Anda di halaman 1dari 8

BAB II

PEMBAHASAN

1. PENGERTIAN VALUTA ASING


Valuta asing atau yang biasa disebut dengan valas, atau yang dalam bahasa asing dikenal
dengan foreign exchange (Forex) merupakan mata uang yang di keluarkan sebagai alat
pembayaran yang sah di negara lain. Valuta asing akan mempunyai suatu nilai apabila valuta
tersebut dapat ditukarkan dengan valuta lainnya tanpa pembatasan. Sebagai contoh, suatu
perusahaan multinasional AS yang mendirikan pabrik di Inggris, pada akhir tahun buku selalu
ingin mentransfer laba yang diperoleh dari usahanya di Inggris (dalam bentuk Poundsterling)
ke kantor pusatnya di AS (dalam bentuk USD) maka untuk mengonversikan mata uang
Poundsterling Inggris ke dalam US Dolar diperlukan adanya pasar valas.

Valuta asing juga bagian dari devisa dan devisa merupakan segala kekayaan yang berasal
dari suatu negara di luar negeri yang berwujud barang atau jasa atau mata uang asing yang dapat
dipakai sebagai alat pembayaran luar negeri serta diterima di dunia internasional. Devisa yang
berwujud mata uang asing ini yang disebut dengan valuta asing. Valuta asing dapat ditukar dan
dibeli di berbagai perusahaan atau bank yang mempunyai izin jual beli valuta asing.

Pasar valuta asing (valas) merupakan suatu jenis perdagangan atau transakasi yang
memperdagangkan suatu mata uang suatu negara terhadap mata uang negara lainnya yang
melibatkan pasar-pasar uang utama di dunia selama 24 jam secara berkesinambungan.
Sependapat dengan Madura yang mengungkapkan bahwa pasar valuta asing adalah pasar yang
memfasilitasi pertukaran valuta untuk mempermudah transaksi-transaksi perdagangan dan
keuangan internasional. Atau jika diartikan secara sederhana, pasar valas adalah perdagangan
mata uang (valuta) suatu negara dengan mata uang negara lainnya. Sedangkan tarif dari
pertukaran mata uang ini disebut juga dengan Foreign Exchange Rate, di Indonesia dikenal
dengan Kurs Valas.

2. LATAR BELAKANG VALUTA ASING


Setelah perang dunia I dan setelah depresi ekonomi dunia pada tahun 1930-an, dunia
menginginkan tercapainya suatu stabilitas ekonomi yang lebih baik. Pada tahun 1944 lahirlah
suatu sistem moneter Internasional yang dikenal dengan nilai tukar tetap (fixed ekchange rate)
hasil persetujuan Bretton woods. Setiap negara memberlakukan kurs yang tetap dari mata
uangnya terhadap US. Sejak saat itu ekonomi negara-negara Eropa serta Amerika mulai
tumbuh pesat. Lebih dari itu lahirnya pasar Euro Dollar dan Asia Currency Unit adalah untuk
mengimbangi peredaran US Dollar yang semakin banyak jumlahnya.
Pentingnya aktivitas dalam foreign exchange timbul sehubungan dengan berkembangnya
perdagangan internasional serta semakin meningkatnya perpindahan uang dan capital
international. Dari sini bisa dilihat bahwa foreign exchange bukan sebatas money change tetapi
lebih luas dari itu. Oleh karena itu,dapat dikatakan bahwa pasar valuta asing adalah suatu pasar
di mana surat-surat berharga jangka pendek diperdagangkan.

Dalam perkembangannya, uang berkembang menjadi komoditas yang bisa di


perdagangkan. Pasar valuta asing sendiri mengalami pertumbuhan yang pesat pada awal 70’an.
Adapun yang menyebabkan pasar valuta asing bertumbuh dengan pesat antara lain adalah:

ü Pergerakan nilai valuta asing yang mengalami pergerakan cukup signifikan sehingga menarik
bagi beberapa kalangan tertentu untuk berkecimpung di dalam pasar valuta asing.
ü Bisnis yang semakin mengglobal. Dengan semakin sengitnya persaingan bisnis membuat
perusahaan harus mencari sumber daya baru yang lebih murah, dan tersebar di seluruh dunia
sehingga menimbulkan permintaan akan mata uang suatu negara tertentu.
ü Perkembangan telekomunikasi yang begitu cepat dengan adanya sarana telepon, telex,
faximile, internet memudahkan para pelaku pasar untuk berkomunikasi sehingga transaksi
lebih mudah di lakukan.
ü Keuntungan yang diperoleh di pasar valuta yang cenderung besar meningkatakan keinginan
berbagai pihak berusaha memperoleh gain dari pergerakan valuta asing.

3. MEKANISME KERJA PASAR VALUTA ASING


Kuncoro (1996:107) mengatakan seandainya ada mata uang tunggal internasional,
barangkali pasar valas tidak diperlukan. Kenyataan menunjukkan, dalam setiap transaksi
internasional selalu digunakan valas. Dengan kata lain ada kebutuhan untuk mengkonversi mata
uang yang satu menjadi mata uang lain. Inilah yang menimbulkan adanya permintaan akan
transaksi valas. Pasar valas dunia menawarkan mekanisme yang dapat menyelesaikan transaksi
kompleks dan beragam secara efisien. Perantara utama dalam pasar valas adalah bank-bank
utama yang beroperasi diseluruh dunia terutama yang berdagang valas. Bank-bank ini
dihubungkan dengan jaringan telekomunikasi yang sangat maju dan canggih, dimana dapat
menghubungkan bank-bank tersebut dengan klien utamanya dan bank-bank lain diseluruh dunia.
Tidak seperti di bursa saham yang memiliki lantai perdagangan (trading floor), pialang-pialang
berbagai bank dalam pasar valas tidak pernah bertemu dan berhadapan secara langsung. Hanya
telepon, modem, mesin faks, terminal computer, atau telex yang menghubungkan permintaan
dan penawaran valas. Ada dua tingkatan dalam pasar valas. Pertama, pasar konsumen/eceran
(consumer/retail market), dimana individu atau institusi membeli dan menjual valas kepada bank.
Sebagai contoh, bila IBM bermaksud merepatriasi keuntungan dari cabangnya di Jerman ke AS,
maka IBM dapat mendatangi sebuah bank di Frankfurt dengan tawaran menjual DM yang
dimilikinya untuk ditukarkan US$. Kedua, apabila bank tersebut tidak memiliki jumlah US$
yang diinginkan, maka bank tadi akan mendatangi bank lain untuk memperoleh Dolar sebagai
ganti DM atau valas lain. Penjualan dan pembelian semacam ini disebut pasar antar bank.

Dalam pasar valas, tidak ada keseragaman. Dengan adanya transaksi diluar bursa
perdagangan (over the counter) sebagai pasar tradisional dari perdagangan valuta asing, banyak
sekali pasar valuta asing yang saling berhubungan satu sama lainnya dimana mata uang yang
berbeda diperdagangkan, sehingga secara tidak langsung artinya bahwa “tidak ada kurs tunggal
mata uang dollar melainkan kurs yang berbeda-beda tergantung pada bank mana atau pelaku
pasar mana yang bertransaksi”. Namun dalam praktiknya, perbedaan tersebut seringkali sangat
tipis.

4. FUNGSI VALUTA ASING


Fungsi valuta asing untuk tiap negara mempunyai peran penting dalam melakukan
hubungan luar negeri, khususnya pada hubungan dagang. Berikut fungsi valuta asing :

1. Alat Tukar Internasional


Valuta asing dapat dipakai sebagai sebuah alat perantara guna melakukan tukar-menukar
barang atau jasa dengan negara lain. Seperti, apabila Indonesia mengimpor biji gandum dari
Amerika Serikat maka pembayaran tidak menggunakan rupiah, akan tetapi menggunakan
valuta asing (contohnya dengan Valas Dollar Amerika Serikat).

2. Alat Pembayaran Internasional


Apabila pemerintah memiliki utang dari negara lain, maka guna melakukan pembayaran cicilan
utang serta bunganya harus dilakukan dengan menggunakan valuta asing. Oleh sebab itu, valuta
asing dapat digunakan sebagai alat untuk pembayaran dengan negara lain.

3. Alat Pengendali Kurs


Kurs dapat diartikan sebagai sebuah perbandingan nilai mata uang sebuah negara terhadap mata
uang dari negara lain, yang mana kurs mata uang suatu negara tersebut dapat menguat atau
melemah. Valuta asing atau valas dapat digunakan untuk mengendalikan kurs rupiah terhadap
mata uang asing.

4. Alat Memperlancar Perdagangkan Internasional


Valas atau valuta asing dapat memperlancar dan mempermudah bagi suatu negara untuk
melakukan perdagangan dengan negara lain. Oleh sebab itu, salah satu fungsi valuta asing
adalah sebagai alat tukar atau untuk mempermudah perdagangan internasional. Apabila tidak
ada valuta asing maka perdagangan internasional dapat terganggu, karena perdagangan tersebut
hanya dapat dilakukan dengan cara barter atau tukar-menukar barang.
5. TUJUAN TRANSAKSI VALUTA ASING

Ada beberapa tujuan dalam melakukan transaksi valas baik yang dilakukan oleh
perusahaan/badan maupun individu adalah sebagai berikut:

a. Komersial : ekspor-impor lalu lintas modal, lalu lintas jasa, dan lain-lain.
b. Funding : pinjaman valuta asing dan kebutuhan cash flow.
c. Hedging : untuk keperluan hedging atas risiko perubahan kurs valuta asing.
d. Investasi : commercial investment, property investment, dan portfolio investment.
e. Individu : turis dan kebutuhan individu lainnya.
f. Marketmaking : berupa perdagangan valuta asing yang dilakukan bank-bank dengan
menawarkan harga dua arah sebagai marketmaker.
g. Position taking: : aktivitas ini lazim ditemui untuk tujuan memperoleh keuntungan. Pada
aktivitas ini, pelaku pasar akan memposisikan dirinya sesuai dengan
kecendrungan menguat atau melemahnya mata uang.

6. PELAKU PASAR VALUTA ASING

Pelaku ekonomi yang utama dalam valas dapat digolongkan menjadi:

a. Perusahaan
Untuk meningkatkan daya saing dan menekan biaya produksi, perusahaan selalu
melakukan eksplorasi terhadap berbagai sumber-sumber daya yang baru dan yang lebih murah.
Ada kegiatan impor dan ekspor yang dilakukan perusahaan kadang memerlukan mata uang
negara lain dengan jumlah yang cukup besar.

b. Individu
Masyarakat atau perorangan melakukan transaksi valuta asing di sebabkan oleh
beberapa faktor. Faktor yang pertama adalah kegiatan spekulasi, yaitu dengan memanfaatkan
fluktuasi pergerakan nilai valuta asing untuk memperoleh keuntungan. Faktor kedua adalah
kebutuhan konsumsi pada saat berada di luar negeri.

c. Bank Umum dan Perbankan


Bank umum melakukan transaksi jual beli valas untuk berbagai keperluan antara lain
melayani nasabah yang ingin menukarkan uangnya dalam bentuk mata uang lain. Perbankan
adalah pelaku pasar valas yang terbesar dan paling aktif. Perbankan beroperasi dalam pasar
valas lewat para pedagangnya.

d. Pialang Pasar Valas atau Broker


Mereka membantu untuk mencarikan pembeli ataupun penjual.

e. Pemerintah
Pemerintah melakukan transaksi valuta asing untuk berbagai tujuan antara lain
membayar hutang luar negeri, menerima pendapatan dari luar negeri yang harus di tukarkan
lagi kedalam mata uang lokal.

f. Bank Sentral.
Biasanya bank sentral melakukan jual beli valuta asing dalam rangka menstabilkan nilai
tukar mata uang.

g. Spekulan dan Arbitraser


Arbitraser adalah orang yang mengeksploitasi perbedaan kurs antar valas. Peran serta
spekulan dan arbitraser dalam pasar valas semata-mata didorong oleh motif mengejar
keuntungan.

h. Institusi
Institusi yang dimaksud disini adalah institusi-institusi keuangan yang mempunyai
investasi internasional, meliputi dana pensiun, perusahaan asuransi, mutual fund, dan bank
investasi.

