HUKUM DI INDONESIA
Secara umum, profesi Akuntan Publik merupakan suatu profesi yang jasa
utamanya adalah jasa asurans dan hasil pekerjaannya digunakan secara luas oleh
Publik memberikan jasa asurans, yang meliputi: 23 a) Jasa audit atas informasi
keuangan historis; b) Jasa reviu atas informasi keuangan historis; dan c) Jasa
asurans lainnya.
yang berhak menyandang gelar atau sebutan akuntan sesuai dengan peraturan
21
Penjelasan atas Undang-Undang No.5 tentang Akuntan Publik
22
Penjelasan pasal 3 ayat (1) Undang-Undang No.5 tentang Akuntan Publik
23
Pasal 3 ayat (1) ) Undang-Undang No.5 tentang Akuntan Publik
24
Pasal 1 angka (1) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 17/PMK.01/2008 tentang Jasa
Akuntan Publik.
kantor akuntan, dan akuntan pengajar. Akuntan pemerintah terdiri dari mereka
akuntan pengajar juga merupakan salah satu dari keempat golongan akuntan. 26
dilakukan oleh pemeriksa yang berasal dari dalam perusahaan itu sendiri, disebut
akuntan dari suatu kantor akuntan yang tidak menjadi bagian dari perusahaan
25
Pasal 1 angka (2) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 17/PMK.01/2008 tentang Jasa
Akuntan Publik.
26
Theodorus M. Tuanakotta, Auditing, Petunjuk pemeriksaan akuntan Publik, (Jakarta:
Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia,1997), hal.4.
27
Ibid
mengatur profesi Akuntan Publik, Undang-Undang yang ada lebih dahulu yaitu
Undang Nomor 34 Tahun 1954 dinilai sudah tidak sesuai lagi dengan
perkembangan yang ada pada saat ini dan tidak mengatur hal-hal yang mendasar
yang merupakan hak ekslusif bagi Akuntan Publik, yaitu jasa Akuntan Publik
yang bertujuan untuk memberikan keyakinan bagi pengguna atas hasil evaluasi
juga mengatur mengenai Kantor Akuntan Publik ( KAP ) yang merupakan wadah
bagi Akuntan Publik dan bentuk usaha KAP yang sesuai dengan profesi Akuntan
pekerjaannya. 28
28
http://accounting.binus.ac.id/2014/07/15/artikel-mengenai-uu-no-5-tahun-2011-tentang-
akuntan-publik/ (diakses tanggal 18 April 2017, pukul 18.30 WIB)
apakah sudah sesuai dengan prinsip akuntansi Indonesia dan ketentuan Bapepam
kewajaran atas data yang disajikan dalam laporan keuangan. 30 Peranan akuntan
laporan keuangan seperti neraca, laporan laba/rugi dan laporan perubahan modal
emiten. 31
seperti efek derivatif, Standar Pemeriksaan Industri Efek, dan lain-lain. Adanya
pengembangan standar itu dan juga ketaatan kepada kode etikprofesi diharapkan
29
Andri Soemitra, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, (Jakarta: Kencana, 2009), hlm.
124
30
Irsan Nasarudin dan Indra Surya, Aspek Hukum Pasar Modal Indonesia. (Prenada
Media. Jakarta. 2004).hlm. 90
31
Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,
1999), hlm. 208.
profesional dan sesuai dengan kode etik akuntan.Jasa Akuntan Publik dibutuhkan
oleh emiten yang ingin melakukan penawaran umum di pasar modal sebagai salah
satu syarat yang diatur oleh Undang-Undang No. 8 tahun 1995 tentang Pasar
Publik tidak hanya digunakan oleh kliennya sendiri tapi juga digunakan oleh
investor atau publik sebagai salah satu pertimbangan dalam mengambil keputusan
memberikan jasa di pasar modal diatur dalam Peraturan Nomor VIII.A.2 lampiran
32
Irsan Nasarudin dan Indra Surya, Op.Cit.,hal. 90.
masyarakat, yang dapat digolongkan ke dalam dua (2) kelompok jasa assurans,
a. Jasa Asurans
Jasa asurans adalah jasa akuntan publik yang bertujuan untuk memberi
keyakinan bagi pengguna atas hasil evaluasi atau pengukuran informasi keuangan
Jasa asurans juga dapat diartikan sebagai jasa profesional independen yang
memerlukan informasi yang andal dan relevan sebagai basis untuk pengambilan
keputusan. Oleh karena itu, mereka mencari jasa assurance untuk meningkatkan
mutu informasi yang akan dijadikan sebagai basis keputusan yang akan mereka
Jasa asurans yang diberikan oleh akuntan publik ini diatur dalam pasal 3
b. Jasa Atestasi
Salah satu tipe jasa assurance yang disediakan oleh profesi akuntan publik
pertimbangan orang yang independen dan kompeten tentang apakah asersi suatu
entitas sesuai, dalam semua hal yang material, dengan kriteria yang telah
33
Penjelesan UU No. 5 Tahun 2011tentang Akuntan Publik
implisit dimaksudkan untuk digunakan oleh pihak lain (pihak ketiga). Untuk
1) Jasa Audit
laporan keuangan historis suatu entitas yang berisi asersi yagn dibuat oleh
manajemen entitas tersebut. Akuntan publik yang memberikan jasa audit disebut
dengan istilah auditor. Atas dasar audit yang dilaksanakan terhadap laporan
apakah laporan keuangan tersebut menyajikan secara wajar, dalam semua hal
yang material, posisi keuangan dan hasil usaha entitas sesuai dengan prinsip
tingkat kepastian yang dicapai dan yang ingin disampaikan oleh auditor bahwa
yang dapat dicapai oleh auditor ditentukan oleh hasil pengumpulan bukti.Semakin
banyak jumlah bukti kompeten dan relevan yang dikumpulkan, semakin tinggi
34
magisterakutansi.blogspot.com/2013/12/jasa-akuntan-publik.html (diakses tanggal 18
April 2017, pukul 21.04)
akuntan publik yang paling dikenal dalam masyarakat dan sering kali disebut
2) Pemeriksaan (Examination)
Istilah pemeriksaan digunakan untuk jasa lain yang dihasilkan oleh profesi
akuntan publik yang berupa pernyataan suatu pendapat atas kesesuaian asersi
yang dibuat oleh pihak lain dengan kriteria yang telah ditetapkan. Contoh jasa
kesesuaian pengendalian intern suatu entitas dengan kriteria yang ditetapkan oleh
seperti ini disebut dengan praktisi. Dengan demikian istilah audit dan auditor
khusus digunakan jika jasa profesi akuntan publik berkaitan dengan atestasi atas
3) Review
yang diberikan oleh akuntan publik dalam jasa audit dan jasa pemeriksaan, karena
lingkup prosedur yang digunakan oleh akuntan publik dalam pengumpulan bukti
lebih sempit dalam jasa reviewdibandingkan dengan yang digunakan dalam jasa
dalam jasa review, akuntan publik memberikan keyakinan negatif atas asersi yang
dibuat oleh manejemen, sehingga tingkat keyakinan yang diberikan oleh akutnan
publik berdasarkan prosedur yang disepakati antara klien dengan akuntan publik.
jasa atestasi dengan prosedur yang disepakati lebih sempit dibandingkan dengan
audit pemeriksaan. Sebagai contoh, klien dan akuntan publik dapat bersepakat
bahwa prosedur tertentu akan diterapkan terhadap unsur atau akun tertentu dalam
tipe jasa ini, akuntan publik dapat menerbitkan suatu “ringkasan temuan” atau
c. Jasa Non-assurance
Jasa nonassuranceadalah jasa yang dihasilkan oleh akuntan publik yang di
temuan, atau bentuk lain keyakinan. Jenis jasa nonassurance yang dihasilkan oleh
akuntan publik adalah jasa kompilasi, jasa perpajakan, jasa konsultasi. Dalam jasa
meliputi bantuan yang diberikan oleh akuntan publik kepada kliennya dalam
perpajakan.
2. Aspek Perizinan
a. Memiliki Sertifikat Tanda Lulus USAP yang sah yang diterbitkan oleh
2 tahun terakhir.
paling sedikit 1000 jam dalam 5 tahun terakhir dan paling sedikit 500
KAP.
e. Memiliki (NPWP).
35
https://aminsetio2002.files.wordpress.com/2013/10/perizinan-akuntan-publik-dan-
kap.doc (diakses tanggal 18 april, pukul 01.32 WIB)
benar.Izin akuntan publik dikeluarkan oleh Menteri Keuangan dan berlaku selama
Kantor akuntan publik (KAP) adalah badan usaha yang telah mendapatkan
izin dari Menteri Keuangan sebagai wadah bagi akuntan publik dalam memberikan
36
https://id.wikipedia.org/wiki/Kantor_akuntan_publik (diakses tanggal 18 April 2017,
pukul 20.00 WIB)
KAP berbentuk badan usaha persekutuan dapat membuka Cabang KAP di seluruh
dengan ketentuan tertentu dan hak keduanya sama. Hak yang didapatkan sudah
sebagai berikut : 37
1. Akuntan Publik
2. KAP
37
http://www.bimbie.com/berita-tentang-akuntansi.htm (diakses tanggal 18 April 2017,
pukul 21.09)
1. Akuntan Publik
beberapa hal pokok terkait dengan pembinaan dan pengawasan terhadap akuntan
dan KAP.
yang diakui oleh IAPI dan pusat pembinaan dan jasa penilai (PPAJP)
dalam Undang-Undang Akuntan Publik, tidak bisa lepas dari prinsip-prinsip dasar
atau etika yang melekat pada profesi tersebut. Etika sebagai salah satu unsur
utama dari profesi menjadi landasan utama bagi akuntan dalam menjalankan
akuntan di Indonesia telah memiliki Kode Etik IAI yang merupakan amanah dari
AD/ART Ikatan Akuntan Indonesia dan peraturan yang berlaku, yaitu Keputusan
38
Leny sulistiyowati, Panduan Praktis Memahami Laporan Keuangan,(PT Elex Media
Komputindo, Jakarta ),2010.hal .14
a. Integritas, yaitu bersikap lugas dan jujur dalam semua hubungan profesional
dan bisnis.
klien atau pemberi kerja akan menerima jasa profesional yang kompeten
yang berlaku.
tersebut kepada pihak ketiga tanpa ada kewenangan yang jelas dan memadai,
kecuali terdapat suatu hak atau kewajiban hukum atau profesional untuk
e. Perilaku Profesional, yaitu mematuhi hukum dan peraturan yang berlaku dan
Akuntan Profesional.
39
http://iaiglobal.or.id(diakses pada tanggal 19 April , pukul 14.00 WIB)
harus berjalan di atas koridor prinsip dasar etika akuntan publik serta selalu
akuntan sebagai profesi yang dipercaya oleh masyarakat sehingga harus selalu
dapat merugikan masyarakat. Disisi lain, profesi akuntan yang bergerak di pasar
modal harus selalu berhati-hati dalam bersikap dan bertindak, sehingga akuntan
tidak terjebak pada hal-hal yang dapat merugikan akuntan yang bersangkutan dan
menyebabkan gugatan perdata oleh pihak yang dirugikan terhadap orang yang
telah merugikannya. Hal ini tentu juga berlaku dalam hukum di bidang pasar
a. Pertanggungjawaban Khusus
liabilitas yuridis yang khusus terhadap pihak tertentu jika yang bersangkutan
40
Munir Fuady, Pasar Modal Modern(Tinjauan Hukum), Buku Kesatu, (PT Citra Aditya
Bakti, Bandung, 2001,) hal. 135-138.
penjualan efek.Hal ini bisa dilihat pada pasal 80 dan pasal 81 UUPM.
penawaran umum;
pernyataan pendaftaran;
tersebut;
berikut:
menjadi efektif;
(5) penilai;
(7) notaris;
(8) Pihak lain yang memberikan pendapat atau keterangan dan atas
lisan;
dapat dimintakan tanggung jawab perdatanya secara hukum. Hal ini dapat dilihat
“Setiap pihak yang menderita kerugian sebagai akibat dari pelanggaran atas
undang-undang ini dan atau peraturan pelaksanaannya dapat menuntut ganti rugi,
tuntutan serupa, terhadap pihak atau pihak-pihak yang bertanggung jawab atas
pelanggaran tersebut.”
suatu ganti rugi perdata dapat dituntut dari pihak pelanggar, yaitu sebagai berikut:
pegawainya);
2) adanya kerugian;
undangan tersebut;
4) jika ada beberapa pihak yang dirugikan , tuntutan ganti rugi dapat dilakukan
terutama dengan adanya pasal catch all (pasal 111), menjadi semakin besar.
Namun demikian, jika pasal 111 ini tidak dapat diterapkan, masih ada cara lain
untuk dapat menjaring si pelanggar hukum pasar modal agar bertanggung jawab
secara perdata, yaitu melalui perbuatan melawan hukum vide pasal 1365 jo pasal
1366 KUHPerdata.
“tiap perbuatan melanggar hukum, yang membawa kerugian pada orang lain,
kerugian tersebut” dan “setiap orang bertanggung jawab tidak saja atas kerugian
kelalaian akuntan publik atas laporan keuangan yang dibuatnya, akan membawa
akibat bagi dirinya bertanggung jawab bukan hanya kepada emiten atau
perusahaan publik yang menggunakan jasa akuntan publik itu, tetapi juga kepada
pihak ketiga seperti pemegang saham dan kreditor. Hail ini dilakukan demi
“Dalam kegiatan perdagangan efek, setiap pihak dilarang secara langsung atau
tidak langsung:
a. menipu atau mengelabui pihak lain dengan menggunakan sarana dan atau cara
apapun;
diri sendiri atau pihak lain atau dengan tujuan mempengaruhi pihak lain
dengan “kegiatan perdagangan efek” dalam pasal ini adalah kegiatan yang
meliputi kegiatan penawaran, pembelian, dan atau penjualan efek yang terjadi
dalam rangka penawaran umum, atau terjadi di bursa efek, maupun kegiatan
penawaran, pembelian dan atau penjualan efek di luar bursa efek atas efek emiten
sehigga mempengaruhi harga efek di Bursa Efek apabila pada saat pernyataan
menyesatkan; atau
Disini juga terlihat adanya peran akuntan publik yang memberikan pernyataan
atas laporan keuangan yang diauditnya yang merupakan juga suatu fakta material.
pada seorang akuntan publik, namun kesulitan menggiring seorang akuntan publik
untuk bertanggung jawab secara pidana merupakan masalah umum yang dihadapi
para penegak hukum di bidang pasar modal. Hal ini terlihat dari sedikitnya kasus-
41
Lihat Tim Perumus, “Conflict Of Interest Dalam Praktek Perusahaan Dan Profesional”
dan Newsletter No. 49 Juni 2002 PPH, Jakarta, 2002.Hal. 25