Anda di halaman 1dari 14

Visi :PadaTahun 2025 menghasilkan

Ahli Madya Keperawatan yang unggul


dalam penguasaan Teknologi
Keperawatan Neurosains.

Riset Keperawatan

DISUSUN OLEH :

Kelompok : II/ Tingkat 3 Reguler D

1. Desy Puspitasari (P3.73.20.1.17.125)


2. Fida Athiyyah Rana (P3.73.20.1.17.129)
3. Tyas Puspita Ratna (P3.73.20.1.17.154)

Dosen Mata Kuliah :

Suhana Haeriyanto, S.KM., M.Kes

JURUSAN KEPERAWATAN

POLTEKKES KEMENKES JAKARTA III

TAHUN 2020
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT. yang telah memberikan kami nikmat lebih dan
nikmat islam juga sehat walafiat. Shalawat dan salam semoga tercurahkan untuk
junjungan kami Nabi Muhammad SAW beserta para sahabat dan kembalinya, semoga
kami mendapat syafaatnya di yaumul akhir nanti. Berkat rahmat Allah SWT, penulis
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul "Pengetahuan dan Riset
Keperawatan" tepat diselesaikan pada waktunya.

Makalah ini disusun dalam kerangka yang memenuhi tugas mata kuliah Riset
Keperawatan. Makalah ini dapat terwujud dengan bantuan beberapa pihak. Oleh
karena itu, penulis ingin meminta terima kasih kepada:

1. Direktur Poltekkes Kemenkes Jakarta 3


2. Ketua Prodi D-IlI Keperawatan
3. Dosen Pembimbing
4. Orang Tua

Penulis akan senang hati jika pembaca memberikan saran dan kritik yang
membangun untuk membuat makalah di periode selanjutnya. Semoga dengan adanya
makalah ini bermanfaat bagi pembaca dan penulis.

Bekasi, Januari 2020

Kelompok II

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................... i


DAFTAR ISI............................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................................... 1
B. Tujuan Penulisan ............................................................................................................ 2
C. Metode Penulisan ........................................................................................................... 2
D. Ruang Lingkup............................................................................................................... 2
E. Sistematika Penulisan ..................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................................... 3
A. Pengetahuan ................................................................................................................... 3
B. Karakteristik Berpikir Ilmiah ......................................................................................... 7
C. Proses Berpikir Ilmiah.................................................................................................... 8

D. Ciri-Ciri Riset dalam Metode Ilmiah ............................................................................. 9

E. Peran Perawat dalam Riset Keperawatan ....................................................................... 9


BAB III PENUTUP ................................................................................................................ 10

A. Kesimpulan .................................................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 11
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam era modern seperti sekarang ini tuntutan profesionalisme semakin
menguat, Perawat sebagai garda terdepan dari pelayanan kesehatan dan sebagai mitra
dokter (bukan sebagai pembantu dokter) sudah seharusnya mampu untuk memberikan
pelayanan kesehatan secara maksimal dengan didukung dengan ilmu pengetahuan
kesehatan, terutama ilmu keperawatan.
Perawat sebagai seorang anggota tim kesehatan, dalam memberikan askep
(asuhan keperawatan) terhadap klien haruslah dapat memberikan informasi tentang
klien yang dirawatnya secara akurat dan komplit dan dalam waktu dan cara yang
memungkinkan. Seorang klien tergantung pada pemberi perawatan untuk
mengkomunikasikan kepada yang lainnya untuk memastikan mutu terbaik dari
perawatan, sesuai dengan ilmu keperawatan yang dimilikinya.
Pada perkembangannya, ilmu keperawatan selalu mengikuti perkembangan ilmu
lain mengingat ilmu ini merupakan ilmu terapan yang selalu berubah menurut
tuntutan zaman. Sebagai ilmu yang mulai berkembang, ilmu ini banyak mendapatkan
tekanan dari luar dan dalam.
Untuk mencapai tingkat perkembangan yang diinginkan oleh komunitas
profesional, maka upaya yang dapat dilakukan adalah dengan menghasilkan masalah
baru dalam keperawatan melalui proses berkelanjutan. Dalam proses berkembangnya,
ilmu keperawatan dituntut adanya riset dan pengembangan sehingga diharapkan
perawat dapat melakukan penelitian, selain itu dilihat juga adanya pusat penelitian
dan pengembangan ilmu pengetahuan keperawatan dan adaptasi teknologi
keperawatan serta adanya pengembangan model pemberian asuhan keperawatan.

