Anda di halaman 1dari 7

TUGAS ILMU GIZI

PENANGGULANGAN DAN PENCEGAHAN MASALAH GIZI DI


MASYARAKAT

KELOMPOK I :
ARINI MULATSIH
BAYU PERMADI UTOMO

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS MALAHAYATI
TAHUN 2019
TINJAUAN TEORI

Konsep status Gizi

a. Pengertian.

Status gizi adalah suatu ukuran mengenai kondisi tubuh seseoang yang dapat dilihat dari

makanan yang dikonsumsi dan penggunaan zat-zat gizi didalam tubuh. Status gizi dibagi

menjadi 3 karegori yaitu status gizi krang, gizi normal dan gizi lebih

Status gizi normal merupakan suatu ukuran status gizi dimana terdapat keseimbangan antara

jumlah energi yang masuk kedalam tubuh dan energi yang dikeluarkan.

Status gizi kurang merupakan keadaan gizi seseorang dimana jumlah energi yang masuk lebih

sedikit dari energi yang dikeluarkan.

b. Penilaian status gizi

Penilaian status gizi terdiri dari 2 jenis yaitu :

1. Penilaian langsung

- Antroponetri ( berhubungan dengan ukuran tubuh disesuaikan dengan umur )

- Klinis (berhubungan dengan kekurangan maupun kelebihan asupan zat gizi )

- Biokimia ( pemeriksaan yang digunakan untuk mediteksi adanya defisiensi zat gizi

pada kasus yang lebih parah )

- Biofisik (penilaian status gizi dengan melihat kemampuan jaringan dan melihat

perubahan struktur jaringan yang dapat digunakan dalam keadaan tertentu )

2. Penilaian tidak langsung

- Survey konsumsi makanan


- Statistic viral ( metode penilaian status gizi melalui data-data mengenai statistic

kesehatan yang berhubungan dengan gizi, seperti angka kematian menurut umur

tertentu, angka penyebab kesakitan dan kematian Dll

Cara penanggulangan masalah gizi di masyarakat

1. Upaya pemenuhan persediaan pangan nasional terutama melalui peningkatan produksi

beraneka ragam pangan

2. Peningkatan usaha perbaikan gizi keluarga ( UPGK )yang diarahkan kepada pemberdayaan

keluarga untuk meningkatkan ketahanan pangan tingkat rumah tangga

3. Peningkatan upaya pelanan gizi terpadu dan system rujukan dimulai dari tingkat pos

pelayanan terpadu ( posyandu ) hingga puskesmas dan rumah sakit

4. Peningkatan upaya keamanan pangan dan gizi melalui system kewaspadaan pangan dan

gizi ( SKPG )

5. Peningkatan komunikasi, informasi dan edukasi dibidang pangan dan gizi masyarakat

6. Peningkatan teknologi pangan untuk mengemangkan berbagai produk pangan yang

bermutu dan terjangkau oleh masyarakat luas

7. Intervensi langsung terhadap sasaran melalui pemberian makan tambahan ( PMT ),

distribusi kapsul vitamin A, tablet Fe, kapsul minyak beryodium

8. Peningkatan kesehatan lingkungan

9. Upaya fortivikasi bahan pangan dengan vitamin A, iodium dan zat besi

10. Upaya pengawasan makanan dan minuman

11. Upaya penelitian dan pengembangan pangan dan gizi


Cara pencegahan masalah gizi dimasyarakat

Dalam pencegahan masalah gizi dimasyarakat, pada tahun 1995 Direktorat Gizi Depkes

telah mengeluarkan Pedoman Umum Gizi Seimbang ( PUGS ). Konsep dasar adalah menjamin

keseimbangan zat-zat gizi. Hal ini dapat dicapai dengan mengkonsumsi beraneka ragam makanan

tiap hari. Tiap makanan darat saling melengkapi dalam zat-zat gizi yang dikandungnya,

Pesan umum PUGS merupakan cara pencegahan masalah gizi dimasyarakat adalah :

1. Makanlah aneka ragam makanan. Tidak ada satupun bahan makanan yang mengandung

gizi lengkap, sehingga agar kebutuhan tubuh akan zat gizi dapat terpenuhi hendaknya kita

mengkonsumsi makanan yang beraneka ragam.

