok pinggir (exterior) dan balok tengah
(interior) l

17
11/14/2018

 Jembatan Gelagar Komposit


Plat lantai beton dihubungkan dengan girder atau gelagar baja
yang bekerja sama mendukung beban sebagai satu kesatuan
balok. Gelagar baja terutama menahan tarik sedangkan plat
beton menahan momen lendutan

 Jembatan Rangka Batang (Truss)


Elemen-elemen berbentuk batang disusun dengan pola dasar
menerus dalam struktur segitiga kaku. Elemen-elemen tersebut
dihubungkan dengan sambungan pada ujungnya. Setiap bagian
menahan beban axial juga tekan dan tarik.

18
11/14/2018

 Jembatan Pelengkung (arch)


Pelengkung merupakan struktur busur vertikal yang mampu
menahan beban tegangan axial

19
11/14/2018

 Jembatan Kabel Tarik (Cable stayed)


Gelagar digantung oleh kabel berkekuatan tinggi dari satu atau lebih
menara. Desain ini lebih sesuai untuk jembatan jarak panjang
Keuntungan yang menonjol dari cable stayed adalah tidak diperlukannya
pengangkeran kabel yang berat dan besar seperti pada jembatan
gantung. Gaya-gaya angker pada ujung kabel bekerja secara vertikal dan
biasanya diseimbangkan dengan berat dari pilar dan fondasi tanpa
menambah biaya konstruksi lagi. Komponen horisontal gaya pada kabel
dilimpahkan pada struktur atas gelagar berupa tekanan atau tarik

20
11/14/2018

Jembatan Gantung
Gelagar digantung oleh penggantung vertikal atau mendekati
vertikal yang kemudian digantungkan pada kabel penggantung
utama yang melewati menara dari tumpuan satu ke tumpuan
lainnya. Beban diteruskan melalui gaya tarik kabel. Desain ini
sesuai dengan jembatan dengan bentang yang terpanjang.

21
11/14/2018

 Jembatan Pelengkung

22
11/14/2018

Bagian-bagian Jembatan :

Jembatan dapat dibagi atas 2 (dua) bangunan utama


1. Bangunan atas.
2. Bangunan bawah.

23
11/14/2018

Bagian-bagian Jembatan :

Pada umumnya suatu bangunan jembatan terdiri dari enam (6)


bagian pokok sebagai berikut :
1. Bangunan atas.
2. Landasan
3. Bangunan bawah.
4. Pondasi.
5. Oprit.
6. Bangunan pangaman jembatan

24
11/14/2018

Istilah Pada Struktur Jembatan


Jembatan :
Adalah suatu struktur yang memungkinkan route transportasi
melintasi sungai, danau, kali, jalan raya, jalan Kereta Api dan
lain-lain. Route Transportasi berupa, jalan Kereta Api jalan
trem, pejalan kaki, rentetan kendaraan dan lain - lain. Jembalan
yang melintasi diatas jalan biasanya disebut viaduct.

Bangunan-atas
Sesuai dengan istilahnya berada pada bagian atas sualu
jembatan, berfungsi menampung beban-beban yang
ditimbulkan oleh lalu lintas orang, kendaraan dan kemudian
menyalurkannya kepada hangunan bawah

Landasan
Bagian ujung bawah dari Suatu bangunan atas yang berfungsi
menyalurkan gaya-gaya reaksi dari bangunan atas kepada
bangunan bawah. Menurut fungsinya dibedakan landasan -
sendi (fixed bearing) dan landasan Gerak (movable bearing)

25
11/14/2018

26
11/14/2018

bangunan-bawah
Bangunan-bawah pada umumnya terlelak disebelah bawah
bangunan atas. Fungsinya menerima memikul beban-beban yang
diherikan bangunan atas dan kemudian menyalurkannya ke
pondasi. Beban-beban tersebut selanjutnya oleh pondasii
disalurkan ke tanah.

Oprit-jembatan
oprit berupa limbunan tanah dibelakang abutment timbunan
tanah ini harus dibuat sepadat mungkin, untuk menghindari
terjadinya penurunan settlement) hal ini tidak mengenakkan bagi
pengendara. Apabila ada penurunan, terjadi kerusakan pada
expansi joint yaitu bidang pertemuan antara bangunan atas
dengan abutment. Untuk menghindari ini, pemadatan harus
semaksimum mungkin dan diatasnya dipasang plat injak
dibelakang abutment.

27
11/14/2018

Bangunan Pengaman Jembatan


Berfungsi sebagai pengamanan terhadap pengaruh sungai yang
bersangkutan baik secara langsung maupun tak langsung_
Kadang-kadang disamping jembatannya harus diamankan,
sungainyapun harus diamankan, dimana biaya pengamanan
sungai Iebih mahal dari pengamanan jembatan.

Abutment Abutment atau kepala jembatan


adalah bagian bangunan pada ujung-ujung jembatan, selain
sebagai pendukung bagi bangunan atas juga berfungsi sebagai
penahan tanah

Pilar Jembatan
Pilar atau pier berfungsi sebagai pendukung bangunan atas. Bila
pilar ada pada suatu bangunan jembatan letaknya diantara
keduaabutment
dan jumlahnya tergantung keperluan, seringkali pilar tidak
diperlukan

28
11/14/2018

Pondasi
Berfungsi menerima beban-beban dari bangunan bawah dan
menyalurkannya ke tanah. Secara umum, pondasi dapat
dibedakan sebagai berikut :
 Pondasi Langsung :
Digunakan bila lapisan tanah pondasi yang telah
diperhitungkan rnarnpu memikul beban-beban diatasnya,
terletak pada lokasi yang dangkal dari tanah setempat.
 Pondasi-Dalam
Digunakan apabila lapisan tanah keras yang mampu memikul
beban Ietaknya
cukup dalam.

29

Anda mungkin juga menyukai