B. Tujuan Penulisan
1. Untuk memahami apa yang dimaksud pengetahuan
2. Untuk memahami jenis-jenis pengetahuan
3. Untuk memahami faktor yang mempengaruhi pengetahuan
4. Untuk memahami manfaat pengetahuan
5. Untuk memahami hubungan riset dengan ilmu dan pengetahuan
6. Untuk memahami karakteristik berpikir ilmiah

1
2

7. Untuk memahami proses berpikir ilmiah


8. Untuk memahami cir-ciri riset dalam metode ilmiah
9. Untuk memahami peran perawat dalam riset

C. Metode Penulisan
Metode penulisan yang digunakan dalam makalah ini adalah metode deskriptif
melalui studi pustaka yang menguraikan tentang pengetahuan dan riset keperawatan.
Pada studi pustaka, kami melakukan bedah buku pada beberapa referensi buku dan
mengambil informasi dari internet serta diskusi kelompok.

D. Ruang Lingkup
Ruang lingkup materi yang akan dibahas pada makalah ini adalah pengetahuan dan
riset keperawatan

E. Sistematika Penulisan
Untuk memudahkan penyusunan makalah ini, maka dibuatlah sistematika penulisan
makalah yang terdiri dari 3 bab yaitu bab 1 pendahuluan, bab 2 tinjauan pustaka, dan
bab 3 penutup
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengetahuan
1. Definisi

Pengetahuan atau sains didefinisikan sebagai studi sistematis yang


diperoleh melalui suatu observasi, penelitian, serta telah diuji coba yang
mengarah pada sebuah penentuan dengan sifat dasar atau berupa prinsip sesuatu
yang sedang dipelajari, diselidiki, dan sebagainya. Pengetahuan memiliki ciri
utama yaitu suatu studi yang berurusan dengan kumpulan fakta atau kebenaran
yang disusun secara sistematis dan menunjukkan operasi hukum umum:
misalnya, ilmu matematika.

Pengetahuan dialih bahasakan dari kata knowledge (Inggris) merupakan


dasar pembentukan suatu ilmu yang diartikan sebagai sesuatu yang diketahui
langsung dari pengalaman, berdasarkan panca indra, kemudian diolah oleh akal
budi melalui proses berfikir.

Sedangkan Ilmu adalah pengetahuan tentang sesuatu bidang yang


disusun secara bersistem menurut metode-metode tertentu yang dapat digunakan
untuk menerangkan gejala-gejala tertentu dibidang (pengetahuan) itu.

2. Pengertian Pengetahuan Menurut Para Ahli


a. Notoatmodjo (2007)
Pengetahuan yaitu hasil dari pemahaman setelah seseorang melakukan
penginderaan terhadap sebuah obyek tertentu. Penginderaan tersebut terjadi
melalui panca indera yang dimiliki oleh manusia, yakni indera pendengaran,
penglihatan, penciuman bau, rasa serta raba. Diketahui sebagaian besar
pengetahuan yang diperoleh manusia yaitu melalui indra penglihatan dan
pendengaran.
b. Bates (2005)
Pengetahuan adalah informasi yang diberikan makna dan terintegrasi
dengan konten pemahaman lain.

3
4

c. Dixon (2000)
Pengetahuan adalah tautan bermakna yang dibuat orang dalam benak
mereka antara informasi dan penerapannya pada tindakan dalam pengaturan
tertentu.
d. Smith & Webster (2000)
Pengetahuan adalah akumulasi dari segala sesuatu yang diketahui dan
digunakan organisasi dalam menjalankan urusannya.

3. Jenis- jenis Pengetahuan


a. Pengetahuan Implisit
Pengetahuan Implisit yaitu sebuah pengetahuan berasal dari pengalaman
seseorang dan mengandung banyak faktor sebagai contoh seperti
perspektif, keyakinan pribadi serta prinsip-prinsip. Misalnya, seseorang
bertanya kepada anggota tim bagaimana melakukan tugas. Hal ini dapat
memicu percakapan tentang berbagai pilihan untuk melakukan tugas, serta
hasil potensial yang mengarah ke proses yang tepat untuk menentukan
tindakan terbaik. Pengetahuan implisit anggota tim itulah yang
mengarahkan percakapan tentang bagaimana melakukan sesuatu dan apa
yang bisa terjadi. Selain itu, praktik dan keterampilan terbaik yang dapat
ditransfer dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain adalah contoh dari
pengetahuan implisit.
b. Pengetahuan Eksplisit
Pengetahuan Eksplisit adalah pengetahuan yang mudah diartikulasikan,
ditulis, dan dibagikan. Pengetahuan Eksplisit adalah pengetahuan yang
sudah sistematis di dokumentasi dan tersimpan dalam bentuk nyata baik
berupa media, atau yang lainnya. Hasil dari pengetahuan ini biasanya
sudah di artikulasi ke dalam suatu bentuk yang formal, mudah dipahami
dan relatif mudah untuk di bagikan secara luas kepada publik. Contoh
informasi baku yang sudah tersimpan yaitu konten pada website Sebagai
contoh yang lain dari pengetahuan eksplisit, yaitu lembar data perusahaan,
laporan penelitian, dll. Semua itu merupakan contoh dari pengetahuan
yang eksplisit.
c. Pengetahuan Empiris
5

