Tinjauan Literatur
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Bandung Tahun 2011-2031
Pengembangan perumahan diklasifikasikan menjadi perumahan ke padatan
tinggi kepadatan sedang dan kepadatan rendah. Perumahan dengan kepadatan
tinggi berbentuk rumah susun, flat atau apartemen, direncanakan di Kecamatan
Sukasari, Sukajadi, Cicendo, Andir, Bandung Kulon, Bojong Loa Kidul, Regol,
Babakan Ciparay, Bojong Loa Kaler, Astana Anyar, Lengkong, Sumur Bandung,
Buah Batu, Ba tununggal, Kiara Condong, Antapani, dan Cibeunying Kidul.
Peruma han kepadatan sedang rata-rata kavling bangunan direncanakan 150
1;
2;
3;
4;
5;
Abdulmuis Cicaheum
Cicadas Elang
Cicaheum Ciwastra
Cibiru Cicadas
Leuwiipanjang Cicadas
Kebutuhan Parkir
A. Penentuan Kebutuhan Parkir
1. Jenis peruntukan kebutuhan parkir sebagai berikut
a. Kegiatan parkir yang tetap 1) Pusat pedagangan 2) Pusat perkantoran swasta
atau pemerintahan 3) Pusat pedagangan eceran atau pasar swalayan 4) Pasar
5) Sekolah 6) Tempat rekreasi 7) Hotel dan tempat penginapan 8) Rumah sakit
b. Kegiatan parkir yang bersifat sementara 1) Bioskop 2) Tempat pertunjukan 3)
Tempat pertandingan olahraga 4) Rumah ibadah.
2. Ukuran kebutuhan
berikut.
ruang
a;
sebagian
besar
negara
maju
sudah
dicanangkan
atau
digencarkan
terciptanya
suatu
lingkungan
kota
menuju
kondisi
minimalisir
maksimum
bangunan
dari
seluruh
bangunan
meliputi
b; Cakupan lahan
Sekurang-kurangnya 15% dari lahan dalam lokasi pengembangan
harus disediakan untuk lokasi taman/lahan parkir
b; Tinggi Bangunan
Tinggi bangunan yang kurang dari 12 meter diperbolehkan untuk
semua lokasi. Bangunan yang melebihi 12 meter, harus disetujui
terlebih dahulu oleh pihak berwenang, dengan pertimbangan sebagai
berikut:
c; Sempadan Jalan
1; Tidak ada bangunan atau taman/lahan parkir yang dijinkan
dibangun kurang dari 9 meter dari batas jalan arteri.
2; Tidak
ada
bangunan
yang
diijinkan
dalam
meter,
juga
1 meter bisa
diijinkan
untuk
ditempatkan
dalam
sempadan.
e; Trotoar
1; Trotoar akan di bangun oleh pengembang di sekeliling jalan dengan
lebar minimal 2 meter yang diperuntukan bagi sirkulasi pejalan kaki
dan pengendara sepeda.
ZONA SALURAN
3m
0.5m BERSIH
3m
Gambar 1Tipikal
lahan kawasan
trotoar di sekeliling
f; Penerangan Jalan
1; Lampu penerangan jalan dibangun pengembang dengan tinggi 13 m.
2; Jarak interval lampu mengikuti ketentuan sebagai berikut:
a; Pada jalan lurus = 45 m
b; Pada belokan tajam = 0,55 0,75 x panjang belokan
g; Kebutuhan lahan parkir secara umum
1; Lahan parkir di luar bagian jalan di bangun secara memadai untuk
mengakomodasi
semua
kemungkinan
beban
parkir
yang
2; Kebutuhan
lahan
parkir
didasarkan
pada
kriteria
untuk
yang
masing-masing
ditentukan
tempat
berdasarkan
akan
tipe
bangunan dan lahan sesuai fungsinya, Tidak ada lahan parkir yang
diperbolehkan untuk dibangun lebih dekat dari 1,5 m dari batas
interior properti kecuali telah disetujui secara tertulis oleh pihak
berwenang.
Rencana
Pembangunan
Kiaracondong
Jalan
Di
Apartemen
Rakyat
melewati ruas jalan ini sangat tinggi, banyak trayek angkutan yang lewat ruas
ini. Selain trayek angkutan ruas ini juga berfungsi sebagai keluar masuknya
kendaraan industri, dan disepanjang jalan ini pun terdapat aktifitas pertokoan,
perdagangan dan jasa, dan pasar tradisional yang memnberikan kontribusi
terhadap kemacetan di ruas Jalan Jendral Ibrahim Adjie.
Berdasarkan dari perhitungan volume lalu lintas dan perhitungan kapasitas jalan
terdapatlah hasil yaitu tingkat pelayanan Jalan (LOS) serta perhitungan dari
volume kendaraan dan kapasitas (C) yang menghasilkan nilai Volume kapasitas
ratio (VCR)
Tabel Tingkat Pelayanan (LOS) Hari Senin (Jalan Jend Ibrahim Adjie-Jalan Jakarta)
Waktu VOL C VCR LOS
05.00 - 06.00 3,766 4,752 0.79 D
06.00 - 07.00 3,131 4,752 0.66 C
07.00 - 08.00 2,945 3,960 0.74 C
08.00 - 09.00 2,528 4,307 0.59 C
11.00 - 12.00 3,238 4,554 0.71 C
12.00 - 13.00 3,212 4,307 0.75 C
13.00 - 14.00 2,804 4,307 0.65 C
16.00 - 17.00 2,575 4,307 0.60 C
17.00 - 18.00 3,078 3,960 0.78 D
18.00 - 19.00 2,822 4,059 0.70 C