Anda di halaman 1dari 20

PAPER

ANALISI PENGARUH JUMLAH PENDUDUK, JUMLAH INDUSTRI, DAN PANJANG


JALAN TERHADAP LUAS LAHAN PERTANIAN DI JAWA TENGAH 1983-2013

Disusun Guna Memenuhi Tugas Ekonometrika


Dosen: Lesta Karolina Br. Sebayang, S.E., M.si
Avi Budi Setiawan, S.E. M.Si

Disusun Oleh:

Siti Noor Qomariyah (7111414035)

Nor Malisa (7111414037)

Achmad Mabruri (7111414075)

Laksa Tiar Makmuria (7111414077)

Adi Kurniawan Sujatmiko (7111414089)

Ola Ranti Dewi (7111414095)

EKONOMI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2016
PENGARUH JUMLAH PENDUDUK, JUMLAH INDUSTRI, DAN PANJANG JALAN
TERHADAP LUAS LAHAN PERTANIAN DI JAWA TENGAH 1983-2013

Siti Noor Qomariyah, Nor Malisa, Achmad Mabruri, Laksa Tiar Makmuria, Adi Kurniawan
Sujatmiko, dan Ola Ranti Dewi
Jurusan Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi,
Universitas Negeri Semarang
Email : ola.olaranti@gmail.com

ABSTRAK

Alih fungsi lahan atau lazimnya disebut sebagai konversi lahan adalah perubahan fungsi
sebagian atau seluruh kawasan lahan dari fungsinya semula (seperti yang direncanakan) menjadi
fungsi lain yang membawa dampak negatif terhadap lingkungan dan potensi lahan itu sendiri.
Sebagian besar alih fungsi lahan yang terjadi, menunjukkan adanya ketimpangan dalam
penguasaan lahan yang lebih didominasi oleh pihak kapitalis dengan mengantongi izin
mendirikan bangunan yang dikeluarkan oleh pemerintah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui variabel jumlah penduduk, jumlah industri serta panjang jalan terhadap luas lahan
pertanian khususnya di Jawa tengah dalam periode 1984-2013. Ketiga variabel bebas tersebut
dijadikan sebagai indikator yang mempengaruhi alih fungsi lahan. Penelitian ini menghunakan
data sekunder timeseries yang diambil dari BPS dan beberapa jhrnal serta literatur lain yang
relevan berhubungan dengan penelitian ini. Alat analisis yang digunakan adalah regresi linear
berganda dengan variabel bebasnya adalah jumlah pend, jumlah industri, dan panjang jalan.
sedangkan variabel terikatnya yaitu luas lahan pertanian. Hasil dari penelitian ini menunjukan
luas lahan pertanian dipengaruhi secara positif dan signifikan oleh panjang jalan, sedangkan jum.
pend, jum. ind mempengaruhi secara signifikan namun hubungannya negatif.

