Anda di halaman 1dari 16

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif (non eksperimen)

dengan desain study korelasional, merupakan penelitian atau penelaan

hubungan antara dua variabel pada suatu situasi atau kelompok subjek.

Hal ini dilakukan untuk melihat hubungan antar gejala satu dengan gejala

yang lain (Notoatmodjo 2012). Dengan tujuan menemukan ada tidaknya

dampak bencana jangka panjang pada anak usia sekolah.

Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah cross-

sectional yaitu jenis penelitian yang menekankan pada waktu pengukuran

atau observasi data variabel independent dan dependent hanya satu kali

pada satu saat, jadi tidak ada tindak lanjut (Nursalam, 2013). Suatu

penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antar faktor-faktor dengan

efek dengan cara pendekatan, observasi atau pengumpulan data

sekaligus pada suatu saat (point time approach). Artinya tiap subjek

penelitian hanya diobservasi sekali saja dan pengukuran dilakukan

terhadap satu karakter atau variabel subjek pada saat pemeriksaan

(Notoatmodjo 2012).
B. Tempat dan waktu penelitian

1. Tempat penelitian

Penelitian ini dilakukan di SDI Al-Aziziyah Gunung Sari, Lombok Barat

2. Waktu penelitian

Penelitian akan dilaksanakan mulai bulan januari s/d mei 2020.

C. Desain penelitian

1. Tahap persiapan

Pada tahap persiapan kegiatannya adalah:

a. Studi pustaka dan studi pendahuluan untuk menentukan acuan

penelitian

b. Membuat proposal dari Bab I-III

c. Konsultasi dengan dosen pembimbing

d. Melaksanakan seminar proposal

e. Mengurus perijinan untuk penelitian dengan pihak terkait.

f. Membuat persamaan persepsi dengan 2 asisten penelitian

2. Tahap pelaksanaan

a. Peneliti melakukan penelitian pada bulan Februari 2020 yang

bertempat di SDI Al-Aziziyah Gunung Sari, Lombok Barat dengan

bantuan 2 asisten.

b. Peneliti bekerjasama dengan kepala Sekolah SD dan guru.


c. Peneliti mendekati responden kemudian menjelaskan tentang

tujuan dan prosedur penelitian.

d. Responden yang bersedia mengikuti kegiatan penelitian diminta

untuk menandatangani lembar pernyataan ketersediaan menjadi

responden (Informed Consent).

e. Peneliti membagikan kuesioner yang telah disiapkan kepada

responden dan menganjurkan untuk mengisi kuisoner tersebut

secara lengkap dan jika ada pertanyaan yang tidak dipahami maka

responden dapat menanyakan langsung kepada peneliti.

f. Melakukan observasi dengan memperhatikan kondisi kesehatan

fisik dan klien selama mengisi kuisoner.

g. Mencatat data-data yang diperlukan dari catatan guru bimbingan

konseling.

h. Mengumpulkan kembali kuesioner yang telah diisi oleh responden

dan memeriksa kelengkapan data yang telah diisi oleh responden.

i. Data yang terkumpul selanjutnya dilakukan analisa data

3. Tahap akhir

Setelah data terkumpul, dilakukan pengecekan ulang lembar

kuesioner yang telah diisi oleh responden. Selanjutnya data diolah dan

di analisa dengan uji statistik chi-square melalui bantuan komputer

SPSS, dilanjutkan dengan penulisan hasil penelitian dalam laporan

penelitian.
D. Populasi dan Sampel

1. Populasi penelitian

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian, apabila seseorang

ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka

penelitiannya disebut studi populasi atau studi sensus (Arikunto,

2013). Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 40 siswa dan siswi

di SDI Al-Aziziyah Gunung Sari, Lombok Barat.

2. Sampel penelitian

Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah dengan

purposive sampling yaitu suatu teknik penetapan sampel dengan cara

memilih sampel di antara populasi sesuai dengan yang dikehendaki

peneliti (tujuan/masalah dalam penelitian), sehingga sampel tersebut

dapat mewakili karakteristik populasi yang telah dikenal sebelumnya

(Nursalam, 2013). Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 40

siswa. Adapun kriteria sampel yang akan dijadikan sampel dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Besar sampel

Besar sampel dalam penelitian ini dihitung dengan menggunakan

rumus sloving dengan taraf kesalahan 5 %.

