Anda di halaman 1dari 10

ANALISIS TINDAK TUTUR ILOKUSI PADA CERPEN

“ILONA” KARYA LEILA S. CHUDORI

Agustina Pringganti, Program Studi Inggris, 1106063111

Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia

2013

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan 3 jenis tindak tutur dan tindak tutur
ilokusi berdasarkan klasifikasi Searle. Searle mengklasifikasi tindak tutur ilokusi menjadi
lima jenis tuturan yaitu, representatif, direktif, komisif, ekspresif and deklarasi. Penelitian ini
menggunakan metode deskriptif kualitatif. Data penelitian ini berupa tuturan pada cerpen
‘Ilona’ karya Leila S. Chudori. Teori yang digunakan adalah teori tindak tutur ilokusi oleh
Searle. Meskipun begitu dalam pendahuluan dijelaskan pula mengenai tindak tutur menurut
Austin sebagai pengantar memahami tindak tutur ilokusi dan jenis tuturannya. Dalam
analisisnya penulis menemukan 24 tuturan yang merupakan tindak tutur ilokusi. Dengan
rincian ; 7 tuturan representatif, 3 tuturan direktif, 3 tuturan komisif, 6 tuturan ekspresif, dan
5 tuturan deklarasi. Tuturan Ona terdapat dalam setiap jenis tuturan tindak tutur ilokusi.
Kecenderungannya menggunakan tindak tutur ilokusi dalam komunikasi verbal nya
memperjelas karakteristik Ona yang terdapat pada narasi cerpen bahwa ia gadis yang peka,
cerdas, kritis dan independen. Hal ini membuat penulis beranggapan bahwa tindak tutur
seseorang merefleksikan karakteristiknya.
ANALYSIS OF ILLOCUTIONARY ACT ON A SHORT STORY TITLED
‘ILONA’ BY LEILA S. CHUDORI

Abstract

The purpose of this conducted research is to find out the distinction of 3 types of speech acts
and illocutionary acts based on Searle’s classification. Searle classifies illocutionary act
become five types of speech which are representative, directive, commisive, expresive, and
declaration. This research applied a descriptive qualitative research. The data of the research
are in the form of speech on the short story title ‘Ilona’ written by Leila S. Chudori. Theory
which is applied is the theory of illocutionary act by Searle. Nevertheless, in the introduction,
it is explained as well about speech acts theory by Austin as the introduction to understand
illocutionary act and the types of its speech. In the analysis, the writer finds out 24 speech
constituting illocutionary act. With details ; 7 representatives, 3 directives, 3 commisives, 6
expressives and 5 declarations. Ona’s speech is discovered in every types of illocutionary act.
Her tendency using illocutionary act in verbal communication clarifies Ona’s characteristic
which is mentioned along the naration that she is sensitive, smart, critical, and independent.
It makes the writer considers that someone’ speech acts reflect his/her characteristics.
Keywords : speech acts, the theory of illocutionary act, short story titled Ilona
1. Pendahuluan
Bahasa merupakan suatu sarana dimana menurut teori Searle (1969). Klasifikasi
antraindividu dapat saling mengerti dan lima tuturan tersebut adalah representatif,
menangkap informasi. Bahasa direktif, komisif, ekspresif, dan deklarasi.
mempertemukan pemikiran tiap subjek Tuturan tokoh pada cerpen akan dianalisis
individu untuk disampaikan kepada dan dikategorisasikan ke dalam klasifikasi
individu lain sehingga suatu komunikasi tersebut dan melihat kecenderungan
tercipta dan terjalin. Untuk dapat saling tuturan mana yang cenderung lebih sering
berkomunikasi sudah barang tentu bahwa digunakan.
antara penutur dan mitra tutur memiliki
kesamaaan pemahamaan akan bahasa Untuk menganalisis isu di atas akan
tertentu. Orang Inggris tidak akan dibahas terlebih dahulu teori John L.
memahami apa yang orang Indonesia Austin mengenai tindak tutur atau speech
katakan dalam Bahasa Indonesia jika ia acts. Setelah kilasan pembahasan
tidak memiliki pengetahuan akan Bahasa mengenai teori Austin maka penelitian ini
Indonesia, begitupun sebaliknya. Sehingga akan masuk kepada teori Searle mengenai
komunikasi melalui bahasa hanya tindak tutur ilokusi serta pengertiannya.
mungkin terjadi ketika dua orang atau
lebih, penutur dan mitra tutur, yang saling
melakukan interaksi linguistik memiliki Teori Tindak Tutur. Dalam bukunya
pengetahuan atau pemahaman yang sama How to Do Things with Words, Austin
akan suatu bahasa tertentu yang digunakan memulainya dengan memberitahukan
dengan satu pokok tuturan, di dalam pembagian jelas antara ujaran performatif
waktu, tempat, dan situasi tertentu. dan konstantif. Menurutnya, suatu ujaran
merupakan konstantif apabila ujaran
Dalam berkomunikasi menggunakan
tersebut mendeskripsikan atau melaporkan
bahasa ada yang namanya tindak tutur.
keadaan yang sedemikian rupa sehingga
Tindak tutur merupakan tindakan yang
orang dapat mengatakan korespondensinya
dapat diwujudkan oleh seorang penutur.
dengan fakta apakh itu benar atau salah.
Dalam mengucapkan suatu kalimat,
Ujaran konstantif tidak dimaksudkan
seseorang tidak semata-mata mengatakan
untuk mencatat atau memberitahukan
sesuatu dengan pengucapan tuturan itu,
informasi tentang fakta. Sementara itu,
tetapi juga menindakkan sesuatu dalam
ujaran performatif dimana mengatakan
kalimat yang diucapkannya (Purwo,
kata-kata merupakan melakukan sebuah
1990:19). “When you say something you
tindakan. Ujaran performatif juga sama
are doing something : talking is an action
sekali bukan mendeskripsikan atau
on several levels (Johnstone, 2001 :
melaporkan apapun apakah itu benar atau
197).Tindak tutur terjadi dalam keseharian
salah. Jadi, sementara ujaran konstitutif
realitas manusia terutama dalam
mengenai benar atau salah, ujaran
komunikasi berbicara (verbal) dan ini
performatif mengenai tepat atau tidak
dapat terefleksikan melalui karya sastra
tepat, tulus atau tidak tulus, sahih atau
salah satunya cerita pendek atau cerpen.
tidak sahih. Austin lalu membagi tindakan
Dialog yang terjadi dalam sebuah cerpen
linguistik menjadi tiga ; tindak tutur
patut dianalisis sebagai sebuah kajian
lokusi, ilokusi dan perlokusi. Tindak
tindak tutur.
tutur lokusi adalah tindakan ketika
Penelitian ini bertujuan untuk seseorang mengatakan sesuatu. Ia
mengklasifikasi tuturan tokoh dalam menciptakan ujaran yang dimengerti.
cerpen Ilona karya Leila S. Chudori ke Tindak tutur ini dimaksudkan untuk
dalam lima jenis tindak tutur ilokusi mengucapkan atau menyampaikan makna
kata dalam kalimat sesuai dengan artinya peringatan mereka akan tetap bermain
dalam kamus atau kaidah sintaksisnya. bola, meskipun melanggar aturan; jika
Fokusnya adalah makna tuturan yang mereka mengabaikan aturan offside
diucapkan bukan fungsi dan maksud mereka secara teknis tidak lagi bermain
tuturan tersebut. Tindak tutur ilokusi bola, karena sepak bola tidak memiliki
adalah kinerja tindakan dalam mengatakan keberadaan yang terpisah dari aturan
sesuatu yang berlawanan dengan apa yang konstitutifnya.
dikatakannya. Ia memiliki gaya atau
kekuatan seperti nada bicara, sikap, motif Menurut pendapat Austin ilokusi adalah
dan tujuan. Tindak tutur ini mengandung tindak melakukan sesuatu. Ilokusi tak lagi
maksud dan fungsi atau daya tuturan. membahas mengenai makna suatu ujaran
Tindak tutur perlokusi adalah tapi mengacu pada fungsi dan maksud
mengatakan sesuatu yang menghasilkan untuk apa ujaran itu dilakukan. Tindak
efek penting atau logis pada perasaan ilokusi memiliki fungsi sebagai tindak
pikiran dan tindakan pendengarnya, tutur untuk menginformasukan sesuatu dan
penuturnya atau bahkan orang lain. Ia dipergunakan untuk melakukan sesuatu.
merupakan konsekuensi atau hasil yang
Perbedaan utama antara Austin dan Searle
berefek pada mitra tutur.
terletak pada penempatan kekuatan ilokusi
Menurut Malcolm dalam An Introduction atas sebuah ujaran. Austin cenderung
to Discourse Analysis, membedakan menekankan realisasi pada maksud
tindakan lokusi dan tindak ilokusi memang penutur atau pembicara, sementara Searle
tidak mudah. Dapat dikatakan bahwa menitiberatkan pada interpretasi audiens
dalam ujaran performatif yang eksplisit atau mitra tutur.
seperti, ‘saya peringatkan kamu ada
Searle membuktikan bahwa ada tiga cara
seekor banteng di ladang’, untuk mengerti
utama dimana tindak tutur dapat beragam:
makna dari tindakan lokusi berarti sudah
mengerti kekuatan ilokusi. 1. They can differ in the way in which
they fit words to the world—he
notes that some ‘illocutions have as
Tindak Tutur Ilokusi. Berbeda dengan part of their illocutionary point to
Austin yang membedakan ujaran antara get the words (or more strictly
lokusi dan ilokusi, Searle mengemukakan their propositional content) to
bahwa ia melihatnya sebagai kesatuan match the world, others to get the
yang terdiri dari dua peranan (tak world to match the words.
terpisahkan). Searle membedakan dua Assertions are in the former
jenis aturan utama yang mengatur category and requests in the
kesadaran linguistik dalam tindak tutur latter’.
ilokusi yaitu regulatif dan konstitutif. 2. Thet can differ in terms of the
Dalam Malcolm, An Introduction to psychological state they express—
Discourse Analysis, diberikan contoh apa here he uses ‘believe’, ‘want’, and
yang dimaksud dengan aturan regulatif. ‘intend’ as primitives, arguing that
Aturan regulatif adalah yang berhubungan stating or explaining involves
dengan kondisi suatu bentuk tingkah laku ‘believing that p’, promising
tertentu pada suatu peristiwa. Misalnya, involves ‘intending that p’ and
‘anak-anak dilarang bermain bola di atas ordering ‘wanting that p’.
rumput’; sebaliknya aturan konstitutif 3. They can differ in terms of point or
mendefinisikan tingkah laku itu sendiri— purpose—this is the most important
‘seorang pemain bola dinyatakan offside criterion of the three and
jika...’ Jika anak-anak mengabaikan corresponds to the essential
condition in his earlier analysis. direktif. Ia mengikat penuturnya untuk
(Malcolm, 1985: 24) melakukan apa yang ia sebutkan dalam
tuturannya. Tuturan bersumpah, berjanji,
Dengan menggunakan tiga dimensi di atas, mengancam, menyatakan kesanggupan,
Searle mengemukakan lima kelas tindak berkaul adalah tuturan yang termasuk
tutur ilokusi : representatif, direktif, dalam tuturan jenis ini. Selain itu, tindak
komisif, ekspresif dan deklarasi. tutur ini memberikan konsekuensi bagi
penurutnya untuk memenuhi apa yang
Tuturan representatif disebut juga tuturan telah ia sebutkan dalam tuturannya.
asertif. Tuturan ini mengikat penuturnya Sebagai contoh adalah kalimat “Saya akan
akan kebenaran yang dikatakannya. menikahimu setelah lulus kuliah.”
Tuturan yang termasuk representatif
adalah yang berisi informasi dan terdapat Tuturan ekspresif disebut juga tuturan
fakta yang dapat dibuktikan dari tuturan evaluatif. Tuturan ini dimaksudkan
tersebut. Tuturan menyatakan, menuntut, penuturnya untuk menyampaikan
mengakui, menunjukkan, melaporkan, evaluasinya tentang hal yang disebutkan
memberikan kesaksian, menyebutkan, dalam tuturannya. Tuturan ekspresif
berspekulasi adalah tuturan yang menuntut meliputi tuturan mengucapkan terima
kebenaran pada informasi yang kasih, mengeluh, mengucapkan selamat,
disampaikan. Tujuan atau poinnya adalah menyanjung, memuji, meyalahkan, dan
untuk mempercayakan penutur mengenai mengkritik. Tidak ada hubungan dinamis
sesuatu yang sedang terjadi. Contohnya, antar kata-kata dengan dunia dan tidak ada
“IPK ku semester ini naik”. Kalimat atau verba psikologis sederhana. Tujuan tindak
tuturan tersebut merupakan tindak tutur tutur ilokusi pada tuturan ini adalah untuk
representatif sebab menuntut adanya mengutarakan keadaan psikologis terlebih
kebenaran atau fakta dalam tuturannya. pada ketulusan mengenai suatu keadaan
spesifiknya pada isi yang proporsional.
Tuturan direktif disebut juga tuturan “Terima kasih atas bantuannya”
impositif. Tujuannya adalah agar mitra (mengucapkan terima kasih), “saya sudah
tuturnya untuk melakukakan tindakan belajar tapi malah tidak jadi ujian”
sesuai apa yang penutur katakan/tuturkan. (mengeluh), “rambut barumu membuatmu
Yang termasuk ke dalam tuturan jenis ini terlihat lebih kurus” (menyanjung), adalah
antara lain tuturan meminta, mengajak, beberapa contoh tuturan ekspresif.
memaksa, menyarankan, mendesak,
menyuruh, menagih, memerintah, Tuturan deklarasi terdiri dari tindakan
mendesak, memohon, menantang, dimana tuturannya mengubah dunia atau
memberi aba-aba. Contohnya, “Lari di menciptakan hal (situasi, kondisi, status,
hitungan ke tiga!”. Kalimat tersebut keadaan dsb) yang baru. Tuturan ini
termasuk tuturan direktif sebab menuntut memuat banyak dari apa yang Austin telah
pendengar atau mitra tutur nya melakukan tinjau sebagai performatif. Tuturan
tindakan sesuai yang penutur tuturkan deklarasi ini secara khusus membutuhkan
dalam tuturannya. Adapun indikator dari sebuah lembaga ekstra linguistik yang
tuturan ini adalah adanya suatu tindakan menetapkan aturan untuk kegunaan
yang dilakukan oleh mitra tutur sesuai mereka seperti pengadilan, komite, gereja,
yang penutur sebutkan sebelumnya dalm undang-undang dsb. Yang termasuk ke
tuturannya. dalam jenis tuturan ini adalah tuturan
dengan maksud mengesankan,
Tuturan komisif merupakan tuturan yang memutuskan, membatalkan, melarang,
diambil secara utuh dari teori Austin. mengabulkan, mengizinkan,
Tuturan ini berkebalikan dengan tuturan menggolongkan, mengangkat,
mengampuni, memaafkan. Contoh tuturan  Representatif :
deklarasi misalnya, “aku maafkan semua
yang telah kamu perbuat padaku” 1. “Saya kira kita sudah sepakat
(memaafkan), “terdakwa X dinyatakan untuk memberikan ruang
bersalah” (memutuskan), “jangan pernah pribadi...,” Ona menggumam
datang lagi ke rumahku (melarang).
sembari menelungkup di atas kursi
panjang. Tuturan diucapkan oleh
Ona kepada Ibu dan Bapaknya.
2. Metode Penelitian Dinyatakan sebagai tuturan
representatif karena tuturannya
Penelitian ini menggunakan metode dapat bermakna spekulasi akan
deskriptif kualitatif dengan pendekatan pemberian ruang pribadi dan secara
pragmatik yang terkait dengan kategorisasi implisit menyatakan bahwa ia butuh
dan klasifikasi tindak tutur ilokusi menurut
ruang pribadi dan menginginkan
Searle pada dialog dalam cerpen berjudul
“Ilona” karya Leila S. Chudori. Data-data Bapak dan Ibunya memberikan Ona
yang ada dalam penelitian ini diperoleh ruang pribadi.
dari dialog cerpen Ilona dari buku 2. Sayang, dalam satu rumah, memang
kumpulan cerpen ‘Malam Terakhir’ karya ada sekat-sekat untuk ruang makan,
Leila S. Chudori. Data yang berupa tuturan ruang tidur yang pribadi, dan juga
para tokoh yakni Ilona, Bapak dan Ibu
ruang berkumpul di mana kamu
dianalisis, diseleksi kemudian
diklasifikasikan berdasarkan kategori dari harus menjadi bagian dari kesatuan
lima jenis tindak tutur ilokusi menurut dengan anggota keluargamu yang
Searle. lain,” ayahnya mencoba
menetralisir ketegangan ibu dan
anak. Tuturan ini diutarakan oleh
3. Hasil dan Pembahasan Bapak kepada Ona. Tuturan ini
representatif karena merupakan
Dari hasil pengamatan terhadap cerpen
suatu tuturan yang memaparkan
Ilona terdapat beberapa tuturan yang dapat
didefiniskan sebagai tindak tutur ilokusi. atau melaporkan suatu kebenaran
Tak semua tuturan pada dialog merupakan yang diyakini penutur dalam hal ini
tindak tutur ilokusi, ada juga tindak tutur Bapak.
lokusi yang maknanya hanya sebatas 3. Saya terpaksa memasuki ruang
makna kata sesuai kaidah sintaksis dalam tidur kalian,” gumamnya perlahan.
tuturan itu sendiri. Ditemukan pula tindak Tuturan ini dinyatakan representatif
tutur perlokusi yang berefek pada tindakan
karena hanya merupakan suatu
mitra tuturnya.
pemberitahuan bahwa ia (Ona)
Terdapat 24 tuturan dalam cerpen Ilona memasuki kamar kedua
yang digolongkan ke dalam tindak tutur orangtuanya.
ilokusi. Dengan rincian; 7 tuturan 4. “Perkawinan yang gagal tetap mati
representatif, 3 tuturan direktif, 3 tuturan di mata siapapun. Apalagi jika saya
komisif, 6 tuturan ekspresif, dan 5 tuturan telah melihat serangkaian
deklarasi.
kenyataan yang begitu verbal.” Ona
Berikut ini adalah pemetaannya : berbicara dengan nada dingin
sambil membalik-balik lembaran
novel itu. Tuturan ini adalah tuturan maksud agar mitra tutur melakukan
representatif karena merupakan tindakan sesuai apa yang penutur
sebuah pengakuan yang dikatakan katakan dalam tuturannya.
oleh Ona melihat rumah tangga 2. “Tidak apa, Bu. Saya mengerti
kedua orangtuanya. kecemasan orangtua. Sebaiknya
5. “Aku kira Bapak selalu jujur,”Ona Ibu menjalankan apa yang Ibu
mulai menuntut. Tuturan ini percaya....” Tuturan ini pun
digolongkan sebagai representatif diucapkan Ona kepada Ibunya.
karena bemakna spekulasi. Namun, Tuturan ini diklasifikasikan ke
tuturan ini bisa juga digolongkan dalam tuturan direktif karena
sebagai direktif karena ada makna tuturan Ona merupakan suatu saran
tersembunyi yang menuntut Bapak yang ia harap mitra tutur akan
untuk jujur. lakukan.
6. “Tapi, Pak..., dia memang cucumu. 3. “Saya kira, ini masih termasuk
Randi adalah anakku...” Tuturan ini lingkup ruang tidur saya..., kecuali,
disampaikan oleh Ona kepada ya, kecuali jika Ibu atau Bapak
Bapak sebagai pemberitahuan memutuskan untuk memasukinya.”
bahwa Randi adalah anaknya. Oleh Tuturan ini dikatakan oleh Ona
sebab itu, tuturan ini digolongkan kepada kedua orangtua.
