NAMA : ARNI
NIM : B00216023
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................ 1
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN ............................................................................................................. 3
1. 1 Latar Belakang .................................................................................................. 3
1. 2 Rumusan Masalah ............................................................................................ 4
1. 3 Tujuan Penulisan .............................................................................................. 4
1. 4 Manfaat Penulisan ............................................................................................ 4
BAB 2 .............................................................................................................................. 5
PEMBAHASAN ............................................................................................................... 5
2. 1 Masalah Penduduk ........................................................................................... 6
2.1.1 Besarnya jumlah penduduk Indonesia ........................................................... 6
2.1.3 Persebaran penduduk di Indonesia yang tidak merata ................................... 8
2.1.4 Rendahnya kualitas penduduk ....................................................................... 9
2.1.5 Pendidikan ................................................................................................... 11
2.1.6 Kesehatan .................................................................................................... 13
2.1.7 Ekonomi ....................................................................................................... 16
2. 2 Masalah Lingkungan Hidup ............................................................................. 18
2.2.1 Lahan Kritis .................................................................................................. 18
2.2.2 Kerusakan hutan .......................................................................................... 22
2.2.3 Pencemaran air ............................................................................................ 25
2.2.4 Pencemaran udara ....................................................................................... 27
2.2.5 Efek Rumah Kaca ........................................................................................ 30
2.2.6 Gas CFC ...................................................................................................... 33
2.2.7 Kebisingan ................................................................................................... 34
BAB 3 ............................................................................................................................ 35
KESIMPULAN DAN SARAN.......................................................................................... 35
3.1 Kesimpulan ..................................................................................................... 35
3.2 Saran .............................................................................................................. 35
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 36
BAB 1
PENDAHULUAN
1. 1 Latar Belakang
Peradaban manusia telah sampai pada era modern yang memunculkan berbagai
efek-efek dari berbagai kegiatan yang dilakukan. Puncak perubahan secara signifikan
terjadi pada era millennium sekitar tahun 2000an atau abad 21. Saat itu teknologi sangat
cepat berubah dan menghasilkan terobosan untuk mengefisiensikan kerja dan
memudahkan kita dalam melakukan kegiatan sehari-hari.
Perubahan yang terjadi bukan hanya pada sisi manusia sebagai penguasa alam
dewasa ini. Perubahan juga terjadi pada alam dan lingkungan kita. Entah itu memang
karena ulah manusia atau alam berubah dengan sendirinya. Seperti yang sudah diketahui,
alam memang berubah dengan sendirinya dan alam dapat menghancurkan atau
memperbaiki dirinya sendiri.
Dua aspek perubahan yang terjadi di dunia ini telah memunculkan banyak efek-
efek dalam kehidupan kita. Entah itu positif atau negatif. Efek positif yang dapat terjadi
dari perubahan perabadan manusia melalui teknologinya adalah seperti efisiensi kerja,
penghematan dan pengefektifan kerja, informasi kian mudah didapat melalui dunia maya,
komunikasi lancar dan tanpa batas, transportasi makin cepat dengan banyak pilihan dari
mulai transportasi bawah tanah, darat, laut dan udara, ekspor impor semakin mudah
dengan adanya perdagangan bebas, kehidupan sosial makin maju dengan berbagai
pengaruh, pendidikan makin tinggi dan manusia makin pintar serta aspek-aspek lainnya.
Sementara efek negatif yang dapat ditimbulkan adalah masalah kesenjangan sosial,
kemiskinan dan kriminalitas, pergaulan bebas, pembangunan tidak merata,
penyalahgunaan fasilitas, pencemaran dari kegiatan industri, konsumtif dan hedonis, serta
hal-hal lainnya.
Sementara alam berubah dengan proses erosi dan denudasi. Pelapukan berbagai
jenis batuan di permukaan untuk menghasilkan tanah-tanah baru, sementara jaringan
tanah dan batuan lain terbentuk dari dalam untuk kemudian menggantikan yang lama.
Siklus hidrologi yang secara teratur terjadi setiap hari, serta siklus-siklus alam lain yang
terjadi secara alami.
1. 2 Rumusan Masalah
Berikut ini beberapa rumusan masalah dalam mengkaji makalah ini :
1.2.1 apa saja masalah yang terjadi dalam kependudukan..?
1.2.2 apa saja masalah yang terjadi dalam lingkungan hidup..?