Rumus Solving
𝑁
n = 1+𝑁(𝑑)2
N

1 + N (d)2

40

1 + 40 (0,5)2

40

1 + 40 (0,0025)

Keterangan:

n : besar sampel

N : besar populasi

d : tingkat signifikan (p)

b. Teknik sampling

Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah dengan

purposive sampling yaitu suatu teknik penetapan sampel dengan

cara memilih sampel di antara populasi sesuai dengan yang

dikehendaki peneliti (tujuan/masalah dalam penelitian), sehingga

sampel tersebut dapat mewakili karakteristik populasi yang telah

dikenal sebelumnya (Nursalam, 2013). Jumlah sampel dalam

penelitian ini adalah 40 siswa. Adapun kriteria sampel yang akan

dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:


1) Kriteria inklusi

Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subjek penelitian

dari suatu populasi target yang terjangkau yang akan diteliti

(Nursalam, 2014). Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah:

a) Siswa yang berusia 8-9 tahun.

b) Siswa yang mengalami dampak dari gempa bumi.

c) Siswa yang masih mengalami trauma akbiat gempa.

d) Siswa yang bersedia menjadi responden.

2) Kriteria eksklusi

Kriteria eksklusi adalah menghilangkan atau mengeluarkan

subjek yang tidak memenuhi kriteria inklusi (Nursalam, 2014).

Kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah siswa yang tidak

masuk sekolah karena izin,sakit atau alpa.

E. Variable penelitian

1. Variabel Independen/bebas

Variabel independen atau variabel bebas adalah variabel yang

mempengaruhi atau nilainya menentukan variabel lain. Variabel bebas

biasanya dimanipulasi, diamati, dan diukur untuk diketahui hubungan

atau pengaruhnya terhadap variabel lain (Nursalam, 2013). Variabel

bebas dalam penelitian ini adalah dampak bencana.


2. Variabel Dependen/terikat

Variabel dependen atau variabel terikat adalah variabel yang

dipengaruhi nilainya ditentukan oleh variabel lain. Dengan kata lain,

variabel terikat adalah faktor yang diamati dan diukur untuk

menentukan ada tidaknya hubungan atau pengaruh dari variabel

bebas (Nursalam, 2013). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah

dampak pada aspek fisik, sosial, dan psikologis.

3. Variabel Pengganggu

Variabel pengganggu adalah variabel yang mengganggu hubungan

antara variabel independen dan variabel dependen. Variabel

pengganggu pada penelitian ini antara lain:

a. Tempramen anak

b. Jenis kelamin

c. Pekerjaan.

4. Hubungan antar variabel

Variabel Terikat:
Variabel Bebas:
5. Dampak pada aspek fisik,
Dampak bencana. sosial, dan psikologis

Variabel yang dikontrol:


1. Umur anak
2. Pendidikan
Variabel yang diabaikan:
1. Jenis kelamin
2. Tempramen anak
3. Pekerjaan
Keterangan:

: diteliti

: tidak ditelit

Gambar 2.3 Hubungan Variabel

Notoadmojo (2003)

F. Data yang dikumpulkan

Instrumen penelitian adalah alat-alat yang digunakan untuk

mengumpulkan data (Notoatmodjo, 2012). Instrumen atau alat ukur

penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Kondisi fisik

Kuisioner kecemasan diambil dari kuisioner baku dengan pedoman

ceklist pemeriksaan buku

2. Tipe Kepribadian

Alat ukur skala kepribadian ekstrovert dan introvert adalah kuesioner

yang diadopsi dari (Regantara, 2013) yang diadopsi dari Eysenck

Personality Questionnaire (EPQ) dengan nilai koefisien alpha

cronbach sebesar 0,743 dan terdapat 43 item yang terdiri dari 7

karakteristik komponen Eysenck yaitu: activity, sociability, risk taking,

impulsiveness, ekspresiveness, reflectiveness, responsibility. Jumlah

item dapat dilihat pada table 3.1.


Skala kepribadian ekstrovert dan introvert diukur dengan jawaban

“Ya” atau “Tidak” dan skor untuk pertanyaan favourable yaitu Ya = 1

dan Tidak = 0, untuk pertanyaan unfavourable yaitu Ya = 0 dan Tidak

= 1. Untuk menentukan apakah subjek cenderung berkepribadian

ekstrovert atau introvert, digunakan batasan kisaran skor atau fluktasi

skor mean. Dimana mean atau rata-rata dari skor keprribadian dalam

penelitian ini adalah 21,5, maka skor untuk kategori tinggi atau

ekstrovert mendapat nilai lebih tinggi dari angka 21,5, sedangkan

untuk kategori rendah atau introvert yaitu yang memiliki nilai lebih

rendah dari skor 21,5

Tabel 3.1

Komposisi Item Kuisioner Tipe Kepribadian Ekstrovert dan Introvert

No. Aspek No Item Jumlah

Favorable Unfavorable

1. Activity 1,2,5,6 3,4,7 7

2. Sociability 8,9,11,12,13 10 6

3. Risk taking 14,16,19 15,17,18 6

4. Impulsiveness 21,22,23,25 20,24 6

5. Ekspresiveness 27,28,29,30,31 26 6

6. Reflectiveness 32,33,35,36 34,37,38 7

7 Responsibility 39,42 40,41,43 5


Total skor 17 16 43

3. Tingkat Kecemasan

Kuisioner kecemasan diambil dari kuisioner baku dengan

pedoman Hamilton Rating Scale For Anxiety (HRS-A) yang terdiri

dari 14 item pertanyaan dengan pilihan jawaban sebagai berikut :

a) Jika responden menjawab “tidak ada gejala” maka nilainya

adalah “0”

b) Jika responden menjawab “gejala ringan” maka nilainya adalah

“1”

c) Jika responden menjawab “gejala sedang” maka nilainya adalah

“2

d) Jika responden menjawab “gejala berat” maka nilainya adalah

“3”

e) Jika responden menjawab “gejala berat sekali” maka nilainya

adalah “4”
Tabel 3.2

Kisi-Kisi Kuisioner Kecemasan

No Indikator No Item Jumlah

1 Perasaan cemas 1 1

2 Ketegangan 2 1

3 Ketakutan 3 1

4 Gangguan tidur 4 1

5 Gangguan kecerdasan 5 1

6 Perasaan depresi 6 1

7 Gejala somatic 7 1

8 Gejala sensorik 8 1

9 Gejala kardiovaskuler 9 1

10 Gejala pernafasan 10 1

11 Gejala gastrointestinal 11 1

12 Gejala urogenital 12 1

13 Gejala vegetative 13 1

14 Perilaku sewaktu 14 1

wawancara

Jumlah 14
G. Cara pengumpulan data

1. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari subjek

penelitian dengan mengenakan alat pengukuran atau alat

pengambilan data langsung pada subjek sebagai sumber informasi

yang dicari (Riwidikdo, 2012). Data primer ini didapatkan langsung dari

siswa di SDI Al-Aziziyah yang mengalami dampak gempa melalui

kuesioner yang diberikan oleh peneliti.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang didapat tidak secara langsung

dari objek lain (Riwidikdo, 2012). Data sekunder ini didapatkan dari

guru di SDI Al-Aziziyah, observasi lapangan, internet, jurnal, buku

referensi, skripsi, dan dari literatur lainnya.

H. Pengolahan data

Teknik pengolahan data menurut Notoatmodjo (2014), adalah sebagai

berikut:

1. Editing adalah suatu kegiatan yang bertujuan untuk meneliti kembali

apakah isian pada lembar pada pengumpulan data (kuesioner) sudah

cukup baik sebagai upaya menjaga kualitas data agar dapat diproses

lebih lanjut. Setelah data dari responden terkumpul, kemudian peneliti

melakukan pemeriksaan data dengan mengecek nama dan


kelengkapan identitas responden, setelah itu peneliti melakukan

pengecekan dan perbaikan dari isian formulir dan kusioner. Pada

tahap ini yang diteliti adalah data hasil kuesioner dampak pada aspek

fisik, aspek psikologis, dan aspek social.

2. Coding adalah mengklasifikasikan jawaban dari responden menurut

kriteria tertentu. Setelah kuesioner terkumpul, peneliti akan melakukan

pemberian kode pada masing-masing kuesioner responden untuk

memudahkan pada saat memasukkan data.