Pengetahuan empiris yaitu suatu pengetahuan yang lebih memprioritaskan


pengamatan dan pengalaman. Pengetahuan empiris ini dapat
dikembangkan menjadi pengetahuan jenis deskriptif yang merupakan
suatu pengetahuan seseorang menguraikan dan melukiskan dengan
berbagai macam penjelasan berkaitan dengan semua karakteristik ciri-ciri,
serta efek yang dimiliki pada objek empiris.
Pengetahuan empiris dapat diperoleh melalui suatu pengalaman pribadi
individu yang terjadi secara berulang dalam hidupnya. Sebagai contoh,
seseorang yang terpilih untuk menjadi seorang pimpinan pada sebuah
organisasi maka bisa dipastikan orang tersebut memiliki pengetahuan
mengenai bagaimana cara manajemen organisasi yang tepat.
d. Pengetahuan Taktik
Pengetahuan taktik adalah pengetahuan yang dimiliki dan dikumpulkan
dari pengalaman serta konteks pribadi. Pengetahuan ini merupakan
informasi yang, jika ditanyakan akan menjadi sangat sulit untuk ditulis,
diartikulasikan, atau disajikan dalam bentuk yang nyata. Sebagai contoh,
seseorang memiliki pengetahuan cara membuat resep terkenal
keluarganya. Kemudian, jika dia memberi kartu resep, tetapi ketika anda
mencobanya sendiri, anda merasa ada sesuatu yang hilang dan tidak sama
seperti yang orang tersebut buat. Setelah pengalaman bertahun-tahun,
orang tersebut telah mempelajari perasaan yang tepat untuk adonan, atau
berapa lama sesuatu harus ada di dalam oven. Terkadang banyak hal yang
tidak bisa dijelaskan; namun hanya bisa dirasakan.
e. Pengetahuan Rasionalisme
Pengetahuan rasionalisme adalah sebuah pengetahuan yang bisa diperoleh
melalui akal pikiran. Rasionalisme lebih mengedepankan berdasarkan
suatu pengetahuan yang tidak memiliki penekanan berdarkan pengalaman
individu. Sebagai contoh pengetahuan rasional dapat dilihat dari
pengetahuan matematika yang mana dalam ilmu matematika ini hasil
penjumlahan bilangan desimal dari 1 + 1 = 2 Tentunya hal ini tidak di
dapatkan dari pengalaman dan pengamatan empiris, tetapi cenderung
melalui pikiran untuk bisa berpikir secara logis.

4. Faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan


6

a. Pendidikan
Pendidikan adalah proses perubahan sikap dan kode etik dari seseorang
atau sekelompok orang bisnis yang matang dan juga melalui upaya
pengajaran dan pelatihan, maka jelas kita dapat kerucutkan visi
pendidikan yang mendidik manusia.
b. Media
Media yang secara khusus dirancang untuk mencapai masyarakat yang
sangat luas. Jadi contoh dari media massa adalah televisi, radio, surat
kabar, dan majalah.
c. Informasi
Informasi itu sendiri meliputi data, teks, gambar, suara, kode, program
komputer, basis data. sedangkan informasi yang ditemui dalam kehidupan
sehari-hari, yang diperoleh dari data dan pengamatan dari dunia di sekitar
kita dan diteruskan melalui komunikasi.

5. Manfaat Pengetahuan
a. Membuka wawasan
b. Kemajuan Teknologi
c. Dapat membantu Pekerjaan Manusia
d. Memudahkan hubungan social

