Sampah Dalam Ekonomi Penanganan Dan Pema
Sampah Dalam Ekonomi Penanganan Dan Pema
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
(Tempat Pemprosesan Akhir) di kota besar tidak saja cukup untuk menampung
sampah yang sebagian besar dihasilkan oleh perkotaan. Demikian juga sampah
Sejak awal masyarakat telah disosialisasi atau diberikan penyuluhan oleh pemerintah
atau organisasi lingkungan, namun tingkat kesadaran masyarakat yang rendah akan
sebab-akibat sampah menjadikan tugas penting bersama untuk lingkungan yang lebih
baik.
yang dijadikan suatu pendapatan oleh sebagian masyarakat kecil, namun bisa menjadi
hal makro jika dari sebagian masyarakat kecil merangkul masyarakat yang lain untuk
mengatasi masalah tersebut. Dengan pemanfaatan dan penanganan sampah yang tepat
mempersandingkan masalah sampah dan ekonomi, karya tulis ilmiah ini hendak
1
Tempat Pemprosesan Akhir sebagai tempat untuk menimbun sampah dan merupakan bentuk tertua
perlakuan sampah
2
Banjir , salah satu penyebab yang akan timbul karena pembuangan sampah yang tidak seharusnya.
3
Pencemaran Tanah, keadaan tanah dimana terkena suatu zat kimia yang salah satunya dari zat
microorganisme dari tetimbunan sampah di tanah
B. Permasalahan
Berdasarkan paparan diatas permasalahan yang dapat ditarik dalam karya tulis
ilmiah ini terutama adalah konsep penanganan dan pemanfaatan sampah sebagai suatu
material sisa yang tidak diinginkan setelah adanya proses menjadi suatu kegiatan
positif yang menghasilkan baik dari segi pendapatan, kesehatan, dan lingkungan yang
sehat. Maka disini akan dikaji bagaimana strategi, cara, hingga sistem dari
C. Tujuan Penelitian
Tujuan utama pembuatan karya tulis ilmiah ialah memberi edukasi mendalam
mengenai sampah sebagai hal yang dipandang negatif menjadi positif di kalangan
rumah sendiri, masyarakat sekitar hingga masyarakat luas. Sehingga paparan dalam
karya tulis ilmiah ini dapat menangkap dan melihat bagaimana hal negatif itu muncul
PEMBAHASAN
A. Sampah: Pengertian dan Jenis.
kegiatan manusia dan hewan yang tidak berguna atau tidak diinginkan.
sampah adalah bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber aktivitas
manusia maupun proses alam yang belum memiliki nilai ekonomis. Dari dua
definisi tersebut maka, sampah merupakan bahan atau buangan padat yang
dihasilkan dari kegiatan manusia maupun hewan yang belum memiliki nilai
1. Sampah Organik, yaitu sampah yang terdiri dari bahan-bahan yang bisa
terurai secara alamiah atau biologis, seperti sisa makanan dan guguran
berbahaya dan beracun seperti linah rumah sakit, limbah pabrik dan lain-
lain.
plastik beredar di lautan dunia setiap tahun”. Di Indonesia sendiri, negara kita
penyumbang sampah terbesar kedua di dunia setelah negara China (RRC). Hal
0,8 kilogram (kg) per orang/hari. Berdasarkan kalkulasi 200.000 jiwa maka
akan menghasilkan setidaknya 100 ton perhari dalam kurun waktu satu tahun.
kuantitas sampah plastik yang ditemukan di laut sama dengan sekitar lima
kantong belanja berisi plastik untuk setiap meter garis pantai di dunia”. Hal ini
banyak sekali, namun istilah tahap penanganan sampah yang paling umum dan
dikenal sebagian masyarakat adalah melakukan 3R, 4R, atau 5R. 3R sendiri
dan 5R adalah tahap pengelolaan sampah di perkotaan atau kota besar. Lalu
1. Deep Pocket sebesar 21%, kelompok yang menabung lebih dari Rp. 2
kasus seperti ini adalah menekan anggaran belanja yang bersifat keinginan
kantung belanja swalayan, kemasan makanan cepat saji dan kemasan refill.
Menurut hal pribadi saya, kemasan refill akan memakan lebih banyak
kemudian dengan cara sama membeli kemasan refill 4 buah dengan isi 250
ml agar lebih murah dan tidak memberatkan anggaran belanja. Namun dari
bulanan Anda.
2. Reuse (menggunakan kembali) adalah kegiatan menggunakan kembali
material atau bahan yang masih layak pakai. Pola penanganan sampah
penggunaan barang yang dapat diisi ulang seperti pulpen dan minyak
dan suhu.
materinya untuk digunakan lebih lanjut. Kegiatan daur ulang ini adalah
basah atau sisa makanan menjadi kompos dan bisa dipergunakan sebagai
pupuk atau kalau pribadi saya sendiri sering menggunakan botol bekas
menjadi pot tanaman untuk bibit tanaman, box sepatu dijadikan rak kertas
seperti kertas fotokopi mata kuliah, modul dan catatan penting dengan
yang sifatnya lebih ramah lingkungan dan dapat digunakan kembali. Dalam sektor
pendidikan misalnya, penggunaan papan tulis kapur dengan white board dengan
presetasi dengan tinta spidol. Dalam sektor rumah tangga, seperti penggunaan tisu
dengan sapu tangan, lampu hemat energi. Dalam sektor perkantoran, pengiriman
bersama untuk mengembalikan lahan yang rusak sebagai akibat aktivitas makhluk
hidup. Replant (menanam kembali) kegiatan menanam kembali, sering juga disebut
reboisasi. Reboisasi biasanya dilakukan hanya dilakukan pada hutan yang telah
penggunaan lahan yang rusak bisa dijadikan lahan reboisasi untuk kehidupan yang
lebih baik.
Urban Farming, adalah salah satu jawaban untuk mengatasi hal tersebut.
Urban Farming atau Pertanian Kota menurut Boreja. (2010) atau urban agriculture
sekitar wilayah kota besar/metropolitan dan atau kota kecil untuk memperoleh bahan
hasil panen, pemasaran, dan distribusi produk dari hasil kegiatan tersebut.
Kegiatan dari urban farming dalam skala kecil akan berbentuk penjualan hasil
usaha berupa bibit atau benih, dalam skala besar atau berkembang kegiatan ini
menjadi penjualan sarana produksi pertanian lain seperti media tanam siap pakai,
pupuk organik (fungsi recycle), wadah tanaman (biasanya wadah tanaman yang
dipakai urban farming adalah pipa bekas, botol kemasan bekas:fungsi reuse), dan
sebagainya. Seperti yang sudah dijelaskan diawal, penanganan sampah yang tepat
akan menghasilkan pendapatan bahkan kesejahteraan, karena kegiatan urban farming
secara tradisional yang artinya bisa dimulai dari lingkungan sendiri atau individual,
Urban Farming bisa diadopsi dengan baik sehingga tidak hanya memperbaiki
pangan bagi masyarakat perkotaan, melainkan bisa berguna lebih luas sehingga
kegiatan ini banyak dilakukan oleh oleh orang-orang level ekonomi menengah
Dampak positif dari adanya Urban Farming ini daerah perkotaan yang
dipenuhi oleh polusi, tekstur tanah yang gersang dan lahan terbatas dapat
Menurut Gamal Albinsaid, seorang dokter muda dan pendiri proyek Klinik
Asuransi Sampah mengatakan, “Sesuatu yang tidak berharga menjadi suatu yang
sangat berharga untuk biaya kesehatan. Intinya mengubah sesuatu yang tidak berharga
menjadi berharga melalui sistem asuransi”. Klinik Asuransi Sampah merupakan klinik
lima klinik dengan total 700 orang. Tiap bulan anggotanya rutin menyetorkan sampah
dengan alokasi anggaran negara 2-3 persen jauh di bawah standar WHO yang
Tujuan dari program ini menemukan solusi untuk mengatasi persoalan sampah
bagi kesehatan, dan beresonansi atau memberikan inspirasi bagi kaum muda untuk
disekitarnya.
Sistem asuransi kesehatan yang berjalan di Klinik Asuransi Sampah ini sangat
berbeda dari segi pelayanan, pembiayaan serta sumber daya manusianya yang
1. Segi Pelayanan
Tingkat resiko kerugian, jika anggota tidak sakit maka akan mendapat fasilitas
promotif dan preventif berbeda dengan asuransi biasa akan rugi apabila tidak
sakit.
produk setiap rumah tangga, bahkan perorangan sehingga setiap orang yang
biasa akses partisipasinya hanya untuk masyarakat yang memiliki cukup uang
Hal-hal inovatif seperti yang Klinik Asuransi Sampah harus dilakukan secara
atau kebijakan pemerintah yang kurang tepat soal penanganan sampah. Langkah –
PENUTUP
A. Kesimpulan
sendiri merupakan bahan buangan padat yang dihasilkan dari aktivitas makhluk
masyarakat menjadi hal penting dalam mengatasi sampah sendiri karena dimulai
dengan kesadaran maka akan timbul gerakan secara massal. Jumlah produksi
sampah yang kian menggunung, negara kita sebagai penyumbang sampah terbesar
sebagai langkah awal dari diri sendiri untuk mengurangi, menggunakan kembali,
mendaur ulang, mengganti serta menamam kembali. Urban Farming dan Klinik
dan kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA
Solo:Metagraf
Yogyakarta:ANDI
www.tribunnews.com/nasional/2013/11/29/empat-pola-konsumsi-masyarakat-menurut-
survei-kadence
www.beritasatu.com/kesra/233419-produksi-sampah-capai-08-kg-per-orang-per-hari.html
KATA PENGANTAR
Rasa dan ucapan syukur kepada Tuhan yang terus mengumandang dari dalam
sanubari ini tatkala menyadari bahwa saya telah menyelesaikan karya tulis ilmiah sebagai
salah satu syarat untuk mengajukan beasiswa PPA (Peningkatan Prestasi Akedemik) di
Adapun karya tulis ilmiah tentang “Sampah dalam Ekonomi : Penanganan dan
Pemanfaatan” ini telah saya usahakan dengan bantuan berbagai pihak, sehingga dapat
memperlancar pembuatan karya tulis ini. Untuk itu saya tidak lupa menyampaikan banyak
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu saya dalam pembuatan makalah ini.
Namun tidak lepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa ada kekurangan
baik dari segi penyusunan bahasa maupun dari segi lainnya. Oleh karena itu, dengan lapang
dada dan tangan terbuka saya membuka selebar-lebarnya bagi pembaca yang ingin memberi
saran dan kritik kepada saya sehingga kami dapat memperbaiki karya tulis ini.
Akhirnya saya sebagai penulis mengharapkan semoga dari karya tulis ini dapat
diambil hikmah dan manfaatnya sehingga dapat memberikan insprisasi terhadap pembaca.
Penulis
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
JURUSAN AKUNTANSI
PROGRAM STUDI KEUANGAN DAN PERBANKAN
DEPOK
JULI 2015