Muhamad Arif Rahman Hakim-Fitk PDF
Muhamad Arif Rahman Hakim-Fitk PDF
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi
Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Disusun oleh:
Muhamad Arif Rahman Hakim
(NIM: 1110018300069)
Kata Kunci : Faktor Internal, Faktor Eksternal, Faktor Jenis Belajar dan
Prestasi Belajar IPS Siswa
i
ABSTRACT
Mohammad Arif Rahman Hakim, "Analysis of Factors Affecting against Social Studies
Student Achievement Class 5 MIN Bitung Jaya", Thesis, Department of Islamic
Elementary Teacher Education and Teaching Science faculty Tarbiyah State Islamic
University (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
This study aims to determine the effect of the factors that affect achievement of the
learning achievement Social Studies 5th graders. This research was conducted in Bitung
Jaya MIN semester of school year 2013-2014 1. The method used in this research is
quantitative method of correlation. Samples are fifth grade students in Bitung Jaya MIN
many as 33 people. Instrument research used the questionnaire technique using a Likert
scale attitude. Instrument questionnaire is divided into two, namely the questionnaire
variable X (the factors that affect achievement) totaled 15 items of questions, and
questionnaires variable Y (achievement social studies) of 6 items. Data using analytical
techniques percentage. The results showed that all of the factors that affect achievement
has effects on student achievement in grade 5 with external factors aspects of the family
environment which is the highest percentage with 99.9%.
Keyword: Internal Factor, External Factors, Factors Type IPS Learning and Student
Achievement
ii
KATA PENGANTAR
Bismillaahirrahmaanirrahiim
Assalaamu`alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh
Dengan memanjatkan Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, penulis curahkan
kepada Allah SWT yang mempunyai ilmu yang luas dan tiada batas, juga Salawat
dan salam semoga tercurahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW, kepada
keluarga dan sahabatnya dan kita yang mengikuti ajarannya semoga mendapat
Syafaat darinya di Yaumil Akhir nanti. Alhamdulillah Allah SWT senantiasa
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini dengan judul “Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi
Belajar IPS Siswa Kelas V di MIN Bitung jaya”.
Penyusunan skripsi ini dibuat untuk memenuhi salah satu syarat guna
memperoleh strata satu pada Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidayah, Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah
Jakarta.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa selesainya skripsi ini tidak luput dari
do`a, kesabaran, kesungguhan hati, kerja keras serta bantuan dari berbagai pihak, baik
saran, bimbingan maupun bantuan lainnya. Tiada kata yang dapat saya ucapkan selain
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas bantuan ini, Oleh karena itu,
penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, M.A, selaku Dekan fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Dr. Fauzan M.A., selaku ketua Program Studi Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah.
iii
3. Asep Ediana Latip, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing skripsi. Terima kasih
atas segala bimbingan, sara, arahan, ilmu, tenaga, waktu serta memberikan
motivasi dengan penuh kesabaran kepada penulis sehingga dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
4. Moch. Noviadi Nugroho M.Pd, sekretaris Laboratorium Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan. Terimakasih atas saran, bimbingan dan ilmu dalam
membimbing sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
5. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah yang
telah mendidik dan membimbing dengan sabar dan ikhlas, semoga ilmu yang
diberikan kepada penulis dapat bertambah dan bermanfaat di masyarakat
nanti.
6. Isa Ansori, S.Pd.I., selaku Kepala MIN Bitung Jaya yang telah memberikan
izin kepada penulis untuk melakukan penelitian di MIN Bitung Jaya Cikupa
Tangerang.
7. Asep Mubarok, ZS, S.Pd., Nurajah, S.Pd.I., Alif Santana, S.Pd. selaku wali
kelas 5A, 5B, dan 5C yang telah senantiasa membantu penulis dalam
mengetahui permasalahan yang akan diteliti dalam skripsi ini.
8. Teristimewa untuk kedua orang tuaku, ayahanda tercinta Bapak Muhamad
Rais dan Ibunda tersayang Nurpiah, dan kakak tercinta M. Kurtubi S.Pd., Iis
Royanah S.Pd, dan Irmayati S.Pd.I, terimakasih atas kasih sayangnya, yang
tak henti-hentinya mendoa`kan, membimbing, menasihati dan memotivasi
serta memberika dorongan moril maupun materil sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini.
9. Teman-teman PGMI 9B wajito, Eko Fardiansyah, Muhammad Izzet,
Masyhuri Baidhowi yang telah memberikan inspirasi sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi.
10. Teman-teman Seniora dan Keluarga Besar BEM PGMI UIN JKT, ka dini
Irfan, Angga, Imam, Agi, ka Harry, Herey, maulana, arif, akbar, adoy, marfit
iv
yang selalu membuat penulis menjadi termotivasi untuk menyelesaikan
skripsi ini.
11. Temen-temen komunitas pecinta alam, ka heri, ujang, ferdo, andi, efzan, jenal,
kang fauzi yang telah memberikan pencerahan disaat penulis sedang berada
dalam titik jenuh.
Penulis
v
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN
LEMBAR PENGESAHAN
ABSTRAK..................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ................................................................................... iii
DAFTAR ISI ................................................................................................. vi
DAFTAR TABEL ......................................................................................... viii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. ix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ............................................................................ 6
C. Pembatasan Masalah ........................................................................... 6
D. Perumusan Masalah ............................................................................ 6
E. Tujuan Penelitian ................................................................................ 7
F. Kegunaan Penelitian ............................................................................ 7
vi
B. Hasil Penelitian Yang Relevan ............................................................ 24
C. Kerangka Berpikir ............................................................................... 25
D. Hipotesis Penelitian ............................................................................. 26
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ......................................................................................... 83
B. Implikasi ............................................................................................. 83
vii
C. Saran ................................................................................................ 84
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 85
LAMPIRAN
viii
DAFTAR TABEL
viii
Tabel 4.24 Tabel Frekuensi Faktor Belajar Kaidah .......................................... 55
Tabel 4.25 Tabel Frekuensi Faktor Belajar Berpikir ........................................ 56
Tabel 4.26 Tabel Frekuensi Faktor Belajar Keterampilan Motorik .................. 56
Tabel 4.27 Tabel Frekuensi Faktor Belajar Estetis ........................................... 57
Tabel 4.28 Tabel Distribusi Frekuensi Variabel Y .......................................... 57
Tabel 4.29 Tabel Frekuensi Aspek Memiliki Tanggung Jawab Pribadi ............ 58
Tabel 4.30 Tabel Frekuensi Aspek Berusaha Bekerja Kretaif .......................... 59
Tabel 4.31 Tabel Frekuensi Aspek Melakukan Kegiatan dengan Sebaik-baiknya
................................................................................................. 59
Tabel 4.32 Tabel Frekuensi Aspek Berusaha Mencapai Cita-cita..................... 60
Tabel 4.33 Tabel Frekuensi Aspek Mengadakan Antisipasi ............................. 61
Tabel 4.34 Tabel Frekuensi Aspek Memiliki Tugas yang Moderat .................. 61
Tabel 4.35 Tabel Prosentase Angket Variabel X ............................................ 62
Tabel 4.36 Tabel Prosentase Angket Variabel Y ............................................. 73
Tabel 4.36 Tabel Uji Beda Rata-rata ............................................................... 73
ix
DAFTAR LAMPIRAN
ix
BAB I
PENDAHULUAN
1
Undang-undang Sisdiknas. (Jakarta: FokusMedia, 2010)
1
2
jawab serta berkarakter.Hal ini telah dijelaskan dalam Peraturan Pemerintah No. 19
tentang Standar Nasional Pendidikan, pasal 19 ayat 1 dinyatakan bahwa proses
pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif,
menyenangkan,menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta
memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai
dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.
Dalam Dictionary of Psychology seperti yang telah dikutip Syah, pendidikan
diartikan sebagai “tahapan kegiatan yang bersifat kelembagaan (seperti sekolah dan
madrasah) yang dipergunakan untuk menyempurnakan perkembangan individu dalam
mengetahui pengetahuan, sikap, dan sebagainya”.2 Selain itu, “pendidikan dapat
diartikan sebagai suatu proses yang mempunyai tujuan yang biasanya diusahakan untuk
menciptakan pola-pola tingkah laku tertentu pada kanak-kanak atau orang yang sedang
di didik”.3
Pendidikan menurut Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional pada Bab II
Pasal ketiga menjelaskan,
“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggungjawab.” 4
Pendidikan merupakan cerminan dari maju atau tidaknya sebuah Negara. Apabila
kualitas pendidikan di suatu Negara baik, maka masyarakatnya pun akan maju sehingga
perekonomian dan kesejahteraan hidup akan baik. Pendidikan merupakan suatu proses
terhadap anak didik yang berlangsung terus menerus sampai anak didik tersebut
mencapai pribadi dewasa susila. Bila anak didik sudah mencapai pribadi dewasa susila
maka ia sepenuhnya mampu bertindak sendiri bagi kesejahteraan hidupnya dan
masyarakatnya.
Dalam hal ini pendidikan juga dapat diasumsikan sebagai proses dalam diri anak,
yaitu proses pemberian bantuan, pengetahuan, kesempatan, dan bimbingan terhadap
perkembangan jasmani maupun rohani menuju terbentuknya kepribadian yang utama.
2
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru,.(Jakarta: Remaja Rosda
Karya, 2002) , h. 11
3
Hasan Langgulung, Manusia dan Pendidikan., (Jakarta: PT Al Husna Zikra, 1995), h. 32., Cet.
3
4
Undang-undang Sisdiknas. (Jakarta: FokusMedia, 2010), h. 6.
3
Proses pertumbuhan dan perkembangan serta potensi yang ada dalam diri masing-
masing individu berbeda-beda. Hal ini merupakan fitrah manusia yang diberikan Allah
SWT sejak lahir.
Pendidikan yang baik ialah pendidikan yang mencerdaskan peserta didik sesuai
dengan potensi dan bakatnya serta menciptakan suasana belajar yang kondusif sehingga
mereka diharap dapat menjadi manusia yang bermartabat, dan berguna bagi bangsa dan
Negara.Dalam hal ini, perlu diperhatikan lingkungan belajar yang baik sehingga prestasi
belajar peserta didik pun menjadi baik.
Lingkungan pendidikan terbagi menjadi tiga yaitu lingkungan keluarga,
lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat.Faktor lingkungan keluarga merupakan
faktor utama yang memberikan pengalaman-pengalaman yang sangat berharga bagi
perkembangan diri anak.Sebelum anak memperoleh pendidikan di luar lingkungan
rumah, terlebih dahulu dibekali pendidikan oleh orang tuanya, dibimbing, dan diarahkan
berdasarkan cinta dan kasih orang tua kepada anaknya.
Anak sebelum dididik melalui bangku sekolah dan masyarakat, terlebih dahulu
dididik di dalam lingkungan keluarga. Segala apa yang mereka ketahui tentang dunia di
luar rumah, pada mulanya mereka ketahui di lingkungan keluarga. Anak pada
perkembangannya akan melihat, merekam, dan meniru tingkah laku orang tuannya, baik
dalam aspek sosial maupun aspek moral orang tua.Bagi anak-anak terdapat dua kata
kunci untuk mengembangkan potensi mereka, yaitu gizi dan stimulus. 5Oleh karena itu,
orang tua mempunyai tanggung jawab yang amat besar terhadap penyimpangan moral
anaknya.
