Anda di halaman 1dari 13

STUDI PERENCANAAN TANGGUL DAN DINDING PENAHAN

UNTUK PENGENDALIAN BANJIR DI SUNGAI CILEUNGSI


KABUPATEN BOGOR JAWA BARAT

JURNAL ILMIAH

Diajukan Sebagai Persyaratan Akhir


Untuk Meraih Gelar Sarjana Teknik

Disusun Oleh:
AZIZAH PERMATASARI
NIM. 10506040011031 - 64

KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS TEKNIK
MALANG
2015
STUDI PERENCANAAN TANGGUL DAN DINDING PENAHAN UNTUK
PENGENDALIAN BANJIR DI SUNGAI CILEUNGSI KABUPATEN BOGOR
JAWA BARAT

Azizah Permatasari1, Heri Suprijanto2, Very Dermawan2


1
Mahasiswa Sarjana Teknik Jurusan Pengairan Universitas Brawijaya
2
Dosen Jurusan Teknik Pengairan Universitas Brawijaya
Teknik Pengairan Universitas Brawijaya-Malang, Jawa Timur, Indonesia
e-mail : azizah.permata.s@gmail.com

ABSTRAK
Daerah Aliran Sungai Cileungsi memiliki luas DAS 266,15 Km2 dan panjang 39,11
Km, melintasi Kabupaten Bogor dan Kota Bekasi. Hilir Sungai Cileungsi adalah Sungai
Bekasi Hulu yang merupakan pertemuan antar Sungai Cileungsi dan Sungai Cikeas.
Dengan kondisi tataguna lahan DAS Cileungsi yang dulu berupa hutan berubah menjadi
lahan perkebunan dan pemukiman menyebabkan debit limpasan yang tinggi dan berakibat
terjadinya banjir pada musim hujan. Upaya penanggulangan banjir direncanakan dengan
menggunakan tanggul dan dinding penahan/ parapet. Analisa profil aliran dilakukan
dengan menggunakan software HEC-RAS 4.1.0, sedangkan untuk analisa stabilitas lereng
tanggul menggunakan Metode Bishop. Perencanaan pengendalian banjir Sungai Cileungsi
menggunakan debit banjir rancangan Q25th yaitu sebesar 568,84 m3/det. Pada kondisi
eksisting ditemukan 41 Patok Cross Section yang meluber. Hasil perencanaan bangunan
tanggul didapatkan tinggi tanggul 2,70 m dengan kemiringan lereng 1:2. Hasil perencanaan
bangunan dinding penahan didapatkan lebar pondasi (B) 2,50 m, kedalaman pondasi (D)
1,50 m, dan tinggi dinding penahan (H) 4,80 m.
Kata kunci: Banjir, HEC-RAS, Stabilitas, Tanggul, Dinding penahan

