Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA PENYULUHAN

RANGE OF MOTION (ROM)

Oleh :

ERNAWATI :144 2019 1028


HASRIANI CAING : 144 2019 1029
NADIA ANDREA PUSPA : 144 2019 1030
ANDI NURMILA AHMAD : 144 2019 1031
NURHALIMAH : 144 2019 1032
MISNAH : 144 2019 1033
SISKA NIRDA : 144 2019 1034

CI LAHAN CI INSTITUSI

(.......................................) (..........................................)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2019
SAP Range Of Motion (ROM)

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Range Of Motion (ROM) : Latihan Aktif dan Pasif

Hari / Tanggal : senin, 09 Desember 2019

Waktu : (15 menit)

Pemateri : Andi Nurmila Ahmad

Moderator :

Fasilitator : - Nadia Andrea Puspa

- Nurhalimah

Observer :

Tempat : Ruangan rawat inap VIP lantai 5 RSUD Kota Makassar

1. Tujuan
a. Tujuan Instruksional Umum ( TIU )
Setelah dilakukan tindakan keperawatan / pendidikan kesehatan diharapkan
pasien dan keluarga mampu melakukan latihan aktif dan pasif / ROM
dengan maksimal.
b. Tujuan Instruksional Khusus ( TIK )
Setelah dilakukan tindakan keperawatan / pendidikan kesehatan selama 1 x
15 menit pasien dan keluarga diharapkan mampu :
1) Mengetahui pengertian dari latihan aktif dan pasif / ROM
2) Mengetahui tujuan dari latihan aktif dan pasif / ROM
3) Mengetahui jenis – jenis dari latihan aktif dan pasif / ROM
4) Mendemonstrasikan gerakan latihan aktif dan pasif / ROM dengan benar.
2. Pelaksanaan Kegiatan Penyuluhan

Kegiatan Wakt Penyuluh Pasien dan Media


u keluarga Alat

Pembuka 2  Salam pembuka  Menjawab


menit  Memperkenalkan diri salam
D=Deskripsi  Menjelaskan topik  Mendengarkan
yang akan disampaikan
T=Tujuan  Menjelaskan TIU dan TIK
 Menjelaskan relevansi
dari materi yang disampaikan
R=Relevansi terhadap kesehatan

5 1. Penyampaian materi  Mendengarkan Leaflet


menit Menjelaskan tentang: dengan penuh
a. Pengertian ROM perhatian
b. Tujuan latihan ROM
c. Jenis-jenis latihan ROM

2. Mendemonstrasikan latihan
ROM  Memperhatikan
dan mengikuti
ROM
Kerja 6 3. Tanya jawab
menit Memberikan kesempatan
pada peserta untuk  Bertanya
mengajukan pertanyaan  Menjawab
pertanyaan
4. Evaluasi
Memberikan kuesioner dan
lembar observasi  Mengisi lembar
kuesioner
dan lembar
observasi

2  Menyimpulkan  Mendengarkan
menit  Salam penutup  Menjawab
Penutup salam
3. Sasaran
Sasaran ditujukan pada pasien dan keluarga di ruangan VIP lantai 5 RSUD Kota
Makassar.
4. Strategi Pelaksanaan
1. Metode : Ceramah, diskusi, demonstrasi
2. Media : Poster,Leaflet
5. Setting
Peserta penyuluhan dengan bed berhadapan dengan penyuluh
LATIHAN AKTIF DAN PASIF /

RANGE OF MOTION (ROM)

1. Pengertian
Latihan aktif dan pasif / ROM adalah merupakan suatu kebutuhan
manusia untuk melakukan pergerakan dimana pergerakan tersebut dilakukan
secara bebas. Latihan aktif dan pasif / ROM dapat dilakukan kapan saja dimana
keadaan fisik tidak aktif dan disesuaikan dengan keadaan pasien.
Range of motion ( ROM ) adalah gerakan dalam keadaan normal dapat
dilakukan oleh sendi yang bersangkutan (Suratun, dkk, 2008). Latihan range of
motion (ROM) adalah latihan yang dilakukan untuk mempertahankan atau
memperbaiki tingkat kesempurnaan kemampuan menggerakan persendian
secara normal dan lengkap untuk meningkatkan massa otot dan tonus otot (Potter
& Perry, 2010).
Latihan ROM biasanya dilakukan pada pasien semikoma dan tidak
sadar, pasien dengan keterbatasan mobilisasi tidak mampu melakukan beberapa
atau semua latihan rentang gerak dengan mandiri, pasien tirah baring total atau
pasien dengan paralisis ekstermitas total.
2. Tujuan
a. Untuk memelihara fungsi sendi dan mencegah kemunduran.
b. Untuk memelihara dan meningkatkan pergerakan dari persendian.
c. Untuk memperlancar sirkulasi darah.
d. Untuk mencegah kelainan bentuk.
e. Untuk memelihara dan meningkatkan kekuatan otot.
3. Jenis-jenis ROM (Range Of Motion)
ROM dibedakan menjadi dua jenis, yaitu :
a. ROM Aktif
ROM Aktif yaitu gerakan yang dilakukan oleh seseorang (pasien)
dengan menggunakan energi sendiri. Perawat memberikan motivasi, dan
membimbing klien dalam melaksanakan pergerakan sendiri secara mandiri
sesuai dengan rentang gerak sendi normal (klien aktif). Kekuatan otot 75 %.
Hal ini untuk melatih kelenturan dan kekuatan otot serta sendi
dengan cara menggunakan otot-ototnya secara aktif. Sendi yang digerakkan
pada ROM aktif adalah sendi di seluruh tubuh dari kepala sampai ujung jari
kaki oleh klien sendri secara aktif.
b. ROM Pasif
ROM Pasif yaitu energi yang dikeluarkan untuk latihan berasal dari
orang lain (perawat) atau alat mekanik. Perawat melakukan gerakan
persendian klien sesuai dengan rentang gerak yang normal (klien pasif).
Kekuatan otot 50 %.
Indikasi latihan pasif adalah pasien semikoma dan tidak sadar,
pasien dengan keterbatasan mobilisasi tidak mampu melakukan beberapa
atau semua latihan rentang gerak dengan mandiri, pasien tirah baring total
atau pasien dengan paralisis ekstermitas total (suratun, dkk, 2008).
Rentang gerak pasif ini berguna untuk menjaga kelenturan otot-otot
dan persendian dengan menggerakkan otot orang lain secara pasif misalnya
perawat mengangkat dan menggerakkan kaki pasien. Sendi yang
digerakkan pada ROM pasif adalah seluruh persendian tubuh atau hanya
pada ekstremitas yang terganggu dan klien tidak mampu melaksanakannya
secara mandiri.
4. Langkah-langkah Latihan Aktif dan Pasif / ROM Pada Ekstremitas atas
dan Ekstremitas bawah
Menurut Potter & Perry, (2010), ROM terdiri dari gerakan pada ekstremitas atas
dan bawah sebagai berikut :
a. Siku

