1

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kepuasan pelanggan adalah respon pelanggan terhadap ketidaksesuaian

antara tingkat kepentingan sebelumnya dan kinerja aktual yang dirasakan setelah

pemakaian, Rangkuti (2006). Pengukuran kepuasan pelanggan merupakan elemen

penting dalam menyediakan pelayanan yang lebih baik, efektif dan efisien,

terutama untuk pelayanan publik. Tingkat kepuasan pelanggan dapat dijadikan

sebagai acuan dalam pengembangan penyediaan pelayanan. Kualitas pelayanan

yang baik di dalam suatu perusahaan atau instansi, akan menciptakan kepuasan

bagi para konsumennya.

Industri perikanan tangkap sebagai sistem yang memiliki peran penting

dalam penyediaan pangan. Permintaan terhadap produk-produk hasil laut yang

terus meningkat akan menyebabkan terjadinya peningkatan jumlah unit

penangkapan. Kegiatan penangkapan sangat tergantung pada ketersedian

sumberdaya perikanan, baik berupa sumberdaya alam, sumberdaya manusia

maupun sumberdaya buatan (sarana dan prasarana pendukung). Sarana dan

prasarana pendukung diantaranya dengan adanya fasilitas yang terdapat disuatu

pelabuhan perikanan sebagai tempat penyedia pelayanan.

Pelabuhan Perikanan merupakan salah satu unsur penting dalam

peningkatan insfrastruktur perikanan serta merupakan bagian dari sistem

perikanan tangkap. Selain itu pelabuhan perikanan selaku instansi publik yang

bertujuan memberikan pelayanan terbaik dalam pemenuhan kepentingan

masyarakat perikanan, terutama nelayan sebagai salah satu elemen yang

 2

memeiliki peran dominan dalam menggerakkan kegiatan perikanan. Adanya

pelabuhan perikanan, aktivitas-aktifitas perikanan tangkap akan lebih terarah dan

teratur. Sebuah pelabuhan perikanan bukan hanya sebatas menyediakan fasilitas

untuk aktivitas pendaratan, maupun pengolahan perindustrian hasil tangkapan

tetapi juga memberikan pelayanan yang optimal terhadap pengguna pelabuhan

khususnya nelayan sebagai pengguna fasilitas yang tersedia sesuai dengan

fungsinya.

Pelabuhan Perikanan Nusantara Prigi merupakan suatu unit Pelaksana

Teknis Departemen Kelautan dan Perikanan yang berdasarkan Peraturan Menteri

Kelautan dan Perikanan Nomor: PER. 06/MEN/2007 tentang Organisasi dan Tata

Kerja Pelabuhan mempunyai tugas melaksanakan fasilitas produksi dan

pemasaran hasil perikanan di wilayahnya, pengawasan pemanfaatan sumberdaya

ikan untuk pelestariannya, dan kelancaran kegiatan kapal perikanan, serta

pelayanan kesyahbandaran di pelabuhan perikanan.

Salah satu bentuk pelayanan yang diberikan oleh pihak pelabuhan perikanan

kepada pengguna baik nelayan maupun stakeholder yang lain adalah pelayanan

kebutuhan, terutama kebutuhan melaut. Bentuk pelayanan tersebut di antaranya

bahan makanan, air bersih, bahan bakar, garam, dan es, yang dibutuhkan oleh

nelayan dengan waktu operasi penangkapan lebih dari satu hari. Kebutuhan

tersebut merupakan hal yang sangat penting dalam kegiatan operasi penangkapan.

Hampir semua kapal penangkap ikan menggunakan solar sebagai sumber energi

penggerak mesin kapal, es untuk mempertahankan dan menjaga mutu hasil

tangkapan, sedangkan air bersih berfungsi sebagai salah satu kebutuhan untuk

media proses penanganan ikan setelah didaratkan.

 3

Seiring dengan meningkatnya kuantitas unit penangkapan ikan di suatu

pelabuhan membuat jasa pelayanan kebutuhan melaut juga semakin berkembang.

Hal tersebut menjadi alasan pemerintah melakukan proyek-proyek pembangunan

pelabuhan perikanan dengan harapan dapat meningkatkan mutu dan hasil

perikanan laut secara signifikan, sehingga secara tidak langsung dapat

meningkatkan taraf kehidupan dan pendapatan nelayan. Usaha optimalisasi

pelabuhan perikanan sangat tergantung kepada kemampuan menggerakkan

pemerintah, dan pelaku usaha perikanan dalam memanfaatkan fasilitas yang ada

sehingga dapat memberikan kemudahan dan keuntungan bagi usaha perikanan.

