Anda di halaman 1dari 3

DORONG EKONOMI MASYARAKAT, MAHASISWA UNNES AJARI BUAT

BROWNIS DARI BAHAN BUAH SALAK PONDOH

Temanggung - Mahasiswa KKN Universitas Negeri Semarang (UNNES) melakukan


pemberdayaan masyarakat dengan mengembangkan potensi desa Kalimanggis
Kecamatan Kaloran Kabupaten Temanggung. Yang unik masyarakat diberikan pelatihan
mengenai mengolah buah salak menjadi brownis.
Buah salak sendiri jarang dipadukan dengan kue atau roti karena tekstur salak yang tidak
khas meski kandungan seratnya tinggi. Salak memiliki kandungan zat gizi, vitamin C,
serat dan fitonutrien yang membantu program diet.
Ketua KKN UNNES Desa Kalimanggis Kecamatan Kaloran, Dimas Bayu Aji
menjelaskan, ide membuat brownis dari bahan buah salak adalah untuk mengembangkan
potensi yang ada di Desa Kalimanggis. Selama ini masyarakat belum pernah menjadikan
buah salak pondoh sebagai bahan untuk membuat kue atau roti, biasanya hanya dijual
biasa saja dalam bentuk buah.
Oleh karenanya, ia bersama dengan 13 mahasiswa lain untuk memperdayakan
masyarakat dengan mengolah buah salak pondoh menjadi brownis yang memiliki
kandungan gizi yang bermanfaat untuk kesehatan.
Untuk proses pembuatannya tidak rumit. Pertama, memotong buah salak menjadi kecil-
kecil. Kemudian, mencairkan coklat batangan sampai teksturnya menjadi cair, setelah
coklat mencair kemudian ditambahkan minyak sayur. Setelah itu membuat bahan kering
yaitu mencampurkan tepung terigu, coklat bubuk dang baking powder. Langkah
selanjutnya membuat adonan basah dengan mencampurkan telur, gula pasir, vanili, dan
ovalet. Kemudian adonan basah dikocok sampai mengembang, setelah adonan
mengembang yang dilakukan selanjutnya yaitu mencampurkan adonan kering dengan
adonan basah. Lalu ditambahkan coklat cair dan diaduk sampai rata, ditambahkan buah
salak yang sudah dipotong kecil-kecil. Selanjutnya mengolesi loyang dengan margarin,
setelah itu menuangkan adonan ke dalam loyang dan siap untuk dikukus.
Hasil produknya pun dipamerkan kepada masyarakat umum pada kegiatan Expo KKN
UNNES 2019 di Kantor Kecamatan Kaloran, Rabu (6/11/2019) siang. “Untuk harganya
yaitu 10 ribu rupiah untuk setiap boxnya. Harapannya semoga nantinya ini bisa
mendongkrak ekonomi warga setempat dan masyarakat menjadi lebih kreatif dalam
mengelola potensi alam yang ada,” ujar Isma, salah satu mahasiswa UNNES yang terlibat
dalam kegiatan tersebut.
DATA DIRI

Nama : Linda Putri Palupi


NIM : 1102416015
Jurusan : Teknologi Pendidikan
Fakultas : Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas : Universitas Negeri Semarang

Anda mungkin juga menyukai