Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH ASUHAN KELUARGA

ASPEK SOSIAL YANG MEMPENGARUHI KESEHATAN

Disusun oleh :

Angel Fitriana Yemima M P072242180


Anisatul Fatimah Setyorini P072242180
Ayu Andini P072242180
Desi Arisandi P072242180
Dwi Yanti P07224218011
Fifit Rohmah Anggara Putri P07224218015
Mega Putri Agustina P07224218020
Indah Farida Setianingsih P07224218017
Marwah Azizah P072242180
Putri Imanda P07224218026
Rifki Kholifah Lestari P07224218029
Rizki Dwi Safitri P07224217032
Salmiah P072242180
Sheila Dwi Akika P072242180
Suraedah Idris P072242180
Vianty Ruth Silalahi P072242180
Widya Rana P072242180

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES KALTIM

JURUSAN KEBIDANAN PRODI D-III KEBIDANAN

SAMARINDA

2020
Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas semua
karunia yang telah dilimpahkan oleh-Nya, sehingga kami mampu menyelesaikan
tugas makalah dalam mata kuliah Asuhan Keluarga dengan materi tentang Aspek
Sosial Yang Mempengaruhi Kesehatan.

Kami berterima kasih kepada orang tua karena berkat doa yang selalu
dipanjatkan, kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu. Kami juga
berterima kasih kepada Ibu Lidia Lushinta, M.Keb selaku dosen mata kuliah
Asuhan Keluarga yang telah membantu dan membimbing kami dalam
menyelesaikan makalah ini. Terima kasih juga kami sampaikan kepada teman–
teman yang telah berpartisipasi dalam menyusun makalah ini sehingga dapat
diselesaikan tepat waktu.

Dalam makalah ini, kami membahas mengenai aspek-aspek sosial yang dapat
mempengaruhi kesehatan khususnya dalam kehamilan dan persalinan. Dalam
makalah ini juga membahas mengenai mitos-mitos yang berkembang di
masyarakat serta penjelasannya.

Kami berharap makalah ini dapat menjadi bahan referensi bagi mahasiswa
maupun masyarakat sekitar. Atas kekurangan dan kesalahan yang terdapat dalam
pembuatan makalah ini, kami menyampaikan permohonan maaf. Semoga makalah
ini bermanfaat khususnya dalam dunia pendidikan.

Samarinda, Januari 2020

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................... i

DAFTAR ISI .................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1

A. Latar Belakang ............................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ....................................................................................... 1

C. Tujuan .......................................................................................................... 1

BAB II ISI ........................................................................................................ 2

1. Aspek Sosial Yang Mempengaruhi Kesehatan .............................................2

2. Aspek Sosial Yang Mempengaruhi Kehamilan ............................................3

3. Aspek Sosial Yang Mempengaruhi Persalinan ............................................. 5

BAB III PENUTUP ......................................................................................... 7

A. Kesimpulan ................................................................................................. 7

B. Saran ............................................................................................................ 7

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 8


BAB I

PENDAHULUAN

A. LatarBelakang
Indonesia merupakan negara yang kaya akan seni dan budaya. Setiap
daerah di Indonesia mempunyai kebudayanaan atau adat istiadat yang
berbeda.Kebudayaan tersebut muncul dari kebiasaan nenek moyang terdahulu
dan seolah-olah sudah melekat dalam jiwa setiap masyarakat.
Dukungan sosial merupakan inti bagi kehidupan bermasyarakat yang
efektif.1) Adanya suatu fakta yang dapat dipertimbangkan yang menyatakan
bahwa dukungan sosal mempengaruhi kesejahteraan fisik dan psikologis
seseorang.2) Perubahan sosial dan medis telah meningkatkan harapan hidup
manusia3) Tenaga kesehatan berada pada posisi memberikan intervensi secara
sukses baik langsung maupun tidak langsung pada area dukungan sosial
dengan memfasilitasi pertumbuhan dan pertahanan jarngan sosial.
4) Penampilan tenaga kesehatan dapat ditingkatkan dengan mengetahui
pentingnya dukungan sosial bagi penanggulangan stres dalam asuhan
kebidanan.
Makalah ini akan membahas tentang masalah tersebut dengan berbagai
sumber agar diperoleh hasil yang mampu menjawab pertanyaan tentang aspek
sosial dan budaya pada kehamilan dan persalinan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja aspek sosial yang mempengaruhi kesehatan ?
2. Apa saja aspek sosial yang mempengaruhi kehamilan ?
3. Apa saja aspek sosial yang mempengaruhi persalinan ?

C. Tujuan
1. Mengetahui aspek sosial yang mempengaruhi kesehatan.
2. Mengetahui aspek sosial yang mempengaruhi kehamilan.
3. Mengetahui aspek sosial yang mempengaruhi persalinan.
BAB II

ISI

A. Aspek Sosial Yang mempengaruhi Kesehatan


Sebagaimana yang kita ketahui bahwa masyarakat Indonesia terdiri dari
banyak suku banga yang mempunyi latar belakang budaya yang beraneka
ragam. Lingkungan budaya tersebut sangat mempengaruhi tingkah laku
manusia yang memiliki budaya tersebut, sehingga dengan beranekaragam
budaya menimbulkan variasi dalam perilaku amnusia dengan segala hal
termauk dalam perilakuk kesehatan.
Dengan masalah tersebut petugas kesehatan yang memberikan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat dengan latar budaya yang beraneka ragam perlu
sekali mengetahui budaya dan masyarakat yang dilayani, agar pelayanan
kesehatan yang diberika akan memberikan hasil yang optimal, yaitu
meningkatkan pelayanan kesehatan.
Berikut adalah aspek-aspek sosial yang mempengaruhi kesehatan antara
lain :
 Umur, jika dilihat dari golongan umur maka ada perbedaan pola
penyakit berdasarkan golongan umur. Misalnya balita lebiha banyak
menderita penyakit infeksi, sedangkan golongan usila lebih banyak
menderita penyakit kronis seperti hipertensi, penyakit jantung koroner,
kanker, dan lain-lain.
 Jenis Kelamin, perbedaan jenis kelamin akan menghasilkan penyakit
yang berbeda pula. Misalnya dikalangan wanita lebih banyak menderita
kanker payudara, sedangkan laki-laki banyak menderita kanker prostat.
 Pekerjaan, ada hubungan antara jenis pekerjaan dengan pola penyakit.
Misalnya dikalangan petani banyak yang menderita penyakit cacing
akibat kerja yang banyak dilakukan disawah dengan lingkungan yang
banyak cacing. Sebaliknya buruh yang bekerja diindustri , misal
dipabrik tekstil banyak yang menderita penyakit saluran pernapasan
karena banyak terpapar dengan debu.
 Sosial Ekonomi, keadaan sosial ekonomi juga berpengaruh pada pola
penyakit. Misalnya penderita obesitas lebih banyak ditemukan pada
golongan masyarakat yang berstatus ekonomi tinggi, dan sebaliknya
malnutrisi lebih banyak ditemukan dikalangan masyarakat yang status
ekonominya rendah.
Menurut H. Ray Elling (1970) dan G.M Foster (1973), ada beberapa faktor
sosial yang berpengaruh pada perilaku kesehatan, antara lain :
 Pengaruh Self Concept terhadap Perilaku Kesehatan
Self Concept ditentukan oleh tingkatan kepuasan atau ketidakpuasan
yang kita rasakan terhadap diri kita sendiri, terutama bagaimana kita ingin
memperlihatkan diri kita kepada orang lain. Apabila orang lain melihat
kita positif dan menerima apa yang kita lakukan, kita akan meneruskan
perilaku kita. Tetapi apabila orang lain berpandangan negatif terhadap
perilaku kita dalam jangka waktu yang lama, kita akan merasa suatu
keharusan untuk melakukan perubahan perilaku. Self Concept adalah
faktor yang penting dalam kesehatan, Karena mempengaruhi perilaku
masyarakat dan juga perilaku petugas kesehatan.
 Pengaruh Image Kelompok terhadap Perilaku Kesehatan
Image seorang individu sangat dipengaruhi oleh image kelompok.
Sebagai contoh, keluarga di pedesaan yang mempunyai kebiasaan untuk
menggunakan pelayanan dukun, akan berpengaruh terhadap perilaku
anaknya dalam mencari pertolongan pengobatan pada saat mereka sudah
berkeluarga.
 Pengaruh Identifikasi Kelompok Sosialnya terhadap Perilaku Kesehatan
Identifikasi kelompok kecilna sangat penting untuk memberikan
keamanaan psikologis dan kepuasan dalam pekerjan mereka.

B. Aspek Sosial Yang Mempengaruhi Kehamilan


Perawatan kehamilan merupakan salah satu faktor yang amat perlu
diperhatikan untuk mencegah terjadinya komplikasi dan kematian ketika
persalinan, disamping itu juga untuk menjaga kesehatan janin dan menjaga
pertumbuhan.Memahami perawatan kehamilan adalah penting untuk
mengetahui dampak kesehatan bayi dan si ibu sendiri.fakta berbagai kalangan
masyarakat di Indonesia masih banyak ibu ibu yang menganggap kehamilan
sebagai hal yang biasa, hal alamiah dan kodrati.Mereka merasa tidak perlu
memerikasakan dirinya secara rutin ke bidan ataupun dokter.Masih banyaknya
ibu ibu yang kurang menyadari pentingnya pemeriksaan kehamilan
menyebabkan tidak terdeteksinya factor factor resiko tinggi yang mungkin
dialami oleh mereka. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh rendahnya tingkat
pendidikan dan kurangnya informasi.
Berikut ini adalah mitos-mitos yang dipercaya oleh masyarakat, antara lain :
 Ibu hamil harus makan dengan porsi 2 kali lipat.
Kebutuhan asupan pada ibu hamil memang meningkat, tetapi
mengonsumsi makanan menjadi 2 kali lipat merupakan anjuran yang tidak
tepat. Yang terpenting adalah ibu hamil harus mengonsumsi makanan
dengan gizi seimbang serta memperhatikan nutrisi yang dikonsumsi.
Tujuannya adalah agar nutrisi si ibu dan bayi dapat tercukupi.
 Ibu hamil dilarang berhubungan intim
Banyak yang mengatakan bahwa ibu hamil tidak boleh berhubungan
karena dapat berpotensi menyebabkan keguguran. Namun faktanya
berhubungan seksual selama masa kehamilan tidak akan menggaggu bayi
karena bayi terlindung oleh kantung ketuban, otot rahim yang kuat, dan
lapisan tebal di mulut rahim. Selain itu, orgasme pun tidak mempengaruhi
kondisi bayi sebab kontraksi otot pada saat orgasme berbeda dengan
kontraksi saat melahirkan. Namun yang harus diwaspadai adalah infeksi
menular seksual (PMS). Jika ibu hamil terinfeksi suatu penyakit maka
besar kemungkinan janin yang di dalam kandungan akan terinfeksi.
 Mitos ibu hamil dilarang benci dengan orang lain
Banyak yang mengatakan jika ibu hamil membenci seseoran maka bayinya
akan mirim dengan orang tersebut. faktanya tidak ada kaitan antara
membenci seseorang dengan janin di kandungan. Namun meman
membenci seseorang tidak dibenarkan. Jadi, ibu hamil sangat disarankan
untuk tidak membenci seseorang sebab bayi belajar pengendalian batin
sejak masih dalam kandungan.
 Makan nangka dan nanas dapat menyebabkan keguguran
Belum ada penelitian yang membuktikan hal tersebut. buah nangka
mengandung asam folat, vitamin A dan C, magnesium, kalsium, zat besi,
dan lemak jenuh yang rendah sehingga aman dikonsumsi untuk ibu hamil.
Namun apabila setelah mengonsumsi ibu hamil merasakan sensasi panas
diperut itu karena buah nanga dan nanas mempunya kandungan gas yang
cukup tinggi. Begitupun dengan buah nanas, mengandung bromelain yang
dapat memberikan reaksi kontraksi uterus jika dikonsumsi berlebihan. Jadi
bukannya tidak boleh, tetapi diperhatikan jumlahnya.
 Minum air es membuat berat bayi berlebih
Faktanya bukan air es yang membuat bayi memiliki berat yang berlebih.
Yang membuat bayi menjadi overweight justru karna banyak
mengonsumsi minuman manis atau makanan manis sehingga berat badan
ibu dan bayi bisa berlebih. Apabila hanya air putih saja maka tidak
menjadi masalah.
 Apabila ibu hamil ngidam, suami harus segera menuruti keinginan ibu
agar bayi tidak sering ngiler
Secara medis ngidam bissa terjadi pada semua orang baik yang hamil atau
tidak hamil. Secara psikologis ngidam merupakan bentuk penghargaan
pada diri sendiri ketika ibu hamil ngidam, itu merupakan suatu apresiasi
penghargaan pada dirinyasendiri. Namun bukan berarti setiap ibu ngidam
harus dituruti, selama makanan itu sehat dan tidak mempengaruhi
kesehatan ibu maka diperbolehkan.
C. Aspek Sosial Yang Mempengaruhi Persalinan
 Minum madu dan telur dapat menambah tenaga untuk persalinan madu tidak
boleh sembarangan dikonsumsi ibu hamil. Jika BB-nya cukup,sebaiknya
jangan minum madu karena bias mengakibatkan overweight.bukankah madu
termasuk karbonhidrat yang paling,tinggi kalorinya. Jadi,madu boleh
diminum hanya jika BB-nya kurang. Begitu BB naik dari batas yang di
tentukan,sebaiknya segera dihentikan.akan halnya telur tak masalah,karena
mengandung protein yang juga menambah kalori.
 Makan duren,tape,dan nanas bisa membahayakan persalinan.ini benar karena
bisa mengakibatkan pendarahan atau keguguran. Duren mengandung
alkohol,jadi panas ke tubuh.begitu juga tape. Untuk masakkan yang
menggunakan arak ,sebaiknya dihindari.
 Makan daun kemangi membuat ari-ari lengket,hingga mempersulit
persalinan.yang membuat lengket ari-ari bukan daun kemangi,melainkan ibu
yang pernah mengalami dua kali kuret atau punya banyak anak,missal empat
anak. Ari-ari lengket bisa berakibat fatal karena kandungan harus diangkat.
Ibu yang pernah mengalami kuret sebaiknya melakukan persalinan di RS
besar.hingga,bila terjadi sesuatu dapat ditangani segera.
 Setelah melahirkan anak pertama dengan proses sesar maka persalinan
berikutnya akan sesar juga
Faktanya persalinan normal setelah sear tentu bisa saja dilakukan, dengan
catatan indikasi sesar pertama bukan karena panggul sempit atau kelainan
panggul. Jarak antara anak pertama dan kedua juga harus diperhatikan, yaitu
sudah lebih dari 2 tahun. Persalinan normal merupakan sebuah proses, jadi
setiap tahapannya dipantau layaknya apa tidak. Apabila ternyata semuanya
lancar-lancar saja maka terjadillah proses persalinan normal.
 Perempuan yang memiliki panggul bear akan lebih mudah melakukan proses
persalinan normal
Faktanya luas atau tidaknya jalan lahir sangat tergantung dengan tinggi ibu,
bukan dari terlihatnya penampakan fisik dari luar seorang perempuan
berpanggul besar, lalu jalan lahirnya luas. Biasanya, makin tinggi seorang
perempuan maka akan semakin luas anggulnya. Wanita pendek berpanggul
besar belum tentu jalan lahirnya kalau diperiksa dalam akan lebih luas.
Sebenarnya,kelancaran persalinan sangat tergantung faktor mental dan fisik si
ibu. Faktor fisik berkaitan dengan bentuk panggul yang normal dan seimbang
dengan besar bayi. Sedangkan faktor mental berhubungan dengan psikologis
ibu,terutama kesiapannya dalam melahirkan. Bila ia takut dan cemas,bisa saja
persalinannya jadi tidak lancar hingga harus dioprasi. Ibu dengan mental yang
siap bisa mengurangi rasa sakit yang terjadi selama persalinan, faktor lain yang
juga harus diperhatikan: riwayat kesehatan ibu,apakah pernah menderita
diabetes,hipertensi atau sakit lainnya; gizi ibu selama hamil,apakah mencukupi
atau tidak; dan lingkungan sekitar, apakah men-support atau tidak karena ada
kaitannya dengan emosi ibu. Ibu hamil tak boleh cemas karena akan berpengaruh
pada bayinya. Bahkan,berdasarkan penelitian,ibu yang cemas saat hamil bisa
melahirkan anak hiperaktif,sulit konsentrasi dalam belajar,kemampuan
komunikasi yang kurang,dan tidak bisa kerja sama.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Indonesia terdiri dari banyak suku banga yang mempunyi latar belakang
budaya yang beraneka ragam. Lingkungan budaya tersebut sangat
mempengaruhi tingkah laku manusia yang memiliki budaya tersebut,
sehingga dengan beranekaragam budaya menimbulkan variasi dalam
perilaku amnusia dengan segala hal termasuk dalam perilaku kesehatan.
Banyak sekali mitos-mitos yang dipercaya oleh ibu hamil baik pada masa
kehamilan maupun persalinan. Sebagai tenaga kesehatan sudah seharusnya
memahami hal tersebut serta memberikan pengarahan yang bijak agar dapat
diterima oleh masyarakat. Sehingga mutu pelayanan di bidang kesehtan
dapat meningkat.

B. Saran
Budaya yang ada harus dilihat apakah baik atau tidak untuk kesehatan
ibu hamil dan jika kita lihat dari akal berdasarkan ilmu yang kita dapat
budaya tersebut tidak baik, maka tidak boleh diikuti lagi. Ada baiknya para
wanita baik yang sudah hamil atau sedang program hamil untuk mencari
informasi mengenai mitos dan fakta seputar kehamilan sehingga mengetahui
mana yang baik untuk kehamilannya dan mana yang tidak.
DAFTAR PUSTAKA

Sulaiman, Munandar (2005).Ilmu Budaya Dasar.Bandung:PT Refika Aditama.

https://mitaerdila.wordpress.com/2013/01/06/budaya-kehamilan-dan-persalinan/

https://www.bastamanography.id/aspek-sosial-yang-mempengaruhi-status-
kesehatan-dan-perilaku-kesehatan/

Handayani, Sri. 2010. Aspek Sosial Budaya Pada Kehamilan, Persalinan, Dan
Nifas di Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai