Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat
rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Asuhan Keperawatan Jiwa Pada Tn.D Dengan Halusinasi Pendengaran Di
Ruang GMO RSJ Provinsi Kalimantan Barat ”. Makalah ini ditulis untuk
memenuhi tugas profesi, yaitu sebagai tugas terstruktur Stase Keperawatan Jiwa
Tahun Akademik 2019 di Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura.
Dalam penulisan makalah ini, penyusun banyak mendapatkan bantuan dan
dorongan dari pihak-pihak luar, sehingga makalah ini terselesaikan sesuai dengan
yang diharapkan. Ucapan terima kasih tidak lupa diucapkan kepada:
1. Djoko Priyono, S.Kep, Ns., M.Kep selaku dosen Koordinator stase
keperawatan jiwa Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura.
2. Ns. M. Fadly, S.Kep selaku pembimbing pertama stase keperawatan jiwa
di RSJ Provinsi Kalimantan Barat.
3. Ns. Try Mulyati, S.Kep selaku pembimbing kedua stase keperawatan jiwa
di RSJ Provinsi Kalimantan Barat.
4. Teman-teman Mahasiswa Program Profesi Ners, Program Studi Ilmu
Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura 2019.
Kami menyadari makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami
mengharapkan kepada pembaca dan teman-teman agar memberikan kritik dan
saran yang sifatnya membangun.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Gangguan jiwa berat dikenal dengan istilah psikosis, salah satu contoh
dari psikosis adalah skizofrenia. Di Indonsesia gangguan jiwa berat
memiliki gejala antara lain halusinasi, waham, gangguan proses pikir,
ilusi, kemampuan berpikir, dan tingkah laku aneh seperti agrevisitas atau
katonik. Prevalensi gangguan jiwa berat di Indonesia mencapai 1,7 permil.
Prevalensi skizofrenia tertinggi di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Aceh
yang masing - masing 2,7 permil, sedangkan yang terendah di Kalimantan
Barat 0,7 permil (Kemenkes, 2013). Hasil studi pendahuluan yang
dilakukan peneliti di Rumah sakit Jiwa Provinsi Kalimantan Barat
didapatkan rata-rata setiap ruangan paling banyak menderita halusinasi
seperti di ruangan GMO yaitu sebanyak 15 orang.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan halusinasi?
2. Apa saja etiologi dari halusinasi?
3. Bagaimana Faktor Predisposisi dan Faktor Prespitasi halusinasi?
4. Bagaimana Tanda dan Gejala halusinasi?
5. Bagaimana pengkajian keperawatan jiwa pada pasien halusinasi?
C. Tujuan
1. Mengetahui apa yang di maksud dengan halusinasi
2. Mengetahui Etiologi halusinasi
3. Mengetahui Faktor Predisposisi dan Faktor Prespitasi halusinasi
4. Mengetahui Tanda dan Gejala halusinasi
5. Mengetahui pengkajian keperawatan jiwa pada pasien halusinasi
DAFTAR PUSTAKA
Aldam, S. F., & Wardani, I. Y. (2019). Efektifitas Penerapan Standar Asuhan
Keperawatan Jiwa Generalitas Pada Pasien SkizoFrenia Dalam
Menurunkan Gejala Halusinasi. Jurnal Keperawatan Jiwa, 165-172.
Damayanti, R., Jumaini, & Utami, S. (2014). Efektivitas Terapi Musik Klasik
Terhadap Penurunan Tingkat Halusinasi Pada Pasien Halusinasi Dengar
Di RSJ Tampan Provinsi Riau. JOM PSIK, 1-9.
Stuart , G. W., Keliat, B. A., & Pasaribu, J. (2016). Prinsip dan Praktik
Keperawatan Kesehatan Jiwa Stuart. Singapore: Elsevier.
Videbeck, S.L. 2009. Buku Ajar Keperawatan Jiwa (Renata Komalasari & Alfina
Hany, Penerjemah). Jakarta: EGC.
WHO. (2009). Improving Health Systems and Services for Mental Health (Mental
Health Policy and Service Guidance Package). Geneva 27. Switzerland :
WHO Press.