Dalam hal ini, prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh beberapa faktor, di
antaranya faktor internal dan eksternal siswa.Faktor internal yaitu faktor yang ada dalam
diri individu itu. Adapun yang termasuk ke dalam faktor internal antara lain, faktor
jasmaniah siswa, minat, perhatian dan motivasi, tingkat kecerdasan, faktor kelelahan,
dan lain-lainnya. Sedangkan, faktor eksternal yaitu faktor yang ada di luar individu itu
sendiri. Faktor tersebut antara lain faktor dari lingkungan keluarga, faktor lingkungan
sekolah, faktor lingkungan masyarakat, dan faktor waktu.
Faktor internal dalam diri seorang anak turut mempengaruhi prestasi di
sekolahnya, contohnya prestasi belajar IPS siswa di MIN Bitung Jaya, yaitu rendahnya
5
Mel Silberman, “Active Learning”, (Yogyakarta: Pustaka Insan Madani, 2009), cet. 10, h.4.
4
prestasi belajar disebabkan kurangnya motivasi, perhatian, dan komunikasi antara guru
dan siswa kurang baik.Selain itu, faktor kelelahan pun menjadi andil dalam menunjang
prestasi belajar seorang anak.Tentu hal ini menjadi pekerjaan orang tua dalam
membimbing anaknya di rumah sehingga senantiasa kesehatan jasmani dan rohani siswa
dapat terjaga dengan baik.
Kemudian, faktor yang tak kalah penting ialah faktor eksternal yang
mempengaruhi prestasi belajar siswa.Faktor eksternal ini erat kaitannya dengan faktor
lingkungan, di antaranya faktor lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan
masyarakat, dan faktor waktu. Lingkungan keluarga yang baik akan secara tidak
langsung akan mempengaruhi prestasi belajar siswa. Tentu keluarga yang dimaksud
baik yakni, lingkungan keluarga yang mendidik, membimbing anak menjadi anak yang
cerdas dan bermartabat.
Faktor selanjutnya, yaitu faktor lingkungan sekolah merupakan faktor yang utama
setelah lingkungan keluarga. Secara langsung, siswa dididik, dibimbing, dan diajarkan
oleh guru melalui pembelajaran di kelas mengenai informasi-informasi yang baru yang
nantinya kelak akan menjadi siswa yang cerdas secara intelektual, emosional, maupun
spiritual sehingga mereka diharapkan dapat memajukan bangsa Indonesia ini. Anak
yang prestasi belajarnya dikatakan baik karena adanya keseimbangan yang baik dalam
diri anak maupun lingkungan sekitarnya, terutama dari cara anak bersosialisasi dengan
keluarga, dan teman-temannya. Keseimbangan yang baik dalam diri anak membutuhkan
perhatian yang serius dari orang tua dan guru di sekolahnya.
Anak yang berprestasi di sekolah belum tentu cara bersosialisasi dengan
lingkungannya baik pula, sehingga hal ini perlu mendapat perhatian dari orang tua
maupun guru baik itu menyangkut prestasi belajar di sekolah maupun sosialisasi anak
dengan lingkungannya. Selain faktor lingkungan keluarga, Selain itu, faktor anak dalam
membagi waktu belajar dan faktor lingkungan masyarakat turut serta dalam
mempengaruhi prestasi belajar.
Secara umum, faktor internal maupun eksternal yang mempengaruhi prestasi
belajar saling terkait satu sama lain sehingga keduanya tidat terpisahkan. Tugas guru
dalam pembelajaran di sekolah ialah bagaimana membimbing dan mengarahkan
kemampuan peserta didik berdasarkan bakat dan minatnya yang mencakup aspek
kognitif, afektif, dan psikomotorik sehingga mereka diharapkan dapat menjadi manusia
5
yang cerdas, beriman dan bertaqwa serta berguna bagi bangsa dan Negara.Oleh karena
itu, penulis mencoba menjelaskan beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar
siswa, khususnya pada mata pelajaran IPS di MIN Bitung Jaya.Pelajaran IPS ini
menarik untuk dikaji oleh penulis.
Fakta di MIN Bitung Jaya disebutkan bahwa ada beberapa faktor di antaranya
siswa kurang antusias dalam mengikuti proses Pembelajaran IPS di kelas. Selain itu,
bahan ajar yang digunakan dalam proses pembelajaran IPS belum lengkap. Alat peraga
yang tersedia di sekolah ini juga belum cukup lengkap.Kemudian, proses pembelajaran
IPS di kelas anatara guru dengan siswa masih didominasi oleh metode ceramah, hal ini
tentu mengurangi minat siswa dalam mengikuti pembelajaran serta rendahnya hasil
belajar kognitif IPS siswa. Beberapa faktor yang telah disebutkan tersebut merupakan
faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa pada pelajaran IPS di MIN Bitung
Jaya sehingga prestasi belajar siswa dalam konteks kognitif, afektif, dan psikomotorik
di sana cukup rendah.
Selain itu, penulis mencoba memberikan suatu pesan yang baik kepada guru-guru
di SD/MI bahwa sebetulnya pembelajaran IPS itu menarik dan dapat mengembangkan
potensi yang dimiliki oleh peserta didik sebagaimana yang tertulis dalam UUD RI
Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan PP No. 19 Pasal 19 ayat
1.
Berdasarkan asumsi di atas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian tentang
: “Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi Prestasi Belajar Siswa Kelas 5 Mata
Pelajaran IPS di MIN Bitung Jaya”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat didentifikasi masalah sebagai
berikut:
1. Kurangnya minat siswa kelas 5 dalam mengikuti proses pembelajaran IPS
2. Lemahnya kemampuan menalar siswa dalam pembelajaran IPS
3. Bahan ajar yang digunakan dalam proses pembelajaran IPS sudah tersedia
namun belum lengkap
4. Proses pembelajaran IPS di kelas masih menggunakan pendekatan Teacher
Centered
6
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dikemukakan, maka penulis membatasi
permasalahan yang akan diteliti, yaitu masalah prestasi belajar IPS di MIN Bitung Jaya
dilihat dari rendahnya hasil belajar kognitif siswa dan faktor-faktor yang
mempengaruhinya.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah, maka penulis dapat merumuskan masalah
yakni, “apakah terdapat faktor yang mempengaruhi prestasi belajar IPS di MIN Bitung
Jaya?”
E. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan faktor-faktor yang
mempengaruhi prestasi belajar IPS siswa di MIN Bitung Jaya.
F. Kegunaan Penelitian
1. Kegunaan Teoritis
a. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa
b. Untuk membuktikan teori tentang faktor yang mempengaruhi prestasi
belajar
2. Kegunaan Praktis
a. Bagi guru, untuk mengembangkan dan meningkatkan kemampuan guru
dalam mengetahui kemampuan belajar IPS siswa
b. Bagi sekolah, dapat mengarahkan dan membimbing siswanya sesuai dengan
potensi yang dimiliki untuk menghasilkan lulusan yang kompetitif, kreatif,
inovatif dan berakhlak mulia sesuai dengan tuntutan kurikulum.
7
A. Deskripsi Teoritik
1. Hakikat Pembelajaran IPS
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan
sumber belajar pada suatu lingkungan belajar yang meliputi guru dan siswa yang
saling bertukar informasi. Pembelajaran IPS yang dilaksanakan baik pada
pendidikan dasar maupun pada pendidikan tinggi tidak menekankan pada aspek
teoritis keilmuannya, tetapi aspek praktis dalam mempelajari, menelaah, mengkaji
gejala, dan masalah sosial masyarakat, yang bobot dan keluasannya disesuaikan
dengan jenjang pendidikan masing-masing. Kajian tentang masyarakat dalam IPS
dapat dilakukan dalam lingkungan yang terbatas, yaitu lingkungan sekitar sekolah
atau siswa dan siswi atau dalam lingkungan yang luas, yaitu lingkungan negara lain,
baik yang ada di masa sekarang maupun di masa lampau. Dengan demikian siswa
dan siswi yang mempelajari IPS dapat menghayati masa sekarang dengan dibekali
pengetahuan tentang masa lampau umat manusia. Dalam kegiatan belajar mengajar
IPS membahas manusia dengan lingkungannya dari berbagai sudut ilmu sosial pada
masa lampau, sekarang, dan masa mendatang, baik pada lingkungan yang dekat
maupun lingkungan yang jauh dari siswa dan siswi. Oleh karena itu, guru IPS harus
sungguh-sungguh memahami apa dan bagaimana bidang studi IPS itu.
Secara mendasar, pembelajaran IPS berkaitan dengan kehidupan manusia
yang melibatkan segala tingkah laku dan kebutuhannya. IPS berkaitan dengan cara
manusia memenuhi kebutuhannya, baik kebutuhan untuk memenuhi materi, budaya,
dan kejiwaannya, memamfaatkan sumberdaya yang ada dipermukaan bumi,
mengatur kesejahteraan dan pemerintahannya maupun kebutuhan lainnya dalam
rangka mempertahankan kehidupan masyarakat manusia. Singkatnya, IPS
mempelajari, menelaah, dan mengkaji sistem kehidupan manusia di permukaan
bumi ini dalam konteks sosialnya atau manusia sebagai anggota masyarakat.
Menurut Martorella dalam buku Pembelajaran IPS SD/MI, menjelaskan
bahwa pembelajaran IPS lebih menekankan pada aspek “pendidikan” daripada
“transfer konsep”, karena dalam pembelajaran Pendidikan IPS siswa-siswi
8
9
1
LAPIS PGMI, “Pembelajaran IPS MI”., (Surabaya: APRINTA, 2009), h.2
2
Sapriya dkk., Pembelajaran dan Evaluasi Hasil Belajar IPS, (Bandung: UPI PRESS, 2006),
cet. 1, h.3
3
Sapriya dkk., Pengembangan Pendidikan IPS DI SD, (Bandung: UPI PRESS, 2007), cet.1, h.3
4
Ibid., h.11
5
Sapriya ., Pembelajaran dan Evaluasi Hasil Belajar IPS, h.12-13
10
c.
IPS yang hakekatnya merupakan kompromi antara 1 dan 2 di atas, sehingga IPS
didefinisikan sebagai “suatu penyederhanaan dan penyaringan terhadap ilmu-
ilmu sosial yang penyajiannya di sekolah disesuaikan dengan kemampuan guru
dan daya tangkap siswa.
d. IPS mempelajari “closed areas”, yaitu masalah-masalah yang pantang untuk
dibicarakan di muka umum.
e. Tujuan IPS memiliki dua sasaran, yakni
1) Pembinaan warga Negara Indonesia atas dasar moral Pancasila dan UUD
1945, nilai-nilai dan sikap hidup yang diakndung oleh Pancasila dan UUD
1945 secara sadar dan intensif ditanamkan kepada siswa sehingga terpupuk
kemampuan dan tekad untuk hidup secara bertanggung jawab demi
keselamatan diri, bangsa, Negara dan tanah air.
2) Sikap sosial yang rasional dalam kehidupan untuk dapat memahami dan
selanjutnya mampu memecahkan masalah-masalah social perlu ada
pandangan terbuka dan rasional.
3. Ruang Lingkup IPS
IPS merupakan salah satu mata pelajaran yang ada pada setiap mata
pelajaran di tingkat SD/MI. Mata pelajaran ini tentunya memiliki beberapa aspek
kajian dan ruang lingkup berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.Adapun ruang
lingkup mata pelajaran IPS meliputi aspek-aspek sebagai berikut.6
a. Manusia, Tempat, dan Lingkungan
b. Waktu, Keberlanjutan, dan Perubahan
c. Sistem Sosial dan Budaya
d. Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan.
4. Hakikat Belajar
Menurut James LM yang dikutip dalam buku Perencanaan Pembelajaran
menyatakan bahwa “belajar merupakan upaya yang dilakukan dengan mengalami
sendiri, menjelajahi, menelusuri dan memperoleh sendiri”.7 Pada dasarnya apa yang
dikemukakan oleh James mengandung pemahaman bahwa belajar itu Proses yang
terjadi atas usaha yang dilakukan seseorang dengan cara menjelajahi, menelusuri hingga
memperoleh hasil sendiri.
Menurut Piaget yang dikutip dalam buku Belajar dan Pembelajaran,
menyatakan, “belajar adalah adaptasi yang holistic dan bermakna yang datang dari
dalam diri seseorang terhadap situasi baru, sehingga mengalami perubahan yang relative
6
Nana Supriyatna, dkk.,PENDIDIKAN IPS DI SD, (Bandung: UPI PRESS, 2007), Cet. 1.
7
Masitoh & Laksmi Dewi, Strategi Pembelajaran, (Jakarta: Dirjen Pendidikan Islam, 2009),
Cet. 1.
11
8
Conny R. Semiawan, “Belajar dan Pembelajaran Prasekolah dan Sekolah Dasar”, (Jakarta:
PT Indeks, 2008), Cet. 3, h. 11.
9
Ramayulis, “Ilmu Pendidikan Islam”, (Jakarta : Kalam Mulia, 2008), Cet. 7, h. 236.
10
Nana Syaodih, Perencanaan Pengajaran, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2010), Cet. 3, h. 35
11
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan, h. 87.
12
Ali Imron, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: PT Dunia Pustaka Jaya, 1996), Cet.1, h. 16.
13
Umar Tirtaraharja dan S. L. La Sulo, Pengantar Pendidikan, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2005),
Cet. 1, h. 51.
14
Thursan Hakim, Belajar Secara Efektif, (Jakarta: Pustaka Pembangunan Swadaya, 2000), h. 1.
12
Dengan kata lain, belajar dapat diartikan sebagai suatu proses perubahan kepribadian
manusia dan perubahan tersebut diwujudkan dalam bentuk adanya perubahan tingkah
laku seseorang baik itu perubahan secara kualitas maupun kuantitas.
Adapun, menurut Morgan yang dikutip dalam buku Psikologi Pendidikan,
“belajar adalah setiap perubahan yang relative menetap dalam tingkah laku yang terjadi
sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman”. 15 Artinya, belajar itu dapat dimaknai
sebagai perubahan tingkah laku manusia yang terjadi akibat dari adanya proses latihan
atau pengalaman. Manusia setidaknya dapat merubah tingkah lakunya lewat latihan atau
pengalaman.
“Menurut Pupuh Fathurrohman dan M. Sobry Sutikno, dalam belajar yang
terpenting adalah proses bukan hasil yang diperolehnya. Artinya, belajar harus
diperoleh dengan usaha sendiri, adapun orang lain itu hanya sebagai perantara
atau penunjang dalam kegiatan belajar agar belajar itu dapat berhasil dengan
baik. Ketika seorang anak mendapatkan hasil tes yang bagus tidak bisa dikatakan
sebagai belajar apabila hasil tesnya itu didapatkan dengan cara yang tidak
benar.”16
Dari beberapa pendapat ahli tentang konsep belajar, dapat dipahami bahwa
belajar itu merupakan suatu proses mental seorang individu melewati fase adaptasi
sehingga manusia dapat merubah tingkah lakunnya sebagai akibat dari adanya proses
latihan dan pengalaman yang ia alami sendiri.
15
Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2004), cet. 10,
h. 84.
16
Pupuh Fathurrohman, dan M. Sobry Sutikno., Strategi Belajar Mengajar Melalui
Penanaman Konsep Umum dan Konsep Islami, (Bandung: PT Refika Aditama, 2009), Cet. 3, h.
6.
17
Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1998), cet. 1. h.
700.
18
Dessy Anwar, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia., (Surabaya : Amelia, 2005)., h.
262.
13
19
M. Sastropraja, Kamus Pendidikan dan Umum, (Surabaya: Usaha Nasional, 1989), h.
162.
20
Utami Munandar, Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah, (Jakarta: PT
Gramedia Widia Sarana Indonesia, 1992), h. 18.
21
http://definisipengertian.com/2012/pengertian-definisi-prestasi-menurut-para-ahli/,diakses pada
tanggal 7 September 2014, pukul 23.00 WIB.
22
http://konselingindonesia.com/index.php?option=com_alphacontent§ion=4&cat=16&task
=view&id=71&Itemid=144, diakses pada tanggal 7 September 2014, pukul 23.00 WIB.
14
Dengan kata lain, indikator keberhasilan prestasi belajar idealnya tidak hanya dilihat
dari aspek kognitif saja, melainkan melibatkan ranah tingkah laku siswa yang
menggambarkan perubahan tingkah laku belajarnya, meskipun itu sulit dilakukan.
Namun, dalam hal ini, yang dilakukan guru adalah hanya mengambil cuplikan
perubahan tingkah laku yang dianggap penting dan diharapkan dapat mencerminkan
perubahan yang terjadi sebagai hasil belajar siswa, baik yang berdimensi cipta dan rasa
maupun yang berdimensi karsa. 23
Kaitannya dengan 3 ranah kompetensi tersebut, Benjamin Bloom, sebagaimana
dikemukakan oleh Wiles dan Bondi dikutip dalam buku “Paradigma Pendidikan
Demokratis”, menyatakan bahwa tujuan pembelajaran terbagi menjadiyaitu sebagai
berikut.24
1) Kompetensi Kognitif, yaitu kompetensi yang berkaitan dengan pengetahuan.
Belajar harus dilakukan untuk memperoleh pengetahuan. Adapun
kompetensi ini mencakup dalam 6 level, yaitu sebagai berikut.
a) Tingkat Pengetahuan (Knowledge)
Pengetahuan yang dimaksud diartikan kemampuan seorang siswa dalam
menghafal atau mengingat kembali pengetahuan yang pernah diterimanya.
b) Tingkat Pemahaman (Comprehension)
Pemahaman yang dimaksud yaitu kemampuan seseorang dalam
mengartikan , menafsirkan, menerjemahkan atau menyatakan seseuatu
dengan caranya sendiri tentang pengetahuan yang pernah diterimanya.
c) Tingkat Penerapan (Application)
Penerapan di sini diartikan sebagai kemampuan seseorang dalam
menggunakan pengetahuan dalam memecahkan berbagai masalah yang
timbul dalam kehidupan sehari-hari.
d) Tingkat Analisis (Analysis)
Analisis di sini diartikan sebagai kemampuan seseorang dalam
menggunakan pengetahuan untuk menguraikan berbagai permasalahan yang
terjadi dalam kehidupan sehari-hari.
23
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan, h. 149.
24
Dede Rosyada, “Paradigma Pendidikan Demokratis”, (Jakarta: Kencana, 2009), h.
69-72.
15
b) Cacat Tubuh
Keadaan cacat tubuh juga mempengaruhi belajar. Siswa yang cacat tubuh, akan
terganggu poses belajarnya. Apabila ada siswa itu memiliki cacat tubuh, hendaknya ia
belajar pada lembaga pendidikan khusus atau diusahakan ia memiliki alat bantu agar
dapat mengurangi dan meminimalisasi dampak pengaruh kecacatannya.
2) Faktor Psikologis
Ada tujuh faktor yang tergolong ke dalam faktor psikologis yang mempengaruhi
belajar.Faktor-faktor tersebut yakni, intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif,
kematangan dan kelelahan.
a) Intelegensi
Intelegensi adalah kecakapan yang terdiri dari tiga jenis yaitu kecakapan untuk
menghadapi dan menyesuaikan ke dalam situasi yang baru dengan cepat dan efektif,
mengetahui atau menggunakan konsep-konsep yang abstrak secara efektif, mengetahui
relasi dan mempelajari dengan cepat.
Sedangkan Rebber yang dikutip oleh Muhibbin Syah, intelegensi diartikan sebagai
kemampuan psikologis untuk mereaksi rangsangan atau menyesuaikan diri dengan
lingkungan dengan cara yang tepat. Jadi, inteligensi sebenarnya bukan persoalan
kualitas otak saja, melainkan juga kualitas organ-organ tubuh lainnya.Akan tetapi,
memang harus diakui bahwa peran otak dalam hubungannya dengan inteligensi manusia
lebih menonjol daripada peran organ-organ tubuh lainnya, lantaran otak merupakan
“menara pengontrol” hampir seluruh aktifitas manusia.
Tabrani Rusyan menyatakan bahwa peserta didik yang mempunyai taraf kecerdasan
diharapkan untuk berprestasi tinggi.Jadi, untuk mencapai kesuksesan dalam belajar ini
kecerdasan memegang peranan penting. Dengan taraf kecerdasan tinggi, seseorang akan
sukses prestasi belajarnya di sekolah. 25
b) Perhatian
Menurut Abu Ahmadi menjelaskan bahwa “perhatian adalah keaktifan jiwa
yang diarahkan pada sesuatu objek, baik di dalam maupun di luar dirinya”. 26 Dengan
kata lain, bahwa asumsi perhatian itu erat kaitan dengan keaktifan jiwa seseorang yang
diarahkan pada suatu objek.
c) Minat
25
Tabrani Rusyan, Pendidikan Islam dan Keluarga, (Jakarta: Gema Insani Press, 1989), h. 32.
26
Abu Ahmadi, Psikologi Umum, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2009), h. 142.
19
Secara sederhana, minat adalah kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau
keinginan yang besar terhadap sesuatu.Selain itu, “minat juga dapat diartikan sebagai
kecenderungan yang menettap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa
aktifitas”. 27 Dengan kata lain, minat itu kenginan besar yang ada dalam hati seseorang
untuk memperoleh sesuatu.
d) Bakat
Bakat menurut Hilgard adalah “the capacity to learn”. Dengan perkataan lain
bakat adalah kemampuan untuk belajar. Selain itu, bakat juga dapat diartikan
kemampuan potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa
yang akan datang. 28Dengan demikian, sebetulnya setiap orang memiliki bakat dalam
arti memiliki potensi untuk mencapai prestasi sampai kepada tingkatan tertentu sesuai
dengan kapasitas masing-masing.Bakat sangat berhubungan erat dengan intelegensi
seseorang.
e) Motif
Dalam belajar haruslah diperhatikan apa yang dapat mendorong siswa agar dapat
belajar dengaan baik atau padanya mempunyai motif untuk berfikir dan memusatkan
perhatian, merencanakan dan melaksanakan kegiatan yang berhubungan atau
menunjang belajar. Tinggi maupun rendahnya motivasi belajar siswa mempengaruhi
prestasi belajarnya di sekolah.
f) Kematangan
Kematangan adalah suatu tingkat dalam pertumbuhan seseorang, di mana alat-alat
tubuhnya sudah siap untuk melaksanakan kecakapan baru.Kematangan belum berarti
anak dapat melaksanakan kegiatan secara terus menerus, untuk itu diperlukan latihan-
latihan dan pengajaran. Dengan kata lain, anak yang sudah siap (matang) belum dapat
melaksanakan kecakapannya sebelum belajar. Belajar seseorang akan lebih berhasil jika
anak sudah siap (matang).
g) Kesiapan
Kesiapan adalah kesediaan untuk memberi respon atau bereaksi.Kesediaan itu
timbul dari dalam diri seseorang dan juga berhubungan dengan
kematangan.Kematangan berarti kesiapan untuk melaksanakan kecakapan. Kesiapan
27
Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2011), h. 166., Cet. 3
28
Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar., h. 138., Cet. 3
20
siswa dalam proses pembelajaran perlu diperhatikan, karena mempengaruhi hasil belajar
siswa.