representatif karena berisi fakta atau Digolongkan ke dalam tuturan
kebenaran yang dapat dibuktikan. direktif karena mempertimbangkan
7. Kalau mengikuti peraturan aspek makna implisit yang
masyarakat, Yanto itu pacarku. tercantum bahwa Ona tak ingin
Tapi...” Tuturan ini pun dinyatakan kedua orang tuanya memasuki
oleh Ona yang menanggapi ruang tidur (pribadi) nya. Hal ini
pertanyaan Bapak seputar Yanto. pun bisa diketahui bahwa tuturan
Tuturan ini digolongkan ini direktif karena narasi setelah
representatif karena juga berisi fakta tuturan ini, Bapak dan Ibunya
yang dapat dibuktikan. memutuskan untuk tidak memasuki
ruang pribadinya.
 Direktif
 Komisif
1. “Tapi barangkali Ibu benar. Aku
bisa saja menyalahgunakan 1. “Dan Bapak masih selalu jujur,
kepercayaan itu. Nih...,” Ona Sayang.” Tuturan Bapak kepada
menyodorkan kunci pintu itu, Ona ini digolongkan ke dalam
“supaya Ibu merasa aman.” tuturan komisif karena secara
Tuturan ini diucapkan Ona kepada implisit merajuk pada janji untuk
Ibunya dengan intensi agar Ibu nya terus selalu jujur. Bapak
mengambil kunci pintu yang menyatakan kesanggupan untuk
diberikan Ona. Oleh sebab itu, jujur yang berarti memberikan
tuturan ini digolongan ke dalam konsekuensi pada Bapak untuk
tuturan direktif karena penutur melakukan sesuai tuturannya.
mengucapkan sesuatu dengan
2. Bapak tak akan mungkin memiliki ditujukan kepada Ibu membalas
lebih daripada yang sudah perkataan Ibu (tuturan no. 1).
kumiliki.” Tuturan ini diucapkan Tuturan ini dinyatakan ekspreesif
Bapak kepada Ona. Tuturan ini karena merupakan suatu bentuk
menanggapi pertanyaan Ona tuturan yang mengkritik tuturan
tentang siapa kekasih Bapaknya sebelumnya.
dan Bapak menyangkal dengan 3. “Ibu sangat manusiawi. Bapak
kalimat tersebut. Oleh sebab itu, ini yang cacat.” Tuturan ini
merupakan tuturan komisif karena digolongkan tuturan ekspresif
bermaksud menjanjikan Ona akan karena kata-kata Bapak kepada
kesetiaannya pada keluarga, Ona ini mengindikasikan dua hal
3. “...titik persoalannya adalah saya yaitu memuji Ibu (istrinya) dan
memilih untuk berjalan sendiri, menyalahkan dirinya sendiri.
tanpa kawan. Jadi, jika saya 4. “Kamu akan kesepian..” Tuturan
memilih rute yang berbeda dan Bapak kepada Ona ini menanggapi
tidak konvensional, saya akan keputusan Ona yang tak ingin
menanggungnya sendiri tanpa menikah dan hidup sendiri. Karena
membuat orang lain menderita. itu, tuturan ini diglolongkan tuturan
Saya juga tak akan memasuki komisif karena memiliki unsur
kamar orang lain, karena saya kritik dalam makna tuturannya.
telah memiliki kamar untuk saya 5. “Rasa repi itu selalu menyerang
sendiri...” Tuturan ini digolongkan setiap orang yang menikah maupun
ke dalam tuturan komisif karena yang tidak menikah. Barangkali
yang disampaikan Ona kepada rasa sepi akan terasa lebih perih
Bapaknya ini menyatakan bagi mereka yang mengalami
kesanggupannya untuk hidup kegagalan dalam perkawinan.
sendiri dan berjanji untuk tak Mereka terbiasa beragi, lalu
memasuki kamar (kehidupan) mereka terpaksa menjadi sendiri.”
orang lain. Tuturan ini diucapkan Ona
menanggapi perkataan Bapaknya
 Ekspresif (tuturan no. 4). Ona mengkritik
balik komentar atau tuturan
1. “Kamu terlalu memanjakannya.” Bapaknya maka itu kalimat ini juga
Tuturan Ibu kepada Bapak ini digolongkan tuturan komisif.
mengeluh dan menyatakan kritik 6. “Kebisuan Bapak sangat
terhadap sikapnya pada Ona. berbohong.”Tuturan ini memiliki
Tuturan ini dinyatakan tuturan maksud untuk membuat Bapaknya
ekspresif karena salah satu ciri berhenti diam dan membisu.
tuturan ekspresif adalah tuturan Tuturan ini bisa juga dianggap
yang mengeluh dan mengkritik. sebagai keluhan Ona sehingga
2. “Memberikan kepercayaan besar tuturan ini masuk golongan tuturan
pada dia, sesungguhnya sekaligus komisif.
memberi beban.” Tuturan berikut
diucapkan oleh Bapak dan  Deklarasi
dalam tuturan deklarasi karena Ona
1. “Gadis berusia 15 tahun belum memutuskan untuk mengembalikan
pantas kau beri kunci rumah,” kunci pintu dan membiarkan
demikian ibunya menegur Ibunya untuk membukakan pintu
ayahhnya ketika Ona pulang ke ketika ia pulang. Sehingga tuturan
rumah jam 6 pagi. Secara implisit ini menciptakan keadaan baru
dapat ditangkap makna pelarangan yakni Ona tak lagi memiliki kunci
dari kalimat Ibu kepada Bapak. Ibu pintu rumah untuk dapat pulang
melarang Bapak untuk memberikan jam berapapun ia mau. Namun,
kunci pintu pada Ona. Oleh sebab tuturan ini dapat juga digolongkan
itu tuturan ini diklasifikan ke dalam ke dalam tuturan komisif yang
tuturan deklarasi karena ‘melarang’ menuntut penuturnya melakukan
termasuk jenisnya. Namun, tuturan tindakan sesuai dengan tuturannya.
ini bisa juga digolongkan ke dalam Bahwa ia tak akan tersinggung
tuturan ekspresif yang menyatakan merupakan janji Ona kepada
keluhan dan kritik Ibu atas sikap Ibunya dan dirinya sendiri.
Bapak kepada Ona. 5. “....saya bahkan tak pasti ingin
2. “Jangan menghindar, menikah...”Tuturan Ona ini
Pak.”Kalimat ini dinyatakan oleh ditujukan kepada Bapaknya dan
Ona kepada Bapak ketika Bapak merupakan keputusannya sehingga
menjawab hanya Ona kekasihnya tuturan ini dapat digolongkan
sewaktu Ona menanyakan siapa sebagai tuturan deklarasi.
kekasih Bapak. Sangat jelas
penggunaan kata ‘jangan’ dalam 4. Simpulan
tuturan di atas bermakna
pelarangan yang masuk dalam jenis Dari hasil klasifikasi tindak tutur ilokusi
tuturan deklarasi. pada cerpen Ilona karya Leila S. Chudori,
3. “Ada orang yang dapat melihat ke lima jenis tuturan ada dalam cerpen
ketika mereka memejamkan mata, tersebut meskipun dengan kuantitas yang
dan ada yang sama sekali buta berbeda. Tuturan representatif adalah
meskipun ia sudah membelalak. tuturan yang paling banyak terdapat pada
Rupanya saya jenis orang yang cerpen Ilona dengan jumlah total 7 tuturan
terakhir...” Tuturan ini masuk dari keseluruhan tindak tutur ilokusi . Ini
dalam klasifikasi tuturan deklarasi berarti kecenderungan komunikasi lisan
karena Ona mencoba yang terjadi antartokoh lebih banyak
menggolongkan orang ke dalam melaporkan atau berspekulasi mengenai
dua jenis.menggolongkan suatu kejadian atau peristiwa berdasarkan
merupakan salah satu jenis tuturan fakta yang dapat dibuktikan.
deklarasi.
4. “Saya tak akan tersinggung jika Tuturan ini memperkuat karakteristik suatu
Ibu lebih suka membukakan pintu tokoh. Dalam setiap jenis tuturan selalu
jika saya datang tengah malam.” terdapat tuturan Ona. Hal ini
Tuturan ini dinyatakan oleh Ona mengindikasikan bahwa komunikasi
kepada Ibunya. Digolongkan ke
verbal Ona cenderung lebih mengacu pada http://jagadkawula.blogspot.com/2012/11/
tindak tutur ilokusi yang mengedepankan makalah-tindak-tutur.html diunduh pada
aspek fungsi, maksud dan daya tuturan. 01 Juni 2013
Dalam tuturannya Ona mempunyai
kekuatan atau gaya seperti nada bicara nya
yang dingin atau menggumam, motif
implisitnya untuk menyuruh kedua
orangtuanya melakukan tindakan seperti
yang ia harapkan sesuai tuturannya.

Kecenderungan Ona menggunakan tindak


tutur ilokusi dalam komunikasi verbalnya
memperkuat karakteristik yang terdapat
dalam narasi mengenai Ona sebagai gadis
yang peka, cerdas, kritis dan independen.
Hal ini berarti saling mempengaruhi
bahwa karakteristik seseorang dapat
terlihat atau terefleksi dari tindak tuturnya.

Daftar Acuan

Coulthard, Malcolm. 1985. An


Introduction to Discourse Analysis. New
York : Longman Inc.

Johnstone, Barbara. 2002. Discourse


Analysis. Oxford: Blackwell Publishers.

Rahayu, Siti Perdi. “Tindak Tutur Ilokusi


Dialog-Dialog dalam Buku Ajar Campus
I.”http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/1
31873959/Tindak%20Tutur%20Ilokusi%2
0Dialog.pdf (02 Juni 2013)

Situs

http://citraindonesiaku.blogspot.com/2012/
04/tindak-tutur-menurut-austin-dan-
searle.html diunduh pada 01 Juni 2013

Anda mungkin juga menyukai