1. 3 Tujuan Penulisan
Tujuan yang kami ingin capai dalam penulisan ini adalah :
1.3.1 kita dapat mengetahui masalah yang terjadi dalam kependudukan
1.3.2 kita dapat mengetahui masalah yang terjadi dalam lingkungan hidup
1. 4 Manfaat Penulisan
Dengan penulisan makalah ini diharapkan wacana tentang masalah kependudukan
dan lingkungan hidup dapat kembali menjadi isu publik dan dicari pemecahannya. Bukan
hanya sekedar menggema dalam berbagai berita, namun kita harus dapat mencari solusi.
Manfaat penulisan makalah ini bagi penyusun adalah, masalah ini dapat menjadi
perhatian dan kajian secara geografi utnuk dicari pemecahannya. Kemudian bagi
masyarakat, penulisan makalah ini dapat memberikan pengetahuan yang jelas mengenai
masalah apa saja yang terjadi dalam masyarakat dan dapat turut serta ikut menjaga
masyarakat agar tidak berubah kearah negatif.
BAB II
PEMBAHASAN
Ada dua sumber masalah kehidupan yang menonjol sejak akhir abad kedua puluh
yaitu masalah kependudukan dan lingkungan hidup. Kedua masalah tersebut dapat
dibedakan, tetapi tidak dapat dipisahkan. Hal ini disebabkan karena keduanya
mempunyai keterkaitan yang erat. Aspek kependudukan berpengaruh terhadap kualitas
lingkungan hidup, dan sebaliknya kualitas lingkungan hidup juga berpengaruh terhadap
kependudukan.
Sebagai calon guru yang kelak akan mendidik para anak didiknya tentulah sangat
perlu mempelajari dan memahami masalah kependudukan dan lingkungan hidup agar
dapat memberikan teladan dalam menyikapi masalah kependudukan dan lingkungan
hidup serta agar dapat mengajarkan dengan baik dan benar terhadap anak-anak didiknya.
Peran Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup bagi mahasiswa dan
terhadap pembangunan kependudukan dan lingkungan hidup adalah sebagai berikut :
a. Sebagai panduan dalam menjaga, memelihara dan melestarikan lingkungan.
Sehingga mampu meminimalisasi berbagai aktifitas yang dapat merusak
lingkungan dan berdampak pada manusia itu sendiri.
b. Agar dapat menghasilkan Output manusia-manusia yang memiliki moral, etika,
estetika dan sikap yang mampu dipertanggungjawabkan. Mengurangi
timbulnya mental individualisme yang berakibat pada kurangnya kepedulian
terhadap sesama manusia.
c. Agar dapat menghasilkan manusia-manusia yang mampu berfikir aktif,
produktif, dinamis dan tidak hanya menjadi manusia yang konsumtif saja.
d. Agar mahasiswa memiliki pengertian dan kesadaran mengenai faktor-faktor
penyebab perkembangan penduduk yang cepat serta interaksi yang erat antara
perkembangan penduduk dengan program pembangunan untuk menaikkan
taraf hidup rakyat.
e. Agar mahasiswa memiliki pengertian dan kesadaran akan sebab akibat dari
besar kecilnya keluarga terhadap situasi kehidupan dalam lingkungan keluarga
dan masyarakat.
f. Agar mahasiswa memiliki pengetahuan, sikap, dan perilaku yang rasional dan
bertanggung jawab dalam menghadapi masalah kependudukan dan lingkungan,
baik dalam lingkup keluarga, masyarakat, kawasan lokal, nasional maupun
global.
g. Sebagai salah satu bahan pertimbangan untuk membuat arah kebijakan dalam
mengelola masalah kependudukan dan lingkungan hidup dengan
memperhatikan prinsip pembangunan berkelanjutan yang berwawasan
lingkungan.
2. 1 Masalah Penduduk
Gambar 2.3 masyarakat menggunakan air yang tercemar untuk kebutuhan sehari-hari
Sumber koran.republika.co.id
2.1.6 Kesehatan
Sebagai Negara berkembang, Indonesia masih tergolong Negara yang kurang
peduli dengan kualitas mutu kesehatan di tengah masyarakat. Salah satu bukti nyatanya
adalah dengan kurangnya tenaga medis baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya. Di
tengah-tengah banyaknya isu yang menerpa negeri ini, nampaknya isu kesehatan masih
tergolong dalam kebijakan yang stagnan dan belum terkoordinir. Sebut saja masalah
penyakit musiman seperti demam berdarah, malaria dan sebagainya, di mana dalam
penanganannya masih terkesan instan. Dimana belum terlihat upaya dan kebijakan
pemerintah yang bersifat investasi agar wabah tersebut tidak terulang lagi. Indonesia
telah mencapai banyak kemajuan dalam memperbaiki sistem kesehatan dan tingkat
kesehatan rakyatnya. Di tahun 2007, harapan hidup orang Indonesia saat lahir mencapai
usia 71 tahun, ini merupakan peningkatan yang signifikan dari data pada tahun 1990.
Namun negara ini masih menghadapi banyak tantangan di sektor kesehatan, termasuk
kurangnya jumlah petugas kesehatan. Pada tahun 2006, diperkirakan hanya ada 20 dokter
umum untuk setiap 100.000 penduduk dan rasio bidan hanya 35 untuk setiap 100.000
penduduk. Di daerah terpencil, jumlah petugas kesehatan tersebut lebih sedikit lagi. Di
Indonesia, Ibu-ibu dan anak-anak menghadapi situasi kesehatan yang menyedihkan.
Angka Kematian Ibu di Indonesia merupakan salah satu yang tertinggi di Asia Tenggara.
Untuk setiap 100.000 kelahiran hidup, diperkirakan 228 ibu meninggal. Selama hidupnya
satu orang dari 65 Ibu di Indonesia memiliki risiko meninggal karena sebab-sebab yang
berhubungan dengan kelahiran. Kebanyakan dari kematian ini dapat dicegah dengan
mendapatkan pelayanan pemeriksaan kesehatan di awal kehamilan, melakukan
pengecekan rutin selama kehamilan, memperoleh bantuan dari tenaga kesehatan terlatih
dalam proses kelahiran, dan dapat menjangkau pelayanan kebidanan gawat-darurat jika
diperlukan.
Indonesia telah berhasil mengurangi rata-rata angka kematian anak-anak di bawah
usia lima tahun sampai dua pertiganya dibandingkan dari tahun 1990. Tapi masih banyak
anak-anak Indonesia yang meninggal di tahun pertama kehidupan mereka. Hal ini sering
disebabkan oleh perawatan yang buruk pada masa kehamilan, persalinan dan setelah
kelahiran. Yang mengenaskan, penyebab utama kematian di kalangan anak-anak balita
ini, yaitu pneumonia, diare dan gizi buruk, sebenarnya dapat dicegah dan diobati.
Penyakit menular dan penyakit dengan potensi epidemic juga merupakan masalah.
Indonesia merupakan Negara yang memiliki tingkat pertumbuhan tertinggi untuk
epidemic HIV/AIDS di Asia Tenggara dengan lebih dari 200,000 orang terinfeksi HIV.
Di wilayah Papua dan Papua Barat, penularan HIV meningkat dan sudah tersebar keluar
dari kelompok pekerja sex komersial dan pengguna napza ke komunitas umum. Di
Papua, jumlah kasus AIDS diantara 100,000 orang sekitar 18 kali dari rata-rata jumlah
nasional. Indonesia juga merupakan Negara yang mempunyai tingkat kasus Flu Burung
pada manusia yang tertinggi di dunia.
Ditinjau dari segi tenaga medis lagi, kebijakan pemerintah masih belum tepat
sasaran. Salah satu indekasi tersebut terlihat dari tingkat kebijakan pemerintah yang
menggunakan subsidi atau beasiswa di perguruan tinggi. Jika kita masuk atau melakukan
survei ke perguruan tinggi untuk fakultas kedokteran, maka jagan kaget jika kita akan
banyak menjumpai mahasiswa asing yang menimba ilmu dengan biaya subsidi yang
dikeluarkan pemerintah. Adapun faktor yang sangat mendorong terjadinya hal ini adalah
perlombaan dari perguruan tinggi (terutama PTN) dalam membentuk image brand di
masyarakat. Adanya isu yang mengatakan bahwa semakin banyak mahasiswa asing yang
ada di suatu perguruan tinggi, maka dapat diasumsikan oleh masyarakat bahwa perguruan
tinggi tersebut memilki mutu yang baik.