3) Faktor Kelelahan
Kelelahan dapat mempengaruhi proses belajar dan hasil belajar siswa. Kelelahan
Agar siswa dapat belajar dengan baik haruslah menghindari jangan sampai terjadi
kelelahan dalam belajarnya.29
Dari uraian tersebut jelas tergambarkan bahwa prestasi belajar dapat dipengaruhi
oleh faktor internal siswa. Dengan kata lain, faktor tersebut berada dalam diri siswa itu
sendiri, dan dapat mempengaruhi prestasi belajarnya.
b. Faktor Eksternal
Faktor eksternal merupakan faktor yang bersumber dari luar individu itu
sendiri.Faktor eksternal meliputi faktor lingkunga keluarga, lingkungan sekolah,
lingkungan masyarakat, dan faktor waktu.
1) Faktor lingkungan keluarga
Lingkungan keluarga merupakan pendidikan pertama yang didapat oleh
siswa sebelum mengikuti pendidikan di tingkat sekolah.Kondisi lingkungan
keluarga yang baik, hubungan antara orang tua dengan anaknya baik maka hal itu
turut mempengaruhi prestasi belajar siswa.
2) Faktor lingkungan Sekolah
Lingkungan sekolah menjadi parameter dalam keberhasilan prestasi belajar
siswa.Para guru yang selalu menunjukkan sikap dan perilaku yang baik, simpatik
dan memperlihatkan suri teladan yang baik, dapat menjadi dorongan postif bagi
kegiatan belajar siswa sehingga mempengaruhi prestasi belajar siswa.
3) Faktor lingkungan Masyarakat
Lingkungan masyarakat juga dapat mempengaruhi bakat dan minat anak
dalam belajar.Tetapi, lingkungan pun dapat memberikan dampak yang kurang
baik dalam menghambat kecerdasan anak terutama prestasi belajarnya. Apabila
lingkungan masyarakat tempat tinggal anak adalah lingkungan yang baik,
bergotong royong, maka dengan sendirinya anak akan terdorong untuk memiliki
sikap gotong royong dan suka membantu orang.
29
Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: PT Rineka Cipta,
2003), Cet. 4 h. 54-59
21
4) Faktor Waktu
Adanya keseimbangan antara kegiatan belajar dan kegiatan yang bersifat
hiburan atau rekreasi sangat perlu.Tujuannya agar selain dapat meraih prestasi
belajar yang maksimal, siswa pun tidak dihinggapi kejenuhan dan kelelahan
pikiran yang berlebihan serta merugikan. 30
30
Ibid., Thursan Hakim, h.20
31
Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, h. 27-37.
22
3) Belajar Menghafal
Menghafal merupakan suatu proses belajar yang melibatkan otak
dalam mengingat sesuatu. Menghafal sendiri merupakan kegiatan yang
sering dilakukan seseorang, bahkan selalu dalam kehidupan sehari-
hari.Menghafal yaitu suatu aktivitas materi verbal di dalam ingatan,
sehingga dapat diingat kembali secara harfiah. Dengan kata lain, menghafal
itu berarti aktivitas yang dilakukan melalui verbal untuk kemudian diingat
secara harfiah. Aktivitas menghafal juga merupakan proses mental untuk
menyimpan kesan-kesan, yang nantinya suatu waktu bila diperlukan dapat
diingat kembali ke alam sadar.
Dalam aktivitas belajar menghafal, ada beberapa kriteria yang perlu
diperhatikan, yaitu mengenai tujuan, pengertian, perhatian, dan
ingatan.Oleh karena itu, efektif tidaknya menghafal dipengaruhi oleh
syarat-syarat kriteria tersebut.
4) Belajar Teoritis
Kata “teoritis”, sering kita dengat bahkan selalu diucapkan dalam
kehidupan.Namun, tidak sedikit orang yang belum mengetahui makna
teoritis tersebut. Belajar teoritis ini bertujuan untuk menempatkan semua
data dan fakta (pengetahuan) dalam suatu kerangka organisasi mental,
sehingga dapat dipahami dan digunakan untuk memecahkan masalah,
seperti yang ada dalam bidang-bidang studi ilmiah, misalnya teori “Bujur
sangkar” mencakup semua bentuk persegi.
5) Belajar Konsep
Konsep merupakan satuan arti yang mewakili sejumlah objek yang
mempunyai ciri-ciri yang ssama.Orang yang memiliki konsep mampu
mengadakan abstraksi terhadap objek-objek yang dihadapi, sehingga objek
ditempatkan dalam golongan tertentu.
Belajar konsep adalah berpikir dalam konsep dan belajar
pengertian.Artinya, belajar konsep merupakan belajar untuk memahami
konsep dan pengertian.Dalam hal ini, peserta didik harus menguasai
beberapa konsep yang telah mereka pelajari dalam pembelajaran di
sekolah.Belajar konsep tidak terlepas dari taraf berpkir.Taraf berpikir
tersebut ada dua, yaitu pertama, taraf pengetahuan, yaitu belajar reseptif
atau menerima.Kedua, taraf berpikir komprehensif. Artinya dalam belajar
konsep, peserta didik harus dimulai dengan tahap penenrimaan informasi,
kemudian setelah itu barulah ia memahami konsep suatu materi secara
menyeluruh.
6) Belajar Kaidah
Belajar kaidah termasuk dari jenis belajar kemahiran intelektual
(intellectual skill), yang dikemukakan oleh Gagne. Belajar kaidah adalah
bila dua konsep atau lebih dihubungkan satu sama lain, kemudian terbentuk
suatu ketentuan yang merepresentasikan suatu keteraturan. Selam belajar di
sekolah, seorang siswa akan menemukan nkaidah-kaidah. Hal ini tentunya
harus dimiliki untuk kemajuan belajarnya.
Kaidah merupakan suatu pegangan yang tidak dapat diubah-
ubah.Kaidah merupakan representasi (gambaran) mental dari kenyataan
hidup dan sangat berguna dalam mengatur kehidupan sehari-hari.Hal ini
23
Tabel 2.1
Taraf Berpikir
Taraf Nama Taraf Berpikir Macam Kerja Pikir Diajarkan
pengaruhnya. 32 Dengan kata lain, pendidikan orang tua memiliki pengaruh yang rendah
terhadap prestasi belajar siswa.
Sedangkan, menurut Novita Chaerani dalam skripsinya yang berjudul
“Hubungan Motivasi Berprestasi dengan Hasil Belajar Matematika Siswa SMP Global
Islamic School Jakarta”, menyatakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara
motivasi berprestasi dengan hasil belajar siswa. Besarnya hubungan antara motivasi
berprestasi dengan hasil belajar matematika diperoleh korelasi 0,90 dengan koefisien
determinasi sebesar 81 % dan memiliki hubungan yang sangat erat dengan hasil belajar
siswa. 33Artinya, bahwa penelitian tersebut menunjukan hubungan yang erat antara
motivasi berprestasi dengan hasil belajar matematika siswa.
Menurut Sutriyati dalam skripsinya yang berjudul “Hubungan Perhatian Orang
Tua terhadap Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa di SDN Petir 05
Dramaga Bogor”, menyatakan bahwa terdapat hubungan yang positif dan cukup
signifikan antara perhatian orang tua dan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam
siswa di SDN Petir 05 Dramaga Bogor.34 Artinya, bahwa perhatian orang tua memiliki
hubungan yang positif dan cukup signifikan dengan prestasi belajarnya pada mata
pelajaran Pendidikan Agama Islam dan mempengaruhi prestasi belajarnya.
C. Kerangka Berpikir
Pendidikan yang pertama kali dirasakan oleh seorang anak ialah pendidikan di
dalam keluarga.Karena, keluarga merupakan pondasi dasar seorang anak untuk
melanjutkan pendidikan sekolah.Dalam hal ini orang tua berperan utama dalam
mendidik dan membimbing anaknya sebelum mereka melanjutkan pendidikan pada
jenjang sekolah. Selain itu figur dari orang tua akan melekat pada diri anak sehingga
mereka akan member teladan dan pengaruh besar terhadap tumbuh dan berkembangnya
anak.
Begitu pula halnya dengan prestasi belajar anak, tentunya pendidikan dari
keluarga, khususnya orang tua merupakan satu diantara banyak faktor yang dapat
32
Irmayati, “Pengaruh Tingkat Pendidikan Orang Tua terhadap Prestasi Belajar Siswa
MIN Bitung Jaya”, Jurnal Kependidikan, 2007.
33
Novita Chaerani, “Hubungan Motivasi Berprestasi dengan Hasil Belajar Matematika
Siswa SMP GLOBAL ISLAMIC SCHOOL Jakarta”, Jurnal Kependidikan., 2001.
34
Sutriyati, “Hubungan Perhatian Orang Tua terhadap Prestasi Pendidikan Agama
Islam Siswa SDN Petir 05 Dramaga Bogor”.,Jurnal Kependidikan, 2012.
26
D. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kajian teoritik dan kerangka berpikir, maka diduga faktor internal
siswa, yakni rendahnya hasil belajar kognitif IPS siswa sehingga dapat yang
mempengaruhi prestasi belajar IPS siswa kelas 5 di MIN Bitung Jaya.
Adapun Faktor-faktor yang mempengaruhi dianggap variabel x, dan prestasi belajar
dianggapvariabel y.
Dalam penelitian ini, hipotesa alternatif (Ha) dan hipotesis nol (Ho)dirumuskan
dengan:
Hipotesa alternatifnya (Ha) “terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel x
terhadap variabel y”.
Adapun hipotesa nihilnya (Ho) “tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel
x terhadap variabel.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
27
28
B. Metode Penelitian
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian deskriptif
kuantitatif.“Metode penelitian kuantitaif deskriptif, yaitu metode penelitian yang
berlandaskan pada filsafat positivism, digunakan untuk meneliti pada populasi atau
sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis
data bersifat kuantitatif/statistic, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah
ditetapkan”.1 Dengan kata lain, penelitian deskriptif kuantitaif setidaknya
merupakan penelitian yang diawali dengan proses pengumpulan data sampai analisis
data yang sifatnya statistic atau hitungan angka dengan tujuan menguji hipotesis
yang telah ditetapkan dalam penelitian.
Kemudian, metode penelitian deksriptif kuantitatif dapat juga diartikan
sebagai suatu metode yang diarahkan untuk memecahkan suatu masalah dengan cara
mengutarakan apa adanya hasil penelitian, datanya menyeluruh dan mendetail. 2
Penelitian kuantitatif disini, penulis menggunakan metode kuantitatif
korelatif. Menurut Nana Sudjana, Penelitian Korelasional ditujukan untuk
mengetahui hubungan suatu variabel dengan variabel-variabel yang lain. Hubungan
antara satu dengan beberapa variabel lain dinyatakan dengan besarnya koefisien
korelasi dan keberartian (signifikansi) secara statistic. 3Selain itu, metode statistic
korelasi juga digunakan untuk mengetahui pengaruh antara faktor-faktor yang
mempengaruhi prestasi terhadap prestasi belajar IPS siswa di MIN Bitung Jaya.