7. JENIS-JENIS VALUTA ASING

Valuta asing jika ditinjau dari jenisnya terbagi menjadi 2 kelompok, antara lain :

1. Valuta Asing Fisik : merupakan uang asing dalam pengertian uang asing yang
sebenarnya, yaitu uang asing yang berbentuk uang kartal baik itu dalam bentuk uang
logam, uang kertas negara, ataupun uang kertas bank. Pada jenis valuta asing fisik
memiliki pengertian yang sama dengan pengertian uang kartal, valuta asing ini dapat
untuk digunakan dalam perdagangan internasional.

2. Valuta Asing Non-Fisik : Valuta asing dalam bentuk uang giral atau surat-surat
berharga seperti : dalam bentuk wesel, cek, travelers, cheque, internasional money order
dan lain-lain.

Apabila dilihat dari segi bentuknya, jenis-jenis valuta asing yang biasanya di jual belikan
dapat dibagi menjadi beberapa bagian, antara lain :

1. Mata Uang Asing

Mata uang asing seperti mata uang Yen Jepang, Euro Dollar, Dollar Amerika Serikat, dan
lain sebagainya.

2. Saldo Kredit
Saldo Kredit yang ada pada bank-bank devisa pada suatu negara di luar negeri.

3. Surat-Surat Wesel Luar Negeri

Adanya surat-surat wesel luar negeri ini dapat untuk diketahui dengan cara seperti :
terdapat seorang eksportir Indonesia yang menarik wesel atas Importir (dari negara lain).

4. Hak-Hak Penerimaan Pembayaran

Berasal dari penduduk suatu negara dalam bentuk yang berbeda-beda dengan tingkat
likuiditas yang terbilang tinggi.

8. KELEBIHAN DAN KELEMAHAN PASAR VALUTA ASING

1) Kelebihan Pasar Valuta Asing

a. Transaksi 24 jam
Tidak seperti transaksi di pasar modal, pasar valas berjalan 24 jam sehari selama 5 hari dalam
seminggu.

b. Likuiditas
Banyaknya broker/dealer dalam pasar valas menjadikan pasar valas menjadi sangat likuid
sekaligus bisa menjadikan harga menjadi lebih stabil. Dengan begitu, trader bisa membuka atau
menutup posisi pada fair market price.

c. Rendahnya biaya transaksi


Biaya transaksi di pasar valas secara online tidak ada, namun hanya dikenakan biaya yang
jumlahnya cukup beragam salah satu contohnya adalah biaya pada saat penarikan dana dari akun
forex.

d. Keuntungan dari kenaikan dan penurunan harga


Para trader dapat menarik keuntungan dari kenaikan harga yaitu selisih antara harga beli
(ask/offer) dengan harga jual/harga penutupan (bid) pada pesanan beli (buying order). Sedangkan
pada pesanan jual (selling order), keuntungan didapat dari selisih antara harga jual (bid) dengan
harga beli/penutupan (ask/offer).
e. Marjin perdagangan
Perdagangan dengan marjin dapat membuat daya beli investor melebihi jumlah
modal yang dimiliki.

f. Two way opportunities


Anda dapat menghasilkan keuntungan 2 arah, ketika market naik atau pun ketika
market turun. Hal ini tidak berlaku bagi investasi jenis lain (1 way opportunity), sebagai
contoh: saham.

g. Fungsi laverage (fungsi pengali/daya ungkit)


Dengan modal relatif kecil anda dapat menghasilkan keuntungan yang jauh lebih
besar. Contoh : tanpa leverage anda hanya akan mendapatkan $0.01/point dengan modal
$100. Tapi dengan leverage 1:100 maka anda dapat menghasilkan $1/point dengan modal
yang sama ($100).

2) Kelemahan Pasar Valuta Asing

a. Risiko kurs pertukaran (exchange rate risk)


Risiko ini timbul sebagai akibat dari naik-turunnya nilai tukar (kurs) valas.

b. Risiko negara asal


Risiko ini timbul dari akibat campur tangan pemerintah yang mata uangnya di
perdagangkan di pasar valas contohnya seperti intervensi bank sentral di negara tersebut
dengan menaikkan tingkat suku bunga, melepas obligasi pemerintah, pembelian valuta
asing secara besar-besaran oleh pemerintah dan sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai