Anda di halaman 1dari 2

Does Reproductive Health Program Affect the Age of Adolescent

Marriage Planning?

Mursyidul Ibad1, Indah Lutfiya1, Afif Kurniawan1, Nuke Amalia1, Diyah Herowati2
1
Faculty of Public Health Universitas Airlangga
2
National Population and Family Planning Board, East Java Indonesia

Background
Physical and mental readiness is one of the basic requirements of marriage. In Indonesia,
early marriage can be found in several regions. The opportunities for fertility will increase as
early as the age of marriage. The risk of unpreparedness marriage is physical, psychological
and socio-economic disorders. One of the program from National Population and Family
Planning (NPFP) is Information and Counseling Centre (ICC).

Objectives
To analyze the effect of knowledge about ICC program to the age of adolescent marriage
planning in East Java Province in 2018.

Methodology
The method is a non-reactive study using data from SKAP 2018 (househould survey) from
NPFP of East Java Province. The unit analysis for this study is adolescents in East Java
Province with age of 15-19 years and the sample is 2003 people. This study uses simple
logistic regression for analysis.

Kerangka Konsep

Jenis Kelamin ICC

Kuintil Kekayaan
Rencana Menikah

Urban/Rural

Pengetahuan Dampak Nikah


Pendidikan
Dini

Results
Remaja yang memiliki pengaruh terhadap pengetahuan terhadap ICC dipengaruhi oleh jenis
kelamin dan kelompok pendidikan. Kelompok pendidikan merupakan variable yang memiliki
pengaruh terbesar terhadap pengetahuan remaja pada program ICC. Jika dilihat remaja yang
memiliki pendidikan yang baik maka akan memiliki pengetahuan tentang program ICC yang
baik (0,5 kali). Sedangkan perempuan lebih bannyak mengetahui program ICC daripada laki-
laki dengan peluang 0,4 kali. Secara deskriptif diketahui perempuan lebiih banyak
mengetahui program ICC dibandingkan laki-laki.
Pada program perencanaan menikah, terlihat bahwa kuintil kekayaan dan tempat tinggal
berpenaruh terhadap ketepatan perencanaan menikah. Faktor tempat tinggal, peluang untuk
merencanakan nikah dengan tepat pada perkotaan lebih baik sebesar 1,49 kali dibandingkan
mereka yang tinggal di pedesaan. Sedangkan pada kuintil kekayaan merupakan faktor
tersbesar dalam merencanakan pernikahan yang tepat, dimana mereka yang memiliki
kekayaan yang baik akan merencanakan nikah yang tepat sebesar 1,21 kali dibandingkan
mereka yg memiliki kekayaan rendah.

Program ICC dan pengetahuan remaja terhadap dampak pernikahan dini memiliki pengaruh
terhadap perencanaan menikah. Mereka yang memiliki pengetahuan terhadap dampak
pernikahan dini memiliki pengaruh yang sangat tinggi yaitu sebesar 1,0446 untuk
merencanakan menikah dengan tepat. Sedangkan, mereka yang memiliki pengetahuan
terhadap program ICC memiliki pengaruh sebesar -0,705. Hal ini sejalan dengan data
deskriptif menunjukkan bahwa mereka yang tidak memiliki pengetahuan mengenai program
ICC memiliki ketepatan merencanakan menikah dibandingkan dengan mereka yang tahu
program ICC.

Grafik bikinin ya

Conclusion?
Paparan program ICC berpengaruh terhadap pengetahuan remaja tentang perencanaan
menikah, akan tetapi perlu adanya upaya perbaikan diantaranya:
1. Meningkatkan akses program ICC bagi tingkat pendidikan yang lebih baik
2. Meningkatkan kesadaran remaja laki-laki terhadap program ICC
3. Perlu adanya peningkatan akses program ICC yang lebih baik pada kelompok
perkotaan, karena tingkat program ICC masih rendah pada perkotaan, padahal remaja
perkotaan memiliki perencanaan yang baik terhadap pernikahan
4. Perlu adanya perbaikan program ICC pada kelompok pedesaan karena masih
memiliki pengetahuan perencanaan pernikahan yang rendah, akan tetapi akses
program ICC lebih banyak di pedesaan

Keyword: Marriage Planning, Adolescent, ICC

Anda mungkin juga menyukai