1. Pembelajaran
a. Pengertian Belajar
Belajar merupakan aktivitas manusia untuk mendapatkan perubahan dalam dirinya. Belajar
dapat dilakukan dengan berlatih atau mencari pengalaman baru. Dengan demikian, belajar
dapat membawa perubahan bagi seseorang, baik berupa pengetahuan, sikap, maupun
ketrampilan.
Menurut W.S. Winkel (Riyanto, 2009) pengertian belajar adalah suatu aktivitas mental/psikis,
yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan-
perubahan dalam pengetahuan-pemahaman, ketrampilan dan nilai sikap.
Menurut Oemar Hamalik (2005) belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan
suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas daripada itu,
yakni mengalami. Hasil belajar bukan suatu penguasaan hasil latihan, melainkan perubahan
kelakuan.
Belajar menurut Wina Sanjaya (2010) merupakan proses mental yang terjadi dalam diri
seseorang, sehingga menyebabkan munculnya perubahan perilaku. Aktivitas mental itu terjadi
karena adanya interaksi individu dengan lingkungannya yang disadari.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan suatu aktivitas menta/psikis,
suatu proses dan kegiatan guna memperoleh pengetahuan dan pengalaman, melalui interaksi
individu terhadap lingkungan yang ditandai dengan perubahan tingkah laku dalam dirinya
menjadi lebih baik.
b. Pengertian Pembelajaran
Menurut Hamalik (2005), pembelajaran merupakan suatu kombinasi yang tersusun meliputi
unsur-unsur manusiawi (siswa-guru), material (buku, papan tulis, kapur, dan alat belajar),
fasilitas (ruang, kelas audio visual), dan proses yang saling mempengaruhi mencapi tujuan
pembelajaran. Sehingga dapat disimpulkan bahwa secara umum pembelajaran merupakan
suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru dengan sedemikian rupa, sehingga tingkah laku siswa
berubah kearah yang lebih baik.
Menurut Enceng Mulyana (2008), pembelajaran adalah inti dari proses pendidikan secara
keseluruhan dengan guru sebagai pemegang peran utama. Pembelajaran merupakan suatu
proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal
balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu.
Pembelajaran adalah segala upaya yang dilakukan oleh pendidik agar terjadi proses belajar
pada diri peserta didik.
Sedangkan Arief, dkk (2003) berpendapat bahwa proses pembelajaran harus dirancang secara
sistematis dengan memusatkan perhatian pada siswa. Pembelajaran direncanakan berdasarkan
kebutuhan dan karakteristik siswa serta diarahkan berdasarkan kebutuhan dan karakteristik
siswa serta diarahkan kepada perubahan tingkah laku siswa sesuai dengan tujuan yang akan
tercapai.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah sebagai upaya sistematis yang
terdapat interaksi didalamnya baik itu antara guru dengan siswa, siswa dengan siswa, siswa
dengan sumber belajar, sehingga mengarah kepada perubahan tingkah laku siswa sesuai dengan
tujuan yang akan dicapai.
2. Komponen-komponen Pembelajaran
Dalam meningkatkan kualitas pembelajaran harus memperhrikan komponen-komponen yang
mempengaruhi proses pembelajaran. Komponen-komponen pembelajaran dapat diuraikan sebagai
berikut :
a. Tujuan Pembelajaran
Tujuan dalam pembelajaran merupakan komponen yang paling penting yang harus ditetapkan
dalam proses pembelajaran yang mempunyao fungsi sebagai tolak ukuran pembelajaran.
Tujuan pembelajaran adalah perumusan tentang tingkah laku atau kemampuan-kemampuan
yang kita harapkan dapat dimiliki oleh peserta didik setelah mereka mengikuti pelajaran-
pelajaran yang telah diberikan.
b. Materi Pembelajaran
Materi pembelajaran adalah inti yang diberikan kepada siswa pada saat berlangsungnya proses
belajar mengajar, sehingga materi harus dibuat secara sistematis agar mudah diterima oleh
siswa (Nana Sudjana, 2006). Maka dapat dijelaskan bahwa materi pelajaran adalah semua
bahan pelajaran yang diberikan oleh guru kepada siswa pada proses belajar mengajar dalam
rangka mencapai tujuan pembelajaran. Bahwa pelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan
anak didik akan memotivasi anak didik dalam proses belajar mengajar.
c. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan belajar mengajar adalah inti kegiatan dalam pendidikan. Segala sesuatu yang telah
diprogramkan akan dilaksanakan dalam proses belajar mengajar. Dalam kegiatan belajar
mengajar akan melibatkan semua komponen pengajaran, kegiatan belajat akan menentukan
sejauh mana tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai.
d. Pendekatan Pembelajaran
- Pengertian Pendekatan Pembelajaran
Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita
terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya
suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi,
menginspirasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan teoritis
teoritis tertentu. Pendekatan pembelajaran merupakan aktifitas guru dalam memilih
kegiatan pembelajaran. Pendekatan pembelajaran tentu tidak kaku harus
menggunakan pendekatan tertentu, tetapi sifatnya lugas dan terencana. Artinya
memilih pendekatan disesuaikan dengan kebutuhan materi ajar yang dituangkan
dalam perencanaan pembelajaran (Sanjaya, 2008: 127). Pembelajaran terdapat dua
jenis pendekatan, yaitu: (1) Pendekatan pembelajaran yang berorientasi pada siswa
(student centered approach) dan (2) pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau
berpusat pada guru (teacher centered approach)
- Macam-macam pendekatan pembelajaran yang digunakan pada kegiatan belajar
mengajar, antara lain :
1. Pendekatan Kontekstual
Pendekatan kontekstual latar belakang siswa belajar lebih bermakna dengan
melalui kegiatan mengalami sendiri dalam lingkungan alamiah.
2. Pendekatan Konstruktivisme
Kontruktivisme merupakan landasan berpikir pendekatan kontektual, yaitu
bahwa pendekatan dibangun oleh manusia sedikit demi sedikit yang hasilnya
diperluas melalui konteks yang terbatas dan tidak dengan tiba-tiba.
3. Pendekatan Deduktif-Induktif
a. Pendekatan Deduktif
Pendekatan deduktig ditandai dengan pemaparan konsep, definisi, dan
istilah-istilah pada bagian awal pembelajaran. Pendekatan deduktif
dilandasi oleh suatu pemikiran bahwa proses pembelajaran akan
berlangsung dengan baik bila siswa telah mengetahui wilayah persoalannya
dan konsep dasarnya.
b. Pendekatan Induktif
Ciri utama pendekatan induktif dalam pengolahan informasi adalah
menggunakan data untuk membangun konsep atau untuk memperoleh
pengertian. Data yang digunakan merupakan data primer atau dapat pula
berupa kasus-kasus nyata yang terjadi di lingkungan.
e. Strategi Pembelajaran
- Pengertian Strategi Pembelajaran
Dari pendekatan pembelajaran yang telah ditetapkan selanjutnya diturunkan ke dalam
strategi pembelajaran. Strategi pembelajaran menurut Kemp (Wina Sanjaya, 2008) adalah
suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan
pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. Selanjutnya mengutip pemikiran J.
R David, Wina Sanjaya (2008) menyebutkan bahwa dalam strategi pembelajaran
terkandung makna perencanaan. Artinya, bahwa strategi pada dasanya masih bersifat
konseptual tentang keputusan-keputusan yang akan diambil dalam suatu pelaksanaan
pembelajaran.
- Macam-macam strategi pembelajaran
a. Strategi Pembelajaran Ekspositori
Strategi pembelajaran ekspositori adalah strategi pembelajaran yang menekankan
strategi proses penyampaian materi secara verbal dari guru terhadap siswa dengan
maksud agar siswa dapat menguasai materi pembelajaran yang optimal.
Kelebihan :
1. Guru bisa mengontrol urutan dan keluasan materi pembelajaran, guru dapat
mengetahui sejauh mana siswa menguasai bahan pelajaran yang disampaikan.
2. Strategi pembelajaran eksipotori dianggap sangat efektif apabila materi pelajaran
yang harus dikuasai cukup luas dan waktu terbatas.
3. Melalui strategi ini siswa dapat mendengar melalui penuturan tentang materi
pelajaran sekaligus mengobservasi melalui demonstrasi.
4. Strategi ini bisa digunakan untuk jumlah siswa dengan kelas besar.
Kelemahan :
1. Strategi pembelajaran ini hanya mungkin dilakukan terhadap siswa dengan
kemampuan mendengar dan menyimak yang baik.
2. Strategi ini tidak mungkin melayani perbedaan kemampuan belajar pengetahuan,
minat, bakat, dan gaya belajar individu.
3. Karena lebih banyak dengan ceramah, strategi ini sulit mengembangkan
kemampuan sosialisasi siswa.
4. Keberhasilan strategi ini tergantung pada kemampuan yang dimiliki guru.
5. Gaya komunikasi pada strategi ini satu arah, jadi kesempatan mengontrol
kemampuan belajar siswa terbatas.
g. Metode Pembelajaran
- Pengertian Metode Pembelajaran
Menurut Komalasari (2010) menyatakan bahwa metode pembelajaran dapat
diartikan sebagai cara yang dilakukan seseorang dalam mengimplementasikan
metode secara spesifik.
Metode pembelajaran adalah suatu cara dan upaya yang dilakukan seseorang
dalam melaksanakan sebuah pembelajaran yang ditampilkan secara praktis.
Tujuan pembelajaran dapat dicapai secara optimal dengan metode
pembelajaran yang tepat dan menarik yang dapat membangkitkan minat siswa
dalam belajar.
- Macam-macam metode pembelajaran, antara lain :
1. Metode Ceramah
2. Metode Diskusi
3. Metode Demonstrasi dan Eksperimen
4. Metode Tugas dan Resitasi
5. Metode Kerja Kelompok
6. Metode Tanya Jawab
7. Metode Pemecahan Masalah (Problem Solving Method)
8. Metode Simulasi
9. Metode Karyawisata
10. Metode Latihan Inkuiri
11. Metode Brainstorming
12. Metode Role Playing
h. Media Pembelajaran
Menurut Nana Sudjana dan Ahmad Rivai (2002) mengemukakan bahwa media
pengajaran sebagai alat bantu mengajar.
Menurut Arief S. Sadiman (2006) media pembelajaran adalah segala sesuatu yang
dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingg
dapat merangsang fikiran, perasaan, perhatian, dan kompetensi serta perhatian
siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi.
Media pembelajaran merupakan seperangkat alat bantuk yang digunakan sebagai
sumber belajar oleh guru dalam menyampaikan materi kepada siswa atau peserta
didik.
Media pembelajaran dibagi menjadi 2 kategori :
1. Pilihan Media Tradisional
a. Visual diam yang diproyeksikan
b. Visual yang tak diproyeksikan
c. Audio
d. Penyajian multimedia
e. Visual dinamis
f. Cetak
g. Permainan
h. Realia
2. Pilihan media teknologi mutakhir
a. Media berbasis telekomunikasi
b. Media berbasis mikroprocesor
i. Teknik Pembelajaran
Teknik pembelajaran merupakan cara guru dalam menyampaikan bahan ajar yang
telah disusun (dalam metode), berdasarkan pendekatan yang dianut. Teknik
pembelajaran adalah siasat yang dilakukan oleh guru dalam pelaksanaan kegiatan
belajar mengajar untuk memperoleh hasil yang optimal. Teknik pembelajaran
ditentukan berdasarkan metode yang digunakan, dan metode disusun berdasarkan
pendekatan yang dianut.
j. Taktik Pembelajaran
Taktik pembelajaran menurut Nurmawati (2014) adalah gaya atau pembawaan
seseorang guru dalam menyampaikan pembelajaran. Taktik tiap guru akan berbeda
walaupuun metode yang digunakan sama.
k. Sumber Belajar
Sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat digunakan oleh siswa untuk
mempelajari suatu hal. Pengertian dari sumber belajar sangat luas. Sumber belajar
tidak terbayas hanya buku saja tetapi dapat berupa orang, alat, bahan, dan
lingkungan yang dapat mendukung proses pembelajaran.
Sumber-sumber belajar dapat berbentuk seperti :
Tabel Klasifikasi Sumber Belajar
No Jenis Contoh
1. Pesan Informasi, bahan ajar, cerita rakyat,
dongeng, hikayat, dsb.
2. Orang Guru, instruktur, siswa, ahli, naras umber,
tokoh masyarakat, pimpinan lembaga,
tokoh karier, dsb.
3. Bahan Buku, transparansi, film, slides, gambar,
grafik yang dirancang untuk pembelajaran,
relief, candi, arca, komik, dsb.
4. Alat/Perlengkapan Perangkat keras, computer, radio, televisi,
VCD/DVD, kamera, papan tulis, generator,
mesin, mobil, motor, alat listrik, obeng,
dsb.
5. Pendekatan/Metode/Teknik Diskusi, seminar, pemecahan masalah,
simulasi, permainan, sarasehan,
percakapan biasa, diskusi, debat, talk show,
dsb.
7. Lingkungan Ruang kelas, studio, perpustakaan, aula,
teman, kebun, pasar, toko, museum, kantor,
dsb.
DAFTAR PUSTAKA
Asep Jihad dan Abdul Haris. 2009. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Press.
Riyanto, Yatim. 2010. Paradigma Baru Pembelajaran (Sebagai Referensi bagi Pendidik dalam
Implementasi Pembelajaram yang Efektif dan Berkualitas). Jakarta: Kencana Prenada media Group.
Hamalik, Oemar. 2005. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Jakarta: PT Bumi
Aksara.
Wina, Sanjaya. 2010. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses. Jakarta: Prenada Media Group.
Mulyana, Enceng. 2008. Model Tukar Belajar (Learning Exchange) dalam Perspektif Pendidikan Luar
Sekolah (PLS).
Arief, S. Sadiman, dkk. 2003. Media Pendidikan: Pengertian, Pengambangan dan Pemanfaatannya.
Jakarta: PT Raja Grafindo.
Sanjaya, Wina. 2008. Perencanaan & Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenadamedia
Group.
Sudjana, Nana. 2006. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Rosdikarya.
Trianto. 2010. Model Pembelajaran Inovatif-Progresif Konsep, Landasan, dan Implementasi Pada
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana.
Rusman. 2010. Model-model Pembelajaran. Bandung: Rajawali Pers.