Disusun Oleh :
1. Syahrul Ma’arif
2. Imah Dhurokhmah
3. Indah Fatmala
4. Rafi Hidayat
AKHLAK
Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan semesta
alam Yang Maha Esa. Sholawat dan salam semoga dilimpahkan kepada junjungan
kita Baginda Nabi besar Muhammad SAW serta kepada para keluarga dan sahabat
beliau.
Teriring rasa syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “SIFAT SIFAT TERCELA”.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini.Untuk
itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan terbuka kami menerima segala saran dan kritik pembaca agar kami
dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat dan
memberikan inspirasi terhadap pembaca.
Kelompok 4
BAB I
PEMBAHASAN
D .Pengertian Isrāf
Al Isrāf adalah adalah lebih dari tujuan. Dari fi’il asrafa – israfan. As Saraf
isim (mashdar) darinya juga. “asrafa fi maalihi” artinya bersegera (mengeluarkan
harta) tanpa tujuan.
Dan asal makna dari kata ini menunjukkan pada sikap melebihi batas dan
sembrono dalam melakukan sesuatu.
Beberapa pendapat tentang pengertian israf adalah sebagai berikut; -
membelanjakan / memberikan sesuatu untuk hal yang tidak selayaknya sebagai
tambahan atas apa yang selayaknya. - membelanjakan harta yang banyak untuk tujuan
yang sangat sedikit. - melebihi batasan dalam pembelanjaan harta. - seseorang
memakan harta yang tidak halal baginya atau memakan yang halal baginya memlebihi
batas dan melebihi kadar kebutuhan. - Sebagian pendapat menyatakan, artinya
melebihi kuantitas yang normal, karena tidak memahami batasan kuantitas yang
menjadi haknya Dengan demikian pengertian Isrāf adalah tindakan seseorang yang
melampauhi batas yang telah ditentukan oleh syariat.
Orang yang membasuh wajah ketika berwudlu melebihi tiga basuhan berarti
termasuk isrof/ berlebihan, karena ketentuan yang disunatkan hanya tiga basuhan yang
merata. Namun pengertian isrāf biasanya sering digunakan dalam hal membelanjakan
harta, bukan pada masalah ibadah. Misalkan membelanjakan harta untuk makan,
minum, pakaian dan berkendara yang berlebihan melebihi batas kewajaran dan
kepatutan.
Pada kehidupan modern, sifat melampaui batas (berlebihan) itu mengancam
masa depan umat manusia, terutama kalangan generasi mudanya. Nabi Muhammad
saw, bersabda yang artinya “Binasalah orang-orang yang melampaui batas
(berlebihan)”. (HR.Muslim).
E .Pengertian Tabdżīr At-Tabdżīr
Dengan memahami perilaku serakah, tamak, bakhil, isrāf dan tabżir, maka
seharusnya kita memiliki sikap sebagai berikut: