Anda di halaman 1dari 16

STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 5

SEMESTER GANJIL 2019-2020

OBSERVASI DAN ANALISA TAPAK


OBJEK STUDI:
KAWASAN TEKNOPOLIS GEDEBAGE, BANDUNG
CISARANTEN KIDUL, GEDEBAGE, BANDUNG

NAMA : ​Vivian Valerie Sanjoto


NPM :​ 2017420167
REGU :​ D2
PEMBIMBING : ​Ir. Andi Kumala Sakti, MT. (IAI)

UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN


FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
(Akreditasi Berdasarkan Keputusan Mendikbud No.78/D/O/1997 dan BAN Perguruan Tinggi
No : 015/BAN-PT/Ak-XII/S1/VI/2009)

BANDUNG
Agustus 2019
A. Deskripsi Hasil Observasi

1. Data Umum

Lokasi : Cisaranten Kidul, Gedebage, Bandung


Luas Kawasan : ± 32.870 m​2
Luas Tapak : ± 27.921 m​2
KDB : 30% = 8.376 m​2
KLB : 0,9 = 25.129 m​2
RTH : 30% = min. 8.376 m​2
KDH : 20% = min. 5.584 m​2

2. Kondisi Eksisting Tapak


Batasan Lahan​:
Batasan lahan diobservasi untuk melihat batasan-batasan secara fungsional dan
administrasi pada kawasan perancangan, batasan kawasan ini dilihat dari hasil
pengamatan di luar tapak, yang dapat di deskripsikan sebagai berikut:

Utara : Tanah
Selatan: Tanah
Timur : Tanah
Barat : Tanah

Sedangkan perlu diperhatikan pada perancangan master plan summarecon bandung,


terdapat:
Utara : Jalan raya dan bangunan tinggi
Selatan : Waterfront
Timur : Gelora Bandung Lautan Api, Masjid Al Jabbar
Barat : Waterfront dan jalan tol

1
Geografi:
Berada di area Gedebage, Bandung Timur, yang sering disebut bandung bawah
karena daerah ini memiliki suhu yang lebih panas dibanding daerah bandung lainnya,
juga menurut berita daerah ini sangatlah rawan banjir dan rawan kekeringan.

Secara sosial dan ekonomi, daerah Gedebage cenderung berada di tingkat menengah
kebawah. Hal ini di dukung dengan keputusan summarecon bandung, dimana memilih
kawasan ini diantara kawasan lainnya di bandung (yang dahulunya harga tanah masih
rendah, kemudian menjadi sangat tinggi dan menyebabkan perdebatan pro kontra
antara masyarakat dan pemerintahan).

Iklim pada tapak:


Suhu : rata-rata max. 32​°C​/ min. 18​°C
Arah, kecepatan angin : rata-rata dari timur (T), 11 km/jam
Curah hujan : tidak menentu (10-60%)
Kelembapan : lebih dari 50%

Topografi tapak:
Topografi merupakan bentuk permukaan bumi, yang bila dilihat pada tapak
permukaannya cenderung datar.

Tingkat Kebisingan:
Tingkat kebisingan cenderung berada di tingkat tinggi karena masih banyak bangunan
yang terjadi. Sedangkan apabila seluruh pembangunan telah terlaksanakan maka
tingkat kebisingan kemungkinan tetap tinggi dikarenakan bangunan berada di sebelah
jalan raya utama juga berada di dekat jalan tol (seberang waterfront).

View:
Untuk view yang ada di sekitar tapak belum dapat terlihat dengan baik karena
masterplan belum terbangun, namun bila dilihat dari masterplan, akan ada bangunan
tinggi di arah utara, timur, dan selatan bangunan, sedangkan bagian barat terdapat
waterfront dan jalan tol.

2
3. Peraturan Bangunan Kawasan

a. Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2010 tentang bangunan gedung

● Mengatur mengenai KDB, KLB, dan lain lain


● Pengklasifikasian fungsi bangunan dan kebutuhannya yang harus dipenuhi
(fasilitas, sarana dan prasarana, dan sistem utilitas)
● Aturan khusus apabila dibangun di daerah khusus (Pasal 17 no. 8 tentang
pembangunan diatas air)
● KSK PPK Gedebage
Pasal 62
(1) KSK PPK Gedebage sebagaimana dimaksud dalam Pasal 60 ayat (4) huruf
b, yaitu kawasan strategis yang ditetapkan berdasarkan sudut kepentingan
ekonomi.
(2) Batas-batas KSK PPK Gedebage terdiri atas:
a. sebelah Utara berbatasan dengan Jalan Soekarno-Hatta;
b. sebelah Selatan berbatasan dengan Jalan Tol PadaleunyiKawat Tegangan
Tinggi;
c. sebelah Timur berbatasan dengan Jalan Cimencrang;
d. sebelah Barat berbatasan dengan Jalan Gedebage.
(3) Pengembangan KSK PPK Gedebage sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
tercantum dalam Lampiran VI yang berupakan bagian tidak terpisahkan dari
Peraturan Daerah ini.
● Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan (KKOP) yang berlaku pada
kawasan Summarecon Bandung berada diluar radius KKOP dihitung dari garis
landasan yaiut 12,6 km, sehingga bangunan pada kawasan ini diperbolehkan
memiliki 7 lantai atau lebih atau berketinggian lebih dari 28,7 m.

