PERCOBAAN V
PEMISAHAN ASAM LEMAK
OLEH :
NAMA : MUPARIHIN
STAMBUK : A1C4 07 014
KELOMPOK : II (DUA)
ASISTEN : RIWAHANA
I. A. Tujuan praktikum
1. Memisahkan dan memurnikan asam lemak dari jenis lemak atau minyak
tertentu.
2. Membandingkan kualitas minyak ikan segar dan olahan dari derajat
ketengikan
B. Prinsip percobaan
Prinsip dari percobaan kali ini didasarkan Asam lemak terdapat dalam
minyak dapat dipisahkan dan dimurnikan. 2-Thiobarbituric acid bereaksi
dengan malonaldehid membentuk warna merah. Intensitas warna merah yang
terbentuk dapat diukur pada spektrofotometer. Maloaldehid merupakan hasil
oksidasi lipid.
II. Teori
B. Prosedur Kerja
Destilat 50 mL
Absorbansi
Pembuatan Blanko
Aquadest 5 mL
Absorbansi
IV. Hasil dan Pembahasan
A. Hasil Pengamatan
B. Pembahasan
Asam lemak tak jenuh merupakan asam lemak yang mengandung satu
ikatan rangkap pada rantai hidrokarbonnya . asam lemak dengan lebih dari satu
ikatan dua tidak lazim,terutama terdapat pada minyak nabati,minyak ini disebut
poliunsaturat. Trigliserida tak jenuh ganda (poliunsaturat) cenderung berbentuk
minyak sedangkan trigliserida jenuh cenderung berbentuk lemak.
Untuk mengelompokkan asam lemak menjadi beberapa golongan yang
berbeda, misalnya golongan asam lemak jenuh dan tidak jenuh. Penggolongan
khusus ini berguna dalam teknologi makanan karena asam lemak jenuh bertindak
leleh jauh lebih tinggi daripada asam lemak tidak jenuh, sehingga nisbah asam
lemak jenuh terhadap asam lemak tidak jenuh mempengaruhi secara bermakna
sifat fisika lemak atau minyak. Cara pengelompokan lazimnya yang lain ialah
menilai menjadi asam lemak rantai pendek rantai menengah, dan rantai panjang.
Pada umumnya asam lemak rantai pendek mengandung 4 sampai 10 atom karbon
asam lemak rantai menengah, 12 atau 14 atom karbon, dan asam lemak rantai
panjang, 16 atau lemak atom karbon
Pada pemisahan asam lemak, dimana lima gram dari bahan percobaan
dimasukkan dalam gelas kimia 250 mL kemudian ditambah 75 mL air suling dan
25 mL KOH diteruskan dengan pemanasan selama 10 menit. Ini bertujuan untuk
membentuk terjadinya penyabunan yang tidak ada lagi lemak yang terapung.
karena dengan pemanasan maka akan memperkecil energi aktifasi yakni energi
yang dibutuhkan oleh partikel-partikel dalam bertumbukan dengan partikel-
partikel lainnya agar dapat bereaksi dalam sebuah reaski kimia. Kemudian larutan
sabun panas dibubuhkan HCl untuk melarutkan sampai terbentuk asam. Pada saat
itu larutan asam lemak bebas yang terbentuk akan naik ke atas permukaan dengan
proses pendinginan, membiarkan asam lemak tersebut mengental.
Pada percobaan kedua yaitu uji ketengikan pada bahan ikan segar dan ikan
kering. Dimana bahan–bahan tersenut diambil 10 gram lalu ditambhakan 50 mL
kenmudian dimasukkan dalam Labu destilasi sambil dicuci dengan 47,5 mL
aquadest agar semua bahan dapat bersih dalam gelas kmimia tersenut, lalu diukur
pH larutan kemudian ditambah 2,5 mL HCl 4 M agar larut menjasi asam yang
sampai pHnya menjadi 1,5 lalu didestilasi hingga memperoleh destilat sebanyak
50 mL. Kemudian diambil 5 ml dan dimasukkan dalam tabung reaksi lalu
ditambahkan pereaksi TBA sebanyak 5 ml kemudian ditutup dan dipanaskan di
dalam air mendidh selama 35 menit lau didinginkan selama 10 menit ini bertujuan
agar asam lemek dapat terlihat. Kerena asam lemak hanya terliaht pada suhu
rendah. Setelah itu dikukur ansorbansinya pada panjang gelombang 528 nm. Dan
hasilnya absorban yang diperoleh yaitu pada ikan segar sebesar 0,2106 sedangkan
pada ikan kering sebesar diperoleh absorbansi 0,1326.
Pada uji tersebut Ketengikan (rancidity) terjadi karena asam lemak pada
suhu ruang dirombak akibat hidrolisis atau oksidasi menjadi hidrokarbon, alkanal,
atau keton, serta sedikit epoksi dan alkohol (alkanol). Bau yang kurang sedap
muncul akibat campuran dari berbagai produk ini. Asam lemak, bersama-sama
dengan gliserol, merupakan penyusun utama minyak nabati atau lemak dan
merupakan bahan baku untuk semua lipida pada makhluk hidup. Asam ini mudah
dijumpai dalam minyak masak (goreng), margarin, atau lemak hewan dan
menentukan nilai gizinya. Secara alami, asam lemak bisa berbentuk bebas (karena
lemak yang terhidrolisis) maupun terikat sebagai gliserida.
V. Simpulan
Dari hasil praktikum yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan :
1. Pemisahan dengan memurnikan asam lemak dari jenis lemaknya atau minyak
yang dilakukan dengan cara pemanasan, dan hasil yang diperoleh yaitu berupa
kristal pada mentega, minyak bimoli, minyak kelapa. Tetapi dalam praktikum
yang dilakukan tidak terbentuk kristal pada Blue band dan minyak tengik.
2. Pada uji tersebut Ketengikan (rancidity) terjadi karena asam lemak pada suhu
ruang dirombak akibat hidrolisis atau oksidasi menjadi hidrokarbon, alkanal,
atau keton, serta sedikit epoksi dan alkohol (alkanol).
DAFTAR PUSTAKA
Amar, Abu, dkk. 2004. Abalisis Mikroorganisme, Kandungan Alkohol dan Asam
Lemak Sari Buah Mengkudu Dengan Gas Chomatography. Balai
Pengkajian Bioteknologi. Tanggerang.
Astuti T. Yuni dan Setyawardani T. 2006.Penggunaan Susu Skim dan Asam Lemak
Essensial sebagai Alternatif Cara Memperbaiki Kualitas Nutrisi
Yoghurt.Animal Production. Vol 8, No. 1. Hal. 16-21. Fakultus Peternukan
Universitus Jenderal Soedirman,.Purwokerto
Sukarsa, Dadi.S. 2004. Studi Aktivitas lemak Omega-3 Ikan Laut Pada mencit
Sebagai Model Hewan Percobaan.Vol. 1 No. 1. Buletin Teknologi Hasil
Perikanan. THP FPIK-IPB.Bandung.
Zanariah J, Rehan AN, Rosnah O. 1986. Protein and amino acid compositions of
Malaysian vegetables. MARDI Res Bull; 14 (2): 140-147.
http://id.wikipedia.org/wiki/Minyak