ABSTRACT
Cileungsi watershed has an area of 266,147 Km2 and 39,11 Km in length across
Bogor and Bekasi district. The downstream of Cileungsi River named as Upper Bekasi
River is the confluent of two river, Cileungsi River and Cikeas River. The changes of
landuse in Cileungsi watershed from forest into plantation and residential area causes
high of run-off discharge and leads of flood in rainy season. To prevent that area from
flood, it was planned by constructing levee and retaining wall/parapet. The flow profile
analysis was done by using HEC-RAS 4.1.0 software, the stability of levees’s slope was
calculated by using Bishop Method. The flood control of Cileungsi River was designed by
using Q25th, which is 568,84 m3/second. In the existing conditions, it found 41 cross
sections that has overflow condition. Based on the levee design, it is obtained that the
height of levee is 2,70 m with the talus slope of 1:2. From the retaining wall design, it is
obtained that the widht of foundation (B)is 2,50 m, the depth of foundation (D)is 1,50 m,
and the height of retaining wall (H) is 4,80 m.
Keywords: Flood, HEC-RAS, Stability, Levee, Retaining wall
1. PENDAHULUAN oleh banyak sungai dari bagian hulu.
1.1. Latar Belakang Perubahan tata guna lahan juga telah
Sungai merupakan suatu alur panjang terjadi, baik didaerah hulu maupun hilir
di permukaan bumi tempat mengalirnya di sepanjang sungai. Hal ini telah ikut
air yang berasal dari hujan. Sungai adalah menjadi penyebab meningkatnya limpas-
salah satu sumber daya yang sangat an permukaan, mengakibatkan kapasitas
menunjang kepentingan manusia dan tampungan sungai yang ada tidak mam-
alam disekitarnya. Pemanfaatan sungai pu lagi menampung debit banjir.
sebagian besar digunakan untuk meme- Salah satu sungai yang masuk ke
nuhi kebutuhan rumah tangga, pertanian, dalam DAS Ciliwung-Cisadane adalah
industri, pariwisata, olahraga, pertahanan, Sungai Cileungsi, sungai ini memiliki
perikanan, pembangkit tenaga listrik, luas DAS sebesar 266,147 Km2 dan
transportasi dan bagi alam sebagai pendu- memiliki panjang 39,106 km dari hulu ke
kung utama kehidupan flora dan fauna hilir. Mayoritas daerah rawan banjir
yang berada disekitarnya. tersebut berada di lintasan Kali Bekasi
Dampak positif yang diberikan sungai yang berada di hilir pertemuan Kali
bagi lingkungannya sangat besar, akan Cikeas dan Kali Cileungsi yang terletak
tetapi terdapat pula dampak negatif yaitu di wilayah administratif Kec. Jati Asih,
banjir. Banjir adalah sebuah peristiwa Jati Sampurna dan Kec. Rawa Lumbu.
meluapnya air sungai karena ketidak- Berdasarkan hal tersebut, perlu dilakukan
mampuan badan sungai untuk menam- studi pengendalian banjir di Sungai
pung debit air yang lewat. Salah satu Cileungsi untuk merencanakan penangan-
penyebab banjir terjadi adalah karena an yang sesuai dengan kondisi.
ketidaksesuaian penggunaan lahan pada 1.2. Identifikasi Masalah
Daerah Aliran Sungai (DAS). Kegiatan Kerusakan sungai merupakan
manusia seperti pembangunan pemukim- fenomena alam yang selalu terjadi dan
an yang tidak mengindahkan dampak meningkat disetiap waktunya. Mulai dari
pada kelestarian sungai, pembuangan tererosinya tebing sungai oleh aliran air
sampah, dan pengalihfungsian hutan se- sungai itu sendiri hingga menyangkut
bagai lahan pertanian dan pemukiman. masalah perubahan tataguna lahan di
Banjir merupakan masalah terbesar dalam DAS. Dewasa ini banyaknya lahan
yang dihadapi oleh kota-kota seperti hijau yang dibuka menjadi lahan pertani-
Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan an perkebunan hingga akhirnya menjadi
Bekasi (Jabodetabek) pada setiap tahun- area pemukiman padat penduduk.
nya. Adanya banjir ini mengakibatkan Tataguna lahan disepanjang Sungai
kerugian pada sektor ekonomi yang Cileungsi ini banyak yang berupa
besar. Oleh sebab itu perlu adanya upaya pemukiman/perumahan penduduk baik
penanggulangan banjir dan genangan di yang berupa komplek perumahan maupun
wilayah Jabodetabek yang tercakup rumah-rumah masyarakat biasa. Rumah-
dalam DAS Ciliwung-Cisadane. Diharap- rumah ini lokasinya sangat dekat sekali
kan hasil dari upaya itu dapat mencipta- dengan tepi kali yang tidak memper-
kan wilayah yang lebih nyaman untuk hatikan batas penggunaan sempadan.
dihuni dan dapat mengurangi kerugian Dengan demikian maka rumah-rumah
yang disebabkan oleh bencana banjir tersebut umumnya selalu berada dalam
tersebut. Pengendalian banjir di wilayah ancaman longsor dan banjir.
Jabodetabek memerlukan usaha yang Banjir akibat luapan Sungai Cileung-
sangat keras, mengingat kondisi topo- si, Sungai Cikeas dan Sungai Bekasi yang
grafi wilayah ini yang merupakan daerah berhulu di Bogor juga telah menggenangi
cekungan dan kondisi wilayah ini sangat 1.355 KK di beberapa perumahan di
rentan terhadap genangan karena dilewati Kecamatan Jati Asih, Kota Bekasi pada
Kamis (20/11). Tercatat di Villa Jati Rasa dengan menggunakan aplikasi HEC-
10 RT (500 KK) terendam banjir, sedang- RAS?
kan di Perum Angkatan Laut 3 RT (180 3. Bagaimana hasil analisa pengenda-
KK), Perum Kemang Ifi Graha 2 RT (150 lian banjir di Sungai Cileungsi deng-
KK), Pondok Mitra Lestari 3 RT (150 an menggunakan tanggul dan dinding
KK), Pekayon Indah 2 RT (110 KK), dan penahan/parapet?
Perum Jaka Kencana 1 RT (65 KK). 4. Bagaimana hasil analisa stabilitas
Untuk mengatasi permasalahan ban- tanggul dan dinding penahan/parapet
jir ini maka diperlukan sebuah perencana- Sungai Cileungsi?
an pengendali banjir yang disesuaikan 1.5. Tujuan dan Manfaat
dengan daerah studi. Tujuan yang hendak dicapai pada
1.3. Batasan Masalah studi ini adalah terciptanya suatu peren-
Banyak faktor yang perlu dipertim- canaan teknis pengendalian banjir yang
bangkan dalam studi ini, maka dibuat tepat untuk mengoptimalkan fungsi bang-
batasan masalah agar permasalahan yang unan pengedalian banjir yang disesuaikan
dibahas tidak meluas dan dapat mengarah dengan kondisi Sungai Cileungsi.
sesuai tujuan. Adapaun batasan masalah Manfaat yang diharapkan dalam
yang dibuat untuk studi ini adalah studi ini adalah hasil studi ini diharapkan
sebagai berikut: dapat bermanfaat sebagai wacana dalam
1. Daerah studi adalah Sungai Cileungsi merencanakan suatu sistem penanggula-
sepanjang ± 20 km dari hilir sungai. ngan banjir.
2. Luas DAS Cileungsi adalah 266,147
km2 dengan panjang sungai 39,106 2. TINJAUAN PUSTAKA
km. 2.1 Analisa Frekwensi
3. Data curah hujan di Stasiun Hujan Pada studi ini dilakukan metode ana-
Cibinong, Klapanunggal, Katulampa. lisa Distribusi Log Pearson Type III. Me-
4. Analisa banjir rencana menggunakan rupakan distribusi yang fleksibel dengan
metode HSS Nakayasu. kepencengan dari negatif sampai positif.
5. Analisa profil aliran menggunakan Penerapan log adalah untuk mereduksi
program HEC-RAS V.4.1.0 kepencengan yang terlalu positif.
6. Alternatif kegiatan pengendalian ba- Untuk menghitung nilai tengah logaritma
njir yang diusulkan adalah dengan dengan rumus (Soewarno, 1995:142):
n
pembuatan tanggul atau dinding pe-
 log xi
nahan bergantung dari daerah sempa- log x  i 1

dan yang tersedia. n


7. Tidak memperhitungkan analisa eko- Untuk menghitung nilai standar devia-
nomi. sinya dengan rumus:
n
8. Tidak membahas analisa sedimen  (log xi  log x) 2

dan analisa mengenai dampak ling- Si  i 1

kungan. n 1
Untuk menghitung nilai koefisien kepen-
1.4. Rumusan Masalah cengan dengan rumus:
Mengacu pada batasan-batasan ma-
 
n 3

salah tersebut diatas, maka rumusan n log xi  log x


masalah yang akan dibahas pada laporan Cs  i 1

(n  1)(n  2)( Si ) 3
ini antara lain: Menghitung logaritma hujan rancangan
1. Bagaimana hasil analisa debit banjir dengan kala ulang tertentu dengan rumus:
rancangan pada Sungai Cileungsi?
2. Bagaimana kapasitas tampungan su- log x  log x  k  Si 
ngai eksisting pada Sungai Cileungsi
2.2. Uji Kesesuain Distribusi 3. Untuk 0,32Qp > Qd
a. Uji Chi Square
Uji Chi-Square dimaksudkan untuk
menentukan apakah persamaan distribusi 2.4. Analisa Hidrolika
peluang yang telah dipilih dapat mewakili Teori umum Perhitungan Program
dari distribusi statistik sampel data yang HEC-RAS yang digunakan untuk mela-
dianalisis (Soewarno, 1995:194). kukan perhitungan profil aliran sungai
satu dimensi, baik aliran tetap (steady
flow) maupun aliran tak tetap (unsteady
dengan : flow).
= parameter chi-kuadrat terhitung Persamaan energi digunakan sebagai
G = jumlah sub – kelompok dasar perhitungan untuk aliran steady
Oi = jumlah nilai pengamatan pada sub dalam saluran terbuka (Chow, 1997:36):
.kelompok ke i
Ei = jumlah nilai teoritis pada sub ke-
..........lompok ke i dengan:
b. Uji Smirnov-Kolmogorov g = percepatan gravitasi (m/det2).
Uji Smirnov-Kolmogorov, sering he = kehilangan tinggi energi (m)
juga disebut uji kecocokan nonparme- U = kecepatan rerata (m/det).
trik (non parametric test), karena pengu- α = koefisien distribusi kecepatan.
jiannya tidak menggunakan fungsi distr- z = ketinggian air dari datum (m).
busi tertentu (Soewarno, 1995:198). y = kedalaman air (m)
Distribusi dianggap sesuai bila: kehilangan tinggi energi:
Δmaks<Δcr
dengan:
Δmaks = simpangan maksimum dari data
Δcr = simpangan yang diperoleh tabel
.Smirnov- Kolmogorov.
2.3. Debit Banjir Rencana dengan:
Pada kajian ini debit banjir dihitung L = Panjang penampang (m).
dengan metode hidrograf satuan sintetik Sf = Kemiringan garis energi (friction......
Nakayasu. ..........slope).
Nakayasu membagi bentuk bentuk K = Pengangkutan aliran tiap sub bagian.
hidrograf satuan dalam dua bagian, yaitu Q = Debit air (m3/dt).
lengkung naik dan lengkung turun. C =.koefisien akibat kehilagan tinggi
(Soemarto, 1986:168) ........kontraksi dan ekspansi.
Pada bagian lengkung naik: Kehilangan tinggi energi akibat per-
rubahan penampang diakibatkan oleh dua
kejadian, yaitu kontraksi dan ekspansi.
Kontraksi dan ekspansi terjadi akibat
Pada bagian lengkung turun (dicreasing back water yang disebabkan perubahan
limb): penampang atau perubahan kemiringan
1. Untuk Qd>0,3 dasar saluran yang sangat curam sekali.
Qp 2.5 Alternatif Penanggulangan
2. Untuk 0,3Qp > Qd > 0,32Qp Menggunakan tanggul
Tanggul disepanjang sungai adalah
bangunan yang paling utama dan paling
penting dalam usaha melindungi kehidu-
pan dan harta benda masyarakat terhadap
genangan-genangan yang disebabkan lebar atau e < B/6 (e = eksentrisitas
oleh banjir. Tanggul dibangun terutama dihitung dari pusat fondasi).
dengan konstruksi urugan tanah.
a. Bagian Tanggul

Gambar 2. Dinding Penahan Gravitasi


Gambar 1. Nama Bagian Tanggul Sumber: Hardiyatmo (2014:494)
Sumber: Sosrodarsono (1994:29) 3. METODOLOGI PENELITIAN
b. Tinggi Jagaan 3.1 Lokasi Daerah Studi
Tinggi jagaan merupakan tambahan ting- DAS Cileungsi terletak antara
gi pada tanggul untuk menampung lonca- 1061’ – 107103’ BT dan 619’ - 647’
tan air dari permukaan air sungai yang LS dengan luas DAS 266,15 Km2.
mengalir. Wilayah yang dilewati Sungai Cileungsi
Tabel 1. Tinggi jagaan Tanggul yang memiliki panjang 39,11 Km dari
Debit Banjir Rencana Jagaan hilir ke hulu adalah Kec. Rawa Lumbu,
No. 3 Kec Bantar Gebang, Kec, Cileungsi, Kec.
(m /det) (m)
1 < 200 0.6
Gunung Putri, Kec. Klapa Nunggal, Kec
2 200-500 0.8 Citeureup, dan Kec. Sukamakmur yang
3 500-2000 1.0 berada di Kabupaten Bogor.
4 2000-5000 1.2
3.2 Data yang Diperlukan
5 5000-10000 1.5
6 >10000 2.0 Dalam penyusunan studi ini diper-
lukan data-data yang mendukung baik itu
Sumber: Sorodarsono (1994:87)
data primer maupun data sekunder.
c. Lebar mercu Tanggul
Secara umum data yang diperlukan dalam
Tabel 2. Lebar Standar Mercu
studi ini adalah:
Debit Banjir Rencana Lebar Mercu
No. 3
1. Data curah hujan data topografi dan
(m /det) (m)
Luas DAS digunakan untuk meng-
1 <500 3.0 analisa debit banjir rancangan.
2 500-2000 4.0 2. Data karakteristik sungai yang
3 2000-5000 5.0
digunakan untuk mengalisa penga-
4 5000-10000 6.0
5 >10000 7.0
liran debit di Sungai Cileungsi de-
ngan menggunakan HEC-RAS 4.1.0
Sumber: Sosrodarsono (1994:88)
3.3 Sistematika Pengerjaan Studi
2.6 Alternatif Penanggulangan dengan
Secara garis besar tahapan penyele-
Dinding Penahan
saian studi ini adalah sebagai berikut:
Dinding penahan adalah suatu
a. Menghitung data curah debit banjir
bangunan yang dibangun untuk mence-
rancangan dengan menggunakan an-
gah keruntuhan tanah yang curam atau
alisa frekwensi dengan distribusi Log
lereng yang dibangun di tempat dimana
Pearson III.
kemantapannya tidak dapat dijamin oleh
b. Input data debit rancangan, data
lereng tanah itu sendiri (Sosrodarsono,
cross section, data long sungai pada
2002:279).
program HEC-RAS 4.1.0.
Bentuk dinding penahan harus sede-
c. Menganalisa profil aliran sungai
mikian hingga resultan gaya-gaya terletak
dengan program HEC-RAS 4.1.0,
pada bagian tengah sejarak sepertiga
sehingga dapat diketahu kapasitas
tampungan sungai dan tempat ter- 7.815, maka X2 hitung < X2 tabel maka Ho
jadinya luapan banjir. diterima.
d. Menganalisa bangunanan pengenda- Tabel 6. Uji Distribusi Frekuensi
lian banjir sesuai dengan kondisi da- Smirnov -Kolmogorov
erah yang banjir. No Tahun Tinggi hujan (R) Log R Sn (Log R-Log Rr) G Pr Px [Sn-Px]
e. Menganalisa stabilitas tanggul dan 1 2006 75.640 1.879 0.091 -0.157 -1.881 0.956 0.044 0.047
2 2005 87.405 1.942 0.182 -0.094 -1.128 0.862 0.138 0.044
menganalisa stabilitas dinding pe- 3 2004 102.362 2.010 0.273 -0.026 -0.307 0.628 0.372 0.099
nahan/parapet. 4 2005 104.337 2.018 0.364 -0.017 -0.207 0.594 0.406 0.042
5 2006 104.454 2.019 0.455 -0.017 -0.201 0.592 0.408 0.047
6 2007 112.097 2.050 0.545 0.014 0.166 0.463 0.537 0.009
4. PEMBAHASAN 7 2008 114.654 2.059 0.636 0.024 0.283 0.418 0.582 0.055
4.1 Analisa Hidrologi 8 2009 126.822 2.103 0.727 0.067 0.808 0.218 0.782 0.055
Curah hujan rata-rata daerah meng- 9 2010 129.323 2.112 0.818 0.076 0.910 0.185 0.815 0.004
10 2011 146.451 2.166 0.909 0.130 1.557 0.011 0.989 0.079
gunakan Metode Polygon Thiesen dida-
Jumlah 20.357 Dmax 0.099
patkan nilai rata-rata timbang: Rerata 2.036
Tabel 3. Perhitungan Nilai Bobot (Wi) Si 0.083
Luas Cs -0.424
No Stasiun hujan Wi
(Km2) Sumber: Perhitungan
1 Klapa Nunggal 126.803 0.476 Perhitungan dilakukan sampai data
2 Cibinong 93.036 0.350 terakhir, kemudian didapatkan Dmax
3 Katulampa 46.346 0.174 sebesar 0,099 dengan n =10 dan nilai α =
Jumlah 266.185 1.000 5% dari tabel didapatkan Δ kritis sebesar
Sumber: Perhitungan 0,409. Karena Δmax< Δkritis maka persa-
Tabel 4. Distribusi Log Pearson Type III maan distribusi dapat diterima
No Tahun Tinggi hujan (R) P Log R (Log R - Log Rrerata)2 (Log R - Log Rrerata)3
1 2006 75.640 9.091 1.879 0.02464 -0.00387
Tabel 7. Debit Banjir Rancangan
2 2005 87.405 18.182 1.942 0.00887 -0.00084 No Kala Ulang (Tr) Debit Puncak Banjir (m3 /det)
1 1.01 256.27
3 2004 102.362 27.273 2.010 0.00066 -0.00002
2 2 425.98
4 2005 104.337 36.364 2.018 0.00030 -0.00001
3 5 494.22
5 2006 104.454 45.455 2.019 0.00028 0.00000
4 10 530.35
6 2007 112.097 54.545 2.050 0.00019 0.00000
5 25 568.84
7 2008 114.654 63.636 2.059 0.00056 0.00001 6 50 593.52
8 2009 126.822 72.727 2.103 0.00455 0.00031 7 100 615.45
9 2010 129.323 81.818 2.112 0.00577 0.00044
10 2011 146.451 90.909 2.166 0.01689 0.00219
Sumber: Perhitungan
Jumlah 1103.545 20.357 0.06271 -0.00178
4.2 Hasil Analisa Hidrolika Dengan
Rerata 110.355 2.036 0.00627 -0.00018
Standar Deviasi (Si) 0.083 Menggunakan HEC-RAS 4.1.0
Skewness (Cs) -0.424 Skema sungai merupakan data awal
Sumber: Perhitungan yang dibutuhkan sebelum data yang lain
Tabel 5. Uji Chi-Square Mencari Batas dimasukkan
Kelas
No Pr G S Log R AntiLog R
1 25 0.724 0.083 2.096 124.796
2 50 0.070 0.083 2.042 110.048
3 75 -0.667 0.083 1.980 95.517
No Batas Kelas Oj Ej (Oj-Ej)2/Ej
1 0.000-95.517 2 2.5 0.1
2 95.517-110.048 3 2.5 0.1
3 110.048-124.796 2 2.5 0.1
4 124.796-~ 3 2.5 0.1
Jumlah 10 0.4
Sumber: Perhitungan
Nilai Kritis Untuk Distribusi Chi-
Square didapatkan α = 5% dan derajat Gambar 3. Skema Sistem Sungai
bebas (V) = 4-1 = 3 didapatkan X2 = Cileungsi
Sumber: Hasil Analisa HEC-RAS
Nilai debit yang dimasukkan pada Tabel 10. Perhitungan Rating Curve
bagian hulu, diasumsikan konstan untuk Batas Hilir Sungai Cileungsi
penampang berikutnya kecuali nilai debit h A P R n S V Q
berubah untuk penampang tertentu. Unt- 1 8.267 19.255 0.429 0.025 0.001 0.501 4.138
uk kondisi batas hilir digunakan kedala- 2 18.416 23.896 0.771 0.025 0.001 0.739 13.614

man normal. Untuk tipe kondisi batas ini, 3 30.417 28.529 1.066 0.025 0.001 0.918 27.918

harus diketahui energi kemiringan yang 4 44.294 33.162 1.336 0.025 0.001 1.067 47.247
5 60.045 37.795 1.589 0.025 0.001 1.197 71.900
akan digunakan pada perhitungan kedala-
6 77.672 42.428 1.831 0.025 0.001 1.316 102.226
man kritis (menggunakan persamaan Ma-
7 97.268 48.451 2.008 0.025 0.001 1.400 136.135
nning). 8 120.440 56.464 2.133 0.025 0.001 1.457 175.520
Berikut ini rating curve Sungai 9 146.416 61.910 2.365 0.025 0.001 1.561 228.575
Cileungsi pada Cross Section Patok 388 10 175.556 71.070 2.470 0.025 0.001 1.607 282.135
(20 Km dari hilir) 11 212.728 103.384 2.058 0.025 0.001 1.423 302.664
Tabel 8. Perhitungan Rating Curve Cross 12 284.420 149.970 1.897 0.025 0.001 1.347 383.254
Section Patok 388 Sungai Cileungsi 13 333.871 153.828 2.170 0.025 0.001 1.474 492.224
h A P R n S V Q 14 406.761 159.374 2.552 0.025 0.001 1.642 668.102
1 11.774 44.639 0.264 0.025 0.0012 0.362 4.259 15 484.512 177.103 2.736 0.025 0.001 1.720 833.513
2 37.714 55.864 0.675 0.025 0.0012 0.677 25.525
3 66.717 62.189 1.073 0.025 0.0012 0.922 61.490
Sumber: Perhitungan
4 98.562 68.761 1.433 0.025 0.0012 1.118 110.199
5 133.568 75.868 1.761 0.025 0.0012 1.282 171.272
6 171.840 82.975 2.071 0.025 0.0012 1.429 245.545
7 213.378 90.083 2.369 0.025 0.0012 1.563 333.460
8 258.183 97.190 2.656 0.025 0.0012 1.687 435.533
9 306.254 104.297 2.936 0.025 0.0012 1.803 552.303

Sumber: Perhitungan

Gambar 5. Rating Curve Batas Hilir


Sungai Cileungsi
Sumber: Perhitungan
Dari hasil running HEC-RAS dapat
Gambar 4. Rating Curve Cross Section diketahui bahwa ketinggian muka air di
P.388 Sungai Cileungsi Sungai Cileungsi cukup tinggi sehingga
Sumber: Perhitungan mengakibat luapan pada beberapa patok.
Hilir Sungai Cileungsi bertemu H idrolik a C ileungsi Plan: Cileungs i
Geom: Geometri
29/07/2015

CS Ci leungsi 5

dengan Sungai Cikeas yang bermuara di 26


.025
Legend

Sungai Bekasi Hulu. Debit Sungai Cikeas 24


EG 50
WS 50

berpengaruh terhadap batas hilir Sungai 22


EG 25

WS 25

Cileungsi yang digunakkan sebagai ma- Ground


Elevation (m)

20 Bank Sta
sukkan data HEC-RAS.
18

Tabel 9. Total Debit Banjir di Hulu


16
Sungai Bekasi
14
Kala Ulang Debit Puncak Banjir Debit Puncak Banjir
No Q(Cileungsi+Cikeas)
(Tr) (m3/det) Cileungsi (m3/det) Cikeas
12
0 20 40 60 80 100 120
1 2 425.98 164.53 590.50
Station (m)

2 5 494.22 192.75 686.97


3 10 530.35 209.18 739.53
Gambar 6. Hasil Running HEC-RAS P.5
4 25 568.84 227.55 796.39 Sumber: Hasil Analisa HEC-RAS
5 50 593.52 241.12 834.64
6 100 615.45 253.35 868.80
Sumber: Perhitungan
H idrolik a C ileungsi Plan: Cileungs i 29/07/2015
Geom: Geometri
CS Ci leungsi 153
.025 .025 .025
40
Legend

EG 50
WS 50

35 EG 25

WS 25
Ground
Elevation (m)