3. Entri Data adalah kegiatan memasukkan data yang telah dikumpulkan

kedalam master table atau data base komputer, kemudian membuat

distribusi frekuensi sederhana atau bisa juga dengan membuat tabel

kontingensi.

4. Tabulating adalah penyusunan data dalam bentuk tabel distribusi

frekuensi. Dalam penelitian ini proses penyusunan data dilakukan

dengan komputer baik menggunakan program excel maupun SPSS.

I. Analisa data

1. Analisis Univariat

Analisis univariat bertujuan untuk menjelaskan atau

mendeskripsikan karakteristik setiap variabel penelitian. Bentuk

analisis univariat tergantung jenis datanya. Untuk data numerik

digunakan nilai mean atau rata-rata, median dan standar deviasi. Pada
umumnya dalam analisis ini hanya menghasilkan distribusi frekuensi

dan persentase dari tiap variabel (Notoatmodjo, 2012). Variabel yang

akan diuji univariat antara lain adalah karakteristik responden (nama,

umur, jenis kealamin), frekuensi variabel dampak bencana dan

frekuensi variabel dampak pada aspek fisik, sosial, dan psikologis.

2. Analisis Bivariat

Analisis bivariat merupakan analisis untuk mengetahui interaksi

antara dua variabel baik berupa komparatif, asosiatif, maupun korelatif

(Notoatmodjo, 2012). Analisis ini dilakukan untuk mengetahui dan

menerangkan adanya keeratan hubungan antara dua variabel, baik

variabel bebas yaitu dampak bencana dan variabel terikat yaitu

variabel dampak pada aspek fisik, sosial, dan psikologis. Analisis

bivariat berfungsi untuk mengetahui dampak bencana pada anak usia

sekolah.

Analisis bivariat yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji

korelasi Kendall tau. Rumus uji Kendall tau adalah sebagai berikut:

s
𝜏 = rk =
n(n − 1)½

Keterangan:
n : jumlah pasangan data

s: selisih pasangan rangking

(Sunyoto dan Setiawan, 2013)

Dalam penelitian ini, uji bivariat dilakukan untuk mengetahui korelasi

atau hubungan antara variabel peran serta ibu dalam bermain dengan

kelekatan.

J. Definisi oprasional

1. Kondisi fisik adalah sebuah perumpamaan atau gambaran keadaan

manusia dilihat dari fisik dan kesehatan fisik terwujud apabila

seseorang mengeluh sakit atau tidak adanya keluhan dan memang

secara objektif tidak tampaka sakit. Semua organ tubuh berfungsi

normal dan tidak mengalami gangguan. Kondisi fisik ini akan dinilai

dengan menggunakan kuesioner pemeriksaan fisik dan observasi

secara langsung.

2. Tipe kepribadian adalah suatu keadaan siswa SDI Al-Aziziyah Gunung

Sari, Lombok Barat dalam aktifitas, sosial, pengambilan keputusan

yang berisiko, berekspresi, dan memberikan respon untuk

menyusuikan diri dengan lingkungannya. Tipe kepribadian ini dinilai

dengan menggunakan kuesioner Eysenck Personality Questionnaire

(EPQ). Skala data yang digunakan adalah skala nominal. Hasil ukur

tipe kepribadian dikategorikan sebagai berikut:


Ekstrovert = (x) > mean

Introvert = (x) < mean

Dimana mean di dapatkan dengan rumus

Mean = Skor maksimal : 2

Mean = 43/ 2 ≈ 21,5

3. Tingkat kecemasan adalah perasaan tidak menyenangkan bersifat

subjektif yang meliputi ketegangan, ketaku tan, kekhawatiran dengan

kriteria cemas ringan, sedang, berat dan sangat berat. Kecemasan ini

dinilai menggunakan kuesioner Hamilton Ratting Scale Anxiety (HRS-

A). Skala data yang digunakan adalah skala ordinal. Hasil ukur tingkat

kecemasan dikategorikan sebagai berikut:

Tidak ada kecemasan = < 14

Kecemasan ringan = 14-20

Kecemasan sedang = 21-27

Kecemasan berat = 28-41

Kecemasan sangat berat (panik) = 42-56

Anda mungkin juga menyukai