2. Makanlah makanan untuk memenuhi kebutuhan energi. Konsumsi energi berlebihan/

melebihi kebutuhan akan disimpan dalam tubuh sebagai cadangan makanan ( lemak )

sehingga akan mengakibatkan kegemukan dan apabila konsumsi energi kurang energi

dalam tubuh digunakan untuk menutupi kekurangan tersebut sehingga terkadang

mengakibatkan menurunnya produktifitas kerja, merosotnya prestasi belajar dll.

3. Makanlah sumber karbohidrat setengah dari kebutuhan energi. Untuk memenuhi

kebutuhan energi tubuh tidak hanya memperolehnya dari karbohidrat namun ada zat-zat

lain yang berperan seperti lemak dan protein.

4. Batasi konsumsi lemak dan minyak sampai seperempat dari kecukupan energi.

Lemak dan minyak berfungsi untuk melarutkan vitamin A,D,E,K. konsumsi lemak dan

minyak paling sedikit 2% ( 2 sdt/hr ). Lebih baik menggunakan lemak dan minyak nabati

karena mudah dicerna oleh tubuh.


5. Gunakan garam beryodium. Kebutuhan yodium perhari 1 – 2 mikrogram perkilo berat

badan. Akibat dari kekurangan yodium adalah pembesaran kelenjar gondok pada leher,

gangguan pertumbuhan dan kelemahan fisik, hipotiroid, gangguan perkembangan system

syaraf.

6. Makanlah makanan sumber zat besi. Kekurangan zat besi dalam tubuh akan

mengakibatkan anemia dan pada anak-anak akan mengakibatkan apatis, mudah

tersinggung, menurunnya konsentrasi. Sumber zat besi adalah sayuran yang berwarna

hijau, kacang-kacangan, hati dan daging.

7. Berikan ASI saja ( Eksklusif ) pada bayi sampai berumur 6 bulan. Diberikan ASI saja

sampai 6 bulan karena pada masa itu bayi belum memiliki enzim pencernakan yang

sempurna untuk mencerna makanan dan minuman yang lain. ASI eksklusif melindungi

bayi dari infeksi, akut seperti diare, pneumonia, infeksi telinga, meningitis dan infeksi

saluran kemih.

8. Biasakan makan pagi. Mafaat makan pagi adalah memelihara ketahanan fisik,

meningkatkan produktifitas, meningkatkan konsentrasi belajar dll.

9. Minumlah air bersih, aman dan cukup jumlahnya. Fungsi air dalam tubuh,

melancarkan transportasi zat gizi, mengatur keseimbangan cairan dan garam mineral,

mengatur suhu tubuh, melancarkan proses buang air besar dan kecil. Kebutuhan air minum

setiap orang minimal 2 Lt atau setara 8 gelas setiap hari.

10. Lakukan kegiatan fisik dan olah raga. Kegiatan fisik dapat meningkatkan kebugaran,

mencegah kelebihan berat badan, meningkatkan fungsi jantung, paru-paru dan otot serta

memperlambat proses penuaan.


11. Hindari minuman beralkohol. Mengkonsumsi alcohol berlebihan dapat mengakibatkan

hipoglikemi beresiko terjadi berbagai penyakit diantaranya gangguan fungsi hari,

kerusakan syaraf otak dan jaringan.

12. Makanlah makanan yang aman bagi kesehatan. Makanan yang aman adalah makanan

yang bebas dari kuman dan bahan berbahaya. Bahan kimia berbahaya antara lain borax,

formalin dan pewarna sintetis.

13. Bacalah label pada makanan yang dikemas. Beberapa hal yang sebaiknya diperhatikan

dalam label makanan diantaranya adalah nama produk, sertifikat halal, informasi gizi,

komposisi dan identifikasi produk dan tanggal kadaluwarsa.


DAFTAR PUSTAKA

1. Almatsir, Sunita. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. PT. gramedia Pustaka Utama, 2004

2. Pedoman Umum Gizi Seimbang. Direktorat Gizi Departemen Kesehatan

3. Badan penelitian dan pengembangan kesehatan kementrian kesehatan RI.

Anda mungkin juga menyukai