Penanggulangan Gizi Masy
Penanggulangan Gizi Masy
KELOMPOK I :
ARINI MULATSIH
BAYU PERMADI UTOMO
a. Pengertian.
Status gizi adalah suatu ukuran mengenai kondisi tubuh seseoang yang dapat dilihat dari
makanan yang dikonsumsi dan penggunaan zat-zat gizi didalam tubuh. Status gizi dibagi
menjadi 3 karegori yaitu status gizi krang, gizi normal dan gizi lebih
Status gizi normal merupakan suatu ukuran status gizi dimana terdapat keseimbangan antara
jumlah energi yang masuk kedalam tubuh dan energi yang dikeluarkan.
Status gizi kurang merupakan keadaan gizi seseorang dimana jumlah energi yang masuk lebih
1. Penilaian langsung
- Biokimia ( pemeriksaan yang digunakan untuk mediteksi adanya defisiensi zat gizi
- Biofisik (penilaian status gizi dengan melihat kemampuan jaringan dan melihat
kesehatan yang berhubungan dengan gizi, seperti angka kematian menurut umur
2. Peningkatan usaha perbaikan gizi keluarga ( UPGK )yang diarahkan kepada pemberdayaan
3. Peningkatan upaya pelanan gizi terpadu dan system rujukan dimulai dari tingkat pos
4. Peningkatan upaya keamanan pangan dan gizi melalui system kewaspadaan pangan dan
gizi ( SKPG )
5. Peningkatan komunikasi, informasi dan edukasi dibidang pangan dan gizi masyarakat
9. Upaya fortivikasi bahan pangan dengan vitamin A, iodium dan zat besi
Dalam pencegahan masalah gizi dimasyarakat, pada tahun 1995 Direktorat Gizi Depkes
telah mengeluarkan Pedoman Umum Gizi Seimbang ( PUGS ). Konsep dasar adalah menjamin
keseimbangan zat-zat gizi. Hal ini dapat dicapai dengan mengkonsumsi beraneka ragam makanan
tiap hari. Tiap makanan darat saling melengkapi dalam zat-zat gizi yang dikandungnya,
Pesan umum PUGS merupakan cara pencegahan masalah gizi dimasyarakat adalah :
1. Makanlah aneka ragam makanan. Tidak ada satupun bahan makanan yang mengandung
gizi lengkap, sehingga agar kebutuhan tubuh akan zat gizi dapat terpenuhi hendaknya kita
melebihi kebutuhan akan disimpan dalam tubuh sebagai cadangan makanan ( lemak )
sehingga akan mengakibatkan kegemukan dan apabila konsumsi energi kurang energi
kebutuhan energi tubuh tidak hanya memperolehnya dari karbohidrat namun ada zat-zat
4. Batasi konsumsi lemak dan minyak sampai seperempat dari kecukupan energi.
Lemak dan minyak berfungsi untuk melarutkan vitamin A,D,E,K. konsumsi lemak dan
minyak paling sedikit 2% ( 2 sdt/hr ). Lebih baik menggunakan lemak dan minyak nabati
badan. Akibat dari kekurangan yodium adalah pembesaran kelenjar gondok pada leher,
syaraf.
6. Makanlah makanan sumber zat besi. Kekurangan zat besi dalam tubuh akan
tersinggung, menurunnya konsentrasi. Sumber zat besi adalah sayuran yang berwarna
7. Berikan ASI saja ( Eksklusif ) pada bayi sampai berumur 6 bulan. Diberikan ASI saja
sampai 6 bulan karena pada masa itu bayi belum memiliki enzim pencernakan yang
sempurna untuk mencerna makanan dan minuman yang lain. ASI eksklusif melindungi
bayi dari infeksi, akut seperti diare, pneumonia, infeksi telinga, meningitis dan infeksi
saluran kemih.
8. Biasakan makan pagi. Mafaat makan pagi adalah memelihara ketahanan fisik,
9. Minumlah air bersih, aman dan cukup jumlahnya. Fungsi air dalam tubuh,
melancarkan transportasi zat gizi, mengatur keseimbangan cairan dan garam mineral,
mengatur suhu tubuh, melancarkan proses buang air besar dan kecil. Kebutuhan air minum
10. Lakukan kegiatan fisik dan olah raga. Kegiatan fisik dapat meningkatkan kebugaran,
mencegah kelebihan berat badan, meningkatkan fungsi jantung, paru-paru dan otot serta
12. Makanlah makanan yang aman bagi kesehatan. Makanan yang aman adalah makanan
yang bebas dari kuman dan bahan berbahaya. Bahan kimia berbahaya antara lain borax,
13. Bacalah label pada makanan yang dikemas. Beberapa hal yang sebaiknya diperhatikan
dalam label makanan diantaranya adalah nama produk, sertifikat halal, informasi gizi,
1. Almatsir, Sunita. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. PT. gramedia Pustaka Utama, 2004