Sudah menjadi rahasia umum bahwa system pemerintahan yang sekarang berjalan
(di era reformasi) adalah menggunakan system otonomi daerah. Peranan perubahan
sistempemerintahan ini memiliki dampak positif dan negatif dalam peningkatan mutu
kesehatan di Indonesia. Faktor positifnya adalah daerah akan lebih dapat memiliki
peranan dalam megatur kebijakan pemerintahan daerahnya (termasuk kebijakan dalam
bidang kesehatan didaerahnya). Hal ini tentunya akan membuka lebar-lebar pintu bagi
generasi muda didaerah tersebut agar dapat mendapatkan dan membuaka lowongan kerja
baru (terutama dalam kesehatan). Otonomi daerah dikatakan bagaus disini karena
pemerintahan daerah itu sendiri telah paham betul tentang seluk beluk permasalahan di
daerahnya jika dibandingkan dengan pemerintahan pusat. Kemudian faktor negatifnya
adalah kekurangan dana (uang/modal) yang di alami daerah tertentu yang mana belum
siap menerima atau menjalankan otonomi daerah sehingga masih perlu dukungan dan
dorongan dari pemerintah pusat (terutama permasalahan anggaran). Selain pengaruh dari
perubahan system permerintahan di atas, peningkatan mutu kesehatan masih banyak
permaslahan yang harus segera di selesaikan.
Diantaranya adalah (1). Jenis penyakit atau plonya yang semakin berkembang
(semakin kompleks. Perkembangan dunia medis sangatlah pesat dalam beberpa tahun
terakhir, namun sayangnya hal itu juga diikuti oleh perkembangan jenis penyakit yang
terjadi di masyarakat. Salah satu yang harus diperhatikan oleh pemerintah adalah jenis
penyakit yang bias menular (baik yang mudah maupun susah). (2). Tingginya
kesenjangan social di masyarakat. Jelas hal ini menjadi masalah besar, karena rendahnya
tingkat penghasilan dan pendapatan individu akan sangat mempengaruhi tunjangannya
dalam kesehatan.Apalagi sampai saat ini pemerintah belum bias mensubsidi 100%
tunjangan kesehatan masyarakat (terutama masyarakat menengah ke bawah). (3).
Menurunnya tingkat fasilitas public atau yang sangat dikuatirkan adalah makin
banyaknya fasilitas kesehatan public beralih ke pihak swasta sehingga akan mengarahkan
ke tujuan kemersialisasi kesehatan. Dan masih banyak tantangan lainnya yang harus
dihadapi oleh dunia medis di tanah air.
2.1.7 Ekonomi
Perekonomian Indonesia sejak mengalami krisis ekonomi pada tahun 1997 – 1998
terus mengalami pemulihan. Indikator makro menunjukkan sinyal positif terhadap
kontribusi keberlangsungan ekonomi ke depan. Pertumbuhan ekonomi ketika krisis
sempat mencapai angka terendah (-13,1%) namun sejak tahun 2000 mampu mencapai
angka pertumbuhan ekonomi 4,9% sedangkan pada tahun 2005 dan 2006 mencapai angka
masing – masing 5,6% dan 5,9%. Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS berangsur stabil
serta menguat dari kisaran angka di atas Rp. 10.000,- per dolar AS menjadi kisaran
sedikit di atas Rp. 9.000,- per dolar AS.
Tingkat suku bunga (Sertifikat Bank Indonesia/SBI) juga mengalami penurunan
dari kisaran 68 persen ketika krisis ekonomi, tetapi sejak tahun 2002 SBI berkisar 15
persen bahkan tahun 2007 mencapai dibawah kisaran 10 persen. Kondisi ini membuka
peluang bagi sektor industri melakukan ekspansi usaha di berbagai sektor. Tingkat inflasi
barang dan jasa mulai terkendali yakni dari sekitar 15 persen dalam periode krisis,
beberapa tahun belakang ini sudah turun di bawah 10% (kecuali tahun 2005) terjadi
peningkatan angka inflasi mendekati angka psikologis 10 persen. Transaksi berjalan
dalam 3 tahun terakhir mengalami surplus sebesar 3.108 juta US $ tahun 2004 dan
sebesar 1.500 juta US $ (angka sementara ) pada tahun 2006. Demikian pula neraca
perdagangan surplus dalam periode 2004 – 2006 menunjukkan angka sekisar 20 milyar
US $.
Dalam kurun waktu terjadinya krisis yang melanda perekonomian Indonesia, yang
berdampak luas pada berbagai sektor yang meliputi politik, sosial, budaya, pertahanan,
dan keamanan. Dalam hal ini sosial ekonomi, permasalahan meliputi rendahnya kualitas
sistem pendidikan dengan peringkat 12 dari 12 negara ASIA (PERC,2001); Kualitas
SDM rendah dengan peringkat 109 dari 174 negara (UNDP, 2000); kemiskinan
berjumlah 39,05 juta (17.75%) dengan standart kemiskinan Rp.152.847/kapita/bulan
(BPS,2006); 27,3% (4,9 juta) balita di Indonesia kekurangan gizi (Susenas,2003);
kenaikan BBM hingga 95% menambah jumlah orang miskin sebanyak 40% (INDEF,
2005) kenaikan 35% akan menambah jumlah orang miskin sebanyak 20% (BPS,2005).
