BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Seksio Cesarea
1. Pengertian
(Rasjidi, 2009).
abdomen dan uterus yang maih utuh dengan berat janin >1000 gr atau
bayi melalui perut ibu. Meskipun kesehatan ibu dan bayi lebih terjamin,
Wirawan,2013).
a. Indikasi Ibu
stimulasi
5) Plasenta previa
6) Disproporsi sefalopelvik
9
10
7) Ruptur uteri
b. Indikasi Janin
1) Kelainan letak
2) Gawat janin
3) prolapsus plasenta
(Rasjidi, 2009).
(Farrer, 2008).
11
b. Perdarahan
2) Atonia uteri
c. Luka kandung kemih, emboli paru dan keluhan kandung kemih bila
(Sofian, 2015)
a. Ruang Pemulihan
Saat pasien sadar dari anestesi umum atau saat efek anestesia regional
nyeri yang hebat. Perban yang tebal dengan banyak plester di atas
perawatan
b. Ruang Perawatan
1) Tanda-Tanda Vital
setengah jam selama 2 jam pertama dan tiap jam selama minimal
2) Analgesik
komplikasi
13
5) Ambulasi
paling sedikit dua kali. Waktu ambulasi diatur agar analgetik yang
6) Perawatan Luka
Luka insisi diperiksa setiap hari dan jahitan kulit (atau klip)
katun
14
7) Pemeriksaan Laboratorium
hematologisnya.
8) Menyusui
B. Luka
1. Pengertian
tubuh (Suriadi, 2007). Menurut Potter & Perry (2006) luka adalah
rusaknya struktur dan fungsi anatomis kulit normal akibat proses patologis
yang berasal dari internal dan eksternal, serta mengenai organ tertentu.
2. Klasifikasi Luka
a. Luka tertutup
Adalah luka dimana jaringan yang ada pada permukaan tidak rusak
b. Luka terbuka
kecelakaan yang kita sebut traumatis. Bentuk luka yang sering muncul :
1) Luka bakar
2) Luka robek
3) Luka tusuk
4) Luka lecet
16
5) Luka sayat
Luka iris yang ditandai dengan tepi luka berupa garis lurus dan
beraturan.
atau ular.
a. Data dasar subjektif : pasien akan mengeluh luka semakin nyeri, dan
1) Dolor adalah rasa nyeri, nyeri akan terasa pada jaringan yang
mengalami infeksi. Hal ini terjadi karena sel yang mengalami infeksi
2) Kalor adalah rasa panas pada daerah yang mengalami infeksi dan
aliran darah.
17
4) Rubor adalah kemerahan, hal ini terjadi pada area yang mengalami
menimbulkan kemerahan
mengalami infeksi.
C. Penyembuhan Luka
1. Pengertian
(Suriadi, 2007).
cedera atau proses yang kemudian terjadi pada jaringan yang rusak
(Sjamsuhidajat, 2005).
operasi seksio caesarea dikatakan sembuh jika luka tidak terdapat tanda-
mengirim darah yang dan sel ke area yang mengalami inflamasi dan
dan sel darah utih kedalam jaringan yang rusak. Hal yang menimbulkan
dalam ruangan tertutup, misalya : kaki atau leher (Potter & Perry, 2005).
Leukosit (sel darah putih) akan mencapai luka dalam beberapa jam.
Leukosit utama yang bekerja pada luka adalah neutrofil, yang mulai
memakan bakteri dan febris yang kecil. Neutrofil mati dalam beberapa
hari dan meninggalkan eksudat enzim yang akan menyerang bakteri atau
kantong sampah yang akan membersihkan luka dari bakteri, sel-sel mati
mendaur ulang zat-zat tertentu, seperti amino dan gula, yang dapat
paling cepat pada hari kedua dan menjadi komponen utama jaringan
parut. Akhirnya di atas luka akan terbetuk lapisan tipis dari jaringan
epitel dan menjadi barier terhadap organisme penyebab infeksi dari zat-
minggu. Pada fase ini tidak ditemukan tanda inflamasi pada luka.
Aktivitas utama selama fase regenerasi ini adalah mengisi luka dengan
Selama periode ini luka mulai tertutup oleh jaringan yang baru.
elastisitas luka meningkat pada resiko terpisah atau ruptur luka akan
yang telah sembuh biasanya tidak memiliki elastisitas yang sama dengan
warna yang lebih terang daripada warna kulit normal (Potter & Perry,
2006).
3. Komplikasi Luka
menit kecuali jika pembuluh darah besar atau fungsi atau fungsi
atau erosi pembuluh darah oleh benda asing. Perdarahan dapat terjadi
b. Infeksi
paling sering terjadi di rumah sakit. Resiko infeksi lebih besar terjadi
jika luka mengandung jaringan mati atau nekrotik, terdapat benda asing
pada atau di dekat luka, dan suplai darah serta pertahanan jaringan di
hari ke-4 atau ke-5 setelah operasi (Potter & Perry, 2006).
c. Dehisensi luka
seluruhnya atau terpisahnya luka secara parsial atau total. Klien dengan
misalnya batuk, muntah, atau duduk tegak di tempat tidur (Potter &
Perry, 2006).
22
yang kemudian ditutupi oleh jaringan epitel. Cara ini biasanya memakan
waktu yang lama dan meninggalkan parut yang kurang baik, terutama
dan dijahit dengan baik, dan terjadi bila luka segera diusahakan bertautan
(Sjamsuhidajat, 2005)
a. Usia
kolagen kurang lunak, jaringan parut kurang elastis. (Potter & Perry,
2006).
23
barier yang baik terhadap trauma mekanis dan juga infeksi, begitupun
(Morison, 2004).
b. Nutrisi
dan proses imun pada fase penyembuhan luka. Seperti zat besi dan
dan proliferasi. Protein, zat besi, zinc dan vitamin A dan C adalah
kolagen.
tiga kategori, yaitu status gizi kurang, gizi normal, dan gizi lebih
(Almatsier, 2008).
tubuh dan komposisi dari tingkat umur dan tingkat gizi. Berbagai jenis
ukuran tubuh antara lain tiggi badan, berat badan, lingkar lengan atas,
fisik dan proporsi jaringan tubuh seperti lemak, otot, dan jumlah air
tinggi badan, lingkar lengan atas, lingkar kepala, lingkar dada, dan
26
Umur (IMT/U).
IMT.
𝐵𝐵(𝑘𝑔)
𝐼𝑀𝑇 =
𝑇𝐵 (𝑚)2
status gizi kurus = 17,0 – 18,5, gizi normal 18,6 – 25 dan gizi gemuk
darah, urine, tinja, dan juga beberapa jaringan tubuh seperti hati dan
anemia. Nilai normal yang paling sering dinyatakan adalah 14-18 gr/dl
2009).
c. Mobilisasi
dengan adanya jahitan karena mobilisasi baik buat jahitan, agar tidak
mahmudah, 2015).
tarik menarik nafas dalam serta latihan tungkai yang sederhana. Postur
29
Hari ke 1:
Hari ke 2:
Hari ke 3:
(Kasdu,2012)
Saat pasien sudah pulang ke rumah, saran untuk pasien post sectio
(Rasjidi, 2009).
d. Merokok
e. Kegemukan
2006).
f. Stress luka