Gerakan Penjelasan

Menggerakkan siku sehingga lengan bahu bergerak


Fleksi
ke depan sendi bahu dan tangan sejajar bahu,

Ektensi Meluruskan siku dengan menurunkan tangan,

b. Lengan bawah

Gerakan Penjelasan

Memutar lengan bawah dan tangan sehingga


Supinasi
telapak tangan menghadap ke atas,

Memutar lengan bawah sehingga telapak tangan


Pronasi
menghadap ke bawah,

c. Pergelangan tangan

Gerakan Penjelasan

Menggerakan telapak tangan ke sisi bagian dalam


Fleksi
lengan bawah,
Mengerakan jari-jari tangan sehingga jari-jari,
Ekstensi tangan, lengan bawah berada dalam arah yang
sama,

Membawa permukaan tangan dorsal ke belakang


Hiperekstensi
sejauh mungkin,

Abduksi Menekuk pergelangan tangan miring ke ibu jari,

Menekuk pergelangan tangan miring ke arah lima


Adduksi
jari,

d. Jari- jari tangan

Gerakan Penjelasan

Fleksi Membuat genggaman,

Ekstensi Meluruskan jari-jari tangan,

Menggerakan jari-jari tangan ke belakang sejauh


Hiperekstensi
mungkin,

Mereggangkan jari-jari tangan yang satu dengan yang


Abduksi
lain,

Adduksi Merapatkan kembali jari-jari tangan,


e. Ibu jari

Gerakan Penjelasan

Mengerakan ibu jari menyilang permukaan telapak


Fleksi
tangan,

Ekstensi menggerakan ibu jari lurus menjauh dari tangan,

Abduksi Menjauhkan ibu jari ke samping,

Adduksi Mengerakan ibu jari ke depan tangan,

Menyentuhkan ibu jari ke setiap jari-jari tangan pada


Oposisi
tangan yang sama.

f. Pinggul

Gerakan Penjelasan

Fleksi Mengerakan tungkai ke depan dan atas,

Ekstensi Menggerakan kembali ke samping tungkai yang lain,

Hiperekstensi Mengerakan tungkai ke belakang tubuh,

Abduksi Menggerakan tungkai ke samping menjauhi tubuh,

Mengerakan tungkai kembali ke posisi media dan


Adduksi
melebihi jika mungkin,
Rotasi dalam Memutar kaki dan tungkai ke arah tungkai lain,

Rotasi luar Memutar kaki dan tungkai menjauhi tungkai lain,

Sirkumduksi Menggerakan tungkai melingkar

g. Lutut

Gerakan Penjelasan

Fleksi Mengerakan tumit ke arah belakang paha,

Ekstensi Mengembalikan tungkai kelantai,

h. Mata kaki

Gerakan Penjelasan

Menggerakan kaki sehingga jari-jari kaki menekuk ke


Dorsifleksi
atas,

Menggerakan kaki sehingga jari-jari kaki menekuk ke


Plantarfleksi
bawah,

i. Kaki

Gerakan Penjelasan

Inversi Memutar telapak kaki ke samping dalam,


Eversi Memutar telapak kaki ke samping luar,

j. Jari-Jari Kaki

Gerakan Penjelasan

Fleksi Menekukkan jari-jari kaki ke bawah,

Ekstensi Meluruskan jari-jari kaki,

Abduksi Menggerakan jari-jari kaki satu dengan yang lain,

Adduksi Merapatkan kembali bersama-sama,


DAFTAR PUSTAKA
Suratun, Heryati, Manurung, & Raenah. (2008). Klien Gangguan Sistem
Muskuloskeletal. Jakarta: EGC.

Potter, P.A. & Perry, AG. (2010). Fundamental keperawatan, Edisi 7,Buku 2
Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai