TINJAUAN PUSTAKA
1. ASI Eksklusif
diare dan infeksi umum lainnya. ASI diberikan minimal 6 bulan tanpa
Rahmawati, 2010).
tanpa melalui puting susu ibu kandung bagi si bayi tidak dikategorikan
susu sang ibu kandung oleh sang bayi disebut breast-feeding (Jelliffe DB
sampai bayi berusia dua tahun. Jika ada bayi di bawah usia enam bulan
9
10
tidak mendapatkan berat badan yang ideal, maka bayi tersebut harus lebih
Bayi dibawah enam bulan tidak memerlukan cairan lain selain ASI. Bayi
yang tidak mendapatkan berat badan yang cukup atau sakit disebabkan
nifas adalah 600-750 cc setiap hari, sedangkan produksi susu sang ibu
mencapai 600-700 cc per hari, (Chaves et al, 1976 dalam Sitepoe, 2013).
36 jam sesudah kelahiran sang bayi sampai umur 5 hari atau sampai umur
zat kekebalan tubuh (antibodi). Sebagai cairan dari ASI yang pertama kali
2013).
11
akan dampak pada bayi jika ASI eksklusif ini tidak di berikan pada bayi
dengan maksimal. Pertumbuhan bayi pada usia 0-6 bulan bisa sangat
terhambat dan kemungkinan besar juga bayi tidak sehat. Dengan ibu
imunitasnya kepada bayi, sehingga apabila ibu sehat maka bayi juga bisa
sehat.
ASI eksklusif, susu formula tidak akan sebaik ASI. Karena banyak sekali
kandungan susu formula yang tidak terdapat pada ASI, ASI lebih memiliki
disarankan untuk menyusui bayi secara eksklusif selama enam bulan dan
tetap melanjutkan menyusui sampai usia anak dua tahun. Bayi yang diberi
ASI akan lebih sehat dibandingkan dengan bayi yang diberi susu formula.
12
infeksi saluran kemih, saluran napas, dan telinga. Bayi juga bisa
mengalami diare, sakit perut, alergi makanan, asma, diabetes, dan penyakit
2014).
Wanita yang menyusui bayinya akan cepat pulih atau turun berat
ASI selalu bersih dan bebas dari hama yang menyebabkan infeksi.
4. Komposisi ASI
a. Komposisi ASI: air 85,5% dan 14,5% adalah bagian padat yang terdiri
2013).
c. Kadar lemak: lemak dalam ASI 4,5 gr/100 cc. Lemak penyusun ASI
lemak, dan pelarut asam lemak esensial. Penyusun lemak adalah asam
(Sitepoe, 2013).
Kadar galaktosa ASI 6,94 gr/100 gr. Laktosa di dalam alat pencernaan
dalam maturasi otak bayi. DHA adalah pusat kecerdasan dan di jala
tergantung pada gizi sang ibu yang melahirkan. Jika sang ibu
ibu breast feeding (Kon SK, 1972 dalam Sitepoe, 2013). Kadar
Sitepoe, 2013).
h. Mineral dalam air susu: mineral dalam air susu dibedakan menjadi
dua, yaitu macroelemen antara lain kalsium (Ca), posfor (P), natrium
(Na) dan microelemen misalnya besi (Fe), judium (J) (Sitepoe, 2013).
berpengaruh pada aktivitas menyusui ibu. Untuk sebagian besar ibu dan
15
bayi, tidak menjadi masalah apa yang dikonsumsi ibu, kapan ibu makan,
dengan baik, bahkan ketika makanan ibunya tidak bagus atau asupan
(Welford, 2011).
jenis makanan. Seorang ibu yang menyusui tidak perlu minum susu untuk
riwayat alergi di keluarga, misalnya alergi seafood dan alergi susu sapi,
apabila seorang ibu masuk ke kategori sangat kurang gizi untuk periode
yang cukup lama. Umumnya, bayi akan mendapatkan ASI sesuai dengan
berpengaruh terhadap kualitas maupun kuantitas ASI. Ada ibu yang makan
16
lebih banyak selama menyusui, ada yang makan lebih sedikit, dua-duanya
sah-sah saja dan tidak mempengaruhi ASI. Seorang ibu boleh saja makan
Rasa ASI ternyata bisa dipengaruhi apa yang dikonsumsi sang ibu.
Akan tetapi tidak 100% rasa ASI akan sama seperti apa yang di makan
oleh ibu. Rasa makanan yang dikonsumsi ibu menyusui hanya akan terasa
1. Perkembangan Psikologis
Menurut Liu dan Stein (2005), pada tahapan usia 6-36 bulan anak
Selain itu, pada tahapan ini anak juga memiliki rasa ingin tahu yang
begitu tinggi. Mereka tertarik dengan banyak hal dan merasa harus
memenuhi rasa ingin tahunya. Pada usia ini, mereka sibuk mengeksplorasi
makanannya.
makanan yang baru dikenalnya (Wardlaw dan Hampl, 2007). Hal ini
waktu tertentu. Jika hal ini terus dibiarkan nantinya anak akan sulit
aturan yang ada dan menerima makanan baru dengan baik. Kelompok
kedua (10%) merupakan anak yang sulit. Mereka kerap menolak dan
yang tidak begitu parah. Sisanya berada diantara karakter tesebut. Mereka
2. Perkembangan Psikososial
Ciri pada fase ini adalah banyak berinisiatif, rasa ingin tahu besar,
sering bertanya, banyak bicara, aktif bermain, bekerja, aktif di luar rumah.
Konflik akan timbul bila ketika anak merasa tidak mampu kemudian ia
dicela. Bila pada fase ini terdapat hambatan akan timbul kesulitan belajar,
inisiatif vs kesalahan. Tahap ini dialami pada anak usia 4-5 tahun
(preschool age). Pada usia ini, anak secara normal menguasai rasa
1. Pengertian Perilaku
tindakan yang dapat diamati dan mempunyai frekuensi spesifik, durasi dan
2. Bentuk Perilaku
a. Bentuk pasif adalah respon internal yaitu yang terjadi didalam diri
manusia dan tidak secara langsung dapat terlihat oleh orang lain,
b. Bentuk aktif yaitu apabila perilaku itu jelas dapat diobservasi secara
langsung.
Dewi, 2010).
3. Teori Perilaku
Salah satu teori-teori perilaku yaitu, teori ABC atau lebih dikenal
Antecedent→Behaviour→Concequences
20
Antecedent ini dapat berupa alamiah dan buatan manusia atau “man
2) Perilaku makan orang tua yang tidak sehat dan kurang baik.
kepada anak.
lingkungan, yaitu:
1) Interaksi ibu dan anak yang kurang baik dapat menimbulkan reaksi:
bermain.
2) Perilaku makan orang tua yang tidak sehat dan kurang baik dapat
sedikit.
buruk bagi anak, seperti gagal tumbuh, penyakit kronis dan kematian
dengan berat badan dan tinggi badan kurang atau berat badan sulit
penolakan makanan, dan perbuatan aneh pada saat makan makanan yang
milih makanan pada anak. Istilah picky eating juga umum disepadankan
dengan neophobic dan problem feeders (Carruth, et. al., 2004 dalam
Saraswati, 2012) serta fussy eaters dan choosy (Dubois, et. al., 2007).
makan dalam jumlah sedikit, makan lambat, dan tidak tertarik terhadap
pada anak. Faktor-faktor ini memiliki interaksi yang dinamis satu sama
a. Faktor psikologis
Wirjatmadi, 2012).
menarik diri dan lethargic. Anak yang depresi juga kehilangan minat
eater yang biasanya dimulai dari kehilangan nafsu makan dari yang
angka kematian bayi dan malnutrisi masih tinggi pada wanita (Adriani
dan 24 bulan, mulai dari 17% menjadi 47% untuk pria dan 23%
Proses makan pada anak memerlukan suatu interaksi ibu dan anak
yang baik, hal tersebut merupakan hal yang sangat penting untuk
dua arah, pujian dan sentuhan dan interaksi yang negatif seperti
keadaan psikologis atau stress ibu ketika memberi makan, hal ini
dapat berdampak negatif pada hubungan antara ibu dan anak (Daniel
dan Jacob, 2012 dalam Priyanti, 2013). Masalah makan bisa menjadi
indikator kesulitan emosi antara anak dan orang tua khususnya ibu
al., 2013).
satu hal yang penting dari pengasuhan orang tua terhadap anak.
dan kuantitas makan serta variasi makanan dapat perhatian dari orang
tua. Contoh dalam perilaku makan dapat dilakukan oleh orang tua.
26
dalam hal makan, hal itu dapat mengganggu hubungan dalam keluarga
2013).
Index (MDI) dari anak picky eater yang berumur 1-3 tahun adalah 14
Anak picky eating merupakan hasil dari meniru pola makan orang
seperti sayur, daging sapi atau nasi. Anak seperti ini hanya mau
makanan yang tidak berserat dan yang crispy seperti telor, mie,
Jadi bila salah satu orang tua mempunyai masalah kesulitan makan
maka hal tersebut dapat diturunkan pada anak bukan karena anak
meniru pola makan orang tua tetapi karena masalah itu diturunkan
makanan yang dikonsumsi ibu. Rasa yang berubah-ubah pada ASI ini
cairan ketuban yang tidak hanya dirasakan oleh janin tetapi juga
variasi rasa melalui ASI. Selain itu, anak-anak dapat membangun pola
interaksi ibu dan anak secara beragam selama anak menyusu kepada
ibunya daripada anak yang minum susu formula (Galloway et., al.,
2003).
rendah ibu-ibu memaksa makan pada saat anak berumur satu tahun.
saat pemberian makanan tambahan yang kurang tepat, terlalu dini atau
Cooke (2007) bahwa anak suka apa yang mereka kenal dan makan apa
g. Pendidikan ibu
maka orang tua dapat menerima segala informasi dari luar terutama
dirinya dan keluarganya sehingga dapat terhindar dari rasa bosan dan
makanan pada anak. Ditemukan bahwa ibu yang anaknya picky eating
i. Pengasuh anak
menurun. Akibatnya, anak pun jadi susah makan. Dalam hal pola
tetap dapat membuat anak tidak belajar mengenal rasa dan jenis
kesulitan makan. Pengertian kesulitan makan adalah jika anak tidak mau
makanan atau minuman dengan jenis dan jumlah sesuai usia secara
fisiologis (alamiah dan wajar), yaitu mulai dari membuka mulutnya tanpa
baik tanpa paksaan dan tanpa pemberian vitamin dan obat tertentu. Gejala
orang tua.
a. Children see, children do. Kebiasaan makan orang tua akan sangat
berpengaruh terhadap kebiasaan anak. Jika orang tua tidak mau makan
sayur misalnya, wajar saja jika anak pun meniru enggan makan sayur.
terjangkau.
memiliki dampak penting pada penerimaan makanan dan rasa pada kemudian
hari, dimana ini merupakan salah satu penentu utama dari konsumsi makanan
(susu formula atau ASI) yang merupakan pengenalan rasa pertama pada anak
(Schwartz et al., 2013 dalam Arifah, 2014). Saat ini, manfaat dari pemberian
ASI khususnya pada awal imunitas bayi telah menjadi jelas dan diakui
metabolisme, ASI memberi dampak sensoris yang lebih baik pada anak.
aroma, beberapa volatil senyawa dari makanan dicerna oleh ibu cenderung
berbeda yang mungkin berdampak pada perilaku bayi pada saat mendapat
senyawa yang menanggung rasa, seperti laktosa (rasa manis), glutamat (rasa
tersebut mungkin berbeda antara ASI dan susu formula. ASI mengandung
lebih rendah dibanding susu formula. Konsentrasi glutamat yang tinggi ini
36
bulan saat diberi makanan pendamping (Schwartz et al., 2013 dalam Arifah,
2014).
dikenal sebagai periode kritis untuk perkembangan pola makan anak (Shim et
al., 2011) Kesukaan seorang anak terhadap rasa makanan tertentu dimulai
sejak anak menyusu. Anak yang secara genetik sangat peka terhadap rasa,
ini juga dapat dipengaruhi diet maternal selama laktasi. Pada bayi yang
menyusu dengan ibu yang suka makan sayuran, ketika diperkenalkan dengan
makanan pendamping ASI akan cenderung lebih mudah menerima rasa dari
sayuran. Dibandingkan dengan anak berusia 8 tahun, anak usia 2-4 tahun
kurang dari 6 bulan. Perilaku Picky Eater dibentuk karena anak terlalu dini
mengenal makanan. Anak yang menyusu ASI cenderung tidak Picky karena
anak sudah dipajankan dengan variasi rasa melalui ASI. Selain itu, juga
anak yang meminum susu formula. Sudah diketahui bahwa menyusu ASI
asupan energi yang lebih besar saat Batita. Pemberian ASI pada anak
E. Penelitian Terkait
dilakukan oleh Ramadani dan Hadi (2010) dengan judul “dukungan suami
dalam pemberian ASI eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Air Tawar Kota
pemberian ASI eksklusif dimana ibu yang mendapat dukungan dari suami
kali dibanding ibu yang kurang mendapat dukungan dari suaminya setelah
pengetahuan dan sikap ibu tentang pemberian ASI serta pemberian ASI
eksklusif dengan status gizi balita usia 6-24 bulan di kelurahan kampung
berhubungan secara positif signifikan dengan status gizi balita usia 6-24
balita dengan status gizi di atas garis merah lebih besar dari pada ibu yang
pengetahuan dan sikap ibu serta adanya pemberian ASI eksklusif, maka status
sikap dan kepercayaan ibu dengan pemberian ASI eksklusif di wilayah kerja
sebagian besar berada dalam kategori kurang (64,4%), sikap ibu-bu terhadap
yang berhubungan dengan terjadinya picky eater (sulit makan) pada anak
makan mayoritas berasal dari anak yang sulit makan (87,5%) dan sebaliknya
anak yang tidak mengalami gangguan proses makan mayoritas berasal dari
anak yang tidak sulit makan (94,1%). anak yang mengalami gangguan
psikologis mayoritas berasal dari anak yang sulit makan (60,0%) sebaliknya
anak yang tidak mengalami gangguan psikologis mayoritas berasal dari anak
“hubungan antara pola asuh dengan kesulitan makan pada anak prasekolah
yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa anak yang mendapat pola asuh
mempengaruhi asupan nutrisi anak dengan perilaku makan orang tua dan pola