TUGAS SARJANA
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari
Syarat-syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik
Disusun oleh :
ANITA CHRISTINE SEMBIRING
020413037
Anita Christine Sembiring : Penentuan Rute Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan
Algoritma Heuristik Pada PT. Coca-Cola bottling Indonesia Medan, 2008.
USU Repository © 2009
PENENTUAN RUTE DISTRIBUSI PRODUK YANG
OPTIMAL DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA
HEURISTIK PADA PT. COCA-COLA BOTTLING
INDONESIA MEDAN
TUGAS SARJANA
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari
Syarat-syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik
Disusun oleh :
ANITA CHRISTINE SEMBIRING
020413037
Disetujui Oleh :
Pembimbing I Pembimbing II
Anita Christine Sembiring : Penentuan Rute Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan
Algoritma Heuristik Pada PT. Coca-Cola bottling Indonesia Medan, 2008 .
USU Repository © 2009
DAFTAR ISI
Halaman
BAB I PENDAHULUAN
Anita Christine Sembiring : Penentuan Rute Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan
Algoritma Heuristik Pada PT. Coca-Cola bottling Indonesia Medan, 2008 .
USU Repository © 2009
2.2. Ruang Lingkup Bidang Usaha .................................................. II-3
Halaman
2.3. Struktur Organisasi Perusahaan ................................................ II-7
Anita Christine Sembiring : Penentuan Rute Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan
Algoritma Heuristik Pada PT. Coca-Cola bottling Indonesia Medan, 2008 .
USU Repository © 2009
3.8. Metode Penentuan Rute dan Penjadwalan ................................. III-24
Halaman
Anita Christine Sembiring : Penentuan Rute Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan
Algoritma Heuristik Pada PT. Coca-Cola bottling Indonesia Medan, 2008 .
USU Repository © 2009
5.1.3. Data Permintaan Produk................................................ V-6
Halaman
Anita Christine Sembiring : Penentuan Rute Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan
Algoritma Heuristik Pada PT. Coca-Cola bottling Indonesia Medan, 2008 .
USU Repository © 2009
5.2.5. Pengolahan Data Graph (Peta) Awal ............................. V-48
Halaman
Anita Christine Sembiring : Penentuan Rute Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan
Algoritma Heuristik Pada PT. Coca-Cola bottling Indonesia Medan, 2008 .
USU Repository © 2009
6.3. Analisis Biaya Transportasi ..................................................... VI-6
Halaman
LAMPIRAN
Anita Christine Sembiring : Penentuan Rute Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan
Algoritma Heuristik Pada PT. Coca-Cola bottling Indonesia Medan, 2008 .
USU Repository © 2009
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
2.1. Jumlah Tenaga Kerja pada PT. Coca-cola Bottling Indonesia ....... II-13
5.1. Lokasi Outlet PT. Coca-cola Bottling Indonesia Medan ................ V-5
5.7. Pengukuran Waktu Loading Barang Mobil Kapasitas 220 Krat..... V-16
5.8. Pengukuran Waktu Unloading Barang Mobil Kapasitas 220 Krat . V-18
5.9. Pengukuran Waktu Loading Barang Mobil Kapasitas 130 Krat..... V-20
5.10. Pengukuran Waktu Unloading Barang Mobil Kapasitas 130 Krat . V-22
5.11. Pengukuran Waktu Loading Barang Mobil Kapasitas 50 Krat ...... V-24
5.12. Pengukuran Waktu Unloading Barang Mobil Kapasitas 50 Krat ... V-26
Anita Christine Sembiring : Penentuan Rute Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan
Algoritma Heuristik Pada PT. Coca-Cola bottling Indonesia Medan, 2008 .
USU Repository © 2009
5.15. Kecepatan Rata-rata Unloading/Muat di Kantor Penjualan Medan V-43
Tabel Halaman
5.1.6. Waktu Tersedia Untuk Distribusi PT. Coca-cola Bottling Indonesia
5.20. Biaya Transportasi Alat Angkut Pada Tiap Sub Rute .................... V-71
6.3. Waktu Luang/ Waktu Sisa Setiap Sub Rute .................................. VI-3
6.4. Demand dan Kapasitas Mobil Angkut Tiap Sub Rute ................... VI-4
6.7. Sub Rute PT. Coca-cola Bottling Indonesia Medan ...................... VI-12
Anita Christine Sembiring : Penentuan Rute Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan
Algoritma Heuristik Pada PT. Coca-Cola bottling Indonesia Medan, 2008 .
USU Repository © 2009
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1. Struktur Organisasi PT. Coca-cola Bottling Indonesia Medan ...... II-5
3.2. Contoh Urutan Rute yang Bagus dan Jelek .................................. III-18
5.1. Pola Distribusi Produk PT. Coca-cola Bottling Indonesia Medan.. V-2
5.2. Peta Kendali Waktu Loading Barang Mobil Kapasitas 220 krat .... V-17
5.3 Peta Kendali Waktu Unloading Barang Mobil Kapasitas 220 krat V-19
5.4. Peta Kendali Waktu Loading Barang Mobil Kapasitas 130 krat .... V-21
5.5. Peta Kendali Waktu Unloading Barang Mobil Kapasitas 130 krat V-23
5.6. Peta Kendali Waktu Loading Barang Mobil Kapasitas 50 krat ...... V-25
5.7. Peta Kendali Waktu Unloading Barang Mobil Kapasitas 50 krat .. V-27
Anita Christine Sembiring : Penentuan Rute Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan
Algoritma Heuristik Pada PT. Coca-Cola bottling Indonesia Medan, 2008 .
USU Repository © 2009
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Peta Pendistribusian Produk Coca-cola PT. Coca-cola Bottling Indonesia
Anita Christine Sembiring : Penentuan Rute Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan
Algoritma Heuristik Pada PT. Coca-Cola bottling Indonesia Medan, 2008 .
USU Repository © 2009
KATA PENGANTAR
Maha Esa karena Berkat, Kasih dan Rahmat-Nya pelaksanaan Tugas Akhir dan
penulisan laporan ini dapat diselesaikan dengan baik. Tugas Akhir merupakan
Medan. Judul Tugas Akhir ini adalah Penentuan Rute Distribusi Produk yang
Tujuan penelitian ini secara umum adalah untuk merencanakan rute yang
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, oleh
sebab itu penulis mengharapkan kritik dan saran guna kesempurnaan laporan ini.
Penulis berharap semoga laporan ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak
Anita Christine Sembiring : Penentuan Rute Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan
Algoritma Heuristik Pada PT. Coca-Cola bottling Indonesia Medan, 2008.
USU Repository © 2009
Anita Christine Sembiring
Penulis telah banyak menerima bantuan dari berbagai pihak baik fisik
maupun moril selama menyelesaikan laporan ini, pada kesempatan ini penulis
3. Bapak Ir. Mangara M. Tambunan, MSc dan Bapak Ir. Ukurta Tarigan,
Medan yang telah memberi izin dan kesempatan bagi penulis untuk
Anita Christine Sembiring : Penentuan Rute Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan
Algoritma Heuristik Pada PT. Coca-Cola bottling Indonesia Medan, 2008.
USU Repository © 2009
7. Seluruh staf pengajar Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik,
kepada penulis.
11. Pengurus PERMATA GBKP Klasis Medan Delitua yang telah banyak
12. Teman-teman PERMATA GBKP Rg. Simpang Marindal atas doa dan
13. Teman-teman Pelayan KA/KR GBKP Rg. Simpang Marindal atas doa
Anita Christine Sembiring : Penentuan Rute Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan
Algoritma Heuristik Pada PT. Coca-Cola bottling Indonesia Medan, 2008.
USU Repository © 2009
RINGKASAN
Anita Christine Sembiring : Penentuan Rute Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan
Algoritma Heuristik Pada PT. Coca-Cola bottling Indonesia Medan, 2008.
USU Repository © 2009
minggu). Dengan penerapan rute pendistribusian usulan PT. Coca-cola Bottling
Indonesia Medan dapat meningkatkan kualitas pelayanan dalam penyediaan
produk Coca-cola kepada masyarakat yang tepat waktu sesuai dengan permintaan.
BAB I
PENDAHULUAN
yang akan didatangi dengan berawal dan berakhir pada depot. Jika waktu
pula aspek waktu kunjungan yang selanjutnya aspek ini menjadi struktur
Travelling Salesman Problem pada saat hanya terdapat satu alat angkut yang
Anita Christine Sembiring : Penentuan Rute Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan
Algoritma Heuristik Pada PT. Coca-Cola bottling Indonesia Medan, 2008 .
USU Repository © 2009
Kepadatan lalu lintas sangat tinggi sekali, jalur yang satu arah dan kesemerautan
4 jenis minuman ringan yang diminati oleh konsumen yaitu Coca-Cola, Sprite,
dapat melebihi waktu yang tersedia dan terdapat Outlet yang tidak terlayani atau
belum memiliki penyusunan rute yang optimal dan tetap, sehingga dapat berubah
produk.
pengaturan rute dalam pengiriman. Jika tidak ditentukan rute perjalanan yang
Anita Christine Sembiring : Penentuan Rute Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan
Algoritma Heuristik Pada PT. Coca-Cola bottling Indonesia Medan, 2008 .
USU Repository © 2009
akan dijalani terlebih dahulu, maka target yang telah ditentukan tidak terlaksana
secara optimal. Oleh karena itu perlu dilakukan penentuan rute distribusi dengan
Medan. Penyusunan rute yang baik dapat mempersingkat jarak tempuh dan waktu
kapasitas alat angkut yang tersedia dan jarak tempuh agar pendistribusian produk
Anita Christine Sembiring : Penentuan Rute Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan
Algoritma Heuristik Pada PT. Coca-Cola bottling Indonesia Medan, 2008.
USU Repository © 2009
Tujuan penelitian ini dilaksanakan adalah :
pendistribusian produk.
Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini antara lain :
Untuk Mahasiswa :
praktek di lapangan.
suatu pekerjaan.
suatu perusahaan.
Untuk Perusahaan :
Anita Christine Sembiring : Penentuan Rute Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan
Algoritma Heuristik Pada PT. Coca-Cola bottling Indonesia Medan, 2008.
USU Repository © 2009
3. Meningkatkan kemampuan perusahaan untuk dapat memenuhi permintaan
peneliti serta mencegah agar pemecahan masalah tidak menyimpang dari ruang
3. Jumlah permintaan untuk setiap outlet telah diketahui dan berdasarkan laporan
mingguan.
4. Objek penelitian hanya pada rute satu salesman rute konvensional yang terdiri
Anita Christine Sembiring : Penentuan Rute Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan
Algoritma Heuristik Pada PT. Coca-Cola bottling Indonesia Medan, 2008.
USU Repository © 2009
lokasi makan (food court, restaurant seperti fast food dan fresh food, Rumah
6. Batasan waktu pendistribusian antara pukul 08.00 WIB – 12.00 WIB dan
7. Kapasitas mobil angkut paling minimum adalah 50 krat dan maksimum adalah
220 krat.
9. Kunjungan hanya satu kali dari titik awal ke titik pendistribusian (outlet).
10. Permintaan outlet yang tidak dapat dilayani pada satu rute dan pada satu hari
3. Kondisi kerja normal yaitu tidak terjadi kecelakaan atau kerusakan yang luar
biasa.
5. Kepadatan lalu lintas dan kondisi jalan setiap harinya adalah normal.
Anita Christine Sembiring : Penentuan Rute Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan
Algoritma Heuristik Pada PT. Coca-Cola bottling Indonesia Medan, 2008.
USU Repository © 2009
6. Outlet-outlet dengan lokasi berdekatan, kendaraan dapat berhenti di suatu titik
7. Satu liter bahan bakar untuk alat angkut Truk Box dengan kapasitas 130 krat
BAB I PENDAHULUAN
Anita Christine Sembiring : Penentuan Rute Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan
Algoritma Heuristik Pada PT. Coca-Cola bottling Indonesia Medan, 2008.
USU Repository © 2009
Bab ini menguraikan konsep dan teori yang berkaitan dengan masalah
Salesman Problem.
Anita Christine Sembiring : Penentuan Rute Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan
Algoritma Heuristik Pada PT. Coca-Cola bottling Indonesia Medan, 2008.
USU Repository © 2009
BAB II
2. 1. Sejarah Perusahaan
drink. Pertumbuhan Coca-Cola sebagai minuman ringan dan salah satu merek
minuman ringan yang terkenal di dunia tentu tidak terlepas dari permulaan awal
pertumbuhannya. Sejarah produk Coca-Cola semula berawal pada bulan Mei 1886
di Atlanta, Georgia, Amerika Serikat, ketika seorang ahli farmasi dan ahli
Anita Christine Sembiring : Penentuan Rute Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan
Algoritma Heuristik Pada PT. Coca-Cola bottling Indonesia Medan, 2008.
USU Repository © 2009
minuman Dr. Jhon Styth Pemberton memformulasikan suatu ramuan khusus
dengan gula murni menjadi sirup dan beraroma segar dan berwarna karamel yang
meyakinkan meluas sampai keluar negri. Pada tahun 1907 pembangunan pabrik-
dilakukan dengan cara memakai Franchise System, yaitu sistem kerja sama saling
Nederland Indische Mineral Water Fabriek (Pabrik Air Mineral Hindia Belanda)
pabrik tersebut beroperasi di bawah nama The Indonesia Bootles Ltd. NV (IBL)
dengan status perusahaan nasional. Tahun 1971 IBL menjalin kerjasama dengan
tiga perusahaan Jepang, yaitu Mitsui Toatsu Chemical Inc, Mitsui & Co. Ltd dan
Company (DBBBC).
berbagai propinsi di Indonesia. Pabrik-pabrik ini diberi lisensi oleh The Coca-
Anita Christine Sembiring : Penentuan Rute Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan
Algoritma Heuristik Pada PT. Coca-Cola bottling Indonesia Medan, 2008.
USU Repository © 2009
Cola Company di Atlanta, Georgia, Amerika Serikat untuk memproduksi, dengan
5. Tahun 1951 : PT. Tirta Permata Sari Bottling Company, Ujung Pandang.
9. Tahun 1985 : PT. Swarna Dipa Mekar Bottling Company, Tanjung Karang.
11. Tahun 1991 : PT. Eka Ticma Manunggal Bottling Company, Banjarmasin.
PT. Coca-Cola Bottling Indonesia mulai dirintis pada tahun 1973 oleh PT.
Braseries Del Indonesia, perusahaan PMA Prancis. Produk andalan perusahaan ini
sebenarnya Bir, Coca-Cola, Sprite dan Fanta merupakan produk sampingan. Pada
Anita Christine Sembiring : Penentuan Rute Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan
Algoritma Heuristik Pada PT. Coca-Cola bottling Indonesia Medan, 2008.
USU Repository © 2009
tahun 1982 PT. Brasseries Del Indonesia diambil alih oleh PT. Multi Bintang
PT. Pan Java Bottling Company. Perusahaan ini didirikan oleh P. Hutabarat lalu
Panatraco Ltd, Jakarta untuk mengengola. Pada tahap awal, kegiatan perusahaan
ini adalah sebagai penyalur minuman Coca-Cola, Sprite dan Fanta untuk daerah
Medan, Aceh dan sekitarnya. Karena pelanggan sering mengeluh akan persediaan
produk yang kurang akibat keterlambatan barang, maka pada tanggal 5 Desember
1976 didirikan pabrik pembotolan PT. Coca-Cola Amatil Indonesia yang salah
satunya berada di Medan. Saat ini PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Medan
mempunyai 630 orang karyawan yang terbagi dalam berbagai bidang dan
memproduksi 3 macam jenis miniman ringan (sof drink) yang berkarbonat, yaitu
Coca-Cola, Sprite, Fanta dan 1 macam jenis minuman teh botol Frestea yang
terbagi dalam berbagi macam ukuran (193 ml, 296 ml dan 220 ml) dalam
kemasan botol.
proses manajerial sistem dan pola tingkah laku yang muncul di dalam praktek
Anita Christine Sembiring : Penentuan Rute Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan
Algoritma Heuristik Pada PT. Coca-Cola bottling Indonesia Medan, 2008.
USU Repository © 2009
organisasi sehingga memudahkan koordinasi dan konsistensi dengan tujuan-
tujuan organisasi.
(Kotler,2004).
Medan adalah struktur fungsional dan garis, seperti terlihat pada Gambar 2.1.
Struktur organisasi fungsional dan garis berada dalam satu garis komando,
Anita Christine Sembiring : Penentuan Rute Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan
Algoritma Heuristik Pada PT. Coca-Cola bottling Indonesia Medan, 2008.
USU Repository © 2009
2.4. Pembagian Tugas Dan Tanggung Jawab
Berikut ini adalah uraian tugas dan tanggung jawab setiap bagian-bagian
Anita Christine Sembiring : Penentuan Rute Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan
Algoritma Heuristik Pada PT. Coca-Cola bottling Indonesia Medan, 2008.
USU Repository © 2009
1. General Manager
2. Secretary
c. Menyusun dokumentasi.
hukum.
Anita Christine Sembiring : Penentuan Rute Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan
Algoritma Heuristik Pada PT. Coca-Cola bottling Indonesia Medan, 2008.
USU Repository © 2009
f. Membantu Industrial Affairs Manager, Public Relation Manager, Training
4. Finance Manager
dan akurat.
date.
Anita Christine Sembiring : Penentuan Rute Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan
Algoritma Heuristik Pada PT. Coca-Cola bottling Indonesia Medan, 2008.
USU Repository © 2009
d. Bertanggung jawab kepada General Manager.
Anita Christine Sembiring : Penentuan Rute Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan
Algoritma Heuristik Pada PT. Coca-Cola bottling Indonesia Medan, 2008 .
USU Repository © 2009
9. Information System Manager
a. Mengadakan pelatihan
Anita Christine Sembiring : Penentuan Rute Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan
Algoritma Heuristik Pada PT. Coca-Cola bottling Indonesia Medan, 2008.
USU Repository © 2009
b. Mengatur cash flow untuk luar kota
perusahaan
secara optimal
perusahaan
Anita Christine Sembiring : Penentuan Rute Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan
Algoritma Heuristik Pada PT. Coca-Cola bottling Indonesia Medan, 2008.
USU Repository © 2009
19. Channel Manager
perusahaaan
Anita Christine Sembiring : Penentuan Rute Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan
Algoritma Heuristik Pada PT. Coca-Cola bottling Indonesia Medan, 2008.
USU Repository © 2009
b. Mengajukan usulan untuk pengadaan suku cadang dan keperluan mesin.
jadi
b. Memisahkan bahan baku maupun produk yang tidak sesuai dengan standar
Anita Christine Sembiring : Penentuan Rute Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan
Algoritma Heuristik Pada PT. Coca-Cola bottling Indonesia Medan, 2008.
USU Repository © 2009
b. Meminta informasi yang dibutuhkan dari departemen lainnya di
perusahaan
dari tenaga kerja bangsa Indonesia sendiri. Sebagian besar tenaga kerja di bagian
Jumlah tenaga kerja pada PT. Coca-Cola Bottling Medan sampai pada
bulan Desember 2006 sebanyak 627 orang karyawan. Perincian jumlah karyawan
Anita Christine Sembiring : Penentuan Rute Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan
Algoritma Heuristik Pada PT. Coca-Cola bottling Indonesia Medan, 2008.
USU Repository © 2009
a. Karyawan bulanan (tetap) dengan gaji/upah dibayar sekali sebulan sesuai
operasional pabrik untuk mencapai tujuan maka diperlukan pengaturan waktu jam
kamar mesin hari kerjanya adalah hari Senin sampai dengan hari Jumat
2. Untuk Departemen Marketing, jam kerja untuk hari Senin sampai Jumat
adalah :
kamar mesin (Departement Production), jam kerja dibagi atas tiga shift
Untuk bagian security satu shift terdiri dari empat orang dengan pergantian
setiap dua hari sekali, sedangkan untuk kamar mesin, pergantian shift setiap lima
hari sekali dan satu shift hanya satu orang yang bekerja.
kepada karyawan untuk suatu pekerjaan yang telah dilakukan yang dinilai dalam
yang berbeda-beda, dengan dasar sistem tersebut akan membawa keuntungan bagi
a. Untuk karyawan bulanan dan honorer menerima gaji setiap bulan sekali
Anita Christine Sembiring : Penentuan Rute Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan
Algoritma Heuristik Pada PT. Coca-Cola bottling Indonesia Medan, 2008.
USU Repository © 2009
b. Untuk karyawan harian menerima gaji dua minggu sekali.
Bagi setiap karyawan yang bekerja diluar jam kerja normal, akan diberikan
1
Upah lembur = x gaji pokok x jumlah jam lembur
173
c. Untuk karyawan yang lembur diberikan juga tambahan uang makan lembur
sebesar
makan.
- Untuk jam lembur berikutnya akan ditambah lagi uang makan senilai
bekerja di luar jam kerja yang telah ditentukan, tetapi mereka akan mendapat
insentif.
Anita Christine Sembiring : Penentuan Rute Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan
Algoritma Heuristik Pada PT. Coca-Cola bottling Indonesia Medan, 2008 .
USU Repository © 2009
2.7. Proses Produksi
tidak terlepas dari bahan-bahan yang digunakan dan jenis produk yang akan
dibuat. Oleh sebab itu PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Medan menggunakan
standar mutu produk. Dalam setiap kali memproduksi Coca-Cola, Sprite, Fanta
dan Frestea dilakukan pemeriksaan produk, mulai dari water tretment, sympel
syrup, final syrup, dan beverage (hasil minuman ringan). Adapun yang menjadi
- Kemurnian (purity)
- Rasa (taste)
- Bau (odor)
- Penampakan
a. Bahan Baku
Anita Christine Sembiring : Penentuan Rute Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan
Algoritma Heuristik Pada PT. Coca-Cola bottling Indonesia Medan, 2008.
USU Repository © 2009
Bahan baku adalah bahan utama yang digunakan dalam pembuatan
dibandingkan bahan–bahan lainnya. Jadi bahan baku ini juga disebut bahan
utama. Adapun bahan baku yang digunakan PT. Coca-Cola Bottling Indonesia
- Air
Air diperoleh dari sumur bor dengan kedalaman 100-200 meter untuk
1. Treated Water
kantor.
2. Untreated Water
- Gula
atau gula murni, diantaranya adalah gula yang memiliki kadar 99,99% dan
bebas dari kotoran. Gula diperoleh dari Australia, Thailand dan China.
Rata – rata kebutuhan gula yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 2.2.
Anita Christine Sembiring : Penentuan Rute Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan
Algoritma Heuristik Pada PT. Coca-Cola bottling Indonesia Medan, 2008.
USU Repository © 2009
Tabel 2.2. Rata – rata Jumlah Pemakaian Gula/unit Produksi
Coca-Cola 203.225
- Concentrate
Anita Christine Sembiring : Penentuan Rute Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan
Algoritma Heuristik Pada PT. Coca-Cola bottling Indonesia Medan, 2008.
USU Repository © 2009
Coca-Cola 0.667 t 0.67 t
Sprite 0.25 0.25 b 0.5 b
Fanta
0.5 b 0.5 b 1.0 t t = tabung
Strawbery
Fanta Melon 0.5 b 0.5 b 1.0 t b = bungkus
Fanta Creamy 0.5 b 0.5 0.5 b
Fanta Soda
0.5 b
Water
penyegar dan pengawet minuman. Selain dari itu secara kualitas berfungsi
untuk menunjukkan ciri dari Coca-Cola itu sendiri. CO2 dibeli dari PT.
Aneka Gas dan UD. Mulya Perkasa di Medan. Rata-rata penggunaan CO2
CO2(Kg)
Coca-Cola 14.26
Sprite 14.65
Anita Christine Sembiring : Penentuan Rute Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan
Algoritma Heuristik Pada PT. Coca-Cola bottling Indonesia Medan, 2008 .
USU Repository © 2009
Fanta Soda Water 15.84
b. Bahan Penolong
- Filter Aid
- Karbon Aktif
Anita Christine Sembiring : Penentuan Rute Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan
Algoritma Heuristik Pada PT. Coca-Cola bottling Indonesia Medan, 2008.
USU Repository © 2009
Digunakan pada pembuatan syrup untuk menjernihkan larutan gula dan
- Kerikil
air agar dapat menyaring benda-benda asing yang larut dalam air olahan.
Dipakai pada proses pencucian botol pada bottle washer sebagai deterjen.
c. Bahan Tambahan
mutu suatu produk atau suatu bahan dimana bahan ini merupakan bagian dari
produk akhir. Bahan tambahan pada proses pembuatan minuman ringan yang
- Botol
Botol adalah bahan pengemas minuman ringan yang dihasilkan oleh PT.
Anita Christine Sembiring : Penentuan Rute Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan
Algoritma Heuristik Pada PT. Coca-Cola bottling Indonesia Medan, 2008.
USU Repository © 2009
Berfungsi sebagai tempat penyusunan botol-botol dengan kapasitas 24
Full Depth
Crate ini dipakai untuk produk Coca-Cola, Sprite, Fanta dan Frestea
- Karton
botol plastik.
2. 8. Uraian Proses
Cola Bottling Indonesia Medan dapat dikelompokan atas 2 kelompok besar yakni
Sprite, Fanta yang mengalami proses pembuatan yang sama, hanya komposisi
di perusahaan ini mengalami beberapa tahapan, seperti terlihat pada Gambar 2.2 :
Anita Christine Sembiring : Penentuan Rute Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan
Algoritma Heuristik Pada PT. Coca-Cola bottling Indonesia Medan, 2008.
USU Repository © 2009
WATER PRODUCT
5865 L/jam HOT WATER
GULA 25 Kg/jam,
DEAERATOR SIMPLE SIRUP
CARBON, FILTER AID
P
A
R
CONCENTRATE PART I
A COOLER FINAL SIRUP
AND PART II 25 L/jam
M
I
X
FILTER FILTER FILTER CO
CARBONATOR KARBON PERMANGANAT 25 Kg/j
KAPAS
BEVERAGE
DATA CODER
FINISH GOOD
18000 botol/jam
Uraian dari proses pengolahan air hingga pembotolan adalah sebagai berikut:
Air merupakan salah satu bahan baku utama dalam pembuatan minuman
pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Medan. Air diperoleh dari 4 sumur bor
dengan kedalaman 100-200 m dari sumur dan dengan kedalaman ini diharapkan
air sumur tersebut tidak mengandung zat-zat organik atau bebas dari pencemaran.
Air yang diperoleh dengan bantuan pompa raw meter yang berkapasitas 22
m3/jam.
Anita Christine Sembiring : Penentuan Rute Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan
Algoritma Heuristik Pada PT. Coca-Cola bottling Indonesia Medan, 2008 .
USU Repository © 2009
Air dari sumur akan dipompa ke alat degasifier yang sebelumnya
Sebelumnya ditambahkan Poly Aluminium Chlorine (PAC), kapur dan Cl2 10%.
mematikan kuman-kuman bakteri dan standart chlorine dalam air, dimana standart
chlorine dalam air adalah 6-10 ppm. Pada fluclator tank terjadi pengendapan floc
dimana akan mengendap kebawah, sementara air pada bagian atas akan dialirkan
ke sand filter. Jarak antara permukaan air dengan floc dijaga lebih kurang 1-1,25
Di sand filter air akan disaring. Ada 3 sand filter tetapi yang digunakan
hanya 2, sementara yang satu lagi sebagai cadangan. Sebagian filter digunakan
Total lapisan tebalnya lebih kurang ¾ dari tinggi sand filter. Setiap hari
setelah produksi akan dilakukan back wash yang berfungsi untuk menghilangkan
Anita Christine Sembiring : Penentuan Rute Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan
Algoritma Heuristik Pada PT. Coca-Cola bottling Indonesia Medan, 2008.
USU Repository © 2009
partikel/kotoran dalam sand filter. Sementara setiap 3 bulan sekali kerikil-kerikil
akan dikeluarkan untuk dicuci dengan Hcl 2-5 % lalu dapat dipakai kembali.
Dari sand filter air dialirkan ke storage tank. Setelah air sampai ketinggian
maksimum, pompa air dari sumur akan mati secara otomatis dan akan hidup
Dari buffer tank ini, air dilewatkan melalui carbon filter untuk menyerap
chlorine dan partikel-partikel kecil. Kadar Cl2 setelah melewati carbon filter
adalah 0 ppm. Setelah itu air dilewatkan melalui polisher filter sebagi proses
penyaringan akhir.
Air hasil pengolahan (treated water) inilah yang dipakai untuk proses
produksi pembuatan Coca-Cola, Sprite, Fanta, dan Frestea. Pada tiap tahapan
proses pengolahan akan diambil sampel air untuk diperiksa oleh bagian Quality
Treated Water dari hot water tank dialirkan ke tangki pelarut dan
Perbandingan air dan gula berdasarkan pada derajat kemanisan (Brix) yang
ditentukan. Temperatur air untuk melarutkan lebih kurang 800C. Ke dalam tangki
Anita Christine Sembiring : Penentuan Rute Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan
Algoritma Heuristik Pada PT. Coca-Cola bottling Indonesia Medan, 2008.
USU Repository © 2009
pelarut tersebut juga dimasukkan karbon aktif untuk menyerap bau dan
menurunkan warna sehingga larutan menjadi jernih. Pelarutan gula dan air
dilakukan selama lebih kurang dari 60 menit dan diaduk dengan agigator sampai
homogen. Hasil pelarutan ini disebut syrup dasar telah memenuhi syarat yang
telah ditentukan.
pada filter paper. Air treated dialairkan ke tangki precoting yaitu sebuah tangki
kecil yang terbuat dari stainless steel yang dilengkapai oleh sebuah agigator. Lalu
melalui filter sampai semua filter aid menempel pada filter paper dengan baik.
Syrup dasar akan dialirkan ke filter dan disirkulasikan sampai filternya bersih.
dimasukan concentrate Coca-Cola, demikian juga untuk Sprite dan Fanta. Setelah
semua part dituangkan, campuran syrup dasar diaduk selama lebih kurang 1 jam.
Pada syrup akhir, derajat kemanisan diperiksa kembali agar tercapai tingkat
CO2 yang dipakai adalah CO2 yang dibeli dari PT. Aneka Gas Medan dan
UD. Mulya Perkasa Medan. CO2 ini kemungkinan besar masih mengandung
Anita Christine Sembiring : Penentuan Rute Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan
Algoritma Heuristik Pada PT. Coca-Cola bottling Indonesia Medan, 2008.
USU Repository © 2009
zat/gas lain sehingga mengurangi kemurnian CO2. Untuk itu CO2 perlu
Tujuannya untuk memurnikan CO2 agar KMnO4 tidak terbawa pada proses
selanjutnya.
- Tahap selanjutnya adalah melewatkan CO2 pada tabung yang berisi karbon
- Terakhir CO2 disaring pada filter sehingga kotoran yang tersisa dapat
tertahan.
- CO2 yang telah melalui tahapan diatas adalah CO2 yang telah dimurnikan
Proses paramix adalah proses pencampuran dari air, syrup akhir dan CO2
sehingga diperoleh minuman ringan (beverage) yang siap untuk diisi kemasannya.
Air dari treated water dan syrup akhir bersamaan masuk ke mesin
Anita Christine Sembiring : Penentuan Rute Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan
Algoritma Heuristik Pada PT. Coca-Cola bottling Indonesia Medan, 2008.
USU Repository © 2009
pengeluaran udara dari dalam air yang digunakan untuk membuat minuman
Jadi dearasi ini bertujuan untuk memisahkan gas oksigen di dalam air sehingga
CO2 mudah larut di dalamnya. Air masuk ke daerator dimana tekanan daerator
adalah 0,8 bar, dan kemudian gas CO2 akan dipompakan masuk kedalam liter air.
dengan medium pendingin gelikol. Hal ini dilakukan karena semakin rendah
pelarutan CO2 dalam suatu cairan. Gas CO2 yang dimurnikan di masukkan ke
yang dibutuhkan agar air dapat mengabsorbsi CO2 hingga kandungan tertentu.
Produk yang keluar dari karbonator inilah yang disebut beverage dan diteruskan
5. Proses Pembotolan
a. Pencucian Botol
Anita Christine Sembiring : Penentuan Rute Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan
Algoritma Heuristik Pada PT. Coca-Cola bottling Indonesia Medan, 2008.
USU Repository © 2009
Botol-botol yang digunakan untuk pengisian minuman harus bersih
(bebas kuman), tidak rusak atau pecah. Untuk itu botol-botol sebelum digunakan
ataupun botol baru masuk ke mesin pencuci botol, terlebih dahulu disortir.
Tujuannya untuk memeriksa apakah ada botol-botol yang terlalu kotor atau rusak.
Botol yang terlalu kotor akan dipisahkan untuk dicuci secara manual terlebih
- Botol dibilas menggunakan air yang disirkulasi kembali dari air tahap
pembilasan akhir. Air ini umumnya mengandung sedikit sisa caustik yang
kurang 450C.
luar botol yang tidak terlalu lekat akan terlepas. Botol-botol kemudian akan
bersuhu lebih kurang 560C, dan konsentrasi caustic lebih kurang 2,5 %.
lebih panas yaitu lebih kurang 780C. Botol akan disemprot di bagian
Anita Christine Sembiring : Penentuan Rute Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan
Algoritma Heuristik Pada PT. Coca-Cola bottling Indonesia Medan, 2008.
USU Repository © 2009
- Botol kemudian melalui tangki perendam yang berisi air yang disirkulasi
dari treated dan mengalami penyemprotan luar dan dalam sebanyak 2 kali.
mesin filter dan crowner. Sebelum botol diperiksa oleh inspektor untuk
mengetahui apakah botol sudah memenuhi syarat. Botol yang masih kotor
- Pembukaan filling valve bertujuan agar tekanan yang ada pada mesin dapat
dipindahkan ke botol.
- Pembuangan udara yang masih tersisa di dalam ruangan botol bagian atas
keluar dari dalam botol yang mengakibatkan isinya menjadi kurang. Hal
Botol yang sudah di tutup selalu dicek oleh inspektor. Inspeksi akan
mensortir minuman yang tidak memenuhi syarat, misalnya retak, volume botol
yang kurang bagus atau berlebih dan sebagainya. Minuman tersebut lalu
Anita Christine Sembiring : Penentuan Rute Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan
Algoritma Heuristik Pada PT. Coca-Cola bottling Indonesia Medan, 2008.
USU Repository © 2009
disisihkan sebagai reject produk. Produk ini tidak boleh dijual, sedangkan
minuman yang baik (lolos dari sortiran) akan dibawa ke tempat pengepakan
melalui conveyor.
coding machine dan diperiksa oleh inspektor. Produk yang tidak memenuhi syarat
dalam crate dan disusun di atas pallet. Forklift akan membawa pallet yang telah
BAB III
LANDASAN TEORI
Distribusi produk sering dikenal dengan istilah : logistik, nama yang sering
sebagai ilmu dan seni dari perolehan, poduksi dan distribusi material dan produk
Anita Christine Sembiring : Penentuan Rute Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan
Algoritma Heuristik Pada PT. Coca-Cola bottling Indonesia Medan, 2008.
USU Repository © 2009
Logistik dapat pula didefinisikan sebagai proses perencanaan,
implementasi, dan pengendalian secara efisien, aliran biaya yang efektif dan
penyimpanan barang mentah, inventori barang dalam proses, barang jadi dan
informasi terkait dari titik asal ke titik konsumsi untuk tujuan memenuhi
Dengan kata lain dapat pula diungkapkan bahwa kegiatan logistik akan
berjalan efektif dan efisien apabila memenuhi syarat 4 tepat yaitu : tepat jumlah,
tepat mutu, tepat ongkos, maupun tepat waktu. 1 Tujuan logistik adalah
menyediakan produk dalam jumlah yang tepat, kualitas yang tepat, pada waktu
Ciri utama kegiatan logistik adalah tercapainya sistem yang integral dari
1
Gitosudarmo, Indriyo, Manajemen Bisnis Logistik (Yogyakarta : BPFE, 1998), p. 5.
Anita Christine Sembiring : Penentuan Rute Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan
Algoritma Heuristik Pada PT. Coca-Cola bottling Indonesia Medan, 2008 .
USU Repository © 2009
4. Masalah pembukuan dan pencatatan.
gagasan, informasi dari individu satu atau bagian-bagian lain dalam organisasi
perusahaan.
cadang, barang jadi yang disesuaikan dengan jenis dan spesifikasinya. Jenis
berbeda.
cadang, serta barang jadi sampai pada batas waktu tertentu tanpa harus
manajemen material dan transfer persediaan internal. Hal ini menyangkut masalah
segala aspek gerakan fisik dari, ke dan di antara lokasi serta fasilitas yang
terintegrasi tidak muncul secara tiba-tiba. Konsep ini hadir sebagai perkembangan
2
Gitosudarmo, Indriyo, Manajemen Bisnis Logistik (Yogyakarta : BPFE, 1998), p.7
Anita Christine Sembiring : Penentuan Rute Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan
Algoritma Heuristik Pada PT. Coca-Cola bottling Indonesia Medan, 2008.
USU Repository © 2009
pada tahun 1956-1965 yang mempertimbangkan perkembangan analisa biaya,
bukan hanya dasar teknis saja. Sesudah tahun 1978 perkembangan logistik mulai
mengarah pada pengelolaan manajemen logistik terpadu. Hal ini ditandai oleh
material seperti bahan baku, suku cadang, barang jadi yang dikaitkan dengan
distribusi fisik.
dapat dihindarkan.
Anita Christine Sembiring : Penentuan Rute Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan
Algoritma Heuristik Pada PT. Coca-Cola bottling Indonesia Medan, 2008.
USU Repository © 2009
sistem logistik yang didesain dengan baik. Pola dominan manufaktur adalah
pembuatan produk yang berkualitas, ukuran yang tepat, warna yang menarik,
kuantitas yang sesuai, kepemimpinan biaya dan harga yang cukup bersaing.
5. Faktor yang cukup penting bagi logistik terpadu adalah bahwa kebutuhan misi
logistik sekarang dan masa yang akan datang tidak cukup dapat dipenuhi oleh
jasa yang bagus ke tempat yang tepat, waktu yang tepat, dan pada kondisi yang
logistik terpadu terdiri dari dua usaha yang berkaitan yaitu : operasi logistik dan
koordinasi logistik.
(movement) dan penyimpanan material dan produk jadi perusahaan. Jadi, operasi
logistik dapat dipandang sebagai berawal dari pengangkutan pertama material atau
produk yang dibuat atau diolah itu kepada langganan atau konsumen. Operasi
3
Gitosudarmo, Indriyo, Manajemen Bisnis Logistik (Yogyakarta : BPFE, 1998), p.8
Anita Christine Sembiring : Penentuan Rute Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan
Algoritma Heuristik Pada PT. Coca-Cola bottling Indonesia Medan, 2008.
USU Repository © 2009
a. Manajemen distribusi fisik
b. Manajemen material
b. Pengolahan pesanan
c. Perencanaan operasi
Anita Christine Sembiring : Penentuan Rute Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan
Algoritma Heuristik Pada PT. Coca-Cola bottling Indonesia Medan, 2008.
USU Repository © 2009
merupakan perhatian utama dari product-market forecasting. Peramalan pasar
(recouncile) membuat program, dan jika mungkin menunda proses antisipasi yang
‘sini dan sekarang’. Pengolahan pesanan yang meliputi informasi yang up to date
mengenai sifat permintaan, merupakan suatu aspek yang esensial bagi koordinasi
pengolahan pesanan.
dengan apa yang diinginkan untuk dilakukan oleh manajemen di masa depan.
procurement tertentu.
dari sisi mana seseorang melihat kegiatan logistiknya. Prestasi logistik dapat
Anita Christine Sembiring : Penentuan Rute Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan
Algoritma Heuristik Pada PT. Coca-Cola bottling Indonesia Medan, 2008.
USU Repository © 2009
dilihat dari kualifikasi kualitatif dan kuantitatif, kedua hal ini akan saling
setiap level pelayanan logistik dapat dicapai apabila perusahaan mau membayar
harganya. Pada akhirnya, prestasi logistik itu adalah masalah prioritas dan biaya.
kemajuan kerja terhadap suatu standar kerja yang telah disetujui bersama untuk
hasil yang telah dicapai. Pengukuran prestasi secara kuantitatif meliputi 3 bidang
utama, yaitu :
yaitu :
Anita Christine Sembiring : Penentuan Rute Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan
Algoritma Heuristik Pada PT. Coca-Cola bottling Indonesia Medan, 2008.
USU Repository © 2009
demikian prestasi logistik di organisasi tetap harus diupayakan sebaik mungkin.
tertentu.
waktunya.
erat dengan biaya. Hal ini dikarenakan biaya logistik mempunyai hubungan
tinggi, capability yang cepat dan konsisten, dan quality yang tinggi ada
hubungannya dengan biaya. Makin tinggi masing-masing aspek ini dari total
Anita Christine Sembiring : Penentuan Rute Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan
Algoritma Heuristik Pada PT. Coca-Cola bottling Indonesia Medan, 2008.
USU Repository © 2009
Permasalahan logistik sangat erat kaitannya dengan persediaan yang
kemampuan pemenuhan pesanan yang baik pula. Secara garis besar, terdapat tiga
Planning)
periode antar pemesanan yang tetap dengan jumlah pemesanan yang bervariasi.
tidak tetap. Pemesanan dilakukan bila status persediaan telah mencapai titik pesan
kembali.
Anita Christine Sembiring : Penentuan Rute Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan
Algoritma Heuristik Pada PT. Coca-Cola bottling Indonesia Medan, 2008.
USU Repository © 2009
persediaan dengan permintaan yang bersifat stokastik mempunyai jumlah
pengeluaran untuk transport lebih besar dari pengeluaran untuk unsur lainnya.
Biaya transport industri yang menghasilkan produk bernilai tinggi adalah rendah
presentasenya terhdap penjualan. Sebaliknya, biaya transport batu bara, bijih besi,
industri. Banyak pilihan transpotasi tersedia bagi pengangkutan produk atau bahan
spesialis transport.
Ada lima cara utama transportasi yang biasa disebut dengan moda
transportasi. Lima cara utama tersebut adalah kereta api, jalan raya, jalan air,
Kereta api telah mencatat sejarah bahwa alat transportasi yang satu ini
untuk jarak-jarak yang jauh sebagai hasil dari pembuatan jaringan rel yang
Anita Christine Sembiring : Penentuan Rute Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan
Algoritma Heuristik Pada PT. Coca-Cola bottling Indonesia Medan, 2008.
USU Repository © 2009
lengkap sejak dahulu yang menghubungkan sebagian kota di Indonesia. Alat
sangat besar, karena spesifikasi kereta api tersebut. Akan tetapi alat transportasi
ini memerlukan biaya tetap yang cukup tinggi dan biaya peralatan rutin yang
cukup tinggi pula, serta pengeluaran biaya lain untuk hak pemakaian jalan,
bandingkan dengan alat transportasi yang lainnya, karena alat transportasi dengan
jalan raya selalu bisa dilalui oleh kendaran bermotor. Disisi lain kendaraan
relatif kecil investsinya dalam fasilitas pemilikan hak jalan dan pembuatan
stasiun, terminal, dan sebagainya. Sifat lalu lintas kendaraan bermotor sangat
tergantung pada pabrik dan perdagangan. Secara khusus kendaraan bermotor telah
merebut lalu lintas rel yang berkenaan dengan barang dagangan menengah dan
ringan, serta hampir seluruh pengangkutan dari grosir, gudang, toko dan lainnya.
tertua dengan menggunakan perahu layar, kapal uap dan dalam perkembangannya
menggunakan tenaga diesel. Secara garis besar pengangkutan melalui jalan air di
bedakan menjadi dua yaitu pengangkutan laut dan pengangkutan melalui air di
Anita Christine Sembiring : Penentuan Rute Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan
Algoritma Heuristik Pada PT. Coca-Cola bottling Indonesia Medan, 2008.
USU Repository © 2009
kemampuannya untuk membawa barang dalam jumlah sangat besar. Perahu diesel
transport lainnya.
kecepatannya yang rendah. Selain itu bila asal dan tujuan dari pengangkutan itu
tidak berdekatan dengan jalan air, maka akan dibuthkan pengangkutan tambahan
minyak bumi. Kebaikan alat transportasi ini biaya tetapnya paling tinggi dan biaya
variabelnya paling rendah. Biaya tetap paling tinggi karena pengaruh pemakaian
hak jalan untuk saluran pipa, kebutuhan akan stasiun pengawas dan kapasitas
Sifat dasar alat transportasi ini agak unik jika dibandingkan dengan alat
transportasi lain, karena saluran pipa ini dapat beroperasi 24 jam sehari atau 7 hari
kelemahan yang menonjol adalah barang yang dibawa sangatlah terbatas karena
udara, daya tarik pengangkutan udara ini adalah kecepatannya. Transportasi udara
masih lebih banyak merupakan potensi daripada realitas. Walaupun jarak yang
bisa ditempuh tidak terbatas akan tetapi pengangkutan udara ini terbatas
Anita Christine Sembiring : Penentuan Rute Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan
Algoritma Heuristik Pada PT. Coca-Cola bottling Indonesia Medan, 2008.
USU Repository © 2009
kemampuannya mengangkut, tersedianya pesawat udara, kondisi kota yang
antara dua tempat yang cukup jauh dapat menurunkan biaya logistik
untuk barang yang mempunyai spesifikasi tertentu seperti harga cukup mahal,
a. Biaya
Anita Christine Sembiring : Penentuan Rute Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan
Algoritma Heuristik Pada PT. Coca-Cola bottling Indonesia Medan, 2008.
USU Repository © 2009
b. Kecepatan
terjadi kerusakan walau mungkin dari segi waktu lebih cepat dari
c. Pelayanan
d. Konsistensi
Anita Christine Sembiring : Penentuan Rute Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan
Algoritma Heuristik Pada PT. Coca-Cola bottling Indonesia Medan, 2008.
USU Repository © 2009
kemampuan transportasi tidak konsisten, maka perusahaan harus
dipertimbangkan.
semua harus ada dalam keseimbangan yang cukup teliti demi kebaikan
industri. Banyak pilihan transpotasi tersedia bagi pengangkutan produk atau bahan
spesialis transport.
api, jalan raya, jalan air, saluran pipa dan penerbangan udara. Masing-masing alat
4
Gitosudarmo, Indriyo, Manajemen Bisnis Logistik (Yogyakarta : BPFE, 1998), p.22
5
Salim, Abbas, Manajemen Transportasi (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 1993), p. 8.
Anita Christine Sembiring : Penentuan Rute Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan
Algoritma Heuristik Pada PT. Coca-Cola bottling Indonesia Medan, 2008.
USU Repository © 2009
transportasi ini mempunyai kebaikan dan kelemahan terhadap kegiatan logistik di
perusahaan.
Kereta api telah mencatat sejarah bahwa alat transportasi yang satu ini
untuk jarak-jarak yang jauh sebagai hasil dari pembuatan jaringan rel yang
sangat besar, karena spesifikasi kereta api tersebut. Akan tetapi alat transportasi
ini memerlukan biaya tetap yang cukup tinggi dan biaya peralatan rutin yang
cukup tinggi pula, serta pengeluaran biaya lain untuk hak pemakaian jalan,
bandingkan dengan alat transportasi yang lainnya, karena alat transportasi dengan
jalan raya selalu bisa dilalui oleh kendaran bermotor. Disisi lain kendaraan
relatif kecil investsinya dalam fasilitas pemilikan hak jalan dan pembuatan
stasiun, terminal, dan sebagainya. Sifat lalu lintas kendaraan bermotor sangat
tergantung pada pabrik dan perdagangan. Secara khusus kendaraan bermotor telah
merebut lalu lintas rel yang berkenaan dengan barang dagangan menengah dan
ringan, serta hampir seluruh pengangkutan dari grosir, gudang, toko dan lainnya.
Anita Christine Sembiring : Penentuan Rute Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan
Algoritma Heuristik Pada PT. Coca-Cola bottling Indonesia Medan, 2008.
USU Repository © 2009
Alat transportasi melalui jalan air merupakan bentuk transportasi yang
tertua dengan menggunakan perahu layar, kapal uap dan dalam perkembangannya
menggunakan tenaga diesel. Secara garis besar pengangkutan melalui jalan air di
bedakan menjadi dua yaitu pengangkutan laut dan pengangkutan melalui air di
daratan. Keuntungan utama alat transport melalui jalan air adalah kemampuannya
untuk membawa barang dalam jumlah sangat besar. Perahu diesel mempunyai
fleksibilitas yang cukup tinggi pula dibandingkan dengan alat transport lainnya.
Biaya tetap akan lebih tinggi bila dibanding alat transpor melalui jalan raya, akan
tetapi lebih rendah bila dibanding dengan alat transpor kereta api.
terbatas dan kecepatannya yang rendah. Selain itu bila asal dan tujuan dari
pengangkutan itu tidak berdekatan dengan jalan air, maka akan dibutuhkan
untuk mengangkut minyak bumi. Kebaikan alat transportasi ini biaya tetapnya
paling tinggi dan biaya variabelnya paling rendah. Biaya tetap paling tinggi
karena pengaruh pemakaian hak jalan untuk saluran pipa, kebutuhan akan stasiun
pengawas dan kapasitas pemompaan. Saluran pipa tidak padat karya sehingga
Sifat dasar alat transportasi ini agak unik jika dibandingkan dengan alat
transportasi lain, karena saluran pipa ini dapat beroperasi 24 jam sehari atau 7 hari
Anita Christine Sembiring : Penentuan Rute Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan
Algoritma Heuristik Pada PT. Coca-Cola bottling Indonesia Medan, 2008.
USU Repository © 2009
kelemahan yang menonjol adalah barang yang dibawa sangatlah terbatas karena
Alat transportasi yang terbaru adalah pengangkutan lewat udara, daya tarik
banyak merupakan potensi daripada realitas. Walaupun jarak yang bisa ditempuh
mengangkut, tersedianya pesawat udara, kondisi kota yang didarati oleh pesawat
udara.
antara dua tempat yang cukup jauh dapat menurunkan biaya logistik
untuk barang yang mempunyai spesifikasi tertentu seperti harga cukup mahal,
gudang induk bahan baku dan beberapa unit produksi yang terpisah satu dengan
yang lain. Dalam literatur, masalah rute kendaraan ini disebut sebagai
permasalahan distribusi bahan baku dari satu gudang induk ke beberapa unit
konsumen yang tersebar di atas area geografis yang dilayani oleh fasilitas-fasilitas
berbeda dalam hal ukuran dan kerumitan. Berdasarkan dua contoh yang mudah:
Sebuah surat kabar lokal mungkin menggunakan van-van kecil untuk membawa
yang lebih besar sesuai dengan banyaknya fasilitas yang dimiliki, banyaknya
Anita Christine Sembiring : Penentuan Rute Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan
Algoritma Heuristik Pada PT. Coca-Cola bottling Indonesia Medan, 2008 .
USU Repository © 2009
pemberhentian berturut-turut terhadap depot dan proses perencanaan dari titik
konsumen. Solusi Optimal adalah Pencarian atau Penyelesaian masalah yang baik
Urutan Masalah penyusunan rute yang paling mudah terjadi ketika kita melihat
sebuah rute tunggal yang mengunjungi semua pelanggan dan meminimisasi waktu
total perjalanan. Hal inilah yang disebut masalah perjalanan salesman (Travelling
25 45
Depot
25 40
50
60 40
tunggal dan terpisah (separate and single origin and destination point).
Anita Christine Sembiring : Penentuan Rute Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan
Algoritma Heuristik Pada PT. Coca-Cola bottling Indonesia Medan, 2008.
USU Repository © 2009
4. Titik-titik yang terhubung secara spasial (points are spatially related)
5. Titik-titik yang tidak terhubung secara spasial (points are not spatially
related)
ketika rute tidak saling menyilang. Rancangan rute yang baik dan buruk dapat
dilihat pada Gambar 3.2. Berdasarkan pada dua prinsip ini, seorang analis dapat
menggambar secara cepat sebuah rute yang mungkin dengan bantuan komputer
D D
Pengambil keputusan, seperti pengelola truk, dapat mengambil rute yang panjang
6
Ballou, Ronald, Business Logistics Management (New Jersey : Prentice-Hall International, Inc.,
1999), pp. 191-197.
Anita Christine Sembiring : Penentuan Rute Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan
Algoritma Heuristik Pada PT. Coca-Cola bottling Indonesia Medan, 2008.
USU Repository © 2009
1. Muat truk dengan volume tertentu yang merupakan volume perkiraan terdekat
2. Perhentian pada beberapa hari harus diatur untuk menghasilkan klaster yang
ketat.
4. Urutan perhentian untuk sebuah rute truk harus membentuk sebuah pola
teardrop.
tersedia.
7. Sebuah perhentian yang dipindahkan dari sebuah klaster rute adalah sebuah
7
Ballou, Ronald, Business Logistics Management (New Jersey : Prentice-Hall International, Inc.,
1999), pp. 199-201.
Anita Christine Sembiring : Penentuan Rute Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan
Algoritma Heuristik Pada PT. Coca-Cola bottling Indonesia Medan, 2008.
USU Repository © 2009
Klaster yang jelek Klaster yang lebih baik
D D
kendaraan atau alat angkut untuk kembali ke titik asal (sumber) maka
Salesman Problem.
Problem, atau Delivery Problem. Vehicle Routing Problem adalah sebuah hard
Anita Christine Sembiring : Penentuan Rute Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan
Algoritma Heuristik Pada PT. Coca-Cola bottling Indonesia Medan, 2008.
USU Repository © 2009
combinatorial optimisation problem. Permasalahan ini erat kaitannya dengan
Travelling Salesman Problem pada saat hanya terdapat satu alat angkut yang
Vehicle routing dan scheduling adalah sebuah bentuk lain dari Vehicle
terbatas.
jam.
tertentu.
Anita Christine Sembiring : Penentuan Rute Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan
Algoritma Heuristik Pada PT. Coca-Cola bottling Indonesia Medan, 2008.
USU Repository © 2009
sebagai Multi Trip Vehicle Routing Problem. 8 Bentuk solusi Vehicle Routing
Depot
Masalah pencarian solusi yang baik dalam masalah penentuan rute dan
tambahan dari masalah. Time windows, jumlah truk yang banyak dengan
perbedaan kapasitas, total maksimum waktu distribusi yang diizinkan dalam rute,
perjalanan (sungai, belokan, gunung), dan waktu istirahat untuk pengemudi adalah
8
Ballou, Ronald, Business Logistics Management (New Jersey : Prentice-Hall International, Inc.,
1999), pp. 199.
Anita Christine Sembiring : Penentuan Rute Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan
Algoritma Heuristik Pada PT. Coca-Cola bottling Indonesia Medan, 2008.
USU Repository © 2009
kompleks, terdapat dua metode yaitu metode sederhana (The Sweep Method) dan
ditentukan. Dikarenakan proses dua tahapan ini, total waktu dalam rute
2. Perpanjang garis lurus dari depot dalam segala arah. Putar garis searah
kapasitas besar terlebih dahulu. Jika iya, keluarkan titik terakhir dan
Anita Christine Sembiring : Penentuan Rute Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan
Algoritma Heuristik Pada PT. Coca-Cola bottling Indonesia Medan, 2008.
USU Repository © 2009
“teardrop” atau dengan menggunakan algoritma apapun untuk
tempat perhentian. Logika dari metode ini bermula dari kendaraan yang
pada Gambar 3.5 (a). Hal ini memberikan jarak maksimum dalam
dalam satu rute yang sama sehingga satu kendaraan tersebut dieliminasi
dan jarak tempuh/ perjalanan dapat dikurangi yang dapat dilihat pada
Anita Christine Sembiring : Penentuan Rute Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan
Algoritma Heuristik Pada PT. Coca-Cola bottling Indonesia Medan, 2008.
USU Repository © 2009
Tempat perhentian selanjutnya dapat dipilih menurut nilai “savings”
Stop
d0,A
A d0,A A
Stop
(a) Rute Awal- Jarak tempuh (b) Menggabungkan dua tempat perhentian dalam
= d 0, A + d A,0 + d 0, B + d B ,0 sebuah rute- Jarak tempuh = d 0, A + d A, B + d B ,0
9
Ballou, Ronald, Business Logistics Management (New Jersey : Prentice-Hall International, Inc.,
1999), pp. 204-209.
Anita Christine Sembiring : Penentuan Rute Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan
Algoritma Heuristik Pada PT. Coca-Cola bottling Indonesia Medan, 2008 .
USU Repository © 2009
2. Memilih subset dari sejumlah besar rute ini dengan menggunakan algoritma
enumeratif.
prosedur konstruktif dan improvement. Metode ini terdiri atas tiga fasa :
telah dikembangkan oleh Titah Yudistira, Suprayogi dan Abdul Hakim Halim
1. Mencari rute terbaik yang belum tentu feasible (mengikuti jalur yang ada).
masalah.
Berikut ini akan disajikan beberapa defenisi yang terkait dengan MTVRP.
Anita Christine Sembiring : Penentuan Rute Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan
Algoritma Heuristik Pada PT. Coca-Cola bottling Indonesia Medan, 2008.
USU Repository © 2009
Sebuah permasalahan MTVRP terdiri atas n pelanggan (dituliskan sebagai
1,2,...,n), sebuah depot tunggal (dituliskan sebagai 0). Himpunan (0,1,...,n) yang
mewakili semua konsumen dan depot disebut site. Jarak antara site i dan j
- Alat angkut
Bersama dengan jarak antar site, dij , kecepatan v menentukan waktu tempuh antar
site tij .
- Time Window
tenggat (deadline time). Waktu mulai untuk pelayanan di site i, disimbolkan oleh
αi didefenisikan sebagai :
dimana δ i-1 merupakan waktu keberangkatan dari site sebelumnya dan ti-1,i
δ i = αi + s1 (2)
Anita Christine Sembiring : Penentuan Rute Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan
Algoritma Heuristik Pada PT. Coca-Cola bottling Indonesia Medan, 2008 .
USU Repository © 2009
0, jika ei ≤ ( δ i-1 + ti-1,i)
wi = (3)
ei – ( δ i-1 + ti-1,i), jika ei ≥( i-1 + ti-1,i)
site/gudang belum dikunjungi. Jika waktu kunjungan melebihi li, maka gudang i
Ci
li = (5)
di
permintaan barang di gudang site i. Secara khusus li, dapat disebut sebagai daya
- Planning Horizon
perjalanan, waktu tunggu, dan waktu pelayanan) yang harus dipenuhi oleh alat
H = lo - eo (6)
Anita Christine Sembiring : Penentuan Rute Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan
Algoritma Heuristik Pada PT. Coca-Cola bottling Indonesia Medan, 2008 .
USU Repository © 2009
- Rute
berawal dan berakhir di depot. Rute, disimbolkan oleh R, dapat dituliskan sebagai:
R = {0,...,i...,0} (7)
alat angkut,
∑ qi ≤ Q
i∈R
(8)
- Tour
T = {R1,...,RNT} (9)
Permasalahan MTVRP
Anita Christine Sembiring : Penentuan Rute Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan
Algoritma Heuristik Pada PT. Coca-Cola bottling Indonesia Medan, 2008.
USU Repository © 2009
yang memenuhi pembatas kapasitas dan waktu pelayanan (time window) dan
mencapai fungsi tujuan: minimasi jumlah angkut, total waktu tour, serta utilitas
alat angkut.
harus terpenuhi (tidak boleh terdapat back log). Demand ini bersifat kontinu
2. Jika solusi (1) tidak feasible, membagi permasalahan awal ke dalam 2 sub
masalah.
Demikian kedua langkah ini terus berulang sampai didapatkan solusi yang
feasible.
Kemudian algoritma ini dapat dibagi kedalam 5 langkah yang lebih rinci
yaitu:
Anita Christine Sembiring : Penentuan Rute Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan
Algoritma Heuristik Pada PT. Coca-Cola bottling Indonesia Medan, 2008.
USU Repository © 2009
2. Hitung horizon perencanaan, yaitu jadwal pengiriman (shipping) yang sama
berulang pada suatu site. Dalam hal ini horizon perencanaan sama dengan
5. Hasil penerapan algoritma penugasan bisa saja menjadi tidak feasible. Kalau
Adapun ukuran performansi yang ingin dicapai dari algoritma ini adalah :
∑Q i
Ur = i∈R
(12)
Q
Utilitas rata-rata tiap tour = Σ utilitas per rute/ jumlah rute dalam satu tour
∑U R
UT = R
(13)
NT
Anita Christine Sembiring : Penentuan Rute Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan
Algoritma Heuristik Pada PT. Coca-Cola bottling Indonesia Medan, 2008.
USU Repository © 2009
Utilitas rata-rata keseluruhan armada = Σ utilitas per alat angkut/ jumlah alat
angkut
∑U t
U= t
(14)
∑T
2. Jarak tempuh total : bisa dihitung dari total jarak tempuh pada rute terbaik
Rincian Algoritma
Langkah 0 :
1. Hitung jarak total dari depot (sumber) ke depot (sumber) kembali sesuai
yang sama berulang. Misalkan jika horison perencanaan adalah 10 hari, kalau
kecil horison perencanaan artinya dibutuhkan waktu yang lebih cepat dalam
10
Yudihistira, Titah dkk., “Algoritma Heuristik Penjadwalan Alat Angkur untuk Pendistribusian
Produk Majemuk dengan Sumber Tunggal dan Destinasi Majemuk,” Seminar Sistem Produksi, VI
(2003).
Anita Christine Sembiring : Penentuan Rute Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan
Algoritma Heuristik Pada PT. Coca-Cola bottling Indonesia Medan, 2008.
USU Repository © 2009
dasarnya horison perencanaan dapat dibuat dengan trial and error. Tetapi
untuk mengurangi usaha trial and error tersebut dapat dipakai patokan
berikut:
a. Untuk graph awal : horison perencanaan sama dengan daya tahan terkecil
b. Untuk sub-graph
perencanaan
D=dxH (15)
3. Bagi demand total dengan kapasitas alat angkut yang ada. Angka ini
tour).
D
NT = (16)
Q
Anita Christine Sembiring : Penentuan Rute Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan
Algoritma Heuristik Pada PT. Coca-Cola bottling Indonesia Medan, 2008.
USU Repository © 2009
5. Kalikan waktu dari nomor 4 dengan k + faktor pengaman (misalkan 20
% waktu tour)
6. Jika waktu yang diturunkan pada nomor 5 lebih kecil dari horison
feasibel
8. Jika tidak ada yang feasibel, berarti jumlah alat angkut kurang. Sub-
Langkah 1 :
Rumusnya:
pengaman)
T = ∑ t1 − 1 j +
1∈R
∑ s1 (1 + φ )
1∈R
(17)
dimana:
Anita Christine Sembiring : Penentuan Rute Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan
Algoritma Heuristik Pada PT. Coca-Cola bottling Indonesia Medan, 2008.
USU Repository © 2009
Waktu perjalanan total = (jarak depot ke depot/kecepatan rata-rata) x faktor
konversi angkut
∑ t1 − 1 j
1∈R
T= (18)
v
Faktor pengaman ( φ ) adalah allowance dan disarankan tidak kurang dari 1 jam
Faktor konversi ( γ ) jenis alat angkut = jumlah jenis produk yang harus
sekaligus
Langkah 2 :
Rumusnya :
CT
= (19)
T
Jika batas bawah lebih dari 2 maka bulatkan ke bawah, jika kurang dari 2 bulatkan
ke atas. Jika batas bawah jumlah alat angkut = 1, langsung ke langkah 5. Jika
Anita Christine Sembiring : Penentuan Rute Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan
Algoritma Heuristik Pada PT. Coca-Cola bottling Indonesia Medan, 2008.
USU Repository © 2009
Langkah 3 :
masing-masing sub-graph seimbang (dalam hal ini jarak total antara sub-graph
dan jumlah site seimbang). Jika tampak sub graph tidak seimbang, maka adanya
Langkah 4 :
Kembali ke langkah 0
Langkah 5 :
mempertimbangkan jenis produk. Misalkan jenis produk yang dapat dimuat sekali
a. Pilih m jenis produk dengan demand total yang lebih kecil dari kapasitas
menjalankan rute penuh (melewati semua site). Jika jenis produk dengan
demand total yang lebih kecil dari kapasitas kapal lebih dari m,
b. Jika sudah tidak ada jenis produk dengan demand yang lebih kecil dari
kapasitas kapal dibagi m, pilih sembarang produk dan buat trip untuk
Anita Christine Sembiring : Penentuan Rute Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan
Algoritma Heuristik Pada PT. Coca-Cola bottling Indonesia Medan, 2008.
USU Repository © 2009
mendistribusikan produk tersebut sejumlah kapasitas alat angkut (atau
yang paling mendekati). Pendistribusian ini mulai dari site yang terjauh.
Langkah 6 :
Jika feasibel, cek apakah waktu total untuk sub-graph ini tidak melampaui
jam availibilitas alat angkut. Jika tidak melampaui, lanjutkan ke langkah 7. Jika
Jika ada solusi layak x0 dan y0 bagi program linier dual simetris
sama, maka solusi optimal ini pada kenyataannya adalah solusi optimal bagi
masing-masing program.
Bukti :
Misalkan x adalah salah satu solusi layak yang lain bagi program primal. Maka,
cx ≤ y0 b
Anita Christine Sembiring : Penentuan Rute Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan
Algoritma Heuristik Pada PT. Coca-Cola bottling Indonesia Medan, 2008.
USU Repository © 2009
tetapi telah diketahui bahwa cx 0 = y0 b. Maka, cx ≤ x 0 untuk semua solusi layak
bagi program primal. Lalu, berdasarkan defenisi x0 adalah optimal bagi program
Primal :
Maks z= X1 + 2 X1 + 3 X3 + 4X4
dengan kendala
X1 + 2 X2 + 2 X3 + 3X4 ≤ 20
2 X1 + X2 + 3 X3 + 2X4 ≤ 20
Dual :
Min w = 20 Y1+ 20 Y2
dengan kendala
Y1 + 2 Y2 ≥ 1
2Y1 + Y2 ≥ 2
2Y1 + 3 Y2 ≥ 3
3Y1 + 2 Y2 ≥ 4
Y1, Y2 ≥ 0
Pada soal ini, X10 = 0, X20 = 0, X30 = 4, X40 = 4 adalah sebuah solusi layak
bagi program primal, sedangkan Y10 = 1, 2 dan Y20 = 0, 2 adalah sebuah solusi
layak bagi program dual. Harga z untuk program primal adalah 2, dan ini sama
Anita Christine Sembiring : Penentuan Rute Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan
Algoritma Heuristik Pada PT. Coca-Cola bottling Indonesia Medan, 2008.
USU Repository © 2009
Oleh karena itu, berdasarkan teorema 2, solusi-solusi diatas masing-masing secara
Pengukuran kerja dapat digunakan untuk menentukan waktu standard dari suatu
pekerjaan. Waktu standard adalah waktu yang dibutuhkan oleh seorang operator
untuk menyelesaikan satu siklus dari suatu kegiatan yang dilakukan menurut
pertama teknik pengukuran secara langsung dan kedua secara tidak langsung.
Cara jam henti dan sampling pekerjaan adalah cara pengukuran kerja
ataupun mengukur kondisi-kondisi kerja yang tidak produktif. Dengan salah satu
11
Wignjosoebroto, Sritomo, Ergonomi Studi Gerak dan Waktu (Surabaya : Penerbit Guna Widya,
2003), p.170.
Anita Christine Sembiring : Penentuan Rute Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan
Algoritma Heuristik Pada PT. Coca-Cola bottling Indonesia Medan, 2008.
USU Repository © 2009
dari cara ini, akan didapatkan waktu standard dari suatu pekerja yaitu waktu yang
dibutuhkan secara wajar oleh seorang pekerja normal untuk menyelesaikan suatu
pekerjaan.
langkah-langkah berikut:
dan ditetapkan adalah untuk apa hasil pengukuran digunakan, berapa tingkat
ketelitian dan tingkat keyakinan yang diinginkan dari hasil pengukuran tersebut.
Misalnya jika waktu standar yang akan diperoleh dimaksudkan untuk dipakai
sebagai dasar upah perangsang, maka ketelitian dan keyakinan tentang hasil
Anita Christine Sembiring : Penentuan Rute Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan
Algoritma Heuristik Pada PT. Coca-Cola bottling Indonesia Medan, 2008 .
USU Repository © 2009
pengukuran harus tinggi karena menyangkut prestasi dan pendapatan buruh
semua keterangan yang dapat diperoleh mengenai kondisi pekerjaan, pekerja, dan
Dari hasil pengukuran waktu akan diperoleh waktu yang pantas diberikan
kepada pekerja untuk menyelesaikan suatu pekerjaan. Waktu kerja yang pantas
merupakan waktu kerja yang didapat dari kondisi kerja yang baik. Untuk itu perlu
ditetapkan secara tertulis kondisi kerja dan metode kerja yang ada.
3. Memilih operator
berkemampuan normal dan dapat diajak bekerja sama. Pada dasarnya operator
yang diamati memiliki kemampuan yang mengikuti distribusi normal, yaitu dari
Selain itu, operator yang dipilih adalah pekerja yang pada saat pengukuran
dilakukan dapat bekerja secara wajar dan operator mampu bekerja sama dengan
pengamat. Hal ini dimaksud karena si operator mungkin akan mencurigai maksud-
maksud dari pengukuran waktu tersebut, sehingga si operator bekerja tidak wajar.
Operator harus dapat bekerja secara wajar tanpa canggung walaupun dirinya
Anita Christine Sembiring : Penentuan Rute Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan
Algoritma Heuristik Pada PT. Coca-Cola bottling Indonesia Medan, 2008.
USU Repository © 2009
merupakan operator yang waktu penyelesaian pekerjaan yang secara wajar
4. Melatih Operator
memerlukan latihan bagi operator tersebut, terutama jika kondisi dan cara kerja
Hal ini terjadi jika pada saat penelitian pendahuluan kondisi kerja atau cara
kerja sudah mengalami perubahan. Dalam keadaan ini operator harus dilatih
terlebih dahulu karena sebelum diukur operator harus terbiasa dengan kondisi dan
pemecahan siklus kerja atau operasi menjadi bagian-bagian yang terperinci, yang
dalam hal ini disebut dengan elemen-elemen kerja. Elemen-elemen kerja ini akan
12
Sutalaksana, Iftikar, Teknik Tata Cara Kerja (Bandung : Jurusan Teknik Industri Institut
Teknologi Bandung, 1979), pp. 119-122.
Anita Christine Sembiring : Penentuan Rute Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan
Algoritma Heuristik Pada PT. Coca-Cola bottling Indonesia Medan, 2008.
USU Repository © 2009
b. Memungkinkan melakukan Rating Performance bagi setiap elemen karena
keterampilan operator dalam bekerja belum tentu sama untuk semua bagian
yang bersangkutan. 13
- Stop watch
- Lembaran-lembaran pengamatan
- Papan pengamatan
13
Wignjosoebroto, Sritomo, Ergonomi Studi Gerak dan Waktu (Surabaya : Penerbit Guna Widya,
2003), p.173.
Anita Christine Sembiring : Penentuan Rute Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan
Algoritma Heuristik Pada PT. Coca-Cola bottling Indonesia Medan, 2008.
USU Repository © 2009
Hal pertama yang dilakukan adalah pengukuran pendahuluan. Tujuan
kedua. Setelah pengukuran tahap kedua ini selesai, maka akan diikuti lagi dengan
ketiga hal seperti di atas bila perlu dilanjutkan dengan pengukuran pendahuluan
tempat kerja lain. Pengukuran waktu kerja dilakukan terhadap sistem kerja
yang dipandang telah baik. Namun sering kali operator atau pekerja tidak
sistem tidak dapat dipertahankan tetap harus terus-menerus pada keadaan yang
Anita Christine Sembiring : Penentuan Rute Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan
Algoritma Heuristik Pada PT. Coca-Cola bottling Indonesia Medan, 2008.
USU Repository © 2009
tetap sama. Keadaan sistem yang selalu berubah dapat diterima, asalkan
namun harus dalam batas kewajaran. Dengan kata lain, harus seragam.
alat yang dapat mendeteksi. Batas-batas kontrol yang dibentuk dari data,
merupakan batas seragam tidaknya data. Data dikatakan seragam bila berada
diantara kedua batas kontrol, dimana data berasal dari sistem sebab yang sama
dan data dikatakan tidak seragam, yaitu berasal dari sistem sebab yang
X =
∑x i
∑n
dimana : xi = Besarnya waktu penyelesaian yang teramati selama
14
Wignjosoebroto, Sritomo, Ergonomi Studi Gerak dan Waktu (Surabaya : Penerbit Guna Widya,
2003), p.194.
Anita Christine Sembiring : Penentuan Rute Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan
Algoritma Heuristik Pada PT. Coca-Cola bottling Indonesia Medan, 2008.
USU Repository © 2009
n = Banyaknya pengukuran yang dilakukan
σ=
∑ (x j − x) 2
N −1
x = Waktu rata-rata
σ = Standar Deviasi
c. Menentukan Batas Kontrol Atas (BKA) dan Batas Kontrol Bawah (BKB),
BKA = x + 2σ BKB = x − 2σ
dipergunakan rumus:
2
40 n x 2 − ( x ) 2
N =
' ∑i ∑i
∑ xi
Anita Christine Sembiring : Penentuan Rute Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan
Algoritma Heuristik Pada PT. Coca-Cola bottling Indonesia Medan, 2008 .
USU Repository © 2009
Jika diperoleh dari pengujian tersebut ternyata N’ > N, maka diperlukan
sudah mencukupi. 15
Dengan melakukan rating ini diharapkan waktu kerja yang diukur bisa
operator yang bekerja secara kurang wajar yaitu bekerja dalam tempo atau
penilaian yang merupakan bagian dari aktivitas pengukuran kerja dan untuk
atau normal. Jika pengukur operator dinyatakan terlalu cepat yaitu bekerja diatas
batas kewajaran maka nilai P akan lebih besar dari pada satu. Namun apabila
15
Wignjosoebroto, Sritomo, Ergonomi Studi Gerak dan Waktu (Surabaya : Penerbit Guna Widya,
2003), p.172.
Anita Christine Sembiring : Penentuan Rute Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan
Algoritma Heuristik Pada PT. Coca-Cola bottling Indonesia Medan, 2008.
USU Repository © 2009
operator bekerja terlalu lambat yaitu bekerja dengan kecepatan dibawah
kewajaran (normal) maka nilai P akan lebih kecil dari pada satu. Tetapi bila
- Keterampilan
- Usaha
- Kondisi Kerja
- Konsistensi
Faktor ini perlu diperhatikan karena angka-angka yang dicatat pada setiap
16
Wignjosoebroto, Sritomo, Ergonomi Studi Gerak dan Waktu (Surabaya : Penerbit Guna Widya,
2003), p.140-153.
Anita Christine Sembiring : Penentuan Rute Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan
Algoritma Heuristik Pada PT. Coca-Cola bottling Indonesia Medan, 2008.
USU Repository © 2009
Tabel 3.1. Faktor Rating Performance Menurut Westinghouse
Anita Christine Sembiring : Penentuan Rute Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan
Algoritma Heuristik Pada PT. Coca-Cola bottling Indonesia Medan, 2008.
USU Repository © 2009
2. Penetapan Kelonggaran
prakteknya akan dijumpai bahwa tidaklah bisa diharapkan operator tersebut akan
sama sekali. Kelonggaran diberikan untuk tiga hal, yaitu untuk kebutuhan pribadi
dibutuhkan oleh pekerja dan yang dalam pengukuran tidak diamati, diukur,
perlu ditambahkan.
Waktu standar suatu pekerja adalah jumlah waktu standar dari masing-
masing elemen pekerjaan. Waktu standar ini merupakan waktu yang diberikan
untuk menyelesaikan satu siklus pekerjaan yang dilakukan menurut metode kerja
Anita Christine Sembiring : Penentuan Rute Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan
Algoritma Heuristik Pada PT. Coca-Cola bottling Indonesia Medan, 2008.
USU Repository © 2009
Rumus-rumus yang digunakan untuk menentukan waktu standar tersebut
adalah: 17
100%
Waktu Standar (WS) = WN x
100% − % allowance
Dimana:
WN = waktu normal
WT = waktu terpilih
17
Wignjosoebroto, Sritomo, Ergonomi Studi Gerak dan Waktu (Surabaya : Penerbit Guna Widya,
2003), p.200-203.
Anita Christine Sembiring : Penentuan Rute Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan
Algoritma Heuristik Pada PT. Coca-Cola bottling Indonesia Medan, 2008.
USU Repository © 2009
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
keterangan yang berhubungan dengan penelitian. Maka dalam hal ini yang
menjadi subjek penelitian yaitu pihak PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Medan.
titik perhatian dalam suatu penelitian. Dalam hal ini yang menjadi objek
lebih efektif dan efisien bagi PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Medan..
Anita Christine Sembiring : Penentuan Rute Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan
Algoritma Heuristik Pada PT. Coca-Cola bottling Indonesia Medan, 2008.
USU Repository © 2009
4.3. Metode Pengumpulan Data
langsung serta mengumpulkan data sekunder yang berasal dari dokumen (catatan)
pihak perusahaan.
masalah, yakni :
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh dari pengamatan dan pengukuran
secara langsung di lapangan dan juga data yang diperoleh dengan cara
outlet dengan Kantor Penjualan Medan dan jarak antar outlet, waktu set up
2. Data Sekunder
dari tahap awal yakni perumusan masalah dan penetapan tujuan sampai pada
tahap akhir yakni kesimpulan dan saran. Tahapan yang digunakan dalam
PENGUMPULAN DATA
PENGOLAHAN DATA
- Penentuan waktu Standar Kecepatan Bongkar-Muat produk dan Waktu
Pelayanan di Outlet dengan Stop Watch Time Study
- Penentuan rute terpendek dengan model Travelling Salesman Problem
- Penentuan aktu siklus (horizon perencanaan)
- Penentuan waktu total distribusi
- Jumlah mobil angkut minimum dengan membagi waktu total dengan
Anita Christine Sembiring
avaibilitas : Penentuan
mobil angkut Rute Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan
- Pembagian
Algoritma Heuristik Padagraph menjadibottling
PT. Coca-Cola Indonesia Medan, 2008.
sub graph
USU Repository © 2009jarak tempuh minimum dengan software Quant System versi 3.0
- Penentuan
- Penentuan biaya transportasi tiap sub rute
ANALISIS PEMECAHAN MASALAH
- Analisis Jarak Tempuh dengan metod Travelling Salesman Problem
- Perhitungan utilitas mobil angkut
- Analisis Biaya Transporrtasi tiap sub rute usulan dengan cara Perusahaan
- Analisis Perancangan Rute Distribusi Produk
jalur distribusi yang optimal. Untuk itu perlu kiranya dilakukan pengukuran dan
Kemudian juga penting kiranya untuk menetapkan sebuah tujuan yang akan
memecahkan masalah yang terjadi penulis merasa perlu untuk melakukan studi
pustaka. Hal tersebut bertujuan agar penulis mempunyai landasan teoritis yang
berkenaan dengan masalah yang akan dihadapi. Studi lapangan dilakukan dengan
Anita Christine Sembiring : Penentuan Rute Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan
Algoritma Heuristik Pada PT. Coca-Cola bottling Indonesia Medan, 2008 .
USU Repository © 2009
3. Pengumpulan Data
secara langsung.
Bottling Indonesia Medan dan waktu pelayanan di outlet. Waktu Loading (muat)
4. Pengolahan Data
berpedoman pada landasan teori. Adapun landasan teori yang akan digunakan
Anita Christine Sembiring : Penentuan Rute Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan
Algoritma Heuristik Pada PT. Coca-Cola bottling Indonesia Medan, 2008.
USU Repository © 2009
Secara garis besar, metode algoritma heuristik telah dijelaskan pada bab
landasan teori. Namun, untuk lebih memahami metode tersebut berikut akan
1. Hitung jarak total dari Outlet ke Outlet kembali sesuai dengan rute terbaik
Problem.
sebagai :
tidak kurang dari 1 jam per hari siklus (5%). Sedangkan faktor konversi
Anita Christine Sembiring : Penentuan Rute Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan
Algoritma Heuristik Pada PT. Coca-Cola bottling Indonesia Medan, 2008.
USU Repository © 2009
4. Menghitung batas bawah jumlah alat angkut minimum yang dibutuhkan
5. Membagi graph network menjadi n buah sub graph dan diusahakan agar
Dan Blok Diagram untuk pengolahan data ini dapat dilihat pada Gambar
4.2 :
Anita Christine Sembiring : Penentuan Rute Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan
Algoritma Heuristik Pada PT. Coca-Cola bottling Indonesia Medan, 2008.
USU Repository © 2009
Penentuan waktu Standar Kecepatan bongkar-muat
produk dan waktu pelayanan di outlet dengan Stop
Watch Time Study.
Anita Christine Sembiring : Penentuan Rute Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan
Algoritma Heuristik Pada PT. Coca-Cola bottling Indonesia Medan, 2008.
USU Repository © 2009
Penentuan Wakstu Standar Kecepatan Bongkar-Muat Produk dan Waktu Pelayanan di outlet dengan Stop
Watch Time Study.
100%
Waktu Standar = WN x
100% − % Allowance
Jumlah mobil angkut minimum dengan membagi waktu total dengan avaibilitas mobil angkut
Jumlah mobil angkut = Waktu total : Waktu distibusi
Penentuan jarak tempuh minimum dengan software Quant System versi 3.0
Pada tahap ini, akan dilakukan analisa mengenai utilitas alat angkut yang
Dan Blok Diagram untuk analisis pemecahan masalah ini dapat dilihat
Analisis Biaya Transportasi tiap sub rute usulan dengan cara Perusahaan
Berdasarkan hasil analisa dan evaluasi yang telah dilakukan pada bab
Anita Christine Sembiring : Penentuan Rute Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan
Algoritma Heuristik Pada PT. Coca-Cola bottling Indonesia Medan, 2008.
USU Repository © 2009
disajikan beberapa saran mengenai permasalahan yang ada dan penerapan solusi
Optimal yaitu:
7
D1 = ∑ Di
i =1
≤ 130
6
D2 = ∑ Di
i =1
≤ 130
8
D3 = ∑ Di
i =1
≤ 130
8
D4 = ∑ Di
i =1
≤ 130
7
D5 = ∑ Di
i =1
≤ 130
7
D1 = ∑ Di
i =1
≤ 130
D1 adalah total demand dari sub rute 1 yaitu penjumlahan demand dari ke-7 outlet,
demikian juga dengan D5 dan D6. D2 adalah total demand dari sub rute 2 yaitu
penjumlahan demand dari ke-6 outlet. D3 adalah total demand dari sub rute 3 yaitu
Angka 130 diperoleh dari kapasitas alat angkut yang dimiliki oleh PT. Coca-Cola
Anita Christine Sembiring : Penentuan Rute Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan
Algoritma Heuristik Pada PT. Coca-Cola bottling Indonesia Medan, 2008.
USU Repository © 2009
Formulasi jumlah mobil angkut tiap sub rute untuk permasalahan Penentuan Rute
T1
x1 =
480
T2
x2 =
480
T3
x3 =
480
T4
x4 =
480
T5
x5 =
450
T6
x6 =
480
x1 adalah jumlah mobil yang digunakan untuk menjalankan sub rute 1, demikian
Penelitian ini dilakukan pada rute satu salesman sehingga hanya digunakan satu
alat angkut dengan kapasitas 130 krat dimana setiap sub rute dilakukan dalam satu
minggu.
Anita Christine Sembiring : Penentuan Rute Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan
Algoritma Heuristik Pada PT. Coca-Cola bottling Indonesia Medan, 2008.
USU Repository © 2009
BAB V
Anita Christine Sembiring : Penentuan Rute Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan
Algoritma Heuristik Pada PT. Coca-Cola bottling Indonesia Medan, 2008.
USU Repository © 2009
dalam mendistribusikan produknya kepada konsumen (outlet-outlet). Titik-titik
PT.Coca-Cola Bottling
Indonesia Medan
Kantor Penjualan
Agen
Medan
Konsumen Konsumen
Gambar 5.1. Pola Distribusi Produk PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Medan
di Kota Medan. Kantor Penjualan Medan memiliki tim salesman yang akan
2. Agen
Rute pada konsumen biasa adalah rute penjualan produk dengan cara
Anita Christine Sembiring : Penentuan Rute Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan
Algoritma Heuristik Pada PT. Coca-Cola bottling Indonesia Medan, 2008 .
USU Repository © 2009
makan (Food Court, Restaurant seperti Fast Food dan Fresh Food,
Toko lain-lain), Rekreasi & Olah Raga (Sangggar Olah Raga & Seni,
b. Promosi
Rute pada tim promosi yaitu untuk melayani pesta-pesta dimana salesman
c. Event
Anita Christine Sembiring : Penentuan Rute Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan
Algoritma Heuristik Pada PT. Coca-Cola bottling Indonesia Medan, 2008.
USU Repository © 2009
avaibility produk di event dan dipesan ke Kantor Penjualan Medan melalui
salesman.
d. Grosir
Rute pada konsumen yang memesan produk dalam jumlah yang besar
terdiri dari mayoritas kantin (lembaga pendidikan dan lembaga usaha) lalu lokasi
makan (food court, restaurant seperti fast food dan fresh food, Rumah Makan,
demand yang deterministik, serta memesan produk Coca-cola dan Sprite. Tim
salesman harus mengunjungi beberapa lokasi outlet dalam satu trip, sehingga
perlu dilakukan penentuan rute distribusi produk agar dapat meminimisasi jarak
Rute event dan promosi demandnya tidak deterministik, tim event dan
promosi harus menunggu jika ada pihak yang ingin bekerjasama dalam membuat
event atau layanan pesta. Rute tim grosir biasanya hanya menggunakan satu alat
angkut untuk satu tempat grosir, jadi tidak perlu ditentukan urutan rute yang
ditempat yang berdekatan sehingga penentuan rute yang dilakukan oleh Kantor
Anita Christine Sembiring : Penentuan Rute Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan
Algoritma Heuristik Pada PT. Coca-Cola bottling Indonesia Medan, 2008.
USU Repository © 2009
5.1.2. Data Lokasi Oulet
dari mayoritas kantin (lembaga pendidikan dan lembaga usaha), lokasi makan
(food court, restaurant seperti fast food dan fresh food, Rumah Makan, Warung
Anita Christine Sembiring : Penentuan Rute Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan
Algoritma Heuristik Pada PT. Coca-Cola bottling Indonesia Medan, 2008.
USU Repository © 2009
28 Tritura Wartel Tritura
29 J.Saragih Tritura
30 Siburian Tritura
31 Rambe Tritura
32 College,Binanika Karya Jasa
33 KQ 5 Mie Ayam Karya Jasa
34 Bakso and Hot Plate Karya Jasa
35 Chyke’s Mini market Karya Jasa
36 Dearma Munthe Karya Jasa
37 Gintra Karya Jasa
38 Dina Pintu air I
39 Al-Azhar Kantin Pintu air I
40 UD.Anta Jamin Ginting
41 UD.Glory Mansyur
Anita Christine Sembiring : Penentuan Rute Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan
Algoritma Heuristik Pada PT. Coca-Cola bottling Indonesia Medan, 2008.
USU Repository © 2009
Tabel 5.1. Lokasi Outlet PT. Coca-Cola ... (lanjutan)
cola Bottling Indonesia Medan yang terdiri Coca-cola dan Sprite Botol per
Anita Christine Sembiring : Penentuan Rute Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan
Algoritma Heuristik Pada PT. Coca-Cola bottling Indonesia Medan, 2008.
USU Repository © 2009
21 Bakso Polonia 5 5 10
22 Nurhasanah, Kantin 4 4 8
Anita Christine Sembiring : Penentuan Rute Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan
Algoritma Heuristik Pada PT. Coca-Cola bottling Indonesia Medan, 2008 .
USU Repository © 2009
Tabel 5.2. Data Permintaan Produk ... (lanjutan)
Hari kerja dan waktu-waktu kerja tim salesman PT. Coca-Cola Bottling Indonesia
Anita Christine Sembiring : Penentuan Rute Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan
Algoritma Heuristik Pada PT. Coca-Cola bottling Indonesia Medan, 2008 .
USU Repository © 2009
1 Senin 08.00-17.00 540 60 480
2 Selasa 08.00-17.00 540 60 480
Anita Christine Sembiring : Penentuan Rute Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan
Algoritma Heuristik Pada PT. Coca-Cola bottling Indonesia Medan, 2008.
USU Repository © 2009
Tabel 5.3. Hari kerja ... (lanjutan)
Waktu Jam kerja Istirahat Waktu distribusi
No Hari
kerja (menit) (menit) (menit)
3 Rabu 08.00-17.00 540 60 480
4 Kamis 08.00-17.00 540 60 480
5 Jum’at 08.00-17.00 540 90 450
6 Sabtu 08.00-17.00 540 60 480
menit.
Anita Christine Sembiring : Penentuan Rute Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan
Algoritma Heuristik Pada PT. Coca-Cola bottling Indonesia Medan, 2008 .
USU Repository © 2009
Allowance yaitu kelonggaran yang diberikan kepada mobil angkut yang
semakin lama. Kelonggaran yang diberikan kepada mobil angkut adalah sebesar
a. Faktor macet, jalan satu arah dan lampu jalan/rambu lalu lintas
Faktor macet, jalan satu arah dan lampu jalan/rambu lalu lintas
dikarenakan kepadatan lalu lintas jalan raya serta jalan di Medan yang
b. Faktor alam
2.5 %.
dilakukan melalui jalur darat dan jarak dinyatakan dalam satuan Kilometer (Km).
Anita Christine Sembiring : Penentuan Rute Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan
Algoritma Heuristik Pada PT. Coca-Cola bottling Indonesia Medan, 2008.
USU Repository © 2009
Anita Christine Sembiring : Penentuan Rute Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan
Algoritma Heuristik Pada PT. Coca-Cola bottling Indonesia Medan, 2008.
USU Repository © 2009
5.2. Pengolahan Data
Daya tahan adalah angka yang menunjukkan jumlah hari dimana stok atau
Kapasitas Outlet
Daya Tahan = ………………………(1)
JumlahPer min taan harian
perhitungan daya tahan pada outlet Kantin SMU II dengan kapasitas outlet sebesar
14 krat dan jumlah permintaan harian 2 krat maka daya tahan untuk outlet tersebut
adalah :
Kapasitas Outlet
Daya Tahan =
JumlahPer min taan harian
14 krat
Daya Tahan = = 7 hari
2 krat / hari
permintaan harian di atas maka ketersediaan produk coca-cola pada outlet kantin
SMU II adalah paling lama 7 hari. Setelah 7 hari maka produk coca-cola yang
tersedia di outlet kantin SMU II sudah habis. Jadwal (schedule) pengisian produk
Anita Christine Sembiring : Penentuan Rute Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan
Algoritma Heuristik Pada PT. Coca-Cola bottling Indonesia Medan, 2008.
USU Repository © 2009
pendistribusian dan akan dibahas lebih lanjut pada bab analisis pemecahan
masalah.
Berdasarkan persamaan (1) di atas dapat juga diketahui bahwa daya tahan
Perhitungan daya tahan tiap outlet untuk setiap jenis produk coca-cola
ditunjukkan pada Tabel 5.6. Dari tabel berikut, terlihat bahwa beberapa outlet
Tabel 5.6. Daya Tahan tiap outlet untuk berbagai jenis produk Coca-cola
6 Harapan,Kantin 12 1,71 6
Anita Christine Sembiring : Penentuan Rute Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan
Algoritma Heuristik Pada PT. Coca-Cola bottling Indonesia Medan, 2008 .
USU Repository © 2009
13 Wongsolo,Rumah Makan 25 3,57 12,5
15 Rahmat 16 2,29 8
16 Alek 20 2,86 10
Anita Christine Sembiring : Penentuan Rute Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan
Algoritma Heuristik Pada PT. Coca-Cola bottling Indonesia Medan, 2008.
USU Repository © 2009
Tabel 5.6. Daya Tahan tiap outlet ... (lanjutan)
18 Putra Minang,RM 8
1,14 4
19 J,Barus 2,86 10
20
20 Perangin-angin 2,71 9,5
19
21 Bakso Polonia 1,43 5
10
22 Nurhasanah, Kantin 1,14 4
8
23 Gurning Jaya 2,86 10
20
24 Alfalah Wartel 1,00 3,5
7
25 Kendedes Rumah Makan 1,43 5
10
26 Angga 1,71 6
12
27 Tritura Pangkas 1,43 5
10
28 Tritura Wartel 1,71 6
12
29 J,Saragih 2,86 10
20
30 Siburian 3,14 11
22
31 Rambe 3,29 11,5
23
32 College,Binanika 2,29 8
16
33 KQ 5 Mie Ayam 2,43 8,5
17
34 Bakso and Hot Plate 1,86 6,5
13
35 Chyke’s Mini market 2,57 9
18
36 Dearma Munthe 2,86 10
20
Anita Christine Sembiring : Penentuan Rute Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan
Algoritma Heuristik Pada PT. Coca-Cola bottling Indonesia Medan, 2008 .
USU Repository © 2009
37 Gintra 2,86 10
20
Anita Christine Sembiring : Penentuan Rute Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan
Algoritma Heuristik Pada PT. Coca-Cola bottling Indonesia Medan, 2008.
USU Repository © 2009
Tabel 5.6. Daya Tahan tiap outlet ... (lanjutan)
Anita Christine Sembiring : Penentuan Rute Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan
Algoritma Heuristik Pada PT. Coca-Cola bottling Indonesia Medan, 2008 .
USU Repository © 2009
Waktu antar outlet berdasarkan jarak tiap outlet yang terdapat pada bab
Jarak
Waktu = dengan asumsi bahwa kecepatan rata-rata adalah 35 km/jam
Kecepatan
membongkar barang (botol kosong) dari mobil angkut. Waktu Loading dan
rute distribusi pada tiap harinya dan memuat kembali barang yang akan
didistribusikan pada hari selanjutnya atau pada saat barang habis dan salesman
harus mengisi kembali barangnya untuk trip selanjutnya. Waktu Loading (Mengisi
Anita Christine Sembiring : Penentuan Rute Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan
Algoritma Heuristik Pada PT. Coca-Cola bottling Indonesia Medan, 2008.
USU Repository © 2009
Pengukuran waktu Loading (Mengisi Barang) dan Unloading
Krat dilakukan pada empat (4) mobil dari enam (6) mobil yang tersedia.
Penentuan lima (5) mobil yang dilakukan pengukuran adalah berdasarkan Simple
sama untuk dipilih menjadi anggota sampel. Pengukuran Waktu Loading (Mengisi
Barang) dan Unloading (Membongkar Barang) barang untuk mobil kapasitas 220
krat dilakukan selama 5 hari yaitu pada tanggal 12 November sampai tanggal 16
November 2007 sehingga dibagi menjadi 5 sub grup dan perhitungan rata-ratanya
Tabel 5.7. Pengukuran Waktu Loading (Mengisi Barang) Mobil Kapasitas 220 krat
∑ Xj 84
X = J =1
= = 21
K 4
σ=
∑ (X − X ) 2
n −1
Anita Christine Sembiring : Penentuan Rute Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan
Algoritma Heuristik Pada PT. Coca-Cola bottling Indonesia Medan, 2008.
USU Repository © 2009
(20.3 − 21) 2 + (20.6 − 21) 2 + .... + (21.8 − 21) 2
=
20 − 1
9.42
= = 0.704
19
Nilai tengah, Batas Kendali Atas (BKA) dan Batas Kendali Bawah (BKB) dengan
X = 21
Peta Kendali Waktu Loading (Mengisi Barang) Mobil Kapasitas 220 Krat
25
Data
Waktu (menit)
Xrata-rata
20 BKA
BKB
15
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Pengamatan ke-
Gambar 5.2. Peta Kendali Waktu Loading (Mengisi Barang) Mobil Kapasitas
220 Krat
Anita Christine Sembiring : Penentuan Rute Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan
Algoritma Heuristik Pada PT. Coca-Cola bottling Indonesia Medan, 2008 .
USU Repository © 2009
Dari Gambar 5.2. di atas dapat dilihat bahwa tidak ada data yang berada di
luar batas kendali baik di atas maupun di bawah, sehingga keseluruhan data
dianggap seragam.
kapasitas 220 krat dibagi menjadi 5 sub grup dan perhitungan rata-ratanya dapat
∑ Xj 102.6
X = J =1
= = 25.66
K 4
σ=
∑ (X − X ) 2
n −1
Anita Christine Sembiring : Penentuan Rute Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan
Algoritma Heuristik Pada PT. Coca-Cola bottling Indonesia Medan, 2008.
USU Repository © 2009
14.98
= = 0.9
19
Nilai tengah, Batas Kendali Atas (BKA) dan Batas Kendali Bawah (BKB) dengan
X = 25.66
Peta Kendali Waktu Unloading (Membongkar Barang) Mobil Kapasitas 220 Krat
28
27
26
Waktu (Menit)
Data
Xrata-rata
25
BKA
24 BKB
23
22
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Pengam atan ke-
Dari Gambar 5.3. di atas dapat dilihat bahwa tidak ada data yang berada di
luar batas kendali baik di atas maupun di bawah, sehingga keseluruhan data
dianggap seragam.
Anita Christine Sembiring : Penentuan Rute Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan
Algoritma Heuristik Pada PT. Coca-Cola bottling Indonesia Medan, 2008 .
USU Repository © 2009
b) Waktu Loading (Mengisi Barang) dan Unloading (Membongkar Barang) di
Krat dilakukan pada empat (4) mobil dari sepuluh (10) mobil yang tersedia.
yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel. Pengukuran Waktu Loading
Medan untuk Mobil Kapasitas 130 Krat dilakukan selama 5 hari yaitu pada
5 sub grup dan perhitungan rata-ratanya dapat dilihat pada Tabel 5.9 dan Tabel
5.10.
Tabel 5.9. Pengukuran Waktu Rata-rata Loading (Mengisi Barang) Mobil Kapasitas
130 krat
Waktu Pengukuran Operator (menit)
Sub Grup
Operator 1 Operator 2 Operator 3 Operator 4
1 11.5 12 12.1 12.2
2 12 11 12.2 11.2
3 11.7 11.4 11.8 12.1
4 12.3 11.5 12.3 12
5 12.5 11.1 11 11.8
Rata-rata ( X ) 12 11.4 11.88 11.86
Jumlah 47.14 menit
Dari data di atas maka di dapat rata-rata waktu pengukuran atau besarnya waktu
Anita Christine Sembiring : Penentuan Rute Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan
Algoritma Heuristik Pada PT. Coca-Cola bottling Indonesia Medan, 2008.
USU Repository © 2009
K
∑ Xj 47.14
X = J =1
= = 11.79
K 4
σ=
∑ (X − X ) 2
n −1
4.07
= = 0.46
19
Nilai tengah, Batas Kendali Atas (BKA) dan Batas Kendali Bawah (BKB) dengan
X = 11.79
Anita Christine Sembiring : Penentuan Rute Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan
Algoritma Heuristik Pada PT. Coca-Cola bottling Indonesia Medan, 2008.
USU Repository © 2009
Peta Kendali Waktu Loading (Mengisi Barang) Mobil Kapasitas 130 Krat
13
12.5
12
Waktu (menit)
Data
Xrata-rata
11.5
BKA
11 BKB
10.5
10
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Pengam atan ke-
Gambar 5.4. Peta Kendali Waktu Loading (Mengisi Barang) Mobil Kapasitas
130 Krat
Dari Gambar 5.4. di atas dapat dilihat bahwa tidak ada data yang berada di
luar batas kendali baik di atas maupun di bawah, sehingga keseluruhan data
dianggap seragam.
kapasitas 130 krat dibagi menjadi 5 sub grup dan perhitungan rata-ratanya dapat
Anita Christine Sembiring : Penentuan Rute Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan
Algoritma Heuristik Pada PT. Coca-Cola bottling Indonesia Medan, 2008 .
USU Repository © 2009
5 14.5 14.7 15 15.6
Rata-rata ( X ) 15.34 15.06 15.28 15.80
Jumlah 61.48 menit
Dari data di atas maka di dapat rata-rata waktu pengukuran atau besarnya waktu
∑ Xj 61.48
X = J =1
= = 15.37
K 4
σ=
∑ (X − X ) 2
n −1
9.17
= = 0.69
19
Nilai tengah, Batas Kendali Atas (BKA) dan Batas Kendali Bawah (BKB) dengan
X = 15.37
Anita Christine Sembiring : Penentuan Rute Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan
Algoritma Heuristik Pada PT. Coca-Cola bottling Indonesia Medan, 2008.
USU Repository © 2009
Peta Kendali Waktu Unloading (Membongkar Barang) Mobil Kapasitas 130 Krat
17
16.5
16 Data
Waktu (menit)
Xrata-rata
15.5
BKA
15 BKB
14.5
14
13.5
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Pengam atan ke-
Dari Gambar 5.5. di atas dapat dilihat bahwa tidak ada data yang berada di
luar batas kendali baik di atas maupun di bawah, sehingga keseluruhan data
dianggap seragam.
Krat dilakukan pada empat (4) mobil yang tersedia. Pengukuran Waktu Loading
Medan untuk Mobil Kapasitas 50 Krat dilakukan selama 5 hari yaitu pada tanggal
Anita Christine Sembiring : Penentuan Rute Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan
Algoritma Heuristik Pada PT. Coca-Cola bottling Indonesia Medan, 2008 .
USU Repository © 2009
26 November sampai tanggal 30 November 2007 sehingga dibagi menjadi 5 sub
grup dan perhitungan rata-ratanya dapat dilihat pada Tabel 5.11 dan Tabel 5.12.
Tabel 5.11. Pengukuran Waktu Loading (Mengisi Barang) Mobil Kapasitas 50 krat
Waktu Pengukuran Operator (menit)
Sub Grup
Operator 1 Operator 2 Operator 3 Operator 4
1 4.8 5 4.9 4.7
2 5 5.1 4.9 4.8
3 4.7 4.9 4.8 4.6
4 5.2 4.8 5 4.9
5 4.9 5.1 4.8 4.9
Rata-rata ( X ) 4.92 4.98 4.88 4.78
Jumlah 19.56 menit
Dari data di atas maka di dapat rata-rata waktu pengukuran atau besarnya
∑ Xj 19.56
X = J =1
= = 4.89
K 4
σ=
∑ (X − X ) 2
n −1
0.4189
= = 0.148
19
Nilai tengah, Batas Kendali Atas (BKA) dan Batas Kendali Bawah (BKB) dengan
X = 4.89
Anita Christine Sembiring : Penentuan Rute Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan
Algoritma Heuristik Pada PT. Coca-Cola bottling Indonesia Medan, 2008.
USU Repository © 2009
BKB = X - k .σ = 4.89 - 2(0.148) = 4.594
5.3
5.2
5.1
Data
5
Waktu (menit)
Xrata-rata
4.9 BKA
4.8 BKB
4.7
4.6
4.5
4.4
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Pengam atan ke-
Dari Gambar 5.6. di atas dapat dilihat bahwa tidak ada data yang berada di
luar batas kendali baik di atas maupun di bawah, sehingga keseluruhan data
dianggap seragam.
kapasitas 50 krat dibagi menjadi 5 sub grup dan perhitungan rata-ratanya dapat
Anita Christine Sembiring : Penentuan Rute Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan
Algoritma Heuristik Pada PT. Coca-Cola bottling Indonesia Medan, 2008 .
USU Repository © 2009
Waktu Pengukuran Operator (menit)
Sub Grup
Operator 1 Operator 2 Operator 3 Operator 4
1 5.7 5.6 5.8 5.7
2 5.6 5.7 6 5.5
3 5.5 5.7 5.9 5.8
4 5.8 5.9 5.6 6
5 5.9 5.6 6 5.8
Rata-rata ( X ) 5.7 5.7 5.86 5.76
Jumlah 23.02 menit
Dari data di atas maka di dapat rata-rata waktu pengukuran atau besarnya waktu
∑ Xj 23.06
X = J =1
= = 5.76
K 4
σ=
∑ (X − X ) 2
n −1
0.492
= = 0.16
19
Nilai tengah, Batas Kendali Atas (BKA) dan Batas Kendali Bawah (BKB) dengan
X = 5.76
Anita Christine Sembiring : Penentuan Rute Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan
Algoritma Heuristik Pada PT. Coca-Cola bottling Indonesia Medan, 2008.
USU Repository © 2009
Keseluruhan data pengamatan digambarkan dengan peta kendali untuk
6.4
6.2
6
Waktu (menit)
Data
Xrata-rata
5.8
BKA
BKB
5.6
5.4
5.2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Pengam atan ke-
Dari Gambar 5.7. di atas dapat dilihat bahwa tidak ada data yang berada di
luar batas kendali baik di atas maupun di bawah, sehingga keseluruhan data
dianggap seragam.
Anita Christine Sembiring : Penentuan Rute Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan
Algoritma Heuristik Pada PT. Coca-Cola bottling Indonesia Medan, 2008 .
USU Repository © 2009
Waktu pelayanan di outlet dipengaruhi oleh banyaknya jumlah permintaan
(krat) serta lokasi outlet tersebut yaitu apakah tempat peletakan krat dekat dengan
tempat mobil diparkirkan atau tidak. Pemilihan outlet yang dikunjungi untuk
yaitu setiap anggota populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih
selama 6 hari yaitu pada tanggal 3 Desember sampai tanggal 7 Desember 2007.
Anita Christine Sembiring : Penentuan Rute Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan
Algoritma Heuristik Pada PT. Coca-Cola bottling Indonesia Medan, 2008.
USU Repository © 2009
28 13.9 193.21 0.6
29 13.7 187.69 0.4
30 13.8 190.44 0.5
∑ = 30 406.7 5514.33 7.7
Dari data di atas maka di dapat rata-rata waktu pengukuran atau besarnya waktu
∑ Xj 406.7
X = J =1
= = 13.5
K 30
σ=
∑ (X − X ) 2
n −1
7.7 7.7
= = = 0.51
30 − 1 29
Nilai tengah, Batas Kendali Atas (BKA) dan Batas Kendali Bawah (BKB) dengan
X = 13.5
Dari Gambar 5.8. dapat dilihat bahwa tidak ada data yang berada di luar
batas kendali baik di atas maupun di bawah, sehingga keseluruhan data dianggap
seragam.
Anita Christine Sembiring : Penentuan Rute Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan
Algoritma Heuristik Pada PT. Coca-Cola bottling Indonesia Medan, 2008.
USU Repository © 2009
Peta Kendali Waktu Pelayanan di Outlet
15
14.5
14
Data
Waktu (menit)
Xrata-rata
13.5 BKA
BKB
13
12.5
12
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Pe ngamatan ke -
Anita Christine Sembiring : Penentuan Rute Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan
Algoritma Heuristik Pada PT. Coca-Cola bottling Indonesia Medan, 2008 .
USU Repository © 2009
a) Waktu Loading (Mengisi Barang) dan Unloading (Membongkar Barang) di
2
40 20(8826.82) − (176400)
N’ =
420
2
40 x 11.679
= = (1.112) 2 = 1.237
420
2
40 20(13183.74) − (263374.24)
N’ =
513.2
2
40 x 17.337
= = (1.351) 2 = 1.83
513.2
2
40 20(2781.81) − (55554.49)
N’ =
235.7
2
40 x 9.039 2
= = (1.534) = 2.35
235 . 7
Anita Christine Sembiring : Penentuan Rute Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan
Algoritma Heuristik Pada PT. Coca-Cola bottling Indonesia Medan, 2008 .
USU Repository © 2009
- Waktu Unloading (Membongkar Barang)
2
40 20(4733.88) − (94494.76)
N’ =
307.4
2
40 x 13.521 2
= = (1.759) = 3.09
307 . 4
2
40 20(478.66) − 9564.84)
N’ =
97.8
2
40 x 2.891
= = (1.182) 2 = 1.40
97.8
2
40 20(662.89) − (13248.01)
N’ =
115.1
2
40 x 3.129
= = (1.087) 2 = 1.18
115.1
Anita Christine Sembiring : Penentuan Rute Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan
Algoritma Heuristik Pada PT. Coca-Cola bottling Indonesia Medan, 2008.
USU Repository © 2009
5.2.3.2. Pengujian Kecukupan Data Waktu Pelayanan di Outlet
2
40 30(5514.33) − (165404.89)
N’ =
406.7
2
40 x 5.000
= = (0.701) 2 = 0.491
406.7
sehingga diperoleh Waktu Standard untuk waktu Loading (Mengisi Barang) dan
Mobil kapasitas 220 krat, 130 krat dan 50 krat dilakukan dengan menghitung
Rating yaitu waktu penyelesaian rata-rata dari keempat operator adalah waktu
Anita Christine Sembiring : Penentuan Rute Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan
Algoritma Heuristik Pada PT. Coca-Cola bottling Indonesia Medan, 2008.
USU Repository © 2009
normal dari keseluruhan operator dengan Rating Factor 100 % (1), sehingga
Krat
a. Operator 1
X 21
RF = = x 100% =1.022
Xoperator1 20.54
X 25.65
RF = = x 100% = 0.997
Xoperator1 25.72
b. Operator 2
X 21
RF = = x 100% =1.005
Xoperator 2 21.12
X 25.65
RF = = x 100% = 1.011
Xoperator 2 25.36
c. Operator 3
X 21
RF = = x 100% =1.009
Xoperator 3 20.82
Anita Christine Sembiring : Penentuan Rute Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan
Algoritma Heuristik Pada PT. Coca-Cola bottling Indonesia Medan, 2008.
USU Repository © 2009
- Waktu Unloading (Membongkar Barang)
X 25.65
RF = = x 100% = 1.00
Xoperator 3 25.92
d. Operator 4
X 21
RF = = x 100% =1.00
Xoperator 4 21.52
X 25.65
RF = = x 100% = 0.975
Xoperator 4 25.6
a. Operator 1
X 11.79
RF = = x 100% = 0.983
Xoperator1 12
X 15.37
RF = = x 100% = 1.001
Xoperator1 15.34
b. Operator 2
Anita Christine Sembiring : Penentuan Rute Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan
Algoritma Heuristik Pada PT. Coca-Cola bottling Indonesia Medan, 2008.
USU Repository © 2009
X 11.79
RF = = x 100% =1.034
Xoperator 2 11.4
X 15.37
RF = = x 100% = 1.021
Xoperator 2 15.06
c. Operator 3
X 11.79
RF = = x 100% = 0.992
Xoperator 3 11.88
X 15.37
RF = = x 100% = 1.006
Xoperator 3 15.28
d. Operator 4
X 11.79
RF = = x 100% = 0.994
Xoperator 4 11.86
X 15.37
RF = = x 100% = 0.973
Xoperator 4 15.8
a. Operator 1
Anita Christine Sembiring : Penentuan Rute Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan
Algoritma Heuristik Pada PT. Coca-Cola bottling Indonesia Medan, 2008.
USU Repository © 2009
- Waktu Loading (Mengisi Barang)
X 4.89
RF = = x 100% = 0.993
Xoperator1 4.92
X 5.77
RF = = x 100% = 1.012
Xoperator1 5.7
b. Operator 2
X 4.89
RF = = x 100% = 0.981
Xoperator 2 4.98
X 5.77
RF = = x 100% = 1.012
Xoperator 2 5.7
c. Operator 3
X 4.89
RF = = x 100% =1.002
Xoperator 3 4.88
X 5.77
RF = = x 100% = 0.985
Xoperator 3 5.86
d. Operator 4
Anita Christine Sembiring : Penentuan Rute Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan
Algoritma Heuristik Pada PT. Coca-Cola bottling Indonesia Medan, 2008.
USU Repository © 2009
X 4.89
RF = = x 100% =1.023
Xoperator 4 4.78
X 5.77
RF = = x 100% = 1.001
Xoperator 4 5.76
= 21 x 1 = 21 menit
Anita Christine Sembiring : Penentuan Rute Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan
Algoritma Heuristik Pada PT. Coca-Cola bottling Indonesia Medan, 2008.
USU Repository © 2009
c) Waktu Normal Loading (Mengisi Barang) dan Unloading (Membongkar
- Kebutuhan pribadi : 0%
Jumlah 20 %
Anita Christine Sembiring : Penentuan Rute Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan
Algoritma Heuristik Pada PT. Coca-Cola bottling Indonesia Medan, 2008.
USU Repository © 2009
Operator adalah pria dan tenaga yang dikeluarkan operator dari
- Kebutuhan pribadi
Anita Christine Sembiring : Penentuan Rute Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan
Algoritma Heuristik Pada PT. Coca-Cola bottling Indonesia Medan, 2008.
USU Repository © 2009
a) Waktu Standard Loading (Mengisi Barang) dan Unloading (Membongkar
100%
= WN x
100% − % Allowance
100%
= 21 x = 26.25
(100 − 20)%
Medan untuk mobil kapasitas 220 krat adalah 26.25 menit dibulatkan
menjadi 27 menit.
100%
= WN x
100% − % Allowance
100%
= 25.65 x = 32.063
(100 − 20)%
Penjualan Medan untuk mobil kapasitas 220 krat adalah 32.063 menit
Anita Christine Sembiring : Penentuan Rute Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan
Algoritma Heuristik Pada PT. Coca-Cola bottling Indonesia Medan, 2008.
USU Repository © 2009
b) Waktu Standard Loading (Mengisi Barang) dan Unloading (Membongkar
100%
= WN x
100% − % Allowance
100%
= 11.79 x = 14.74
(100 − 20)%
Medan untuk mobil kapasitas 130 krat adalah 14.74 menit dibulatkan
menjadi 15 menit.
100%
= 15.37 x = 19.213
(100 − 20)%
Penjualan Medan untuk mobil kapasitas 130 krat adalah 19.213 menit
Anita Christine Sembiring : Penentuan Rute Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan
Algoritma Heuristik Pada PT. Coca-Cola bottling Indonesia Medan, 2008.
USU Repository © 2009
100%
= WN x
100% − % Allowance
100%
= 4.89 x = 6.113
(100 − 20)%
menjadi 7 menit.
100%
= WN x
100% − % Allowance
100%
= 5.77 x = 7.213
(100 − 20)%
Medan untuk mobil kapasitas 220 krat, 130 krat dan 50 krat dapat dilihat pada
Tabel 5.14.
Anita Christine Sembiring : Penentuan Rute Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan
Algoritma Heuristik Pada PT. Coca-Cola bottling Indonesia Medan, 2008.
USU Repository © 2009
3 50 7 7.143
Kecepatan rata-rata Loading/ Mengisi Barang (krat/menit)
7.986
Penjualan Medan untuk mobil kapasitas 220 krat, 130 krat dan 50 krat dapat
outlet.
0.06
- Keterampilan (Skill)
cepat.
- Usaha (Effort)
- Konsistensi (Consistency)
Anita Christine Sembiring : Penentuan Rute Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan
Algoritma Heuristik Pada PT. Coca-Cola bottling Indonesia Medan, 2008.
USU Repository © 2009
Konsistensi operator dikategorikan C karena dari pengamatan terlihat
berbeda.
= 13.5 x 1.06
= 14.31 menit
- Kebutuhan pribadi : 1%
Jumlah 22 %
Anita Christine Sembiring : Penentuan Rute Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan
Algoritma Heuristik Pada PT. Coca-Cola bottling Indonesia Medan, 2008.
USU Repository © 2009
Operator adalah pria dan tenaga yang dikeluarkan operator dari
mobil angkut serta menyortir botol-botol yang tidak sesuai pada kratnya,
operator.
- Kebutuhan pribadi
Anita Christine Sembiring : Penentuan Rute Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan
Algoritma Heuristik Pada PT. Coca-Cola bottling Indonesia Medan, 2008.
USU Repository © 2009
Dari pengamatan kebutuhan pribadi operator yaitu minum untuk
100%
- Waktu Standar = WN x
100% − % Allowance
100%
= 14.31 x
(100 − 22)%
= 18.346 menit
19 menit.
Anita Christine Sembiring : Penentuan Rute Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan
Algoritma Heuristik Pada PT. Coca-Cola bottling Indonesia Medan, 2008.
USU Repository © 2009
5.2.5. Pengolahan Data Graph (Peta) Awal
yakni rute distribusi dari Kantor Medan (Yos Sudarso) mengelilingi semua outlet
Jarak dari Kantor Penjualan (Yos Sudarso)-SMU II, Kantin – SMP II, Kantin –
Suzuya Swalayan – Santa Maria, Kantin – Kesawan Sea Food Centre – Harapan,
UNIVA, Kantin – UISU, Kantin – Sri Deli Food Court – Wongsolo, Rumah
KQ 5 Mie Ayam – Bakso and Hot Plate – Chyke’s Mini Market – Dearma
Kantor Penjualan (Yos Sudarso) dengan total jaraknya yaitu 887.62 km.
Anita Christine Sembiring : Penentuan Rute Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan
Algoritma Heuristik Pada PT. Coca-Cola bottling Indonesia Medan, 2008.
USU Repository © 2009
2. Penentuan Waktu Siklus (Horizon Perencanaan)
algoritma yang telah dijabarkan pada bab IV yaitu horizon perencanaan sama
minggu maka dapat ditentukan waktu siklus atau horizon perencanaan adalah 6
hari.
outlet (SMU II, Kantin - SMP II, Kantin + Suzuya Swalayan – Santa Maria
Anita Christine Sembiring : Penentuan Rute Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan
Algoritma Heuristik Pada PT. Coca-Cola bottling Indonesia Medan, 2008.
USU Repository © 2009
volume demand total dalam waktu siklus
Waktu Bongkar-Muat Total = +
Kecepatan pembongkaran
-
volume demand total dalam waktu siklus
Kecepatan pengisian
Waktu total = (Waktu set-up mobil angkut + Waktu perjalanan total + waktu total pelayanan
di outlet + waktu bongkar-muat total) × (1+faktor pengaman
antara 0 sampai 1)
Waktu perjalanan total = 887.62 km/35 km per jam = 25.36 Jam = 1521.6 menit
Waktu total Bongkar-Muat =(768 krat/7 krat per mnt)+(768 krat/8 krat per mnt)
= 205.71 menit
waktu total
Jumlah mobil angkut minimum =
availabilitas
untuk dioperasikan. Availabilitas mobil angkut setiap hari selain Jum’at adalah
Anita Christine Sembiring : Penentuan Rute Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan
Algoritma Heuristik Pada PT. Coca-Cola bottling Indonesia Medan, 2008.
USU Repository © 2009
sebesar 480 menit sedangkan pada hari Jum’at sebesar 450 menit. Maka
≈ 7 mobil
Jumlah mobil angkut minimum = 3117/480 menit = 6.493
angkut.
5. Penentuan Subrute
Jumlah permintaan dan lokasi dapat dilihat pada Tabel 5.1 dan 5.2 yang
diteliti satu salesman rute konvensional yang terdiri dari mayoritas kantin
(lembaga pendidikan dan lembaga usaha) lalu lokasi makan (food court,
restaurant seperti fast food dan fresh food, Rumah Makan, Warung Makan)
Jumlah subrute tersedia adalah berdasarkan waktu kerja dalam satu minggu
yaitu 6 hari dimana pemesanan produk setiap outlet untuk rute salesman yang
Anita Christine Sembiring : Penentuan Rute Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan
Algoritma Heuristik Pada PT. Coca-Cola bottling Indonesia Medan, 2008.
USU Repository © 2009
diteliti adalah per minggu dan ditangani oleh satu salesman, maka jumlah
Indonesia Medan
1 Senin 480
2 Selasa 480
3 Rabu 480
4 Kamis 480
5 Jumat 450
6 Sabtu 480
Anita Christine Sembiring : Penentuan Rute Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan
Algoritma Heuristik Pada PT. Coca-Cola bottling Indonesia Medan, 2008 .
USU Repository © 2009
e. Jarak antar lokasi adalah hasil pengukuran pada peta Kota Medan sesuai
dengan data alamat lokasi dengan menggunakan skala tertentu. Jarak antar
6. Pengisian Subtour ke – N
selama 6 hari, kecuali hari libur nasional. Pengisian subrute dapat dilihat pada
1 Senin (1-a)(i),(a-b)(j),(b-c)(j),…………………..(u-1)(i)
2 Selasa (1-d)(i),(d-e)(j),(e-f)(j),…………………..(v-1)(i)
3 Rabu (1-g)(i),(h-i)(j),(i-j)(j),……………………(w-1)(i)
4 Kamis (1-k)(i),(k-l)(j),(l-m)(j),…………………..(x-1)(i)
6 Sabtu (1-q)(i),(r-s)(j),(s-t)(j),…………………….(z-1)(i)
Keterangan:
Anita Christine Sembiring : Penentuan Rute Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan
Algoritma Heuristik Pada PT. Coca-Cola bottling Indonesia Medan, 2008.
USU Repository © 2009
(1-a)(i) = Jarak dari PT. Coca-cola Bottling Indonesia Medan ke outlet a
Medan
outlet terdekat dari depot. Prosedur ini berlaku untuk umum, sehingga apabila
suatu outlet telah terpilih maka pencarian outlet berikutnya dengan mencari jarak
terdekat dari outlet terpilih. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 5.5. Jarak antar outlet
dimulai dari Kantor Medan (Yos Sudarso) ke nilai jarak terkecil dari kolom satu
yaitu pada baris 5 dengan jarak terkecil 9.12 km, setelah itu dilanjutkan dengan
baris 8 ke nilai jarak terkecil yaitu pada kolom 1, hal ini terus dilakukan sampai
memenuhi subtour.
kendaraan apakah mencukupi order dari outlet-outlet pada sub rute tersebut,
Anita Christine Sembiring : Penentuan Rute Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan
Algoritma Heuristik Pada PT. Coca-Cola bottling Indonesia Medan, 2008.
USU Repository © 2009
apabila tidak mencukupi maka kembali ke langkah pertama. Alat angkut yang
digunakan adalah Truk Box dengan kapasitas 130 krat yang merupakan alat
angkut dengan kapasitas maksimum yang dimiliki oleh PT. Coca-cola Bottling
order setiap sub rute ≤ 130 krat. Apabila kapasitas kendaraan mencukupi order
- Sub Rute 1
Outlet terpilih :
- Sub Rute 2
- Sub Rute 3
- Sub Rute 4
Anita Christine Sembiring : Penentuan Rute Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan
Algoritma Heuristik Pada PT. Coca-Cola bottling Indonesia Medan, 2008.
USU Repository © 2009
- Sub Rute 5
- Sub Rute 6
dimulai dari PT. Coca-cola Bottling Indonesia Medan ke outlet-outlet pada sub
rute tersebut kemudian kembali lagi ke PT. Coca-cola Bottling Indonesia Medan.
Apabila waktu tempuh tiap sub rute dapat mencukupi waktu set up mobil angkut,
waktu perjalanan, waktu pelayanan total di outlet serta waktu bongkar muat maka
a. Sub Rute 1
Outlet terpilih :
Anita Christine Sembiring : Penentuan Rute Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan
Algoritma Heuristik Pada PT. Coca-Cola bottling Indonesia Medan, 2008.
USU Repository © 2009
= 48.34 km.
= 82.86 menit
- Waktu Bongkar-Muat Total = 126 krat/7krat per menit +126 krat/8krat per menit
= 33.75 menit
= 317.532 menit
b. Sub Rute 2
Outlet terpilih :
= 52.36 km
= 89.76 menit
Anita Christine Sembiring : Penentuan Rute Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan
Algoritma Heuristik Pada PT. Coca-Cola bottling Indonesia Medan, 2008.
USU Repository © 2009
- Waktu Bongkar-Muat Total = 126 krat/7 krat per menit + 126 krat/8 krat per
c. Sub Rute 3
Outlet terpilih :
Jarak total = 58.54 + 8.54 + 0.06 + 0.16 + 0.2 + 4.46 + 4.02 + 1.08 + 68.5
= 145.56 km.
= 249.54 menit
- Waktu Bongkar-Muat Total = 128 krat/7 krat per menit + 128 krat/8 krat per
= 540.991 menit
d. Sub Rute 4
Outlet terpilih :
Anita Christine Sembiring : Penentuan Rute Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan
Algoritma Heuristik Pada PT. Coca-Cola bottling Indonesia Medan, 2008.
USU Repository © 2009
[KP Medan(i)-39(j)-20(j)-22(j)-23(j)-25(j)-38(j)-26(j)- 28(j)- KP Medan(i)]
Jarak total = 81.16 + 6.46 + 1.5 + 1.44 +1.42 + 3.64 + 3.7 + 0.42 + 81.16
= 180.9 km.
= 310.14 menit
- Waktu Bongkar-Muat Total = 129 krat/7 krat per menit + 129 krat/8 krat per
= 614.028 menit
e. Sub Rute 5
Outlet terpilih :
Jarak total = 78.06 + 0.2 + 0.3 + 0.56 + 0.46 + 1.88 + 1.98 + 2.02 + 78.06
= 163.52 km.
Anita Christine Sembiring : Penentuan Rute Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan
Algoritma Heuristik Pada PT. Coca-Cola bottling Indonesia Medan, 2008.
USU Repository © 2009
= 280.32 menit
- Waktu Bongkar-Muat Total = 129 krat/7 krat per menit + 129 krat/8 krat per
= 555.444 menit
f. Sub Rute 6
Outlet terpilih :
Jarak total = 85.76 + 3.6 + 6.4 + 4.2 + 0.1 + 9.62 + 18.92 + 73.04
= 201.64 km.
= 345.66 menit
- Waktu Bongkar-Muat Total = 130 krat/7 krat per menit + 130 krat/8 krat per
= 634.177 menit
Anita Christine Sembiring : Penentuan Rute Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan
Algoritma Heuristik Pada PT. Coca-Cola bottling Indonesia Medan, 2008.
USU Repository © 2009
Keenam hasil perhitungan waktu distribusi sub rute dapat dilihat pada Tabel 5.18.
sub rute lebih kecil (<) dari waktu yang tersedia, sehingga waktu distribusi
tersebut feasible. Feasible adalah suatu kondisi dimana waktu trip lebih kecil dari
waktu yang tersedia sehingga rute tersebut dapat dijalani sesuai dengan jumlah
Waktu luang yang tersisa hingga jam pulang setelah tiba di Kantor
Anita Christine Sembiring : Penentuan Rute Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan
Algoritma Heuristik Pada PT. Coca-Cola bottling Indonesia Medan, 2008.
USU Repository © 2009
Setelah pemetaan outlet dilakukan, kemudian diperiksa kembali
keseluruhan outlet, apakah outlet-outlet telah terpetakan semua, yaitu dari outlet 1
hingga outlet 45. Dari data di atas semua outlet sudah dipetakan.
System(QS) versi 3.0 (lihat lampiran 3) menghasilkan jalur tempuh berikut ini :
Swalayan – SMP II, Kantin – Santa Maria, Kantin – Kesawan Sea Food Centre –
SMU II, Kantin - KP Yos Sudarso dengan total jarak 45.48 km.
2. Waktu Distribusi
= 78 menit
Anita Christine Sembiring : Penentuan Rute Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan
Algoritma Heuristik Pada PT. Coca-Cola bottling Indonesia Medan, 2008.
USU Repository © 2009
- Waktu Bongkar-Muat Total = 126 krat/7 krat per menit + 126 krat/8 krat per
Jumlah mobil angkut minimum = 311.7 / 480 menit = 0,649 ≈ 1 mobil angkut
Sehingga mobil angkut yang digunakan untuk sub rute 1 ini adalah 1 mobil
System(QS) versi 3.0 (lihat lampiran 3) menghasilkan jalur tempuh berikut ini :
Anita Christine Sembiring : Penentuan Rute Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan
Algoritma Heuristik Pada PT. Coca-Cola bottling Indonesia Medan, 2008.
USU Repository © 2009
KP Yos Sudarso – Harapan – Sri Deli Food Court – UISU, Kantin – Makmur, CV
2. Waktu Distribusi
= 69.06 menit
- Waktu Bongkar-Muat Total = 126 krat/7 krat per menit + 126 krat/8 krat per
= 278.172 menit
angkut. Sehingga mobil angkut yang digunakan untuk sub rute 1 ini adalah 1
Anita Christine Sembiring : Penentuan Rute Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan
Algoritma Heuristik Pada PT. Coca-Cola bottling Indonesia Medan, 2008.
USU Repository © 2009
Penentuan rute terpendek untuk sub rute 3 menggunakan software Quant
System(QS) versi 3.0 (lihat lampiran 3) menghasilkan jalur tempuh berikut ini :
2. Waktu Distribusi
= 202.74 menit
- Waktu Bongkar-Muat Total = 128 krat/7 krat per menit + 128 krat/8 krat per
Jumlah mobil angkut minimum = 484.836 / 480 menit = 1.010 ≈ 2 mobil angkut.
Sehingga mobil angkut yang digunakan untuk sub rute 1 ini adalah 2 mobil
Anita Christine Sembiring : Penentuan Rute Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan
Algoritma Heuristik Pada PT. Coca-Cola bottling Indonesia Medan, 2008.
USU Repository © 2009
1. Penentuan rute terpendek
System(QS) versi 3.0 (lihat lampiran 3) menghasilkan jalur tempuh berikut ini :
2. Waktu Distribusi
= 261.78 menit
- Waktu Bongkar-Muat Total = 129 krat/7 krat per menit + 129 krat/8 krat per
Jumlah mobil angkut minimum = 533.1996 / 480 menit = 1.11 ≈ 2 mobil angkut
Sehingga mobil angkut yang digunakan untuk sub rute 1 ini adalah 2 mobil
Anita Christine Sembiring : Penentuan Rute Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan
Algoritma Heuristik Pada PT. Coca-Cola bottling Indonesia Medan, 2008.
USU Repository © 2009
5.2.6.5. Pengolahan Data Sub Rute 5
System(QS) versi 3.0 (lihat lampiran 3) menghasilkan jalur tempuh berikut ini :
Market – Bakso and Hot Plate – Siburian – Rambe – J. Saragih - KP Yos Sudarso
2. Waktu Distribusi
= 268.2 menit
- Waktu Bongkar-Muat Total = 129 krat/7 krat per menit + 129 krat/8 krat per
Jumlah mobil angkut minimum = 540.9 / 450 menit = 1.202 ≈ 2 mobil angkut
Anita Christine Sembiring : Penentuan Rute Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan
Algoritma Heuristik Pada PT. Coca-Cola bottling Indonesia Medan, 2008.
USU Repository © 2009
Sehingga mobil angkut yang digunakan untuk sub rute 1 ini adalah 2 mobil
System(QS) versi 3.0 (lihat lampiran 3) menghasilkan jalur tempuh berikut ini :
KP Yos Sudarso – UD. Glory – SMP 1 – UD. Anta – Gintra – Dearma Munthe –
ST. Thomas 2 – Alfalah Wartel - KP Yos Sudarso dengan total jarak 182.66 km.
2. Waktu Distribusi
= 313.14 menit
- Waktu Bongkar-Muat Total = 130 krat/7 krat per menit + 130 krat/8 krat per
Jumlah mobil angkut minimum = 595.153 / 480 menit = 1.239 ≈ 2 mobil angkut
Anita Christine Sembiring : Penentuan Rute Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan
Algoritma Heuristik Pada PT. Coca-Cola bottling Indonesia Medan, 2008.
USU Repository © 2009
Sehingga mobil angkut yang digunakan untuk sub rute 1 ini adalah 2 mobil
Keseluruhan sub rute yang terbentuk dapat dilihat pada Tabel 5.19.
Biaya transportasi alat angkut terdiri dari biaya operasional (biaya bahan
dikarenakan sama dan PT. Coca-cola Bottling Indonesia Medan memiliki bengkel
Jarak tempuh keseluruhan Sub Rute I – Sub Rute VI adalah 695.9 km.
Bahan bakar yang dibutuhkan untuk menempuh Sub Rute I – Sub Rute VI selama
satu minggu adalah 81 solar, sehingga biaya bahan bakar yang dibutuhkan
dibutuhkan yaitu : 695.9 km/ 81 = 8.591 km/ ≈ 9 km/ atau satu liter bahan
Biaya transportasi tiap sub rute PT. Coca-cola Bottling Indonesia Medan
Jalur tempuh :
Anita Christine Sembiring : Penentuan Rute Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan
Algoritma Heuristik Pada PT. Coca-Cola bottling Indonesia Medan, 2008.
USU Repository © 2009
Biaya Operasional :
Jalur tempuh :
Biaya Operasional :
Jalur tempuh :
Biaya Operasional :
Anita Christine Sembiring : Penentuan Rute Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan
Algoritma Heuristik Pada PT. Coca-Cola bottling Indonesia Medan, 2008.
USU Repository © 2009
Biaya transportasi harian = Rp. 38700,-
Jalur tempuh :
Biaya Operasional :
Jalur tempuh :
Biaya Operasional :
Anita Christine Sembiring : Penentuan Rute Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan
Algoritma Heuristik Pada PT. Coca-Cola bottling Indonesia Medan, 2008.
USU Repository © 2009
- Biaya Bahan Bakar (Solar) = 10 x Rp. 4300,- = Rp. 43000,-
Jalur tempuh :
Biaya Operasional :
Biaya transportasi alat angkut pada tiap sub rute usulan dapat dilihat pada
Tabel 5.20.
Tabel 5.20. Biaya Transportasi Alat Angkut Pada Tiap Sub Rute
Anita Christine Sembiring : Penentuan Rute Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan
Algoritma Heuristik Pada PT. Coca-Cola bottling Indonesia Medan, 2008 .
USU Repository © 2009
4 12 51600
5 10 43000
6 15 64500
Total 55 236500
Dari Tabel 5.12 dapat dilihat bahwa bahan bakar (solar) yang dibutuhkan untuk
menempuh sub rute 1 sampai sub rute 6 dalam seminggu adalah 55 dan biaya
Anita Christine Sembiring : Penentuan Rute Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan
Algoritma Heuristik Pada PT. Coca-Cola bottling Indonesia Medan, 2008 .
USU Repository © 2009
Tabel 5.19. Keseluruhan Sub Rute Usulan PT. Coca-cola Bottling Indonesia Medan
Sub Jumlah Waktu siklus Demand Jarak Waktu tempuh Jumlah mobil Kapasitas mobil Trip
Rute outlet (hari) (krat) (km) (menit) angkut (unit) angkut (krat) minimum
1 7 126 45.48 259.750 1
2 6 126 40.3 231.810 1
3 8 128 118.28 404.030 2
6 130 1
4 8 129 152.72 444.333 2
5 7 129 156.46 450.750 2
6 7 130 182.66 495.961 2
Total 45 6 768 659.9 2286.634 10 130 1
Anita Christine Sembiring : Penentuan Rute Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan Algoritma Heuristik Pada PT. Coca-Cola bottling Indonesia Medan, 2008.
USU Repository © 2009
BAB VI
berpengaruh karena semakin jauh jarak tempuh maka semakin jauh pula waktu
Perbandingan jarak tempuh sub rute 1 sampai sub rute 6 yang terbentuk
Jarak awal adalah jarak yang diperoleh dari pembentukan sub rute awal
yang diperoleh melalui prosedur pembentukan sub rute yang dibahas pada bab V.
versi 3.0 maka jarak lebih singkat melalui penukaran jalur tempuh. Dari tabel di
atas dapat dilihat bahwa sub rute yang terbentuk mengalami pengurangan jarak
tempuh dari jarak tempuh awal. Selisih jarak tempuh yang berkurang adalah
132.42 km.
Dengan jarak tempuh yang lebih singkat maka akan berdampak pada
berkurangnya waktu tempuh mobil angkut. Estimasi Feasibilitas setiap sub rute
rute I - II feasible dikarenakan waktu trip lebih kecil dari waktu yang tersedia
sehingga rute tersebut dapat dijalani sesuai dengan jumlah mobil angkut yang
waktu trip lebih besar dari waktu yang tersedia sehingga rute tersebut tidak dapat
dijalani sesuai dengan jumlah mobil angkut yang telah diperhitungkan dan jumlah
Waktu luang/waktu sisa dari setiap sub rute usulan dapat dilihat pada
Tabel 6.3.
Dari tabel 6.3. dapat dilihat bahwa setiap sub rute usulan mempunyai
waktu distribusi yang lebih singkat dari waktu yang tersedia. Dari keseluruhan sub
rute waktu tempuh menjadi lebih singkat selama 1.7761 menit≈ 2jam.
Waktu luang yang tersisa hingga jam pulang setelah tiba di Kantor
Penjualan PT. Coca-cola Bottling Indonesia Medan digunakan salesman untuk
menyusun botol-botol kosong di gudang dan membuat laporan penjualan harian.
6.2. Perhitungan utilisasi
Jumlah demand dan kapasitas alat angkut setiap sub rute dapat dilihat pada
Tabel 6.4.
alat angkut yang digunakan dalam pendistribusian dapat dihitung pula dengan
∑T
Tabel 6.4. Demand dan Kapasitas Mobil Angkut Tiap Sub Rute
Sub Coca-Cola Sprite Total Demand Kapasitas mobil
Rute (krat) (krat) (krat) angkut (krat)
I 78 48 126 130
II 78 48 126 130
III 73 55 128 130
IV 78 51 129 130
V 77 52 129 130
VI 72 58 130 130
Perhitungan utilitas masing-masing sub rute dapat dilihat dibawah ini :
a. Sub Rute 1
126
Utilisasi = x 100% = 97%
130
b. Sub Rute 2
126
Utilisasi = x 100% = 97%
130
c. Sub Rute 3
128
Utilisasi = x 100% = 98%
130
d. Sub Rute 4
129
Utilisasi = x 100% = 99%
130
e. Sub Rute 5
129
Utilisasi = x 100% = 99%
130
f. Sub Rute 6
130
Utilisasi = x 100% = 100%
130
Utilitas alat angkut masing-masing sub rute dapat dilihat pada Tabel 6.5.
Tabel 6.5. Utilitas Alat Angkut Masing-Masing Sub Rute
Sub Rute Utilitas (%)
I 97
II 97
III 98
IV 99
V 99
VI 100
Total 590
Dengan persamaan diatas,maka utilitas rata-rata tiap trip serta utilitas rata-
= 98 %
dihitung karena tidak semua rute yang dilalui oleh satu alat angkut dengan jumlah
trip minimum yang tunggal. Sehingga dapat kita ketahui secara langsung bahwa
utilitas rata-rata tiap trip mempunyai hasil yang sama dengan perhitungan utilitas
tempuh maka biaya transportasi juga semakin sedikit atau ada penghematan biaya
transportasi.
Biaya transportasi alat angkut terdiri dari biaya operasional (biaya bahan bakar)
Melalui pengolahan data biaya transportasi alat angkut pada tiap sub rute
pada bab V, dapat dilakukan perbandingan antara biaya transportasi alat angkut
pada sub rute usulan dengan sub rute yang ada di PT. Coca-cola Bottling
Indonesia Medan. Perbandingan biaya transportasi alat angkut pada sub rute
usulan dengan sub rute yang ada di lapangan dapat dilihat pada Tabel 6.6.
Dari Tabel 6.6 dapat dilihat bahwa Sub Rute yang direncanakan/usulan
memiliki biaya transportasi yang lebih rendah dari Sub Rute yang tersedia
berpengaruh kepada jarak tempuh yang lebih singkat pada tiap rutenya. Semakin
Rute Distribusi yang ada di PT. Coca-cola Bottling Indonesia tidak efisien
Bottling Indonesia Medan masih kurang efektif dan efisien dikarenakan adanya
yang ada serta kelemahan dan kelebihan dari penggunaan metode ini.
Alat angkut sangat berpengaruh kepada distribusi yang dilakukan oleh PT.
setiap sub rute adalah satu alat angkut dengan kapasitas 130 krat. Hal ini akan
menghemat biaya distribusi dikarenakan jumlah demand untuk setiap sub rute
mobil berkapasitas 220 krat akan kelebihan kapasitas produk yang dibawa
sedangkan 50 krat sehingga akan menambah jumlah trip menjadi dua trip
untuk setiap sub rute dikarenakan seluruh outlet harus terlayani serta
Jarak keseluruhan sub rute yang ditempuh oleh PT. Coca-cola Bottling
memenuhi permintaan pada lokasi outlet tersebut, sehingga dengan dua trip
perjalanan serta lokasi outlet yang jauh menyebabkan jarak tempuh sub rute
Berdasarkan pengamatan, satu liter bahan bakar alat angkut Truk Box
kapasitas 130 krat serta alat angkut Truk Box 220 krat yang dimiliki PT. Coca-
sehingga berdasarkan jarak tempuh yang dilalui, biaya bahan bakar sub rute
usulan dapat dihemat sebesar Rp.111800,- dari sub rute yang tersedia. Alat
angkut Truk Box kapasitas 130 krat yang digunakan adalah produksi tahun
2005 sedangkan alat angkut Truk Box kapasitas 220 krat yang diusulkan
produksi tahun 2006. PT. Coca-cola Bottling Indonesia Medan melakukan
maintenance secara rutin terhadap alat angkutnya dan PT. Coca-cola Bottling
Penggunaan mobil berkapasitas 130 krat yang selama ini digunakan dapat
melakukan dua trip, akan mempersingkat jarak tempuh serta waktu tempuh
bagi mobil angkut yang sekaligus berdampak pada penghematan biaya bahan
dipersingkat.
waktu yang tersedia, dan terdapat outlet yang tidak terlayani, misalnya:
seharusnya pengiriman produk dilakukan hari Sabtu tetapi baru dikirim hari
setiap sub rute yang terbentuk memiliki jarak tempuh yang seimbang dengan
memiliki penyusunan rute yang optimal dan tetap, sehingga dapat berubah
(food court, restaurant seperti fast food dan fresh food, Rumah Makan,
Dari Tabel 6.7. dapat dilihat bahwa waktu distribusi umumnya lebih besar
dari waktu yang tersedia, sehingga salesman tidak memiliki waktu luang yang
cukup. Hal ini diakibatkan untuk melayani permintaan hanya digunakan mobil
trip menjadi 2 trip yang sekaligus menambah jarak tempuh dan berdampak
pada bertambahnya waktu tempuh dan biaya transportasi. Selain itu juga
Dari Tabel 6.8. dapat dilihat bahwa dengan pembentukan sub rute yang
hambatan dan kendala yang terjadi dalam pendistribusian sehingga waktu siklus
kepadatan lalu lintas pendistribusian yaitu kepadatan lalu lintas di jalan raya,
banyaknya lampu jalan serta jalan satu arah yang ada di Medan. Secara tidak
tempuh yang optimal. Semakin besar kepadatan lalu lintas jalan raya maka
awal. Hal ini diakibatkan oleh penggunaan software Quant System(QS) versi
urutan sub rute awal. Kelemahan dari metode ini yaitu software hanya
yang sebenarnya di lapangan. Sehingga faktor jalan satu arah di Medan dapat
harus dilalui oleh alat angkut untuk menuju outlet yang dikunjungi serta
jalan.
c. Aspek waktu tempuh
Dengan jarak tempuh yang berkurang maka waktu yang ditempuh dalam
trip yang bertambah akibat penggunaan mobil angkut berkapasitas 130 krat.
mempertimbangkan jumlah permintaan pada satu outlet saja tetapi juga akan
memperhitungkan permintaan serta jarak untuk outlet lain pada waktu yang
bersamaan.
dihasilkan oleh produsen baik dari nilai atau harga jual maupun nilai produk di
7.1. Kesimpulan
yang telah dilakukan pada bab sebelumnya dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut :
1. Dalam penelitian ini diperoleh bahwa jarak tempuh alat angkut yang
≈ 133
direncanakan/usulan lebih singkat sejauh 132.42 km (dalam satu
678.55 ≈ 679 menit (dalam satu minggu) bagi alat angkut daripada rute
alat angkut yang diperoleh melalui penerapan rute yang direncanakan lebih
singkat.
7.2. Saran
1. Untuk memperoleh hasil yang lebih akurat, sebaiknya dalam penelitian lebih
2. Untuk penelitian lebih lanjut mengenai penentuan rute distribusi produk untuk
salesman atau jalur tempuh yang lain dapat digunakan metode Algoritma
Heuristik.
DAFTAR PUSTAKA
Cipta, 1993.
1999.
Yogyakarta, 2000.
Surabaya, 2003.
Jakarta, 1986.