Saat reunian dengan teman-teman kuliah, salah satu
tema yang mengasikan untuk dibicarakan adalah anak-anak kami. Tanpa terasa ananda sudah memasuki masa remaja. Kami saling berbagi cerita tentang perubahan sikap mereka, mood-nya yang mudah berubah , penuh rahasia, sinis, bahkan pelanggaran-pelanggaran kecil seperti berbohong, bolos sekolah, pacaran, tidak membayarkan uang sekolah dan lain-lain. Sebagian besar beranggapan hal ini adalah hal yang wajar, kata orang Sunda “Wayahna (waktunya), masa remaja kan masa pencarian jati diri”. Parent apakah Anda juga setuju bahwa masa remaja anak-anak kita adalah masa-masa mencari jati diri? Dalam obrolan ringan tersebut saya menyatakan bahwa pernyataan itu salah. Sambil bercanda saya sampaikan pernyataan tersebut benar untuk remaja yang terlambat menemukan jati dirinya, benar untuk remaja yang bermasalah”. Mengapa? Karena di usia remaja dalam pandangan Islam, status seorang hamba di hadapan syariah sudah memasuki fase baligh yaitu sudah terbebani hukum syariah (mukkalaf). Sebagai seorang yang telah baligh dan memiliki akal yang sehat, otomatis sudah bertanggung jawab penuh atas seluruh amal perbuatannya. Maka dia mendapat pahala jika melakukan perbuatan wajib dan sunnah, dan berdosa ketika melakukan perbuatan haram. Terlebih jika kita melihat sejarah, kita dapati besarnya peran remaja muslim dalam perjuangan mewujudkan peradaban Gemilang Daulah Islam yang dimulai di Mekkah dan menoreh hasil pertama di Madinah. Siapa di balik perubahan di jazirah Arab yang dampaknya masih kiat lihat hingga saat ini? Siapa sajakah yang turut berjuang di belakang Nabi Muhammad SAW ? Mereka sebagian besar adalah para remaja. Diantaranya Ali bin Abi Thalib dan Zubair bin Awwam(8), Thalhah bin Ubaidillah (11), Al Arqam bin Abi Al Arqam (12), Abdulah bin Mas’ud (14), Sa’ad bin Abi Waqqash (17) Ja’far bin Abi Thalib(18), Zaid bin Haritsah (20), Ustman bin Affan (20), Mush’ab bin Umair (24), Umar bin Khattab (26). Di Usia muda mereka berperan menorehkan sejarah peradaban gemilang. Apa yang harus kita lakukan pada anak-anak kita saat ini? Membangun jati diri yang kuat dari keluarga sejak dini. Membangun kesadaran bahwa saat ini kita hidup di era kegagalan peradaban. Mereka harus tahu banyak kerusakan yang telah dibuat oleh manusia. Mereka harus peduli dengan kerusakan negeri ini, tahu masalah-masalah dunia. Mereka harus mau dan mampu menyelamatkan bumi ini. Membantu menemukan potensi alamiah mereka. Mengapa Potensi alamiah? Karena melalui jalur potensi alamiah, mudah bagi mereka mengembangkan diri meraih sukses dan berperan dalam melakukan perubahan, tidak hanya di level pribadi tapi juga di level masyarakat, negara dan dunia. Masa remaja bukanlah masa mencari jati diri, tapi masa berkontribusi. Namun bila remaja kita belum menemukan, mari bantu mereka untuk segera menemukan dan mendorong berkontribusi membenahi negeri dan dunia ini.