Anda di halaman 1dari 16

PROPOSAL

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)


STIMULASI PERSEPSI
KREASI SENI MEMBUAT GELANG TASBIH DARI MANIK-MANIK
PADA LANSIA DI AULA PSTW SABAI NAN ALUIH PADANG

OLEH
KELOMPOK 3 : Wisma Talamau
Wisma Harau
Wisma Merapi
Wisma Sago
Regi saputra
Sri Wahyuni Annica
Santi Novita
Sepri Diana
Siska Maulina
Sri Wulani Millyan Manggala
Vicky Ramadhani
Yusra Fandoni
Yuni widia sari

CI AKADEMIK CI KLINIK

( ) ( )

D-III AKPER ‘AISYIYAH PADANG


2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayat nya kami dapat menyelesaikan
proposal tentang Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) stimulasi persepsi KREASI
SENI MEMBUAT GELANG TASBIH DARI MANIK-MANIK PADA LANSIA
DI AULA PSTW SABAI NAN ALUIH PADANG ini dengan baik. Dan kami
juga berterima kasih kepada ibuk Ns.Nova Rita S.kep M.kep.selaku dosen
pembimbing dengan mata kuliah gerontik.A
Kami sangat berharap proposal ini dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita mengenai TAK Stimulasi presepsi dengan Semoga
proposal KREASI SENI MEMBUAT GELANG TASBIH DARI MANIK-
MANIK PADA LANSIA DI AULA PSTW SABAI NAN ALUIH PADANG
sederhana ini dapat di pahami bagi siapapun yg membacanya. Sekiranya proposal
yang telah disusun ini dapat berguna bagi saya sendiri maupun yang membacanya.
Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata- kata yang kurang
berkenan dan kami mohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan
dimasa depan. Akhir kata kami sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang
telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir.
Semoga allah SWT senantiasa meridhai semua usaha kita. Amin,

Sicincin,14 Januari 2020


Penyusun,

Kelompok 3
PROPOSAL TAK

Topik : KREASI SENI MEMBUAT GELANG TASBIH DARI MANIK-


MANIK PADA LANSIA DI AULA PSTW SABAI NAN ALUIH
PADANG

Sesi ke : ke 2

Terapis : KREASI MEMBUAT GELANG

Sasaran : LANSIA

A. TUJUAN
1. Umum : Setelah dilakukan dalam waktu 30 menit klien mengikuti terapi
aktivitas kelompok, diharapkan klien mempunyai kemampuan
untuk menyelesaikan masalah yang diakibatkan oleh
paparan stimulus kepadanya dan klien dapat berespon
terhadap stimulus panca indra yang diberikan.
2. Khusus :
a. Peningkatan kepekaan pada stimulus
b. Klien dapat menyelesaikan masalah yang timbul dari stimulus yang
dialami.
c. Klien mampu menikmati masa tuanya, berbagi tentang
kehidupannya.
d. Klien mampu membuat kreatifitas-kreatifitas yang bermanfaat.
e. Klien mampu bersilaturahmi sesama manusia.

B. LANDASAN TEORITIS
Lanjut usia adalah seseorang berusia 60 tahun atau lebih (WHO,
2010). Di Indonesia telah terjadi peningkatan jumlah lansia secara
dramatis, dengan perkiraan 11,34% dari keseluruhan populasi penduduk
Indonesia pada tahun 2020 dan usia harapan hidup sebesar 71,1 tahun.
Semakin terus meningkat populasi maka semakin banyak pula masalah
yang terjadi, seperti banyaknya lansia yang tidak berdaya untuk
melakukan pekerjaan sehingga tidak memiliki penghasilan, atau
bergantung pada orang lain dalam kehidupan sehari-hari.
Semua lansia berkeinginan untuk dapat hidup sejahtera dalam masa
tuanya bersama anak dan keluarganya dalam rumah sendiri. Semua bentuk
perhatian dan peran aktif keluarga maupun masyarakat akan menimbulkan
pengaruh kondusif bagi pemeliharaan kesehatan fisik maupun mental
lansia. Namun pada kenyataanya tidak semua lansia dapat mencapai hal
tersebut karena berbagai hal seperti karena faktor kemiskinan, tidak
mempunyai keturunan ataupun keluarga yang dapat merawat lansia serta
ketidakmampuan keluarga dalam memberikan perawatan pada lansia,
sehingga banyak lansia menjadi terlantar. Berbagai upaya telah dilakukan
pemerintah antara lain mendirikan panti sosial tresna werdha untuk
memberikan kesejahteraan pada lansia, dengan harapan lansia dapat
menikmati hidupnya dengan tentram, aman dan sejahtera. Selain dampak
positif yang ditimbulkan oleh panti, juga terdapat kondisi bahwa didalam
panti hubungan antar individu sangat renggang membuat hidupnya terasa
sepi.
Di dalam panti, semua kegiatan telah diatur dan mobilitas setiap
individu dibatasi, dan interaksi sosial terbatas. Terlebih lagi jika hubungan
antara lansia dengan keluarganya terputus sama sekali sejak masuk panti,
sehingga lansia merasa bahwa hidupnya di panti benar-benar merupakan
bentuk isolasi sosial terhadap dirinya. Lansia yang secara sengaja
dipindahkan keluarga ke panti sosial tresna werdha diidentifikasi sebagai
alasan utama kesepian. Kesepian adalah suatu keadaan mental dan
emosional yang dicirikan oleh adanya perasaan terasing dan ketidakpuasan
karena adanya kesenjangan antara hubungan sosial yang diinginkan
dengan hubungan sosial yang dimiliki (Brehm, M., Perlman, 2002). Data
statistika Indonesia mencatat estimasi angka kesepian, termasuk lima besar
negara dengan jumlah penduduk lanjut usia terbanyak di dunia yakni
mencapai 18,1 juta jiwa pada 2010 atau 9,6 % dari jumlah penduduk
(Menteri Koordinator Kesejahteraan Ah Yusuf: Pengaruh Millieu Therapy
Metode Kreasi Seni membuat Gelang
MKK: Volume 1 No 1 Mei 2018 111Rakyat RI, 2010). Dengan ini
dapat diketahui bahwa semakin meningkatnya jumlah lansia maka angka
kesepian pun juga semakin meningkat apabila tidak ditangani dengan baik
dan benar. Apabila terjadi peningkatan dampak yang akan terjadi makin
banyaknya lansia yang mengalami depresi dan mudah terserang penyakit

C. KRIETERIA ANGGOTA KELOMPOK / KLIEN


1. Lansia yang sudah mampu berinteraksi dengan yang lain.
2. Lansia dengan kondisi yang stabil.
3. Lansia bersedia mengikuti permainan.

D. PROSES SELEKSI
1. menyeleksi klien sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan.
2. membuat kontak waktu dengan klien.
3. lansia yang memiliki keinginan untuk mengikuti TAK membuat
gelang.

E. URAIAN STRUKTUR KEGIATAN


1. Hari dan tanggal : Selasa, 14 Januari 2019
2. Tempat kegiatan : AULA PSTW SABAI NAN ALUIH PADANG
3. Waktu kegiatan : 30 menit
4. Anggota kelompok : 9 orang
5. Anggota peserta : 20 orang
F. MEKANISME KEGIATAN TAK
No Waktu Kegiatan terapis Kegiatan peserta
1. 5 Menit Pelaksanaan
A. Orientasi
1. Salam teraupetik
 Terapis Mengucapkan salam. Menjawab salam
 Memperkenalkan terapis dan
pembimbing kepada lansia.
2. Evaluasi/ validasi
 Menyenangkan perasaan klien saat ini
3. Kontrak
 Menjelaskan tujuan kegiatan. Mendengarkan dan
 Membuat kontrakan waktu kegiatan. memperhatikan
 Menjelaskan aturan main:
 Peserta duduk dengan berbentuk Menjawab
lingkaran. Dan kelompok membagikan pertanyanan dan
bahan-bahan untuk membuat gelang memperhatikan
kepada peserta.
 Peserta mengikuti permainan
sampai selesai.
 Jika ada peserta yg akan
meninggalkan kelompok harus meminta
izin kepada leader.
 Lama permainan 15 menit.
2. 7 Menit B. Kerja
1. Melaksanakan kegiatan sesuai dengan Mengikuti kegiatan
aturan main sebagai berikut: sesuai aturan main
 Peserta yang telah mendapatkan
bahan-bahan untuk membuat gelang
diharapkan untuk menyelesaikan
permaina tepat waktu.
 Leader memberikan perintah
permainan yaitu duduk membuat
lingkaran sesuai dengan abjad nama
peserta.
 Peserta mengundurkan diri sebelum
menyelesaikan permainan membuat Melaksanakan
satu gelang dianggap gugur. antisipasi masalah
 Fasilitator mengamati apabila ada yang ditentuka
yang melanggar peraturan dan terapis (jika ada)
memfasilitasi peserta dalam
mengikuti permainan.
 Peserta yang terlambat
menyelesaikan satu gelang mendapat
hukuman menyanyi atau menari.
 Langkah-langkah diatas dilanjutkan
hingga waktu yg disedikan habis.
 Permainan dilakukan dalam waktu 15
menit.

2. Melaksanakan antisipasi masalah


 Penenangan peserta yang tidak aktif
saat aktifitas kelompok.
 Bila peserta meninggalkan permainan
tanpa pamit , panggil nama peserta
dan tanyakan alasan peserta
meninggalkan permainan dan berikan
penjelasan kepada peserta bahwa
peserta boleh melakukan
keperluannya seperti buang air kecil
ketoilet setelah itu kembali lagi.

3. 7 Menit C. Terminasi
1. Evaluasi pencapaian tujuan. Mengungkapkan
 Menanyakan perasaan klien setelah pendapat
mengikuti TAK.
 Memberi pujian atas keberhasilan klien.
2. Rencana tindak lanjut
 Menganjurkan lansia untuk tetap Menyetujui /
menjaga kekompakan dengan yang lain. memberikan
 Menganjurkan lansia untuk bercakap- pendapat tentang
cakap dengan lansia lain tentang rencana
perasannya. selanjutnya.
3. Kontrak yang akan datang
 Menyepakati kegiatan berikut untuk
kegiatan yang berbeda.
 Menyepakati waktu dan tempat.
G. PENGGORNISASIAN KELOMPOK

Leader : Vicky Ramadhani

Co leader : Regi Saputra

Fasilitator : 1. Sri Wahyuni Annica

2. Santi Novita

3.Siska Maulina

4.Sepri Diana

5.Sri Wulani Millyan Manggala

6.Yusra Fandoni

Observer : Yuni Widia Sari

Perilaku pemimpin / terapis yang diharapkan :(peran leader)

1. Membacakan tujuan dan peraturan kegiatan terapi aktivitas kelompok


sebelum kegiatan dimulai.
2. Memberikan memotivasi anggota untuk aktif dalam kelompok dan
memperkenalkan dirinya.
3. Mampu memimpin TAK dengan baik dan tertib.
4. Menetralisir bila ada masalah yang timbul dalam kelompok.

Perilaku yang ditampilkan oleh Co-leader (peran Co-leader)


1. Menyampaikan informasi dari fasilitator ke leader tentang aktivitas lansia.
2. Membantu leader dalam memimpin permainan.
3. Mengingatkan leader jika kegitan menyimpang
4. Memberikan hadiah berupa cendra mata (tasbih yang dibuat) bagi
kelompok yang menyelesaikan perintah dengan cepat.
5. Memberikan sanksi bagi kelompok yang kalah.

Perilaku yang ditampilkan oleh Observer (Peran Obsever)


1. Mengobservasi jalannya, proses kegiatan, mencatat perilaku verbal dan non
verbal lansia selama kegiatan berlangsung

Perilaku anggota yang ditampilkan oleh fasilitator (peran fasilitator)


1. Memfasilitasi klien yang kurang aktif .
2. Memotifasi lansia yang kurang aktif
3. Membantu leader memfasilitasi anggota untuk berperan aktif didalam
permainan

H. MEDIA DAN ALAT


1. Manik-manik
2. Benang Karet
3. Gunting
4. Penjahit

I. SETTING TEMPAT

Tempat di aula PSTW SICINCIN

v
Keterangan : : peserta TAK

: co-leader

:fasilitator

: leader

: Obsever

J. PROSES EVALUASI
a. Evaluasi struktur
1. Pre plassning telah disiapkan sebelumnya
2. Kontrak waktu sudah tepat dan mempertimbangkan kondsi klien.
3. Media dan alat yang dipilih sudah tepat
4. Tempat aula PSTW SICINCIN SABAI NAN ALUIH sesuai
untuk permainan untuk jumlah peserta 18 orang

b. Evaluasi proses
1. Leader menjelaskan aturan main dengan jelas.
2. Fasilitator menempatkan diri ditengah - tengah peserta
3. Observer menempatkan diri ditempat yang memungkinkan untuk
dapat mengawasi jalannya permainan.
4. Diakhir kegiatan sudah dievaluasi jalannya kegiatan dan dilakukan
kontrak yang akan datang

c. Evaluasi hasil
1.Dalam pelaksanaan TAK ada keterlambatan waktu 9 menit
2.Jumlah peserta yang direncanakan hadir 20 orang tetapi yang
datang hanya 13 orang
3.Suasana TAK hidup diamana peserta mengikuti kegiatan dengan
semangat dan berlangsung aman
4.Alat yang digunakan ada yang tidak digunakan dengan
semestinya,seperti penjahit tidak terpakai
5.Klien dan terapis duduk bersama membentuk lingkaran yang
terbagi atas 4 kelompok
6.Leader telah membuat suasana menjadi semangat dan
menyenangkan
7.Co leader sudah berperan aktif dalam membantu leader baik untuk
berbicara maupun untuk menghangatkan suasana
8.Fasilitator sudah berperan dengan baik dalam memotivasi klien
mengikuti TAK
DAFTAR HADIR MAHASISWA

NO NAMA MAHASISWA TANDA TANGAN

1 REGI SAPUTRA

2 SANTI NOVITA

3 SEPRI DIANA

4 SISKA MAULINA

5 SRI WAHYUNI ANNICA

6 SRI WULANI MILLYAN MANGGALA

7 YUNI WIDYA SARI

8 YUSRA FANDONI

9 VICKY RAHMADANI
DAFTAR HADIR PESERTA

NO NAMA PESERTA WISMA TTD

1 JALUDIN MERAPI

2 SAFRI MERAPI

3 H.SOFYAN MERAPI

4 SANUR MERAPI

5 MASRIL SAGO

6 RASIDIN SAGO

7 TAHAR SAGO

8 MUKADAS SAGO

9 NURSYAM SAGO

10 M.NUR HARAU

11 SABIRIN HARAU

12 TANJUNG HARAU

13 GAZHALI SAGO
DAFTAR PUSTAKA

AKBAR, H., D. M. I. (2014). Pengaruh Terapi Aktivitas Kelompok (Sosialisasi)


Terhadap Peningkatan Konsep Diri pada Klien Lansia di Panti Sosial Tresna
Werdha Gau MAbaji Kab. Gowa. 4, Nomor 1.

Anny. (2012). Pengaruh Latihan Ketrampilan Sosial terhadap Kemampuan


Sosialisasi pada Lansia dengan Kesepian.
Aronson, E., wilson t. D., & akert, R. . (2010). Social Psychology, New York, Prentice
Hall.

Brehm, M., Perlman, C. (2002). Intimate Relationship 3 rd edition, USA, McGraw-


Hil.

Darmojo, B. D. M., h. had. (1999). Olah Raga dan Kebugaran Pada Lanjut Usia.
Jakarta: Balai Penerbit Universitas Indonesia.
Lembaran penilaian kegiatan terapi aktivitas kelompok.

No Aspek yang dinilai NAMA KLIEN

1 Mengikuti kegiatan dari


akhir.

2 Mengikuti perintah / aturan


main dengan tepat.
3 Lansia mendengarkan saat
peserta lain berbicara.
4 Mengurutkan barisan
dengan benar sesuai
perintah.
5 Mengetahui nama dan usia
klien lain.
6 Mengungkapkan perasaan
setelah selesai kegiatan.

Keterangan : dilakukan (√)

Tidak dilakukan ( --)

Anda mungkin juga menyukai