3
b. Peraturan Walikota Bandung Nomor 1023 Tahun 2016 tentang Bangunan
Gedung Hijau

● Berdasarkan ketentuan Pasal 33 Peraturan Daerah Kota Bandung No. 05


Tahun 2010 tentang bangunan gedung, setiap bangunan gedung harus
mempertimbangkan keseimbangan, keserasian, dan keselarasan dengan
lingkungan bangunan baik dari segi sosial, budaya, maupun dari segi
ekosistem.
c. Perda Kota Bandung nomor 10 tahun 2015

● Danau buatan kawasan gedebage terdapat sempadan sekitas danau buatan


sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e seluas kurang lebih 2,56 hektar
dengan sebaran yaitu: a. Blok Cimencrang Kecamatan Gedebage; b. Blok
Cisaranten Kidul Kecamatan Gedebage; dan c. Blok Rancanumpang
Kecamatan Gedebage.

● Perumahan kepadatan tinggi (R1) sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a
seluas kurang lebih 207,59 hektar dengan sebaran yaitu : a. Blok Cipamokolan
Kecamatan Rancasari b. Blok Cisaranten Kidul Kecamatan Gedebage c. Blok
Derwati Kecamatan Rancasari d. Blok Rancabolang Kecamatan Gedebage e.
Blok Rancanumpang Kecamatan Gedebage f. Blok Mekarjaya Kecamatan
Rancasari g. Blok Cimencrang Kecamatan Gedebage

d. Perda Kota Bandung Nomor 12 Tahun 2011 tentang Penyelenggaraan, Retribusi


Izin Mendirikan Bangunan dan Retribusi Penggantian Biaya Cetak Peta.

● Bangunan wajib disertai dengan IMB guna melindungi kepentingan umum,


yang memelihara lingkungan hidup serta sebagai sarana perlindungan,
pengendalian, penyederhanaan, dan peminjaman kepastian hukum.

e. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan


Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 21, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5103)

f. Perda Kota Bandung nomor 18 tahun 2011 (Bab I Pasal I poin 24)

4
● Kawasan Summarecon Bandung masuk dalam wilayah Bandung Timur yang
terdiri dari Satuan Wilayah Kerja (SWK) Arcamanik, SWK Ujung Berung,
SWK Kordon, dan SWK Gedebage.

g. Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Bandung 2011-2031 (Lampiran III)

● Wilayah tapak direncanakan memiliki rencana danau, rencana terminal


terpadu, perumahan dengan kepadatan tinggi, dan area perdagangan.

4. Aksesibilitas

Akses kawasan melalui Jl. Soekarno Hatta, yang merupakan jalan utama di Bandung.
Juga dari Jalan tol Padalarang-Cileunyi (Padaleunyi), melalui gerbang tol KM 149
yang berada tepat di kawasan Summarecon Bandung.

Pada kawasan ini juga terdapat rencana jalur dan stasiun Kereta Api Gedebage,
rencana jalur monorel di stasiun Gedebage kota bandung dan bandung raya, rencana
jalur high speed train jakarta-bandung di stasiun gedebage, dan rencana stasiun
terpadu.

5
Untuk mengkases tapak, dapat melalui
Jalan Sentra Raya Barat (dari utara
maupun selatan tapak). Dari arah selatan
tapak merupakan arah masuk dari jalan
tol, gedebage selatan, dan dari Bandung
Intra Urban Toll Road (BIUTR).

6
5. Fasilitas
Menurut hasil rencana yang digambarkan pada master plan kawasan Summarecon
Bandung, akan dibangun beberapa fasilitas sebagai berikut:

Fasilitas Umum:
● Jalan Raya
Pada kawasan ini disediakan jalan raya-jalan raya yang mengitari kawasan dan
menghubungkan jalan-jalan kecil lainnya. Di dekat tapak sendiri terdapat jalan
raya yaitu Jalan Sentra Raya Barat.

● Jalan Pedestrian (trotoar)


Kawasan berencana menyediakan jalan pedestrian berukuran 30 m atau lebih dan
dengan suasana teduh untuk memberikan kenyamanan kepada pejalan kaki yang
tersebar di seluruh kawasan.

● Stasiun terpadu (dengan sistem Transit Oriented Development)


Area stasiun ini berdekatan dengan tapak sehingga mempermudah pengunjung
untuk datang tanpa kendaraan pribadi. Fasilitas ini didukung pula dengan adanya
Bus Rapid Transit sebagai transportasi internal.

