Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA

PERCOBAAN V
PEMISAHAN ASAM LEMAK

OLEH :

NAMA : MUPARIHIN
STAMBUK : A1C4 07 014
KELOMPOK : II (DUA)
ASISTEN : RIWAHANA

LABORATORIUM PENGEMBANGAN UNIT KIMIA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2010
PEMISAHAN ASAM LEMAK

I. A. Tujuan praktikum

1. Memisahkan dan memurnikan asam lemak dari jenis lemak atau minyak
tertentu.
2. Membandingkan kualitas minyak ikan segar dan olahan dari derajat
ketengikan

B. Prinsip percobaan

Prinsip dari percobaan kali ini didasarkan Asam lemak terdapat dalam
minyak dapat dipisahkan dan dimurnikan. 2-Thiobarbituric acid bereaksi
dengan malonaldehid membentuk warna merah. Intensitas warna merah yang
terbentuk dapat diukur pada spektrofotometer. Maloaldehid merupakan hasil
oksidasi lipid.

II. Teori

Kandungan kimiawi penting antara lain adalah asam lemak, menurut


Ngakan, asam lemak yang dapat dideteksi pada sari buah mengkudu adalah
asam asam kaproat, kaprilat, asam meristat asam palmitat, asam stearat dan asam
oleat. Tingkat kematangan buah memberikan profil kromatogram asam lemak
yang berbeda. Semakin matang buah semakin banyak komponen yang terdeteksi
tetapi diantara yang teridentifikasi, asam kaprilat, asam palmitat dan asam oleat
merupakan komponen yang dominan. Kandungan lainnya adalah vitamin C dan
asam asam organik misalnya asam laktat juga terdeteksi dalam sari buah
mengkudu. Berdasarkan bau yang menyengat diprediksi asam lemak rantai
pendek banyak dijumpai pada sari buah mengkudu. (Amar : 2004)
Asam lemak dibedakan menurut derajat ketidakjenuhan ikatan atom karbon
dan panjang rantai atom karbonnya. Berdasarkan jumlah atom karbonnya, asam
lemak dapat dibedakan menjadi asam lemak berantai medium (C6-C12) dan asam
lemak berantai panjang (C14 digolongkan menjadi asam lemak tidak jenuh
tunggal (mono ansaturated fatty acids,-C24). Berdasarkan derajat ketidakjenuhan,
asam lemak dapat MUFA), misalnya asam oleat yang banyak terdapat pada
minyak kelapa sawit dan minyak kedelai serta asam lemak tidak jenuh jamak
(Poly unsaturated fatty acids, PUFA), misalnya asam lemak linoleat dan linolenat
yang banyak terdapat pada minyak kedelai (Hengky, dkk, 2007).
Asam lemak tak jenuh rantai panjang (termasuk kelompok asam lemak
essensial) meliputi; linolenat (omega-3), linoleat (omega-6), oleat (omega-9),
eicosapentaenoat (EPA- omega-3), decosahexaenoat (DHA-omega-3). Asam-
asam lemak tersbut banyak terdapat pada minyak ikan laut terutama ikan tuna
dan lemuru, dimana asam lemak essensial pada ikan lemuru yang paling banyak
adalah linoleat atau omega-3. (Astuti, dkk : 2006)
Asam lemak tidak jenuh berantai panjang,antara lain asam oleat, linoleat,
linolenat dan arakhidonat (Ketaren, 1986), bahkan bermanfaat untuk pencegahan
dan penyembuhan berbagai penyakit yang berkaitan dengan sistem peredaran
darah antara lain trombosis dan ateroklerosis Produksi ester alkohol berantai
panjang dari asam lemak dengan cara esterifikasi dan alkoholisis oleh katalisator
kimia sudah tidak diragukan lagi. Proses secara kimiawi tersebut memiliki
keterbatasan, antara lain asamasam dari jenis yang lebih tidak jenuh akan
mengalami polimerisasi atau perubahan-perubahan lain selama proses esterifikasi
(Sil-Roy dan Bhattacharyya, 1993). Asam lemak dengan grup-grup fungsional
seperti epoksi dan hidroksi sulit sekali untuk diesterifikasi tanpa merusaknya
terlebih dahulu. Katalisis ester yang sulit dilakukan dengan metode kimiawi
tersebut menjadi sederhana dengan pemanfaatan teknologi enzimatik
lipase.(Handayani, dkk : 2005).
Ackman mengatakan Minyak atau lemak terdiri dari unit -unit asam lemak,
berdasarkan kejenuhannya asam lemak dapat dikelompokkan menjadi dua
kelompok, yaitu asam lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh. Perbedaan
keduanya terletak pada ikatan kimiaya, dimana asam lemak jenuh tidak memiliki
ikatan rangkap. Perbedaan ini menyebabkan adanya perbedaan sifat fisis dan
kimia dan kedua kelompok asam lemak tersebut (Sukarsa : 2004).

III. Metode Praktikum

A. Alat dan bahan


Alat yang digunakan dalam percobaan kali ini ialah:
 1 set alat destilasi  pipet tetes
 tabung reaksi  waring blender
 gelas ukur  botol semprot
 batang pengaduk
bahan yang digunakan dalam percobaan kali ini ialah:
 minyak  alcohol 95%
 ikan awetan  kertas saring
 ikan segar  HCl pekat dan KOH
 mentega

B. Prosedur Kerja

1. Pemisahan Asam Lemak

Masing-masing 5 gram bahan


percobaan

 Dimasukkan kedalam beaker glass


300 mL
 Ditambahkan dengan 75 mL air
suling
 Dimasukkan 25 mL KOH
 Dipanaskan selama 10 menit
 Ditambahkan HCl pekat 5mL
 Didinginkan
 Amati perubahannya
Lemak tidak memadat/mengental
(lemak bersifat lunak)
2. Uji Ketengikan dengan Pereaksi TBA

Bahan (10 gram)

- Dimasukkan dalam gelas kimia


- Ditambah 50 mL aquadest
- Dimasukkan dalam Lbu destilasi sambil
dicuci dengan 47,5 mL aquadest
- Diukur pH larutan
- Ditambah  2,5 mL HCl 4 M sampai pH
menjadi 1,5
- Didestilasi hingga memperoleh destilat
sebanyak 50 mL

Destilat 50 mL

- Destilat diaduk kemudian diambil 5 mL


dan dimasukkan dalam tabung reaksi
- Ditambahkan pereaksi TBA sebanyak 5
mL
- Ditutup dan dipanaskan di dalam air
mendidh selama 35 menit
- Didinginkan selama 10 menit
- Dikukur ansorbansinya pada panjang
gelombang 528 nm.

Absorbansi

Pembuatan Blanko

Aquadest 5 mL

- Ditambahkan pereaksi TBA sebanyak 5


mL
- Ditutup dan dipanaskan di dalam air
mendidih selama 35 menit
- Didinginkan selama 10 menit
- Dikukur ansorbansinya sebagai titik nol

Absorbansi
IV. Hasil dan Pembahasan
A. Hasil Pengamatan

1. Pemisahan asam lemak


Hasil Pengamatan
+ air +
No. Perlakuan + HCl Pekat (di alcohol (95%) Filtrate di
Sebelum Dipanaskan Setelah Dipanaskan
dinginkan) dipanaskan dinginkan
dan disaring
Mentega Terbentuk 2 lapisan : Terbentuk 2 lapisan : Terbentuk busa Filtrat Menhasilkan
dicairkan(5g) + 75  Atas: kuning  Atas: kuning keruh sedikit kristal
1
mL aquades + 25 mL  Bawah: bening  Bawah: keruh
KOH (kekuning-kuningan)
Blue band Terbentuk 2 lapisan : Terbentuk 2 lapisan : Terbentuk busa Filtrat Tidak Menhasilkan
dicairkan(5g) + 75  Atas: orange  Atas: orange keruh kristal
2
mL aquades + 25 mL  Bawah: bening  Bawah: kuning pucat
KOH (keruh)
Minyak tengik Larutan keruh Terbentuk 2 lapisan : Terbentuk busa Filtrat Tidak Menhasilkan
dicairkan(5g) + 75 kekuning-kuningan,  Atas : keruh kristal
3
mL aquades + 25 mL berbusa (kekuning-kuningan)
KOH  Bawah: keruh
4 bimoli dicairkan(5g) Larutan agak keruh, Terbentuk 2 lapisan : Terbentuk busa Filtrat Menhasilkan
+ 75 mL aquades + berbusa  Atas: kuning keruh banyak kristal
25 mL KOH  Bawah: agak keruh
Minyak kelapa Larutan putih keruh, Terbentuk 2 lapisan : Terbentuk busa Filtrat Menhasilkan
dicairkan(5g) + 75 berbusa  Atas : putih keruh banyak kristal
5
mL aquades + 25 mL  Bawah: bening
KOH

2. Uji ketengikan dengan pereaksi TBA

No. Sampel Absorbansi (D)

1. Ikan segar 0,027


2. Ikan kering 0,017
λ= 528 nm
Bilangan TBA Ikan segar 7,8 D = (7,8 x 0,027) = 0,2106
Ikan kering 7,8 D = (7,8 x 0,017) = 0,1326

B. Pembahasan

Asam lemak tak jenuh merupakan asam lemak yang mengandung satu
ikatan rangkap pada rantai hidrokarbonnya . asam lemak dengan lebih dari satu
ikatan dua tidak lazim,terutama terdapat pada minyak nabati,minyak ini disebut
poliunsaturat. Trigliserida tak jenuh ganda (poliunsaturat) cenderung berbentuk
minyak sedangkan trigliserida jenuh cenderung berbentuk lemak.
Untuk mengelompokkan asam lemak menjadi beberapa golongan yang
berbeda, misalnya golongan asam lemak jenuh dan tidak jenuh. Penggolongan
khusus ini berguna dalam teknologi makanan karena asam lemak jenuh bertindak
leleh jauh lebih tinggi daripada asam lemak tidak jenuh, sehingga nisbah asam
lemak jenuh terhadap asam lemak tidak jenuh mempengaruhi secara bermakna
sifat fisika lemak atau minyak. Cara pengelompokan lazimnya yang lain ialah
menilai menjadi asam lemak rantai pendek rantai menengah, dan rantai panjang.
Pada umumnya asam lemak rantai pendek mengandung 4 sampai 10 atom karbon
asam lemak rantai menengah, 12 atau 14 atom karbon, dan asam lemak rantai
panjang, 16 atau lemak atom karbon
Pada pemisahan asam lemak, dimana lima gram dari bahan percobaan
dimasukkan dalam gelas kimia 250 mL kemudian ditambah 75 mL air suling dan
25 mL KOH diteruskan dengan pemanasan selama 10 menit. Ini bertujuan untuk
membentuk terjadinya penyabunan yang tidak ada lagi lemak yang terapung.
karena dengan pemanasan maka akan memperkecil energi aktifasi yakni energi
yang dibutuhkan oleh partikel-partikel dalam bertumbukan dengan partikel-
partikel lainnya agar dapat bereaksi dalam sebuah reaski kimia. Kemudian larutan
sabun panas dibubuhkan HCl untuk melarutkan sampai terbentuk asam. Pada saat
itu larutan asam lemak bebas yang terbentuk akan naik ke atas permukaan dengan
proses pendinginan, membiarkan asam lemak tersebut mengental.
Pada percobaan kedua yaitu uji ketengikan pada bahan ikan segar dan ikan
kering. Dimana bahan–bahan tersenut diambil 10 gram lalu ditambhakan 50 mL
kenmudian dimasukkan dalam Labu destilasi sambil dicuci dengan 47,5 mL
aquadest agar semua bahan dapat bersih dalam gelas kmimia tersenut, lalu diukur
pH larutan kemudian ditambah  2,5 mL HCl 4 M agar larut menjasi asam yang
sampai pHnya menjadi 1,5 lalu didestilasi hingga memperoleh destilat sebanyak
50 mL. Kemudian diambil 5 ml dan dimasukkan dalam tabung reaksi lalu
ditambahkan pereaksi TBA sebanyak 5 ml kemudian ditutup dan dipanaskan di
dalam air mendidh selama 35 menit lau didinginkan selama 10 menit ini bertujuan
agar asam lemek dapat terlihat. Kerena asam lemak hanya terliaht pada suhu
rendah. Setelah itu dikukur ansorbansinya pada panjang gelombang 528 nm. Dan
hasilnya absorban yang diperoleh yaitu pada ikan segar sebesar 0,2106 sedangkan
pada ikan kering sebesar diperoleh absorbansi 0,1326.
Pada uji tersebut Ketengikan (rancidity) terjadi karena asam lemak pada
suhu ruang dirombak akibat hidrolisis atau oksidasi menjadi hidrokarbon, alkanal,
atau keton, serta sedikit epoksi dan alkohol (alkanol). Bau yang kurang sedap
muncul akibat campuran dari berbagai produk ini. Asam lemak, bersama-sama
dengan gliserol, merupakan penyusun utama minyak nabati atau lemak dan
merupakan bahan baku untuk semua lipida pada makhluk hidup. Asam ini mudah
dijumpai dalam minyak masak (goreng), margarin, atau lemak hewan dan
menentukan nilai gizinya. Secara alami, asam lemak bisa berbentuk bebas (karena
lemak yang terhidrolisis) maupun terikat sebagai gliserida.
V. Simpulan
Dari hasil praktikum yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan :
1. Pemisahan dengan memurnikan asam lemak dari jenis lemaknya atau minyak
yang dilakukan dengan cara pemanasan, dan hasil yang diperoleh yaitu berupa
kristal pada mentega, minyak bimoli, minyak kelapa. Tetapi dalam praktikum
yang dilakukan tidak terbentuk kristal pada Blue band dan minyak tengik.
2. Pada uji tersebut Ketengikan (rancidity) terjadi karena asam lemak pada suhu
ruang dirombak akibat hidrolisis atau oksidasi menjadi hidrokarbon, alkanal,
atau keton, serta sedikit epoksi dan alkohol (alkanol).
DAFTAR PUSTAKA
Amar, Abu, dkk. 2004. Abalisis Mikroorganisme, Kandungan Alkohol dan Asam
Lemak Sari Buah Mengkudu Dengan Gas Chomatography. Balai
Pengkajian Bioteknologi. Tanggerang.

Astuti T. Yuni dan Setyawardani T. 2006.Penggunaan Susu Skim dan Asam Lemak
Essensial sebagai Alternatif Cara Memperbaiki Kualitas Nutrisi
Yoghurt.Animal Production. Vol 8, No. 1. Hal. 16-21. Fakultus Peternukan
Universitus Jenderal Soedirman,.Purwokerto

Handayani ,Rini, Sulistyo Joko.2005. Transesterifikasi Ester Asam Lemak Melalui


Pemanfaatan Teknologi Lipase. Volume 6, Nomor 3 Juli.Halaman: 164-
167. LIPI. Bogor

Sukarsa, Dadi.S. 2004. Studi Aktivitas lemak Omega-3 Ikan Laut Pada mencit
Sebagai Model Hewan Percobaan.Vol. 1 No. 1. Buletin Teknologi Hasil
Perikanan. THP FPIK-IPB.Bandung.

Zanariah J, Rehan AN, Rosnah O. 1986. Protein and amino acid compositions of
Malaysian vegetables. MARDI Res Bull; 14 (2): 140-147.

http://id.wikipedia.org/wiki/Minyak

Anda mungkin juga menyukai