BANDUNG
Agustus 2019
BAB I
A. Latar belakang
Eksibisi merupakan suatu acara yang dirancang untuk mempertemukan pemasok produk,
peralatan industri dan jasa di suatu tempat, dimana para peserta dapat mendemonstrasikan
dan mempromosikan produk dan jasa yang mereka tawarkan (Montgomery, 1995, hal 35).
Sedangkan konvensi merupakan kegiatan pertemuan yang dihadiri oleh suatu kelompok
dengan tujuan untuk bertukar pikiran, pandangan, mendapat informasi terbaru, dan
membahas rencana serta fakta untuk kepentingan bersama (Lawson, 1981, hal 2).
Sebagai wadah yang menawarkan area yang cukup luas untuk mengakomodasi pengunjung
yang besar untuk kegiatan MICE (Meetings, Incentives, Conference, and Exhibition), dalam
merancangnya dibutuhkan ketelitian terhadap pemenuhan fungsi dan kebutuhannya.
Maka dari itu, setelah melakukan studi literatur terhadap bangunan yang memiliki fungsi
sama, kali ini diperlukan studi bangunan preseden dengan mengalami dan menganalisa
langsung bangunan yang dijadikan preseden.
1
BAB II
Arsitek : -
Tahun : 1995
Graha Manggala Siliwangi merupakan salah satu dari beberapa Exhibition and
Convention Centre di Bandung. Total luas bangunan ini yaitu 2.750 m2 , dimana 1.800
m2 merupakan convention hall gedung ini. Fungsi utama Graha Manggala Siliwangi ini
adalah untuk Convention and Exhibition Centre dan dari segi penggunaan nyatanya,
bangunan ini sering dipakai untuk pameran, konvensi, hingga perkawinan.
2
Konsep Graha Manggala Siliwangi ini yaitu gaya arsitektur klasik, dimana bertujuan
untuk memberikan kesan anggun dan mewah pada ruangan. Selain itu bangunan ini
juga mengangkat cerita Prabu siliwangi yang ditunjukan dari lukisan yang berada di
lobby bangunan. Namun kedua konsep ini tidak terlalu tergambarkan dari bentuk dan
fasad bangunan, juga bentuk dan fasad bangunan terbilang tidak terlalu menarik bagi
pengunjung.
3
1.3 Program ruang dan kegiatan
Bangunan ini memiliki fungsi utama sebagai convention centre, yang dapat digunakan
juga untuk eksibisi (pameran) yang memiliki dimensi 60m x 30m (total ketiga
manggala). Kegiatan yang terjadi di dalam aula seharusnya memuat ±1000 orang, yang
apabila dibutuhkan panggung pada hall biasanya diletakkan di tengah manggala II
(menghadap ke selatan). Untuk mendukung fungsi utama bangunan, terdapat fungsi
penunjang seperti lobby, tempat parkir, toilet, mushola, gudang dan loading dock.
Untuk menuju ke kegiatan utama, bangunan ini dimulai dari drop off untuk
keseluruhan bangunan, kemudian masuk ke lobby yang menghubungkan ke Manggala
I-III. Selain itu untuk memenuhi kebutuhan penunjang kegiatan utama, di kiri dan
kanan bangunan terdapat toilet untuk pengunjung, lalu fasilitas parking area terdapat di
sekitar bangunan, berkapasitas 100 unit mobil/motor (seharusnya 258 unit
mobil/motor). Untuk menuju ke area servis pada bangunan ini dapat melalui selasar di
belakang manggala.
4
1.4 Konsep dan Penerapan Sistem
Ruang yang memiliki fungsi utama yaitu Manggala I-III diletakan di tengah
menjorok ke belakang bangunan, sehingga akses masuk ke manggala
dimaksimalkan di depan (lobby) bangunan, sedangkan di samping kanan dan kiri
hanya sebagai akses alternatif. Penataan tersebut diikuti oleh penempatan parking
area yang ada di kanan, kiri dan depan bangunan pula.
Bila dilihat pada gambar skema denah diatas, terdapat 2 ruko yang berada di dalam
bangunan. Keberadaan ruko ini cukup janggal karena ruko ini juga tidak dapat
diakses dari dalam bangunan, hanya dari luar saja. Hal ini menyebabkan
berkurangnya luasan bangunan yang seharusnya.
Penataan dalam bangunan yang telah dijelaskan di atas memiliki hubungan pula
terhadap keadaan sekitar bangunan. Di utara bangunan terdapat jalan utama yaitu
Jl. Aceh yang menjadi akses utama menuju bangunan, kemudian di kiri bangunan
terdapat Balinese Spa & Reflexology dan lapangan tenis, serta di kanan bangunan
terdapat Barcode Pool Tables dan Siliwangi Bowling Centre, yang dikelilingi oleh
tempat parkir mobil.
5
1.4.2 Sistem pencapaian dan sirkulasi
Sirkulasi ke bangunan:
Graha Manggala Siliwangi ini memiliki jarak 6.7 km dari gerbang tol Pasteur, 3.3
km dari Stasiun Kereta Api Bandung, dan 6.5 km dari Bandara Husein
Sastranegara. Dengan jarak-jarak tersebut, bangunan ini cukup sulit diakses,
terutama bila keadaan jalan-jalan utama sedang macet.
6
Sirkulasi luar dan dalam ruangan:
Untuk sirkulasi di dalam ruangan difokuskan di area depan dan samping kanan kiri
hall/aula, yang menyebabkan sedikit pintu masuk ke Manggala I, II, maupun III.
7
1.4.3 Struktur dan konstruksi
Material utama yang digunakan pada bangunan ini adalah baja dan beton bertulang.
