Anda di halaman 1dari 4

BAB IV

PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil kasus asuhan keperawatan yang dilakukan pada Ny S


dengan indikasi Diabetes mellitus tipe 2 di ruangan 202 lantai 2 RS Mega Buana
Palopo, maka dalam bab ini penulis akan membahas kesenjangan antara teori dan
kenyataan yang diperoleh sebagai hasil pelaksanaan study kasus. Dalam
penyusunan asuhan keperawatan kami merencanakan keperawatan yang meliputi
pengkajian perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi dengan uraian sebagai
berikut :
A. Diagnosa Keperawatan
1. Diagnosa keperawatan yang muncul
a. Nyeri akut
Nyeri akut adalah keadaan letika individu mengalami dan
melaporkan adanya rasa ketidaknyamanan yang hebat atau sensasi
yang tidak menyenangkan. Alasan diagnose tersebut di angkat karna
saat pengkajian didapatkan data subyetif yaitu pasien mengatakan
nyeri pada kaki kiri P: post op kaki kiri, Q: seperti teriris, R: Kaki kiri
luka op, S: skala nyeri 5, T: saat bergerak, dan data obyektif yaitu
wajah pasien terlihat meringis, TTV : TD: 140/90 mmHg, N:
86x/menit, P: 20x/menit, S: 36,5 C.
Diagnosa tersebut penulis prioritaskan karna keluhan yang
dirasakan pasien saat itu dan apabila masalah itu tidak segerah
ditangani akan menimbulkan ketidaknyamanan bagi pasien dan bisa
mengganggu aktifitas pasien sehingga akan timbul rasa ketakutan
untuk melakukan gerakan dan tindakan.
b. Intoleransi aktivitas
Intoleransi aktivitas adalah ketidakcukupan energy secara fisiologis
maupun fisikologis untuk meneruskan atau menyelesaikan aktifitas
diminta atau aktifitas sehari-hari.
Diagnosa tersebut dapat ditegakkan jika ada data batasan
karakteristik yaitu respon abnormal dan tekanan darah atau nadi
terhadap aktifita, adanya ketidaknyamanan saat beraktifitas.
Diagnosa tersebut diangkat karna ditemukan tanda-tanda yang
mendukung yaitu secara subyektif pasien mengatakan tidak mampu
menggerakan kakinya sendiri dan data obyektif terpasang perban di
kaki kiri, dan kaki kiri berwarna kemerahan. Penulis tidak
memprioritskan masalah tersebut karna tidak mengacam kehidupan
pasien. Tetapi jika tidak ditegakan pasien tidak dapat mandiri dalam
beraktifitas.
2. Diagnosa keperawatan yang tidak muncul namun ada dalam tinjauan
teori
a. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
b. Resiko syok
c. Kerusakan integritas jaringan
d. Resiko infeksi
e. Retensi urin
f. Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer
g. Resiko ketidakseimbangan elektrolit
B. Implementasi
1. Nyeri
Tindakan keperawatan untuk mengatasi dignosa ini melakukan
pengkajian nyeri secara komprehensif (PQRST), monitor TTV, dan
kolaborasi dalam pemberian obat.
2. Intoleransi aktivitas
Tindakan keperawatan untuk mengatasi diagnose ini adalah
menginstruksikan pasien untuk minum antibiotic sesuai resep dan
menganjurkan kepada keluarga untuk selalu menggerakan kaki pasien.
C. Evaluasi
1. Nyeri
Kriteria hasil untuk diagnose diatas adalah pasien mengatakan nyeri
pada kaki kiri berkurang, skala nyeri 3, wajah tidak terlihat meringis,
TTV normal.
Setelah dilakukan tindakan keperawatan diperoleh hasil subyektif
pasien mengatakan nyeri berkurang P: post op kaki kiri, Q: Seperti
teriris, R: kaki kiri luka op, S: skala nyeri , T: Saat bergerak, Obyektif
wajah nampak meringis TTV: TD: 150/80 mmHg, N: 88x/menit,
P:20x/menit, S:36,50C. Hal tersebut menandakan dioagnosa pertama
teratasi sebagian sehingga tindakan perlu dilanjutkan sampai pasien
tidak terasa nyeri kembali.
2. Intoleransi aktivitas
Kriteria hasil untuk diagnose diatas adalah pasien mengatakan mampu
menggerakkan kakinya sendiri, dan kaki kiri tidak menunjukkan warna
kemerahan.
Setelah dilakukan tindakan keperawatan diperoleh hasil subyektif
pasien mengatakan tidak bisa menggerakkan kakinya, terpasang
perban dikaki kiri, dan kaki kiri warna kemerahan. Hal tersebut
menandakan diagnose kedua masih belum teratasi, sehingga tindakan
perlu dilanjutkan sampai pasien dapat beraktivitas secara mandiri tanpa
bantuan keluarg.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Diabetes mellitus adalah penyakit kronis yang terjadi baik ketika pancreas
tidak menghasilkan cukup insulin atau ketika tubuh tidak dapat secara efektif
menggunakan insulin yang dihasilkannya. Insulin adalah hormone yang
mengatur gula darah . Tanda dan gejalah diabetes mellitus adalah kadar
glukosa puasa tidak normal, hiperglikemia berat, rasa lapar yang semakin besar,
lelah dan mengantuk. Salah satu penetalaksanaan dari diabetes mellitus yaitu
pemberian insulin pada pasien. Diagnosa keperawatan yang diangkat yaitu
nyeri akut dan intoleransi aktivitas.
B. Saran
Meningkatkan kembali pengetahuan terkait konsep dasar pada pasien
dengan gangguan diabetes mellitus, meningkatkan pengetahuan perawat dalam
pemberian pelayanan asuhan keperawatan dengan masalah diabetes mellitus,
memperluas kembali pengetahuan demi perkembangan keperawartan terutama
pada pasien dengan gangguan diabetes mellitus.

Anda mungkin juga menyukai