Anda di halaman 1dari 13

Ringkasan penelitian tidak lebih dari 500 kata yang berisi latar belakang penelitian, tujuan dan

tahapan metode penelitian, luaran yang ditargetkan, serta uraian TKT penelitian yang diusulkan.

RINGKASAN
Penelitian ini bertujuan untuk membangun konsep dan model teoritikal yang diharapkan
bisa memberikan persepektif lain tentang gap riset dari peran kebijakan strategi inovasi terhadap
kinerja perusahaan. Pada satu sisi, ada banyak hasil riset yang mengungkapkan hasil temuannya
dimana inovasi berpengaruh positip terhadap kinerja keuangan (Hull, 2008); kesempatan kerja
(Dong, 2011); laba kotor (Sin dan Kraeme, 2009); pengembalian investasi (Song, M, 2011);
kinerja pemasaran dan keuangan (Salim dan Sulaiman, 2011); sales growth, ROI, ROA (Eshlaghi
dan Maatofi, 2011) dan Kinerja perusahaan (Alpay, G, 2012). Sementara disisi lainnya, ada
beberapa penelitian yang menunjukkan bahwa Inovasi tidak berpengaruh terhadap kinerja (Shin,
Kraemer, and Dedrick, 2009; Beld, 2014), bahkan temuan dari Artz, et.al., (2010); Chen, Ss.,
Chen, Ys., Liang, W. and Wang, Y., (2013) menunjukan bahwa strategi inovasi berpengaruh
negatip terhadap kinerja perusahaan.
Namun demikian, ada beberapa penelitian yang mengungkapkan bahwa Investasi R&D
yang dimoderasi dengan strategi inovasi berbasis tanggung jawab sosial (CSR) akan berpengaruh
terhadap reputasi perusahaan, dan pada ujungnya akan berdampak pada kinerja perusahaan
(Padget, 2012; Gazzola, 2014). Berdasarakan kontroversi hasil empirik tersebut, dibutuhkan
perlakuan khusus bagaimana mengeksekusi kebijakan strategi inovasi yang dapat menghasilkan
reputasi etis perusahaan, yang dapat mendorong terciptanya modal sosial dan modal spiritual
perusahaan, yang pada akhirnya akan berdampak terhadap kinerja perusahaan.
Riset ini nantinya akan diterapkan pada jenis industri kecil dan menengah, sehingga dapat
menelaah juga ciri dan karakter unik UKM dalam membentuk reputasi etis perusahaan melalui
strategi inovasi dengan mempertimbangkan aspek-aspek unik karakteristik tersebut. Cakupan riset
akan menyasar industri kecil dan menengah (UKM) yang ada di Jawa Tengah.

Kata kunci maksimal 5 kata


Strategi inovasi; Modal spiritual; Modal sosial; Reputasi etis; Kinerja perusahaan.

Latar belakang penelitian tidak lebih dari 500 kata yang berisi latar belakang dan permasalahan
yang akan diteliti, tujuan khusus, dan urgensi penelitian. Pada bagian ini perlu dijelaskan uraian
tentang spesifikasi khusus terkait dengan skema.

LATAR BELAKANG

Kegiatan inovasi yang dilakukan perusahaan tidak lepas dari keterlibatan stakeholder
(investor, karyawan, masyarakat) baik langsung maupun tidak langsung. Oleh Karen aitu inovasi
yang baik harus dapat memenuhi kebutuhan stakeholdersnya (Dervitsiotis, 2010). Meskipun
strategi inovasi yang dilakukan perusahaan memiliki konsekuensi biaya dalam bentuk investasi
inovasi dapat meningkatkan kenerja keuangan, namun beberapa bukti empiric menunjukkan

1
ketidak konsisitenan hubungan tersebut. Hasil penelitian menunjukkanTemuan menunjukan
bahwa inovasi tidak dapat meningkatkan kinerja perusahaan (Qureshi, Dar dan Khan, 2008,
Alpay G, et al., 2012); tidak dapat dapat meningkatkan return on investment (Song, N, 2011).
Sementara perusahaan yang inovatif memiliki kinerja sosial rendah dan perusahaan tidak
inovatif, justru memiliki kinerja sosial yang berpengaruh positip terhadap kinerja keuangan ( Hull,
2008; Busch, Stinchfield, and Wood, 2011). Berbagai temuan empirik tersebut mengindikasikan
adanya ketidakefektifan dalam kegiatan inovasi. Inovasi merupakan kemampuan dalam suatu
organisasi untuk menghasilkan nilai baru untuk stakeholdernya (Dervitsiotis, 2010).

Masalah Penelitian
Penelitian ini didasarkan pada adanya perbedaan penelitian dampak inovasi terhadap
kinerja perusahaan serta adanya ketidakkonsistenan dampak inovasi terhadap kinerja perusahaan
terutama kinerja keuangan. Strategi inovasi membutuhkan keseimbangan nilai sosial, humanis
dan nilai etis dalam perusahaan untuk menghasilkan nilai output yang dapat memberikan
kemanfaatan bagi seluruh stakeholder yang pada akhirnya berdampak pada kinerja keuangan.
Untuk menyeimbangkan kebutuhan shareholder dan stakeholders lainnya, sebuah usaha
membutuhkansebuah reputasi etis yang mampu memediasi strategi inovasi yang dilakukan
perusahaan, untuk meningkatkan kinerja perusahaan

Tujuan Khusus
Penelitian ini secara khusus bertujuan untuk: (a) Mengidentifikan berbagai faktor yang
membentuk reputasi etis, (b) Pengaruh inovasi terhadap reputasi etis, (c) Pengaruh modal sosial
terhadap reputasi etis, (d) Pengaruh modal spiritual terhadap reputasi etis, dan (e) Pengaruh
reputasi etis terhadap kinerja perusahaan.

Urgensi Penelitian
Kebanyakan perusahaan dalam inovasi, lebih menekankan pada tujuan kinerja keuangan
untuk kepentingan shareholder dengan banyak mengabaikan stakeholder yang lain, yang
dibuktikan dengan banyaknya strategi inovasi yang berdampak terhadap kinerja keuangan akan
tetapi justru berdampak negatif pada kinerja sosial, kesejahteraan karyawan dan stakeholders
lainnya. Hasil kajian empirik juga menunjukan ketidak kosistenan dampak startegi inovasi
terhadap kienrja keuangan perusahaan. Penelitian ini menjadi penting untuk memecahkan
permasalahan strategi inovasi yang dapat memberikan kemanfaatan bagi seluruh stakeholder
perusahaan serta memecahkan ketidakkosistenan hasil temuan empirik. Penelitian yang akan
dilakukan mencoba mengintegrasikan nilai ekonomi, nilai etis dan sosial dalam membentuk
integritas bisnis etis. Untuk membentuk nilai tersebut, maka dalam inovasi menutut dukungan
sumberdaya yang memadai terutama sumber daya intangible dalam bentuk modal spiritual dan
modal sosial untuk menjadikan inovasi yang dilakukan dapat menghasilkan nilai perusahaan unik
yang tidak mudah diimitasi oleh kompetitor.

Tinjauan pustaka tidak lebih dari 1000 kata dengan mengemukakan state of the art dan peta jalan
(road map) dalam bidang yang diteliti. Bagan dan road map dibuat dalam bentuk JPG/PNG yang
kemudian disisipkan dalam isian ini. Sumber pustaka/referensi primer yang relevan dan dengan
mengutamakan hasil penelitian pada jurnal ilmiah dan/atau paten yang terkini. Disarankan
penggunaan sumber pustaka 10 tahun terakhir.

2
KAJIAN PUSTAKA

Etika Bisnis
Stakeholders berperan terhadap kesuksesan perusahaan, karena stakeholders merupakan
pihak yang dapat mempengaruhi dan dipengaruhi baik secara individu maupun kelompok terhadap
kebijakan, keputusan dan operasional perusahaan (Freeman, 1984). Teori stakeholder merupakan
prinsip-prinsip yang menciptakan kepentingan di semua aspek masyarakat, dimana beberapa dari
kepentingan tersebut akan melekat pada kegiatan ekonomi, termasuk transaksi yang secara tidak
langsung dapat mereka nikmati (Marcus, 2010). Kontradiksi antara lembaga yang wajib memiliki
tanggung jawab sosial dengan kepentingan bisnis yang sempit dapat membatasi kepentingan
stakeholders eksternal. Hal ini memunculkan problem organisasi diantara pemangku kepentingan
yang berfungsi untuk mengatur perilaku stakeholders (Banerjee, 2001). Oleh karena itu perusahaan
harus menempatkan Tuhan sebagai stakeholder utama, Schwartz, (2006).
Stakeholders Theory dapat berfungsi untuk menyeimbangkan kepentingan bisnis dengan
kepentingan stakeholders, dan berfungsi sebagai dasar dari etika bisnis (Boucher and Porcher,
2010). Terdapat empat kunci utama dalam berhubungan dengan stakeholders, yaitu keterlibatan
stakeholders, maksimalisasi nilai stakeholders, sistem dan kebijakan yang menyatu dalam
hubungan dengan stakeholders, perlakukan yang adil terhadap karyawan (Marcus, 2010;
Abdullah, 2011). Para pengusaha meningkatkan nilai-nilai moral, etika, dan sosial dari
masyarakat, yang dalam jangka panjang akan meningkatkan produktivitas ekonomi (Azid, et.al.,
2007)

Nilai Etis
Teori Nilai individu maupun organisasi sepakat bahwa integritas merupakan nilai utama
untuk membangun reputasi bisnis. Dalam operasionalnya nilai tanggungjawab terhadap
stakeholders sering dikorbankan, karena tidak ada kontrol etika.Fondasi etika adalah moral yang
mengajarkan nilai kebaikan dan mencegah keburukan yang diwujudkan dalam perilaku jujur,
bertanggung jawab dan adil (Cavalieri, 2007). Perusahaan yang menerapkan etika dalam bisnis
dapat meningkatkan nilai bagi pelanggan dan peningkatkan profitablitas serta kinerja perusahaan
(McMurrian, 2011).
Perusahaan harus mengarahkan kegiatannya pada penciptaan nilai bagi dirinya sendiri dan
bagi para pemangku kepentingan yang terlibat dalam cara apapun dalam proses produksi,
menjamin kondisi keseimbangan ekonomi dan keuangan, dan mempertahankan posisi
keseimbangan strategis dalam kaitannya dengan stkaheolders (Marcus, 2010). Keadilan juga
memberikan kepuasan pada konsumen dan mengurangi konflik (Cropanzano, et al., 2007).
Keadilan merupakan pondasi etika bisnis, disamping tanggung jawab dan kejujuran. Keadilan
merupakan kebenaran dalam system pemikiran yang membawa kebaikan dalam interaksi Sosial
(Rawls, 1971).

Reputasi Etis
Nilai Etis adalah refleksi dari seberapa baik korporasi dimata para stakeholders.
Perusahaan yang bereputasi adalah perusahaan yang memiliki nilai-nilai yang baik dimata
stakeholders (Fombrun, 2007). Reputasi bergantung pada hubungan yang sukses di dalam dan di
luar bisnis, berdasarkan saling percaya dan keyakinan. Reputasi tidak sekedar menjelma menjadi
nilai perusahaan tetapi juga menciptakan nilai masa depan (MacMillan et al, 2005).

3
Reputasi etis adalah refleksi dari seberapa baik korporasi dimata para stakeholders. Perusahaan
yang bereputasi adalah perusahaan yang memiliki nilai-nilai yang baik dimata stakeholders
(Fombrun, 2000). Nilai Etis bergantung pada hubungan yang sukses di dalam dan di luar bisnis,
berdasarkan saling percaya dan keyakinan dan menjadi Reputasi yang menciptakan nilai masa
depan (MacMillan et al, 2005).

Strategi Inovasi dan Reputasi Etis


Inovasi merupakan upaya perushaan yang digunakan perusahaan untuk membedakan diri
(Vila & Kuster 2007); memiliki kehidupan yang sustainable (Eshalaghi dan Maatofi, 2011).
Namun kebanyakan strategi inovasi hanya dapat memberikan keunggulan kompetitif jangka
pendek (Busch, Stinchfield, and Wood, 2011; Subrahmanya, 2011). Intensitas kegiatan penelitian
dan pengembangan menunjukkan kemampuan inovasi, yang dapat berdampak pada kinerja
keuangan dalam bentuk return on assets (ROA) (Hull, and Rothenberg, 2008); (Song, et al.,.2010);
laba, investasi, pangsa pasar, dan pertumbuhan total penjualan (Alpay, et al., 2012); pangsa pasar,
dan pertumbuhan total penjualan (Alpay, et al., 2012).
Hasil penelitian Rubera & Kirca, (2012), menunjukan bahwa, perusahaan yang inovatif
dapat meningkat posisi keuangan. Nilai perusaahan, yang menjadikan perusahaan memiliki
reputasi dan custumer relation yang baik (Shin et al., 2009; Mahon & Wartick, 2012); Perusahaan
yang memiliki hubungan yang baik dengan Stakeholder internal adn eksternal akan membentuk
reputasi perusahaan (Yang, et al, 2011); inonavasi juga berpengaruh terhadap nilai perusahaan atau
reputasi (Leite and Padgett, 2014)

Modal Sosial Perusahaan (Corporate Social Capital)


Westlund dan Bolton (2003) menyatakan bahwa modal sosial merupakan norma,
preferensi, nilai pengetahuan dan kaulitas sosial lainya yang merefleksikan hubungan antar
manusia. Fungsi jaringan sosial memungkinkan sirkulasi informasi dan kepercayaan baik dalam
hubungan antara perusahaan, yang pada gilirannya mengakibatkan konsekuensi ekonomi
(Gambetta, 2000). Informasi dan kepercayaan yang dimaksud dalam hal kualitas yang akan
membatasi peluang kecurangan atau penipuan dalam bisnis (Trigilia 2001) dan menghasilkan nilai
lebih pada stakeholder (Zhang, 2005); kinerja dan nilai-nilai positip (reputasi) perusahaan (Tsai,
and Ghoshal, 1998; Yang, et.al., 2005; Gazzola, 2014); kreativitas usaha baru (Xu, Yang, 2011);
kinerja UKM (Hartono, 2012). Penurunan modal sosial melebihi tingkat tertentu apabila terjadi
interaksi sosial dan hasil kepercayaan lamban (Morales, and Fernández, 2010). Untuk meningkat
modal sosial, pengelola usaha kecil dan menengah perlu meningkatkan hubungan dengan
konsumen, supplier, stakeholder lainya (Fatoki, 2011)

Modal Spiritual dan Reputasi Etis


Modal spiritual diukur menggunakan kesadaran diri, visi yang dipimpin, sikap positif
kesulitan, holistik, kasih sayang, keragaman, kemandirian, mendasari tindakan, reframing,
spontanitas, panggilan, kerendahan hati (Zohar dan Marshal, 2004). Ketika spiritualitas tinggi,
ekonomi masyarakat makmur (Malloch, 2003). Kepemilikikan modal spiritual akan bertindak
melalui kehidupan yang ditujukan untuk memberikan layanan terhadap orang lain sesuai dengan
nilai-nilai kita yang terdalam (Zohar, 2010). Modal spiritual yang diwujudkan dalam pengelolaan
lembaga memiliki kontribusi positif terhadap perekonomian mikro, pertumbuhan dan pengentasan
kemiskinan (Basir, 2011). Spiritualitas di tempat kerja akan menciptakan keterlibatan karyawan,
saling menghormati, saling menghargai dan saling mengakui keberadaannya (Marquez, 2005).

4
Kinerja Perusahaan
Pengukuran kinerja dapat diukur dengan: 1) pertumbuhan dan 2) kemampulabaan. Kedua
dimensi tersebut dapat mencerminkan kemampuan perusahaan dalam mencapai skala efisiensi
tertentu tanpa harus mengukur dimensi efisiensi. Indikator pertumbuhan dapat dilihat dari naiknya
penjualan, pertumbuhan pangsa pasar (market share) (Bhargava et al.,1994). Kemampulabaan
merupakan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba atau seberapa jauh perusahaan dapat
dikelola secara efektif. Indikator kemampulabaan menurut Beal (2000), adalah Return on
Investmen (ROI) dan Return on Assets (ROA).

Metode atau cara untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan ditulis tidak melebihi 600
kata. Bagian ini dilengkapi dengan diagram alir penelitian yang menggambarkan apa yang
sudah dilaksanakan dan yang akan dikerjakan selama waktu yang diusulkan. Format
diagram alir dapat berupa file JPG/PNG. Bagan penelitian harus dibuat secara utuh
dengan penahapan yang jelas, mulai dari awal bagaimana proses dan luarannya, dan
indikator capaian yang ditargetkan. Di bagian ini harus juga mengisi tugas masing-masing
anggota pengusul sesuai tahapan penelitian yang diusulkan.

METODE PENELITIAN

Populasi dan Sampel


Populasi penelitian ini adalah seluruh industri manufaktur di Provinsi Jawa Tengah.
Pengambilan sampel menggunakan metode multistage and purposive sampling. Tahap pertama,
memilih perusahaan disetiap kabupaten/Kota terpilih. Tahap kedua, mengelompokan perusahan
dalam sesui kelompok industri manufaktur. Tahap ketiga memilih karakteristik unik di tiap-tiap
perusahaan terkait:
a) Pola inovasi (produk, proses, manajemen dan pola lainnya).
b) Orientasi inovasi: konsumen, pemilik, masyarakat, lingkungan alam dan karyawan

Definisi Operasional dan Indikator Penelitian


Variabel and indikator penelitian dapat dilihat pada table sebagai berikut:
Tabel
Definisi Operasional dan Indikator
No Variabel Penelitian Definisi Operasional Indikator
1 Inovasi Kemampuan dan intensitas dalam Intensitas dan fekuensi inovasi
melakukan inovasi yang produk/jasa, proses produksi,
direpresentasikan dengan intensitas pemasaran, dan manajemen orgnasasi.
perubahan atau penciptaan produk/jasa,
sistem atau proses baru.
2 Modal Sosial kemampuan koperasi membangun relasi Intensitas Kerjasama
bisnis yang direpresentasikan dengan Banyak jaringan
banyak dan intensitas jejaring Knowledge spilover
Saling percaya
Saling tergantung

5
Hubungan timbal balik
3 Modal Spiritual Merupakan tingkat spiritualitas Kepedualian, Kejujuran
lingkungan kerja yang direpresentasikan Rendah hati, tidak rakus, adil
dalam bentuk nilai-nilai dan perilaku
yangsesuai dengan norma seperti
pengajian, peribadatan , peringatan hari
besar agama dan berbagai kegiatan untuk
meningkatan keimanan kepada Tuhan
4 Reputasi Etis Reputasi etis adalah kemampuan a. Kepedulian terhadap Investor
membangun nilai yang mencerminkan b. Kepedulian terhadap karyawan
kepedulian dan tanggung jawab kepada c. Kepedulian terhadap Konsumen
stakeholders, sebagai hasil dari d. Kepedulian terhadap masyarakat
perpaduan kompetensi perusahaan dan e. Kepedulian terhadap lingkungan
sempati perusahaan

5 Kinerja Perusahaan Kemampuan usaha untuk menghasilkan Pertumbungan Penjualan, Pertumbuhan


penjulan, pertumbuhan pasar, laba dan Laba, Pertumbuhan Market share
return yang diharapkan

Alat Analisis
Perangkat analisis statistik dalam penelitian ini adalah Statistik Deskriptif (cross-
tabulation), dan Statistik Inferensi dengan menerapkan Regression Simultaneos Equations (SEM)
memungkin untuk melakukan prediksi dengan arah dan pengaruh hubungan yang sangat
kompleks dan multi-hubungan yang saling mempengaruhi. Regression Simultaneos Equations
(SEM) digunakan bertujuan untuk melihat kekuatan dan arah hubungan antara satu set variabel
independen yang berhubungan dengan Reputasi etis yang dihasilkan oleh Inovasi, modal sosial
dan modal spiritual dan pengaruhnya terhadap kinerja UKM manufaktur di Karasidenan
Semarang.

Diagram Alir Penelitian

6
Bagan Penelitian

MODEL TAHUN I

Gambar 3.1. Peta Jalan Penelitian Tahun I

MODEL TAHUN II

Gambar 3.2. Peta Jalan Penelitian Tahun II

7
Adapun kerangka kerja penelitian untuk dua tahun dapat digambarkan dalam tabel berikut
ini:

Ket. Tahun I Tahun II

Tujuan Membangun sebuah konsep reputasi Mengukur dan menganalisis dampak dari
etis (stakeholders values) melalui penerapan konsep reputasi etismelalui
inovasi pada industri kretaif di Jawa inovasi dalam peningktan kinerja industri
tengah manufaktur
Target Diperoleh Sebuah konsep reputasi etis Diperolehnya model penerapan konsep
melalui kegiatan inovasi reputasi etismelalui inovasi dalam
peningktan kinerja industri manufaktur

Kebutuha - Kajian teori konsep stakhoder - Kinerja Industri kretaif


n Data values, stakeholders innovations - Praktek konsep reputasi etis
- Data mengenai praktek innovasi - Praktek Inovasi
industri kretaif - Stakeholder value (Karyawan, pemilik,
- Data nilai-nilai soscial pelaku konsumen dan masyarakat)
industri kretaif
- Data nili-nilai spiritual pelaku
industri manufaktur
- Karakteristik Industri manufaktur

Metode Kuesioner dan depth interview Kuesioner dan depth interview terhadap
Pengumpu terhadap Manajer/pengelola industri Pimpinan perusahaan, Pemerintah,
lan Data kretaif, Dinas Terkait karyawan, Konsumen dan masyarakat.

Analisis Statistik deskriptif dan analisis Analisis Hubungan antar Variabel dengan
pembentuk konsep dengan SEM.
menggunakan SEM
Luaran Konsep tentang reputasi etis dari Model Strategi Peningkatan Kinerja UKM
(Output) kegiatan inovasi. Bentuk outputnya: melalui Inovasi berbasis resonansi. Bentuk
1. Proceding dalam Forum Ilmiah ouputnya:
Nasional 1. Publiaksi Internasional (Accepted)
2. Publikasi Internasional 2. Buku Ajar (Editing/Proses Penerbitan)
(Submeeted)
3. Buku Ajar (Draf)

8
Jadwal penelitian disusun dengan mengisi langsung tabel berikut dengan memperbolehkan
penambahan baris sesuai banyaknya kegiatan.

JADWAL

Tahun ke-1
Bulan
No Nama Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Penyusunan agenda riset
2 Pembentukan staf penelitian
3 Kegiatan Pra Survai
4 Pembuatan Desain Kuesioner
5 Survai data lapangan
6 Entry dan validasi data
7 Penyusuan Draft Laporan
8 Penyusunan Akhir
9 Penyusunan Artikel
10 Call Paper

Tahun ke-2
Bulan
No Nama Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Entry dan validasi data
2 Penyusuan Draft Laporan
3 Penyusunan Akhir
4 FGD
5 Penyusunan Artikel
6 Call Paper
7 Penerbitan Paper dan Buku

9
Daftar pustaka disusun dan ditulis berdasarkan sistem nomor sesuai dengan urutan pengutipan.
Hanya pustaka yang disitasi pada usulan penelitian yang dicantumkan dalam Daftar Pustaka.

DAFTAR PUSTAKA

1. Hull, Clyde Eiricur and Rothenberg, Sandra, 2008, Firm Performnace: Interactions of
Corporate Social Performance with Innovation and Industry Differentiation, Strategic
Management Journal, 29: 781 – 789.
2. Dong Yang, 2011. How does Knowledge Sharing and Governance Mechanism Affect
Innovation Capabilities? from the Coevolution Perspective, International Business Research
Vol. 4, No. 1.
3. Shin, N., Kraemer, KL. and Dedrick, J.,2009. R&D, Value Chain Location and Firm
Performance In The Global Electronics Industry, Industry and Innovation, Vol. 16 (3) : 315-
330.
4. Song, M., Subin Im, Hans Van Der Bij, H., and Song ,LZ. 2011. Does Strategic Planning
Enhance Or Impede Innovation and Firm Performance, Journal Produk Innovation
Management, Vol 28 : 503–520
5. Salim, Islam Mohamed and Sulaiman, Mohamed, 2011. Impact of organizational innovation
on firm performance: evidence from malaysian-based ict companies, Business and
Management Review, Vol. 1(5) pp. 10 – 16, July, ISSN: 2047 – 0398.
6. Eshlaghy, A.T and Maatofi, A., 2011, Learning Orientation, Innovation and Performance:
Evidence from Small-Sized Business Firms in Iran, European Journal of Social Sciences –
Volume 19, Number 3
7. Alpay, G. Bodur, M. Yilmaz, C. And Buyukbalci, P. 2012, How Does Innovativeness Yield
Superior Firm Performance? The Role Of Marketing Effectiveness, Innovation:
Management, Policy & Practice Vol 14(1): 107–128.
8. Shin, Kraemer, and Dedrick, 2009. Determinants of customer acceptance of multi-service
net-work: An implication for IP-based technologies. Information & Management, 46, 16–22.
9. Beld, Bart. (2014). The Effects Of R & D Investment on Firm Performance, 4th IBA Bachelor
Thesis Conference, November 6th, Enschede, The Netherlands.
10. Artz, et.al., 2010. A Longitudinal Study of The Impact of R&D , Patents and Product
Innovation on Firm Performance, Journal Product Innovation Management, Vol 27 : 725–
740.
11. Chen, Ss., Chen, Ys., Liang, W. And Yanzhi Wang, Y., 2013, R&D Spillover Effects And
Firm Performance Following R&D Increases, Journal of Financial and Quantitative
Analysis, Vol. 48, No. 5, Pp. 1607–1634.
12. Padgett, RC. And Leitte, RCM., 2012. The impact of R&D intensity on corporate reputation
: Interaction effect of innovation with high social benefit, Intangible Capital, 8 (2) : 216-
238.
13. Dervitsiotis, Kostas N., 2010, A framework for assessment of an organisation’s innovation
excellence, Total Quality Management, Vol 21, No 9, 903 – 918.

10
14. Qureshi, Tahir Masood et al., 2008, Innovation Management: Types, Management Practices
and Innovation Performance in Services Industry of Developing Economies,
Communications of the IBIMA, Volume 1
15. Alpay, Güven., Muzaffer Bodur, Cengiz Yilmaz & Pinar Büyükbalci, 2012, How does
innovativeness yield superior firm performance? The role of marketing
effectiveness, Innovation, 14:1, 107-128, DOI: 10.5172/impp.2012.14.1.107
16. Busch, T., Stinchfield, B., & Wood, M. 2011. “Rethinking sustainability, innovation, and
firm performance.” In Cross-Sector Leadership for a Green Economy, edited by Alfred
Marcus, Stefano Pogutz, Sanjay Sharma, & Paul Shrivastava. Palgrave-MacMillan.
17. Freeman, R. E. & Evan, W. M., 1990,. Corporate governance: A stakeholder interpretation.
Journal of Behavioral Economics, 19 (4), 337-359.
18. Marcus, 2010, Corporate Social Performance and Innovation with High Social Benefits: A
Quantitative Analysis, Journal of Business Ethics 94:581–594.
19. Banerjee, S. B., 2001,. Corporate Citizenship And Indigenous Stakeholders: Exploring A
New Dynamic Of Organizational-Stakeholder Relationships, Journal Of Corporate
Citizenship, 1, 39-55.
20. Schwartz, S. H., 2006. Basic human values: Theory, measurement, and applications. Revue
française de sociologie,
21. Boucher, B.M., and Porcher, S., 2010,. Towards a Stakeholder Society: Stakeholder Theory
vs Theory of Civil Society, European Management Review, Vol. 7, Issue 4, pp. 205-216.
22. Abdullah, Zulhamri and Abdul Aziz, Yuhanis, 2011,. Managing Corporate Reputation,
Stakeholder Relations, and Corporate Social Responsibility: A Southeast Asian Perspective,
Int. Journal of Economics and Management, 5 (1) : 299 – 318.
23. Azid, T., Asutay, M., And Burki, U., 2007,. Theory Of The Firm, Management And
Stakeholders: An Islamic Perspective, Islamic Economic Studies Vol. 15, No. 1.
24. Cavalieri, E. (2007). Ethics And Corporate Ocial Responsibility, Symphonya Emerging
Issues In Management, No. 2.
25. McMurrian, Robert C., dan Matulich, Erika, 2006. Building Customer Value and
Profitability with Business Ethics, Journal of Business & Economics Research. Volume 4,
Number 11.
26. Cropanzano, R., et.al, 2007. The Management of Organizational Justice. Academic
Management Prespective, November 1.
27. Rawls, John (1971). A Theory of Justice, Cambridge, Mass., Belknap Press of Harvard
University Press.
28. MacMillan, K., Money, K., Downing, S., and Hillenbrand, C., 2005, Reputations in
relationships: Measuring experiences, emotions and behaviors. Corporate Reputation
Review, 8, 214–32.
29. Fombrun, C. J., 2007, List of lists: A compilation of international corporate reputation
ratings’, Corporate Reputation Review, 10 (2), 144 – 153.
30. Vila, N. and Kuster, I. , 2007, The importance of innovation in international textile firms,
European Journal of Marketing 41(1/2): 17–36.
31. Subrahmanya, M H Bala, 2011, Technological Innovations and Firm Performance of
Manufacturing SMEs: Determinants and Outcomes, ASCI Journal of Management, 41 (1) :
109 – 122.
32. Rubera, G. and Kirca, A., 2012, Firm innovativeness and its performance outcomes: A meta-
analytic review and theoretical integration, Journal of Marketing, 76 (3), pp.130-147.

11
33. Mahon, J and Wartick, S.L., 2012,. Corporate social performance profiling: using multiple
stakeholder perceptions to assess a corporate reputation, Journal of Public Affairs, Vol. 12,
No. 1, pp. 12–28.
34. Yang FJ., Lin, CW., and Chang, YN., 2011, The linkage between corporate social
performance and corporate financial performance, African Journal of Business
Management,Vol. 4 (4), pp. 406-413.
35. Rosamaria Moura-Leite, Robert Padgett, (2014) "The effect of corporate social actions on
organizational reputation", Management Research Review, Vol. 37 Issue: 2, pp.167-
185, https://doi.org/10.1108/MRR-10-2012-0215.
36. Westlund H., Bolton R.E., 2003, Local Social Capital and Entrepreneurship. Small Business
Economics, 21: 77–113.
37. Gambetta, D., 2000,. Trust: Making and Breaking Cooperative Relations, British Journal of
Sociology, 13 (1).
38. Trigilia, C., 2001,. Social Capital and Local Development, European Journal of Social
Theory 4 (4) : 427- 442.
39. Zhang, L. (2005). The Value Premium. The Journal of Finance, 60 (1), 67-103. Retrieved
from http://www.jstor.org/stable/3694834
40. Tsai, W. And Ghoshal, S., 1998,. Social Capital and Value Creation: The Role of Intrafirm
Networks, Academy Management Journal, Vol. 41, No 4, 464 – 476.
41. Yang S.U. and J. Grunig, 2005, Decomposing organisational reputation: The effects of
organisation–public relationship outcomes on cognitive representations of organisations and
evaluations of organisational performance. Journal of Communication Management, 9 (4):
305-325, DOI: 10.1108/13632540510621623
42. Gazzola, P., 2014,. Corporate Social Responsibility and Companies’ Reputation, Network
Intelligence Studies, Volume II, Issue 1 (3).
43. Xu, Yang, 2011,. Social Capital Diversity and Entrepreneurial Knowledge Structure Of
Innovation, USASBE, Proceedings-Page 0627.
44. Sri Hartono, 2012, ”Upaya Peningkatan Kinerja UKM melalui entrepreneur skill dan social
entrepreneurship”, EKOBIS, Vol 13, No.1, Januari.
45. Morales, M. F.X., and Fernández, M.T.M., 2010. Social Networks: Effects of Social Capital
on Firm Innovation, Journal of Small Business Management, 48 (2), pp. 258–279.
46. Fatoki, O.O., 2011. The Impact of Human, Social and Financial Capital on the Performance
of Small and Medium-Sized Enterprises (SMEs) in South Africa. Journals Social Science,
29 (3): 193 - 204.
47. Zohar, Danah & Marshall, Ian, 2004. Spiritual Capital, Berrett-Koehlar Publishing
48. Malloch, Theodore Roosevelt, 2003. Social, Human and Spiritual Capital in Economic
Development. Templeton Foundation, Working Group of the Spiritual Capital Project
Harvard University.
49. Zohar, Danah, 2010,. Exploring Spiritual Capital: An Interview with Danah Zohar,
Spirituality in Higher Education Newsletter, Volume 5, Issue 5.
50. Basir Yusuf, Muhammad, 2011. Effects of Spiritual Capital On Muslim Economy: The Case
of Malaysia, Research on Humanities and Social Sciences, www.iiste.org ISSN 2224-
5766(Paper) ISSN 2225-0484 (Online) Vol.1, No.2.
51. Marques, Joan. (2005). Spirituality in the Workplace: Developing an Integral Model and a
Comprehensive Definition. Journal of American Academy of Business, Cambridge.. 7. 81 -
91.

12
52. Bhargava,M. Dubelaar,C and S.Ramaswari., 1994,.”Reconciling Diverse Measures of
performance: A Conseptual Framework Test of Methodology”. Journal of Business
Research. Vol 31: pp. 235-246
53. Beal, R.M., 2000, Competing Effectively: Environmental Scanning, Competitive Strategy
and Organizational Performance in Small Manufacturing Firms, Journal of Small Business
Management , Vol. 38 (1), pp. 27-47.

13

Anda mungkin juga menyukai