Beban Kalor Manusia
Beban Kalor Manusia
http://ejournal-fst-unc.com/index.php/LJTMU
Abstract
The calculation of heat load should be carried out before planning an air conditioning system
in a room. This is necessary due to the capacity of head load greatly affect the capacity of required
cooling capacity so that comfort can be obtained. One of the room which uses the air conditioning
(AC) is a Staff Room at the Rectorate building of Nusa Cendana University. The capacity of AC
installed is 16 PK. Based on the electrical monthly account in the Rektorate building, the cost of
electricity consumption ranged in Rp. 801.301.531 per year or about Rp. 66.775.128 per month. So,
it is needed to be done reobservation to the intensity of electrical energy consumption of AC whether
saving or not. Based on the result of the research, the required heat load is between 175.491,3685
Btu/h to 306.961,6477 Btu/h. However, the situation that happened was found that there were
windows opened and officer was smoking it causes infiltration heat load in the room, so that made 16
PK AC installed in the room absorbs a large electricity current, consequently the intensity of
electrical energy of 16 PK is about 31,06 kWh/m2/month, it is categorized very wasteful. If there is no
window opens and no officer smokes, so the heat load that might be happened is 125.434,6370 Btu/h.
So, the AC is supposed to operate is 14 PK. The intensity of electrical energy value of 14 PK is 6,63
kWh/m2/month, it is categorized as highly efficient.
Keywords: Heat load, the intensity of the electrical energy consumption.
pendinginan yang dibutuhkan. Sehingga agar dapat mengetahui beban kalor pada ruang
pemasangan AC didasarkan pada besarnya bagian Kepegawaian Rektorat Undana dan
beban kalor pada ruang yang akan dikondisikan. membandingkan dengan kapasitas AC yang
Salah satu ruangan yang menggunakan terpasang. Selanjutnya menghitung IKE listrik
AC adalah ruang Kepegawaian Rektorat pada AC untuk mengetahui konsumsi energi
Undana. AC yang dipasang di ruang tersebut listrik pada AC apakah sudah memenuhi syarat
adalah AC split. AC Split adalah AC yang hemat atau tidak.
evaporator dan kondensor berada di dua mesin
yang berbeda. Evaporatornya terletak di dalam
ruangan, sedangkan kondensornya terletak di LANDASAN TEORI
luar ruangan. Banyaknya AC yang ada di
gedung Rektorat Undana berjumlah 86 unit, Beban Kalor
sedangkan yang dipasang di ruang Bagian Beban kalor terdiri dari beban kalor
Kepegawaian berjumlah 8 unit atau sama ruangan dan beban kalor alat penyegar udara
dengan 16 PK. Oleh karena itu, dengan jumlah yang ada di dalam ruangan. Komponen beban
yang begitu banyak tentu konsumsi energi listrik kalor ruangan terdiri dari kalor yang bersumber
dari AC di gedung tersebut pasti besar, untuk itu di dalam ruangan itu sendiri (beban kalor
perlu dilakukan perhitungan kembali terhadap interior, “ interior head load”) dan kalor yang
beban kalor sehingga pemasangan AC masuk dari luar ruangan ke dalam ruangan
didasarkan pada besarnya beban kalor. (beban kalor perimeter, “ perimeter head
Selain banyaknya AC yang terpasang, load”). Sedangkan komponen beban kalor yang
berdasarkan rekening listrik bulanan di gedung harus diatasi oleh alat penyegar udara adalah
Rektorat Undana, biaya pemakaian listrik beban kalor ruangan, beban kalor udara yang
berkisar antara Rp.801.301.531.- per tahun atau masuk kedalam alat penyegar udara, beban
sekitar Rp.66.775.128.- per bulannya. Sehingga blower, motor, dan kebocoran saluran (W.
perlu dilakukan pengamatan kembali terhadap Arismunandar, 1981).
Intensitas Konsumsi Energi (IKE) listriki dari Secara umum, beban kalor dibagi dalam
AC khususnya pada ruang Bagian Kepegawaian empat kelompok yaitu :
Rektorat Undana apakah masih hemat dan - Transmisi, yaitu kehilangan kalor atau
efisien atau belum. perolehan kalor yang disebabkan oleh beda
Salah satu cara untuk mengetahui besar suhu antara kedua sisi elemen bangunan.
konsumsi energi listrik pada AC adalah dengan Persamaan yang digunakan untuk
audit energi. Audit energi merupakan suatu menganalisa kalor yang diperoleh melalui
analisis terhadap konsumsi energi dalam sebuah transmisi termal adalah sebagai berikut:
sistem yang menggunakan energi, seperti q = U A t o - t1
gedung bertingkat, pabrik dan sebagainya. (1)
Dengan audit energi akan diperoleh data yang 1
konkrit mengenai kondisi peralatan, biaya U= (2)
RT
operasional kebutuhan energi dan manajemen
energi yang dipakai pada gedung tersebut. Dari dimana, U adalah koefisien perpindahan kalor
data ini dapat dianalisa dan diidentifikasi untuk 2 o
total, kcal / m jam C , A luas permukaan, t0-t1
mengetahui sejauh mana peluang penghematan
o
energi dan nilai uang dapat dihemat seperti yang adalah selisih suhu luar dan dalam, C serta RT
dinyatakan oleh Hali Abdurarachim, 2002 adalah hambatan termal total dinding,
dalam (Rianto, 2007). Dengan audit energi akan 2 o
m jam C / kcal
diketahui besarnya konsumsi energi listrik pada
Sedangkan hambatan termal total dinding
AC, sehingga dari besarnya konsumsi energi
adalah :
listrik akan diketahui nilai intensitas konsumsi
energi (IKE) listrik dari AC. R T = R si + R1 +… + R n + R a … + R so
(3)
Melihat beberapa persoalan di atas, maka dimana, Rsi adalah tahanan perpindahan kalor
penulis berinisiatif untuk melakukan penilitian
8
Abraham Oematan, Ben Vasco Tarigan, Muhamad Jafri, Analisa Beban Kalor Pada Ruang Bagian
Kepegawaian Rektorat Universitas Nusa Cendana
dari lapisan permukaan dalam dinding, Rso tahan load temperatur difference)
perpindahan kalor dari lapisan luar dinding, dan Penyesuaian harga CLTD adalah :
R1…Rn adalah tahanan perpindahan kalor dari CLTDmaks = CLTDtab + (25-ti) + (trat - 29) (5)
setiap lapisan dinding dimana, CLTDtab adalah CLTD untuk
- Solar (panas matahari), yaitu perolehan kalor atap datar dan ti suhu bola kering rancangan
yang disebabkan oleh penjalaran energi dalam, oC, serta trat suhu bola kering
matahari melalui komponen bangunan udara rancangan luar ruangan, oC. Untuk dinding
luar ke dalam ruangan yang dikondisikan. yang bersebelahan dengan ruangan yang juga
Persamaan yang digunakan untuk dikondisikan, maka perhitungan beban
menganalisa kalor yang diperoleh melalui panasnya diabaikan.
transmisi termal adalah sebagai berikut: - Infiltrasi (perembesan udara), yaitu
q = k A CLTD maks kehilangan udara atau perolehan kalor yang
(4) disebabkan oleh perembesan udara kedalam
dimana, k adalah oefisien perpindahan kalor ruangan yang dikondisikan.
2 o Menurut Wiranto Arismunandar (1991),
total dinding, kcal / m jam C , A luas
persamaan yang digunakan untuk menghitung
permukaan dinding, m2 dan (CLTD)maks
beban kalor ini yaitu :
adalah beda suhu beban pendinginan (cooling
9
LONTAR Jurnal Teknik Mesin Undana, Vol. 02, No. 02, Oktober 2015
menghitung biaya energi suatu fasilitas atau suatu sistem (bangunan). Namun energi yang
peralatan energi adalah sebagai berikut : dimaksudkan dalam hal ini adalah energi listrik.
Pada hakekatnya Intensitas Konsumsi Energi ini
Biaya Energi = Jumlah Peralatan x beban (kW) adalah hasil bagi antara konsumsi energi total
x jam operasi perhari x hari kerja per tahun x selama periode tertentu (satu tahun) dengan
Biaya energi (Rp/tahun). (10) luasan bangunan. Satuan IKE adalah kWh/m2
per tahun (Rianto, 2007). Persamaan yang
Intensitas Konsumsi Energi (IKE) Listrik digunakan untuk menghitung IKE adalah
pada AC sebagai berikut.
Intensitas Konsumsi Energi (IKE) listrik Total konsumsi listrik
IKE=
merupakan istilah yang digunakan untuk Luas ruangan ( kWh/ m2 )(11)
mengetahui besarnya pemakaian energi pada
10
Abraham Oematan, Ben Vasco Tarigan, Muhamad Jafri, Analisa Beban Kalor Pada Ruang Bagian
Kepegawaian Rektorat Universitas Nusa Cendana
7827,49 kWh/bulan 2
Beban Kalor Ruang = 2
= 31,06 kWh/m /bulan
252 m
Beban kalor pada ruang bagian Nilai IKE tersebut di atas jika dibandingkan
Kepegawaian Rektorat Undana berkisar antara dengan nilai kriteria IKE bangunan gedung ber-
175.491,3685 Btu/h sampai dengan AC tergolong dalam kriteria sangat boros,
306.961,6477 Btu/h. Sehingga dapat diketahui sehingga hal ini akan berdampak pada biaya
beban kalor puncak pada ruang tersebut terjadi listrik. Berikut ini perhitungan biaya listrik yang
pada hari selasa pukul 11.00 sebesar harus dibayar per bulan.
306.961,6477 Btu/h. 1 PK = 9000 Btu/h, Tarif listrik yang digunakan untuk
sehingga AC yang seharusnya beroperasi menghitung biaya listrik adalah tarif listrik
berdasarkan beban kalor pada ruang tersebut untuk golongan S2 yang ditetapkan oleh Mentri
11
LONTAR Jurnal Teknik Mesin Undana, Vol. 02, No. 02, Oktober 2015
9000 = 14 PK.
IKE AC Berdasarkan Beban Kalor
Berikut ini analisa IKE dan biaya listrik per
Apabila tidak ada kerugian kalor sebesar bulan pada 14 PK AC, dengan ketentuan bahwa
181.527,0107 Btu/h, maka beban kalor puncak tiga buah jendela yang sering terbuka harus
pada ruang tersebut adalah 125.549,3647 Btu/h. tertutup sehingga tidak mengakibatkan infiltrasi
1 PK = 9000 Btu/h, sehingga AC yang beban kalor sensible dan laten pada ruang
seharusnya beroperasi adalah 125.549,3647 / tersebut.
Konsumsi listrik = Daya kw x waktu operasi jam x lamanya operasi hari
= 10,44 kW x 8 jam x 20 hari
= 1.671,04 kWh/bulan
Sehingga IKE listrik pada 14 PK tersebut adalah :
Total konsumsi listrik 2
IKE = ( kWh/bulan /m )
Luas ruangan
1.671,04 kWh/bulan 2
= 2
= 6,63 kWh/m /bulan
252 m
Biaya Energi = Beban kW x Waktu operasi jam x lamanya operasi hari xBiaya energi Rp/bulan
= 10,44 kW x 8 jam x 20 hari x Rp.925 per bulan
= Rp.1.545.712
Nilai IKE tersebut di atas dibandingkan sehingga mengakibatkan infiltrasi beban kalor
dengan nilai kriteria IKE bangunan gedung ber- sensibel dan infiltrasi beban kalor laten pada
AC maka tergolong dalam kriteria sangat ruang tersebut.
efisien. Sehingga biaya energi listrik pada 14,6 Kondisi di lapangan yang terjadi dalam
PK per bulannya adalah sebagai berikut. penelitian ini didapati ada jendela yang terbuka
saat AC beroperasi pada ruang tersebut. Oleh
Pembahasan karena itu, infiltrasi beban kalor sensibel dan
laten sangat besar, sehingga beban AC akan naik
Beban kalor pada ruang bagian
untuk mengkondisikan udara dalam ruang.
Kepegawaian Rektorat Undana sangat besar Akibatnya arus listrik yang diserap semakin
karena berkisar antara 175.491,3685 Btu/h besar. Hal ini dibuktikan dengan beban kalor
sampai dengan 306.961,6477 Btu/h. Berikut ini
puncak pada ruang tersebut adalah
grafik beban kalor selama lima hari penelitian.
306.961,6477 Btu/h, terjadi pada tanggal 11
Dari grafik di atas, terlihat bahwa kenaikan
Nopember pukul 11.00. 1 PK = 9000 Btu/h,
beban kalor pada ruang tersebut selama lima
sehingga kapasitas AC yang seharusnya
hari tidak sama. Hal ini disebabkan karena terpasang adalah 34,1 PK. Sedangkan kapasitas
pengaruh suhu ruang yang selalu berubah-ubah AC yang sudah terpasang adalah 16 PK. Akibat
akibat dari tiga buah jendela yang terbuka
dari beban kalor yang ada, maka membuat
12
Abraham Oematan, Ben Vasco Tarigan, Muhamad Jafri, Analisa Beban Kalor Pada Ruang Bagian
Kepegawaian Rektorat Universitas Nusa Cendana
jumlah AC yang terpasang menyerap arus listrik Dampaknya adalah biaya energi listrik pada AC
lebih besar sehingga IKE listrik pada AC pada ruang tersebut yang harus dibayar perbulan
sebesar 31,06 kWh/m2/bulan, nilai ini jika adalah Rp.7.240.345.
dibandingkan dengan kriteria IKE bangunan
gedung ber-AC tergolong sangat boros.
350000
300000
Beban Kalor (Btu/h)
250000
50000
0
7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Waktu (Jam)
13
LONTAR Jurnal Teknik Mesin Undana, Vol. 02, No. 02, Oktober 2015
adalah 125.434,6370 Btu/h. 1 PK = 9000 harus membuat suatu peraturan atau standar
Btu/h, sehingga AC yang seharusnya operasional tentang langkah-langkah
beroperasi pada ruang bagian Kepegawaian penghematan energi listrik pada AC.
Rektorat Undana adalah 125.434,6370 / 9000 - Agar dapat meningkatkan efisiensi
= 14 PK, atau sama dengan AC 2 PK penggunaan energi listrik pada AC di gedung
berjumlah 7 unit. Rektorat Undana, maka perhitungan beban
- Total konsumsi energi listrik pada 8 unit AC kalor perlu dilaksanakan terlebih dahulu
atau 16 PK yang terpasang pada ruang bagian sehingga penentuan AC berdasarkan beban
Kepegawaian Rektorat Undana adalah kalor, dan menghitung kembali IKE listrik
7.827,49 kWh/bulan. Apabila tidak ada pada AC di gedung tersebut apakah masi
jendela yang terbuka sehingga menyebabkan hemat dan efisien atau tidak.
infiltrasi beban kalor sensible dan laten, maka
AC yang seharusnya beroperasi pada ruang
bagian Kepegawaian Rektorat Undana adalah DAFTAR PUSTAKA
14 PK, sehingga besar konsumsi listrik dari 14 [1] Arismunandar, W. Saito, F., (1991).
PK per bulan adalah 1.671,04 kWh/bulan. Penyegaran Udara. Cetakan ke empat,
- Besar Intensitas Konsumsi Energi (IKE) Erlangga, Jakarta.
listrik pada 16 PK AC yang sudah terpasang [2] Ashraf ASHRAE (1998), Handbook
pada ruang bagian Kepegawaian Rektorat Fundamental, American Society of
Undana adalah 31,06 kWh/m2/bulan, nilai ini Heating, Refrigerating and Air
jika dibandingkan dengan kriteria IKE Conditioning Engineers, Atlanta.
bangunan gedung ber-AC tergolong sangat [3] Badan Standardisasi Nasional SNI 03-
boros. Dampaknya adalah biaya energi listrik 6196-2000, Prosedur Audit Energi Pada
pada AC pada ruang tersebut yang harus Pembangunan Gedung, BSN, Jakarta.
dibayar perbulan adalah Rp.7.240.345. [4] Badan Standardisasi Nasional SNI 03-
Sedangkan nilai IKE listrik pada 14 PK 6390-2000, Konservasi Energi Sistem Tata
berdasarkan perhitungan beban kalor adalah Udara Pada Bangunan Gedung, BSN,
6,63 kWh/m2/bulan. Nilai ini jika Jakarta.
dibandingkan dengan nilai kriteria IKE [5] Berman, E. T., (2013), Modul Teknik
gedung ber-AC maka tergolong dalam kriteria Pendingin, PLPG, Jakarta.
sangat efisien. Sehingga biaya energi listrik [6] Direktorat Pengembangan Energi,
pada 14 PK per bulannya adalah Petunjuk teknis konservasi energi;
Rp.1.545.712. Prosedur Audit Energi Pada Bangunan
Gedung, Jakarta: Departemen
SARAN Pertambangan dan Energi, Direktotat
Jendral Pengembangan Energi.
- AC yang seharusnya dipasang pada ruang
[7] Effendi, A. ST, (2012), Audit Awal Energi
bagian Kepegawaian Rektorat Undana adalah
Listrik Pada Gedung PS Kedokteran
14 PK atau AC dengan kapasitas 2 PK
Universitas Lampung, Lampung.
berjumlah 7 unit.
[8] Georg Lippsmeier, (1994), Alih bahasa
- Perilaku hemat energi listrik perlu diterapkan
Syahmir Nasution, Bangunan Tropis, Edisi
oleh Pegawai Rektorat Undana agar tidak
kedua, Erlangga, Jakarta.
terjadi pemborosan energi, seperti hal-hal
[9] Holman, J.P., (1997), Alih bahasa Jasjfi,
berikut ini :
E., edisi ke-enam, Erlangga, Jakarta.
- Jendela dan pintu harus tertutup rapat saat AC
[10] Iman Syahrizal, (2013), Analisis Konsumsi
beroperasi.
Energi Listrik Pada Sistem Pengkondisian
- Tidak boleh merokok di dalam ruangan saat
Udara Berdasarkan Variasi Kondisi
AC beroperasi.
Ruangan (Studi Kasus Di Politeknik
- Pegawai kantor pada Rektorat Undana harus
Terpikat Sambas), Universitas
berpartisipasi aktif dalam perilaku hemat
Tanjungpura, Pontianak.
energi listrik. Oleh karena itu, pihak Rektorat
14
Abraham Oematan, Ben Vasco Tarigan, Muhamad Jafri, Analisa Beban Kalor Pada Ruang Bagian
Kepegawaian Rektorat Universitas Nusa Cendana
[11] Nababan, T.S., (2008), Analisa [16] Suteja, A.W., (2011), Manajemen Energi
Permintaan Energi Listrik Rumah Tangga Listrik Di Gedung Sentral Telepon
(Studi Kasus pada Pengguna Kelompok Automat Kaliasem Denpasar, Teknik
Rumah Tangga Listrik PT PLN (Persero) Elektro, Bali.
di Kota Medan), Program Studi Doktor [17] Yue Ting, Long Ruyin, Hong Cen., (2014).
Ilmu Ekonomi Universitas Diponegoro, Factors Influencing Energy-Saving
Semarang. Behavior Of Urban Households In Jiangsu
[12] Rianto, A., (2007), Audit Energi Dan Province. Journal Energy Policy 62 (2014)
Analisis Peluang Penghematan Konsumsi 665-675. Jiangsu, China.
Energi Pada Sistem Pengkondisian Udara [18] Zhang Yixiang, Wang Zhaohua, Zhou
Di Hotel Santika Premiere Semarang, Guanghui., (2014), Determinants Of
Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Employee Electricity Saving : The Role Of
Universitas Negeri Semarang. Social Benefits, Personal Benefits, And
[13] Smith, D. G. C., (1989), “Combination of Organizational Electricity Saving Climate.
Forecasts in Electricity Demand Journal of cleaner production 66 (2014)
Prediction”, Journal of Forecasting (JOF), 280-287. Beijing, China.
Vol. 8, Iss. 3, July-September 1989, pp. [19] Zhuang Xiangling, Wu Changxu.,
349-356. (2014).,Saving Energy When Using Air
[14] Stoecker, W.F., Jones, W.T., (1996). Conditioners In Offices – Behavioral
Refrigerasi dan Pengkondisian Udara. Pattern And Design Indications, Journal
Edisi kedua. Erlangga. Jakarta. Energy and Buldings 76 (2014) 661-668,
[15] Sunyoto, 2010, Dasar Refrigerasi dan Beijing, China.
Pengkondisian Udara, [20] http://klinikac.com/index.php/tips/88-
(http://www.crayonpedia.org, diakses mengenal-komponen-ac, diakses pada
tanggal 21 Mei 2015). tanggal 01 juli 2014 pukul 19.00
15
LONTAR Jurnal Teknik Mesin Undana, Vol. 02, No. 02, Oktober 2015
16