Anda di halaman 1dari 8

Jurnal POROS TEKNIK, Volume 6, No.

1, Juni 2014 : 1 - 54

HANDPHONE SEBAGAI PENGENDALI PERALATAN


LISTRIK BERBASIS MIKROKONTROLER

Sarifudin (1)
(1) Staf Pengajar Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Banjarmasin

Ringkasan
Dunia teknik kontrol di mata orang awam dianggap sebagai dunia ajaib, canggih, serba
otomatis, yang berkesan mewah, dan mahal. Dunia yang satu ini bukanlah lagi dianggap
sebagai sesuatu yang mewah. Hampir semua barang-barang elektronik di rumah tangga
telah dilengkapi dengan suatu sistem yang di dalamnya terdapat suatu chip yang dapat di
program. Mulai dari telepon, air-conditioner, vcd dan dvd player, televisi, peralatan audio,
peralatan lainnya.
Kata Kunci : Pengendali jarak jauh, Mikrokontroller, Handphone

1. PENDAHULUAN rangkaian. EMR mempunyai variasi aplikasi


yang luas baik pada rangkaian listrik maupun
Dengan melihat perkembangan tekhnologi elektronis. Misalnya EMR dapat digunakan
handphone yang sangat pesat pada pada control dari kran-daya cairan dan banyak
masyarakat saat ini, maka penulis berusaha kontrol urutan mesin, misalnya operasi
untuk mengaplikasikan teknologi handphone pemboran (tanah), pemboran (plat),
dengan mikrokontroler. Hal ini diharapkan penggilingan dan penggerindaan.
akan membantu masyarakat atau konsumen Relai biasanya hanya mempunyai satu
handphone agar bisa lebih memanfaatkan kumparan, tetapi relai dapat mempunyai
teknologi yang digunakannya. beberapa kontak. Jenis EMR diperlihatkan
Kemudian dengan melihat kondisi pada gambar 2.1. Relai elektromekanis berisi
pengontrolan instalasi listrik dalam kehidupan kontak diam dan kontak bergerak. Kontak
masyarakat saat ini yang masih tergolong yang bergerak dipasang pada plunger.
konvensional yaitu relatif hanya menggunakan Kontak-kontak ditunjuk sebagai Normally
prinsip pengontrolan jarak dekat atau bisa Open (NO) dan Normaly Close (NC). Apabila
dikatakan prinsip pengontrolan yang belum kumparan berisi tenaga, terjadi medan
mampu dilakukan dalam jarak jauh, maka hal elektromegnetis. Aksi dari medan pada
inilah yang membuat penulis tertantang untuk gilirannya menyebabkan plunger bergerak
membuat sebuah alat pengontrol instalasi pada kumparan menutup kontak NO dan
listrik yang prinsip pengontrolannya bisa membuka kontak NC. Jarak gerak plunger
dilakukan dari jarak jauh dengan harapan biasanya pendek sekitar ¼ in atau kurang.
dapat memudahkan masyarakat luas yang
sekarang sebagian hidup dalam kehidupan
super sibuk yang biasanya mempunyai
kendala-kendala waktu dan jarak dalam hal
sistem pengontrolan instalasi listrik baik rumah
tinggalnya, kantornya, maupun tempat-tempat
lainnya yang memerlukan pengontrolan

2. TINJAUAN PUSTAKA

Relai pengendali elektromekanis Gambar 1. Relai elektromekanis


Relai pengendali elektromekanis (an
electromechanical relay = EMR) adalah Kontak normaly open akan membuka
sakelar magnetis. Relai ini menghubungkan ketika tidak ada arus yang mengalir pada
rangkaian beban OFF atau ON dengan kumparan, tetapi tertutup secepatnya setelah
pemberian energi elektromagnetis, yang kumparan menghantarkan arus atau diberi
membuka atau menutup kontak pada tenaga. Kontak normaly close akan tertutup

47
Jurnal POROS TEKNIK, Volume 6, No. 1, Juni 2014 : 1 - 54

apabila kumparan tidak diberi daya dan digunakan untuk suatu aplikasi tertentu saja.
membuka ketika kumparan diberi daya. Selain itu perbedaan lainnya adalah pada
Masing-masing kontak biasanya digambarkan perbandingan RAM dan ROM. Pada sistem
sebagai kontak yang tampak dengan komputer perbandingan RAM dan ROM-nya
kumparan tidak diberi daya besar, artinya adalah program-program
pemakai disimpan dalam ruang RAM yang
Perangkat Keras AT89C51 relatif besar, sedangkan rutin-rutin antarmuka
AT89C51 adalah mikrokontroler buatan perangkat keras disimpan dalam ruang ROM
Atmel dengan 4K Byte Flash PEROM yang kecil. Sedangkan pada mikrokontroler,
(Programable and Erasable Read Only perbandingan ROM dan RAM-nya yang besar
Memory), AT89C51 merupakan memori artinya program kontrol disimpan dalam ROM
dengan teknologi nonvolatile memory, isi (baca Masked ROM atau Flash PEROM) yang
memory tersebut dapat diisi/dihapus berkali- ukurannya relatif besar, sedangkan RAM
kali. digunakan sebagai tempat penyimpanan
Memori ini biasa digunakan untuk sementara, termasuk register-register yang
menyimpan instruksi (perintah) berstandar digunakan mikrokontroler yang bersangkutan.
MCS-51 code sehingga mikrokontroler ini AT89C51 adalah mikrokontroler keluaran
dapat bekerja dalam mode single chip Atmel dengan 4k byte Flash PEROM
operation (mode operasi keping tunggal) yang (Programmable And Erasable Read Only
tidak memerlukan exsternal memory (memori Memory), AT89C51 merupakan memori
luar) untuk menyimpan source code tersebut. dengan teknologi nonvolatile memory, isi
memory tersebut dapat diisi ulang ataupun
External
Interupsi dihapus berkali-kali.
INT 0 INT 1 T0 T1

PORT 0 DRIVERS PORT 2 DRIVERS


Interrupt 128 Bytes 4K Bytes
Timer 1
Contrrol RAM EEPROM

RAM ADDR PORT 0 PORT 2


Timer 0 REGISTER RAM LATCH LATCH FLASH

Internal
CPU
Interupsi
B STACK
REGISTER ACC POINTER
PROGRAM
ADDRESS
REGISTER

TMP1 TMP2
BUFFER

Bus 4 Port Serial


Oscillator
Contrtol Input-Output Port
ALU PC
INCREMENTER
INTERRUPT SERIAL P0RT
_ AND TIMER BLOCKS
P A E R
S L A S PSW PROGRAM
E T COUNTER
E P0 P1 P2 P3 TxD RxD
N
PSEN TIMING
ALE/PROG AND INSTRUCTION DPTR
EA/Vpp CONTROL REGISTER
RST

Gambar 2. Blok Diagram Inti dari AT89C51 PORT 1


LATCH
PORT 3
LATCH

Mikrokontroler OSC

PORT 1 DRIVERS PORT 3 DRIVERS


Mikrokontroler adalah kombinasi antara
sebuah mikroprosesor dengan I/O dan memori P1.0 P1.7 P3.0 P3.7

(RAM/ROM) dalam sebuah chip. Keuntungan


menggunakan sebuah mikrokontroler adalah
sudah terdapat RAM dan peralatan I/O
pendukung. Gambar 3. Blok Diagram Internal AT89C51
Mikrokontroler sebagai suatu terobosan
teknologi mikroprosesor dan mikrokomputer, Handphone
hadir memenuhi kebutuhan pasar (market Handphone(HP) yang penulis gunakan
need) dan teknologi baru. Sebagai teknologi adalah HP jenis GSM merk NOKIA seri 8210,
baru, yaitu teknologi semikonduktor dengan HP ini berfungsi sebagai penerima sinyal
kandungan transistor yang lebih banyak DTMF. Prinsip kerjanya adalah menerima
namun hanya membutuhkan ruang yang kecil panggilan(menjawab panggilan) secara
serta dapat diproduksi dalam jumlah banyak otomatis, hal ini dapat dilakukan karena
sehingga harganya menjadi lebih murah. tombol-tombol HP sebelumnya telah
Tidak seperti sistem komputer, yang dihubungkan ke rangkaian driver relay
mampu menangani berbagai macam program sebagai switch pengganti penekanan tombol
aplikasi, mikrokontroler hanya dapat HP yang mana kerjanya diatur oleh

48
Jurnal POROS TEKNIK, Volume 6, No. 1, Juni 2014 : 1 - 54

mikrokontroler, jadi pada saat HP menerima


panggilan maka mikrokontroler secara
otomatis akan mengaktifkan tombol angkat
melalui rangkaian diver. Kemudian setelah
HP menjawab panggilan, maka rangkaian
pembaca DTMF akan menerima masu-
kan/input melalui output spaker HP yang telah
dihubungkan sebelumnya sebagai sumber
input.

Gambar 6. Modul DF-87


Minimum System
Minimum system yang penulis gunakan
adalah sebuah rangkaian mikrokontroler
AT89C51 yang memiliki 32 input-output yang
terbagi dalam 4 port

Gambar 4. Rancangan Handphone

Amplifier
Amplifier yang digunakan penulis adalah
rangkaian penguat yang banyak dipakai pada
speaker aktif. Pada tugas akhir ini penulis
menggunakan rangkaian ini dengan tujuan
untuk menguatkan sinyal DTMF dari HP
penerima sebelum masuk ke rangkaian
pembaca DTMF, hal ini dilakukan karena level
sinyal output dari HP belum mampu terbaca Gambar 7. Minimum System
oleh rangkaian pembaca DTMF (untuk
penjelasan lebih terperinci bisa dilihat dalam
penjelasan rangkaian decoder DTMF di atas). MP3 player
MP3 player yang digunakan penulis adalah
jenis flashdish, alat ini berfungsi sebagai
penghasil suara operator. Prinsip kerjanya
adalah memutar rekaman-rekaman suara
operator yang ada pada memori rekaman
flashdish tersebut sesuai dengan perintah
yang diberikan mikrokontroler melalui
rangkaian driver relay yang telah terpasang
pada tombol-tombol pengatur kerja flashdish.

Gambar 5. Amplifier

Modul DF-87
Modul DF-87 merupakan sebuah
rangkaian decoder yang komponen utamanya
adalah IC MT8870D, modul ini penulis
gunakan sebagai rangkaian pembaca dan
pengkonversi sinyal DTMF dari HP penerima
ke dalam bentuk digital dengan tujuan agar
sinyal DTMF yang berbentuk analog tersebut
dapat terbaca oleh mikrokontroler, karena
mikrokontroler hanya dapat membaca data-
data yang berbentuk digital. Jadi dengan kata
lain modul DF-87 ini berfungsi sebagai
interface antara HP dengan mikrokontroler. Gambar 8. MP3-player

49
Jurnal POROS TEKNIK, Volume 6, No. 1, Juni 2014 : 1 - 54

3. PERANCANGAN SISTEM mikrokontroler dengan blok lainnya,


rangkaian driver ini terdiri dari beberapa
Pada pengendali peralatan listrik jarak jauh bagian yaitu rangkaian interface ke
yang telah penulis rancang, digunakan untuk rangkaian instalasi, dan rangkaian
menghubung dan memutus aliran listrik interface ke handphone penerima, serta
secara otomatis dengan memanfaatkan interface ke rangkaian operator.
teknologi handphone sebagai pengontrolnya. Komponen utama dari rangkaian interface
Alasan penulis menggunakan handphone ini adalah kombinasi antara rangkaian
sebagai pengontrol karena kemampuan transistor dan relai.
handphone dalam hal pengaksesannya yang  Rangkaian Instalasi : rangkaian ini terdiri
mampu menjangkau tempat dan jarak yang dari instalasi 10 buah terminal tegangan
sangat luas, hal ini berlaku selama 220volt yang mana hubungan jalur
tersedianya jaringan yang menghubungkan sambung-putusnya ada pada rangkaian
jalur komunikasi terhadap handphone interface mikrokontroler ke rangkaian
tersebut. Sehingga penggunaan media instalasi.
handphone sebagai pengontrol dianggap lebih
efektif dalam hal pengontrolan jarak jauh Diagram Blok Rangkaian dari Pengendali
dibandingkan dengan pengontrol lainnya. Peralatan Listrik Jarak Jauh Menggunakan
Diagram Blok Sistem Kerja dari Pengendali Handphone berbasis Mikrokontroler
Peralatan Listrik Jarak Jauh Menggunakan
Handphone berbasis Mikrokontroler Handphone
Minimum
system

getar (mikrokontroler)

speake Amplifier DTMF


r
Port 0
Tombo
l
Relay Driver
Tombo
l tutup

Mic
Rangkaian
eterangan : Instalasi

 Handphone Penerima : MP-3 Player


handphone yang digunakan oleh penulis Channel 1 Channel 6

adalah handphone jenis GSM(Global


Channel 2 Channel 7
System for Mobile) yang sekarang ini Speaker
Output
banyak digunakan oleh orang-orang pada Channel 3 Channel 8
umumnya. Tombol
 Dekoder DTM :blok ini berfungsi sebagai tekan kanan
Channel 4 Channel 9
pencacah dan penyaring sinyal yang Tombol
tekan kiri
diterima oleh handphone penerima Channel 5 Channel
sehingga output yang dihasilkan dapat Tombol 10
tekan
dipastikan adalah berupa output yang
benar-benar hasil pengolahan sinyal DTMF
saja, selain itu blok ini juga berfungsi Desain Alat dan Software
mengkonversi sinyal DTMF menjadi sinyal
yang berbentuk data biner. Untuk blok
decoder ini, penulis menggunakan
rangkaian yang komponen utamanya
adalah IC MT8870D.
 Rangkaian Mikrokontroler : rangkaian
mikrokontroler yang penulis gunakan
adalah rangkaian mikrokontroler dalam
bentuk minimum system, yang mana IC
mikrokontroler yang digunakan adalah
AT98C51 yaitu sebuah IC mikrokontroler
buatan Atmel.
 Rangkaian Driver rangkaian ini mempu-
nyai fungsi utama sebagai interface antara Gambar 9 Modul Led

50
Jurnal POROS TEKNIK, Volume 6, No. 1, Juni 2014 : 1 - 54

 Modul led
Modul ini adalah sebuah rangkaian yang
berisi 8 buah led yang berfungsi sebagai
indikator high-low bit-bit yang dipasang
pada setiap port yang ada pada
mikrokontroler

 Rangkaian driver
Rangkaian driver yang digunakan oleh Gambar 12. Modul Relay
penulis adalah rangkaian kombinasi
antara transistor dan relai, gambar Desain software
rangkaiannya sebagai berikut Pada Pengendali Peralatan Listrik Jarak
Jauh Menggunakan Handphone Berbasis
Mikrokontroler yang penulis rancang, tidak
dapat terlepas dari bantuan software yang
mana memiliki fungsi untuk mengatur jalan
kerja mikrokontroler dalam hal pembacaan
input atau masukan bagi mikrokontroler yang
berupa data DTMF sehingga kemudian data-
data tersebut diolah lebih lanjut sebagai kode-
kode perintah untuk menghidupkan atau
mematikan peralatan-peralatan listrik yang
Gambar 10 .Schematic Rangkaian Driver
telah diinterfacekan melalui rangkaian relay.
Prinsip kerja dari rangkaian di atas adalah Sebelum membuat software maka hal yang
pada saat input yang mendapat masukan dari perlu dilakukan sebelumnya adalah membuat
mikrokontroler berlogik 1 maka hal itu akan rancangan alur kerja atau biasa disebut
menyebabkan transistor BD 139 pertama flowchart. Pada tugas akhir ini penulis juga
dalam kondisi menghan-tar/saturasi dan telah membuat flowchart dari kerja alat yang
otomatis juga akan membuat transistor BD buat, flowchartnya sebagai berikut
139 kedua menghantar/saturasi, kemudian
secara otomatis hal itu juga akan membuat Start