Berdasarkan definisi tersebut, dapat diartikan bahwa metode statistic korelasi
kuantitatif adalah metode penelitian yang diawali dengan proses pengumpulan data
sampai analisis data yang bersifat hitungan angka yang didalamnya untuk
1
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: CV. Alfabeta, 2008), Cet. Ke-6,
h. 13.
2
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 1997), Cet. Ke-
11, h. 97.
3
Nana Syaodih Sukmadinata., Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung : PT Remaja
Rosdakarya, 2012), Cet. 8, h. 56.
29
4
Sugiyono, Ibid, h. 117.
5
Suharsimi Arikunto, Ibid., h. 115
6
Burhan Nurgiyantoro, dkk.,Statistik Terapan, (Yogyakarta: Gajah Mada University Press,
2002), Cet. 2. h. 20.
30
dijawab oleh responden yang berhubungan dengan masalah yang akan diteliti.
Dalam membuat angket ini, penulis menggunakan skala likert.Angket yang
dibuat oleh peneliti disebarkan kepada siswa berkaitan dengan pernyataan yang
berhubungan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi (variabel X) dan
prestasi belajar IPS siswa (variabel Y).Dalam penyusunan angket, penulis
membuat semacam kisi-kisi angket, untuk melihat kisi-kisi angket tersebut,
maka dapat dilihat melalui lembar lampiran 2 Kisi-kisi angket.Adapun dalam
pembuatan angket, penulis membuat angket dengan pilihan jawaban sebagai
berikut.
Tabel 3.2
Skor Jawaban Angket
Jawaban Skor Jawaban
Sangat setuju 4 1
Setuju 3 2
Tidak setuju 2 3
4. Studi Dokumentasi
Studi dokumentasi digunakan untuk melihat dokumen-dokumen yang
berkaitan dengan prestasi belajar siswa di sekolah, khususnya di MIN Bitung
Jaya.Dalam penelitian ini, studi dokumentasi dilakukan dengan melihat prestasi
siswa kelas 5 melalui hasil raport semester 1.
E. Uji Prasyarat Hipotesis
1. Uji Validitas
Uji validitas data merupakan syarat mutlak dalam mengetahui valid atau
tidaknya suatu data, terutama instrument angket. Sebuah alat pengukur dapat
dikatakan valid apabila alat pengukur tersebut dapat mengukur apa yang hendak
32
diukur secara tepat.9Uji validitas data digunakan untuk mengetahui valid atau
tidaknya suatu data dalam suatu instrument penelitian. “instrument yang valid
berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid.
Valid berarti instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang
seharusnya diukur”. 10
Selain itu, valid juga dapat diartikan “menurut cara yang semestinya;
berlaku;shahih”. 11Kemudian, nana sudjana menyatakan bahwa “validitas itu
berkenaan dengan ketetapan alat penilaian terhadap konsep yang dinilai
sehingga betul-betul menilai apa yang seharusnya dinilai”. 12
Uji validitas data pada penelitian ini adalah dengan menggunakan rumus
person product moment melalui software spss 17, dengan rumus sebagai berikut:
𝑛. ∑𝜒1y1 − ∑χ (∑𝑦)
rxy =
𝑛∑𝜒1. ∑𝜒1 − ∑𝜒1 2 {𝑛∑𝑦1. ∑𝑦1 − (∑𝑦1. ∑𝑦1. )}
Keterangan :
rxy = Koefisien Korelasi antara Variabel X dan Y
∑XY =Jumlah Perkalian X dan Y
∑X = Jumlah Varibel X
∑Y = Jumlah Variabel Y
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas instrument adalah ketetapan alat evaluasi dalam mengukur atau
ketetpatan siswa dalam menjawab alat evaluasi. Reliabilitas juga merupakan
ketetapan atau keajegan alat tersebut dalam menilai apa yang dinilainya.
Artinya, kapan pun alat penilaian tersebut digunakan akan memberikan hasil
yang relatif sama. Adapun teknik pengujian reliabilitas menggunakan rumusK-R
9
Zurinal Z dan Wahdi Sayuti., “Pengantar & Dasar-dasar Pelaksanaan Pendidikan”,
(Jakarta : UIN PRESS, 2003), h. 145.
10
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, h. 173.
11
Dessy Anwar, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, (Surabaya: Amelia, 2005)., h. 386.
12
Nana Sudjana, “Penilaian Hasil dan Proses Belajar Mengajar”, (Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 2009), cet. 14, h. 12.
33
𝑛 𝑆 2 − ∑ 𝑝𝑞
𝑟𝐼𝐼 =
𝑛−1 𝑆2
Keterangan:
rII = reliabilitas instrumen secara keseluruhan
p = proporsi banyaknya subyek yang menjawab benar
q = proporsi siswa yang menjawab salah
∑pq = jumlah hasil perkalian antara p dan q
n = banyaknya item
S = standar deviasi dari angket
Dengan kualifikasi koefisien reliabilitas adalah sebagai berikut:
0.91-1.00 Sangat tinggi
0.71-0.90 Tinggi
0.41-0.70 Cukup
0.21-0.40 Rendah
<0.20 Sangat rendah
3. Analisis Prosentase
Analisis prosentase digunakan untuk menjabarkan seberapa besar faktor-
faktor yang mempengaruhi prestasi belajar IPS siswa di MIN Bitung
Jaya.Adapun untuk mencari besaran persentase dari faktor-faktor yang
mempengaruhi prestasi menggunakan rumus sebagai berikut.
𝑓𝑥 100%
P=
𝑁
F. Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini, teknik analisis data yang digunakan ialah dengan
menggunakan uji statistic prosentase.Penelitian ini menggunakan uji statistic
prosentase bertujuan untuk mengetahui seberapa besar persentase faktor-faktor yang
mempengaruhi prestasi belajar IPS siswa kelas 5 MIN Bitung Jaya.
34
𝑛−2
𝑡= 𝑟
1 − 𝑟2
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Proses Deskripsi Data
Data pada penelitian ini bersumber dari dua variabel yaitu variabel faktor-
faktor yang mempengaruhi prestasi (X) dan variabel prestasi IPS (X) di MIN
Bitung Jaya. Data dari variabel faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi (X)
terdiri dari faktor Internal, faktor eksternal, serta faktor jenis dan pendekatan
belajar. Dari faktor-faktor tersebut kemudian dibuat item kuesioner atau angket
untuk mengumpulkan data terkait dengan faktor-faktor yang mempengaruhi
prestasi dari siswa kelas 5 di MIN Bitung Jaya.Item kuesioner tersebut dibuat
sebanyak 15 item kuesioner.
Adapun data dari variabel prestasi (X) yang dikumpulkan sesuai dengan
karakteristik orang yang berprestasi, yang terdiri dari memiliki tanggung jawab
pribadi, menetapkan standar unggulan, berusaha bekerja kreatif, berusaha
mencapai cita-cita, memiliki tugas yang moderat, melakukan kegiatan sebaik-
baiknya, dan mengadakan antisipasi. Dari bebrapa indicator tersebut dibuat
menjadi item kuesioner atau angket sebanyak 6 item kuesioner yang diambil
dari siswa kelas 5 MIN Bitung Jaya.
Dengan demikian kuesioner untuk mengumpulkan data penelitian yang
terdiri dari variabel X dan variabel Y adalah 21 item kuesioner.Dari 21 item
kuesioner tersebut kemudian disebarkan kepada 33 siswa kelas 5 di MIN
Bitung Jaya.
2. Pengujian Persyaratan Analisis Data dan PengujianHipotesis
Data hipotesis ini adalah terdapat pengaruh yang signifikan antara faktor-
faktor yang mempengaruhi terhadap prestasi belajar IPS siswa kelas 5 di MIN
Bitung Jaya.
Adapun persyaratan pengujian hipotesis pada penelitian ini yaitu sebagai
berikut.
35
36
1
Sugiyono, “Metode Penelitian Pendidikan”.,(Bandung: CV ALFABETA, 2009)., cet. Ke-9.
h.173
37
Data pada tabel di atas menunjukan validitas data lebih besar dari r tabel
0,344 dengan N= 33.
38
Data pada tabel di atas menunjukan validitas data lebih besar dari r tabel
0,344 dengan N= 33.
Berdasarkan tabel, kuesioner variabel Y yakni Prestasi Belajar merujuk
pada indicator orang berprestasi. Dari 9 item kuesioner, hanya 6 item yang
dikatakan valid yakni item 1, 2, 3, 4, 5, dan 7.
Pada item 1, kuesioner berisi tentang cirri-ciri orang berprestasi yaitu
aspek memiliki tanggung jawab pribadi. Item 2 menjelaskan tentang aspek
berusaha bekerja kreatif, item 3 menjelaskan tentang aspek melakukan kegiatan
sabaik-baiknya.Item 4, menjelaskan tentang aspek berusaha mencapai cita-
cita.Item 5 menjelaskan tentang aspek mengadakan antispasi.Dan item 7
menjelaskan tentang aspek melakukan kegiatan dengan sebaik-baiknya.
2. Uji Reliabilitas
a. Reliabilitas Variabel X (Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Prestasi)
Tabel 4.3
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.561 17
40
Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Deleted
Reliability Statistics
.561 .598 17
Berdasarkan tabel 4.5 reliability statistics di atas, diketahui bahwa nilai
reliabilitas cronbach`s alpha sebesar 0,598. Berdasarakan kriteria
reliabilitas menunjukka bahwa data angket variabel X memiliki tingkat
reliabilitas yang sedang.
Tabel 4.6
Item-Total Statistics
Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Squared Multiple Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Correlation Deleted
Tabel 4.7
Statistics
N Valid 33 33 33 33 33
Missing 0 0 0 0 0
Mode 4 3 3 4 4
Range 3 3 3 4 4
Minimum 1 1 1 0 0
Maximum 4 4 4 4 4
80 . . 3.89 . .
90 . . . . .
N Valid 33 33 33 33 33
Missing 0 0 0 0 0
Mode 3 1 4 3 3
Range 2 4 2 3 3
Minimum 2 0 2 1 1
Maximum 4 4 4 4 4
90 . 3.34 . . .
N Valid 33 33 33 33 33
Missing 0 0 0 0 0
Mode 3 3 3 3 3
Range 3 2 3 2 3
Minimum 1 2 1 2 1
Maximum 4 4 4 4 4
90 . . . . 3.97
VAR16 VAR17
N Valid 33 33
Missing 0 0
Mode 1b 3
Range 3 4
Minimum 1 0
Maximum 4 4
Sum 67 79
25 1.19 1.63
30 1.33 1.85
40 1.60 2.18
50 1.88 2.46
60 2.21 2.73
70 2.60 3.01
75 2.79 3.21
80 2.99 3.40
90 3.71 3.79
b. Frekuensi Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi
1) Aspek Kecerdasan
Tabel 4.11
Frekuensi Faktor Kecerdasan
VAR1
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
VAR2
47
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Tabel 4.13
Frekuensi Faktor Minat
VAR3
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
VAR4
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
VAR5
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Dari tabel di atas dapat dipahami bahwa sebagian besar responden yakni
42,4% menyatakan sangat setuju. Sebagian responden yakni 39,4% menyatakan
setuju.Sebagian kecil yakni 12,1% menyatakan tidak setuju, dan 3,03
%menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa
49
menyatakan jika mereka akan giat belajar mana kala guru memberikan hadiah
kepada mereka.
6) Aspek Kematangan
Tabel 4.16
Frekuensi Faktor Kematangan
VAR6
Tabel 4.17
Frekuensi Faktor Eksternal (Lingkungan Masyarakat)
VAR7
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Dari tabel di atas dapat dipahami bahwa sebagian responden yakni 6,1%
menyatakan sangat setuju. Sebagian responden lain yakni 15,2% menyatakan
setuju.30,3% menyatakan tidak setuju, dansebanyak 45,5 %menyatakan sangat
50
tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa menyatakan jika
mayoritas siswa tidak mau berdiskusi untuk menyelesaikan tugasnya.
8) Aspek Waktu Belajar
Tabel 4.18
Frekuensi Faktor Waktu
VAR8
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Dari tabel di atas dapat dipahami bahwa sebagian besar responden yakni
51,5% menyatakan sangat setuju. Sebagian responden yakni 45,5% menyatakan
setuju.Sebagian kecil yakni 3,03% menyatakan tidak setuju, dan0 %menyatakan
sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa menyatakan jika
mereka belajar pada malam hari.
9) Aspek Jenis Belajar Arti Kata-kata
Tabel 4.19
Frekuensi Faktor Jenis Belajar Arti Kata-kata
VAR9
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Dari tabel di atas dapat dipahami bahwa sebagian responden yakni 21,2%
menyatakan sangat setuju. Sebagian besar responden yakni 51,5% menyatakan
setuju.Sebagian kecil yakni 24,2% menyatakan tidak setuju, dan 3,03
%menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa
menyatakan ,memiliki pengetahuan yang baik dalam pembelajaran IPS.
11) Aspek Belajar Menghafal
Tabel 4.21
Frekuensi Belajar Menghafal
VAR11
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Dari tabel di atas dapat dipahami bahwa sebagian responden yakni 27,3%
menyatakan sangat setuju. Sebagian besar responden lain yakni 60,6%
menyatakan setuju.Sebagian kecil yakni 12,1% menyatakan tidak setuju, dan 0
%menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa
menyatakan menyukai pembelajaran IPS yang bersifat teoritis.
13) Aspek Belajar Konsep
Tabel 4.23
Frekuensi Belajar Konsep
VAR13
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Dari tabel di atas dapat dipahami bahwa sebagian responden yakni 24,2%
menyatakan sangat setuju. Sebagian besar responden lain yakni 42,4%
menyatakan setuju.Sebagian kecil yakni 27,3% menyatakan tidak setuju, dan 6,1
%menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa
menyatakan cepat memahami konsep IPS yang sederhana.
14) Aspek Belajar kaidah
Tabel 4.24
Frekuensi Belajar Kaidah
VAR14
Dari tabel di atas dapat dipahami bahwa sebagian besar responden yakni
30,3% menyatakan sangat setuju. Sebagian responden yakni 57,6% menyatakan
setuju.Sebagian kecil yakni 12,1% menyatakan tidak setuju, dan0 %menyatakan
sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa menyatakan
menyukai belajar berkaitan dengan kaidah dalam pembelajaran IPS .
15) Aspek Belajar Berpikir
Tabel 4.25
Frekuensi Belajar Berpikir
VAR15
VAR15
Dari tabel di atas dapat dipahami bahwa sebagian besar responden yakni
18,2% menyatakan sangat setuju. Sebagian responden yakni 45,5% menyatakan
setuju.Sebagian kecil yakni 30,3% menyatakan tidak setuju, dan 6,1
%menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa
menyatakan menyenangi belajar bertukar pikiran.
16) Aspek Belajar Keterampilan Motorik
Tabel 4.26
Frekuensi Belajar Keterampilan Motorik
VAR16
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Dari tabel di atas dapat dipahami bahwa sebagian besar responden yakni
12,1% menyatakan sangat setuju. Sebagian responden yakni 15,2% menyatakan
setuju.Sebagian kecil yakni 36,4% menyatakan tidak setuju, dan 36,4
%menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa
menyatakan tidak setuju jika pembelajaran IPS bersifat praktik.
17) Aspek Belajar Estetis
Tabel 4.27
Frekuensi Belajar Estetis
55
VAR17
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Statistics
N Valid 33 33 33 33 33 33
Missing 0 0 0 0 0 0
Mode 4 3 3 4 3 2
Range 2 2 2 3 2 3
Minimum 2 2 2 1 2 1
56
Maximum 4 4 4 4 4 4
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Tabel 4.32
Frekuensi Aspek Berusaha Mencapai Cita-cita
VAR4
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
SS S TS STS
1) Faktor Internal
a) Aspek Kesehatan
Dari tabel prosentase di atas dapat dipahami bahwa sebagian besar
responden yakni 60,6% menyatakan sangat setuju. Sebagian responden
yakni 33,33% menyatakan setuju.Sebagian kecil yakni 3,03%
menyatakan tidak setuju, dan 3,03 %menyatakan sangat tidak setuju.
Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa menyatakan jika faktor
kesehatan mempengaruhi prestasi belajar siswa.
b) Aspek Cacat Tubuh
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa responden
sebanyak 42,4% menjawab sangat setuju. Kemudian 45,4 %
responden menjawab setuju, dan hanya sebagian kecil responden
yakni 9% menyatakan tidak setuju serta 3 % menyatakan sangat
tidak setuju. Dari uraian tersebut dapat dipahami bahwa hampir
mayoritas siswa menyatakan jika semangat belajarnya dipengaruhi
oleh kesehatan dan kecacatan anggota tubuh.
c) Aspek Kecerdasan
Dari tabel di atas dapat dipahami bahwa responden menjawab
sangat setuhu yakni 27,3%, kemudian yang menjawab setuju 57,6
%, dan responden yang menjawab tidak setuju sebesar 12,12 % dan
sisanya 3,03 % menjawab sangat tidak setuju, sehinggadapat
disimpulkan berdasarkan tabel tersebut, bahwasanya hampir
sebagian besar siswa memiliki kecerdasan dalam bidang IPS.
d) Aspek Perhatian
63
setuju dan tidak terbiasa belajar pada waktu siang hari, dan
sebagian kecil lain yakni 21,21 % responden menjawan sangat
tidak setuju. Dari uraian tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa
sebagian besar siswa tidak terbiasa belajar pada siang hari.
3) Faktor Pendekatan dan Jenis Belajar
a) Jenis belajar arti kata-kata
Dari data tabel di atas dapat dipahami bahwa responden yang
menjawab sangat setuju yakni 18,18%. Sebagian kecil lain yakni
15,51% menjawab setuju. Responden yang menjawan tidak setuju
yakni 30,3%, dan sebagian besar lain, yakni 36,36% responden
menjawab sangat tidak setuju. Dari uraian di atas, dapat
disimpulkan bahwa sebagian besar siswa menyukai kata-kata
istilah yang ada dalam pembelajaran IPS.
b) Jenis belajar kognitif
Dari data tabel di atas dapat diuraikan yakni 6,06% responden
menjawab sangat setuju dan sebanyak 21,21% menjawab setuju
dan menyatakan tidak memiliki pengetahuan yang baik dalam
pelajaran IPS. Sedangkan, sebagian besar responden yakni
sebanyak 39,4% menyatakan tidak setuju dan sebagian besar lain
yakni 33,33% menjawab sangat tidak setuju.Berdasarkan uraian
tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa
memiliki pengetahuan yang baik dalam memahami materi
pelajaran IPS.
c) Jenis belajar menghafal
Dari data tabel di atas dapat dipahami bahwa responden
yang menjawab sangat setuju yakni sebesar 27,27% dan mayoritas
responden yakni 60,6% responden menyatakan setuju. Sebagian
kecil responden yakni 12,12% menjawab tidak setuju dan yang
menjawab sangat tidak setuju yakni 0%. Berdasarkan uraian tabel
di atas, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa kelas 5
69
SS S TS STS
untuk mengatur jadwal belajarnya. Namun, di sisi lain ada sebagian siswa
yang membuat catatan harian.
8) Aspek Berusaha Bekerja Kreatif (jika menemuka materi sulit,
berusaha mencari sumber-sumber lain untuk menemukan
jawabannya)
Dari tabel di atas dapat dipahami bahwa hampir sebagian besar
responden yakni 45,45% menjawab sangat setuju dan setuju, sebagian
kecil yakni hanya 9,09% menjawab tidak setuju, dan responden yang
menjawab sangat tidak setuju yakni 0%. Dapat disimpulkan bahwa
mayoritas siswa berusaha mencari jawaban ketika menenmukan materi
yang sulit dalam pembelajaran IPS.
9) Aspek Menetapkan Nilai yang Akan Dicapai (jika memiliki nilai
IPS tertinggi, berusaha untuk mempertahankannya)
𝑛−2
𝑡= 𝑟
1 − 𝑟2
F Sig. T df
Berdasarkan tabel uji beda 4.15, akan dilakukan analisis pengujian berdasarkan
probabilitas sebai berikut:
76
a. Memilih t yang dipakai, apakah itu equal variances assumed atau equal
variances not assumed. Untuk menentukan t yang akan dipakai, maka kita
harus mengetahui nilai F tabelnya berdasarkan persyaratan berikut:
Jika F table > 0,05 maka yang dipakai adalah nilai t equal variances
assumed;
Jika F table < 0,05 maka yang dipakai adalah nilai t pada equal
variances not assumed
b. Menentukan Hipotesis
Ho = rata-rata prestasi IPS siswa laki-laki dan siswa perempuan adalah
sama
H1 = rata-rata prestasi IPS siswa laki-laki dan siswa perempuan
berbeda
c. Menentukan kesimpulan berdasarkan probabilitas
Jika probabilitas > 0,05 Ho diterima
Jika probabilitas < 0,05 Ho ditolak
Berdasarkan ketentuan yang telah dijelaskan, diketahui:
1) Prestasi
Harga t pada equal variances assumed yakni -4,846 dengan tingkat
signifikansi sebesar 0,120. Maka probabilitas 0,120 lebih besar dari 0,05.
Ini berarti Ho ditolak dan menunjukan bahwa prestasi antara IPS siswa
antara laki-laki dan perempuan kelas 5 sama.
2) Internal
Nilai F = 5,421 lebih besar dari pada 0,05 maka digunakan t equal
variances assumed yakni 3,203 dengan signifkansi sebesar 0,027. Maka
probabilitas 0,027 lebih kecil dari pada 0,05. Ini berarti Ho ditolak dan
berarti pula bahwa rata-rata prestasi siswa antara laki-laki dengan
perempuan adalah berbeda dan dipengaruhi oleh factor internal.
3) Eksternal
Nilai F = 1,296 lebih besar dari 0,05 maka digunakan t equal
variances assumed yakni 0,716 dengan signifikansi sebesar 0,264. Maka
probabilitas 0,264 lebih besar dari 0,05. Ini berarti Ho diterima dan berarti
77
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan terdapat faktor-faktor
yang mempengaruhi prestasi belajar IPS siswa di MIN Bitung Jaya dibuktikan
dengan hasil analisis prosentase bahwa semua faktor mempengaruhi prestasi
belajar siswa dengan faktor internal yang memiliki banyak pengaruh di banding
2 faktor lainnya. Namun, dari 3 faktor yang mempengrauhi prestasi,
terdapatfaktor yaitu faktor eksternal aspek lingkungan keluarga dengan
prosentase sebesar 99,99 %.
B. Implikasi
Dalam skripsi ini, yang berjudul “Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Prestasi Belajar IPS Siswa Kelas 5 di MIN Bitung Jaya” ini diharapkan
berimplikasi sebagai berikut.
1. Bagi sekolah, seharusnya sebagai lembaga pendidikan formal diharapkan
dapat menambah fasilitas dan sarana penunjang pembelajaran agar proses
pembelajaran dapat tercapai dengan baik sehingga berdampak pada
meningkatnya prestasi belajar siswa di sekolah.
2. Bagi guru, dalam mendidik dan mengajar siswa di kelas, diharapkan
mempergunakan metode pembelajaran yang lebih menarik, efektif, dan
variatifagar pembelajaran menjadi bermakna sehingga minat belajar siswa
dapat meningkat dalam mengikuti proses pembelajaran sehingga prestasi
belajar IPS dapat meningkat pula seiring dengan adanya penggunaan metode
pembelajaran yang dilakukan oleh guru.
3. Bagi siswa, diharapkan untuk meningkatkan intensitas dan kualitas
belajarnya terutama dalam hal mendalami materi-materi yang berkaitan
dengan pembelajaran IPS di kelas sehingga prestasi belajarnya pun
diharapkan dapat meningkat secara optimal.
83
84
C. Saran
Penulis memberikan beberapa saran agar prestasi belajar siswa dapat
ditingkatkan, yakni sebagai berikut.
1. Guru
Guru sebagai pendidik hendaknya dapat mengetahui dan memahami
karakteristik peserta didik agar dalam proses dan cara mendidik siswa sesuai
dengan potensi, minat dan bakatnya. Selain itu, guru hendaknya menguasai
materi dan metode pembelajaran yang variatif, efisien dan efektif,
menciptakan susasana belajar yang menyenangkan agar siswa lebih antusias
dalam mengikuti proses pembelajaran di kelas sehingga prestasi belajar
siswa diharapkan dapat tercapai dengan optimal.
2. Siswa
Siswa sebagai peserta didik hendaknya dapat meningkatkan bakat, minat,
motivasi belajarnya dalam meningkatkan prestasi belajarnya di
sekolah.Selain itu, siswa hendaknya belajar lebih giat agar prestasi belajar di
sekolah dapat tercapai dengan baik dan optimal.
3. Sekolah
Sekolah sebagai lembaga formal pendidikan hendaknya menyediakan
fasilitas belajar yang baik agar siswa dapat mengikuti pembelajaran yang
optimal sehingga diharapkan prestasi belajarnya pun dapatapat meningkat
dengan baik sesuai dengan potensi, minat, dan bakatnya
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. “Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan,” (Jakarta: BumiAksara, 2001), cet. Ke-
3, h. 100.
--------------------------. Arikunto ,Suharsimi. ProsedurPenelitian, (Jakarta: PT RinekaCipta,
1997), Cet. Ke-11, h. 97.
-------------------------. Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek,
(Jakarta: RinekaCipta, 2002), h. 108
Dewi Laksmi, &Masitoh. Strategi Pembelajaran, (Jakarta: Dirjen Pendidikan Islam, 2009), Cet.
1.
Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1998), cet. 1. h. 700.
Djamarah, Syaiful Bahri. Psikologi Belajar, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2011), h. 166., Cet. 3.
dkk, Burhan Nurgiyantoro. Statistik Terapan, (Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 2002),
Cet. 2. h. 20.
dkk.,Nana Supriyatna, PENDIDIKAN IPS DI SD, (Bandung: UPI PRESS, 2007), Cet. 1.
dkk.,Sapriya, Pembelajaran dan Evaluasi Hasil Belajar IPS, (Bandung: UPI PRESS, 2006), cet.
1, h.3
----------------. dkk.,Sapriya,. Pengembangan Pendidikan IPS DI SD, (Bandung: UPI PRESS,
2007), cet.1, h.3.
Imron, Ali., Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: PT Dunia Pustaka Jaya, 1996), Cet.1, h. 16.
Langgulung, Hasan. Manusia dan Pendidikan.,(Jakarta: PT Al Husna Zikra, 1995), h. 32., Cet. 3
La Sulo S. L., Tirtaraharja Umar. Pengantar Pendidikan, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2005), Cet.
1, h. 51.
Muhidin, Sambas Ali, dan Maman Abdurahman. Analisis Korelasi, Regresi, dan Jalur Dalam
Penelitian, (Bandung :Pustaka Setia, 2007), Cet. 1, h. 105.
Munandar, Utami, Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah, (Jakarta: PT Gramedia
Widia Sarana Indonesia, 1992), h. 18.
85
86
Pupuh, Fathurrohman, dan M. Sobry Sutikno. Strategi Belajar Mengajar Melalui Penanaman
Konsep Umum dan Konsep Islami.(Bandung : PT Refika Aditama, 2009), Cet. 3, h. 6.
Purwanto, Ngalim. Psikologi Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004), cet. 20, h.
84.
Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta :Kalam Mulia, 2008), cet. 8, h. 236.
Sastropraja, M. Kamus Pendidikan dan Umum, (Surabaya: Usaha Nasional, 1989), h. 162.
Semiawan, Conny R., “Belajar dan Pembelajaran Prasekolah dan Sekolah Dasar”, (Jakarta: PT
Indeks, 2008), Cet. 3, h. 11.
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: CV Alfabeta, 2008), Cet. Ke-6, h. 117.
Syah, Muhibbin, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru,. (Jakarta: Remaja RosdaKarya,
2002) , h. 11
Z, Zurinal dan Wahdi Sayuti., Ilmu Pendidikan Pengantar dan Dasar-Dasar Pelaksanaan
Pendidikan, (Jakarta : UIN PRESS, 2006), Cet. 1, h.145.
http://definisipengertian.com/2012/pengertian-definisi-prestasi-menurut-para-
ahli/,diaksespadatanggal 7 September 2014, pukul 23.00 WIB.
http://konselingindonesia.com/index.php?option=com_alphacontent§ion=4&cat=16&task=vi
ew&id=71&Itemid=144, diaksespadatanggal 7 September 2014, pukul 23.00 WIB.
Lampiran 1
KISI-KISI ANGKET
IPS melalui
konsep-konsep
yang sederhana dan
menarik
suka berkaitan
dengan kaidah
dalam pembelajaran
IPS
dengan teman
8. Belajar Menyukai 27
keterampilan pembelajaran
motorik praktik di luar kelas
9. Belajar estetis 28
Menyukai materi
bergambar pada
pembelajaran IPS
Prestasi Belajar Karakteristik dan
(variabel Y) ciri-ciri Orang
berprestasi:
1. Memiliki 1. Bertanggung Memiliki tanggung 1
tanggung jawab jawab dalam
jawab pribadi mengikuti pelajaran
IPS
2. Menetapkan
nilai yang 2. Nilai IPS tertinggi Jika mendapat nilai 2
akan dicapai di kelas, berusaha IPS tertinggi di
atau untuk kelas, berusaha
menetapkan mempertahankann untuk
standar ya mempertahankan
unggulan
Angket ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi prestasi belajar IPS siswa di
MIN Bitung Jaya
Identitas Responden
Jenis Kelamin :
Sekolah :
Kelas :
Usia :
Petunjuk Pengisian
Berilah tanda checklist (√) sesuai dengan yang Anda alami dalam mempelajari IPS dengan
kriteria jawaban sebagai berikut:
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
No Pernyataan SS S TS STS
1. Saya dapat mengerjakan tugas IPS dengan baiik jika saya sehat
2. Saya bersemangat mengikuti pembelajaran IPS jika anggota tubuh
saya tidak sakit
3. Saya memiliki kecerdasan dalam bidang pelajaran IPS
4. Saya selalu menyimak penjelasan guru
5. Saya memiliki minat yang tinggi dalam mempelajari IPS
6. Saya memiliki bakat dalam pelajaran IPS
7. Saya akan giat belajar jika guru memberikan penghargaan
8. Saya selalu fokus terhadap penjelasan guru pada pelajaran IPS
9. Saya selalu merespon pertanyaan yang diajukan guru
10. Jika saya lelah, maka belajar saya menjadi tidak bersemangat
11. Saya selalu menuruti apa yang diperintah oleh orang tua
12. Saya senang jika guru menggunakan metode yang menarik
13. Saya merasa tidak bosan ketika guru menggunakan metode ceramah
14. Sya terbiasa mengerjakan PR di sekolah
15. Saya suka menolong ketika teman mengalami kesulitan belajar
16. Saya cenderung menyukai belajar seorang diri
1
17. Saya menyelesaikan tugas dengan baik jika berdiskusi dengan teman
18. Saya terbiasa belajar di malam hari
19. Saya cenderung belajar pada siang hari
20. Saya tidak menyukai kata-kata istilah yang ada pada Pelajaran IPS
21. Saya tidak memiliki pengetahuan yang baik dalam pelajaran IPS
22. Saya memiliki daya ingat yang baik dalam menghafal materi IPS
23. Saya tidak suka belajar IPS yang bersifat teoritis
24. Saya cepat memahami materi IPS tentang konsep yang sedehana
25. Saya kurang menyukai pelajaran IPS tentang kaidah-kaidah hukum
26. Saya senang belajar bertukar pikiran dengan teman
27. Saya menyenangi pembelajaran Praktik dalam IPS di luar kelas
28. Saya menyukai materi bergambar pada pelajaran IPS
Selamat Mengerjakan
Semoga kalian Sukses !!!
2
Lampiran 3
Angket ini bertujuan untuk mengumpulkan data tentang prestasi belajar IPS siswa di MIN
Bitung Jaya.
Identitas Responden
Jenis Kelamin :
Sekolah :
Kelas :
Usia :
Petunjuk Pengisian
Berilah tanda checklist (√) sesuai dengan yang Anda alami dalam mempelajari IPS dengan
kriteria jawaban sebagai berikut:
SS : SangatSetuju
S : Setuju
TS : TidakSetuju
STS : SangatTidakSetuju
SelamatMengerjakan
Semoga kalian Sukses !!!
1
Lampiran 4
KISI-KISI OBSERVASI
Mengetahui,
PEDOMAN WAWANCARA
Mengetahui,
Pewawancara Guru Kelas 5
Frequencies
Notes
Comments
Filter <none>
Weight <none>
Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated
as missing.
Statistics
N Valid 33 33 33 33 33 33
Missing 0 0 0 0 0 0
Mode 4 3 3 4 3 2
Range 2 2 2 3 2 3
Minimum 2 2 2 1 2 1
Maximum 4 4 4 4 4 4
Frequency Table
VAR1
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
VAR2
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
VAR3
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
VAR4
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
VAR5
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
VAR7
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
𝑛 𝑆 2 − 𝑝𝑞
𝑟𝐼𝐼 =
𝑛−1 𝑆2
Keterangan:
r II = reliabilitas instrumen secara keseluruhan
p = proporsi banyaknya subyek yang menjawab benar
q = proporsi siswa yang menjawab salah
∑pq = jumlah hasil perkalian antara p dan q
N = banyaknya item
S = standar deviasi dari angket
1. UJI RELIABILITAS VARIABEL X
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.561 17
Berdasarkan tabel 4.3 reliability statistics di atas, diketahui bahwa nilai reliabilitas
cronbach`s alpha sebesar 0,561. Berdasarakan kriteria reliabilitas menunjukka bahwa
data angket variabel X memiliki tingkat reliabilitas yang sedang.
Item-Total Statistics
Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Deleted
Reliability Statistics
.561 .598 17
Berdasarkan tabel 4.5 reliability statistics di atas, diketahui bahwa nilai reliabilitas
cronbach`s alpha sebesar 0,598. Berdasarakan kriteria reliabilitas menunjukka bahwa
data angket variabel X memiliki tingkat reliabilitas yang sedang.
Tabel 4.6
Item-Total Statistics
Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Squared Multiple Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Correlation Deleted
𝑓𝑥100%
P=
𝑁
Keterangan:
P = Prosentase
F = Jumlah skor angket
N = Jumlah Responden Siswa
1. Faktor Internal
A. Jasmaniah
a. Aspek Kesehatan
Tabel lamp.1
1. Belajar jika tubuh saya sehat
Dari data tabel di atas dapat dipahami bahwa sebagian kecil yakni
12,12% responden menjawab sangat setuju dan cenderung belajar
individual atau seorang diri. Dan sebagian responden yakni 30 %
menjawab setuju, Sebagian besar responden yakni 33,33% menjawab
tidak setuju, dan 24,24% responden menjawab sangat tidak setuju.
Berdasarkan uraian di atas, Dapat disimpulkan bahwa meskipun
ada sebagian responden yang menyatakan memiliki kebiasaan belajar
individual namun hampir sebagian besar yang lain menyatakan tidak
menyukai belajar secara individual. Hal ini terdapat perbedaan opini
pada responden dikarenakan ada kebiasan yang berbeda dalam hal cara
belajar siswa.
Tabel lamp.17
17. Menyelesaikan tugas dengan cara berdiskusi bersama teman untuk mencari
jawaban
Dari data tabel di atas dapat kita pahami bahwa sebagian kecil
responden yakni 3,03% menyatakan sangat setuju dan terbiasa belajar
pada siang hari, Sebagian lain yakni 24,24% menjawab setuju.
Sebagian besar responden yakni 51,51% menjawab tidak setuju dan
tidak terbiasa belajar pada waktu siang hari, dan sebagian kecil lain
yakni 21,21 % responden menjawan sangat tidak setuju. Dari uraian
tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa tidak
terbiasa belajar pada siang hari.
3. Faktor Pendekatan dan Jenis Belajar
a. Aspek belajar arti kata-kata
Tabel lamp.20
20. Tidak menyukai kata-kata istilah pada pelajaran IPS
𝑓𝑥100%
P= 𝑁
Keterangan:
P = Prosentase
F = Jumlah skor angket
N = Jumlah Responden Siswa
a. Aspek Memiliki Tanggung Jawab Pribadi
Tabel lamp.1
1. Memiliki tanggung jawab pribadi dalam mengikuti pembelajaran IPS
Dari tabel di atas dapat dipahami bahwa sebagian besar responden yakni 51,5%
menyatakan sangat setuju. Sebagian responden yakni 33,33% menyatakan setuju.
Sebagian kecil yakni 12,12% menyatakan tidak setuju, dan 0 % menyatakan sangat
tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa bertanggung jawab dalam
mengikuti pembelajaran IPS.
b. Aspek Berusaha Bekerja Kreatif
Tabel lamp.2
2. Kreatif dalam mengikuti Pembelajaran IPS
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa responden sebanyak 27,27% menjawab
sangat setuju. Kemudian 51,51,4 % responden menjawab setuju, dan hanya sebagian
kecil responden yakni 21,21% menyatakan tidak setuju serta 0 % menyatakan sangat
tidak setuju. Dari uraian tersebut dapat dipahami bahwa mayoritas siswa menyatakan
memiliki kreatifitas dalam mengikuti pembelajaran IPS.
c. Aspek Melakukan Kegiatan Sebaik-baiknya
Tabel lamp.3
3. Mengerjakan tugas IPS dengan baik
Dari tabel di atas dapat dipahami bahwa responden menjawab sangat setuju yakni
33,33%, kemudian yang menjawab setuju 54,5 %, dan responden yang menjawab
tidak setuju sebesar 12,12 % dan sisanya 0 % menjawab sangat tidak setuju.
Berdasarakan uraian tabel tersebut, bahwasanya hampir sebagian besar siswa dapat
mengerjakan tugas dengan baik.
d. Aspek Berusaha Mencapai Cita-cita
Tabel lamp.4
4. Selalu mendapat rangking di kelas
Dari tabel di atas dapat dipahami bahwa sebagian besar responden yakni 54,5%
menjawab sangat setuju. Sebagian responden yakni 18,18% menjawab setuju,
sebagian lain yakni 24,24% menjawab tidak setuju, dan 3,03% menjawab sangat tidak
setuju. Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar siswa selalu ingin mendaapat
rangking di kelas.
e. Aspek Mengadakan Antisipasi
Tabel lamp 4
5. Selalu mempelajari materi IPS sebelum guru mengajar di kelas
NO ALTERNATIF JAWABAN FREKUENSI PROSENTASE
1 Sangat Setuju 7 21,21%
2 Setuju 19 57,57%
3 Tidak Setuju 7 21,21%
4 Sangat Tidak Setuju 0 0%
JUMLAH 33 100%
Dari tabel di atas dapat dipahami bahwa sebagian responden yakni 21,21 %
menyatakan sangat setuju dan sebagian besar menjawab setuju yakni 57,57%. Dan
sebagian kecil responden yakni 21,21% menjawab tidak setuju, sebagian kecil lain
yakni 0% menjawab sangat tidak setuju. Dapat disimpulkan bahwa mayoritas siswa
menyatakan selalu mempelajari materi IPS sebelum guru mengajarkannya di kelas dan
hanya sebagian kecil yang tidak mempelajarinya..
f. Aspek Berusaha Mencapai Cita-cita
Tabel lamp.6
6. Berusaha meraih peringkat di kelas
NO ALTERNATIF FREKUENSI PROSENTASE
JAWABAN
1 Sangat Setuju 28 84,85%
2 Setuju 5 15,15%
3 Tidak Setuju 0 0%
4 Sangat Tidak Setuju 0 0%
JUMLAH 33 100%
Dari tabel di atas dapat dipahami bahwa mayoritas responden menjawab sangat
setuju yakni 84,85%, kemudian 15,15,6 % menjawab setuju, dan responden yang
menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju yakni 0%. Hal ini menunjukkan bahwa
mayoritas siswa kelas 5 berusaha untuk meraih peringkat di kelas. Hal ini tentu
berkaitan dengan minat siswa yang tinggi.
g. Aspek Memiliki Tugas Moderat
Tabel lamp.7
7. Selalu membuat catatan harian untuk mengatur waktu belajar
No Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase
1 Sangat Setuju 8 24,24%
2 Setuju 11 33,33%
3 Tidak Setuju 12 36,36%
4 Sangat Tidak Setuju 2 6,06%
Jumlah 33 100%
Dari tabel di atas dapat dipahami bahwa jawaban responden yakni 24,24%
menjawab sangat setuju, kemudian responden yang menjawab setuju yakni 33,33%.
Sebagian besar lain yakni 36,36 % menjawab tidak setuju dan 6,06% responden
menjawab sangat tidak setuju. Dari data tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar
tidak membuat catatan harian untuk mengatur jadwal belajarnya. Namun, di sisi lain
ada sebagian siswa yang membuat catatan harian.
h. Aspek Berusaha Bekerja Kreatif
Tabel lamp.8
8. Berusaha mencari jawaban jika menemukan materi yang sulit
Dari tabel di atas dapat dipahami bahwa hampir sebagian besar responden yakni
45,45% menjawab sangat setuju dan setuju, sebagian kecil yakni hanya 9,09%
menjawab tidak setuju, dan responden yang menjawab sangat tidak setuju yakni 0%.
Dapat disimpulkan bahwa mayoritas siswa berusaha mencari jawaban ketika
menenmukan materi yang sulit dalam pembelajaran IPS.
i. Aspek Menetapkan Nilai Yang Akan Dicapai
Tabel lamp.9
9. Jika mendapat niali IPS tertinggi, berusaha untuk mempertahankannya
NIM : 1110018300069
Judul Skripsi : Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi terhadap Prestasi Belajar IPS Siswa
Kelas V di MIN Bitung Jaya Cikupa Kab. Tangerang
No Referensi Paraf
12 dkk., Sapriya, Pembelajaran dan Evaluasi Hasil Belajar IPS, (Bandung: UPI
PRESS, 2006), cet. 1, h.3
15 http://definisipengertian.com/2012/pengertian-definisi-prestasi-menurut-para-
ahli/,diakses pada tanggal 7 September 2014, pukul 23.00 WIB.
16 http://konselingindonesia.com/index.php?option=com_alphacontent§ion=
4&cat=16&task=view&id=71&Itemid=144, diakses pada tanggal 7 September
2014, pukul 23.00 WIB.
Mengetahui,
Pembimbing
Reliability
Notes
Comments
Filter <none>
Weight <none>
Matrix Input
Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated
as missing.
Syntax RELIABILITY
/VARIABLES=VAR1 VAR2 VAR3
VAR4 VAR5 VAR6 VAR7 VAR8 VAR9
VAR10 VAR11 VAR12 VAR13 VAR14
VAR15 VAR16 VAR17
/SCALE('ALL VARIABLES') ALL
/MODEL=ALPHA
/SUMMARY=TOTAL.
[DataSet0]
Scale: ALL VARIABLES
N %
Total 33 100.0
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.561 17
Item-Total Statistics
Corrected Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Item-Total Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Correlation Deleted
Reliability
Notes
Comments
Filter <none>
Weight <none>
Matrix Input
Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated
as missing.
Syntax RELIABILITY
/VARIABLES=VAR1 VAR2 VAR3
VAR4 VAR5 VAR6 VAR7 VAR8 VAR9
VAR10 VAR11 VAR12 VAR13 VAR14
VAR15 VAR16 VAR17
/SCALE('ALL VARIABLES') ALL
/MODEL=ALPHA
/STATISTICS=DESCRIPTIVE SCALE
/SUMMARY=TOTAL MEANS
VARIANCE.
N %
Total 33 100.0
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha Based on
Cronbach's Standardized
Alpha Items N of Items
.561 .598 17
Item Statistics
Maximum /
Mean Minimum Maximum Range Minimum Variance N of Items
Item-Total Statistics
Corrected Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Item-Total Squared Multiple Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Correlation Correlation Deleted
Scale Statistics
Reliability
Notes
Comments
Filter <none>
Weight <none>
Matrix Input
Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated
as missing.
Syntax RELIABILITY
/VARIABLES=VAR1 VAR2 VAR3
VAR4 VAR5 VAR7
/SCALE('ALL VARIABLES') ALL
/MODEL=ALPHA
/STATISTICS=DESCRIPTIVE SCALE
/SUMMARY=TOTAL MEANS
VARIANCE.
N %
Total 33 100.0
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha Based on
Cronbach's Standardized
Alpha Items N of Items
.633 .644 6
Item Statistics
Maximum /
Mean Minimum Maximum Range Minimum Variance N of Items
Item-Total Statistics
Corrected Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Item-Total Squared Multiple Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Correlation Correlation Deleted
Scale Statistics