Anda di halaman 1dari 11

TUGAS FILSAFAT ILMU

ALIRAN REALISME

Disusun Kelompok 3 :

1. Edy Sulaksito (292013275)


2. Indra Gunawan (292013303)
3. Anisa Inggit Wijayanti (292013305)
4. Rifka Ani Kholida (292013505)
5. Nur Amanah (292013523)

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA


FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
SALATIGA
2015/2016
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pengkajian filosofis terhadap pendidikan mutlak diperlukan karena membantu


dalam memberikan informasi tentang hakikat manusia sebagai dirinya sendiri baik secara
horizontal maupun secara vertikal. Sehingga kajian tentang realitas sangat dibutuhkan
dalam menentukan tujuan akhir pendidikan. Pakar dan praktisi pendidikan memandang
filsafat yang membahas konsep dan praktik pendidikan secara komprehensif sebagai
bagian yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan pendidikan. Terlebih lagi, di
tengah arus globalisasi dan modernisasi yang melaju sangat pesat, pendidikan harus
diberi inovasi agar tidak ketinggalan perkembangan serta memiliki arah tujuan yang
jelas.
Disisi lain, kajian filosofis memberikan informasi yang berkaitan dengan pengetahuan,
sumber pengetahuan, nilai, dan seperti bagaimanakah pengetahuan itu diperoleh,
bagaimana manusia dapat memperoleh nilai tersebut. Dengan nilai tersebut apakah
pendidikan layak untuk diterapkan dan lebih jauh akan membantu untuk menentukan
bagaimana seharusnya pendidikan itu dilaksanakan.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan realisme?
2. Siapa tokoh yang ada di dalam aliran realisme?
3. Apa saja jenis-jenis aliran realisme moderen?
4. Apa saja ciri-ciri kelompok realisme?
5. Apa itu konsep filsafat menurut aliran realisme?
6. Apa itu aliran realisme dalam dunia pendidikan?
7. Apa kelebihan dan kekurangan aliran realisme?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui apa itu realisme,
2. Untuk mengetahui tokoh yang ada pada aliran realisme,
3. Untuk mengetahui jenis-jenis aliran realisme moderen,
4. Untuk mengetahui ciri-ciri kelompok yang mengikuti aliran realisme,
5. Untuk mengetahui konsep filsafat menurut aliran realisme,
6. Untuk mengetahui aliran realisme dalam dunia pendidikan,
7. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan aliran realisme.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Realisme
Realisme berasal dari kata dalam bahasa Inggris yaitu real, atau yang nyata, dapat
diartikan juga yang ada secara fakta, tidak dibayangkan atau diperkirakan. Adapun kata
fakta dalam bahasa Indonesia berarti hal (keadaan, peristiwa) yang merupakan
kenyataan; sesuatu yg benar-benar ada atau terjadi. Realisme juga berasal dari kata Latin
realis yang berarti nyata. Dalam bidang metafisika, realisme berarti konsep-konsep
umum yang disusun oleh budi manusia yang sungguh juga terdapat dalam kenyataan,
lepas dari pikiran manusia.
Aliran Realisme adalah aliran filsafat yang memandang bahwa realitas sebagai dualitas.
Aliran realisme memandang dunia ini mempunyai hakikat realitas terdiri dari dunia fisik
dan dunia rohani. Hal ini berbeda dengan filsafat aliran idealisme yang bersifat monistis
yang memandang hakikat dunia pada dunia spiritual semata. Hal ini berbeda dari aliran
materialisme yang memandang hakikat kenyataan adalah kenyatan yang bersifat fisik
semata.
Menurut aliran realisme, pengetahuan adalah gambaran atau kopi yang sebenarnya dari
apa yang ada dalam alam nyata (dari fakta atau hakikat).

B. Tokoh Aliran Realisme


Aristoteles (384-322 SM)
Aristoteles adalah seorang murid Plato yang telah mengembangkan gagasan bahwa
sementara gagasan-gagasan mungkin penting bagi diri mereka sendiri, pembelajaran
yang utama tentang materi mengantarkan kita pada gagasan-gagasan yang jelas yang
lebih baik.
Menurut Aristoteles, gagasan-gagasan (atau bentuk-bentuk), seperti ide tentang Tuhan
atau ide-ide tentang sebuah pohon bisa ada walaupun tanpa materi, tapi tidak ada materi
yang ada tanpa bentuk.
Sifat penting dari sebuah biji pohon, sebagai contoh, merupakan hal-hal yang penting
bagi biji dan itulah perbedaan biji dari semua biji yang lain. Sifat-sifat ini termasuk
ukuranya, bentuk, berat dan warna. Tidak ada biji yang serupa sama sekali, jadi kita bisa
mengatakan bahwa beberapa sifat penting dari suatu biji sebagaimana perbedaan yang
mendasar dari hal hal pada semua biji yang lain. Hal ini bisa disebut dengan “bebijian”
dan itu adalah hal yang universal dengan semua biji yang lain. Mungkin hal ini bisa
dipahami lebih baik dengan mengembalikan pada manusia pada poin ini. Orang, juga,
berbeda dalam sifat-sifat tertentu mereka. Mereka memiliki perbedaan bentuk dan
ukuran, dan tak ada dua orangpun yang sama persis. Karena semua manusia
sesungguhnya berpegang pada sesuatu yang universal.

C. Jenis-Jenis Aliran Realisme Moderen


Realisme adalah suatu istilah yang meliputi bermacam-macam aliran filsafat yang
mempunyai dasar-dasar yang sama. Sedikitnya ada tiga aliran dalam realisme modern.
1. Kecenderungan kepada materialisme dalam bentuknya yang modern. Sebagai
contoh, materialisme mekanik adalah realisme tetapi juga materialisme,
2. Kecenderungan terhadap idealisme. Dasar eksistensi mungkin dianggap sebagai
akal atau jiwa yang merupakan keseluruhan organik. James B. Pratt dalam
bukunya yang berjudul Personal Realism mengemukakan bahwa bentuk realisme
semacam itu, yakni suatu bentuk yang sulit dibedakan dari beberapa jenis
realisme obyektif,
3. Terdapat kelompok realis yang menganggap bahwa realitas itu pluralistik dan
terdiri atas bermacam-macam jenis; jiwa dan materi hanya merupakan dua dari
beberapa jenis lainnya.

D. Ciri-Ciri Kelompok yang Mengikuti Aliran Realisme


1. Kelompok realis membedakan antara obyek pikiran dan tindakan pikiran itu
sendiri. Menekankan teori korespondensi untuk meneliti kebenaran pernyataan-
pernyataan. Kebenaran adalah hubungan erat putusan kita kepada fakta-fakta
pengalaman atau kepada dunia sebagaimana adanya. Kebenaran adalah
kepatuhan kepada realitas yang obyektif,
2. Seorang realis menyatakan, ia tidak menjauhkan diri dari fakta yang nyata.
Menekan kemauan-kemauan dan perhatian-perhatiannya dan menerima
perbedaan dan keistimewaan benda-benda sebagai kenyataan dan sifat yang
menonjol dari dunia. Ia bersifat curiga terhadap generalisasi yang condong untuk
menempatkan segala benda di bawah suatu sistem,
3. Kebanyakan kaum realis menghormati sains dan menekankan hubungan yang erat
antara sains dan filsafat. Tetapi banyak di antara mereka yang bersifat kritis
terhadap sains lama yang mengandung dualisme atau mengingkari bidang nilai.
Sebagai contoh, Alfred North Whitehead yang mencetuskan 'filsafat organisme'.
Ia mengkritik pandangan sains yang tradisional yang memisahkan antara materi
dan kehidupan, badan dan akal, alam dan jiwa, substansi dan kualitas-kualitas.

E. Konsep Filsafat Menurut Aliran Realisme


1. Metafisika-realisme. Kenyataan yang sebenarnya hanyalah kenyataan fisik
(materialisme). Kenyataan material dan imaterial (dualisme), dan kenyataan yang
terbentuk dari berbagai kenyataan (pluralisme),
2. Humanologi-realisme. Hakekat manusia terletak pada apa yang dapat dikerjakan.
Jiwa merupakan sebuah organisme kompleks yang mempunyai kemampuan
berpikir,
3. Epistemologi-realisme. Kenyataan hadir dengan sendirinya tidak tergantung pada
pengetahuan dan gagasan manusia, dan kenyataan dapat diketahui oleh pikiran.
Pengetahuan dapat diperoleh melalui penginderaan. Kebenaran pengetahuan
dapat dibuktikan dengan memeriksa kesesuaiannya dengan fakta,
4. Aksiologi-realisme. Tingkah laku manusia diatur oleh hukum-hukum alam yang
diperoleh melalui ilmu, dan pada taraf yang lebih rendah diatur oleh kebiasaan-
kebiasaan atau adat-istiadat yang telah teruji dalam kehidupan.

F. Aliran Realisme Dalam Pendidikan


Aliran filsafat realisme berpendirian bahwa pengetahuan manusia itu adalah gambaran
yang baik dan tepat dari kebenaran. Konsep filsafat menurut aliran realisme adalah: (1)
Metafisika-realisme; Kenyataan yang sebenarnya hanyalah kenyataan fisik
(materialisme); kenyataan material dan imaterial (dualisme), dan kenyataan yang
terbentuk dari berbagai kenyataan (pluralisme); (2) Humanologi-realisme; Hakekat
manusia terletak pada apa yang dapat dikerjakan. Jiwa merupakan sebuah organisme
kompleks yang mempunyai kemampuan berpikir; (3) Epistemologi-realisme; Kenyataan
hadir dengan sendirinya tidak tergantung pada pengetahuan dan gagasan manusia, dan
kenyataan dapat diketahui oleh pikiran. Pengetahuan dapat diperoleh melalui
penginderaan. Kebenaran pengetahuan dapat dibuktikan dengan memeriksa
kesesuaiannya dengan fakta; (4) Aksiologi-realisme; Tingkah laku manusia diatur oleh
hukum-hukum alam yang diperoleh melalui ilmu, dan pada taraf yang lebih rendah diatur
oleh kebiasaan-kebiasaan atau adat-istiadat yang telah teruji dalam kehidupan.
Dalam hubungannya dengan pendidikan, pendidikan harus universal, seragam, dimulai
sejak pendidikan yang paling rendah, dan merupakan suatu kewajiban. Pada tingkat
pendidikan yang paling rendah, anak akan menerima jenis pendidikan yang sama.
Pembawaan dan sifat manusia sama pada semua orang. Oleh karena itulah, metode, isi,
dan proses pendidikan harus seragam. Namun, manusia tetap berbeda dalam derajatnya,
di mana ia dapat mencapainya. Oleh karena itu, pada tingkatan pendidikan yang paling
tinggi tidak boleh hanya ada satu jenis pendidikan, melainkan harus beraneka ragam
jenis pendidikan. Inisiatif dalam pendidikan terletak pada pendidik bukan pada peserta
didik. Materi atau bahan pelajaran yang baik adalah bahan pelajaran yang memberi
kepuasan pada minat dan kebutuhan pada peserta didik. Namun, yang paling penting
bagi pendidik adalah bagaimana memilih bahan pelajaran yang benar, bukan
memberikan kepuasan terhadap minat dan kebutuhan pada peserta didik. Memberi
kepuasan terhadap minat dan kebutuhan siswa hanyalah merupakan alat dalam mencapai
tujuan pendidikan, atau merupakan strategi mengajar yang bermanfaat.
Implikasi filsafat realisme dalam pendidikan ada 5, yaitu :

1. Tujuan Pendidikan
Aristoteles berpendapat bahwa pendidikan bertujuan membantu manusia
mencapai kebahagiaan dengan mengembangkan potensi diri seoptimal
mungkin agar manusia menjadi unggul. Rasionalitas manusia adalah kekuatan
tertinggi manusia yang harus dikembangkan melalui belajar berbagai macam
ilmu pengetahuan. Manusia harus pula memberanikan diri untuk mengenal
diri, melatih potensi dan mengintegrasikan berbagai peran dan tuntutan
kehidupan sesuai dengan tatanan rasional berjenjang.

2. Kurikulum
Kurikulum dikembangkan secara komprehensif mencakup semua pengetahuan
yang sains, sosial, maupun muatan nilai-nilai. Isi kurikulum lebih efektif
diorganisasikan dalam bentuk mata pelajaran karena memiliki kecenderungan
berorientasi pada peserta didik (subject centeed).

3. Peranan siswa
Peran peserta didik adalah menguasai pengetahuan yang handal dapat
dipercaya. Dalam hal disiplin, peraturan yang baik adalah esensial dalam
belajar. Disiplin mental dan moral dibutuhkan untuk memperoleh hasil yang
baik.

4. Peranan Guru
Peranan pendidik adalah menguasai pengetahuan, terampil dalam teknik
mengajar dan dengan keras menuntut prestasi peserta didik.

5. Metode
Belajar tergantung pada pengalaman baik langsung atau tidak langsung.
Metodenya harus logis dan psikologis. Metode pontiditioning (Stimulua-
Respon) adalah metode pokok yang digunakan.

G. Kelebihan dan Kelemahan Aliran Realisme Dalam Pendidikan


Aliran filsafat realisme memiliki beberapa kelebihan dan kelemahan, adapun kelebihan
dan kelemahan yang dimiliki oleh aliran realisme diantaranya adalah sebagai berikut :
Kelebihannya :
1. Program pendidikan terfokus sehingga peserta didik dapat menyesuaikan diri
secara tepat dalam hidup, dan dapat melaksanakan tanggung jawab sosial
dalam hidup bermasyarakat.
2. Peranan peserta didik adalah penguasaan pengetahuan yang handal sehingga
mampu mengikuti perkembangan Iptek.
3. Dalam hubungannya dengan disiplin, tatacara yang baik sangat penting dalam
belajar. Artinya belajar dilakukan secara terpola berdasarkan pada suatu
pedoman. Karena peserta didik perlu mempunyai disiplin mental dan moral
untuk setiap tingkat kebaikkan.
4. Kurikulum komprehensif yang berisi semua pengetahuan yang berguna dalam
penyesuaian diri dalam hidup dan tanggung jawab sosial. Kurikulum berisi
unsur-unsur pendidikan umum untuk mengembangkan kemampuan berpikir
dan pendidikan praktis untuk kepentingan bekerja.
5. Metodenya logis dan psikologis, semua kegiatan belajar berdasarkan
pengalaman baik langsung maupun tidak langsung. Metode mengajar bersifat
logis, bertahap dan berurutan.
Kelemahannya :
1. Pada tingkat pendidikan yang paling rendah, anak akan menerima jenis
pendidikan yang sama. Menurutnya pembawaan dan sifat manusia sama pada
semua orang. Oleh karena itulah, metode, isi, dan proses pendidikan harus
seragam. Namun, tidak semua manusia itu sama dalam menangkap pelajaran
karena kemampuan tiap orang berbeda-beda sehingga harus disesuaikan dalam
proses pendidikan.
2. Kekeliruan menilai persepsi, tidak ada penjelasan mengenai objek
khayalan/halusinasi, semua persepsi tergantung konteks visual.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Aliran Realisme adalah aliran filsafat yang memandang bahwa dunia materi di luar
kesadaran ada sebagai suatu yang nyata dan penting untuk kita kenal dengan
mempergunakan intelegensi. Segala yang di amati oleh panca indera kita adalah suatu
kebenaran.
Pengaruh aliran realisme dalam pendidikan, kemampuan dasar dalam proses
kependidikan yang di alami lebih ditentukan perkembangannya oleh pendidikan atau
lingkungan sekitar, karena empiris ( pengalaman) pada hakikatnya yang membentuk
manusia.

B. Saran
Seorang pendidik harus mempunyai bekal filsafat dan memperkaya dengan teori-teori
pembelajaran. Pendidikan dalam realisme kerap indentikkan sebagai upaya
pelaksanaan psikologi behavioristik kedalam ruang pengajaran dan tekanan-tekanan
hidup yang terarah dalam pengaturan-pengaturan serta keteraturan yang bersifat
mekanistik. Sehingga diperlukan Paradigma baru pendidikan yang menarik dan
memanfaatkan potensi siswa berdasarkan pengalaman adalah pembelajaran
kontruktivisme.
DAFTAR PUSTAKA
1. http://teachingofhistory.blogspot.com/2012/06/filsafat-realisme-dalam-
pendidikan.html
2. http://kopite-geografi.blogspot.com/2013/05/pengaruh-aliran-realisme-
dalam.html
3. http://guruagamakristen.blogspot.com/2013/05/realisme.html
4. https://sunghyeyi.wordpress.com/2014/10/17/filsafat-pendidikan/

Anda mungkin juga menyukai