Sebab rendahnya kualitas hidup penduduk Indonesia :
a. Kondisi alam di Indonesia yang kaya akan sumber daya alam menjadikan
penduduknya malas.
b. Tingginya angka kelahiran yang tidak diimbangi angka kematian yang sama,
sehingga dari waktu ke waktu jumlah penduduk terus bertambah sedangkan
alat pemenuh kebutuhan sangat terbatas.
c. Terjadinya krisis moneter pada tahun 1997.
d. Mahalnya biaya pendidikan dan kesehatan di Indonesia.
2. 2 Masalah Lingkungan Hidup
2.2.6 Kebisingan
Pencemaran bising atau kebisingan adalah pencemaran oleh suara karena masuknya
suara yang tidak diinginkan ke dalam lingkungan yang menyebabkan kualitas lingkungan
menurun, dan mengganggu peruntukkannya.
Tingkat suara yang menyebabkan ketulian setelah beberapa bulan atau tahun adalah
90 Db (desibel) dan apabila intensitas suara sudah mencapai 120 Db, biasanya dalam
waktu yang singkat akan menyebabkan ketulian.
Kebisingan mengganggu kehidupan manusia, sehingga perlu diupayakan
pencegahan terhadap kebisingan. Pemilihan mesin-mesin baru untuk pabrik perlu
diperhatikan apakah mesin tersebut menyebabkan kebisingan atau tidak. Kebisingan di
jalan raya dapat dikurangi dengan membuat jalur hijau, pepohonan selebar 35 m dapat
mengurangi kebisingan sebesar 5 Db, pembuatan tanggul tanah atau semen dengan
ketinggian 2,5 m – 3 m dapat mengurangi kebisingan hingga 10 Db.
Kebisingan yang terus menerus akan memberikan dampak negatif bagi manusia
antara lain berupa kerusakan pendengaran, pemarah, emosi, gagap, kelelahan, denyut
jantung bertambah cepat, bertambahnya akumulasi lemak pada pembuluh darah, serta
gangguan melahirkan bagi ibu hamil.
BAB 3
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan
Demikian telah diuraikan beberapa permasalahan yang ada seputar kependudukan
dan lingkungan hidup dalam konteks ekologi dan lingkungan. Dalam setiap aksi, selalu
ada reaksi, demikian pula dengan aksi yang dilakukan manusia maupun alam, selalu ada
reaksi yang mengiringinya.
Dalam hal kependudukan, Indonesia sudah bukan tandingan, penduduk terbesar ke
4 dunia dengan Negara kepulauan yang luas, besar dan kaya untuk membekali
penduduknya yang sangat banyak. Namun kenyataan itu tidak serta merta mengiringi
masyarakat Indonesia kearah kemakmuran. Justru kenyataan yang kita temui di lapangan
malah keadaan masyarakat Indonesia tidak seharusnya demikian.
Banyak kesenjangan yang terjadi, banyak ketidakmerataan dan anomali-anomali
yang menjadi ironi bagi bangsa kita. Banyak terjadi masalah. Faktornya mulai dari
pendidikan yang rendah, moral yang makin pudar dan banyaknya pengaruh dari luar
sehingga mengikis dengan cepat kepribadian bangsa kita menjadi kian luntur.
Dari hal itulah kemudian terjadi permasalahan dalam kependudukan. Selain itu,
msayarakat hidup dalam lingkungan yang beragam yang selalu saling membutuhkan dan
berinteraksi. Walaupun alam dapat berubah dengan sendirinya, namun campur tangan
manusia merupakan bentuk atau faktor lain yang dapat mempengaruhi percepatan
perubahan dalam alam.
Dengan demikian manusia dengan alam perlu saling memperlakukan masing-
masingnya dengan sebaik-baiknya. Tidak semena-mena dan terus dijaga dan dipelihara
untuk kelangsungan hidup kita di masa depan.
3.2 Saran
3.2.1 manusia harus menjaga alam agar tetap lestari
3.2.2 manusia harus mengurangi jumlah penduduk agar tidak terjadi masalah
3.2.3 manusia harus melakukan recovery alam
DAFTAR PUSTAKA
http://kimilonely.blogspot.com/2011/04/sejenak-tenggelam-dalam-masalah.html
akses 15 september 2011 12.22
library.unnes.ac.id akses 27 september 2011 18.00