Anda di halaman 1dari 4

1) Penyebab Tunarungu Tipe

Konduktif
MODUL 5  Kerusakan pada telinga luar
PENDIDIKAN ANAK TUNARUNGU DAN ANAK DENGAN GANGGUAN KOMUNIKASI ( terjadinya lubang telinga
1. Definisi bagian luar, peradangan
pada lubang telinga luar)
Tunarungu  Kerusakan pada Telinga
Menurut Tengah ( Ruda paksa, otitis
Hallahan dan A. DEFINISI DAN KLASIFIKASI B. PENYEBAB TERJADINYA media, otosclerosis,
2. Klasifikasi TUNARUNGU
Kauffman TUNARUNGU tympanisclerosis, anomaly
Tunarungu congenital, disfungsi tuba
(1991:266)
eustachii
KB. 1 2) Penyebab Tunarungu Tipe
 Berdasarkan tingkat
Ketidakmampuan Sensorineural
kehilangan pendengaran :
Mendengar dari Definisi, Klasifikasi, Penyebab, serta  Faktor genetik oleh gen
Tunarungu ringan,
yang ringan ketunarunguan dari
Tunarungu sedang, Cara Pencegahan Terjadinya
orangtua
sampai yang berat Tunarungu agak berat, Tunarungu dan Gangguan  Faktor nongenetik ( rubella
sekali yang Tunarungu berat sekali, Komunikasi campak jerman, ketidak
digolongkan  Berdasarkan saat terjadinya
sesuaian antara darah ibu
: Ketunarunguan prabahasa,
kepada tuli (deaf) dan anak, meningitis,
Ketunarunguan pasca
dan kurang dengar trauma akustik
bahasa
( hard of hearing) C. PENCEGAHAN TERJADINYA
 Berdasarkan letak gangguan 1) Pencegahan sebelum nikah : menghindari pernikahan sedarah,
pendengaran : Konduktif, TUNARUNGU melakukan pemeriksaan darah, konseling genetika
Sensorineural, Campuran 2) Pencegahan pada waktu hamil : menjaga kesehatan, memeriksakan
 Berdasarkan Etinologi : kehamilan, mengonsumsi gizi seimbang, tidak meminum obat
Tunarungu endogen, sembarangan, melakukan imunisasi anti tetanus
Eksogen 3) Pencegahan saat melahirkan : tidak menggunakan alat penyedot,
apabila ibu terkena herpes simpleks maka harus operasi Caesar
4) Pencegahan saat setelah lahir : melakukan imunisasi rubella, apabila
sakit influenza harus segera diobati, menjaga telinga dari kebisingan
Dampak Tunarungu adalah terhambatnya
kemampuan berbicara dan berbahasa, Gangguan Bicara ( Speech Disorder )
D. DEFINISI GANGGUAN KOMUNIKASI
yang akhirnya menimbulkan gangguan a) Gangguan Artikulasi : Subtitusi (
berkomunikasi dengan orang mendengar terjadinya penggantian fonem),
Omisi ( terjadinya penghilangan
fonem), Distorsi ( berusaha
Gangguan dalam berkomunikasi dengan mendekati ucapan yang benar tetapi
terjadi kekacauan), Adisi
orang lain, baik dalam posisi sebagai
(Penambahan huruf konsonan )
komunikator maupun komunikan. KB. 1 b) Gangguan Kelancaran : Gagap,
 Gangguan sebagai komunikator Cluttering
Gangguan Komunikasi c) Gangguan suara : kelainan kualitas
: kesalahan mengucapkan
berbagai fonem, suara, Kelainan titi nada suara,
ketidaklancaran dalam Kelainan intensitas suara,
berbicara Fleksibilitas suara
 Gangguan sebagai komunikan : d) Gangguan bicara orofacial ( kelainan
F. PENYEBAB GANGGUAN 1) Kehilangan Pendengaran lidah, celah bibir, celah langit-langit
kesulitan memahami
pembicaraan komunikator KOMUNIKASI 2) Kelainan organ bicara dan pendengaran)
3) Gangguan emosi e) Gangguan bicara pada kerusakan
4) Keterlambatan perkembangan syaraf : celebral palsy
5) Mental retardasi
6) Kerusakan otak
7) Lingkungan
Dampak Tunarungu terhadap kemampuan
A. DAMPAK TUNARUNGU BAGI akademik
ANAK

Anak tunarungu cenderung Dampak Tunarungu Terhadap Aspek Sosial -


Dampak Tunarungu terhadap memiliki prestasi akademik Emosional
perkembangan bicara dan bahasa yang rendah
 Pergaulan yang terbatas pada sesama
 Kesulitan berkomunikasi mengakibatkan Tunarungu
mereka memiliki kosakata terbatas, sulit  Memiliki sifat egosentris yang melebihi
mengartikan ungkapan bahasa, sulit anak normal
mengartikan kata-kata abstrak, kurang KB. 2  Memiliki perasaan takut terhadap
menguasai irama dan gaya bahasa lingkungan sekitar
Dampak Tunarungu dan  Perhatian anak tunarungu sukar
dialihkan
Gangguan Komunikasi Bagi
 Memiliki sifat polos
Perkembangan Anak
Dampak Tunarungu terhadap aspek fisik
dan kesehatan
B. DAMPAK KOMUNIKASI BAGI
ANAK 1) Hambatan dalam
 Gangguan keseimbangan sehingga berjalan kaku
berinteraksi sosial
dan membungkuk
2) Hambatan dalam
 Gerakan mata anak tunarungu lebih cepat perkembangan
 Gerakan tangannya cepat dan lincah
kemampuan akademik
 Pernafasannya pendek
1) Sistem pendidikan bagi anak
B. PROFIL PENDIDIKAN KHUSUS BAGI ANAK
A. KEBUTUHAN KHUSUS ANAK tunarungu
TUNARUNGU
( Segregasi, Integrasi, Inklusif)
TUNARUNGU DAN ANAK DENGAN
2) Metode Komunikasi
GANGGUAN KOMUNIKASI
( oral aural, manual / isyarat
3) Prinsip Pembelajaran
Tunarungu
4) Strategi Pembelajaran
a) Layanan Bina Komunikasi I individualisasi, kooperatif,
 Layanan Pengembangan Kemampuan modifikasi perilaku)
Berbahasa 5) Media Pembelajaran
 Layanan Bina Bicara 6) Fasilitas Pendukung
 Layanan Membaca Ujian KB. 3 7) Penilaian
a) Layanan Bina Persepsi Bunyi dan Irama Kebutuhan Khusus dan Profil
(BPBI) Pendidikan Anak Tunarungu
 Latihan kesadaran terhadap bunyi dan Anak dengan Gangguan
 Latihan mengidentifikasi bunyi Komunikasi Pendidikan Untuk anak dengan gangguan
 Latihan membedakan bunyi Komunikasi tergantung Jenis gangguan dan
C. PROFIL PENDIDIKAN ANAK
 Latihan memahami bunyi latar belakang hambatan lain yang di alami anak tersebut,
dan bahasa DENGAN GANGGUAN karena banyak gangguan komunikasi yang
a) Kebutuhan khusus anak dengan KOMUNIKASI merupakan hambatan penyerta bagi
gangguan artikulasi hambatan utama yang di alami anak.
b) Kebutuhan khusus anak yang gagap Mereka memperoleh layanan pendidikan
c) Kebutuhan khusus anak yang mengalami sesuai dengan hambatan utamanya serta
keterlambatan dalam komunikasi verbal
layanan untuk mengembangkan
d) Kebutuhan khusus dengan
kemampuan berkomunikasinya
gangguankomunikasi karena autis

Anda mungkin juga menyukai