Kista
Kista
POSTPARTUM
Nim : 17111024110355
2019
A.
B. Konsep Dasar Keperawatan
1. Definisi
Post partum adalah masa sesudah persalinan dapat juga disebut masa
adalah masa 6 minggu sejak bayi lahir sampai organ-organ reproduksi sampai
Partus di anggap spontan atau normal jika wanita berada dalam masa
aterm, tidak terjadi komplikasi, terdapat satu janin presentasi puncak kepala
kehamilan cukup bulan dengan ketentuan ibu atau tanpa anjuran atau
2. Etiologi
Penyebab persalinan belum pasti diketahui,namun beberapa teori
menghubungkan dengan faktor hormonal,struktur rahim,sirkulasi
rahim,pengaruh tekanan pada saraf dan nutrisi (Hafifah, 2011)
a) Teori penurunan hormone
1-2 minggu sebelum partus mulai, terjadi penurunan hormone
progesterone dan estrogen. Fungsi progesterone sebagai penenang otot –
otot polos rahim dan akan menyebabkan kekejangan pembuluh darah
sehingga timbul his bila progesterone turun.
b) Teori placenta menjadi tua
Turunnya kadar hormone estrogen dan progesterone menyebabkan
kekejangan pembuluh darah yang menimbulkan kontraksi rahim.
c) Teori distensi rahim
Rahim yang menjadi besar dan merenggang menyebabkan iskemik otot-
otot rahim sehingga mengganggu sirkulasi utero-plasenta.
d) Teori iritasi mekanik
Di belakang servik terlihat ganglion servikale(fleksus franterrhauss). Bila
ganglion ini digeser dan di tekan misalnya oleh kepala janin akan timbul
kontraksi uterus.
e) Induksi partus
Dapat pula ditimbulkan dengan jalan gagang laminaria yang dimasukan
dalam kanalis servikalis dengan tujuan merangsang pleksus
frankenhauser, amniotomi pemecahan ketuban), oksitosin drip yaitu
pemberian oksitosin menurut tetesan perinfus.
b) Ruptur uteri, robeknya otot uterus yang utuh atau bekas jaringan
parut pada uterus setelah jalan lahir hidup.
b. Bila plasenta telah lahir lengkap dan kontraksi uterus baik, dapat
robekan perineum :
2. Pengkajian fisik
a. Keadaan Umum : Tingkat energi, self esteem, tingkat kesadaran.
b. BB, TB, LLA, Tanda Vital normal (RR konsisten, Nadi cenderung
bradi cardy, suhu 36,2-38, Respirasi 16-24)
c. Kepala : Rambut, Wajah, Mata (conjunctiva), hidung, Mulut, Fungsi
pengecapan; pendengaran, dan leher.
d. Breast : Pembesaran, simetris, pigmentasi, warna kulit, keadaan areola
dan puting susu, stimulation nepple erexi. Kepenuhan atau
pembengkakan, benjolan, nyeri, produksi laktasi/kolostrum. Perabaan
pembesaran kelenjar getah bening diketiak.
e. Abdomen : teraba lembut , tekstur Doughy (kenyal), musculus rectus
abdominal utuh (intact) atau terdapat diastasis, distensi, striae. Tinggi
fundus uterus, konsistensi (keras, lunak, boggy), lokasi, kontraksi
uterus, nyeri, perabaan distensi blas.
f. Anogenital : Lihat struktur, regangan, udema vagina, keadaan liang
vagina (licin, kendur/lemah) adakah hematom, nyeri, tegang. Perineum
: Keadaan luka episiotomy, echimosis, edema, kemerahan, eritema,
drainage. Lochia (warna, jumlah, bau, bekuan darah atau konsistensi ,
1-3 hr rubra, 4-10 hr serosa, > 10 hr alba), Anus : hemoroid dan
trombosis pada anus.
g. Muskoloskeletal : Tanda Homan, edema, tekstur kulit, nyeri bila
dipalpasi, kekuatan otot.
3. Laboratorium
a. Darah : Hemoglobin dan Hematokrit 12-24 jam post partum (jika Hb
< 10 g% dibutuhkan suplemen FE), eritrosit, leukosit, Trombosit.
b. Klien dengan Dower Kateter diperlukan culture urine.
D. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri melahirkan b.d pengeluaran janin
2. Risiko ketidakseimbangan volume cairan dengan faktor risiko
trauma/perdarahan
3. Risiko infeksi dengan faktor risiko efek prosedur invasif
E. Intervensi Keperawatan
No SDKI SLKI SIKI
1 Nyeri melahirkan b.d Tingkat nyeri Manajemen nyeri
pengeluaran janin Setelah dilakukan tindakan 3x24 1. Identifikasi lokasi,
jam, diharapkan masalah nyeri karakteristik, durasi,
melahirkan dapat teratasi dengan frekuensi, kualitas,
indikator : intensitas nyeri dan skala
1. Keluhan nyeri (4) nyeri
2. Meringis (4) 2. Kontrol lingkungan yang
3. Sikap protektif (4) memperberat rasa nyeri
4. Gelisah (4) 3. Berikan tindakan
5. Kesulitan tidur (4) nonfarmakologis untuk
Ket. Skala : mengurangi rasa nyeri
1. Meningkat 4. Ajarkan teknik
2. Cukup meningkat nonfarmakologis untuk
3. Sedang mengurangi rasa nyeri
4. Cukup menurun 5. Kolaborasi pemeberian
5. Menurun analgetik