pada potensi sumber daya lokal untuk mengurangi kesenjangan antar wilayah
teknogratif, dan birogratif. Hal ini untuk menjelaskan bahwa pelaksanaan PISEW
perencanaan yang sebatas untuk menentukan jenis sarana dan prasarana yang
model melibatkan kelembagaan yang ada di Kecamatan dalam Hal ini Badan
yang akan diperankan oleh fasilitator masyaraka (FM), yang memiliki pengetahuan
PISEW.
Model pendekatan wilayah yang menjadi lokasi sasaran PISEW, dalam hal ini
fungsinya serta mencegah dan mengakomodir penyelesaian jika terjadi gesekan dan
pembangunan;
a. 236 Kawasan/ Kecamatan merupakan kelanjutan dari lokasi sasaran Pisew TA.
b. 164 kawasan / kecamatan merupakan lokasi baru yang merupakan lokasi prioritas
pengembangan wilayah dan memiliki potensi sesuai arahan Rencana Tata Ruang
Terdiri dari 1 lokasi desa sebagai Pusat Pertumbuhan dan 1-2 lokasi Desa sebagai
Penyangga Kawasan.
Alokasi dana per-kecamatan sebesar Rp. 600 Juta, dimana maksimal sebesar Rp 10
Juta dari 600 Juta, digunakan untuk biaya administrasi dan operasional kegiatan
a. TAHAP PERTAMA (70%), Kerekening BKAD dari 70 % itu cair di Dua tahapan Juga
Masing-masing Pertama (40%) sebagai Uang Muka, dan Bila Fisik sudah mencapai
b. TAHAP KEDUA (30%) , Bila kemjuan fisik pelaksanaan sudah mencapai minimal
Kec. Mappakasunggu
Takalar yang terletak dibagian selatan Kabupaten Takalar dengan luas wi;ayah 45,27
km2 yang terbentuk pada tahun 1967 yang merupakan hasil dari pemekeran
setiap hari kerja. Camat Mappakasunggu saat ini adalah Bapak Makkusila,SE. MM
Desa Lingkungan/Dusun RW RT
1 2 3 4
Takalar 7 22 61
Patani 5 8 16
Soreang 4 8 20
Pa’batangan 4 8 16
Mattiro Baji 4 8 16
Maccini Baji 4 8 16
Tompotana 3 6 12
Rewataya 5 10 20
Balangdatu 6 12 24
Jumlah 42 92 201
Luas desa di kecamatan Galesong dan jarak ke ibu kota Kec. Mappakasunggu
Desa Luas (km2) Persentase Jarak ke Kec. Jarak Ke Kab
terhadap luas (Km) (Km)
Kec.
1 2 3 4 5
Takalar 7,21 15,93 0 6
Patani 2,21 4,88 2 4
Soreang 3,94 8,70 2 7
Pa’batangan 1,76 3,89 3 6
Mattiro Baji 11,15 24,63 16 20
Maccini Baji 3,57 7,89 13 15
Tompotana 2,27 5,01 12 14
Rewataya 10,05 22,20 15 17
Balangdatu 3,11 6,87 14 16
Jumlah 45,27 100
Tabel.2.27
Ketinggian Wilayah Desa dari permukaan air laut di Kec, Mappakasunggu (m)
Desa < 50 51-100 100-150 >150
Takalar v - - -
Patani v - - -
Soreang v - - -
Pa’batangan v - - -
Mattiro Baji v - - -
Maccini Baji v - - -
Tompotana v - - -
Rewataya v - - -
Balangdatu v - - -
1.2.5. Kependudukan/Demografi
Pada tahun 2017, jumlah penduduk kecamatan Mappakasunggu
2015 , nampak mengalami peningkatan, dari 2.477 jiwa /km 2 tahun 2014 menjadi
2.528 jiwa/km2 ,di tahun 2016. Jika dilihat perdesa, tingkat kepadatan penduduk
tertinggi berada di Kel. Takalar ,yakni sekitar 6318 jiwa/km 2 , diikuti Desa Patani
Kabupaten Takalar dengan jumlah penduduk 240,578 jiwa, mempunyai Jumlah penduduk miskin
sejumlah 50.912 jiwa atau 21,16 % dari jumlah penduduk Jumlah penduduk tersebut terbagi
mempunyai penduduk miskin (16,625 jiwa) diikuti Mangarabombang (13.525 jiwa), Galesong
Utara (8.193 jiwa), Polobangkeng selatan (6.770 jiwa), Patallassang (6.636 jiwa), dan yang
berikut:
1.2.6.1. Pendidikan
Salah satu faktor untuk kemajuan pendidikan adalah melalui penyediaan sarana dan
prasarana yakni adanya peningkatan jumlah sekolah dan jumlah pengajar. Jumlah Taman Kanak -
Kanak (TK) sebanyak 18 buah, Sekolah Dasar (SD) Sederajat sebanyak 22 buah, Sekolah Lanjutan
Tingkat Pertama (SLTP) sederajat sebanyak 2 buah, dan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA)
2016 di Kecamatan Mappakasunggu sebanyak 645 murid, jumlah murid SD sebanyak 4.213
murid ,jumlah siswa SLTP sebanyak 1.765 siswa, dan jumlah siswa SLTA sebanyak 1 .324
mengajar 11 murid, jenjang pendidikan SD, seorang guru rata-rata mengajar 12 murid, jenjang
pendidikan SLTP, seorang guru rata-rata mengajar 13 siswa. Sedang pada jenjang pendidikan
1.2.6.2. Kesehatan
Perhatian pemerintah terhadap kesehatan semakin meningkat . Hal ini dapat dilihat
dari upaya yang dilakukan adalah pengadaan dan pemanfaatan fasilitas kesehatan,
poskesdes . Jika dilihat tenaga kesehatan, jumlah perawat dari 57 orang di tahun 2015 ,
tetap berjumlah 57 orang di tahun 2016 Jumlah Pasangan Usia Subur di tahun 2016 di
berencana yang aktif sebesar 4.046, sedangkan sisanya sekitar 2.330 orang belum ber
Pa’batangan sekitar 739 peserta KB, diikuti Desa Bonto Sunggu sekitar 652 peserta KB,
sedangkan Desa yang paling kurang peserta KB nya adalah Desa Rewataya sekitar 121
orang.
Besarnya PDRB atas dasar harga berlaku dapat dilihat distruktur ekonomi suatu daerah.
PDRB Kab. Takalar pada kurung waktu 2011 – 2015 masih didominasi oleh sektor
pertanian 45, 32 % di tahun 2015, selanjutnya sektor jasa 24,18 %, sektor perdagangan
Tanaman pangan yang ada di Kecamatan Mappaksunggu antara lain padi, agung ,kacang
panjang, kacang hijau dan ubi jalar . Dari komoditi tersebut, yang paling tinggi produktivitasnya
di tahun 2014 adalah tanaman ubi jalar sekitar 13,00 ton/ha, diikuti tanaman kacang tanah
sekitar 5,30 ton/ha. Dan yang paling rendah produktivitasnya adalah kacang hijau sekitar 1,24
ton/ha Selain tanaman padi palawija, komodi yang ada adalah tanaman sayur-sayuran yang
dominan antara lain seperti bayam, sawi, kangkung, tomat, dan terung dari komoditi tersebut
yang paling tinggi produktivitasnya adalah terung sekitar 25,83 ton/ha, diikuti tomat sekitar
25,22 ton/ha .Kemudian ,sektor perikanan dan peternakan juga menjadi sektor andalan di
Kecamatan Galesong Utara yakni perikanan laut, dan peternakan unggas ayam potong. Pada
tahun 2013 , produksi ikan laut sekitar 9.389 ton, meningkat menjadi 9.453 ton di tahun 2014
.Untuk subsektor peternakan ayam potong mengalami penurunan sekitar 10,25 persen dari
712.000 ekor pada tahun 2015 turun menjadi 694.800 ekor di tahun 2015,
Rumah merupakan kebutuhan dasar bagi manusia, disamping pakaian dan makanan.