KATA KUNCI: lahan produktif, Alih fungsi lahan, panjang jalan, produktifitas pertanian
I. PENDAHULUAN
Latar Belakang
Indonesia merupakan negara terluas keenam didunai dengan luas wilayah 1.904.564 km2.
Dan dihuni oleh sekitar 255.461.700 jiwa penduduk. Dengan luas tersebut, Indonesia dikenal
sebagai negara agraris dengan basis perekonomiannya pada sektor pertanian. Sebagian besar
wilayah di Indonesia, sektor pertanian dapat diarahkan untuk mencapai salah satu tujuan
pembangunan yaitu peningkatan pendapatan di suatu daerah. Hal ini disadari karena
perkembangan pertanian merupakan prasyarat industrialisasi yang akan menjadi tulang
punggung perekonomian nasional yang tangguh. Deptan (2005) menyatakan sektor pertanian
merupakan sektor yang menjadi penggerak perekonomian di Indonesia.
Lahan atau tanah merupakan salah satu faktor produksi utama dalam proses produksi
pertanian. Penawaran (supply) tanah (lahan) jumlahnya tetap, sedangkan permintaan (demand)
selalu meningkat dari waktu ke waktu, sehingga harga tanah selalu meningkat. Perkembangan
kegiatan masyarakat yang membutuhkan lahan sebagai wadahnya meningkat dengan sangat
cepat sejalan dengan perkembangan jumlah penduduk dan pertumbuhan ekonomi. Permintaan
lahan untuk pembangunan pabrik, jalan, perumahan, fasilitas umum dan lain-lain yang terus
meningkat. Lalu peningkatan jumlah penduduk di Indonesia juga masih terus berlangsung
sampai saat ini, jumlahnya dari tahun ke tahun terus bertambah. Meningkatnya jumlah penduduk
akan mempengaruhi tingkat kebutuhan akan papan, hal tersebut akan memicu terjadinya
pembukaan lahan baru yang akan dijadikan sebagai pemukiman baru. Saat ini banyak lahan-
lahan pertanian yang beralih fungsi menjadi pemukiman, sehingga menyebabkan berkurangnya
luas lahan pertanian karena pembangunan pemukiman yang terjadi, tidak hanya di daerah yang
memang layak dijadikan sebagai area pemukiman, sebagian besar pemukiman saat ini dibangun
dengan merubah lahan (alih fungsi lahan), yang umumnya dari lahan pertanian menjadi lahan
pemukiman.Bukan hanya itu, meningkatnya jumlah penduduk juga akan memicu bertambahnya
permintaan fasilitas-fasilitas, pembangunan pabrik dan jalan. Industripun akan banyak didirikan
karena bertambahnya jumlah penduduk juga akan mengakibatkan bertambahnya jumlah pencari
kerja. Sehingga banyak industri akan didirikan untuk menampung para tenaga kerja.
Di Provinsi Jawa Tengah sendiri sektor pertanian dapat dikatakan menjadisalah satu
penggerak utama dari roda perekonomian. Bahkan Provinsi Jawa Tengahmenjadi salah satu
sentra produksi padi di indonesia. Hal ini dapat kita pahami karenawilayah ini mempunyai lahan
pertanian yang luas serta memiliki tingkat kesuburan yang tinggi jika dibandingkan daerah
lainnya.Namun luas lahan pertainan sudah banyak berkurang karena adanya konversi lahan
untuk memenuhi kebutuhan masyarakat seiring dengan pertumbuhan penduduk dan
pertumbuhan ekonomi.Saat ini lahan yang dulunya merupakan lahan pertanian, kini banyak yang
sudah berubah menjadi pemukiman, pasar, kawasan industri dan lain-lain.
Alih fungsi lahan yang terjadi di Provinsi Jawa Tengah juga diakibatkan oleh adanya
celah pada peraturan pemerintah.Kebanyakan pemerintah kurang memberikan sanksi yang tegas
terhadap alih fungsi lahan tersebut.Selain itu kurangnya pengawasan dan kontrol dari pemerintah
juga menyebabkan semakin besarnya alih fungsi lahan ke non pertanian.
.
II. LANDASAN TEORI
Jumlah Penduduk
Jumlah penduduk adalah jumlah manusia yang bertempat tinggal/berdomisili pada suatu
wilayah atau daerah dan memiliki mata pencaharian tetap di daerah itu serta tercatat secara sah
berdasarkan peraturan yang berlaku di daerah tersebut. Dalam bukunya Deliarnov (2005),
menurut Malthus dalam bukunya yang berjudul principles of population menyebutkan bahwa
perkembangan manusia lebih cepat di bandingkan dengan produksi hasil-hasil pertanian untuk
memenuhi kebutuhan manusia.Lahan pertanian sebagai salah satu faktor produksi utama
jumlahnya tetap. Kendati pemakaiannya untuk produksi pertanian bisa ditingkatkan,
peningkatannya tidak akan seberapa. di lain pihak justru lahan pertanian akan semakin berkurang
keberadaanya karena digunakan untuk membangun perumahan, pabrik-pabrik serta infrastruktur
yang lainnya.

Akibatnya terjadi kekurangan kebutuhan pangan di dalam negeri karena pertumbuhan


pangan jauh lebih lambat dibandingkan dengan laju pertumbuhan penduduk sehingga salah satu
cara untuk mencukupi kebutuhan tersebut adalah dengan penambahan produksi dan dengan
mengimbor barang pangan dari luar negeri.Perlambatan perumbuhan pangan yang terjadi di
Indonesia disebabkan salah satunya adalah produksinya yang kurang dan juga semakin
berkurangnya lahan pertanian, perkebunan maupan peternakan yang telah dialih fungsikan.

Jumlah industri
Menurut Holis Chenery dalam teori Pattern of Development. Memfokuskan pada
perubahan struktur dalam tahapan proses perubahan ekonomi di Negara sedang berkembang
yang mengalami transformasi dari pertanian tradisional (subsisten) ke sector industry sebagai
mesin penggerak utama pertumbuhan ekonomi. Dan terjadinya pemindahan sumber supply
tenaga kerja dari pertanian ke industri. Dan menurtut W.W Rostow dalam teori pertumbuhan
Ekonomi Modern, pada suatu negara berkembang pada tahap pra kondisi lepas landas akan
terjadi transisi dari masyarakat pertanian ke industri. Dan saat ini Indonesai telah melewati
tahapan tersebut.

Sejalan dengan kedua teori tersebut, sudah jelas bahwa, semakin meningkatnya
perekonomi suatu Negara, maka akan maraknya industrialisasi dan meningkatkan jumlah
industry di suatu daerah. Dalam pemangunan kawasan industri ini dibutuhkan lahan yang luas.
Dan salah satu cara nya adalah konversi lahan pertanian ke industry. Yang mengakibatkan luas
lahan pertanian semakin berkurang.

Panjang jalan

Jalan adalah penghubung dari satu tempat ketempat yang lain. Dalam penelitian ini, jalan
merupakan sarana pendukung.Tidak secara langsung mampu mengurangi luas lahan. Apabila
jalan tersebut dibangun di atas lahan yang awal nya lahan pertanian maka itu kan mengurangi
luas lahan pertanian. Namun apabila jalan tersebut menghubungan lahan pertanian dan lahan
pertanian yang baru maka pertambahan panjang jalan itu justru akan menambah luas lahan
pertanian.

III. METODE PENELITIAN


Jenis data penelitian termasuk ke dalam data kuantitatif dengan periode pengamatan dari
tahun 1983 sampai tahun 2013.Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
sekunder berupa data yang mendukung variable penelitian.Data dari veriabel independen dalam
penelitian ini yaitu jumlah penduduk, jumlah industri dan panjang jalan.Dan data dari variable
dependen adalah luas lahan pertanian.Data diperoleh dari infomasi dan laporan dari Badan Pusat
Statistik (BPS).
Penelitian ini melibatkan variable luas lahan pertanian yang merupakan jumlah lahan
yang digunakan untuk kegiatan pertanian, yang dihitung setiap tahun oleh BPS dengan satuan
hektarare (ha).Sedangkan data variable independen adalah jumlah penduduk, jumlah industri dan
panjang jalan disajiakan setiap tahun oleh BPS.
Metode analisis data yang digunakan adalah analisis regresi berganda.Secara parsial
pengujian hipotesis menggunakan uji t, pengujian model regresi menggunakan uji F. taraf
signifikasi yang digunakan adalah 5%.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Defenisi Variabel

Definisi operasional merupakan penjelasan dari masing-masing variabelsecara jelas,


lengkap dan terperinci. Definisi operasional variabel yang akandigunakan dalam penelitian ini
adalah:

1. Besarnya alih fungsi lahan


Merupakan besarnya lahan pertanian yang beralih fungsi dari sektor pertanianke sektor
non pertanian. Dengan kata lain lahan tersebut yang tadinyadigunakan untuk kegiatan
pertanian beralih fungsi digunakan menjadikegiatan pembangunan seperti pembangunan
pabrik, gedung, perumahan,maupun infrastruktur lainnya yang ada di Jawa Tengah.Data
yang digunakan diambil dari luas lahan sawah menurut kabupaten/kota di Jawa Tengah
pertahun. Satuan yangdigunakan adalah dalam hektar (Ha).
2. Jumlah Penduduk
Jumlah penduduk merupakan banyaknya penduduk yang tinggaldi Jawa Tengah diambil
dari kepadatan penduduk menurut kabupaten/kota pertahun.Jumlah ini terdiri dari
gabungan antara penduduk lakilakidan perempuan yang sudah tercatat oleh pemerintah
setempat.Satuanyang digunakan adalah per satuan orang.
3. Panjang jalan
Panjang jalan disini merupakan panjang jalan menurut permukaan di Jawa Tengah dari
tahun 1984-2013 yang mempunyai satuan km dan di log menjadi persen.
4. Jumlah Industri
Jumlah industri merupakan banyaknya pertumbuhan industri yang menurut jenis
industri yang dibedakan menjadi agroindustri dan industri.

Metode Analisis

Metode analisis merupakan cara yang digunakan oleh peneliti untuk mencaripengaruh
antara variabel bebas dengan variabel tak bebas. Dalam penelitian ini untukmenganalisis atau
melihat pengaruh antara jumlah penduduk, jumlah industri, dan panjang jalan terhadap besarnya
luas lahan di Jawa Tengah.Metodeyang digunakan adalah menggunakan metode kuadrat terkecil
(Ordinary Least-Square). Secara matematis model tersebut dapat dituliskan sebagai berikut:

Y = ß1+ ß2 X2 + ß3 X3+ ß4 X4 + μ

Y = Besarnya alih fungsi lahan


ß = Konstanta
X2 = Jumlah penduduk
X3 = Jumlah industri
X4 = Panjang jalan
µ = error term

Pengujian Data

1. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik dimaksudkan untuk mendeteksi ada tidaknya masalah multikolinieritas,
heteroskedastisitas, autokorelasi serta apakah data dalam penelitian ini sudah berdistribusi
secara normal atau belum, karena apabila terjadi penyimpangan terhadap asumsi klasik
tersebut maka uji t dan uji F yang dilakukan sebelumnya tidak valid dan secara statistik
dapat mengacaukan kesimpulan yang diperoleh.

2. Uji t-statistik
Uji t-statistik adalah pengujian terhadap koefisien dari variabel penduga atau variabel
bebas.Tujuan dari uji t ialah untuk menguji koefisien regresi secara individual atau secara
parsial.

Pengambilan keputusan :

H0 :β = 0  H0 diterima artinya, variabel independen secara parsial tidak


berpengaruh nyata terhadap variabel dependen.

Ha :β ≠ 0  Ha diterima artinya bahwa variabel independen secara parsial


berpengaruh nyata terhadap variabel dependen.

1. Uji F statistic
Pada uji F statistik akan diketahui apakah variabel independen memiliki pengaruh
secara bersama-sama terhadap variabel dependen.
Fhitung> Ftabel maka H0 ditolak, berarti variabel independen secara bersama-sama
mempengaruhi variabel dependennya.
Ftabel dapat dicari dengan cara menentukan nilai dari degree of freedom numerator (k-
1) dan degree of freedom denominator (N2 : n – k). Dimana k adalah jumlah
koefisien regresi, dan n adalah jumlah observasi.
H0 :βi = β2 = 0 artinya X1 dan X2 (variabel independen) secara besama-sama tidak
mempengaruhi Y (variabel dependen).
Ha :βi ≠ β2 ≠ 0 artinya X1 dan X2 (variabel independen) secara bersama-sama
berpengaruh terhadap Y (variabel dependen).

2. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi panel
variabel-variabelnya berdistribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah
memiliki distribusi data normal atau mendekati normal.Dalam software Eviews
normalitas sebuah data dapat diketahui dengan membandingkan nilai Jarque-Bera
(JB) dan nilai Chi Square tabel.
3. Uji Autokorelasi
Penaksiran model regresi linier mengandung asumsi bahwa tidak terdapat
autokorelasi di antara disturbance terms. Autokorelasi ini umumnya terjadi pada data
time series. Konsekuensi diri adanya aoutokorelasi pada model ialah bahwa
penaksiran tidak efisien dan uji t serta uji F yang biasa tidak valid walaupun hasil
estimasi tidak bias (Gujarati, 2003). Pengujian yang bisa digunakan untuk meneliti
kemungkinan terjadinya aoutokolerasi adalah uji Durbin-Watson (D-W)
4. Uji Heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas adalah adanya ketidaksamaan varian dari residual untuk
semua pengamatan pada model regresi.

Uji heteroskedastisitas untuk mengetahui adanya penyimpangan dari syarat-


syarat asumsi klasik pada model regresi, di mana dalam model regresi harus dipenuhi
syarat tidak adanya heteroskedastisitas.

5. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya
penyimpangan asumsi klasik multikolinearitas yaitu adanya hubungan linear antar
variabel independen dalam model regresi

a. Uji Normalitas

Pengujian t harus didasarkan pada asumsi bahwa faktor gangguan (µi) mengikuti
distribusi normal. Histogram menunjukan residual berdistribusi normal apabila nilai probabilitas
Statistics JB > 0.05. Nilai probabilitas Statistics JB = 1.842541 > 0.05 maka data yang digunakan
berdistribusi normal. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau
mendekati normal.Cara yang dapat digunakan untuk mendeteksi adalah dengan mengamati
histogram atas nilai residual dan probabilitas Jarque-Bera (JB). Semakin kecil atau mendekati 0
nilai probabilitas Statistik JB , kita dapat menerima hipotesis bahwa residual berdistribusi
normal.
7
Series: Residuals
6
Sample 1984 2013
Observations 30
5
Mean 8.32e-11
Median 508.4748
4
Maximum 3692.154
Minimum -4218.014
3 Std. Dev. 2297.159
Skewness -0.305019
2 Kurtosis 1.950293

1 Jarque-Bera 1.842541
Probability 0.398013
0
-5000 -4000 -3000 -2000 -1000 0 1000 2000 3000 4000

b. Uji Autokorelasi

Penaksiran model regresi linier mengandung asumsi bahwa tidak terdapat autokorelasi di
antara disturbance terms. Autokorelasi ini umumnya terjadi pada data time series. Konsekuensi
diri adanya aoutokorelasi pada model ialah bahwa penaksiran tidak efisien dan uji t serta uji F
yang biasa tidak valid walaupun hasil estimasi tidak bias (Gujarati, 2003). Pengujian yang bisa
digunakan untuk meneliti kemungkinan terjadinya aoutokolerasi adalah uji Durbin-Watson (D-
W)Pengujian autokorelasi digunakan untuk mengetahui adanya data yang saling berkorelasi.
Metode pengujian yang digunakan adalah Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test.
Berdasarkan pengujian di dapatkan hasil nilai probabilitas F-statistik adalah 1.00, dimana nilai
probabilitas F-statistik > alpha yaitu 0,0647 > 0,05 maka hipotesa yang menyatakan bahwa
dalam model terdapat autokorelasi ditolak. Artinya model lolos dari masalah autokorelasi.

c. Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas adalah adanya ketidaksamaan varian dari residual untuk semua


pengamatan pada model regresi. Uji dilakukan untuk melihat ada atau tidaknya masalah
heteroskedastisitas pada model empiris yang digunakan. Pengujian dilakukan dengan
menggunakan uji white. Uji white dilakukan dengan. Heteroskedastisitas sering terjadi pada
model yang menggunakan data cross section karena data tersebut menghimpun data yang
mewakili berbagai ukuran (Sritua,1993). Konsekuensinya ialah penaksir tidak lagi efisien baik
dalam sampel kecil maupun sampel besar. Berdasarkan uji white nilai Prob. Chi Suare (2)> alpha
yaitu 0,09937 > 0,05 adalah yang berarti bahwa bahwa model empirik tidak terdapat masalah
heteroskedastisitas.

d. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan


asumsi klasik multikolinearitas yaitu adanya hubungan linear antar variabel independen dalam
model regresi :

H0 : tidak ada Multikolinearitas

Ha: ada multikolinearitas

Ketentuan:

a. Jika nilai R Square majemuk lebih besar dari nilai R Square parsial, maka H0 diterima.
b. Jika nilai R Square majemuk lebih kecil dari nilai R Square parsial maka maka H0
ditolak.

Dalam uji ini kami akan membandingan nilai R-squared dependent dengan nilai R-squared
independent. Pada regresi, nilai R-squared sebesar = 0. 94910 dan berikut ini merupakan nilai R-
squared pada regresi parsial.

R uatama Tanda R independent


0.94910 > 0.827019
0.94910 > 0.873772
0.94910 > 0.545487

Setelah membandingkan nilai R-squared majemuk dan nilai R-squared parsial di setiap
variabel dapat diketahui bahwa nilai R-squared parsial < R-Squared majemuk. Artinya pada
model penelitian ini tidak terjadi multikolonieritas.