relay aktif, ini. Tetapi sebaliknya, apabila input


mendapat masukan logik 0 maka transistor- Apakah ada
tegangan listrik AC
tidak
A
transistor tersebut akan berkondisi tak 220V

menghantar/cut-off, begitu juga pada relai ya

akan berkondisi non-aktif. tidak Apakah


ada panggilan
masuk

ya

Delay 8 detik

Lakukan perintah
tutup handphone
Apakah
tidak masih
ada panggilan
Kembali ke start masuk

ya

Lakukan perintah
angkat handphone

Aktifkan suara mesin


operator berisi perintah
'MASUKAN
PASSWORD'
Gambar 11 Rangkaian Driver
 Modul Relay
Lakukan proses
pembacaan password

Modul ini berisi relay-relay yang berfungsi Hitung jumlah


pembacaan password

sebagai pengganti saklar tegangan 220


volt AC, tombol-tombol handphone, serta Apakah
Apakah
pembacaan
password sudah
tidak
password
tombol-tombol MP-3 Player. Prinsip benar 3kali
Apakah
tidak tidak
kerjanya adalah apabila relay pada posisi ya
ya
password
benar

aktif maka NO relay berada pada posisi Lakukan perintah


tutup handphone ya

tertutup, hal ini sekaligus akan membuat


B
saklar atau tombol yang telah Kembali ke start

dirangkaikan paralel dengan NO-nya


relay juga akan berada pada posisi
tertutup(dihubung pada saklar/ditekan
pada tombol) Gambar 13 Flowchart Program Utama

51
Jurnal POROS TEKNIK, Volume 6, No. 1, Juni 2014 : 1 - 54

B
A

Lakukan perintah
Lakukan proses pembacaan panggil tujuan
instruksi kode DTMF

tidak Apakah
panggilan
masuk tidak
Akhiri panggilan/tutup
tidak ya
Apakah kode
perintah sudah
Aktifkan perintah suara mesin
sesuai operator berisi informasi listrik
padam

ya

Aktifkan perintah pengendalian Akhiri panggilan/tutup


instalasi listrik

tidak Apakah sudah ada delay


C tegangan listrik
AC/listrik nyala
tidak Apakah
instruksi sudah Apakah
selesai ya panggilan
masuk
Lakukan perintah
ya panggil tujuan

Akhiri panggilan/tutup
Akhiri panggilan/tutup
Apakah tdak
panggilan
masuk

Akhiri panggilan/tutup ya
Kembali ke start
Aktifkan perintah suara mesin
operator berisi informasi listrik
nyala

Gambar 13.Flowchart Program Sub Rutin B Gambar 14. Flowchart Program Sub Rutin A

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

tidak Apakah
ada panggilan Cara Kerja Alat dan Rangkaian
masuk
Adapun cara kerja dari alat dan
ya
rangkaian kali ini, yaitu:
 Pada sepanjang waktu handphone
Delay 15 detik

penerima harus selalu dalam keadaan


tidak Apakah
masih standby untuk menunggu adanya
ada panggilan

Lakukan perintah
masuk panggilan masuk.
tutup handphone ya  Pengguna dapat menggunakan perangkat
Lakukan perintah telepon rumah ataupun handphone untuk
Kembali ke start angkat handphone
melakukan panggilan terhadap handphone
penerima.
 Tegangan listrik pada vibrator dari
Aktifkan suara mesin
operator berisi perintah
'MASUKAN PASSWORD'
handphone penerima dijadikan sebagai
input bagi mikrokontroler sebagai indikasi
Lakukan proses
bahwa handphone penerima mendapatkan
pembacaan password
adanya sinyal panggilan masuk dari luar.
Hitung jumlah  Ketika beda potensial yang sebesar 4 volt
pembacaan password
muncul pada vibrator handphone
Apakah
pembacaan tidak
penerima, maka tegangan tersebut
Apakah
password password sudah
3kali
diberikan kepada mikrokontroler sebagai
benar
tidak
ya
Apakah
password
tidak input yang dianggap bahwa adanya
ya benar panggilan yang masuk.Kemudian
Lakukan perintah
tutup handphone ya mikrokontroler melakukan proses
berhitung atau delay dengan selang waktu
B
Kembali ke start
yang telah ditentukan dan selanjutnya
dilakukan kembali proses pembacaan,
Gambar 14 Flowchart Program Sub Rutin C apakah masih ada terjadi panggilan

52
Jurnal POROS TEKNIK, Volume 6, No. 1, Juni 2014 : 1 - 54

masuk. Jika proses panggilan masuk pembuatan software harus benar-benar


masih terjadi maka mikrokontroler secara diperhatikan ketelitian dalam cara
otomatis melakukan proses menerima penulisannya, karena sedikit saja terjadi
panggilan. Akan tetapi, jika tidak ada lagi kesalahan dalam penulisannya maka akan
indikasi panggilan masuk maka berakibat fatal terhadap program yang telah
mikrokontroler akan langsung melakukan dibuat.
proses penolakan atau menutup panggilan. Adapun dalam pembuatan software, penulis
 Pada saat terjadi komunikasi antara menggunakan perangkat lunak Pequi yang
telepon pengguna dengan handphone telah diinstal sebelumnya pada komputer yang
penerima, maka pada saat itulah yang digunakan untuk penulisan bahasa assembler
memungkinkan terjadinya proses sehingga menjadi sebuah software yang akan
pengiriman data DTMF yang kemudian diisikan ke dalam chip mikrokontroler
dapat diolah lebih lanjut oleh AT89C51 yang merupakan produk dari Atmel,
mikrokontroler. dan chip ini sudah kompatible terhadap
 Di dalam AT89C51 sudah dibuat program bahasa assembler tersebut.
untuk membaca kode-kode dari data Setelah pembuatan software selesai
DTMF yang mana kode tersebut dikerjakan, maka hal yang selanjutnya
dimaksudkan untuk mengendalikan dilakukan yaitu men’compile’ software
chanel-chanel lampu yang telah terpasang. tersebut dimana pada peristiwa ini perangkat
 Adapun jumlah channel yang dapat diatur lunak Pequi akan mendeteksi apakah ada
oleh alat ini hanya 10 buah channel, terdiri kesalahan dalam ejaan atau struktur bahasa
dari 8 buah channel yang diatur secara yang ditulis. Jika terdapat adanya kesalahan
manual(melalui proses pembacaan DTMF) maka perangkat lunak Pequi akan
dan 2 buah channel yang diatur secara menginformasikan dimana letak kesalahan
otomatis oleh mikrokontroler. tersebut sehingga akan mempermudah dalam
 Setelah pengguna selesai melakukan memperbaikinya. Kemudian langkah terakhir
kegiatan dalam mengendalikan chanel- yang dilakukan adalah mendownload
chanel lampu yang diinginkan, maka software tersebut ke dalam chip
mikrokontroler akan menunggu telepon mikrokontroler AT89C51 agar chip ini dapat
pengguna sampai mengirimkan kode untuk bekerja sesuai dengan yang diinginkan.
mengakhiri panggilan. Ketika kode tersebut Jadi dapat disimpulkan bahwa pengujian
telah diterima, maka mikrokontroler akan software ini sudah dilakukan pada saat
melakukan proses menutup handphone pembuatan program yaitu dengan cara
penerima sehingga secara otomatis akan peng’compile’an program.
memutus komunikasi antara telepon
pengguna dengan handphone penerima 5. PENUTUP
walaupun pengguna belum menekan Kesimpulan
tombol tutup pada telepon yang  Alat ini merupakan sebuah alat pengontrol
dipakainya. jarak jauh yang memanfaatkan sinyal
 Apabila terjadi listrik padam pada DTMF pada alat telekomunikasi
rangkaian instalasi listrik maka handphone sebagai sebagai media
mikrokontroler secara otomatis akan pengontrolannya, sedangkan sebagai otak
menjalankan program pengiriman pengontrolannya yaitu mikrokontroler.
informasi kepada pengguna. Untuk objek pengontrolannya yaitu adalah
 Ketika proses di atas telah selesai sebuah rangkaian saklar instalasi
dikerjakan, maka mikrokontroler akan tegangan 220 volt.
kembali ke awal program dimana akan  Jumlah channel yang dapat dikontrol alat
selalu menunggu sampai adanya ini adalah 10 buah, tetapi jumlah ini dapat
panggilan yang masuk ditingkatkan dengan cara membuat alat ini
berbentuk paket yang lebih besar dalam
Pengujian Software hal materi rangkaian dan softwarenya.
Salah satu langkah penting dalam pembuatan  Pengontrolan alat ini dapat dilakukan
Proyek ini adalah melakukan pengujian dengan memakai jenis telepon dan
software karena yang penulis gunakan adalah handphone apa saja selama jenis telepon
mikrokontroler AT89C51 sebagai otak atau handphone tersebut dapat
pengendali dari jalannya system, maka menghubungi handphone penerima.
software amat berperan penting untuk  SIM Card handphone penerima dapat
menjalankan program yang telah disusun dan diganti jenis(merk) sesuai dengan
direncanakan sebelumnya. Di dalam kehendak pengguna alat ini.

53
Jurnal POROS TEKNIK, Volume 6, No. 1, Juni 2014 : 1 - 54

6. DAFTAR PUSTAKA

1. Freddy Kurniawan, 2005, “Pokok-Pokok


Elektronika”, Gava Media, Yogyakarta
2. Armin Irawan, 2005, “Cara Praktis jadi
Teknisi Handphone ”, Fadilah Print,
Surabaya
3. Wawan Syahroni, 2005, “Mendeteksi &
Memperbaiki Telepon Seluler Sendiri”,
Datakom Lintas Buana, Jakarta
4. Afgianto eko putra, 2004, “Belajar
Mikrokontrroller At89C51/52/55”, Gava
Media, Yogyakarta
5. Andi Pratomo, 2004, “Rangkaian
Elektronika Praktis”, Puspa Swara, Jakarta
6. Barry Wollard, 2003, “Elektronika Praktis”,
PT Pradnya Paramita, Yogyakarta
7. Dwi Budicahyanto, 2003, “Membangun
Aplikasi Handphone dengan FBUS &
Visual”, Penerbit Andi, Yogyakarta
8. Paulus Andi Nalwan, 2003, “Teknik Antar
muka dan pemprograman Mikrokontroller
At89C51”, Elex Media Komputindo, Jakarta
9. Gnti Depari, 2000, “Pokok-Pokok
Elektronika”, M2S, Bandung
10. RM.Francis.D.Yuri, 1995, “205 Hasta
Karya Elektronika”, M2S, Bandung
11. Dedi Rusmadi, 1993, “Rangkaian
Elektronika”, Pionir Jaya, Bandung
12. Delta Electronic (http://www.delta-
electronic.com).Modul DF-87
13. Atmel, 1997, “AT89 Series Hardware
Description”, Atmel Inc.,(http://www.
Atmel.com), USA

@Portek 2014@

54

Anda mungkin juga menyukai