Oleh karena itu, maka permintaan unit rumah akan terus terjadi sejalan dengan
bertempat tinggal dengan menggunakan jenis bangunan rumah permanen. Pada tahun
2014 jumlah rumah permanen berkisar 2.778 buah, terjadi peningkatan sebesar 0,98
persen di tahun 2014 yakni berjumlah 2.829 buah. Untuk bangunan semi permanen
pada tahun 2014 berjumlah 2.861 buah naik menjadi 2.918 buah pada tahun 2014
sudah memiliki jamban sendiri. Dari total 8.362 rumah tangga, yang sudah
menggunakan jamban sendiri sekitar 72,45 persen ,sedangkan rumah tangga yang
masih menggunakan jamban bersama sekitar 14,57 persen, dan sisanya rumah tangga
Jalan di Desa Patani yang menghubungkan Desa Soreang yang hanya menggunakan
waktu tempuh kurang lebinh 5 menit di banding bila kita memutar melalui jalan
yang lain, dan bahkan masih banyaknya jalan yang menghubungkan sentra produksi
terdapat 31,71 km jalan aspal di Kecamatan Mappaksunggu, jalan tanah yang sudah
di perkeras sampai tahun 2015 sekitar 17,15 km, namun masih terdapat 2,20 km
jalan tanah yang perlu peningkatan apakah itu peningktan dengan Rabat Beron,
kecamatan Mappaksunggu
masih minim hanya terdapat di desa Patani dan desa lainnya umumnya
Tabel. Banyaknya Rumah tangga yang menggunakan Fasilitas air minum menurut
jenisnya Tiap Desa Di Kec. Mappaksunggu 2016
1.2.8.3. Prasarana Penunjang Produksi (seperti Irigasi kecil perdesaan dan Bangunan
Pelengkapnya)
Luas sawah Menurut Jenis Pengairan dan sawah tadah hujan tiap Desa di
Kecamatan Mappakasunggu 2016
Desa Pengairan Tadah hujan Jumlah
Teknis Semi teknis sederhana
Takalar - 123 - 26,10 26,10
Banyaknya Usaha Koperasi Menurut jenisnya Tiap Desa di Kecamatan Mappaksunggu 2016
Desa KUD Simpang Pinjam Industri lainnya
Kerajinan
Takalar 1 - - 1
Patani 1 - - 1
Soreang - - - 1
Pa’batangan - - - -
Mattiro Baji - - - -
Maccini Baji - - - -
Tompotana - - - -
Rewataya - - - -
Balangdatu - - - -
2015 3 - - 3
2014 2 - - 3
2013 2 - - 3
berkembang yang merupakan desa sentra produksi atau pun desa pengumpul bahan baku,
dengan di dukung desa penyangga dalam satu kecamatan. Pelaksanaan penentuan lokasi
kawasan prioritas berdasarkan potensi dilakukan oleh Tim pelaksana Kabupaten bersama
pemerintah Kecamatan (Camat) dengan di fasilitasi oleh Fasilitator Masyarakat (FM). Kriteria
Desa berkembang:
Sentra produksi
Desa Penyangga kawasan adalah desa-desa Hinterland yang dalam IPD dan IDM masuk
kategori desa tertinggal. Di program PISEW ditetapkan tiga maksimal desa penyangga
Desa tertinggal
1. Desa mandiri
Dikecamatan Mappaksunggu, kabupaten Takalar yang menjadi desa sasaran PISEW adalah:
1. Desa Patani
2. Desa Pa’batangan
3. Desa Soreang
1. Administrai Desa
Administrasi Desa
Nama Desa Patani Pa’batanagan Soreang
Kecamatan Mappakasunggu
Kabupaten Takalar
2. Kewilayahan/Geografis
3. Kependudukan/Demografis
Penyaluran Dana
a. Status capaian kegiatan bulan berjalan dan Dukungan Kegiatan yang telah dilaksanakan
Identifikasi Struktur
8 Mei 2018
kelembagaan BKAD Organisasi BKAD,
Surat pernyataan
Pembuatan
10 Mei 2018 pemerintah desa
Persiapan Kesanggupan desa
Pengesahan
BKAD dari
Legalitas Kelembagaan
21 Mei 2018 Notaris (Akte
BKAD
notaris),
Rekening BKAD
Undangan, Berita
acara, Daftar
hadir, ,
Pertemuan Kecamatan 1 Tgl 22 Mei Dokumentasi,
2018 Notulensi, Fakta
integritas, Daftar
Rencana
Infrastruktur
, Berita acara,
Perencanaan Daftar hadir,
25 s/d/ 29
Survey kawasan PISEW Dokumentasi,
Mei 2018
Sketsa Survey
lokasi prasarana
Penyusunan DED dan Draff DED dan
31 Mei s/d 24
RAB RAB
Juni 2018
Finalisasi DED dan RAB Dokumen DED
Dan RAB
Pelaksanaan Progress
pembangunan Kegiatan
infrastruktur