Makalah
Untuk memenuhi tugas
Karakterisasi Material
Oleh Rr. Poppy Puspitasari, S.Pd., M.T., Ph.D.
Disusun Oleh
Abror Dimas W. (170514625042)
Arif Adi Wicaksono (170514625042)
i
DAFTAR GAMBAR
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Manfaat
1.3 Tujuan
1
BAB II
PEMBAHASAN
Gambar 2.1
Sumber:
Fungsi yang lebih spesifik dari TPDRO ini diantaranya untuk mengetahui total
volume gas yang diserap, mengetahui luas permukaan spesifik dari logam,
persentase dispersi logam, perhitungan persentase logam dari percobaan TPR,
perhitungan adsorpsi/desorpsi energi dari percobaan TPD, perhitungan koreksi
persentase massa dari beberapa eksperimen, profil suhu dari percobaan TPR/TPO.
2
Perolehan data dilakukan dengan software khusus. Perangkat lunak Thermo
Scientific TPDRO telah di rancang khusus untuk menjalankan persiapan dan
menganalisis sampel secara otomatis, menyimpan data secara real time,
menghasilkan grafik, laporan dan perhitungan. Semua operasi yang diperlukan
dalam memproses data semua terdapat dalam perangkat lunak Thermo Scientific
TPDRO. Perangkat lunak ini memiliki database yang berada untuk sampel gas,
logam, reaksi, metode analisis dan kalibrasi.
Secara garis besar, teknik karakterisai katalis dapat dibagi menjadi beberapa
macam berdasarkan sifat-sifat yang akan di teliti, diantaranya.
3
2.3 Temperature Programme Desorption (TPD)
Karakteristik dari katalis yang berhubungan langsung dengan aktivitasnya
adalah kemampuan dalam adsorpsi dan desorpsi dari katalis terhadap zat-zat yang
berpengaruh dalam suatu reaksi. Untuk mengetahui karakter tersebut, dapat
dilakukan menggunakan karakterisasi Temperatur Programme Desorption (TPD).
Dengan meningkatkan suhu molekul padat secara terus menerus akan dapat
ditentukan jumlah puncak desorpsi, suhu desorpsi, dan jumlah desorpsi. Dengan
metode ini, mudah untuk mendapatkan informasi detail tentang katalis yang aktif.
Gambar 2.2
Sumber:
4
CO menghasilkan dua buah puncak utama. Puncak pertama muncul pada suhu
rendah sekitar kurang lebih 100oC dan puncak yang kedua muncul pada suhu yang
lebih tinggi sekitar kurang lebih 300oC. Terlihat pula bahwa desorpsi H2
menghasilkan puncak yang lebih besar dibandingkan dengan desorpsi CO. Hal ini
menunjukan bahwa interaksi antara katalis H2 lebih kuat dibandingkan dengan CO
sehingga H2 lebih banyak teradsorpsi dibandingkan CO.
Analisis TPR dimulai dengan mengalirkan gas reaktif dengan gas inert melalui
sampel pada suhu ruangan, setelah itu suhu sampel akan meningkat secara linier.
Dengan terus meningkatkan suhu katalis dibawah aliran gas reaktif dan mengukur
jumlah gas yang di konsumsi dapat ditentukan komponen yang beraksi seperti
analisis kualitatif/kuantitatif. Seperti contoh berikut.
Gambar 2.3
Sumber:
5
2.5 Temperature Programme Oxidation (TPO)
6
2.6 Studi kasus
Latar Belakang
Percobaan
Hasil
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
8
DAFTAR PUSTAKA