Anda di halaman 1dari 9

Oleh:

Anggih Kumala Dewi

Hanifan Fauzi

Rendy Pratama

PROGRAM PROFESI NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

KEPANJEN - MALANG

2014

LEMBAR PENGESAHAN

SATUAN ACARA PENYULUHAN

“DIARE”
RUANG E RSUD KANJURUHAN KEPANJEN - MALANG

DISAHKAN PADA

......................................................
C.I. AKADEMIK C.I. KLINIK

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Diare

Sub Pokok Bahasan : Pentalaksanaan Pasien Diare

Sasaran : Keluarga Pasien di Ruang E


Waktu : 20-30 menit

Tempat : Ruang E

Hari/Tanggal : Kamis, 13 November 2014

I. Tujuan instruksional umum

Setelah dilakukan penyuluhan, keluarga pasien diharapkan mampu mengenal penyakit diare
dan dapat melakukan perawatan terhadap anggota keluarga yang menderita penyakit diare.

II. Tujuan instruksional khusus

Setelah dilakukan penyuluhan, keluarga pasien diharapkan mampu :

- Menyebutkan pengertian diare

- Menyebutkan penyebab diare

- Menyebutkan tanda dan gejala diare

- Menyebutkan cara penularan diare.

- Menyebutkan pencegahan dan penanganan diare.

III. Sasaran

Seluruh anggota keluarga pasien di ruang E

IV. Materi
Penyakit Diare

V. Metode
1. Ceramah

2. Diskusi / tanya jawab


VI. Media
Leaflet: Hipertensi

Lembar balik

VII. Kriteria evaluasi

1. Evaluasi struktur

Semua anggota keluarga pasien hadir / ikut dalam kegiatan penyuluhan

Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan di ruang E

2. Evaluasi proses

Keluarga pasien antusias terhadap materi penyuluhan

Keluarga pasien tidak meninggalkan tempat sebelum kegiatan selesai

Keluarga pasien terlibat aktif dalam kegiatan penyuluhan.

3. Evaluasi hasil

Keluarga pasien mengerti tentang penyakit diare, dapat menyebutkan pengertian,


penyebab, tanda dan gejala, hal – hal yang memperberat penyakit diare. Menjelaskan akibat
diare. Menyebutkan upaya untuk mencegah terjadinya komplikasi. Menyebutkan sumber
makanan/minuman yang dapat dikonsumsi pada penderita diare.

VIII. KEGIATAN PENYULUHAN

WAKTU KEGIATAN PENYULUH KEGIATAN PESERTA

1. 5 menit Pembukaan :
 Membuka kegiatan dengan  Menjawab salam
mengucapkan salam.

 Memperkenalkan diri
 Mendengarkan
 Menjelaskan tujuan dari
 Memperhatikan
penyuluhan

 Menyebutkan materi yang


akan diberikan  Memperhatikan

2. 15 menit Pelaksanaan :

 Menjelaskan tentang  Memperhatikan


pengertian penyakit diare

 Menjelaskan tentang hal-hal


 Memperhatikan
baik penyebab, tanda-tanda dan
gejala penyakit diare

 Memberi kesempatan kepada


peserta untuk bertanya
 Bertanya dan menjawab
 Menjelaskan hal-hal yang pertanyaan yang diajukan
berhubungan dengan pencegahan
terjadinya diare  Memperhatikan

 Memberi kesempatan kepada


peserta untuk bertanya

 Bertanya dan menjawab


pertanyaan yang diajukan

3. 10 menit Evaluasi :

 Menanyakan kepada peserta  Menjawab pertanyaan


tentang materi yang telah
diberikan

4. 2 menit Terminasi :

 Mengucapkan terimakasih  Mendengarkan


atas peran serta peserta.

 Mengucapkan salam penutup


 Menjawab salam
IX. Pengorganisasian

 Pembawa Acara : Rendy Pratama

 Pembicara : Hanifan Fauzi

 Fasilitator : Anggih Kumala Dewi

 Observer : Anggih Kumala Dewi

DIARE

Pengertian

Diare adalah keadaan dimana seseorang mencret-mencret/ buang air besar berkali-
kali dengan tinja encer dan kadang disertai darah serta muntah sehingga cairan tubuh
terkuras melalui buang air besar.

Anak dikatakan diare bila sudah lebih dari 3 kali buang air besar, sedangkan neonatus
dikatakan diare bila sudah lebih dari 4 kali buang air besar.

Penyebab Diare :

a) Faktor infeksi.

1) Internal (dalam saluran cerna)

Misalnya terjadi pada saat lahir karena infeksi oleh organisme yang terdapat pada tinja ibu
/infeksi terjadi setelah lahir akibat penyebaran organisme yang berasal dari bayi lain yang
terinfeksi.

2) Parenteral (diluar saluran cerna)

b) Faktor Malabsorbsi.

c) Malabsorbsi Karbohidrat.

d) Malabsorbsi lemak.

e) Malabsorbsi protein.

f) Faktor makanan : Makanan basi, racun, alergi dll


g) Faktor Psikologis : Rasa takut/cemas dll.

Tanda Dan Gejala Diare

a. Berak encer (biasanya 3 kali atau lebih dalam sehari) kadang-kadang disertai :

 Muntah.

 Badan lesu dan lemah.

 Tidak mau makan.

 Panas.

b. Muntah berak (diare yang makin berat) tanda-tandanya :

 Berak encer terus menerus.

 Muntah terus menerus.

 Mata cekung.

 Bibir kering dan biru.

 Bila kulit perut dicubit, lipatan kulit tidak segera kembali.

 Pada bayi ubun-ubun cekung.

 Kadang-kadang disertai kejang dan panas tinggi.

 Anak lemas, tidak mau makan dan tidak mau bermain.

Cara penularan diare.

Yaitu diare dapat dikeluarkan melalui ;

 Tinja yang akibat dari berank sembarang tempat hingga tinja tadi mencemari
lingkungan misalnya tanah, sumur dll.

 Orang sehat yang menggunakan air sumur atau sungai yang sudah tercemari kemudian
dikonsumsi oleh manusia dan menimbulkan diare.

Penanganan
a. Berikan cairan oralit 200 cc sebanyak 3 jam pertama 1,5 gelas dan selanjutnya setengah
gelas setiap kali mencret.

b. Bila oralit tidak ada, berikan segera cairan yan gada dirumah misalnya air buah, air sayur,
air kelapa. Bila cairan tersebut tidak ada dapat diberi air putih atau air teh asalkan bersama-
sama makanan.

Cara membuat larutan Gula Garam :

Gula pasir 2 sendok teh gula pasir dan 1 sendok teh garam dimasukkan ke dalam 1 gelas
air putih (masak) kira-kira 200 cc.

c. Bila bayi masih menetek, ASI harus tetap diberikan makin sering makin baik.

d. Pada bayi kurang dari 6 bulan yang mendapat susu buatan, susu diencerkan menjadi dua
kalinya.

e. Bila sampai hari kedua bayi masih terus diare atau bila keadaan bayi menjadi lebih parah,
bayi harus segera dibawa ke Puskesmas/Rumah sakit terdekat untuk mendapatkan
pertolongan lebih lanjut.

Pencegahan

a. Pemberian Asi segera setelah lahir dan diteruskan hanya ASI sampai 4-6 bulan.
Pemberian ASI dapat mencegah diare karena terjamin kebersihannya serta dapat
meningkatkan daya tahan untuk bayi.

b. Pemberian makanan pendamping ASI. Setelah bayi berumur 4 bulan berilah makanan
pendamping ASI yang bergizi dan bersih.

c. Pemakaian air bersih. Gunakan air bersih untuk menyiapkan makanan dan minuman bayi
anda serta untuk memandikan dan mencebokinya.

d. Berak pada tempatnya. Buanglah kotoran bayi anda dan orang lain pada jamban yang
sehat.

e. Kebersihan perorangan. Biasakanlah mencuci tangan sebelum menyiapkan makanan dan


menyuapi serta sesudah membersihkan kotoran bayi anda.

f. Kebersihan makanan dan minuman. Perhatikan kebersihan makanan dan minuman bayi
anda mulai dari mencuci, memasak, menghidangkan dan menyimpannya.
DAFTAR PUSTAKA

Masjur, Arief. 2000. Kapita Selekta Kedokteran Edisi Ketiga. Jakarta : Fakultas Kedokteran UI.

Ngastiyah. 1997. Perawatan Anak Sakit. Jakarta : EGC.

at March 25, 2016

Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest

Anda mungkin juga menyukai