Bank Sta
30

25

20
0 20 40 60 80 100 120 140

Station (m) Gambar 8. Stabilitas Tanggul Metode


Gambar 7. Hasil Running HEC-RAS Bishop
P.153 Sumber: Analisa Perhitungan
Sumber: Hasil Analisa HEC-RAS Tabel 11. Rekapitulasi Stabilitas Tanggul
4.3 Perencanaan Tanggul Kondisi Normal Gempa
Dasar perencanaan tanggul adalah Kosong 1.850 1.806
sebagai berikut: Banjir 1.735 1.691
Debit rencana = Q25th Turun Tiba-tiba 1.553 1.509
Debit banjir rencana = 568.84 m3/det
Slope = 0.0012 4.4 Perencanaan Dinding Penahan
Bahan = Urugan Dinding penahan direncanakan de-
Tinggi tanggul = 2.70 m ngan tujuan untuk menahan tanah dari ba-
Tinggi jagaan = 1.00 m haya longsor. Tekanan tanah yang diala-
Kemiringan tanggul = 1:2 mi oleh bangunan berupa tekanan tanah
Kemiringan lereng = 1:2 aktif dan tekanan tanah pasif. Dimana
koefisien tekanan tanah aktif dan pasif
Perencanaan tanggul dimasudkan dihitung menggunaan persamaan berikut:
sebagai penahan kenaikkan muka air agar Tekanan tanah aktif:
tidak meluap ke kanan-kiri badan sungai. ϕ : 12.86o
Setelah dilakukan pengujian labora- α : 0
torium, tanah sebagai bahan timbunan θdepan : 0o
tanggul didapatkan hasil sebagai berikut: θbelakang : 15o
- γt = 1.67 t/m3 δ : ϕ/3 = 4.287 (normal)
- Gs = 2.64 : 0,5 ϕ = 6.430 (gempa)
- e = 1.27 kh : 0.150
- c = 0.57 t/m2 kv : 1/3kh = 0.050
- ϕ = 15.99o β : = = 8.973
- Ww = 43.74% 2
cos (  θ)
- γsat =  
2
2 sin(  δ)sin(  α)
cos θ.cos(θ  δ)1  
= Ka =  cos ( θ  δ)cos(θ  α) 

= 1.72 t/m3
= 0.552
2
cos (  θ)
- γwet =  sin(  δ)sin(  α) 
2
2
cos θ.cos(θ - δ)1  
Kp =  cos ( δ - θ)cos(α - θ) 
=
= 1.426
= 1.67 t/m3 Gaya berat yang dipengaruhi oleh
- γsub = γsat – γw = 0.72 t/m3 gempa dapat menimbulkan gaya yang be-
kerja ke arah horizontal. Besarnya gaya
horizontal ini didapatkan dengan cara
perkalian antara berat vertikal dengan
koefisien gempa, dimana nilai koefisien
gempa pada daerah studi ini adalah 0,15.
2
cos (  θ   )
2

2  sin(  δ)sin(    α) 
cos cos θcos(θ  δ   )1  
Kae=  cos(θ     )cos(θ  α) 

= 0.864
2
cos (  θ   )
2

2  sin(  δ)sin(    α) 
cos cos θcos(-θ  δ   )1  
Kpe=   cos(-θ    )cos(θ  α) 

= = 1.455 Gambar10. Diagram Gaya pada Dinding


Tabel 12. Perhitungan Gaya Vertikal Penahan Kondisi Kosong-Gempa
Akibat Uplift pada Dinding Penahan Sumber: Analisa Perhitungan
dengan Kondisi Air Kosong
Panjang Creep = 2.833
Tinggi air di hulu= 0.750
Tinggi air di hilir = 1.400
Panjang Rembesan
1/3.Horizont H air Uplift
Titik Garis Vertikal Horizontal Jarak
al
[1] [2] [3] [4] [5] [6]
A 0.000 0.000
A-B 1.000
B 1.000 0.000 0.979
B-C 2.500 0.833
C 1.833 0.250 1.171
C-D 1.000
D
Panjang Rembesan Total
2.833
2.833
0.250
Gambar11. Diagram Gaya pada Dinding
Penahan Kondisi Banjir-Normal
Sumber: Perhitungan Sumber: Analisa Perhitungan
Tabel 13. Perhitungan Gaya Vertikal
Akibat Uplift pada Dinding Penahan
dengan Kondisi Muka Air Banjir Q25th
Panjang Creep = 2.833
Tinggi air di hulu= 3.800
Tinggi air di hilir = 1.400
Panjang Rembesan
1/3.Horizont H air Uplift
Titik Garis Vertikal Horizontal Jarak
al
[1] [2] [3] [4] [5] [6]
A 0.000 0.000
A-B 1.000
B 1.000 0.000 2.953
B-C 2.500 0.833
C
C-D 1.000
1.833 0.250 2.247
Gambar 12. Diagram Gaya pada Dinding
D 2.833 0.250 Penahan Kondisi Banjir-Gempa
Panjang Rembesan Total 2.833 Sumber: Analisa Perhitungan
Sumber: Perhitungan Tabel 14. Rekapitulasi Stabilitas Dinding
Penahan
Kondisi FS Guling FS Geser
Kosong-Normal 9.044 1.899
Kosong-Gempa 5.744 1.647
Banjir-Normal 4.484 1.536
Banjir-Gempa 3.845 1.786

5. KESIMPULAN DAN SARAN


5.1 KESIMPULAN
Gambar 9. Diagram Gaya pada Dinding Berdasarkan hasil perhitungan dan
Penahan Kondisi Kosong-Normal analisa yang dilakukan pada bab sebe-
Sumber: Analisa Perhitungan
lumnya maka dapat diambil beberapa Banjir :
kesimpulan sebagai berikut: 1.735(Tanpa gempa),1.691 (Gempa)
1. Hasil analisa hidrologi debit banjir Air turun tiba-tiba :
rancangan dengan menggunakan Me- 1.553(Tanpa gempa),1.509 (Gempa)
tode Nakayasu pada Sungai Cileung-
Perhitungan angka keamanaan din-
si didapatkan debit sebesar:
ding penahan:
256.27 m3/det (Kala ulang 1.01th),
Kosong- Normal :
425.98 m3/det (Kala ulang 2th),
FS Guling (9.044), FS Geser (1.899)
494.22 m3/det (Kala ulang 5th),
Kosong-Gempa :
530.35 m3/det (Kala ulang 10th),
FS Guling (5.744), FS Geser (1.647)
568.84 m3/det (Kala ulang 25th),
Banjir-Normal :
593.52 m3/det (Kala ulang 50th),
FS Guling (4.480), FS Geser (1.536)
615.45 m3/det (Kala ulang 100th).
Banjir-Gempa :
2. Pada kondisi eksisting terdapat bebe-
FS Guling (3.845), FS Geser (1.786)
rapa patok cross section yang tidak
mampu menampung debit banjir 5.2 SARAN
rancangan Q25th di Sungai Cileungsi Selain beberapa kesimpulan diatas,
sebesar 568.84 m3/det. Sehingga di- beberapa saran yang dapat dikemukaan
perlukan upaya perbaikkan untuk antara lain:
mengendalikan luapan Sungai Cile- 1. Dalam mendukung upaya pengen-
ngsi. Patok-patok cross section yang dalian banjir di Sungai Cileungsi,
meluber adalah: kiranya perlu disertai upaya perlin-
P1-P12;P17;P21;P22;P26-P29;P34; dungan dan penataan kawasan sung-
P39-P46;P57;P89;P92-P99;P107; ai. Mengingat terjadinya pertambah-
P124; P153;P85;P186. an populasi penduduk yang tinggi di
3. Upaya penanggulangan banjir di kawasan pinggiran sungai, maka
Sungai Cileungsi direncanakan be- diperlukan juga ketegasan dari aparat
rupa pembuatan tanggul dan dinding pemerintah dan masyarakat dalam
penahan/parapet, disesuaikan dengan menata pemukiman penduduk ter-
kondisi tataguna lahan di daerah utama bagi pemukiman yang berada
tersebut. Setelah adanya upaya pena- di daerah sepanjang sempadan sung-
nggulangan banjir dengan debit ai, sehingga tidak terjadi penyem-
desain Q25th, sudah tidak terdapat lagi pitan badan sungai.
luapan dari Sungai Cileungsi. 2. Perlunya studi lanjutan untuk pena-
4. Patok yang dianalisis adalah patok nggulangan banjir di DAS Cileungsi
153 dengan tinggi tanggul kanan dengan cara nonstuktural yang dapat
2.70 m yang dianggap paling kritis dilakukan dengan perbaikkan tata-
sehingga dianggap mewakili bentang guna lahan didaerah bagian hulu.
tanggul pada Sungai Cileungsi.
Hasil analisa stabilitas lereng tanggul DAFTAR PUSTAKA
sungai yang direncanakan dengan Chow, Ven Te. 1997. Hidrolika Saluran
dasar perencanaan tanggul adalah Terbuka. Jakarta: Erlangga.
sebagai berikut: Hardiyatmo, Hary Christady . 2014 .
Lebar mercu tanggul = 4m Analisa dan Perancangan Fondasi
Tinggi jagaan = 1m I.Yogyakarta:Gadjah Mada
Kemiringan lereng = 1:2 University Press
Perhitungan angka keamanan stabili- Soemarto, CD. 1986. Hidrologi Teknik.
tas lereng dengan Metode Bishop: Surabaya: Usaha Nasional.
Kosong : Soewarno. 1995. Hidrologi Aplikasi
1.850(Tanpa gempa),1.806 (Gempa) Metode Statistik untuk Analisa Data
Jilid I. Bandung: NOVA.
Sosrodarsono, Suyono. 1994. Perbaikan Sosrodarsono, Suyono. 2000. Mekanika
dan Pengaturan Sungai. Jakarta: PT Tanah dan Teknik Pondasi. Jakarta:
Pradya Paramita. PT Pradya Paramita.

Anda mungkin juga menyukai