Secara matematika model dapat dirumuskan sebagai berikut :

X X X

Dimana :

Y : Luas lahan

: konstanta

, : parameter

X1 : jumlah penduduk (juta jiwa)

X2 : Jumlah Industri

X3 : Panjang Jalan

Secara ekonometrika model konsumsi minyak bumi dapat dirumuskan sebagai berikut :

n+

Dimana :

Y : Luas lahan

: konstanta
: parameter

: jumlah penduduk (juta jiwa)

n : Jumlah Industri

: Panjang Jalan

Interpretasi hasil output

Luas lahan = 1198146 - 0.003065 Jmlh Pnddk - 0.169040 Jmlh Ind + 0.001947 PjgJln

a. Nilai koefisien berarti ketika semua variabel dianggap konstan atau = 0, maka Luas
lahan Bertambah sebesar 1198146
b. Nilai koefisien - 0.003065 berarti ketika Jumlah Penduduk bertambah 1 orang
maka luas lahan berkurang seluas 0.003065 ha
c. Nilai koefisien - 0.169040 berarti ketika JumlahIndustri bertambah 1 satuan maka
Luaalahan berkurang seluas0.169040 ha
d. Nilai koefisien 0.001947berarti ketika Panjang Jalan bertambah 1 satuan maka Luas
lahan bertambah sepanjang0.001947

Jumlah Penduduk

Dari hasil pengolahan data di ataa, didapatkan nilai t hitung untuk varaibel Jumlah
Penduduk sebesar -5.9235 lebih besar dari t tabel 2.056 dengan alpha= 5% dn nilai
probabilitassebesar 0.0000 lebih kecil dari 0.05. hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa jumlah
penduduk mempunyai pengaruh negatif dan signifikan dalam mempengaruhi luas lahan sawah di
Jawa Tengah.

Jumlah Industri

Dari hasil pengolahan data di ataa, didapatkan nilai t hitung untuk varaibel Jumlah Industri
sebesar -3.64913 lebih besar dari t tabel 2.056 dengan alpha= 5% dn nilai probabilitassebesar
0.0012 lebih kecil dari 0.05. hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa jumlah Industri mempunyai
pengaruh negatif dan signifikan dalam mempengaruhi luas lahan sawah di Jawa Tengah.

Panjang Jalan
Dari hasil pengolahan data di atas, didapatkan nilai t hitung untuk variabel Panjang Jalan
sebesar 2.071706lebih besar dari t tabel 2.056 dengan alpha= 5% dn nilai probabilitassebesar
0.0484 lebih kecil dari 0.05. hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa Panjang Jalan mempunyai
pengaruh positif dan signifikan dalam mempengaruhi luas lahan sawah di Jawa Tengah.

Hipotesis

Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu pernyataan yang masih lemah kebenarannya dan perlu
dibuktikan atau dugaan yang sifatnya masih sementara (Hasan, 2008:140).Hipotesis merupakan
pernyataan peneliti mengenai hubungan antara variabel yang mempengaruhi dengan variabel
yang dipengaruhi didalam penelitian.

1. Ho : tidak ada pengaruh Jumlah Penduduk Terhadap luas lahan pertanian di Jawa Tengah

Ha : ada pengaruh Jumlah Penduduk terhadap luas lahan pertaniandi Jawa Tengah

2. Ho : tidak adajumlah Industri pengaruh terhadap luas lahan pertaniandi Jawa Tengah

Ha : ada pengaruh jumlah Industri terhadap luas lahan pertaniandi Jawa Tengah

3. Ho : tidak ada Panjang Jalan pengaruh terhadap luas lahan pertanian di Jawa Tengah

Ha : ada pengaruh Panjang Jalan terhadap luas lahan pertanian di Jawa Tengah

Pengujian Data

Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji- t)

Untuk menguji apakah masing-masing variabel eksogen berpengaruh nyata atau tidak
terhadap variabel endogen, maka digunakan uji statistik t dengan membandingkan t hitung
dengan t tabel. Pengujian dengan statistik t terlebih dahulu diajukan hipotesa sebagai berikut:
diterima dan ditolak bila : t-hitung >t-tabel = signifikan

ditolak dan diterima bila : t-hitung <t-tabel = tidak signifikan

ipot sis ini di ji d ngan ji t pada da rah kritis d ngan taraf nyata s b sar α = 5% s cara d a
arah. Uji signifikansi dilakukan dengan membandingkan t tabel dengan t statistik. Apabila t
statistik > t tabel maka signifikan sedangkan jika t statistik < t tabel maka tidak signifikan.
Berdasarkan data diatas, nilai dari t-tab l nt k sa p l df 6 d ngan α s b sar 5% untuk
pengujian dua arah adalah sebesar = 2.056 dan -2.056. Sedangkan nilai t statistik untuk masing-
masing variabeladalah sebagai berikut:

Variabel t-statistik t-tabel Hasil


C 74,45 2,056 Signifikan
Jumlah Penduduk -5.923502 2,056 Signifikan
Jumlah Industri -3.649713 2,056 Signifikan
Panjang jalan 2.071706 2,056 Signifikan

Dari tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa semua koefisien dari model regresi hasilnya
signifikan.
a. Pada variabel Jum. Penduduk, t hitung (-5.923502) > t table (-2.056) artinya Ho ditolak
dan Ha diterima. Jum. Penduduk berpengaruh secara signifikan terhadap Luas lahan di
Jawa Tengah
b. Pada variabel Jum. Ind t-hitung (-3.649713) > t-tabel (-2.056) artinya Ho tidak ditolak
dan Ha diterima, Jum. Ind berpengaruh secara signifikan terhadap Luas lahan di Jawa
Tengah
c. Pada variabel Pnjng Jlnt hitung (2.071706) > t table (2.056) artinya Ho ditolak dan Ha
diterima. Pnjng Jln berpengaruh secara signifikan terhadap Luas lahan di Jawa Tengah

Uji Model Regresi

Uji F atau uji model secara keseluruhan dilakukan untuk melihat apakah semua koefisien
regresi berbeda dengan nol atau model diterima. Uji F dapat dilakukan dengan cara yang sama
dengan uji t yaitu membandingkan f-statistik dan f-tabel. Selain dengan cara tersebut dapat juga
dilak kan d ngan kons p ρ-value (Ajija atal, 2011).Uji F Statistik dilakukan untuk mengetahui
apakah variabel independen dapat secara bersama-sama mempengaruhi variabel dependen.

Keputusan:
H0diterima ketika Fhitung< Ftabel Tidak Ada Pengaruh secara Simultan
H0 ditolak ketika Fhitung> Ftabel Ada Pengaruh secara Simultan
Perhitungan:
α : 5%  0.05
df for numerator N1: k-13 – 1 = 2
df for denumerator N2:n-k  30 – 4 = 26
Ftabel :
Fhitung : 161.83
F hitung > F table maka Ho ditolak

Kesimpulannya jika dalam pengujian kita menerima Ho maka dapat disimpulkan bahwa
tidak terdapat hubungan yang linear antara dependen variabel dengan independen variabel. Dari
hasil uji F-statisktik signifikan pada 161,83 lebih besar dari f-tabel 4,26 Fhitung> F tabel yaitu
161,83 > 4,26 maka hasilnya tolak Ho yang berarti secara secara bersama-sama variabel
independen berpengaruh dan signifikan terhadap variabel dependen

Uji koefisien determinasi

Koefisien determinasi ini menunjukkan tingkat/derajat keakuratan hubungan antara variabel


independen terhadap variabel dependen. Dari hasil regresi tersebut juga dapat diperoleh koefisien
Determinasi (RSquare) sebesar 0.94 atau 94%. Jadi dapat dikatakan bahwa variable perubahan
independen (Jumlah penduduk, Jumlah Industri dan Panjang Jalan) secara keseluruhan dapat
menjelaskan variabel dependen (Luas lahan) sebesar 94% dan sisanya sebesar 6% nya dijelaskan
oleh variabel lain yang tidak dicantumkan dalam model estimasi tersebut.
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Setelah dilakukan regresi dan analisis, hipotesis yang dipakai menerangkan bahwa
semua variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.Jumlah penduduk
dengan luas lahan pertanian memiliki sifat hubungan negatif (-0.003065) artinya jika penduduk
bertambah satu orang maka lahan pertanian berkurang 0.003065 Ha.Jumlah industri dengan luas
lahan pertanian memiliki sifat hubungan negatif (-0.169040) artinya jika industri bertambah satu
unit maka lahan pertanian berkurang 0.169040 Ha.Panjang jalan dan luas lahan pertanian
memiliki sifat hubungan positif (0.001947) artinya jika panjang jalan bertambah satu satuan
(jalan untuk mempermudah akses ke lahan pertanian bukan jalan menuju kawasan
industri/pemukiman) maka lahan pertanian bertambah 0.001947 Ha.Dari ketiga variabel
independent yang memiliki hubungan poitif hanya luas lahan pertanian, dan hal tersebut sesuai
dengan teori. Persamaan regresi diatas bebas dari Multikolinieritas, Autokorelasi, dan
Heteroskedastisitas sehingga dapat dikatakan bahwa variabel jumlah penduduk, jumlah industri,
dan panjang jalan berpengaruh secara signifikan terhadap luas lahan pertanian di Jawa Tengah
tahun 1984-2013. Berdasarkan analisis diatas, maka dapat disimpulkan bahwa persamaan
tersebut presisi dalam penelitian ini.

B. SARAN

Dikarenakan luas lahan pertanian khuunya di Jawa Tengah makin menyempit, maka
diperlukan campur tangan pemerintah berupa regulai seperti:

1. Pemerintah harus memberi perhatin lebih terhadap masalah konversi lahan pertanian
dengan membuat kebijakan UU yang dapat mengurangi konversi lahan, terutama
pemberian sanksi kepada pihak yang telah melanggar perpu lahan.
2. Memberikn insentif dan disinsentif kepada para petani berupa fasilitas pertanian supaya
meningkatkan gairah kerja para petani.
3. Penyaringan kembali perijinan pembangunan industri merupakan lahan yang sudah tidak
produktif lagi.
Daftar Pustaka:
Anugrah, Fanny.2005.analisis faktor-faktor yang mempengaruhi Konversi Lahan saah ke
Penggunaan Non pertanian di Kabupaten Tangerang. skripis1 Juruan Ekonomi
Pertanian dan umberdaya Fakulta pertanian Intitut Pertanian Bogor.
Gujarati, damodar. 1978. Ekonometrika Dasar.(Terj) Sumarmo Zain. Jakarta:Erlangga.
Irawan, Bambang.2005. konversi Lahan Sawah: Potensi Dampak, Pola Pemanfaatannya,
dan Faktor Determinan. Bogor: PusatPenelitiandanPengembangan Sosial Ekonomi
Pertanian.Jawa Tengah Dalam Angka. 1984-2013: BPS Jawa Tengah.
Mustofa, Zaenil.2010.Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Alih Fungsi Lahan
Pertanian di Kabupaten Demak. Universitas Diponegoro.
www.bps.go.id
LAMPIRAN
DATA LUAS LAHAN PERTANIAN, JUMLAH PENDUDUK, JUMLAH INDUSTRI,
DAN PANJANG JALAN DI JAWA TENGAH 1983-2013

TH Lahan Jumlah Penduduk Jumlah Indutri Panjang Jalan


1984 1019694 26620950 549700 144214
1985 1020845 26909864 569900 147111
1986 1022400 27360665 579530 1508490
1987 1022400 27591886 579710 1605394
1988 1017022 27809931 588661 1708002
1989 1012351 28057916 600144 1800593
1990 1009351 28578090 606762 2043515
1991 1009188 28934662 609661 2074417
1992 1009980 29154590 613745 2167312
1993 1008380 29093507 618363 2235901
1994 1008705 29313421 623889 2332425
1995 1008347 29519447 629634 2370101
1996 1006617 29698845 634630 2427512
1997 999897 29907476 639184 2435900
1998 1000385 30385445 639677 2506801
1999 1002306 30761221 641094 2466421
2000 998008 30775846 642271 2245895
2001 999136 31063818 644196 2245895
2002 998456 31691866 644218 2310440
2003 995469 32052840 644354 2330154
2004 996197 32397431 644438 2431547
2005 995972 32908850 644701 2491026
2006 992455 32177730 644784 2521229
2007 990824 32380279 644907 2635775
2008 990652 32626390 645075 2462125
2009 991652 32864563 644706 2564636
2010 991524 32382657 644864 257669
2011 993624 32643612 645159 2613519
2012 993723 33270207 645840 2664726
2013 994435 33430687 646280 2678091

Sumber : Badan Pusat Statistik ( BPS ) Jawa Tengah

Anda mungkin juga menyukai