LP HF
LP HF
HEART FAILURE
Oleh :
Sylvia Fitriani
1401470029
Oktober 2016
LEMBAR PENGESAHAN
Hari :
Tanggal :
Mahasiswa
Sylvia Fitriani
Mengetahui,
________________ _________________
LAPORAN PENDAHULUAN
HEART FAILURE
A. Pengertian
B. Etiologi
Gagal jantung paling sering terjadi pada penderita kelainan otot jantung
yang menyebabkan menurunnyakontraktilitas jantung. Kondisi yang
mendasari penyebab kelainan fungsi otot meliputi :
1. Aterosklerosis koroner
Hal ini mengakibatkan disfungsi miokardium karena terganggunya
aliran darah ke otot jantung. Terjadi hipoksia, asidosis, dan infark
miokardium yang biasanya mendahului terjadinya gagal jantung.
2. Hipertensi sistemik atau pulmonal ( peningkatan afterload )
Hipertensi menyebabkan hipertrofi serabut otot jantung. Mekanisme
kompensasi ini akan meningkatkan kontraktilitas jantung yang pada
akhirnya akan menyebabkan gagal jantung.
3. Peradangan dan penyakit miokardium degeneratif
Hal ini berhubungan dengan gagal jantung karena secara langsung
merusak serabut jantung sehingga kontratilitas menurun.
Otot jantung abnormal, sehingga terjadi serangan jantung.
C. Klasifikasi
E. Patofisiologi
Jantung yang normal dapat berespons terhadap peningkatan kebutuhan
metabolisme yang menggunakan mekanisme kompensasi yang bervariasi untuk
mempertahankan kardiak output. Ini mungkin meliputi: respons sistem syaraf
simpatetik terhadap baro reseptor atau kemoreseptor, pengencangan dan
pelebaran otot jantung untuk menyesuikan terhadap peningkatan volume,
vasokonstyrinksi arteri renal dan aktivasi sistem renin angiotensin serta respon
terhadap serum-serum sodium dan regulasi ADH dari reabsorbsi cairan.
Kegagalan mekanisme kompensasi di percepat oleh adanya volume darah
sirkulasi yang di pompakan untuk menentang peningkatan resisitensi vaskuler
oleh pengencangan jantung. Kecepatan jantung memperpendeka waktu
pengisian ventrikel dan arteri koronaria, menurunnya kardiak ouput
menyebabkan berkurangnya oksigenasi pada miokard. Peningkatan tekanan
dinding pembuluh darah akibat dilatasi menyebabkan peningkatan tunutan
oksigen dan pembesaran jantung (hipertropi) terutama pada jantung iskemik
atau kerusakan, yang menyebabkan kegagalan mekanisme pemompa.
G. Manisfestasi Klinis
1. Peningkatan volume intravaskular (gambaran dominan)
2. Kongesti jaringan
3. Peningkatan desakan vena pulmonal (edema pulmonal) ditandai oleh batuk
dan sesak nafas.
4. Peningkatan desakan vena sistemik seperti yang terlihat pada edema
perifer umum dan penambahan berat badan.
5. Penurunan curah jantung dengan disertai pening, kekacauan mental,
keletihan, intoleransi jantung terhadap latihan, ekstremitas dingin dan
oliguria.
H. Komplikasi
1. Shock Kardiogenik
Shock Kardiogenik ditandai dengan adanya gangguan fungsi ventrikel
kiri. Dampaknya adalah terjadi gangguan berat pada perfusi jaringan dan
penghantaran oksigen ke jaringan.
2. Edema paru – paru
Penyebab kelainan paru-paru yang paling umum adalah:
a. Gagal jantung sisis kiri (penyakit katub mitral) yang mengakibatkan
peningkatan tekanan kapiler paru-paru,sehimgga membanjiri ruang
intersisisal dan alveoli.
b. Kerusakan pada membrane kapiler paru-paru yang disebabkan oleh
infeksi seperti pneumonia atau terhirupnya bahan-bahan
berbahaya(misalnya gas klorin atau gas sulfur dioksida).masing–
masing infeksi tersebut menyebabkan kebocoran protein
plasma,sehingga dengan cepat cairan keluar dari kapiler.
3. Masalah katup jantung
Gagal jantung menyebabkan penumpukan cairan sehingga dapat terjadi
kerusakan katup jantung.
I. Pemeriksaan Penunjang
1. Laboratorium
Hematologi: Hb, Ht, leukosit
Urine lengkap.
Gula darah
Kolesterol
Trigliseride
3. Ekokardiografi
5. Cardiac CT Scan
I. Penatalaksanaan
Dukung istirahat untuk mengurangi beban kerja jantung
Meningkatkan kekuatan dan efisiensi kontraksi jantung dengan bahan-
bahan farmakologis
Non farmakologik:
Mengurangi BB
Menghindari alkohol
Managemen stress
Aktifitas fisik
Obat-obatan:
Aspirin
Antikoagulan
Dopamine
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
HEART FAILURE
A. Pengkajian Keperawatan
1. Anamnese/Identitas
Meliputi: nama, umur, jenis kelamin, pekerjaan, agama, bangsa/suku,
pendidikan, bahasa yang digunakan dan alamat rumah.
2. Keluhan Utama
Dada terasa berat, berdebar-debar
3. Riwayat Penyakit Sekarang
4. Riwayat Penyakit Dahulu
Hipertensi renal,angina.infark miokard kronis,diabetes mellitus,bedah jantung
dan disritmia.
5. Integritas ego
6. Eleminasi
Bising usus mungkin meningkat atau juga normal, penurunan frekuensi BAK,
diare/konstipasi
7. Makanan/cairan
8. Neurosensori
9. Nyeri/kenyamanan
Timbulnya nyeri dada yang tiba-tiba yang tidak hilang dengan beristirahat
atau dengan nitrogliserin. Karakteristik nyeri dapat di katakan sebagai rasa
nyeri yang sangat yang pernah di alami. Sebagai akibat nyeri tersebut
mungkin di dapatkan wajah yang menyeringai, perubahan pustur tubuh,
menangis, penurunan kontak mata, perubahan irama jantung, ECG, tekanan
darah, respirasi dan warna kulit serta tingkat kesadaran.
10. Pernapasan
Dispnea dengan atau tanpa aktivitas, batuk produktif, riwayat perokok dengan
penyakit pernafasan kronis. Pada pemeriksaan mungkin di dapatkan
peningkatan respirasi, pucat atau cyanosis, suara nafas crakcles atau wheezes
atau juga vesikuler.
B. Diagnosa Keperawatan
C. Intervensi
1. Nyeri berhubungan dengan iskemia jaringan jantung
sering 4. memberikan
5. Dapat menghasilkan
distensi abdomen
yang mengganggu
nafas abdomen dan
gerakan diafragma,
dan dapat
meningkatkan
dipsnea.
tekan fungsi
gaster/intestinal.
6. Pemberian obat
sesuai indikasi. 5. perluasan gagal
jantung
menimbulkan
kongesti vena,
menyebabkan
distensi abdomen,
pembesaran hati
6. mempercepat
kesembuhan
3. Auskultasi terjadinya
mungkin. kegagalan
pernapasan
4. duduk tinggi
memungkinkan
ekspansi paru dan
memudahkan
pernapasan.
Mansjoer, Arif. 2001. Kapita Selekta Kedokteran edisi 3 jilid 1 dan 2. FK UI.
Jakarta: Media Aesculapius
Sudoyo Aru, dkk. 2009. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, jilid 1,2,3, edisi
keempat. Jakarta: Internal Publishing