Sebagai pelabuhan perikanan, Pelabuhan perikanan Nusantara Prigi

memiliki fasilitas sebagai penunjang kegiatan melaut yang kondisinya cukup baik

dan memenuhi standar pelabuhan tipe B, akan tetapi dengan ketersediaan fasilitas

tersebut belum mampu memenuhi kebutuhan nelayan secara optimal. Beragam

kasus kelangkaan kebutuhan nelayan seperti pasokan solar, es, dan air bersih

masih kerap ditemukan. Dilihat fungsi sebagai penyedia jasa kebutuhan melaut

harusnya mampu memberikan pelayanan dan pemenuhan kebutuhan yang baik

kepada setiap penggunanya. Oleh karena itu, perlu adanya kajian empiris

mengenai tingkat kepuasan nelayan yang ada di PPN Prigi terhadap kebutuhan

operasi penangkapan.

1.2. Pendekatan dan Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukanan sebelumnya, bahwa

permasalahan yang dihadapi oleh Pelabuhan Perikanan Nusantara Prigi adalah

sebagai penyedia pelayanan PPN Prigi belum mampu memenuhi kebutuhan

 4

nelayan secara optimal. Beragam kasus kelangkaan kebutuhan nelayan terhadap

kebutuhan operasi penangkapan sering terjadi. Saat ini tingkat kepuasan nelayan

sebagai pelanggan kebutuhan melaut belum diketahui secara jelas khususnya di

PPN Prigi. Hal tersebut terlihat dari belum adanya penelitian tingkat kepuasan

nelayan oleh pihak pelabuhan maupun dari pihak lainnya. Oleh karena itu peneliti

tertarik untuk menganalisa seberapa besar tingkat kepuasan nelayan terhadap

pelayanan kebutuhan melaut yang ada di PPN Prigi.

Berdasarkan penjelasan diatas, maka perumusan masalah pada penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana kondisi fasilitas pokok, fasilitas fungsional dan fasilitas

penunjang yang ada di PPN Prigi?

2. Bagaimana tingkat kepuasan nelayan terhadap pelayanan penyediaan

kebutuhan melaut yang terdiri dari kebutuhan es, air bersih dan solat di PPN

Prigi?

3. Bagaimana tingkat prioritas atribut pelayanan terhadap pelayanan

penyediaan kebutuhan perekalan melaut (es, air bersih, dan solar) di PPN

Prigi?

4. Bagaimana tingkat kesenjangan antara tingkat kinerja dan tingkat

kepentingan kebutuhan melaut (es, air bersih, dan solar) di PPN Prigi?
 5

Nelayan

Penyedia pelayanan di PPN Prigi I

U N
M P
P Operasi Penangkapan Ikan U
A T
N
Kebutuhan Melaut :
B
A  Solar
L  Air bersih
I  Es
K

Kepuasan Kinerja Pelayanan Kepentingan P

Nelayan Nelayan R
O
S
E
S
Analisis data

 Customer Satisfaction Ideks (CSI)

 Importance and Performance (IPA)
 Analisis Kesenjangan (GAP)

O
Tingkat Kepuasan Nelayan U
T
P
U
Kesimpulan dan Saran
T

Gambar 1. Skema Kerangka Pemikiran

 6

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk :

1. Melakukan identifikasi fasilitas pokok, fasilitas fungsional dan fasilitas

penunjang yang ada di PPN Prigi;

2. Menganalisis tingkat kepuasan nelayan terhadap pelayanan penyediaan

kebutuhan melaut (es, air bersih, dan solar) di PPN Prigi);

3. Mengenalisis tingkat prioritas pelayanan terhadap pelayanan penyediaan

kebutuhan melaut (es, air bersih, dan solar) di PPN Prigi; dan

4. Menganalisis tingkat kesenjangan antara tingkat kinerja dan tingkat

kepentingan kebutuhan melaut (es, air bersih, dan solar) di PPN Prigi.

1.4. Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diperoleh dari hasil penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Bagi penulis, penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan

sarana yang tepat untuk mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang dipelajari;

2. Bagi nelayan, hasil penelitian ini diharapkan memberikan efek yang positif

terhadap pelayanan kebutuhan melaut yang mereka inginkan;

3. Bagi pemerintah, penelitian ini diharapakan dapat memberikan informasi

kepada pemerintah untuk menyusun kebijakan mengenai usaha dibidang

perikanan yang berhubungan dengan kebutuhan melaut nelayan;

4. Bagi para pelaku usaha, penelitian ini diharapkan dapat memberikan

masukan serta dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam

menganbil suatu keputusan;

 7

5. Bagi para pembaca, penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran

informasi berkaitan dengan tingkat kepuasan nelayan serta sebagai

pertimbangan tentang peluang usaha di bidang jasa kebutuhan melaut.

1.5. Waktu dan Tempat

Penelitian ini dilakukan pada tanggal 16 Juni – 31 Juli 2015 di Pelabuhan

Perikanan Nusantara Prigi, Kabupaten Trenggalek Jawa Timur.