Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH TEORI KINETIK GAS

Di susun oleh
Surya Bagas Kara
XI.IPA 3
Kata Pengantar

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi


Maha Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas
kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan
inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya untuk
masyarakat.

Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan


mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat
memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa


masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun
tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami
dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang


limbah dan manfaatnya untuk masyarakan ini dapat
memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

Jakarta, Maret 2015

Penyusun
PETA KONSEP

TEORI KINETIK GAS

TEORI KINETIK GAS IDEAL TEORI KINETIK GAS DALAM


RUANG TERTUTUP

PENDALAMAN MATERI

Gas Ideal didefinisikan sebagai gas sifat sifatnya selalu


sama pada kondisi yang sama. Jumlah partikelnya sangat
banyak dan tidak mengalami gaya tarik-menarik(interaksi)
antarpartikel. Setiap partikel gas ideal bergerak secara acak
dan ukuran partikelnya dapat diabaikan terhadap ukuran
wadah. Selain itu, tumbukan antar partikel bersifat lenting
sempurna,partikel gas terdistribusi secara merata ke seluruh
ruangan dalam wadah,dan hukum newton tentang gerak
berlaku pada partikel gas. Gas ideal memiliki sifat
makroskopik.sifat makroskopik yaitu sifat dari besaran-
besaran yang dapat diukur dengan alat ukur, misalnya suhu,
tekanan, dan volume. Penentuan besaran-besaran berkaitan
dengan berlakunya teori kinetik yang berkaitan dengan hal-
hal berikut.
1.Hukum-Hukum Dasar tentang Gas
Keadaan gas ditentukan oleh volume, tekanan,dan suhu.
Jika gas dipanaskan, maka besaran-besaran tersebut
mengalami perubahan. Perubahan tersebut mengikuti
hukum-hukum dasar tentang gas yaitu sebagai berikut.
NO HUKUM FISIKA KEADAAN GAS
1 Hukum Boyle Isoternal, yaitu volume
dan tekanan gas pada
suhu konstan.
2 Hukum Charles Isobarik, yaitu volume
dan suhu gas pada
tekanan konstan
3 Hukum Gay Lussac Isokhorik, yaitu suhu dan
tekanan gas pada
volume konstan
4 Hukum Boyle-Gay Lussac Gas dipengaruhi
tekanan, volume, dan
suhu.

2.Persamaan keadaan Gas Ideal


Hukum boyle-Gay Lussac berlaku pada gas ideal di
dalam wadah tertutup. Hukum Boyle-Gay Lussac mendasari
persamaan keadaan gas ideal, yaitu sebagai berikut.
PV = nRT
𝑁
PV = 𝑁𝑎 RT
PV = NkT
𝑚 𝑚 𝑅𝑇
PV =𝑀 RT = 𝑉 𝑚
Karakteristik gas dalam ruangan tertutup
1.Tumbukan Antarpartikel pada Gas ideal

Tekanan gas yang menumbuk dinding wadah pada ruang tertutup sama
dengan momentum yang diberikan oleh molekul gas pada tiap satuan luas dan
tiap satuan waktu molekul gas ideal di dalam wadah berbentuk kubus dengan
sisi L dimana massa molekul gas m, dan kecepatan terhadap sumbu X sebesar
vx, maka momentum molekul sebelum menumbuk dinding wadah adalah -mvx

Setelah molekul menumbuk dinding wadah maka molekul berubah arah


sehingga momentumnya menjadi –mvx akibatnya ketika molekul menumbuk
dinding wadah terjadi perubahan momentum sebesar selisih antara molekul
sebelum dan sesudah tumbukan bukan sehigga berlaku rumus berikut.

∆𝑝 = 2𝑚𝑣x

Impuls pada molekul sama dengan tekanan yang diberikan molekul ke dinding
wadah, yaitu sebagai berikut
∆𝑝 2𝑚𝑣 2𝑚𝑣𝑥 𝑚𝑣𝑥
Ix =PX = = 2𝐿 = =
∆𝑡 2𝐿 𝐿
𝑉𝑥
2. Suhu dan energi kinetik rata-rata partikel
gas ideal
kalian tentu tau definisi suhu dan energi kinetik kan ?
Secara makroskopis suhu dapat didefinisikan sebagai derajat panas dan dinginnya suatu
benda. Jika kita ingin melihat secara lebih mikro, suhu dapat didefinisikan sebagai rata-rata
energi kinetik yang dimiliki oleh partikel dalam suatu wadah tertentu.

Nah dari sini kita bisa simpulkan suhu sangat erat kaitannya dengan Energi kinetik. Ketika
suhu gas dalam wadah tertutup dipanaskan, maka partikel gas dalam wadah akan bergerak
lebih cepat. Adanya kenaikan kecepatan menyebabkan energi kinetiknya juga menjadi lebih
besar.

dengan menurunkan persamaan gas ideal, maka formulasi hubungan antara suhu dan
energi kinetik dapat dituliskan sebagai berikut :

dengan ; Ek = energi kinetik partikel (J)


k = konstanta (boltzmann)
T= suhu (K)

3. Kelajuan efektif gas ideal


Salah satu hal yang perlu dingat adalah bahwa partikel gas ideal selalu bergerak dengan laju
dan arah yang beragam. Apabila disuatu ruangan tertutup terdapat N1 yang bergerak
dengan kecepatan v1 , N2 dengan kecepatan v2 dan seterusnya, maka rata-rata
kuadrat partikel gas dapat dituliskan :

Dan, akar dari kuadrat rata-rata tersebut disebut dengan kecepatan efektif (vrms = root
mean square) . Kecepatan efektif dapat dirumuskan sebagai berikut :
dengan : vrms = kecepatan efektif (m/s)

Atau kecepatan relatif ini juga dapat dirumuskan sebagai berikut:

dengan : R= konstanta gas ideal


Mr= Massa Relatif
ro.= massa jenis

4. Eksipartisi Energi

Teorema ekspartisi energi menyatakan bahwa sejumlah molekul yang


memenuhi hukum gerak newton pada suatu sistem dengan suhu mutlak T,
maka energi yang tersedia terbagi secara merata pada setiap derajat
1
kebebasan sebesar KT
2
Molekul gas Monoatomik melakukan gerak translasi pada arah sumbu X, Y,
Dan Z sehingga memiliki tiga derajat kebebasan yaitu sebagai berikut.
1 1 1
mvx2 , mvy2 , mvz2
2 2 2

Molekul gas pada gas diatomik adalah sebagai berikut.


1 1 1
mvx2 , mvy2 , mvz2
2 2 2

1 1 1
𝑙𝑥𝜔2 , 𝑙𝑦𝜔2, 𝑙𝑧𝜔2
2 2 2
5. Energi dalam gas ideal

Energi dalam menunjukkan jumlah energi kinetik seluruh pertikel gas.


Jika terdapat N partikel gas dalam wadah tertutup, maka energi dalam (U)
merupakan hasil kali N partikel gas dengan energi kinetik setiap partikel. Energi
dalam pada gas monoatomik, misalnya Ar, He dan Ne adalah sebagai berikut
3 3
U = NkT atau U = nrt
2 2

Adapun energi dalam gas diatomik, misalnya O2, H2, dan N2 adalah sebagai
berikut.
3
U = NkT pada suhu rendah (± 300 𝐾)
2

5
U = NkT pada suhu sedang (± 500 𝑘)
2

7
U = NkT pada suhu tinggi (± 1000 𝑘)
2

Berikut ini macam macam contoh soal teori kinetik gas

1.Sebanyak 40 L oksigen pada suhu 47° C dan tekanan 2,5 atm ditekan
sehingga volumenya menjadi 20 L dan pada saat bersamaan suhu naik
menjadi 127° C, tekanan yang diberikan tersebutadalah...
a.4,25atm
b.6,54atm
c.8,70atm
d.6,25atm
e.12,65atm
Pembahasan:
Diketahui:
V1 = 40 L = 0,04 m³
T1 = 47°C = 273 + 47 = 320 K
P1 = 2,5 atm
V2 = 20 L = 0,02 m³
T2 = 127°C = 273 + 127 = 400 K
Ditanya: P2 = ...?
2.Rapat massa suatu gas ideal pada suhu T dan tekanan P adalah ρ.
Jika tekanan gas tesebut dijadikan 3P dan suhunya diturunkan menjadi
0,6T , maka rapat massa gas dalam keadaan terakhir ini adalah ...
a. 0,6 ρ
b. 0,5 ρ
c. 5 ρ
d. 6 ρ
e. 7 ρ
Pembahasan:
Diketahui:
P1 = P
T1 = T
ρ1 = ρ
P2 = 3P
T2 = 0,6T
Ditanya: ρ2 = ...?
Jawab:
Berdasarkan persamaan gas ideal didapatkan:

Sehingga perbandingan ρ2 dan ρ1 :

Jadi rapat massa gas dalam keadaan akhir adalah ρ2 = 5 ρ1


3. Laju rms molekul-molekul helium pada suhu 350 K sama dengan laju rms
molekul-molekul oksigen pada suhu ...
(Massa molekul relatif oksigen = 32, helium = 4)
a. 850 K
b. 1440 K
c. 2400 K
d. 2800 K
e. 2650 K
Pembahasan:
Diketahui:
THe = 350 K
Mr O2 = 32
Mr He = 4
Ditanya: vrms He = vrms O2 jika TO2 = ...?
Jawab:

4. Helium (He) suatu gas monoatomik, mengisi wadah bervolume 20 L.


Tekanan gas adalah 3,2 × 10⁵ Pa. Maka waktu yang dibutuhkan sebuah mesin
100 watt untuk menghasilkan jumlah energi yang sama dengan energi dalam
gas ini adalah ...
a. 96 sekon
b. 48 sekon
c. 32 sekon
d. 9,6 sekon
e. 4,8 sekon
Pembahasan:
Diketahui:
V = 20 L = 2 × 10-² m³
P = 3,2 × 10⁵ Pa
P = 100 watt
Ditanya: waktu (t) agar W mesin = U gas monoatomik
Jawab:

Sehingga waktu yang dibutuhkan agar W mesin = U gas monoatomik

5. Jika konstanta boltzmann k= 1,38 x10-²³ J/K hitunglah energi kinetik sebuah
atom gas helium pada suhu 27c
Jawab:

Ek = f/2 k T
f= derajat kebebasan, karena helium merupakan gas monoatomik,
maka f= 3
Ek = 3/2 . 1,38 . 10^ -23 J/K . 300 K
Ek = 6,21 x 10^ -21 Joule

Anda mungkin juga menyukai