6. Riset/Penelitian dan Hubungannya dengan Ilmu dan Pengetahuan


Ilmu, pengetahuan dan riset merupakan hasil dan proses yang saling berkaitan,
di mana riset merupakan proses dan ilmu, pengetahuan merupakan hasil dari
proses tersebut. Menurut Whitney dalam Saragih (1994), ilmu dan riset
merupakan proses yang berlangsung secara bersamaan. Sedangkan riset
merupakan alat bagi ilmu untuk mengembangkannya. Hasil dari riset tersebut
dapat berupa ilmu dan pengetahuan baru, fakta-fakta atau keterangan yang
memperkuat atau membatalkan teori atau konsep yang telah ada. Riset
diterjemahkan dari kata “research” (bahasa Inggris) yaitu dari suku kata re
yang artinya kembali dan to search yang artinya mencari. Dengan demikian
secara harfiah, “research” (riset) dapat diartikan sebagai upaya untuk mencari
kembali. Di dalam kamus besar bahasa Indonesia, riset/penelitian
didefinisikan sebagai kegiatan pengumpulan, pengolahan, analisis dan
7

penyajian data secara sistematis dan objektif untuk memecahkan suatu


persoalan atau menguji suatu hipotesis untuk mengembangkan prinsisp-
prinsip umum.

B. Karakteristik Berpikir Ilmiah


Umumnya ada lima karakteristik penelitian ilmiah, yaitu :
1. Sistematik
Suatu penelitian harus disusun dan dilaksanakan secara berurutan sesuai pola dan
kaidah yang benar, dari yang mudah dan sederhana sampai yang kompleks.
2. Logis
Suatu penelitian dikatakan benar bila dapat diterima akal dan berdasarkan fakta
empirik. Pencarian kebenaran harus berlangsung menurut prosedur atau kaidah
bekerjanya akal, yaitu logika. Prosedur penalaran yang dipakai bisa prosedur
induktif yaitu cara berpikir untuk menarik kesimpulan umum dari berbagai kasus
individual (khusus) atau prosedur deduktif yaitu cara berpikir untuk menarik
kesimpulan yang bersifat khusus dari pernyataan yang bersifat umum.
3. Empirik
Artinya suatu penelitian biasanya didasarkan pada pengalaman sehari-hari yang
ditemukan atau melalui hasil coba-coba yang kemudian diangkat sebagai hasil
penelitian. Landasan penelitian empirik ada tiga yaitu :
a. Hal-hal empirik selalu memiliki persamaan dan perbedaan (ada
penggolongan atau perbandingan satu sama lain).
b. Hal-hal empirik selalu berubah-ubah sesuai dengan waktu
c. Hal-hal empirik tidak bisa secara kebetulan, melainkan ada penyebabnya
(ada hubungan sebab akibat).
4. Obyektif
Artinya suatu penelitian menjahui aspek-aspek subyektif yaitu tidak
mencampurkannya dengan nilai-nilai etis.
5. Replikatif
Artinya suatu penelitian yang pernah dilakukan harus diuji kembali oleh peneliti
lain dan harus memberikan hasil yang sama bila dilakukan dengan metode,
kriteria, dan kondisi yang sama. Agar bersifat replikatif, penyusunan definisi
operasional variabel menjadi langkah penting bagi seorang peneliti.
8

C. Proses Berpikir Ilmiah


1. LOGICO
Merupakan suatu proses berpikir logis yang dibedakan menjadi berpikir induktif
dan berpikir deduktif. Saat berpikir logis seorang perawat harus memiliki fakta
yang akurat berasal dari praktik keperawatan dan kesenjangan teori yang
diterapkan dalam praktik keperawatan. Berdasar fakta dan kesenjangan
selanjutnya dianalisis dan ditarik suatu simpulan.
2. HYPOTHETICO
Simpulan yang dirumuskan berasal dari proses berpikir logis (logico) berbasis
fakta dan teori. Simpulan tersebut merupakan simpulan sementara atau hipotesis
atau hypothetico setelah menganalisis suatu teori dan fakta. Hipotesis sendiri
berasal dari dua kata yaitu hipo berarti lemah dan tesis berarti pernyataan. Secara
harfiah, hipotesis adalah suatu pernyataan yang lemah dan perlu dibuktikan
kebenarannya. Untuk membuktikan kebenaran suatu hipotesis diperlukan
kegiatan verifikasi atau pembuktian.
3. VERIFICATIVE
Suatu kegiatan perawat yang harus dilakukan untuk membuktikan hipotesis yang
telah ditetapkan. Pembuktian yang dilakukan haruslah diperoleh informasi atau
data yang sesuai dengan hipotesis pada tempat yang dimana obyek yang tersebut
dalam hipotesis berada. Pada kegiatan verifikasi ini, keadaan harus ditentukan
oleh perawat.

Dalam melakukan logico – hypothetico – verificative ini, perawat perlu memiliki


kemampuan menulis yang sederhana dan lugas. Sederhana dan lugas bermaksud
bahwa kalimat yang ditulis hanya terdiri beberapa kata tetapi padat makna.
Teladan proses berpikir dan kemapuan menulis seperti di bawah.
Contoh:
Data / fakta: Dua desa berlainan mempunyai penduduk tradisonal yang
memelihara ayam petelur. Desa pertama telurnya dijual, desa kedua telurnya
dimakan oleh anggota keluarga. Pada satu saat dilakukan pengukuran, penduduk
desa kedua relatif sehat.

Simpulan: Penduduk yang makan telur kesehatannya dalam kondisi baik atau
Telur berpengaruh positif terhadap kesehatan.
9

Verifikasi: Pembuktian pada situasi yang mirip.

D. Ciri – Ciri Riset dalam Metode Ilmiah


1. Purposiveness (tujuan jelas): fokus tujuan yang jelas
2. Rigor (ketepatan): teliti, memiliki dasar teori dan desain metodologi yang baik
3. Testability (dapat diuji): prosedur pengujian hipotesis jelas
4. Replicability (dapat direplikasi): pengujian dapat diulang untuk kasus yang sama
atau yang sejenis.
5. Objectivity (objektivitas): berdasarkan fakta aktual; tidak subjektif dan emosional
6. Generalizability (dapat digeneralisasi): semakin luas ruang lingkup sepenggunaan
hasilnya semakin berguna.
7. Precision and confidence (ketelitian dan keyakinan): Ketelitian (precision)
mengacu pada kedekatan temuan dengan realita, berdasarkan sampel. Keyakinan
(confidence) mengacu pada probabilitas ketepatan estimasi.
8. Parsimony (kesederhanaan/kelemahan): kesederhanaan dalam pemaparam
masalah dan metode penelitiannya.

E. Peran Perawat dalam Riset Keperawatan


Peran adalah seperangkat perilaku yang diharapkan masyarakat. Peran perawat yang
utama (Loknas Keperawatan tahun 1983) yaitu (1) care giver, (2) manager, (3)
educator, dan (4) researcher. Peran yang keempat menunjukkan bahwa perawat harus
menjadi periset unggul dalam rangka pengembangan ilmu keperawatan untuk
meningkatkan manfaat dan mutu pelayanan keperawatan. Peran perawat sebagai
periset keperawataiya n sangat penting untuk pengembangan ilmu keperawatan.
Peran perawat dalam riset yaitu:
1. Menyadari nilai dan relevansi riset keperawatan.
2. Membantu mengidentifikasi area masalah riset keperawatan.
3. Membantu pelaksanaan pengumpulan data dalam riset keperawatan.
4. Menerapkan hasil penemuan riset dalam praktik klinik keperawatan.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pengetahuan merupakan dasar pembentukan suatu ilmu yang diartikan sebagai
sesuatu yang diketahui langsung dari pengalaman, berdasarkan panca indra,
kemudian diolah oleh akal budi melalui proses berfikir. Adapun jenis-jenis
pengetahuan meliputi, pengetahuan implicit, pengetahuan eksplisit, pengetahuan
empiris, pengetahuan taktik dan pengetahuan rasionalisme.
Terdapat lima karakteristik dalam berpikir ilmiah yaitu sistemis, logis, empirik,
objektif, replikatif. Dan proses berpikir ilmiah antara lain logico, hypotetiicho, dan
verificative.
Adapun cirri-ciri riset dalam metode keperawatan yaitu purposiveness, rigor ,
testability, objectivity, precision and confidence, parsimony. Dan peran perawat
dalam riset keperawatan yaitu menyadari nilai dan relevansi riset keperawatan.,
membantu mengidentifikasi area masalah riset keperawatan., membantu pelaksanaan
pengumpulan data dalam riset keperawatan, menerapkan hasil penemuan riset dalam
praktik klinik keperawatan.

10
DAFTAR PUSTAKA

Kusmayadi. Tanpa tahun. Ilmu Pengetahuan dan Riset.


https://www.academia.edu/28092584/BAB_II_ILMU_PENGETAHUA
N_DAN-RISET. (diakses pada tanggal 7 Januari 2020)

Rifkah, Syafirah. 2017. Ciri-Ciri Penelitian Ilmiah.


https://www.scribd.com/presentation/368038223/Ciri-Ciri-Penelitian-
Ilmiah (diakses pada tanggal 7 Januari 2020)

Suprajitno. 2016. Pengantar Riset Keperawatan. Jakarta: Pusdik SDM Kesehatan

Tanpa Nama. 2019. Pengertian Pengetahuan adalah: Definisi, Jenis, Sumber dan
Manfaat. https://jagad.id/pengertian-pengetahuan (diakses pada tanggal
7 Januari 2020)

11

Anda mungkin juga menyukai