Fasilitas Sosial:
● Apartemen dan Cluster perumahan
● Balai Besar Konservasi Sumber Daya
● Stadion Bandung Lautan Api
● Masjid Al Jabbar MAN

7
● SMA Negeri 27 Bandung
● Summarecon Mal Bandung (rencana)
● Bandung Creative Centre (rencana)
● Plaza Summarecon Bandung (rencana)

6. Utilitas
Sistem distribusi listrik

Sistem pengelolaan air bersih, air kotor, dan air hujan

Kawasan ini memakai sistem untuk mengolah ulang air limbah rumah tangga dan air
hujan untuk dijadikan air bersih yang layak digunakan lagi. Berikut diagram sistem
pengolahannya:

8
Sistem pengelolaan sampah

Sistem yang digunakan masih seperti sistem pengelolaan sampah pada umumnya,
namun akan dikembangkan dengan menggunakan mesin pembakar sampah yang tidak
menghasilkan asap berbahaya. Berikut diagram pengelolaannya:

Sistem penangkal petir

Titik-titik penangkal petir yang disediakan berada di setiap cluster (penangkal petir
elektrostatis, radius 100-150 m), sehingga di tiap bangunan tidak ada penangkal petir
lagi.

Sistem penanggulangan bencana

Ada jalur-jalur evakuasi yang masih berubah-ubah dari plan awal, juga ada hydrant di
ruas-ruas jalan dan di bangunan-bangunan. Dari pihak Summarecon Bandung sendiri
mengadakan pelatihan penangulangan bencana dengan bekerja sama dengan BMP,
berupa undangan bagi warga yang mau ikut dan bersifat wajib bagi staff summarecon
bandung.

9
B. Deskripsi Hasil Analisa

1. Akses
Melihat hasil observasi diatas, akses menuju tapak berasal dari utara maupun selatan
bangunan. Namun arus terbesar akan datang dari arah selatan karena sejalur dengan
arah masuk dari tol, gedebage selatan, dan dari Bandung Intra Urban Toll Road
(BIUTR).

Maka dari itu akses yang memungkinkan berada di timur bangunan, untuk
mempermudah pengunjung saat mencari akses masuk dan dapat digunakan sebagai
muka pertama dari bangunan.

2. Sirkulasi dalam tapak


Sirkulasi kendaraan:
Pertimbangan awal dimulai dari cara untuk membentuk alur sirkulasi yang tidak
menghambat jalan raya saat kendaraan ramai masuk ke bangunan. Alur dibuat
memutari tapak, dimana mampu memasukkan kendaraan lebih banyak agar tidak
mengantri di luar.

Kemudian alur sirkulasi dilanjutkan dengan mengarahkan kendaraan agar mudah


masuk dan keluar dari parkir basement, dan mudah menemukan jalan keluar dari
tapak.

Untuk sirkulasi kendaraan servis seperti loading dock, dan lain-lain diarahkan melalui
akses masuk lainnya menuju langsung ke area servis.

10
Sirkulasi pejalan kaki:
Dimulai dari bagian timur bangunan menuju lobby dan diteruskan untuk masuk ke
convention hall maupun exhibition hall. Nantinya sirkulasi ini akan didukung dengan
penataan dan naungan yang nyaman bagi pejalan kaki.

3. Zoning tapak
Zoning tapak dibagi menjadi zona publik, semi privat dan privat, berikut
pembagiannya:

11
4. Blocking ruang dan Massa
Dari hasil pertimbangan zoning, penenpatan fungsi eksibisi, konvensi, dan servis
mengikuti zoning dan melalui pertimbangan arah view dari luar, yaitu dari arah
tenggara-timur-timur laut.

5. Utilitas tapak
Sistem pengelolaan air bersih, air kotor, dan air hujan pada tapak
Mengikuti sistem yang diterapkan oleh pihak Summarecon Bandung, maka perkiraan
sistem yang diterapkan sebagai berikut:

12
Sistem distribusi listrik
Disribusi listrik yang disediakan dari kawasan yaitu dari gardu distribusi, yang
kemudian membutuhkan MDP (Main Distribution Panel) dan SDP (Sub Distribution
Panel). MDP akan diletakkan di basement dengan ruangan tersendiri, sedangkan SDP
akan diletakkan di ruang servis exhibition hall juga convention hall.

Dibutuhkan pula untuk adanya genset yang memenuhi kebutuhan listrik satu
bangunan, sehingga akan berpengaruh pada luas ruang servis.

Sistem penanggulangan bencana


Dibutuhkan assamble point untuk evakuasi saat kebakaran dan gempa, maka dari itu
diletakkan di area yang jauh dari bangunan dan hal hal yang mungkin akan roboh.

13
Sistem penangkal petir
Penangkal petir yang digunakan adalah sistem sangkar faraday, yang membutuhkan
penangkal petir pada tiap jarak 20 meter.

Sistem pengelolaan sampah


Sampa dari bangunan akan dipisahkan antara organik dan anorganik, yang kemudian
dikumpulkan di sisi utara bangunan untuk diangkut keluar dari tapak.

14
C. Daftar Pustaka

https://weather.com/weather/tenday/l/62d3cacff8365df73ed26ca0cad9d7818ddb7c2aa
9d1a9b009b8e67445614522

http://digilib.uinsgd.ac.id/14886/4/4_BAB1.pdf

http://www.jdih.setjen.kemendagri.go.id/files/Kota_Bandung_5_2010.pdf

http://perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/127002-[_Konten_]-Konten
%20C8751a.pdf

15

Anda mungkin juga menyukai