Namun keberadaan baja pada bangunan ini tidak mudah ditemukan karena diberi
pelapis tambahan (bata/gypsum) untuk menutupinya. Hal tersebut dilakukan untuk
tetap mempertahankan konsep bangunan yang ada, namun tetap menggunakan
struktur yang kuat dan efektif bagi bangunan.
Selain itu terdapat struktur yang sekaligus sebagai estetika bangunan yaitu pada
bagian lobby bangunan, dimana lobby tersebut memiliki kanopi yang sangat
panjang sehingga perlu penopang tambahan.
8
1.4.4. Pengendalian Termal, Audial, dan Visual
Pada bangunan ini tidak ditemukan banyak bukaan sehingga sedikit cahaya
matahari masuk ke dalam. Untuk pemenuhan kebutuhan pencahayaan hanya
menggunakan penerangan buatan.
Pengendalian termal pada bangunan ini hanya berasal dari air conditioner yang
tersebar merata di seluruh ruangan.
9
1.4.5. Utilitas
Bangunan ini memiliki 150.000 watt (free 25.000 watt kelebihan) untuk memenuhi
kebutuhan listrik kegiatan pameran/eksibisi, konvensi, hingga acara pernikahan.
Selain itu disediakan juga genset apabila terjadi pemadaman lampu yang diletakkan
di ruang tersendiri (ruangan dilengkapi oleh exhaust agar udara segar tetap masuk
ke dalam ruang genset - kebutuhan mesin agar tetap bekerja).
Untuk kebutuhan HVAC, digunakan AC Sentral 140 PK + Standing & 7 PK 8 unit
untuk pengkondisian suhu di dalam ruangan, sedangkan untuk aliran udara dalam
ruangan menggunakan sistem ducting yang terlihat dengan adanya AHU dan pipa
ducting di area servis.
Sistem evakuasi kebakaran dalam bangunan ditunjukan melalui pintu exit yang
berada di samping kiri bangunan, sedangkan untuk alur masuk pemadam
kebakaran melalui hall loading dock. Untuk keberadaan assembly point tidak
ditemukan di area sekitar bangunan.
Sistem pembuangan air hujan dari bangunan dialirkan dari talang air atap ke
bawah, dimana pipa-pipa air terlihat di area servis bangunan. Untuk selokan
pembuangan air hujan (gutter) kurang dirawat, dimana ditemukan banyak sampah
yang menyumbat saluran pembuangan.
10
Untuk persediaan air bersih, bangunan ini memiliki reservoir bawah dan atas,
masing-masing 2 buah toren dengan volume 1650 L untuk reservoir atas, dan 2000
L untuk reservoir bawah. Selain itu disediakan water heater untuk memenuhi
kebutuhan yang membutuhkan air panas seperti mencuci alat masak.
11
ini, sehingga untuk penataan ruang terbuka hijau juga tidak ditemukan di area
graha manggala siliwangi ini.
12
1.5. Diagram Hubungan Ruang
13
1.6. Persyaratan Detail Ruang
14
suara di dalam hall
dapat terdengar dengan
baik oleh pengunjung
(Luasan yang lebar
menyebabkan gema
yang membuat suara
tidak jelas).
- Pencahayaan dibuat
merata (lampu dan
cahaya alami) agar
visual dalam ruang
nyaman bagi semua
pihak: pengaturan
penataan jarak lampu
di langit-langit
ruangan.
- Memenuhi
kenyamanan termal
bagi pengunjung (suhu
nyaman ruangan
20-25°C)
- Penghawaan baik
(suhu 20-25°C)
- Tidak boleh lembab,
bila tidak ada bukaan
maka dibutuhkan
exhaust).
- Pencahayaan baik
Memfasilitasi kebutuhan (tidak remang-remang)
Toilet
sanitasi pengunjung - Sesuai dengan
kapasitas yang
dibutuhkan (kapasitas
pengunjung (P)/40,
kebutuhan toilet
wanita: P/40x40%,
kebutuhan toilet pria:
P/40x60%)
- Terletak di daerah
Area untuk menempatkan
yang tidak terlihat oleh
Service Area ruang utilitas, gudang, dan
pengunjung.
ruang-ruang servis lainnya
- Luasan sesuai dengan
15
kebutuhan ruang
utilitas (untuk
penempatan reservoir,
gardu, gudang, dll)
16
Memiliki lukisan besar
yang menceritakan prabu
siliwangi, yang
menciptakan kesan megah
Lobby (Entrance hall) pada lobby. Luas 162 m2
dengan tinggi langit-langit
4 m.
17
Ruang penempatan
reservoir, gardu, dan
penempatan utilitas
lainnya. Terdapat area
Service Area
parkir untuk mobil pick
up.
18
Berada di samping untuk
memudahkan keluar
masuknya barang-barang
untuk pameran,
pertemuan, maupun
Loading dock (Hall pernikahan. Memakai
samping) pintu geser agar
memaksimalkan bukaan
pada hall samping. Luasan
216 m2
https://asperapijabar.wordpress.com/graha-manggala-siliwangi/
https://www.google.com/maps/place/Graha+Manggala+Siliwangi/@-6.9093555,107.61
77103,17z/data=!3m1!4b1!4m5!3m4!1s0x2e68e635198a77db:0xb27f49dd5927f715!8
m2!3d-6.9093555!4d107.6198936
19
http://e-journal.uajy.ac.id/13557/3/TA148042.pdf
http://perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127002-[_Konten_]-Konten%
20C8751a.pdf
Lawson, Fred. 2000. Congress, Convention and Exhibition Facilities: Planning, Design,
and Management, Oxford: Architectural Press, hlm. 2
20